VISKOSITAS FLUIDA
OLEH :
STAMBUK : 09120200083
KELOMPOK :4A
MAKASSAR
2021
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Pesatnya perkembangan teknologi skala nano saat ini menjadi suatu topik
yang populer dalam kehidupan. Telah banyak teknologi–teknologi menggunakan
material dengan ukuran nano yang dibuat oleh para ahli dengan tujuan untuk
memperoleh hasil yang lebih bagus namun ukurannya semakin kecil. Saat ini para
ilmuan mengembangkan teknologi yang meniru cara kerja alam yang dikenal
dengan istilah biomimetics.
Salah satu fenomena fisika lainnya yang menarik di alam adalah sifat
hydrophobic dari daun. Hydrophobic adalah sifat takut air atau anti air. Sifat
hydrophobic bisa dijumpai di alam permukaan daun lotus yang selalu terlihat
bersih dan tidak basah meski terkena air. Koefisien viskositas merupakan nilai
kekentalan fluida. Semakin besar nilai koefisien viskositasnya, maka semakin
kental pula fluida tersebut. Banyak ilmuan yang meneliti tentang kekentalan
fluida. Setiap ilmuan memiliki caranya masingmasing dalam menentukan nilai
kekentalanfluida.
Adapun cara yang lazim digunakan dalam pengukuran koefisien viskositas
yaitu: alat ukur kekentalan kapiler, alat ukur kekentalan melelui sebuah lubang
saluran. Pengukuran dengan metode ini biasanya dilakukan secara manual
sehingga memiliki beberapa kelemahan yaitu: kesalahan dalam pengamatan gerak
bola akibat tidak lurus pandangan (kesalahan paralak), kelelahan atau kerusakan
mata pengamat, ketidak akuratan dalam mengukur waktu tempuh bola jatuh
karena tidak tepatnya pewaktu saat bola mencapaitarget.
Salah satu fenomena fisika lainnya yang menarik di alam adalah sifat
hydrophobic dari daun. Hydrophobic adalah sifat takut airatau anti air. Viskometer
merupakan peralatan yang digunakan untuk mengukur viskositas suatu fluida
bedaan kecepatan bergerak lapisan-lapisan fluida yang saat inipara
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ilmuan mengembangkan teknologi yang meniru cara kerja alam yang dikenal
dengan istilah biomimetics.
Hal ini dapat dilihat dari percabang dan yang di antara cabang ilmu fisika
adalah mekanika. Seluruh fluida memiliki ketahanan dari tekanan dan oleh karena
itu disebut kental, tetapi tidak memiliki ketahanan itu (Salim, 2011).
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Instruksi Umum ( TIU)
1. Kami dapat memahami konsep fisika/mekanika mengenai kekentalan
(viskositas).
2. Kami dapat memahami gesekan yang dialami oleh suatu benda yang
bergerak dalam fluida adalah disebabkan oleh kekentalan fluidatersebut.
1.2.2 Tujuan Instruksi Khusus ( TIK)
1. Kami dapat memahami menggunakan prinsip keseimbangan gaya stokes,
gaya apung dan gaya berat pada suatu benda dalamfluida.
2. Kami dapat memahami mengamati pengaruh gesekan yang dialami oleh
suatu benda yang bergerak dalam fluida yang disebabkan oleh fluida
tersebut.
3. Kami dapat memahami menerapkan faktor koreksi pada laju bola yang
jatuh.
4. Kami dapat memahami menentukan viskositasfluida.
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KonsepDasar
Suatu fluida (fluida) adalah suatu zat yang dapat mengalir. Jadi istilah fluida
termasuk cairan dan gas. Klasifikasi seperti itu tidaklah selalu jelas. Beberapa
fluida, seperti gelas dan ter (pitch), mengalir begitu lambat sehingga berperilaku
seperti benda padat untuk interval-interval waktu yang biasanya kita gunakan
untuk bekerja dengan benda-benda tersebut (Halliday, 1985).
Viskometer merupakan peralatan yang digunakan untuk mengukur
viskositas suatu fluida. Model viskometer yang umum digunakan berupa
viskometer bola jatuh, tabung (pipa kapiler) dan sistem rotasi. Viskometer rotasi
suatu silinder sesumbu (concentric cylinder) dibuat berdasarkan 2 standar, sistem,
dimana silinder bagian dalam berputar dengan silinder bagian luar diam dan
sistem Couette dimana bagian luar silinder yang diputar sedangkan bagian dalam
silinder diam. Fluida yang akan diukur ditempatkan pada celah diantara kedua
silinder. Fluida (zat alir) adalah zat yang dapat mengalir, misalnya zat cair dan
gas.
Fluida dapat digolongkan dalam dua macam yaitu: fluida statis dan dinamis.
Didalam fluida yang tidak diidealisir terdapat aktivitas molekuler antara bagian-
bagian lapisannya. Salah satu akibat dari adanya aktivitas ini adalah timbulnya
gesekan internal antara bagian-bagian tersebut, yang dapat digambarkan sebagai
gaya luncur diantara lapisan-lapisan fluida tadi.
Hal ini dapat dilihat dari perbedaan kecepatan bergerak lapisan-lapisan
fluida tersebut. Bila pengamatan dilakukan terhadap aliran fluida makin mengecil
ditempat-tempat yang jaraknya terhadap dinding pipa semakin kecil, dan praktis
tidak bergerak pada tempat di dinding pipa. Sedangkan kecepatan terbesar
terdapat ditengah-tengah pipaaliran.
Viskositas suatu fluida adalah sifat yang menunjukkan besar dan kecilnya
tahanan dalam fluida terhadap gesekan. Fluida yang mempunyai viskositas
rendah, viskositas (kekentalan) berasal dari kata viscous (Soedojo, 1986).Suatu
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
bahan apabila dipanaskan sebelum menjadi cair terlebih dulu menjadi viscous
yaitu menjadi lunak dan dapat mengalir pelan-pelan. Viskositas dapat dianggap
sebagai gerakan di bagian dalam (internal) suatu fluida (Budianto, 2008).
Viskositas suatu fluida merupakan daya hambat yang disebabkan oleh
gesekan antara molekul-molekul cairan, yang mampu menahan aliran fluida
sehingga dapat dinyatakan sebagai indikator tingkat kekentalannya. Nilai
kuantitatif dari viskositas dapat dihitung dengan membandingkan gaya tekan per
satuan luas terhadap gradien kecepatan aliran dari fluida.
Prinsip dasar ini yang dipergunakan untuk menghitung viskositas secara
eksperimen menggunakan metode putar, yaitu dengan memasukkan penghambat
ke dalam fluida dan kemudian diputar. Semakin lambat putaran penghambat
tersebut maka semakin tinggi nilai viskositasnya (Warsito, 2012).
Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yang merupakan
gesekan antara molekul-molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu jenis cairan
yang mudah mengalir dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah, dan
sebaliknya bahanbahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki viskositas yang
tinggi.
Pada hukum aliran viskos, Newton menyatakan hubungan antara gaya-gaya
mekanika dari suatu aliran viskos sebagai: Geseran dalam (viskositas) fluida
adalah konstan sehubungan dengan gesekannya. Hubungan tersebut berlaku untuk
fluida Newtonian, dimana perbandingan antara tegangan geser (s) dengan
kecepatan geser (g) nya konstan. Parameter inilah yang disebut dengan viskositas.
Aliran viskos dapat digambarkan dengan dua buah bidang sejajar yang dilapisi
fluida tipis diantara kedua bidang tersebut. Suatu bidang permukaan bawah yang
tetap dibatasi oleh lapisan fluida setebal h, sejajar dengan suatu bidang permukaan
atas yang bergerak seluas A. Jika bidang bagian atas itu ringan, yang berarti tidak
memberikan beban pada lapisan fluida dibawahnya maka tidak ada gaya tekan
yang bekerja pada lapisan fluida.
Suatu gaya F dikenakan pada bidang bagian atas yang menyebabkan
bergeraknya bidang atas dengan kecepatan konstan v, maka fluida dibawahnya
akan membentuk suatu lapisan-lapisan yang saling bergeseran. Setiaplapisan
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
tersebut akan memberikan tegangan geser (s) sebesar F/A yang seragam, dengan
kecepatan lapisan fluida yang paling atas sebesar v dan kecepatan lapisan fluida
paling bawah sama dengan nol maka kecepatan geser (g) pada lapisan fluida di
suatu tempat pada jarak y dari bidang tetap, dengan tidak adanya tekanan fluida.
Viskositas atau kekentalan merupakan gesekan yang dimiliki oleh fluida.
Gesekan dapat terjadi antarpartikel zat cair, atau gesekan antara zat cair dan
dinding permukaan tempat zat cair tersebut berada.
Koefisien viskositas secara umum diukur dengan dua metode:
1. ViskometerOstwald
Viskometer Ostwald adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengalirnya
sejumlah tertentu cairan dicatat, dan η dihitung dengan hubungan :
𝜋(∆𝑝)𝑅 𝑡 4
𝜂= ………………………………………………………….(2.1.1)
8.𝑣.𝑙
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2.2 PersamaanPoiseuille
Fluida yang tidak mempunyai viskositas tidak membutuhkan gaya itu untuk
mengalir. Fluida yang mempunyai viskositas memerlukan gaya untuk
mengalirkannya untuk melawan gaya gesek antara berbagai lapisan itu.
Akibatnya, debet fluida tidak hanya bergantung pada luas penampang dan
kecepatan fluida mengalir. Debet fluida mengalir bergantung pada koefisien
kekentalan, jari-jari pipa, dan perbedaan tekanan antara ujung-ujung pipa per
satuan panjang (gradien tekanan). Bila debet fluida itu Q perbedaan tekanan ∆𝑃,
panjang pipa l, dan jari-jari pipa r, hubungan berbagai suatu besaran tersebut dapat
dituliskan.
Dengan k adalah bilangan tanpa dimensi. Dengan analisis dimensi diperoleh
persamaan:
4
𝜋𝑟 ∆𝑃
𝑄= ………………………………………………………….....(2.2.1)
𝜀𝜂𝑙
Persamaan diata dikenal dengan rumus Poisuille yang diambil dari nama
ilmuan Prancis J.L.Poisuille (1799-1869) yang merupakan fisikawan yang berjasa
menyelidiki aliran darah dalam tubuh. Bahwa debet fluida berbanding lurus
dengan tekanan dan berbanding terbalik dengan koefisien kekentalan sudah dapat
diduga sejak semula. Jika perbedaan tekanan antara ujung pipa cukup besar, fluida
akan mengalir lebih deras.
2.3 HukumStokes
Jika benda bergerak dalam fluida yang memiliki viskositas akan terjadi gaya
gesek antara benda dan fluida. Gaya tersebut dinamakan gayastokes.Jika benda
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
yang bergerak dalam fluida tersebut berbentuk bola, besarnya gaya stokes
dirumuskan sebagai berikut:
𝐹𝑠= 6𝜋𝜂𝑟𝑣 ……………………………………………………..……(2.3.1)
Dimana: Fs = Gaya stokes (N), η = Koefisien viskositas (Ns/m2 ), r = Jari-jari
(m), v = Kecepatan relatif bola terhadap fluida(m/s).
Gaya geser antar suatu permukaan benda padat yang bergerak dengan fluida
akan sebanding dengan suatu kecepatan relative gerak benda ini kepada fluida.
Jika sebuah benda berbentuk bola dan mempunyai rapat massa dilepaskan pada
permukaan zat cair tanpa laju awal, bola tersebut mula-mula akan mendapat
percepatan. Dengan berbentuk besarnya laju bola maka gaya stokes pada bola
tersebut akan bertambah besar pula, sehingga pada suatu ketika bola tersebut kan
bergerak dengn laju konstan, yaitu pada saat terjadi kesetimbangan antara gaya-
gaya tersebut.
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Pada saat tertentu, gaya yang bekerja seimbang sehingga resultan seluruh
gaya tersebut akan sama dengan nol. Jika benda bergerak dengan kecepatan.
Secara matematis, kecepatan terminal dapat diturunkan dari rumus-rumus berikut:
𝐹 = 𝑚.𝑔 ……………………….……………………………………..(2.3.2)
Dimana: F = Gaya (N), m = Massa (kg), g = Percepatan gravitasi (m/s 2).
Untuk gaya ke atas (Archimedes):
𝐹𝑎=𝑣.𝜌𝑓.𝑔 …………………………………………………………..(2.3.3)
Dimana: F = Gaya atas (N),ρf= Massa jenis (kg/m3), g = Percepatan gravitasi
(m/𝑠 2) v = Volume (m3).
Untuk gaya stokes:
𝐹𝑠=6𝜋𝜂𝑟𝑣 ………………………………………………………….(2.3.4)
Dimana: Fs = Gaya Gesek (N), v = Laju Alir (m/s), r = Jari-jari (m), η = Koefisien
Viskositas (Ns/m2).
Adapun kecepatan terminal benda setelah gaya gaya yang bekerja seimbang
adalah
𝑔.𝑣𝑏(𝜌𝑏−𝜌𝑓)
𝑣𝑡 = 6𝜋𝜂𝑟
…………………..…………………………………..(2.3.5)
Dimana: 𝜌𝑏= Massa jenis benda / bola (kg/m3), 𝜌𝑓= Massa jenis fluida (kg/m3),
𝑣𝑡= Kecepatan benda (m/s),η= Koefisien viskositas (Ns/m2), g = gravitasi
(𝑚/𝑠2).
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
𝜌.𝑣.𝐷
R𝐸 = ……………………………………………………………(2.4.1)
𝜂
Berat sebuah benda adalah gaya gravitasional yang dilakukan bumi padanya
berat termasuk gaya, karena itu merupakan besaran vektor. Arah dari vector ini
adalah arah dari gaya gravitasional, yaitu meuju kepusat bumi. Besar berat
dinyatakan sebuah gaya, seperti misalnya pon atau newton.
Jika sebuah beda bermassa m dibiarkan jatuh bebas, percepatannya adalah
percepatan gravtasi g dan gaya yang bekerja padanya adalah gaya berat w jika
kedua newton kedua.
F = m.a ……………………………………………….………………(2.5.1)
𝑤 = 𝑚. 𝑔 …………………………………………………………..…(2.5.2)
W dan g adalah besar vektor berat dan vektor percepatan. Untuk mencegah
agar benda jangan jatuh, harus ada gaya ke atas yang besarnya sama dengan W
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
upaya gaya netto sama dengan nol. Telah disebutkan sebelumnya bahwa secara
eksperimen telah diketahui bahwa harga g untuk sebuah benda di tempat yang
sama adalah sama.
Dari disini diproleh bahwa perbandingan berat antara dua benda sama
dengan pebandingan massanya. Karena itu neraca kimia, yang sebetulnya
merupakan alat untuk membandingkan dua gaya yang berarah ke bawah, dapat
juga digunakan untuk membandingkan massa. Telah kita lihat bahwa berat benda,
yaitu tarika ke bawah oleh bumi pada benda, adalah besaran vector, sedangkan
massa benda adalah besaran skalar. Hubungan kuantitatif antara berat dan massa
diberikan oleh karena g berbeda-beda dari satu titik ke titik lain di bumi, maka W,
yaitu berat benda bermassa m, berbeda juga untuk tempat yang berbeda. Jadi erat
benda bermassa 1 kilogram ditempat memiliki g = 9,80 m/s2adalah 9,80 N,
ditempat dengan g = 9,78 m/s2, benda yang sama beratnya hanyalah 9,78 N.
Jika berat ini di ukur dengan mengamati pertambahan Panjang pegas dan
mengimbanginya, maka beda berat kilogram yang sama di dua tempat yang
berbeda, tampak jelas dengan adanya sedikit perbedan rentangan pegas di kedua
tempat tersebut. Karena itu berat benda bergantung kepada letak relatifnya
terhadap pusat bumi tidk seperti massa yang merupakan sifat intrins benda.
Penunjukan skala neraca pegas, yang menimbang benda yang sama di bagian
bumi yang berbeda, akan memberikan hasil yang berbeda. Dalam ruang tanpa
gravitasi berat benda adalah nol, walaupun inersial, yaitu: massa benda tetap tidak
berubah, sama dengan dipermukaan bumi. Dalam pesawat antariksa yang bebas
dari gravitasi, tidak sukar untuk mengangkat balok besi yang besar (W = 0), tetapi
tetapsajaantariksawanakanmerasasakitkakinyaharusmenendangbalokitu(m
≠ 0).
Untuk mempercepat benda dalam ruang bebas gravitasi dibutuhkan gaya
yang sama dengan yang dibutuhkan untuk mempercepatnya sepanjang bidang
datar licin di permukaan bumi. Tetapi untuk mengangkat benda yang sama
melawan tarikan bumi dibutuhkan gaya yang lebih besar di permukaan bumi
daripada di tempat yang jauh dari permukaan bumi karena beratnya berbeda.
Dalam fisika, massa menunjukkan jumlah materi di dalam suatu materi, sementara
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
berat mengukur gaya yang diakibatkan oleh pengaruh gravitasi terhadap massa.
Itulah sebabnya diperoleh persamaan sebagai berikut:
𝑚=𝑤/𝑔 …………………………….………………………………(2.5.3)
Dimana: w = Berat suatu benda (N), g = Percepatan Gravitasi (m/𝑠 2 ), m = Massa
(kg)
Besaran w/g memegang peranan seperti m dalam persamaan F=m.a dan
sesungguhnya tidak lain daripada massa benda yang beratnya sebesar w.
Massa jenis dapat diartikan sebagai kerapatan suatu zat, yaitu perbandingan
antara massa zat dengan volumenya. Selain itu bahwa pada zat yang sama dengan
wujud yang berbeda memiliki massa jenis yang sama, dan pada zat yang berbeda
massa jenisnya berbeda pula. Massa Jenis adalah pengukuran massa setiap satuan
volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula
massa setiap volumenya.
Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan
total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misal
besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama
yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air). Massa jenis berfungsi
untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu zat
berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama.
Satuan massajenis dalam “CGS (centi-gram-sekon)” adalah: gram persentimeter
kubik(𝑔/𝑐𝑚3).1𝑔/𝑐𝑚3=1000𝑘𝑔/𝑚3(EkoJulianto,dkk).
Berat jenis bisa berubah-rubah. Pada perhitungan berat jenis kita
menekankan pada berat. Seperti yang kita ketahui berat benda bisaberubah,
tergantung dimana letak benda tersebut berada. Sesuai dengan letak benda itu
terhadap pusat bumi. Hal ini disebabkan adanya perbedaan besar gaya gravitasi
bumi yang tergantung pada jarak pusat massa terhadap bumi. Gravitasi di dua
tempat tersebut berbeda, dimana gravitasi di permukaan bumi adalah 9,81m.
𝑤
𝑆= …………………………..…………………………………….(2.6.1)
𝑣
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Dimana: S = berat jenis (N/m3), w = Berat suatu benda (N), v = volume benda
(m3).
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
dengan viskositas pelarut murni. Viskositas diukur dengan beberapa cara. Dalam
“viskometer Ostwald” waktu yang dibutuhkan oleh larutan untuk melewati pipa
kapiler dicatat dan dibandingkan dengan sampel standar (Atkins, 1996).
Sifat cairan sebagai besar ditentukan oleh resistansinya untuk mengalir,
yang dinamakan viskositas. Suatu fluida berviskositas rendah mengalir dengan
mudah dan membuang sedikit energi, tetapi menaikkan rugi-rugi kebocoran. Suati
fluida kental dapat menyekat dengan baik, tetapi fluida tipe ini cukup seret dan
menyebabkan rugi energi dan tekanan sekitar sistem, fluida hidrolik haruslah
merupakan suatu medium yang berada antara ekstrim-ekstrim ini, jadi dibutuhkan
suatu cara untuk mendefenisikan viskositas (Gunawan,2013).
Adanya zat makro molekul akan menaikkan viskositas larutan bahkan pada
konsentrasi rendahpun, efeknya besar, karena molekul besar mempengaruhi aliran
fluida pada jarak jauh. Pada konsentrasi rendah, viskositas larutan berhubungan
dengan viskositas pelarut murni. Viskositas diukur dengan beberapa cara. Dalam
“viskometer Ostwald” waktu yang dibutuhkan oleh larutan untuk melewati pipa
kapiler dicatat dan dibandingkan dengan sampel standar (Dogra, 1996).
Aliran cairan dapat dikelompokkan ke dalam dua tipe. Yang pertama adalah
aliran laminar atau aliran kental, yang secara umum menggambarkan laju aliran
kecil melalui sebuah pipa dengan garis tengah kecil. Aliran yang lain adalah aliran
turbulen, yang menggambarkan laju aliran yang besar melalui pipa dengan
diameter yang lebih besar (Dogra, 2009).
Adanya zat makro molekul akan menaikan viskositas larutan bahkan pada
kosentrasi rendah pun, efeknya besar, karena molekul besar mempengaruhi aliran
fluida pada jarak jauh. Pada kosentrasi rendah, viskositas larutan berhubungan
dengan pelarut murni. Dalam “Viskometer Ostwald” waktu yang dibutuhkan oleh
larutan untuk melewati pipa kapiler dicatat dan dibandingkan dengan sampel
standar (Atkins, 1996).
Viskositas atau kekentalan sebenarnya merupakan gaya gesekan antara
molekulmolekul yang menyusun suatu fluida (fluida itu zat yang dapat mengalir,
dalam hal ini zat cair dan zat gas). Viskositas adalah gaya gesekan internal fluida
(internal = dalam). Jadi molekul-molekul yang membentuk suatu fluida saling
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
lapisan yang bersisian pada fluida saat lapisan-lapisan bergerak satu melewati
yang lainnya. Pada zat cair, viskositas terutama disebabkan oleh gaya kohesi
antara molekul. Pada gas viskositas muncul dari tumbukan antar molekul. Fluida
yang berbeda memiliki besar viskositas yang berbeda, dan zat cair pada umumnya
lebih kental daripada gas (Triyana,2011).
Berdasarkan teori, viskositas berbanding lurusdengan konsentrasi larutan.
Suatu larutan dengan konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula,
karena konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap
satuan volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikel
semakin tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula (Hedi, 2014).
Mempelajari gerak bola yang jatuh kedalam fluida, walaupun hanya untuk
mengetahui bahwa adanya gaya kekentalan pada sebuah bola tertentu dalam suatu
fluida tertentu berbanding dengan kecepatan relatifnya. Bila fluida sempurna yang
viskositasnya nol mengalir melewatisebuah bola, atau apabila sebuah bola
bergerak dalam suatu fluida yang diam, garis-garis arus berbentuk suatu pola yang
simetris sempurna di sekeliling bola itu. Tekanan terhadap sembarang titik
permukaan bola yang menghadap arah alir datang tepat sama dengan tekanan
terhadap titik lawan. Titik tersebut pada permukaan bola menghadap kea rah
aliran, dan gaya resultan terhadap bola itu nol (Sudarjo,2008).
Alat ukur viskositas manual yang sering digunakan adalah dengan
menggunakan viscometer bola jatuh (Hopper). Prinsip kerjanya adalah
menggelindingkan bola yang terbuat dari besi melalui tabung gelas yang berisi zat
cair. Berdasarkan hukum stoke yaitu pada saat kecepatan bola maksimum, terjadi
kesetimbangan sehingga gaya gesek sama dengan gaya berat Archimedes (D.
Young,2002).
Fluida statis (zat alir yang tidak mengalir) dan Fluida dinamis (zat alir yang
mengalir). Fluida statis memberi gambaran tentang tekanan dan hubungan antara
tekanan udara terhadap ketinggian di atas permukaan laut, atau kedalaman di
bawah permukaan pada ragam fluida. Hubungan antara tekanan terhadap
ketinggian diatas permukaan laut, sedangkan di bawah permukaan zat cair
dinyatakan dalam subbab fluida statis. Fluida dinamis memberi gambaran tentang
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
sifat fluida yang mengalir, baik pada fluida ideal maupun fluida nyata.
Berikutnya, hukum kekalan tenaga termodifikasi diterapkan pada fluida ideal dan
disebut Hukum Bernoulli. Pada fluida statis bentuk cair terdapat 3 parameter yang
perlu kita ketahui. Ketiga parameter itu adalah gaya apung (gaya Archimedes),
tekanan hidrostatis, dan gayastokes.
Gaya apung berhubungan erat dengan massa jenis fluida, tekanan hidrostatis
berhubungan kedalaman benda. Adapun gaya stokes berhubungan dengam
kekentalan zat cair dan kelajuan gerak pada benda yang tenggelam. Fluida, baik
zat cair maupun zat gas yang jenisnya berbeda memiliki tingkat kekentalan yang
berbeda. Viskositas alias kekentalan sebenarnya merupakan gaya gesekan antara
molekul-molekul yang menyusun suatu fluida. Jadi molekul-molekul yang
membentuk suatu fluida saling gesek-menggesek ketika fluida fluida tersebut
mengalir. Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya
tarik menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas
disebabkan oleh tumbukan antara molekul (Bird,1993).
Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya air.
Sebaliknya, fluida yang lebih kental biasanya lebih sulit mengalir. Garis-garis arus
berbentuk suatu pola yang simetris sempurna di sekeliling bola itu. Tekanan
terhadap sembarang titik permukaan bola yang menghadap arah alir.
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat danBahan
3.2 ProsedurKerja
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
permukaan fluida dan dijatuhkan tanpa ada gaya yang diberikan. Setelah bola
dijatuhkan kami menghitung waktu yang dibutuhkan bola untuk sampai pada
jarak yang ditentukan. Lalu kami melakukan percobaan yang sama pada bola ke II
yang berbeda ukuran besarnya dari bola I. Setelah kami melakukan percobaan
tersebut beberapa kali sesuai petunjuk asisten, kemudian kami menimbang massa
dari bola dan massa dari fluida dengan mengunakan alat neraca analitik digital
dan kami mengukur suhu fluida, selanjutnya kami akan mencatat hasil
pengamatankami.
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB IV
SOAL DAN JAWABAN
1. Jelaskan Apa yang di maksud dengan!
a. Viskositas
b. Fluida
c. Viskositas Fluida
Jawaban:
a. Viskositas adalah ukuran kekentalan suatu fluida yang di sebabkan oleh
gesekan-gesekan antar molekul yang menyusun suatufluida.
b. Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan
terhadap perubahan bentuk ketika ditekan.
c. Viskositas fluida (zat cair) adalah gesekan yang ditimbulkan oleh fluida
yang bergerak, atau benda padat yang bergerak didalamfluida.
2. Perhatikan Gambar di bawah ini!
Jika Pada gambar ( a) Fa > W, Gambar (b) Fa = W, dan pada Gambar (c)
Jawaban :
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
• Gambar (c) Fa < W, Benda terapung dalam zat cair apabila posisi benda
sebagian muncul dipermukaan zat cair dan sebagian terbenam dalam zat
cair. Keadaan ini terjadi saat massa jenis zat cair lebih besar dari massa
jenisbenda.
3. Jika suatu benda dicelupkan kedalam suatu fluida tampak seperti pada
gambar di bawah ini!
Jawaban :
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Jawaban :
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB V
PENUTUP
5,1 Kesimpulan
Jadi kesimpulannya adalah Viskositas fluida (zat cair) adalah gesekan yang
ditimbulkan oleh fluida yang bergerak, atau benda padat yang bergerak didalam
fluida. Hukum yang berhubungan adalah hukum archimedes, yang berbunyi
“Suatu benda yang di celupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair
mengalamii gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang di
pindahkan oleh benda tersebut” . Dimana hukum ini menjelaskan hubungan gaya
berat dan gaya ke atas pada suatu benda jika dimasukkan ke dalam air. Akibat
adanya gaya angkat ke atas (gaya apung), benda yang ada didalam zat cair
beratnya akan berkurang. Sehingga benda yang diangkat dalam air akan terasa
lebih ringan dibandingankan ketika diangkat didarat.
5.2 Saran
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
DAFTAR PUSTAKA
Tim fisika dasar. 2015. Panduan praktikum fisika dasar 1. Jambi : universitas
jambi
Tippler P.A. 1991. Fisika Untuk Sains dan Teknik, Jilid 1. Alih Bahasa Prasetio L
dan Rahmad W.A. Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.
Warsito, dkk. 2012. Desain dan Analisis Pengukuran Viskositas dengan Metode
Bola Jatuh Berbasis Sensor Optocouplr dan Sistem Akusisinya pada
Komputer. Universitas Bandar Lampung. Lampung.
Zaelani, ahmad, dkk. 2006. 1700 bank soal bimbingan belajar itu berbeda.
Bandung:yrama widya
VISKOSITAS FLUIDA