Anda di halaman 1dari 18

TUGAS PENDAHULUAN

PESAWAT ATWOOD

DISUSUN OLEH

NAMA : MUHAMMAD NIHAYAH ALHAFIZ

STAMBUK : 03220200039

FREK / KELOMPOK : I / A2

FAK / JURUSAN : TEKNIK / TEKNIK MESIN

LABORATORIUM FISIKA DASAR

FAKULTAS TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2020
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aristoteles percaya benda yang lebih berat akan jatuh lebih cepat dari pada
benda yang lebih ringan atau dengan kata lain hal ini memicu dari seseorang Galileo
melakukan yang teliti pada benda yang turun. Pesawat Atwood merupakan alat
eksperimen yang sering digunakan untuk mengamati hukum mekanika pada gerak
yang dipercepat secara beraturan. Sederhananya pesawat atwood tersusun atas dua
benda yang terhubung dengan seutas kawat/tali. Bila kedua benda massanya sama,
keduanya akan diam. Tapi bila salah satu lebih besar (misal m1>m2). Maka kedua
benda akan bergerak ke arah m1 dengan dipercepat. Gaya penariknya sesungguhnya
adalah berat benda 1. Namun karena banda 2 juga ditarik ke bawah (oleh gravitasi),
maka gaya penarik resultannya adalah berat benda 1 dikurangi berat benda 2. Berat
benda 1 adalah m1.g dan berat benda 2 adalah m2.g Gaya resultannya adalah (m2-
m1). Gaya ini menggerakkan kedua benda. Sehingga, percepatan kedua benda adalah
resultan gaya tersebut dibagi jumlah massa kedua benda.
Pada mulanya orang berpendapat bahwa alamiah dari suatu benda dasarnya
adalah diam dan supaya benda itu dapat bergerak maka bendanya tersebut harus
secara terus menerus menerima atau mendapatkan gaya dari luar baik gaya yang
berupa dorongan. Dalam percobaan kali ini kita akan menyelidiki apakah hukum
Newton tersebut dapat diaplikasikan terhadap alat peraga berupa pesawat atwood.
Pesawat atwood merupakan alat eksperimen yang sering di gunakan untuk
mengamati hukum mekanika pada gerak yang dipercepat secara beraturan.
Sederhananya pesawat atwood tersusun atas 2 benda yang terhubung dengan seutas
kawat/ tali. Bila kedua benda masanya sama, keduanya akan diam, dan sebaliknya.
. Galileo dengan benar menyatakan bahwa hambatan udara adalah alasan mengapa
benda yang ringan jatuh lebih lambat dari benda yang memiliki berat yang besar
dalam sebuah atmosfer hal ini memicu “ Hukum Newton “ tentang gerak yang
dimana hukum ini dapat lebih itu menjelaskan dan memperkuat dari hukum, pada
landasan serta teori yang telah di terapkan atau dilakukan oleh para peneliti bernama
Galelio.

Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
1.2 Tujuan Percobaan
1.2.1 Tujuan Instruksi Umum (TIU)
Kami dapat memahami penggunaan pesawat atwood dalam penentuan tetapan
grafitasi.
1.2.2 Tujuan Instruksi Khusus (TIK)
1. Kami dapat menjelaskan peristiwa Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
dan Gerak Lurus Beraturan (GLB).
2. Kami dapat menentukan percepatan.
3. Kami dapat menentukan nilai grafitasi.

Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pesawat Atwood

Pesawat Atwood merupakan alat eksperimen yang digunakan untuk mengamati


hukum mekanika gerak yang berubah beraturan. Pesawat Atwood adalah alat yang
digunakan untuk menjelaskan hubungan antara tegangan, energi potensial dan energi
kinetik dengan menggunakan dua pemberat (massa berbeda) dihubungkan dengan
tali pada sebuah katrol. Pada pengoperasian alat ini, yang dihitung adalah waktu
yang dibutuhkan oleh suatu beban yang bergerak dengan kecepatan awalnya sama
dengan nol sampai beban tersebut berhenti bergerak.
Jika sistem yang terdiri dari suatu benda yang bermassa m 1, dan m2 pada
percobaan pesawat atwood akibat suatu gaya baik bumi yang menurut hukum II
newton yang berbunyi apabila ada gaya yang dapat bekerja pada suatu benda yang
akan mengalami sesuatu pada percepatan yang arahnya sama dengan arah gaya,
maka benda akan mengalami suatu percepatan.
Pesawat Atwood merupakan alat eksperimen yang digunakan untuk mengamati
hukum mekanika gerak yang berubah beraturan. Alat ini mulai dikembangkan sekitar
abad ke delapan belas untuk mengukur percepatan gravitasi. Sederhananya alat ini
tersusun atas seutas tali yang dihubungkan dengan sebuah katrol, dimana pada ujung
tali dikaitkan massa beban m1 dan m2. Jika massa benda m1 dan m2 sama (m1 =
m2), maka keduanya akan diam. Akan tetapi jika massa benda m2 lebih besar dari
pada massa benda m1 (m2 > m1), maka massa m1 akan tertarik oleh benda m2.
Penggunaan suatu alat secara manual dinilai sudah umum, sangat sederhana,
dan hasil yang diperoleh kurang akurat. Demikian juga pada pengoperasian pesawat
Atwood data yang diperoleh secara manual mempunyai perbedaan persentase yang
tinggi terhadap teori alat ini mulai dikembangkan sekitar abad ke delapan belas untuk
mengukur percepatan gravitasi. Sederhananya alat ini tersusun atas seutas tali yang
dihubungkan dengan sebuah katrol, dimana pada ujung tali dikaitkan massa beban
m1dan m2. Jika massa benda m1 dan m2 sama (m1 = m2), maka keduanya akan
diam. Akan tetapi jika massa benda m2 lebih besar dari pada massa benda m1(m2 >
m1), maka massa m1 akan tertarik oleh benda m2. Secara matematis dinyatakan:

Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

(𝑀2 + 𝑀1 )𝑔 − 𝑓𝑔
𝑎= 1 .................................................................................................. (2.2.1)
𝑀1 + 𝑀2 +
𝑟2

Dimana: I = Momen inersia katrol, R = Jari-jari katrol, g= Percepatan gravitasi, fg =


Kerugian gaya gesek

Gambar 2.1 Pesawat Atwood (Dewi, 2017)

2.2 Hukum Newton


Hukum newton adalah tiga rumusan dasar dalam fisika yang menjelaskan dan
memberikan gambaran tentang kaitan gaya yang bekerja dengan gerak yang terjadi
pada suatu benda. Kata Newton berasal dari ilmuan yang menemukan dan
memperkenalkannya yaitu Sir Isaac Newton, Ketiga hukum tersebut dirangkum
dalam karyanya Philosophiae Naturalis Principia Mathematica. Hukum Newton
dijelaskan untuk meneliti dan mengamati gerak dalam berbagai mekanisme maupun
sistem. Hukum juga dapat membuat kita paham mengenai hukum gaya yang bekerja
dengan gerakan yang terjadi pada benda yang berkaitan mengenai suatu gaya dan
gerak pada permukaan benda.
A. Hukum Newton I
Newton mengatakan bahwa “Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan
nol, maka benda yang diam akan tetap diam dan benda yang bergerak akan tetap
bergerak dengan kecepatan tetap”. Kesimpulan Newton tersebut dikenal sebagai
hukum I Newton.

Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

∑ F = 0…….....……....……….………...……..……….................... (2.2.2)

Dimana: ∑ 𝐹 = Resultan gaya yang bekerja pada benda diam (v = 0)


B. Hukum Newton II
Dalam Hukum Newton II ini dengan menjelaskan bahwa “Percepatan yang
dihasilkan oleh resultan yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan
resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa benda”. Atau biasa juga
diartikan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan turunan dari
momentum linear benda tersebut terhadap waktu. Dapat dirumuskan sebagai berikut:

∑ F = m. a .………...................…...............................……….... (2.2.3)

Dimana: ∑F= Gaya (N), m = Massa Benda (Kg), a= Percepatan (m/s2)


C. Hukum Newton III
Setiap aksi akan menimbulkan reaksi, jika suatu benda memberikan gaya pada
benda yang lain maka benda yang terkena gaya akan memberikan gaya yang
besarnya sama dengan gaya yang diterima dari benda pertama, tetapi arahnya
berlawanan.

Faksi = -Freaksi........................…….………...…………………….… (2.2.4)

Dimana: F = Gaya ( N ), Faksi =Arah, Freaksi = Gaya, (-) = Gaya yang berlawanan

2.3 Gaya
Gaya merupakan dorongan atau tarikan yang akan mempercepat atau
memperlambat gerak suatu benda.

𝐹 = 𝑚 × 𝑎 ..............………...................................…..………….. (2.2.5)

Dimana: F= Gaya ( N ), a= Percepatan (m/s), m= Massa Benda (kg)Macam-Macam


Gaya
a. Gaya Gesek
Gaya Gesek adalah gaya yang bekerja antara dua permukaan benda yang saling
bersentuhan.

𝑓𝑔 = 𝜇𝑔 × N
.........................…….........................…..…..………….....…....…...... (2.2.6)

Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Dimana: Fg = Gaya Gesek ( N) , µg = Kofisien Gesekan, N = Gravitasi Bumi
b. Gaya Berat
Gaya Berat adalah gaya tarik bumi yang bekerja pada suaru benda. Berat suatu
benda adalah didefinisikan sebagai suatu besarnya gaya tarik bumi yang bekerja pada
benda tersebut. Berat benda itu sangat dipengaruhi oleh besarnya kuat medan dari
grafitasi dimana benda itu tepat berada. Jadi ketika kita berbicara soal tentang gaya
berat yang di mana gaya berat adalah suatu yang didefiniskan sebagai gaya tarik
bumi yang bekerja pada suatu benda berat suatu benda adalah suatu besarnya gaya
tarik bumi yang bekerja pada suatu benda tersebut. Dapat di tuliskan seperti rumus
berikut yang di bawah ini:
𝑤 = 𝑚 × 𝑔 ....................…...…...……………….……………..... (2.2.7)

Dimana: w = Gaya berat (N), m = Massa benda (kg), g = Gravitasi bumi (m/s2)

2.4 Percepatan
Percepatan adalah perubahan kecepatan dan atau arah dalam selang waktu
tertentu. Percepatan merupakan besaran vektor. Tiap benda yang mengalami
perubahan kecepatan, baik besarnya saja atau arahnya saja atau kedua-duanya, akan
mengalami percepatan. Percepatan rata-rata ( 𝑎 ) adalah hasil bagi antara perubahan
kecepatan ( ∆v ) dengan selang waktu ( ∆t ). Secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut :

∆𝑣 𝑣2 − 𝑣1
𝑎= = ....…......................................................... (2.2.8)
∆𝑡 𝑡2 − 𝑡1

Dimana: a = percepatan rata-rata (m/s2), ∆v = perubahan kecepatan (m/s), ∆t =


selang waktu (s), V1 = kecepatan awal (m/s), V2 = kecepatan akhir (m/s), t1=
waktu awal (s), t2 = waktu akhir (s)

2.5 Gerak Lurus


Gerak lurus adalah gerak suatu obyek yang lintasannya berupa garis lurus.
Jenis gerak ini disebut juga sebagai suatu translasi beraturan. Pada rentang waktu
yang sama terjadi perpindahan yang besarnya sama besar.
Dinamika gerak meliputi berbagai jenis gerak. Gerak adalah gerakan suatu
obyek yang itu lintasanya berupa garis lurus, dapat pula jenis gaya ini disebut suatu

Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
translasi yang beraturan pada rentang waktu yang sama terjadi perpindahan yang
besarnya sama.
a. Gerak Lurus Beraturan
Gerak adalah perubahan atau perpindahan posisi suatu objek atau suatu benda
yang diamati dari suatu titik acuan. Di dalam ilmu fisika, kita dapat mengenal apakah
yang dimaksud dengan pengertian Hukum I Newton, Hukum II Newton, Hukum III
Newton. Ketiga hukum tersebut diungkapkan oleh salah seorang ilmuan besar dan
terkenal dalam sejarah karena penemuannya, nama beliau bernama Sir Isaac Newton.
Suatu benda dikatakan dapat bergerak secara beraturan yaitu jika benda tersebut
percepatan atau kecepatannya dalam posisi tetap atau tidak ada percepatan baik
diperlambat maupun dipercepat.(Muhammad Satrio Bimasakti, 2011).

Gambar 2.2 Grafik kedudukan terhadap waktu dari gerak lurus beraturan (Dewi,
2017)
Contoh dari gerak lurus adalah mobil yang dan bergerak pada jalan yang lurus.
Secara matematis gerak lurus beraturan dapat dirumuskan sebagaiberikut:
𝑠 𝑠
𝑣= 𝑠 = 𝑣×𝑡 𝑡 =………..……….…....................................... (2.2.9)
𝑡 𝑣

Dimana: v = Kecepatan (m/s), s = Jarak atau Perpindahan (m), t = Waktu (s)


Hubungan dari antara jarak tempuh (s) terhadap waktu tempuh (t) dari sebuah
benda yang akan melakukan gerak lurus beraturan tersebut grafik linear atau berupa
garis lurus dengan tangan ( tan) sudut kemiringan grafik dan menunjukkan nilai
kecepatan benda serta semakin curam kemiringan grafik, semakin besar pula nilai
kecepatannya. Dan begitupun dengan sebaliknya. Itulah hubungan antara ketiganya,
yang saling berkaitan dan tidak dapat dihilangkan dari hubungan tersebut.

Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Gambar 2.3 Grafik x terhadap t untuk benda yang bergerak lurus beraturan (Dewi,
2017)
Selanjutnya untuk sebuah benda yang bergerak lurus berubah beraturan:
1 ……...…...................................................... (2.2.10)
X  X 0  V0 .t  .a.t 2
2

Dimana: X0= Posisi awal (m), X= Posisi akhir (m), V0= Kecepatan awal (m/s), V=
Kecepatan akhir (m/s), A= Percepatan (m/s2),t = Waktu (s)
b. Gerak Lurus Berubah Beraturan
Gerak Lurus berubah beraturan adalah gerak benda pada lintasan lurus dengan
dan percepatan dan kecepatan yang berubah secara teratur contoh dari percepatan
GLBB dalam kehidupan sehari-hari adalah gerak pada buah yang jatuh dari
pohonnya dan kertas dilempar keatas Pada umumnya GLBB didasari oleh Hukum
Newton II. Dan kecepatan yang berubah secara teratur contoh dari percepatan GLBB
dalam kehidupan sehari-hari adalah gerak pada buah yang jatuh dari pohonnya dan
kertas dilempar keatas pada umumnya (Serway, 2014).

𝑣𝑡 = 𝑣0 + 𝑎𝑡
................…................................................................ (2.2.11)

Dimana: v = Kelayakan atau kecepatan (m/s), t = Waktu yang dibutuhkan (s), a=


Percepatan benda (m/s2), V0= Kecepatan awal (m/s)

𝑣𝑡 2 = 𝑣02 + 2𝑎𝑠
.......................................................................... (2.2.12)

Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Dimana: S = Jarak atau perpindahan (m), v = Kelayakan atau kecepatan (m/s), t =
Waktu yang dibutuhkan (s), a= Percepatan benda (m/s2), V0= Kecepatan
awal (m/s)
1
𝑠 = 𝑣0 𝑡 + 𝑎𝑡
2 .......................................................................... (2.2.13)

Dimana: S = Jarak atau perpindahan (m), v = Kelayakan atau kecepatan (m/s), t =


Waktu yang dibutuhkan (s), a= Percepatan benda (m/s2), V0= Kecepatan
awal (m/s)
Suatu benda yaitu melakukan suatu gerak lurus berubah beraturan (GLBB) jika
percepatannya itu selalu konstan. Percepatan adalah atau merupakan besaran vektor
yaitu (besaran yang mempunyai besar dan arah). Percepatan konstan adalah atau
berarti besar dan arah percepatan selalu konstan pada setiap saat. Dan walaupun
besar percepatan suatu benda itu selalu konstan tetapi jika arah percepatan selalu
berubah maka percepatan benda tidak akan konstan. Dan demikian juga sebaliknya,
jika arah percepatan suatu benda itu selalu konstan, dan akan tetapi besar
percepatannya selalu berubah maka dari itu percepatan benda tidak konstan. Itulah
sebabnya mengapa dikatakan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB).Sebenarnya
kedua tipe gerak benda yang dibahas di atas bukanlah jenis gerak yang banyak kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Gerak yang banyak kita jumpai pada umumnya
jauh lebih kompleks dan rumit. Percepatan adalah besaran vektor yaitu (besaran yang
mempunyai besar dan arah). Percepatan konstan adalah atau berarti besar dan arah
percepatan selalu konstan pada setiap saat. Dan walaupun besar percepatan suatu
benda itu selalu konstan tetapi jika arah percepatan selalu berubah maka percepatan
benda tidak akan konstan. Dan demikian juga sebaliknya, jika arah percepatan suatu
benda itu selalu konstan, dan akan tetapi besar percepatannya selalu berubah – ubah.

Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gambar 2.4 Grafik Kedudukan terhadap waktu dari gerak lurus (Dewi, 2017)
Jika benda bergerak lurus berubah beraturan tanpa kecepatan awal (v0 = 0), maka
menjadi :
1
X = X0 .....................……............................................................
+ 2at (2.2.14)

Dimana: X0= Posisi awal (m), X = Posisi akhir (m), a = Percepatan (m/s2), t= Waktu
(s)
Dari persamaan di atas diperoleh grafik linier jika diplot antara x terhadap t 2
dengan kemiringan grafik tan () = a/2. Gerak benda yang mengalami percepatan
disebut gerak lurus berubah beraturan dipercepat, sedangkan gerak yang di
perlambat.

Gambar 2.5 Grafik x terhadap t2 untuk GLBB (Dewi, 2017)


c. Gerak Melingkar Beraturan
Gerak Melingkar adalah jika sebuah benda dapat bergerak dengan cara
melingkar dilakukan pada benda maka akan berlaku persamaan gerak lingkar
sehingga dalam hal ini ada visis momen inersia (momen lembap) yang ekuivalen
pada besaran visis massa (m) pada gerak momen inersia (i) suatu benda pada pokok
harganya sama dengan sesuai porosnya. Arah dari kecepatan sudut pada GMB searah
dengan arah dari kecepatan linearnya. Kecepatan sudut dari gerak melingkar
beraturan memang tetap, tetapi arah kecepatan sudutnya berbeda–beda karena gerak
benda dipengaruhi oleh gaya yang membelokkan benda tersebut, gaya ini disebut
dengan gaya sentripetal. Karena arah kecepatan yang berbeda ini, maka terdapat arah
percepatan yang berubah-ubah pada GMB. Percepatan yang dipengaruhi oleh gaya

Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
sentripetal ini disebut dengan percepatan sentripetal, arah percepatan tersebut selalu
menuju titik pusat lingkaran tetapi besar percepatan sentripetal tetap sama karena
tidak terjadi perubahan kecepatan sudut benda.

Gambar 2.6 Arah kecepatan terus berubah sementara benda bergerak (Dewi, 2017)
Gerak Melingkar adalah jika sebuah benda dapat bergerak dengan cara
melingkar dilakukan pada benda maka akan berlaku persamaan gerak lingkar
sehingga dalam hal ini ada visis momen inersia (momen lembap) yang ekuivalen
pada besaran visis massa (m) pada gerak momen inersia (i) suatu benda pada pokok
harganya sama dengan sesuai porosnya.

2.6 Hukum Newton tentang Grafitasi


Contoh yang dikemukakan oleh Sir Isaac Newton dalam bidang mekanika
klasik bahwa benda apapun di atas atmosfer akan ditarik oleh bumi, yang kemudian
banyak dikenal sebagai fenomena benda jatuh. Besar gaya grafitasi ini sesuai dengan
Hukum Newton tentang grafitasi tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut “Setiap
benda dialam akan narik benda lain dengan gaya yang besarnya sebanding dengan
hasil kali suatu massa atau suatu partikel tersebut dan sebanding atau berbanding
terbalik dengan suatu kuadrat jaraknya. Dan secara matematis Hukum Newton
tentang suatu Grafitasi tersebut dapat pula dirumuskan sebagai berikut(Haridan
Subbangi, 2007).

𝑀𝑚
F~
𝑅 ..........……………................................................... (2.2.15)
Dimana :F = Gaya Grafitasi (W), Mm = Massa kedua benda (kg), R = Jarak antara
benda (M)
𝑀𝑚 ……………………………………………………… (2.2.16)
F = G
𝑅2
Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Dimana: F = Gaya Grafitasi (W), Mm = Massa kedua benda (kg), R = Jarak antara
benda (M), G = Konstanta Grafitasi (6,67.10-4 Nm/kg)

2.7 Percepatan Grafitasi


Percepatan grafitasi adalah atau disebut juga sebagai kuat medan grafitasi yang
menyatakan suatu besarnya gaya grafitasi yang dirasakan oleh suatu benda dengan
persatuan massa. Kecepatan sudut atau yang juga sering disebut dengan kecepatan
anguler adalah atau merupakan sudut yang ditempuh oleh sebuah titik yang bergerak
di suatu tepi lingkaran dalam satuan waktu (t) tertentu. Dari pengertian ini maka kita
dapat membuat suatu rumus yang secara matematisnya adalah sebagai berikut :

𝑀
𝑔 =𝐺 ………...…….………........……….......................... (2.2.17)
𝑅2

Dimana: g = Percepatan grafitasi (m/s2), M = Massa Benda (kg), R = Jarak antara


benda (M), G = Konstanta Grafitasi (6,67.10-4 Nm2kg)

2.8 Gerak Lurus


1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak lurus suatu obyek dimana gerakan yang sama ini memiliki kecepatan
tetap atas konstan maka sehingga jarak yang di tempuh dalam gerak lurus beraturan
adalah kelajuan kali waktu.

S = v .t ….......………............................................................ (2.2.18)

Dimana: S = Jarak tempuh (m), v = Kecepatan (m/s), t = waktu (s)


2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Gerak lurus suatu objek dimana kecepatan benda terhadap waktu, akibat
adanya percepatan jumlah jarak yang di dasari oleh tdika lagi linear melainkan
kuadratik. Gerak lurus berubah adalah gerak benda pada lintasannya lurus yang
kecepatannya berubah secara beraturan, baik semakin cepat ataupun lambat. GLBB
dibagi menjadi dua macam, yaitu : GLBB dipercepat, dan diperlambat.
............................................................................................ (2.2.18)
2
Vt = vo2 + 2as
Dimana: Vo = Kecepatan Awal (m/s), Vt = Kecepatan Akhir (m/s), a = Percepatan
(s), s = Jarak yang ditempuh (m).

Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB III
PROSEDUR KERJA

3.1 Alat dan Bahan

1. Peraga Pesawat Atwood


2. Massa Beban (kepingan)
3. Neraca Analitik
4. Roll Meter
5. Beban Silinder
3.2 Prosedur kerja
Pertama-tama kami menyiapkan alat peraga pesawat otwood lalu memasang
M1 dan M2 dan juga dua buah pemberat. Kemudian biarkan bergerak melintasi C-B-
A.Setelah itu, kami menghitung dan mengamati waktu tempuh dari X -AB dan X-BC
serta mengukur pola X-AB dan X-BC.Pengamatan dilakukan beberapa kali sampai
data terkumpul. Dan yang terakhir, kami menimbang massa beban M1 dan M2
menggunakan Neraca Analitik Digital.

Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB IV
TUGAS PENDAHULUAN

4.1 Pertanyaan

1. Jelaskan Apa yang di maksud dengan Pesawat Atwood !


2. Bersepeda di jalan yang menanjak atau menurun, pasti ada kalanya
kamu mengayuh dalam kecepatan tinggi dan terkadang juga mengayuh
dengan kecepatan yang melambat. Saat berada di tanjakan kamu akan
menaikkan laju sepeda, sementara itu saat turunan kamu mencoba untuk
memperlambat laju untuk menghindari terjadinya kemungkinan
kecelakaan karena tergelincir. Termasuk dalam gerak apakah kasus di
atas ? jelaskan !
3. Ketika kita menginjakkan kaki ke tanah, berarti kita memberikan sebuah
gaya dorong terhadap tanah tersebut. Gaya yang kaki kita berikan
kepada tanah ini merupakan gaya aksi. Kemudian sebagai respon dari
gaya aksi yang kita berikan, maka tanah memeberikan gaya dorong ke
kaki kita yang membuat kaki bisa terangkat. Gaya dorong yang di
berikan oleh tanah dinamakan reaksi. Dan pada proses kejadian Ini
berlangsung secara terus menerus sehingga membuat kita dapat berjalan
di atas tanah. Dari kasus di atas hukum apa yang berpengaruh di
dalamnya ? jelaskan !
4. Pada katrol di gantungkan sebuah beban yang massanya sama atau M1 =
M2, akan tetapi pada M1 ditambahkan beban silinder seperti pada
gambar di bawah. Pada saat M2 di tarik ke bawah kemudian dilepas
Maka M1 akan bergerak dari titik C ke B dan pada saat yang bersamaan
beban silinder akan tinggal pada titik B. Kemudian M1 Akan tetap
bergerak sampai pada titik A tanpa ada beban silinder di atasnya.
Perhatikan Gambar Di Bawah Ini !

Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Gerak apakah yang terjadi pada :


a. Titik C ke B
b. Titik B ke A
5. Pesawat Atwood dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara
tegangan, energi potensial dan energi kinetik dengan menggunakan 2
pemberat ( massa yang berbeda) yang di hubungkan dengan tali pada
sebuah katrol. Buatkan sebuah contoh peneraannya dalam kehidupan
sehari-hari beserta gambarnya berdasarkan pernyataan di atas !

Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

4.2 Jawaban
1. Pesawat Atwood merupakan alat eksperimen yang digunakan untuk
mengamati hukum mekanika gerak yang berubah beraturan. Pesawat
Atwood adalah alat yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara
tegangan, energi potensial dan energi kinetik dengan menggunakan dua
pemberat (massa berbeda) dihubungkan dengan tali pada sebuah katrol.
2. Termasuk gerak lurus berubah beraturan (GLBB), karena pada peristiwa
berikut mempunyai kecepatan awal dan perubahan kecepatan
(percepatan) yang tetap. Dengan kecepatan yang berubah-ubah, tetapi
besar perubahan kecepatannya itu sama untuk perubahan posisi.
3. Hukum Newton III, karena Setiap aksi akan menimbulkan reaksi, jika
suatu benda memberikan gaya pada benda yang lain maka benda yang
terkena gaya akan memberikan gaya yang besarnya sama dengan gaya
yang diterima dari benda pertama, tetapi arahnya berlawanan.
4. a. GLB (gerak lurus beraturan)
b. GLBB (gerak lurus beratutran)
5. Penerapan pesawat atwood dalam kehidupan sehari-hari bisa dilihat disaat
menimba air sumur

Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
DAFTAR PUSTAKA

Nurachmandani, Setya, 2009 .“Fisika 1: Untuk SMA/MA kelas X” ,Pusat Perbukuan,


Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Serway, Raymond A, 2014 .“Fisika untuk Sains dan Teknik” , Salemba Teknika.
Jakarta
Sumarsono, Joko, 2009 .“Fisika untuk SMA/MA kelas X” , Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Pesawat Atwood

Anda mungkin juga menyukai