POLIGON GAYA
DISUSUN OLEH
NAMA :
1. Nur Wahid Ashari (09320200039)
2. Muh. Al-Qadri Anang (09320200038)
3. Ahmad Ayubi (09320200037)
4. Muh. Azzam Adzami (09320200040)
5. Filardy .S (09320200036)
FREK/JURUSAN:1/4B
TEKNIK PERTAMBANGAN
MAKASSAR
2020
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
dalam percobaan ini akan di satuhkan dan dapat membentuk suatu poigon gaya sesuai
judul pada praktikum tersebut.
1.2 Tujuan Percobaan
1.2.1.Tujuan Instruksi Umum ( TIU )
1. Kami dapat memahami konsep penyusun gaya
2. Kami dapat menerapkan konsep metode poligon gaya pada sistem yang
bekerja lebih dari dua gaya
1.2.2. Tujuan Instruksi Khusus ( TIK)
1. Kami dapat menentukan besarnya sudut dari gaya yang terbentuk dan
menggambarkannya
2. Kami dapat menentukan nilai resultante gaya secara analitis dan grafis
POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
besaran fisika yang mempunyai besar dan arah. Contohnya perpindahan, kecepatan,
percepatan gaya. Besaran skalar adalah besaran fisika yang mempunyai besar saja
dan tidak mempunyai arah. Contohnya massa, jarak, waktu dan volume. Besaran
vektor dinotasikan dengan huruf di atasnya ada anak panah atau huruf dicetak
tebal.Untuk menghitung resultan dari vektor, dapat menggunakan metode jajar
genjang poligon dan analitik. Gaya dapat menyebabkan sebuah benda berubah
bentuk, berubah posisi, berubah kecepatan, berubah panjang atau volume, dan juga
berubah arah. Besar kecilnya atau kuat lemahnya gaya yang harus kita keluarkan
disimbolkan dengan huruf F singkatan dari Force. Sir Isaac Newton (1642-1727).
Secara singkat gaya merupakan besaran vektor.
2.1.1 Sifat-sifat Gaya
Berdasarkan penjelasan diatas gaya dapat disimpulkan bahwa gaya memiliki
beberapa sifat sebagai berikut:
1. Gaya dapat mengubah arah gerak benda
2. Gaya dapat mengubah bentuk benda
3. Gaya dapat mengubah posisi benda dengan cara menggerakkan atau
memindahkannya.( Marthen Kanginan,2004)
2.1.2 Rumus dan Satuan Gaya
Gaya dirumuskan dengan tiga rumusan dasar yang menjelaskan kaitan gaya
dengan gerak benda. Tiga rumusan dasar ini adalah Hukum Newton satu, dua, dan
tiga
1. Hukum newton I
Jika resultan (Penjumlahan atau pengurangan gaya) yang bekerja pada benda
sama dengan nol, maka benda semula diam akan tetap diam, dan benda yang
bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak
lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan (Marthen kangiman, 2013).
jadi rumus Hukum Newton I adalah :
∑F = 0 ……………...…….......................................................................(1.2.1)
Dimana : ∑F = resultan gaya (Kg m/s2)
a. Saat menaiki mobil yang bergerak cepat kemudian di rem penumpang akan
terdorong kedepan.
b. Mobil berjalan keadaan pelan kemudian mendadak menginjak gas maka
penumpang akan tercondong ke belakang.
c. Jika meletakkan misalnya koin pada atas kain kemudian kain tersebut diTarik
secara cepat, maka koin tersebut akan tetap.
2. Hukum Newton II
Percepatan (perubahan dari kecepatan ) gerak benda selalu berbanding lurus
dengan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda dan selalu berbanding terbalik
dengan massa benda (Marthen Kangiman, 2013).
Jadi∑ rumus hukum newton II adalah :
….………….……………………….................................(1.2.2)
F = m.a
Dimana : ∑F = resultan gaya (Kg m/s2), m = Massa Benda,(Kg),a = Percepatan(m/s2)
b.
Contoh Hukum Newton II:
a. Menarik gerobak mengangkut pupuk dari rumah ke lading
Jika di tarik dengan gaya yang sama mobil-mobil yang masasanya lebih besar
(ada beban) percepatannya lebih kecil, sedangkan pada mobil-mobilan yang
sama (massa sama) jika ditarik dengan gaya yang lebih besar akan mengalami
percepatan yang lebih besar pula.
c. Mengiring bola pada permukaan datar
Faksi= -freaksi
…………….……….………………………………...................………(1.2.3)
m.a
Dimana : Faksi = Arah, Freaksi = Gaya , (-) = Gaya yang berlawanan
POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2.2 Massa
Massa (berasal dari bahasa Yunani μάζα) adalah suatu sifat fisika dari suatu
benda yang digunakan untuk menjelaskan berbagai perilaku objek yang terpantau.
Massa dapat diartikan sebagai ukuran kuantitatif dari inersia yang semakin besar
massa benda, semakin besar hambatan dari massa benda tersebut untuk di
percepat.konsep ini dengan mudah dapat di hubungkan dengan kegiatan sehari-hari,
jika anda memukul bola tenis meja dan kemudian bola basket dengan gaya yang
sama. Maka bola basket akan memulai percepatan yang lebih kecil karena memiliki
massa yang lebih besar. Jika sebuah gaya menghsilkan percepatan yang besar, maka
benda massa kecil; jika gaya yang sama menyebabkan percepatan kecil, maka massa
benda besar.
Satuan massa dalam SI adalah kilogram secara resmi di definisikan sebagai
massa dari sebuah potongan yang terbuat dari paduan platina – iridium yang di
simpan dalam kotak besi di dekat paris. Kita dapat menggunakan kilogram standar ini
untuk mendefinisikan newton :Satu newton adalah jumlah gaya total yang
memberikan percepatan sebesar satu meter per sekom kuadrat pada sebuah benda
yang bermassa satu kilogram.
Dalam kegunaan sehari-hari, massa biasanya disinonimkan dengan berat
(misalnya untuk berat badan, alih-alih massa badan). Namun menurut pemahaman
ilmiah modern, berat suatu objek diakibatkan oleh interaksi massa dengan medan
gravitasi. Sebagai contoh, seseorang yang mengangkat benda berat di Bumi dapat
mengasosiasi berat benda tersebut dengan massanya. Asosiasi ini dapat diterima
untuk benda-benda yang berada di Bumi. Namun apabila benda tersebut berada di
POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Bulan, maka berat benda tersebut akan lebih kecil dan lebih mudah diangkat namun
massanya tetaplah sama.
POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
pegas termasuk kedalam kelompok gaya sentuh . Gaya pegas timbul karena pegas
dapat memapat dan merenggang sehingga bentuknya dapat kembali seperti semula
setelah terjadi gaya tersebut.Pegas selaluterjadi pada benda lenting yang bentuknya
diubah misalkan gaya pegas timbul pada bambu yang dibengkokkan atau busur pana
yang ditarik untuk mengurangi pengaruh dari getaran . Contohnya adalah ketika
seseorang pemanah menarik anak panah ke belakang, maka busur pada panah
tersebut akan mengikuti arah busur yang di tarik, kemudian setelah anak panah
dilepaskan, maka pegas pada busur panah akan kembali kebentuk semulanya. contoh
lainnya adalah ketapel, sistem kerjanya sejenis dengan busur panah.
3. Gaya Gesek
Gaya Gesek adalah gaya yang timbul karena terjadinya persentuhan langsung
antara dua permukaan benda. Gaya Gesek merupakan gaya yangarahnya selalu
berlawanan dengan arah gerak benda atau arah gaya luar. Gaya gesek termasuk ke
dalam kelompok gaya sentuh. Besar kecilnyagaya gesekan ditentukan oleh halus atau
kasarnya permukaan benda. Semakin halus permukaan, maka semakin kecil gaya
gesekan yang timbulsehingga gaya yang dibutuhkan untuk membuat benda tersebut
bergeraksemakin kecil juga. Contohnya apabila batu yang sama dengan jumlahgaya
luar yang sama di gerakan pada 2 permukaan, satu di lantai keramik(Halus), satu lagi
di lantai semen (kasar), maka pergerakan batu di lantai keramik akan lebih cepat da
mudah dibandingkan pergerakan batu padalantai semen. Gaya Gesek terbagi menjadi
dua, yaitu :
a. Gaya Gesek Statis,
yaitu gaya gesek yang terjadi ketika benda diam.Gayagesek statis terjadi apabila gaya
luar yang diberikan kepada bendanilainya sama dengan gaya gesekan yang terjadi
sehingga bendatersebut akan diam tidak bergerak karena resultan (penjumlahan)
gayayang terjadi padanya sama dengan nol. Contohnya, ketika ada sebuah benda
diletakkan pada bidang miring dan benda tersebut kita tahan dengan tangan, maka
beda itu tidak akan bergerak (tetap diam) karena resultan gaya dari tangan kita sa
dengan resutan gaya gesek yang terjsdi, namun apabila kita melepaskannya, maka
benda tersebut akan kembali bergerak.
b. Gaya Gesek Kinetik, yaitu gaya gesek yang terjadi ketika benda dalamkeadaan
bergerak. Gaya Gesek Kinetik terjadi ketika nilai gaya gesekselalu lebih kecil
POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
dibandingkan gaya luar yang bekerja padanya,sehingga gaya luar menang dan
membuat benda tersebut bergerak.Contohnya adalah gaya gesek antara permukaan
mobil dengan aspalketika mobil bergerak, gaya gesek yang terjadi lebih kecil, dari
gaya mesin sehingga mobil mampu bergerak.
4. Gaya Mesin
Gaya Mesin adalah gaya yang di hasilkan oleh kerja mesin, seiring
berkembangnya teknologi, mesin yang di buatpun semakin canggih . Gaya mesin
sangat membantu dalam meringankan aktivitas manusia. Contohnya adalah kerja
mobil dan motor .
5. Gaya Gravitasi Bumi (Gaya Berat).
Gaya Gravitasi Bumi adalah Gaya tarik bumi terhadap seluruh benda bermassa
yang terdapat pada permukaannya. Dengan adanya gravitasi bumi , maka kita dapat
berdiri tanpa masalah di permukaannya , apabila tidak terdapat gaya gravitasi bumi,
maka setiap benda akan melayang seperti halnya di luar angkasa tanpa arah karena
tidak adanya gaya tarik atau gaya gravitasi bumi yang bekerja pada suatu benda
bermassa yang berada di luar angkasa.
6. Gaya Listrik
Gaya Listrik adalah gaya yang dihasilkan oleh benda-benda bermuatan listrik
dalam medan listrik. Contohnya adalah kipas angin bekerja dengan mengubah energi
listrik menjadi energi gerak.(Abdullah,2016)
Rumus Gaya Listrik :
Jika dinyatakan dalam persamaan matematis, gaya listrik dapat dinyatakan
dalam persamaan berikut ini : Dimana q merupakan muatan objek dan E adalah
medan listrik. Medan listrik sendiri merupakan efek yang ditimbulkan oleh
keberadaan muatan listrik, mislanya elektron, ion atau proton dalam ruangan dan
lingkungan di sekitarnya. Medan listrik sendiri mempunyai satuan Newton per
Coulomb atau N/C yang pada umumnya berkaitan erat dengan gaya listrik ataupun
muatan listrik. Gaya listrik, sebagaimana umumnya gaya, dilambangkan dengan
huruf F atau biasa diberi indeks kecil di bawah E (electric) atau L (listrik).
7. Gaya Magnet
Gaya Magnet adalah gaya pada magnet yang mampu menarik benda – benda
tertentu. Benda yang mampu ditarik oleh magnet disebut benda magnetis, umumnya
POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
terbuat dari besi atau baja, ataupun logam lainnya. Semakin dekat magnet dengan
benda magnetis, maka gaya tarik magnet tersebut semakin besar. Gaya magnet dapat
menarik benda meskipun tanpa menyentuhnya, oleh karena itu Gaya magnet
termasuk ke dalam kelompok Gaya Tak Sentuh.Magnet yang digunakan adalah
magnet buatan magnet buatan terbuat dari logam yaitu besi baja terbuat dari
feromagnetik magnet dari besi lebih mudah dibuat dari pada baja karena magnet dari
baja memiliki sifat kemagnetan yang lama ,itu penyebab besih mudah dibuat menjadi
magnet daripada baja magnet alam merupakan magnet yang dibentuk secara alami
sedangkan magnet buaran merupakan magnet yang dibuat manusia magnet buatan
dibedakan menjadi dua yaitu magnet tidak tetap dan magnet tetap yang dibuat dari
baja.Contohnya adalah paku apabila didekatkan ke sebuah magnet, maka ia akan
tertarik ke arah magnet tersebut, maka paku merupakan benda magnetis.
2.3 Vektor
Besaran dalam fisika terbagi menjadi dua yaitu besaran vektor dan besaran
skalar. Besaran yang hanya memiliki nilai disebut besaran skalar contoh besaran
massa, panjang, waktu masign-masing memiliki nilai saja yaitu misal 5 Kg, 6 m, dan
7 menit. Sedangkan besaran yang memiliki yang memiliki nilai dan arah disebut
besaran vektor contoh besaran kecepatan, gaya masing-masing 5 m/detik ke utara, 6
newton ke timur. Besaran dinotasikan dengan huruf diatasnya ada anak panah atau
huruf dicetak tebal sedangakan huruf tampa cetak tebal adalah nilai (besar) vektor.
Lambang besaran vektor yaitu anak panah dimana panjang ruas garis menunjukkan
nilai vektor dan anak panah menunjukkan arah vektor. Dalam hal ini bisa ditentukan
resultan vektor dari gaya-gaya yang bekerja pada suatu titik.
Vektor pada bidang datar mempunyai komponen yaitu pada sumbu x dan y.
Khusus untuk vektor yang segaris dengan sumbu x atau y berarti hanya memopunyai
satu komponen. Komponen vektor adalah vektor yang bekerja pada suatu menyusun
suatu vektor hasil (resultan vektor) untuk mendapatkan besaran hasil penjumlahan
ataupun pengukuran vektor tertentu tidak akan digunakan cara di atas tetapi
menggunakan perhitungan rumus.Oleh karenanya vektor bisa dipindahkan titik
pangkalnya asalakan tidak berubah besar dan arahnya.
POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gambar 1.2.1 Metode jajar genjang jumlah vector (sumber: Abdulah, 2016)
POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2016)
2.5 Poligon
Metode poligon adalah salah satu cara penentuan posisi herisontal banyak titik
dimana titik satu dengan lainnya dihubungkan satu sama lain dengan pengukuran
sudut dari jarak sehingga membentuk rangkaian titik atau poligon. Adapun macam-
macam poligon adalah :
POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
A B C
POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB IV
DATA PENGAMATAN
TABEL I
TABEL II
No. θM1 θM2 θM3 θM4 Keterangan
1. 42 42 43 40 M1 = 0,04 kg
2. 42 43 45 40 M2 = 0,03 kg
3. 40 44 42 43 M3 = 0,05 kg
4. 41 44 44 41 M4 = 0,02 kg
5. 41 44 43 41
POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Frekuensi :1
5. Filardy .S 09320200036
ASISTEN
POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB V
PENGOLAHAN DATA
39+39+40+ 39+ 40
θ M 2 =∑ θ M 2 =
5
197
=
5
= 39,4°
42+43+ 42+ 42+ 43
θ M 3 =∑ θ M 3 =
5
212
=
5
= 42,4°
45+ 45+44 +43+ 46
θ M 4 =∑ θ M 4 =
5
223
=
5
= 44,6°
POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Tabel II
TABEL I
F x 1= m . g cos θ m1
¿ 0,07 × 9,81 × cos 40,4°
¿ 0,68 × 0,8
¿ 0,52 N
F x 2= 0,05 × 9,81 × cos 39,4°
POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
= 0,5 × 0,77
= 0,38 N
F x 3 = 0,05 × 9,81 × cos 42,4°
= 0,5 × 0,73
= 0,4 N
F x 4 = 0,04 × 9,81 × cos 44,6°
= 0,39 × 0,71
= 0,3 N
TABEL II
F x 1 = m . g cos θ m1
¿ 0,04 × 9,81 × cos 41,2°
¿ 0,4 × 0,75
¿ 0,3 N
F x 2 = 0,03 × 9,81 × cos 43,4°
= 0,3 × 0,72
= 0,21 N
F x 3= 0,05 × 9,81 × cos 43,4°
= 0,5 × 0,72
= 0,36 N
F x 4 = 0,02 × 9,81 × cos 41°
= 0,2 × 0,75
= 0,15 N
c. Gaya – gaya pada sumbu y
TABEL I
F y 1= m . g sin θ m1
¿ 0,68 × 0,64
POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
¿ 0,44 N
= 0,5 × 0,63
= 0,31 N
= 0,5 × 0,67
= 0,34 N
= 0,39 × 0,7
= 0,27 N
TABEL II
F y 1 = m . g sin θ m 1
¿ 0,4 × 0,65
¿ 0,26 N
= 0,3 × 0,68
= 0,2 N
= 0,5 × 0,68
= 0,3 N
= 0,2 × 0,65
= 0,13 N
POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
TABEL I
TABEL II
R X = 0,3+0,21+ 0,36+¿0,15
¿ 1,2 N
TABEL I
TABEL II
R = √ (Rx) ²+ ( Ry ) ²
TABEL I
R = √ ( 1,6 )2 + ( 1,36 )2
=√ ( 2,56 ) +¿ ¿)
= √ 4 ,4
= 2,1 N
POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
TABEL II
R = √ ( 1,36 )2 + ( 0,89 )2
=√ ( 1,84 ) +(0,79)
= √ 2,63
= 1.62 N
c. Gaya – gaya pada sumbu X
Tabel I
Fxn = m.g.cos θmn
d. Perhitungan gaya berdasarkan grafik
Tabel I
Fn = m.g. skala gaya
NO Θ F SKALA
1 40,4° 6,9 10
2 39,4° 5 10
3 42,4° 5 10
4 44,6 4 10
POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Tabel II
Fn = m.g. skala gaya
NO Θ F SKALA
1 41,2° 4 10
2 43,4° 3 10
3 43,4° 5 10
4 41° 2 10
POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB VI
ANALISIS PENGOLAHAN DATA
BAB VII
PENUTUP
POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
7.1 Kesimpulan
Setelah melakukan proses praktikum poligon gaya, kami dapat menarik
kesimpulan bahwa nilai suatu besaran sudut yang terbentuk berbeda- beda nilainya
karena beban yang telah digunakan pada tiap-tiap control berbeda-beda. Jika lebih
dari dua gaya yang bekerja pada suatu titik maka untuk menyelesaikan gaya tersebut
digunakan dalam metode poligon gaya yang menggunakan grafik atau gambar dan
perhitungan secara analisis.
7.2 Saran
7.2.1 Asisten
Agar sikap tegasnya tetap di pertahankan, dan kesiapan kakak 24 jam dalam
membimbing kami serta respon cepan kakak dalam membimbing
7.2.2 Laboratorium
Sebaiknya alat yang akan digunakan untuk praktikum lebih diperbanyak, alat
yang rusak agar segera diganti atau diperbaiki dan pendingin ruangan lebih
diperhatikan agar asisten dan praktikan nyaman di dalam lab, dan praktikum berjalan
lancar. Serta penambahan referensi lain agar kita lebih mudah memahami praktikum
online
7.2.3 Pratikum
Dalam praktikum online ini hendaknya diberikan referensi tentang praktikum
yang lebih banyak agar lebih mudah dalam memahami.
7.3 Ayat Yang Berhubungan
(QS Asy-Syarh :5-8) Yang Artinya:
“Maka sesungunya setiap kesulitan ada kemudahan, sesunguhnya bersama
kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dan sesuatu
urusan),tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada
Tuhanmulah engkau berharap.”
Penjelasan:
Dalam surat ini sesungguhnya setiap kesulitan ada kemudahan dan sesudah
kesulitan ada kemudahan . Sampai diulang dua kali dala ayat 5 dan 6 artinya Allah
SWT pasti tidak a kan membiarkan umatnya menderita.
POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
DAFTAR PUSTAKA
POLIGON GAYA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
POLIGON GAYA