PESAWAT ATWOOD
DISUSUN OLEH
STAMBUK : 03220200039
FREK / KELOMPOK : I / A2
MAKASSAR
2020
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
Aristoteles percaya benda yang lebih berat akan jatuh lebih cepat dari pada
benda yang lebih ringan atau dengan kata lain hal ini memicu dari seseorang Galileo
melakukan yang teliti pada benda yang turun. Pesawat Atwood merupakan alat
eksperimen yang sering digunakan untuk mengamati hukum mekanika pada gerak
yang dipercepat secara beraturan. Sederhananya pesawat atwood tersusun atas dua
benda yang terhubung dengan seutas kawat/tali. Bila kedua benda massanya sama,
keduanya akan diam. Tapi bila salah satu lebih besar (misal m1>m2). Maka kedua
benda akan bergerak ke arah m1 dengan dipercepat. Gaya penariknya sesungguhnya
adalah berat benda 1. Namun karena banda 2 juga ditarik ke bawah (oleh gravitasi),
maka gaya penarik resultannya adalah berat benda 1 dikurangi berat benda 2. Berat
benda 1 adalah m1.g dan berat benda 2 adalah m2.g Gaya resultannya adalah (m2-
m1). Gaya ini menggerakkan kedua benda. Sehingga, percepatan kedua benda adalah
resultan gaya tersebut dibagi jumlah massa kedua benda.
Pada mulanya orang berpendapat bahwa alamiah dari suatu benda dasarnya
adalah diam dan supaya benda itu dapat bergerak maka bendanya tersebut harus
secara terus menerus menerima atau mendapatkan gaya dari luar baik gaya yang
berupa dorongan. Dalam percobaan kali ini kita akan menyelidiki apakah hukum
Newton tersebut dapat diaplikasikan terhadap alat peraga berupa pesawat atwood.
Pesawat atwood merupakan alat eksperimen yang sering di gunakan untuk
mengamati hukum mekanika pada gerak yang dipercepat secara beraturan.
Sederhananya pesawat atwood tersusun atas 2 benda yang terhubung dengan seutas
kawat/ tali. Bila kedua benda masanya sama, keduanya akan diam, dan sebaliknya.
. Galileo dengan benar menyatakan bahwa hambatan udara adalah alasan mengapa
benda yang ringan jatuh lebih lambat dari benda yang memiliki berat yang besar
dalam sebuah atmosfer hal ini memicu “ Hukum Newton “ tentang gerak yang
dimana hukum ini dapat lebih itu menjelaskan dan memperkuat dari hukum, pada
landasan serta teori yang telah di terapkan atau dilakukan oleh para peneliti bernama
Galelio.
Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
1.2 Tujuan Percobaan
1.2.1 Tujuan Instruksi Umum (TIU)
Kami dapat memahami penggunaan pesawat atwood dalam penentuan tetapan
grafitasi.
1.2.2 Tujuan Instruksi Khusus (TIK)
1. Kami dapat menjelaskan peristiwa Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
dan Gerak Lurus Beraturan (GLB).
2. Kami dapat menentukan percepatan.
3. Kami dapat menentukan nilai grafitasi.
Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
(𝑀2 + 𝑀1 )𝑔 − 𝑓𝑔
𝑎= 1 .................................................................................................. (2.2.1)
𝑀1 + 𝑀2 +
𝑟2
Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
∑ F = 0…….....……....……….………...……..……….................... (2.2.2)
∑ F = m. a .………...................…...............................……….... (2.2.3)
Dimana: F = Gaya ( N ), Faksi =Arah, Freaksi = Gaya, (-) = Gaya yang berlawanan
2.3 Gaya
Gaya merupakan dorongan atau tarikan yang akan mempercepat atau
memperlambat gerak suatu benda.
𝐹 = 𝑚 × 𝑎 ..............………...................................…..………….. (2.2.5)
𝑓𝑔 = 𝜇𝑔 × N
.........................…….........................…..…..………….....…....…...... (2.2.6)
Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Dimana: Fg = Gaya Gesek ( N) , µg = Kofisien Gesekan, N = Gravitasi Bumi
b. Gaya Berat
Gaya Berat adalah gaya tarik bumi yang bekerja pada suaru benda. Berat suatu
benda adalah didefinisikan sebagai suatu besarnya gaya tarik bumi yang bekerja pada
benda tersebut. Berat benda itu sangat dipengaruhi oleh besarnya kuat medan dari
grafitasi dimana benda itu tepat berada. Jadi ketika kita berbicara soal tentang gaya
berat yang di mana gaya berat adalah suatu yang didefiniskan sebagai gaya tarik
bumi yang bekerja pada suatu benda berat suatu benda adalah suatu besarnya gaya
tarik bumi yang bekerja pada suatu benda tersebut. Dapat di tuliskan seperti rumus
berikut yang di bawah ini:
𝑤 = 𝑚 × 𝑔 ....................…...…...……………….……………..... (2.2.7)
Dimana: w = Gaya berat (N), m = Massa benda (kg), g = Gravitasi bumi (m/s2)
2.4 Percepatan
Percepatan adalah perubahan kecepatan dan atau arah dalam selang waktu
tertentu. Percepatan merupakan besaran vektor. Tiap benda yang mengalami
perubahan kecepatan, baik besarnya saja atau arahnya saja atau kedua-duanya, akan
mengalami percepatan. Percepatan rata-rata ( 𝑎 ) adalah hasil bagi antara perubahan
kecepatan ( ∆v ) dengan selang waktu ( ∆t ). Secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut :
∆𝑣 𝑣2 − 𝑣1
𝑎= = ....…......................................................... (2.2.8)
∆𝑡 𝑡2 − 𝑡1
Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
translasi yang beraturan pada rentang waktu yang sama terjadi perpindahan yang
besarnya sama.
a. Gerak Lurus Beraturan
Gerak adalah perubahan atau perpindahan posisi suatu objek atau suatu benda
yang diamati dari suatu titik acuan. Di dalam ilmu fisika, kita dapat mengenal apakah
yang dimaksud dengan pengertian Hukum I Newton, Hukum II Newton, Hukum III
Newton. Ketiga hukum tersebut diungkapkan oleh salah seorang ilmuan besar dan
terkenal dalam sejarah karena penemuannya, nama beliau bernama Sir Isaac Newton.
Suatu benda dikatakan dapat bergerak secara beraturan yaitu jika benda tersebut
percepatan atau kecepatannya dalam posisi tetap atau tidak ada percepatan baik
diperlambat maupun dipercepat.(Muhammad Satrio Bimasakti, 2011).
Gambar 2.2 Grafik kedudukan terhadap waktu dari gerak lurus beraturan (Dewi,
2017)
Contoh dari gerak lurus adalah mobil yang dan bergerak pada jalan yang lurus.
Secara matematis gerak lurus beraturan dapat dirumuskan sebagaiberikut:
𝑠 𝑠
𝑣= 𝑠 = 𝑣×𝑡 𝑡 =………..……….…....................................... (2.2.9)
𝑡 𝑣
Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gambar 2.3 Grafik x terhadap t untuk benda yang bergerak lurus beraturan (Dewi,
2017)
Selanjutnya untuk sebuah benda yang bergerak lurus berubah beraturan:
1 ……...…...................................................... (2.2.10)
X X 0 V0 .t .a.t 2
2
Dimana: X0= Posisi awal (m), X= Posisi akhir (m), V0= Kecepatan awal (m/s), V=
Kecepatan akhir (m/s), A= Percepatan (m/s2),t = Waktu (s)
b. Gerak Lurus Berubah Beraturan
Gerak Lurus berubah beraturan adalah gerak benda pada lintasan lurus dengan
dan percepatan dan kecepatan yang berubah secara teratur contoh dari percepatan
GLBB dalam kehidupan sehari-hari adalah gerak pada buah yang jatuh dari
pohonnya dan kertas dilempar keatas Pada umumnya GLBB didasari oleh Hukum
Newton II. Dan kecepatan yang berubah secara teratur contoh dari percepatan GLBB
dalam kehidupan sehari-hari adalah gerak pada buah yang jatuh dari pohonnya dan
kertas dilempar keatas pada umumnya (Serway, 2014).
𝑣𝑡 = 𝑣0 + 𝑎𝑡
................…................................................................ (2.2.11)
𝑣𝑡 2 = 𝑣02 + 2𝑎𝑠
.......................................................................... (2.2.12)
Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Dimana: S = Jarak atau perpindahan (m), v = Kelayakan atau kecepatan (m/s), t =
Waktu yang dibutuhkan (s), a= Percepatan benda (m/s2), V0= Kecepatan
awal (m/s)
1
𝑠 = 𝑣0 𝑡 + 𝑎𝑡
2 .......................................................................... (2.2.13)
Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gambar 2.4 Grafik Kedudukan terhadap waktu dari gerak lurus (Dewi, 2017)
Jika benda bergerak lurus berubah beraturan tanpa kecepatan awal (v0 = 0), maka
menjadi :
1
X = X0 .....................……............................................................
+ 2at (2.2.14)
Dimana: X0= Posisi awal (m), X = Posisi akhir (m), a = Percepatan (m/s2), t= Waktu
(s)
Dari persamaan di atas diperoleh grafik linier jika diplot antara x terhadap t 2
dengan kemiringan grafik tan () = a/2. Gerak benda yang mengalami percepatan
disebut gerak lurus berubah beraturan dipercepat, sedangkan gerak yang di
perlambat.
Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
sentripetal ini disebut dengan percepatan sentripetal, arah percepatan tersebut selalu
menuju titik pusat lingkaran tetapi besar percepatan sentripetal tetap sama karena
tidak terjadi perubahan kecepatan sudut benda.
Gambar 2.6 Arah kecepatan terus berubah sementara benda bergerak (Dewi, 2017)
Gerak Melingkar adalah jika sebuah benda dapat bergerak dengan cara
melingkar dilakukan pada benda maka akan berlaku persamaan gerak lingkar
sehingga dalam hal ini ada visis momen inersia (momen lembap) yang ekuivalen
pada besaran visis massa (m) pada gerak momen inersia (i) suatu benda pada pokok
harganya sama dengan sesuai porosnya.
𝑀𝑚
F~
𝑅 ..........……………................................................... (2.2.15)
Dimana :F = Gaya Grafitasi (W), Mm = Massa kedua benda (kg), R = Jarak antara
benda (M)
𝑀𝑚 ……………………………………………………… (2.2.16)
F = G
𝑅2
Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Dimana: F = Gaya Grafitasi (W), Mm = Massa kedua benda (kg), R = Jarak antara
benda (M), G = Konstanta Grafitasi (6,67.10-4 Nm/kg)
𝑀
𝑔 =𝐺 ………...…….………........……….......................... (2.2.17)
𝑅2
S = v .t ….......………............................................................ (2.2.18)
Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB III
PROSEDUR KERJA
Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB IV
TUGAS PENDAHULUAN
4.1 Pertanyaan
Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
4.2 Jawaban
1. Pesawat Atwood merupakan alat eksperimen yang digunakan untuk
mengamati hukum mekanika gerak yang berubah beraturan. Pesawat
Atwood adalah alat yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara
tegangan, energi potensial dan energi kinetik dengan menggunakan dua
pemberat (massa berbeda) dihubungkan dengan tali pada sebuah katrol.
2. Termasuk gerak lurus berubah beraturan (GLBB), karena pada peristiwa
berikut mempunyai kecepatan awal dan perubahan kecepatan
(percepatan) yang tetap. Dengan kecepatan yang berubah-ubah, tetapi
besar perubahan kecepatannya itu sama untuk perubahan posisi.
3. Hukum Newton III, karena Setiap aksi akan menimbulkan reaksi, jika
suatu benda memberikan gaya pada benda yang lain maka benda yang
terkena gaya akan memberikan gaya yang besarnya sama dengan gaya
yang diterima dari benda pertama, tetapi arahnya berlawanan.
4. a. GLB (gerak lurus beraturan)
b. GLBB (gerak lurus beratutran)
5. Penerapan pesawat atwood dalam kehidupan sehari-hari bisa dilihat disaat
menimba air sumur
Pesawat Atwood
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
DAFTAR PUSTAKA
Pesawat Atwood