Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

GAYA GESEK

DISUSUN OLEH

NAMA / STAMBUK : 1. ALFIAN / 09320200031

2. IMAM MAULANA / 09320200035

3. ANDI MUHAIMIN FITROWJI /09320200033

FREK / KELOMPOK : 1 / 4A

FAK / JURUSAN : TEKNOLOGI INDUSTRI / TEKNIK


PERTAMBANGAN

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2020
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Gesekan adalah suatu peristiwa yang terjadi akibat adanya kontak antara dua buah permukaan
benda satu sama lain. Akibat gesekan ini, maka muncul gaya gesek yang melawan gerak
benda atau arah kecenderungan benda akan bergerak. Benda – benda yang dimaksud disini,
tidak harus berbentuk padat, melainan dapat pula berbentuk cair ataupun gas. Gaya gesek
antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya
antara benda padat dan cairan serta gas adalah gaya stokes. Gaya gesek dapat merugikan atau
bermanfaat. Panas pada poros yang berputar, engsel pintu yang berderit, dan tapak sepatu
yang aus adalah contoh kerugian yang diakibatkan oleh gaya gesek. Akan tetapi tanpa gaya
gesek, manusia tidak akan bisa berpindah tempat dan berjalan. Gaya gesek merupakan
akumulasi interaksi antar kedua permukaan yang saling bersentuhan [1].

Gesekan antara dua buah permukaan solid merupakan suatu fenomena yang sangat
kompleks. Hal ini tidak hanya bergantung pada sifat fisik maupun kimia dari suatu material,
akan tetapi juga terlibat persoalan secara mekanik permukaan yang saling berkontak. Tidak
ada teori yang dapat dirumuskan untuk menjelaskan perilaku gesekan dengan cukup
memuaskan. Oleh karena itu, penyelesaian gesekan selalu didasarkan pada data suatu
eksperimen.

Ada beberapa fenomena yang ditimbulkan akibat dari gesekan, misalnya timbulnya bunyi
lengkingan pada area yang saling bergesekan, munculnya getaran di sekitar area yang saling
bergesekan, dan lain sebagainya. Salah satu fenomena yang muncul akibat adanya gesekan
yaitu munculnya slip. Slip merupakan suatu fenomena gesekan di mana permukaan yang
saling berkontak kehilangan gaya geseknya secara tiba-tiba [2]. Ada banyak kasus yang
terjadi akibat adanya fenomena slip ini. Misalkan pada belt conveyor yang mengalami slip
terhadap poros pemutarnya, sehingga kecepatan berputar belt conveyor menurun atau yang
sering terjadi yaitu pada ban sepeda motor yang mengalami slip terhadap jalur rel kereta api,
sehingga kendaraan susah untuk dikendalikan dan menimbulkan ketidaknyamanan dalam
berkendara hingga bisa mengakibatkan kecelakaan

Gaya gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

1.2 TUJUAN PERCOBAAN

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

1. Mahasiswa dapat memahami konsep gaya gesek

2. Mahasiswa dapat melakukan pengamatan gaya gesek.

II. Tujuan Instruksi Khusus (TIK)

1. Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan koefisien gesek statis dan koefisien gesek
kinetis.

2. Mahasiswa dapat mengamati koefisien gesek dari berbagai macam benda

3. Mahasiwa dapat menjelaskan kaitan antara koefisien gesek kinetis dengan percepatan
gerak benda dan percepatan gravitasi

Gaya gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Gaya gesekan merupakan gaya tekanan yang ditimbulkan untuk gaya gesekan
benda yang bergeser di atas permukaan benda lain di mana gesekan bergantung pada
kekerasan gesekan dan arahnya lintangan dengan arah benda yang bergerak. Gaya
gesek biasanya terjadi diantara dua permukaan benda yang bersentuhan, baik terhadap
air atau benda padat, ketika sebuah benda bergerak di dalam air, gaya gesekan juga
selalu terjadia natar permukaan benda padat yang bersentuhan sekalipun benda
tersebut sangat licin permukaan benda yang licin pun sebenarnya sangat kasar dalam
skala mikroskopis, ketika kita mencoba menggerakkan sebuah benda, tonjolan-
tonjolan mikroskopis ini akan menggangu gerak tersebut.

Gaya gesek adalah gaya yang melawan arah gaya relatifnya. Gaya gesek dibagi
menjadi dua gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis. Gaya gesek ststis adalah
singgungan dua benda pada saat keadaan diam, atau saat bend adalam keadaan diam
dalam bidang horizontal. Gaya gesek kinetis adalah gaya luncuran pada benda yang
bergerak di permukaan kasar. Gaya gesek kinetis berlawanan dengan kecepatan benda
formula yang dipakai untuk mencari koefisien dari gesek statis dan kinetis adalah Fs =
μs × N untuk gaya gesek statis dan formula Fk = μk × N untuk gaya gesek kinetis pada
benda (Giancolli, 1998).

Hukum-hukum tentang gesekan adalah hukum yang berdasarkan pada


pengalaman. Gesekan suatu benda yang menggelinding di atas permukaan dilawan
oleh gaya yang timbul akaibat perubahan bentuk permukaan yang bersinggungan.
Contoh sebuah sudut kubus diam pada suatu bidang miiring memiliki sudut kemudian
diperbesar sudutnya maka kubus makin tergelincir (Astuti, 1997).

Pada gaya gesek terdapat gaya normal yaitu gaya yang dilakukan benda
terhadap benda licin dengan arah gaya tegak lurus bidang antara permukaan benda.
Secara matematis, hubungan anatara gaya gesek dengan gaya normal sebagai berikut

Fs ≤ μK × N dan Fs ≥ μS × N. Tanda sama dengan itu menunjukkan bila gaya gesek


mencapai harga maksimum (Faradah, 1987).

Gaya gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Jika permukaan benda bergeseran dengan permukaan benda lain, masing-


masing bneda tersebut melakukan gaya gesekan antara satu dengan yang lain. Gaya
gesekan pada benda yang bergerak selalu berlawanan arah dengan arah gesekan benda
tersebut. Secara umum gaya gesek dapat dituliskan sebagai suatu ekspansi deret, yaitu
dimana suku pertama adalah gaya gesek yan g dikenal sebagai gaya gesek statis fluida.

Gaya gesek dapat merugikan dan bermanfaat. Panas pada proses yang berputar,
engsel pintu yang berderit dan sepatu yang aus adalah contoh kerugian yang
disebabkan oleh gaya gesek. Akan tetapi tanpa gaya gesek manusia tidak dapat
berpindah tempat karena serakan kakinya hanya akan menggelincir diatas lantai.
Tanpa adanya gesek antara ban mobil dengan jalan mobil hanya akan slip dan tidak
dapat bergerak. Tanpa adanya gaya gesek juga tidak dapat tercipta parasut (Dogra,
1985).

2.1 Pengertian Gaya Gesek Statis dan Kinetis

Gaya gesek statis adalah gaya yang terjadi antara dua permuakaan benda yang
diam atau tidak ada gaya relatifnya antara benda satu dengan lainnya. Gaya gesek
kinetis antara dua benda permukaan kering tanpa pelumas memenuhi juga hukum
yang sama seperti hukum pada gesekan statis (Sutrisno, 1986).

Untuk benda yang dapat menggelinding, terdapat pula jenis gaya gesek lain
yang disebut gaya gesek mengelinding (rolling friction). Untuk benda yang berputar
tegak lurus pada permukaan atau berspin, terdapat pula gaya gesek spin (spin friction).
Gaya gesek antara benda padat dan fluida disebut gaya Coriolis-stokes atau gaya
viskos (viscous force)

1.1 Gaya Gesek Statis

Gaya gesek statis adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak
relatif satu sama lain. Seperti contoh, gesekan statis dapat mencegah benda yang
meluncur ke bawah pada bidang miring. Koefisien gesek statis umumnya dinotasikan
dengan μS dan pada umumnya lebih besar dari koefisien gesek kinetis. Gaya gesek

Gaya gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

statis dihasilkan dari sebuah gaya yang diaplikasikan tepat sebelum benda tersebut
bergerak. Gaya gesekan maksimum antara dua permukaan gerakan terjadi adalah hasil
esek statis dikalikan dengan gaya gesek dapt memiliki nilai nilai dari nol hingga gaya
gesek maksimum yang berusaha untuk menggerakkan salah satu benda akan dilawan
oleh gaya gesekan yang setara dengan besar gaya maksimum akan menyebababkan
gerakan terjadi. Seteleh gerakan terjadi, gaya gesek statis tidak lagi dapt digunakan
untuk menggambarkan kinetika benda, sehingga digunakan gaya sesek kinetis.

1.2 Gaya Gesek Kinetis

Gaya gesek kinetis (atau dinamis) ketika dua benda bergerak relatif satu sama
lainnya dan slaing bergesekan. Koefisien gesek kinetis umumnya dinotasikan dengan
μk dan pada umumnya selalu lebih kecil dari gaya gesek statis untuk material yang
sama (Dogra, 1985).

2.2 Konsep Gaya Gesek

Gesekan biasanya terjadi diantara dua permukaan benda yang bersentuhan,


baik terhadap udara, air atau benda padat. Ketika sebuah bergerak di udara,
permukaaan benda tersebut dangan udara. Demikian juga ketika bergerak di dalam air.
Gaya gesekan juga selalu terjadi antara pemrukaan benda yang sangat licin pun
sebenarnya sangat kasar dalam skala mikroskopis. Ketika kita mencoba mengerakkan
sebuah benda, tonjolan-tonjolan mikroskopis ini menggganggu gerak tersebut. Sebagai
tambahan, pada tingkat atom (ingat bahwa semua materi tersusun dari atom- atom),
sebuah tonjolan pada permukaan menyebabkan atom-atom sangat dekat dengan
permukaan lainnya, sehingga gaya-gaya listrik diantara atom-atom dapat

membentuk ikatan kimia, sebagai penyatu kecil diantara dua permukaan benda yang
bergerak. Ketika sebuah benda bergerak, misalnya ketika kita mendorong sebuah buku
pada permukaan meja, gerakan buku tersebut mengalami hambatan dan akhirnya
berhenti, karena terjadi gesekan antara permukaan nuku dengan udara, di mana dalam
skala mikroskopis, hal ini terjadi akibat pembentukan dan pelepasan ikatan tersebut.

Gaya gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Jika permukaan suatu benda bergeseran dengan permukaan meja serta geserkan antara
satu sama lain. Gaya gesekan pada benda yang bergerak selalu berlawanan arah
dengan yang lain. Selain menhgambat gerak benda, gesekan akan menimbulkan aus
dan kerusakan (Halliday dan Resnick, 1991).

Ketika sebuah benda berguling di atas sebuah permukaan (misalnya bola yang
bergerak di atas tanah). Gaya gesekan yang bekerja tetap ada walupun kecil
dibandingkan dengan ketika dengan benda tersebut meluncur di atas permukaan benda
lain. Gaya gesek yang bekerja pada benda yang berguling di atas permukaan benda
lain disebut gaya rotasi. Sedangkan gaya gesek yang terjadi di permukaan benda lain
disebut gaya gesek transilasi (Tipler, 1997).

Beberapa ketentuan tentang gaya gesek adalah:

1. Jika harga F < Fs maka balok dalam keadaan diam

2. Jika harga F = Fs maka balok dalam keadaan tepat akan bergerak

3. Jika harga F > Fs maka balok dalam keadaan bergerak dan gaya gesekan statis
Fs berubah menjadi gesekan kinetis Fk (Zaelani, 2006).

2.3 Hubungan antara Gaya Gesek dengan Hukum Newton 1 dan II

Hukum pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda dala keadan diam
akan bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap diam atau akan terus bergerak
dengan kecepatan konstan akan kecuali ada gaya eksternal pada benda itu.
Kecenderungan yang digambarkan dengan menyatakan bahwa benda mempunyai
kelembaman.

Pada hukum pertama dan kedua Newton dapat dianggap sebagai definisi gaya. Gaya
adalah suatu pengaruh pada sebuah benda yang menyebabkan benda mengubah
kecepatan konstannya, artinya dipercepat. Arah gaya adalah percepatan yang
disebabkan jika gaya itu adalah satu-satunya yang bekerja pada benda tersebut.
Besaran gaya adalah hasil kali massa benda dann besaran percepatan yang

Gaya gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

menghasilkan gaya. Sedangkan massa adalah sifat instrinsik sebuah benda dengan
resistensinya terhadap percepatannya berupa:

F = m × a..........................................................................................................................(2.1)

Hukum kedua Newton menetapkan hubungan anatara besaran dinamika gaya


dan massa dan kinetika percepatan, kecepatan, dan perpindahan. Hal ini bermanfaat
karena memungkinkan menggambarkan aneka gejala fisika yang luas dengan
menggunakan sedikit hukum gaya yang relatif mudah. Jika besar percepatan sama
dengan nol maka persamaan Hukum II Newton berubah menjadi persamaan hukum
Newton. Jadi hukum I Newon merupakan kasus khusus dari hukum II Newton.

2.4 Gaya Gesekan yang Menguntungkan

1. Gaya gesekan antara alas kaki dengan lantai pada saat berjalan. Jika
permukaan lantai atau telapak kaki licin, maka dapat dipastikan orang yang
berjalan tersebut akan jatuh tergelincir.
2. Gaya gesekan pada penggunaan rem sepeda atau mobil, yang berfungsi untuk
menghentikan laju kendaraan tersebut.

2.5 Gaya Gesekan yang Merugikan

1. Gaya gesekan antara permukaan ban dengan jalan raya. Pada jalan yang kasar
atau tidak rata, gaya gesekan antara roda dengan jalan sangat besar sehingga sulit
untuk melaju dengan cepat. Oleh karena itu, pada jalan raya dilapisi dengan aspal

Sebuah balok yang didorong diatas meja kana bergerak bila sebuah balok masssanya m,
kita lepaskan dengan kecepatan awal Vo pada sebuah bidang
horizontal, maka balok itu akhirnya akan berhenti. Ini berarti
didalam gerakan balok mengalami perlambatan, atau ada gaya
yang menahan balok, gaya ini yang disebut dengan gaya
gesekan. Besarnya gaya gesekan ditentukan oleh koefisien
gesekan antar kedua permukaan benda dan gaya nurmal.
Besarnya koefisien gesekan ditentukan oleh kekasaran
permukaan bidang dan benda.

Gaya gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Gaya gesekan dibagi menjadi dua yaitu: gaya gesekan statis (fs) dan gaya
gesekankinetik (fk). Sebuah titik beratnya W, berada pada
bidang mendatang yang kasar, kemudian ditarik oleh gata F
seperti pada Gambar 4.1 dibawah ini. Arah gaya gesekan f
berlawanan arah dengan gaya penyebabnya F, dan berlaku:

Gambar 1. Gaya-gaya yang bekerja pada benda


1. Untuk harga F < fs,  maka balok dalam keadaan diam.
2. Untuk harga F = fs, maka balok tepat saat akan bergerak.
3. Apabila fase diperbesar lagi sehingga F > fs,  maka benda bergerak dan gaya gesekan
statis fs akan berubah menjadi gaya gesekan kinetik fk.

Gaya gesekan antara dua permukaan yang saling diam satu terhadap yang lain
disebut gaya gesekan statis. Gaya gesekan statis yang maksimum sama dengan gaya
terkecil yang dibutuhkan agar benda mulai bergerak. Sekali gerak telah dimulai, gaya
gesekan antar kedua permukaan biasanya berkurang sehingga diperlukan gaya yang
lebih kecil untuk menjaga agar benda bergerak beraturan. gaya yang bekerja antara dua
permukaan yang saling bergerak relatif disebut gaya gesekan kinetik. Jika fs
menyatakan besar gaya gesekan statik maksimum

Ketika kita mencoba untuk menggerakkan sebuah benda berukuran besar (ex.
Lemari) yang diam pada suatu bidang pada umumnya ada gaya yang menghambat
benda tersebut untuk bergerak sehingga jika kita memberikan gaya yang kecil maka
akan terasa sulit untuk menggerakkan benda tersebut. Gaya semacam ini disebut gaya
gesek atau orang-orang sering menyebutnya dengan gesekan. Gesekan mungkin bukan
istilah baru bagi kalian. Gesekan terjadi jika ada dua benda yang bersinggungan satu
sama lain. Gesekan atau gaya gesek merupakan suatu gaya yang terjadi akibat dua
permukaan benda bersinggungan. Jika pada sebuah benda bekerja gaya tertentu
sehingga benda bergerak, maka arah gaya gesek berlawanan dengan arah gerak benda.

Gaya gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Gaya gesek disimbolkan dengan huruf f (friction). Dengan demikian dapat kita
simpulkan definisi gaya gesek (friction force) adalah gaya yang bekerja antara dua
permukaan benda yang saling bersentuhan atau bersinggungan. Arah gaya gesek
berlawanan arah dengan kecenderungan arah gerak benda. Gaya gesek disimbolkan
dengan huruf f dan satuannya adalah Newton.

Gaya gesek bekerja pada garis singgung kedua benda. Misalkan, sebuah benda yang
terletak pada sautu bidang datar horizontal dikenai gaya sebesar F. Gaya gesek juga
dapat terjadi pada suatu benda yang bergerak di udara. Untuk benda yang melayang di
udara, besar kecilnya gaya gesek bergantung pada luas permukaan benda yang
bersentuhan dengan udara. Semakin besar luas bidang sentuh, makin besar gaya gesek
udara pada benda tersebut. Begitupun sebaliknya, semakin kecil luas bidang sentuh
semakin kecil gaya geseknya.

2.6 Sifat-Sifat Gaya Gesek Gaya


Gesek atau friction force memiliki beberapa sifat atau karakteristik yang
membedakannya dengan jenis gaya-gaya lain. Berikut ini adalah sifat-sifat gaya gesek
secara umum:
6.1 Arah gaya gesek selalu berlawanan dengan arah gaya luar yang bekerja pada
benda sehingga gaya gesek bersifat menghambat gerak benda. Misalnya, apabila
gaya luar ke kiri, arah gaya gesek ke kanan. Sebaliknya, jika gaya luar ke kanan,
arah gaya gesek ke kiri.
6.2 Arah gaya gesek selalu berlawanan arah dengan arah gerak benda. Jika benda
bergerak ke kanan, maka arah gaya gesek ke kiri. Jika benda bergerak ke bawah,
arah gaya gesek ke atas begitupun seterusnya.
2.6.3 Untuk benda padat yang bergerak di atas benda padat, besarnya gaya gesek
dipengaruhi oleh tingkat kekasaran permukaan benda yang bersinggungan.
Semakin kasar permukaan benda, semakin besar gaya gesek dan sebaliknya.
2.6.4 Untuk benda yang bergerak di udara seperti gerak jatuh bebas, besarnya gaya
gesek yang dialami benda dipengaruhi oleh luas bidang sentuh benda. Semakin
luas permukaan sentuh, semakin besar gaya geseknya begitupun sebaliknya.

Gaya gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2.7 Macam-Macam Gaya Gesek dan Rumusnya

Menurut seorang matematikawan dan fisikawan Swiss bernama Leonhard Euler,


berdasarkan keadaan benda yang dikenainya, gaya gesek dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis. Kedua jenis gaya gesek tersebut memiliki
karakteristik dan rumus yang berbeda. Untuk memahami keduanya, perhatikan penjelasan
berikut ini.

2.7.1 Gaya Gesek Statis

Menurut Hukum I Newton, pada benda yang diam, resultan gaya yang bekerja pada
benda sama dengan nol. Berdasarkan hukum ini, ketika kalian mendorong sebuah benda
yang terletak di atas lantai tetapi benda tersebut masih diam, tentunya ada gaya lain yang
melawan gaya dorong kalian berikan. Gaya tersebut adalah gaya gesek antara
permukaan bawah benda dengan lantai. Gaya gesek ini bekerja pada benda yang diam,
sehingga disebut gaya gesek statis (fs). Jadi gaya gesek statis adalah gaya gesek yang
bekerja pada benda yang diam.

Di atas sudah dijelaskan bahwa besarnya gaya gesek bergantung pada kekasaran
permukaan benda dan bidang yang bersentuhan. Tingkat kekasaran ini dinyatakan
dengan koefisien gesekan. Untuk benda diam, koefisien gesekan disebut koefisien gesek
statis, disimbolkan μs. Selain tingkat kekasaran permukaan benda, besarnya gaya gesek
juga dipengaruhi oleh besar gaya normal (N) yang diberikan bidang pada benda. Secara
matematis, rumus gaya gesek statis adalah sebagai berikut.

fs maks = μs N…………………………………….....…………………………2.1

Keterangan:

fs maks = Gaya gesek statis maksimum (N)

μs = Koefisien gaya gesek statis

N = Gaya normal (N)

Gaya gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2.7.2 Gaya Gesek Kinetis


Ketika kalian menendang bola di atas tanah, bola akan menggelinding dengan
kecepatan tertentu. Tetapi, semakin lama kecepatan bola semakin berkurang dan
akhirnya berhenti. Bola dapat bergerak diakibatkan gaya dari tendangan. Namun, saat
sedang bergerak, ada gaya yang menghambat gerak bola dan mengurangi kecepatannya.
Gaya yang menyebabkan kecepatan bola semakin berkurang disebut gaya gesek kinetis.
Jadi gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang bekerja pada benda yang bergerak. Sama
seperti gaya gesek statik, besar gaya gesek kinetik juga bergantung pada gaya normal
serta tingkat kekasaran permukaan benda dan bidang yang bersinggungan (koefisien
gesekan). Koefisien gesekan pada benda yang bergerak disebut koefisien gesekan kinetis
yang disimbolkan dengan μk. Secara matematis, rumus gaya gesek kinetis adalah
sebagai berikut.

fk = μk N

Keterangan:
fk = Gaya gesek kinetis (N)
μk = Koefisien gesekan kinetic
N = Gaya normal (N)

2.8 Konsep Dasar


Gesekan biasanya terjadi di antara dua permukaan benda yang bersentuhan, baik
terhadap udara, air atau benda padat. Ketika sebuah benda padat. Ketika sebuah benda
begerak di udara permukaan benda tersebut akan bersentuhan dengan udara sehingga
terjadi gesekan antara benda tersebut dengan udara. Demikian juga ketika bergerak di
dalam air. Gaya gesekan juga selalu terjadi antara permukaan benda padat yang
bersentuhan, sekalipun benda tersebut sangat licin. Permukaan benda yang sangat licin pun
sebenarnya sangat kasar dalam skla miskroskopis. Ketika kita mencoba menggerakkan
sebuah benda, tonjolan-tonjolan miskroskopis ini menganggu gerak tersebut. Sebagai
tambahan, para tingkat atom (ingat bahwa semua materi tersusun dari atom-atom), Sebuah
tonjolan pada permukaan menyebabkan atom-atom sangat dekat dengan permukaan
lainnya, sehingga gaya-gaya listrik di antara atom dapat membentuk ikatan kimia, sebagai
penyatu kecil di antara dua permukaan benda yang bergerak.

Gaya gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Sebuah benda di atas meja di dorong, artinya di berikan kecepatan, maka benda akan
bergerak di atas meja, jika dorongan di hentikan gerak benda akan lambat dan akhirnya
berhenti, karena geraknya ada yang menghambat atau melawan yaitu gaya gesekan luncur
sebagai akibat kehilangan momentum

Gaya gesekan adalah gaya yang di sebabkan karna adanya interaksi antara molekul-
molekul benda-benda yang saling bergerak (relative) berupa gaya-gaya adesi kohesi.
Gejala ini sukar bergantung pada banyak factor misalnya : keadaan permukaan, kecepatan
relative, dan lain-lain.

Besar gaya gesekan f berbanding lurus dengan gaya normal N dengan suatu konstanta
pembanding µ yang di namakan koefisien gesekan. Gaya gesekan pada gerak relatif antara
dua benda yang bersinggungan adalah gaya gesekan luncur (kinetis).
fk = µk……………..…...................................................................................2.2
Keterangan: fk = Gaya gesekan kinetik (N)
µk = Koefisien gesekan kinetik
N = Gaya normal (N)

Gaya gesekan luncur selalu melawan gerak benda, jadi berlawanan arah dengan arah
kecepatan.Pada umumnya ada 2 macam koefisien gesekan. Koefisien gesekan statik yang
berlaku pada saat benda masih diam, maka fs = µs N, adalah gaya gesekan static, merupakan
gaya terkecil yang di perlukan agar benda dapat bergerak.

Koefisian gesekan luncur µ k yang berlaku pada saat benda saat bergerak maka f k = µ k
N, adalah gaya gesekan untuk mempertahankan gerak relatif kedua benda. Gaya gesekan
adalah suatu konsep statistik karena gaya gesekan merupakan resultan (jumlah) dari banyak
sekali interaksi antar molekul-molekul 2 benda yang bersinggungan

Newton, besar gaya gesek statis haruslah sama dengan gaya „‟ luar‟‟ yang berkerja pada
benda sehingga terpenui syarat. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa nilai gaya gesek
statis tergantung pada gaya „‟luar‟‟ dan tidak bernilai konstan Untuk memenuhi syarat
tersebut maka secara metemetis gaya gesek statis dan gaya kinetis masing-masing di tuliskan
(young, Freedem, & ford, 2012),

fs = µs N.........................................................................................................2.3

Gaya gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

fk = µk N……………………………………………………………………….…….2.4

Keterangan: Fs = Gaya gesek statis (N)

µs = Koefisien gesekan statis

N = Gaya normal (N) F

k = Gaya gesek kinetis

µk = Koefisien gesekan kinetis

Dengan gaya gesekan fs dan fk masinhg-masing adalah gaya gesek statis dan kinetis, µs
dan µk masing-masing adalah koefisian gesek statis dan kinetis dan N adalah gaya normal
yang berkerja pada benda.

Topik gaya gesek dalam pembelajaran fisika merupakan salh satu topik yang menarik
untuk di kaji di tingkat miskonsepsinya (Sharma & Sharma, 2007; Chia, 1996). Hal ini di
karenakan terdapat beberapa perbedaan kesimpulan terkait tingginya miskonsepsi dalam gaya
gesek.

Gesekan juga dipengaruhi oleh beban dan kondisi permukaan.Topografi permukaan suatu
material sebenarnya jika dilihat secara mikro adalah tidak rata.Koefisisen gesek antara
permukaan secara normal meningkat dengan meningkatnya temperature dan menurunnya
beban.Hilangnya energy pada gesekan dapat mendorong kearah meningkatnya temperature
atau deformasi kontak area. Gesekan dipengaruhi oleh:

1.Adanya partikel keausan dan partikel dari luar pada arena luncur

2.Kekerasan relatif material pada aderah kontak.

3.Gaya luar dan perpindahan system

4.Kondisi lingkungan dan suhu pelumasan

5.Topografi permukaan

6.Sruktur mikro dan morfologi material

Gaya gesek

Anda mungkin juga menyukai