Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KONSTANTA GAYA PEGAS

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk memperlihatkan gejala osilasi tersebut telah digunakan motion


detector berbasis komputer (Presto and holody, 2003). Selain itu juga telah
dikenal penggunaan detector gaya berbasis komputer untuk mengamati
osilasinya (NN,2006). Dengan menggunakan detector berbasis komputer
semacam itu, posisi setiap saat dari benda yang digantungkan langsung dapat
di tampilan di monito. Dari data tersebut akan di peroleh nilai frekuensi osilasi
dan akhirnya nilai konstanta pegas yang digunakan .
Pengukuran konstanta pegas merupakan salah satu mata praktikum
fisika dasar (Armitage, 1982; Edmonds, 1993). Pada praktikum tersebut
sebuat benda digantungkan pada pegas, selanjutnya sistem massa pegas
tersebut digetarkan. Pada umumnya pengukuran frekuensi osilasi dilakukan
dengan mengukur priodenya menggunakan sebuah stopwach. Pengukuran
semacam ini hanya dapat memberikan nilai akhirnya saja yaitu nilai prioda
sedangkan gejala osilasi harmonis yang menjadi dasar pengukuran juustru
tidak tertampilkan. Praktikan hanya dapat melihat gejala naik turunnya benda
tanpa melihat langsung tampilan fungsi sinusoidalnya.
Salah satu kendala dari penggunaan detector tersebut adalah
ketersediaan detectornya seperti motion detectordan detector gayaharga
detector gaya tersebut relatif mahal. Selain itu detector tersebut harus
kompeatile dengan softwer yang tersedia. Untuk dapat mengatasi kendala
tersebut pada penelitian ini telah dilakukan modifikasi perangkat pengukuran
konstanta pegas. Sebagai ganti detector yang telah tersedia di pasaran
digunakan satu kumparan dan satu buah magnet. Pendeteksian frekuensi
osilasi dilakukan melalui pengukuran frekuensi tegangan bolak balik hasil
induksi.

Zakinah Zainal
09220190019
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KONSTANTA GAYA PEGAS

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Instruksi Umum ( TIU )


Mahasiswa dapat memahami peristiwa gerak harmoni pada

pegas

1.2.2 TujuanInstruksi Khusus ( TIK )


1. Mahasiswa dapat memahami arti waktu/priode getaran dan
frekuensi getaran (osilasi)
2. Mahasiswa dapat mengamati pengaruh simpangan dan massa
terhadap getaran
3. Mahasiswa dapat menghitung besarnya konstanta gaya pegas

Zakinah Zainal
09220190019
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KONSTANTA GAYA PEGAS

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gaya Pegas

Bila sebuah benda diregangakan oleh gaya, maka panjang benda


akan bertambah. Panjang atau pendeknya pertambahan panjang benda
tergantung pada elastisitas bahan dari benda tersebut dan juga gaya yang
diberikannya. Apabila benda masih berada dalam keadaan elastis (batas
elastisitasnya belm dilampaui), beradasarkan hukum Hooke pertambahan
panjang (∆x) sebanding dengan besar gaya F yang meregangkan benda.
Asas ini berlaku juga bagi pegas heliks, selama batas elastisitas pegas tidak
terlampaui (Umar, 2008).
Jika sebuah pegas diberi gaya berat dengan besar tertentu, maka
secara ot omatis pegas tersebut akan mengalami pertambahan panjang.
Hubungan antara besar gaya yang bekerja pada pegas dengan pertambahan
panjang pegas adalah konsep dasar dari hukum Hooke.
Sesuai dengan hukum Hooke tersebut, maka besar gaya berat (F)
yang diberikan akan sebanding dengan pertambahan panjang pegas (x).
Sehingga dapat digambarkan dengan grafik hubungan antara F-x yaitu
semakin besar gaya berat yang diberikan, maka semakin besar pula grafik
tersebut menunjukan pertambahan panjang pada pegas. Dan secara
sistematis, hukum Hooke dapat dituliskan dengan persamaan :
F= -K ∆x
………………………………………..........................................(1.2.1)

Dengan k = Tetapan pegas (N / m)


F = Gaya yang bekerja pada pegas (N)
x = Pertambahan panjang pegas (m)
Tanda (-)dikarenakan gaya yang dikerjakan oleh pegas selalu
berlawanan terhadap perpindahan dari posisi setimbang oleh karena gaya
gaya pegas selalu bekerja terhadap posisi setimbangnya (x=0) gaya ini
terkadang disebut gaya pemulih. (serwey, 2009)

Zakinah Zainal
09220190019
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KONSTANTA GAYA PEGAS

Gaya pemulih adalah gaya yang cenderung memulihkan pegas ke


konfigurasi awalnya. Gaya yang bekerja pada pegas serupa dengan gaya
yang dikejakan oleh satu atom pada atom lain dalam sebuah molekul atau
dalam zat padat dalam arti bahwa, untuk perpindahan yang kecil dari
kesetimbangannya, gaya pemulih sebanding dengan perpindahan seringkali
berguna untuk memvisualisasikan atom-atom dalam sebuah molekul atau
zat padat seperti atom-atom yang di hubungkan oleh pegas. (tipler,1998)
Jika suatu benda dapat merenggang atau mreyusut karna pengaruh
gaya dari luar dan dapat dikembalikan ke keadaan semula jika gaya yang
bekerja padanya dihilangkan, maka keadaan tersebut dikatakan mempunyai
sifat elastis (misalanya pegas).

Gambar 1.2.1 Pegas


Ketika pada sebuah pegas dibebani dengan sebuah massa ml, maka
gaya yang menyebabkan pegas bertambah panjang adalah gaya dari massa
tersebut sehingga

…………….……………….............................................. (1.2.1)
m.g = k.x

Dengan g adalah percepatan grafitasi. Selain dengan cara


pembebanan, konstanta pegas k dapat dicari dengan cara getaran pada
pegas. Sebuah benda bermassa m dibebankan pada pegas dan disimpangkan

Zakinah Zainal
09220190019
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KONSTANTA GAYA PEGAS

dari posisi setimbangnya, maka akan terjadi getaran pegas dengan priode
getaran T sebagai berikut.

2 √(m/k)
T =……………………............................................................(1.2.3)

2.1.1Hukum Hooke
Bunyi hokum Hooke bila pada sebuah pegas bekerja sebuah
gaya, maka pegas tersebut akan bertambah panjang sebanding
dengan basarnya gaya yang mempengaruhi pegas tersebut.
Berdasarkan persamaan hukum hooke diatas,pertambahan
suatu panjang suatu benda bergantung pada besarnya gaya yang
diberikan, materi penyusun, dan dimensi benda (dinyatakan dalam
konstanta k). Benda yang dibentuk oleh materi yang berbeda akan
memiliki pertambahan panjang yang berbeda walaupun diberikan
gaya yang sama, misalnya tulang dan besi (Giancoli,2001)

Gambar 1.2.2 Pegas

Pegas dalam keadaan tanpa beban di tarik oleh sebuah gaya


yang (f) sehingga bertambah panjang (∆x) menurut hukum hooke :

......................................................................
𝐹 = 𝑘 ∆𝑥 ………. ……(1.2.4)

Zakinah Zainal
09220190019
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KONSTANTA GAYA PEGAS

Keterangan:
F = w = gaya tarik = beban (N)
Δx = pertambahan panjang (m)
K = konstanta pegas (N/m)
Perlu selalu di ingatkan bahwa hukum hooke hanya berlaku
untuk daerah elastik, tidak berlaku untuk daerah plastik maupunn
benda-benda plastik. Menurut hooke, renggangan sebanding dengan
tegangannyha, dimana yang dimaksud dengan renggangan adalah
presentase perubahan dimensi. Tegangan adalah gaya yang
menegangkan per satuan luas penampang yang dikeninya
(keenan,1980).
2.1.3 Energi Potensial Pegas
Energi potensial pegas yaitu pegas yang ditarik atau
memiliki energi potensial pegas. Gaya yang bekerja pada pegas (f)
terhadap perubahan panjang pegas (∆x) adalah

Grafik 1.2.3Bidang yang diarsir

Luas bidang yang di arsir menyatakan besar usaha yang


dilakukan gaya f = yaitu
…………………...............................................................
𝑊 = ∆𝐸𝑝 = 1⁄ k (∆𝑥)2 (1.2.5)
2

Zakinah Zainal
09220190019
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KONSTANTA GAYA PEGAS

Keterangan :
∆𝐸𝑝 = jumlah energi potensial (s)
K = konstanta pegas (N/m)
∆𝑥 = panjang (m)
ΔEp = Ep2 – Ep, karena Ep1 = O
2.2. Gerakan Harmonika Sederhana
Gerakan harmonika sederhana adalah suatu gerak dimana resultan
gaya yang bekerja pada titik,seimbang selalu, mengarah ke titik
kesetimbangan, dan besar resultan gaya sebanding dengan jarak titik
sembarang ketuk kesetimbangan tersebut. Contohnya gerak getaran beban
pegas dan gerak beban pada ayunan sederhana persamaan simpangan (g).

Y = A sin ө
………………….…………………………………... ……(1.2.6)
Y = A sin

Persamaan kecepatan (v)


𝑑𝑦
𝑣……………………………………………………………(1.2.7)
=
𝑑𝑡

V = Wa Cos wt
.................................................................................. …………….(1.2.8)

Vmx = Wa
……………………..……………………………………..(1.2.9)

2
𝑉 = 𝑤√𝐴 − 𝑌 2
.................................................................................. ……………(1.2.10)

Persamaan percepatan (a)

……….. 𝑑𝑦
𝑎 =.................................................................... …………...(1.2.11)
𝑑𝑡

2
𝑎 = −𝑤 sin 𝑤𝑡
.................................................................................. …………...(1.2.12)
𝑎 = 𝑚𝑥
= −𝑤 2 𝑦 Zakinah Zainal
09220190019
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KONSTANTA GAYA PEGAS

Keterangan:

y = simpangan (m)

A = amplitudo (m)

Ө = sudut fare (ө)

2.3. Gerak Harmonika Sederhana Yang Berenergi

Benda yang melakukan gerak harmonik pasti memiliki energi


kinetik dan potensial serta yang perjumlahan antara energi kinetik dan
potensial yang di sebut dengan energi mekanik ( tabel rumus 1.2.8).

2.4. Hukum Newton


2.4.1. Hukum Newton I

Setiap benda pada prinsipnya bersifat lembam, artinya


bahwa benda itu yang biasa mempunyai sifat untuk
mempertahankan pada kedudukannya dan sebuah benda dalam
keadaan diam mempunyai kecendrungan untuk tetap diam dan jika
benda sedang bergerak. Sifat yang dimiliki oleh benda seperti yang
disebut dengan sifat kelembaman atau sifat inensia.
Kecedrungan atau sifat benda yang tetap diam atau bergerak,
dirumuskan oleh sin kaac newton sebagai hukum 1 newton menemui
hukum newton 1 adalah : “sebuah benda yang diam akan tetap diam
dan benda yang bergerak lurus berurutan akan tetap bergerak karena
lurus beraturan jika a jumlah gaya yang bekerja pada benda tersebut
sama dengan nol.
Secra matematis, hukum 1 newton dinyatakan dengan
persamaan sebagai berikut:

⅀𝑓……………...…………………………………..(2.1.13)
=0

2.4.2. Hukum Newton II


Setelah di lakukan percbaan berulang kali dengan gaya
penarik yang berbeda- beda dan gaya penarik yang akan berbeda-
Zakinah Zainal
09220190019
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KONSTANTA GAYA PEGAS

beda pula, di ketahui bahwa percepatan yang juga ditempuhnya akan


semakin besar. Kemudian percepatan akan berkurang. Jika
massanya benda semakin besar. Dengan demikian, dapat di
simpulkan: percepatan yang bekerja pada benda atau suatu benda
karena pengaruh gaya yang bekerja pada benda, besarnya
berbanding terbalik dengan massa benda,. Dalam bentuk perkalian
Hukum II Newton dapat dituliskan dalam bentuk:

⅀𝑓 = 𝑚 .𝑎 …………………………………………(1.2.14)

2.4.3. Hukum Newton III


Berdirilah didekat dinding memberikan pada ruangan
kemudian dorongan dinding tersebut dengan benda tegangan. Jika
lita memperbaiki secara seksama kita akan merasakan dinding akan
dirasa memberikan dorongan yang berlawanan arah. Untuk
menjelaskan persetujuan tersebut (sir isaak newton). Memberikan
ungkapan sebagai berikut: “jika anda mengerjakan gaya pada sebuah
benda, benda itu akan mengerjakan gaya pada anda yang sama
besarnya, tetapi dengan arah yang berlawanan.”

F aksi - freluensi
...................................................................... ……………(1.2.15)

2.5. Elastisitas

Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Oleh sifat elastisnya
ini, suatu pegas yang diberi gaya tekan atau gaya renggang akan kembali
pada keadan setimbangnya mula-mula apabila gaya yang bekerja padanya
dihilangkan gaya pemulih pada pegas banyak dimanfaatkan dalam bidang
teknik dan kehidupan sehari-hari. Misalnya, di dalah shock braker dan
springbed. Sebuah pegas berfungsi meredan getaran saat roda kendraan
melewati jalan yang tidak rata. Pegas-pegas yang tersusun di dalam
springbed dan memberikn kenyamanan pada saat orang tidur
(Mikarajuddin,2008).

Zakinah Zainal
09220190019
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KONSTANTA GAYA PEGAS

Elastis adalah kemampuan benda utuk kembali ke bentuk semula


ketika gaya yang bekerja pada benda tersebut ditiadakan. Salah stu benda
yang memiliki sifat elastis yang cukup adalah karet. Selain memiliki sifat
elastis benda ini juga memiliki sifat plastis, yaitu ketika gaya yang bekerja
pada benda ditiadakan maka benda tidak dapat kembali ketempat semula.
Sifat plastis timbul jika gaya yang diberikan melebihi batas elastisitas
benda. Beberapa benda yang memiliki sifat plastis yang cukup besar,
antaralain tanah lempung dan plastisin. Kedua sifat plastis dan elastis
tersebut dimiliki oleh benda padat. Akan tetapi kadar sifat tersebut untuk
setiap benda berbeda-beda. Karet memiliki sifat plastis yang sangat rendah
dan sifat elastis yang sangat tinggi (dudi,2009)
2.6. Priode Dan Frekuensi Getaran

Getaran adalah gerak bolak balik secara terus menerus melalui titik
kesetimbangan.Priode (T) adalah waktu yang di butuhkan untuk melakukan
suatu geteran penuh ditulis:
𝑡
.................................................................................. ……………(1.2.16)
𝑇=
𝑛
Frekuensi (f) adalah banyaknya getaran yang akan terjadi dalam satu
satuan waktu, di tuliskan

𝑛
..................................................................................
𝐹= ……………(1.2.17)
𝑙

Hubungan antara frekuensi dan getaran adalah

𝐹 = 1⁄𝑇 dan 𝑇 = 1⁄𝑓


.................................................................................. ……………(1.2.18)

Keterangan: T = priode (s)


f = frekuensi (H2)
n = jumlah atau banyaknya getaran

Zakinah Zainal
09220190019
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KONSTANTA GAYA PEGAS

2.7. Tetapan Pegas

Tetapan pegas dari setiap pegas berbeda-beda yang disebabkan oleh


berbagai faktor. Yang pertama adalah luas permukaan pegas. Semakin besar
luas permukaan suatu pegas maka akan semakin besar pula niali tetapannya,
begitu pula nilai tetapannya, begitupula sebaliknya. Yang kedua adalah
sushu, semakin tinggi sushu yang diterima oleh suatu pegas maka akan
semakin kecil nilai tetapannya, begitupun sebliknya. Saat suhu tinggi,
partikel-partikel penyusun pegas mendapat energi dari luar sehingga
memberikan energi pula kepada partikel penyusun pegas untuk bergerak
sehingga ikatan antar partikel merenggang. Yang ketiga adalah diameter
pegas, semakin besar diameter pegas akan semakin kecil nlai tetapannhya,
begitupun sebaliknya. Dan yang terakhir adalah jumlah lilitan pegas,
semakin banyak jumlah lilitan pegas maka akan semakin besar pula nilai
tetapannya, begitupula sebaliknya. Hal-hal tersebutlah yang menyebabkan
nilai tetapan pegas tidak sama, tergantung pada kondisi yang dialami oleh
setiap masing-masing pegas (Crowell,2006)

Zakinah Zainal
09220190019
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KONSTANTA GAYA PEGAS

BAB III

PROSEDUR KERJA

3.1. Alat Dan Bahan


1. Statis dan pegasnya
2. Ember kecil + bebanya
3. Stop watch
3.2. Prosedur Kerja

1. Timbanglah massa ember, massa pegas dan massa beban.


2. Gantunglah ember padapegas dan atur sedemikian rupa sehingga jarum
menunjukkan skala 0.
3. Berikan beban kedalam ember beberapa kali dan setiap kali penambahan
beban, maka penunjukkan jarum harus dicatat.
4. Keluarkan beban dan ulangi prosedur 3 beberapa kali sesui petunjuk
asisten.
5. Untuk kondisi dinamis, gantungkan ember, atur posisi jarum agar
membelakangi mistar.
6. Masukkan satu beban lalu getarkan naik turun , tunggu hingga getaran
yang terjadi stabil, ukur waktu getaran untuk interfal tertentu (sesuai
petunjuk asisten),
7. Tambahkan beban dalam ember lalu ulangi seperti prosedur 6, lakukan
penambahan beban beberapa kali sesuai petunjuk asisten.
8. Ulangi prosedur 6 dan 7 beberapa kali sesuai petunjuk asisten.

Zakinah Zainal
09220190019
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KONSTANTA GAYA PEGAS

BAB IV

TUGAS PENDAHULUAN

4.1. Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan konstanta, gaya, pegas dan konstanta gaya
pegas itu sendiri ?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan periode getaran dan frekuensi
getaran
3. 4 buah pegas masing-masing memiliki nilai konstanta 100 N/m, 300
N/m, 400 N/m dan 500 N/m. Jika ke-4 pegas tersebut berbentuk seri.
Tentukan konstanta pegas penggantinya beserta dengan gambar ?
4. Jelaskan penerapan percobaan konstanta gaya pegas di jurusan anda ?

4.2. Jawaban

DAFTAR PUSTAKA

Cowell, Bejamin. 2006. Konsep fisika. Yogyakarta : graha ilmu


Mikarajuddin.2008 fisika mekanika klasik. Jakarta : Erlangga
Tipler, paul A. 1998. Fisika untuk sains dan teknik. Jakarta : Erlangga

Zakinah Zainal
09220190019
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KONSTANTA GAYA PEGAS

Zakinah Zainal
09220190019

Anda mungkin juga menyukai