Anda di halaman 1dari 9

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL

PROGRAM :

“PEMANFAATAN EKSTRAK BELIMBING WULUH SEBAGAI


PEMBERSIH LANTAI DAN KACA YANG ALAMI DI RANAH DOMESTIK
(RUMAH TANGGA)”

BIDANG KEGIATAN : PKM


PENELITIAN

Diusulkan oleh :
Ketua Kelompok :
Nira La Bauce (09320190001)
Anggota Kelompok :
Martin (08220190001)
Hardiyanti La Sangkala (09220160051)

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA KOTA


MAKASSAR
2019

i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Ekstrak Belimbing Wuluh Sebagai


Pembersih Lantai Dan Kaca yang Alami Di Ranah
Domestik (Rumah Tangga)
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Nira la Bauce
b. NIM : 09320190001
c. Jurusan : Teknik Pertambangan
d. Perguruan Tinggi : Universitas Muslim Indonesia
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jln. Sukaria 6 No.17, Telp -, Hp. 082238934631
f. Email : niralabauce@gmail.com
4. Angota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : IR. ANSHARIAH, S.T.,M.T.,IPP
b. NIDN/NIDK : 0905107003

c. Alamat Rumah dan No Tel./HP :-

a. Kemristekdikti : Rp. 5.000.000

b. Sumber lain : Rp.0,00;

7. Jangka Waktu Pelaksanan : 2 Bulan

Makassar, 18 -10-2019
Menyetujui,
Wakil/Pembantu Dekan atau Ketua, Ketua Pelaksana Kegiatan,

(Ir. Hasbi Bakri, ST, MT., IPM., ASEAN Eng) (Nira La Bauce)
NIP/NIK. NIM. 09320190001

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswan, Dosen Pendamping,

(Prof. Dr. H Laode Husein SH, MH) (Ir. Anshariah, S.T.,M.T.,IPP)


NIP/NIK. NIDN. : 0905107003

DAFTAR ISI

i
i
HALAMAN MUKA JUDUL ............................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
RINGKASAN ................................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG .................................................................... 1
1.2 PERUMUSAN MASALAH ........................................................... 1
1.3 TUJUAN ...........................................................................................
1.4 LUARAN YANG DIHARAPKAN ................................................ 1
1.5 KEGUNAAN PROGRAM ............................................................. 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 URAIAN TUMBUHAN ................................................................. 2
2.2 LANTAI .......................................................................................... 3
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 TEMPAT PENELITIAN ................................................................ 4
3.2 ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN ............................... 4
3.3 CARA KERJA ................................................................................ 4
DAFTAR PUSTAKA

RINGKASAN

i
i
i
Cairan pembersih lantai yang beredar di pasaran umumnya mengandung
senyawa alkil benzena sulfonat yang tidak dapat diurai sehingga berpotensi
mencemari lingkungan (Suryana 2013). Untuk mengatasi hal tersebut, cairan
pembersih lantai dapat dibuat dari bahan alami dengan memanfaatkan bahan yang
selama ini belum dimanfaatkan. Formula cairan pembersih lantai yang dibuat
Cahyani et. al (2015) belum mengandung bahan detergen. Formula cairan
pembersih lantai selain mengandung senyawa aktif antibakteri juga mengandung
detergen yang berfungsi membersihkan lantai dari kotoran seperti minyak dan
lemak. Akan tetapi detergen yang digunakan dalam formula pembersih lantai
umumnya mengandung senyawa klorin yang juga dapat mencemari lingkungan
(Hasan 2006). Oleh karena itu, pembuatan formula cairan pembersih lantai
berbahan aktif antibakteri dan detergen alami serta pengujian kualitasnya perlu
dilakukan.
Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan pembersih lantai alami
dan tidak alami (Penambahan Zat Kimia) dan bisa mengetahui kandungan yang
terkandung dalam belimbing wuluh yang dapat memiliki manfaat untuk bisa
membersihkan lantai dan kaca dengan tahan lama. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan informasi tentang tanaman belimbing wuluh yang dapat
menghilangkan kotoran dalam jangka waktu yang lama.

i
v
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah yang di lihat dari realita atau benar-benar terjadi di kehidupan


lingkungan sekitar khususnya di bagian area rumah tangga yang salah satunya
fokuskan pada kebersihan lantai dan kaca yang merupakan bagian rumah yang
harus diperhatikan kebersihannya. Banyak dari kita atau sebagian dari
lingkungan rumah tangga kurang memperhatikan hal tersebut, sehingga
terjadinya timbulnya bakteri atau mikroba yang mudah hinggap dan
berkembang biak pada bagian tersebut. Tanpa diketahui kita sudah terinfeksi
dengan mikroba tersebut, untuk itu mucullah ide atau gagasan baru untuk
mengilangkan atau membasmi mikroba tersebut dengan efektif aman dan tidak
membahayakan bagi lingkungan sekitar.
Ekstra atau sari dari tanaman belimbing wuluh merupakan salah satu
alternative yang dapat digunakan yaitu memanfaatkan bahan bersifat
desinfektan yang diperoleh dari unsur – unsur dalam kandungan buah
belimbing wuluh. Buah belimbing wuluh mengandung golongan senyawa
oksalat, saponin, fenol, flavonoid dan pectin. Flavonoid diduga merupakan
senyawa antibakteri yang terkandung dalam buah belimbing wuluh (Faradisa,
2008). Dari kandungan tersebut mampu menghilangkan kotoran yang berada di
lantai dan kaca. Hal ini berkaitan dengan penelitian yang menyangkut penelitian
sebelumnya yang judulnya uji kemampuan larutan buah belimbing wuluh
(averrhoa bilimbi) dalam menurunkan jumlah kuman pada peralatan makan di
cafetaria perpustakaan uin alauddin makassar. Peneliti berangkat dari judul
tersebut untuk menguji coba apakah ekstra atau sari dari belimbing tersebut
mampu menghilangkan kotoran pada laintai dan kaca.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, rumusan masalah


dalam penelitian ini adalah seberapa besar kemampuan larutan buah belimbing
wuluh (Averrhoa bilimbi) dalam menurunkan jumlah kuman pada lantai dan
kaca.

1.3 Tujuan

a. Untuk menguji kandungan tanaman belimbing wuluh sebagai formula


dalam membasmi kuman pada lantai dan kaca.
b. Untuk mengetahui berapa lama waktu kuman tersebut muncul kembali.

1.4 Luaran Yang Diharapkan


Penelitian ini akan menghasilkan data ilmiah tentang tanaman belimbing
wuluh dalam menyerap dan menghilangkan kuman dengan metode pengukuran
instrumen menggunakan skala guttman, yang dapat dimuat pada karya ilmiah
Indonesia (terakreditasi) ataupun jurnal internasional.
2

1.5 Kegunaan Program


Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan informasi pada
masyarakat tentang kemampuan tanaman belimbing wuluh dalam menyerap
dan menghilangkan kuman setiap beraktifitas di dalam ruangan.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Tumbuhan

A. Pengertian Belimbing Wuluh


Belimbing wuluh merupakan salah satu spesies dalam keluarga
belimbing (Averhoa). Diperkirakan tanaman ini berasal dari daerah
Amerika tropik. Tanaman ini tumbuh baik di negara asalnya sedangkan di
Indonesia banyak dipelihara di pekarangan dan kadang-kadang tumbuh
secara liar di ladang atau tepi hutan. Klasifikasi belimbing wuluh (Averhoa
bilmbi L) sebagai berikut:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Sub kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua /dikotil)
Sub Kelas : Roidae
Ordo : Geraiales
Famil : Oxalidaceae (suku belimbing-belimbingan)
Genus : Averhoa
Spesies : Averhoa bilmbi L

Carangal melaporkan bahwa belimbing wuluh mengandung senyawa


asam organik yang ditampilkan pada Tabel 1. Kandungan zat gizi belimbing
wuluh menurut Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI (196) ditampilkan
pada Tabel 1.
Tabel 1. Kandungan Senyawa Organik pada Buah Belimbing Wuluh
3

B. Ciri-ciri Belimbing Wuluh


Tanaman berbentuk pohon dengan tingi 5-10 m. Batang tegak,
bercabang, permukan kasar, banyak tonjolan, warna hijau kotor. Bunga
majemuk, bentuk malai, tumbuh ditonjolan batang atau cabang, panjang
kelopak 6 mm, warna merah. Daun berbentuk lanset dan berwarna ungu.
Biji berbentuk lanset atau segitga, warna hijau sat muda dan berubah
kuning kehijauan setelah tua. Akar tungang, warna coklat kehitaman.
Tanaman ini memilki pohon yang kecil, berbunga sepanjang tahun,
bunga serta buahnya menempel pada batang. Daunya majemuk, anak
daunya berjumlah antara 10 sampai dengan 20 pasang. Bunga belimbing
wuluh hampir sama dengan bunga mentimun, berbentuk silnder dengan
panjang 5 sampai dengan 7.5 cm. Bunga belimbing wuluh muncul pada
batangnya. Daging buah belimbing wuluh mempunyai bij dan panjangnya
sekitar 8 cm3

C. Kandungan Senyawa Kimia


Buah belimbing wuluh (Averhoa bilmbi L) mengandung senyawa
kimia yaitu asam format, asam sitrat, asam askorbat (Vitamin C), saponin.
tanin, glukosid, flavonoid, dan beberapa mineral terutama kalsium dan
kalium dalam bentuk kalium sitrat dan kalium oksalat. Rasa asam
belimbing wuluh terutama ditentukan oleh asam sitrat4 Asam sitrat adalah
zat padat kristalin yang sangat larut dalam air, tidak berhidrat pada suhu 50
dan melebur pada suhu 1600 Ia merupakan 3Raden Enen Rosi Mangung.
Pengujian Toksisitas Akut Lethal Dose 50 (Ld50) Ekstrak Etanol Buah
Belimbing Wuluh (Averhoa bilmbi L.) pada Mencit (Mus musculus
albinus). (Bogor: IPB. 208), hal. 3 4 Marlianis, Pengaruh Konsentrasi dan
Waktu Pencampuran Belimbing Wuluh (Averhoabilmbi L) terhadap
Penurunan Kadar Logam Timbal (Pb) yang Terdapat dalam Limbah
Simulasi asam tribasa, dan karenanya menghasilkan tiga deret garam.
Sitrat normal dari logam-logam alkali mudah larut dalam air, sitrat logam
lainya larut sangat sedikit.

D. Khasiat dan Manfaat


Sifat kimiawinya rasa asam dan bersifat sejuk. Berkhasiat
menghilangkan rasa sakit, memperbanyak pengeluaran empedu, anti
radang, peluruh kencing, astrigen, mengobati hipertensi, batuk rejan,
sariawan, pegal inu, gondongan, rematik, jerawat, dan panu kari, dan
diawetkan dalam bentuk sirup. Buah belimbing wuluh ini juga digunakan
untuk membersihkan logam dan menghilangkan karat, dan untuk ramuan
berbagai macam obat tradisional (misalnya obat ganguan kulit dan
demam).

2.2 Lantai
Lantai merupakan benda yang sangat akrab dengan kehidupan manusia
sehari-hari. Selain itu, manusia juga berkontak dengan lantai setiap hari.
4

Terkadang manusia tidak begitu peduli akan kebersihannya, padahallantai bisa


menjadi medium penyebaran penyakit. Risiko penyebaran penyakit melalui
lantai memang ada, khususnya di tempat-tempat yang higienenya masih kurang
mendapat perhatian. Bahan lantai rumah ada bermacammacam, ada yang
terbuat dari tanah, semen, tegel, dan keramik. Meskipun lantai yang terbuat dari
keramik terlihat sepertinya putih dan bersih namun tidak menutup
kemungkinan mengandung kuman penyakit jika tidak dibersihkan dengan baik.
Setiap saat alas kaki, seperti sepatu atau sandal yang dipakai, berkontak dengan
lantai. Ini merupakan hal yang memungkinkan tanah yang ada pada sepatu atau
sandal menempel di lantai. Tanah adalah faktor pendukung pembawa kuman.
Selain itu, udara juga dapat menyebarkan kuman yang menempel di lantai.
Anak-anak juga sangat dekat dengan lantai, mereka merasa nyaman waktu
bermain di lantai. Karena itu tindakan disinfeksi terhadap lantai sangat
diperlukan. Tindakan tersebut biasanya dilakukan dengan mengepel lantai
dengan air ditambah dengan produk disinfektan pembersih lantai. Dalam hal
ini telah banyak sekali dikeluarkan produk-produk pembersih lantai antibakteri
yang ditawarkan di pasaran. Beberapa contoh produk pembersih lantai dan zat
aktifnya yang ada di pasaran dapat dilihat pada.

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Alat
1) Baskom/wadah
2) Timbangan analitik sebanyak 1 buah
3) Gelas ukur ukuran 1 liter
4) Blender steril 1 buah
5) Pisau steril 1 buah
6) Termos air panas untuk mensterilkan baskom/wadah sebelum
digunakan
7) Rak pengering alat makan
3.2 Bahan
1) Buah buah belimbing wuluh sebanyak 50 gram, 75 gram dan 100 gram
2) Air PDAM
3.3 Cara Kerja
1) Siapkan buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi)
2) Kupas buah dan cuci dengan air bersih yang mengalir. Air cucian yang
digunakan adalah air PAM.
3) Timbang buah dengan berat 50 gram, 75 gram dan 100 gram buah. 4)
Blender buah yang sudah ditimbang hingga hancur
5) Tuang 50 gram, 75 gram dan 100 gram buah belimbing wuluh dari
hasil blender ke dalam masing – masing wadah yang ditambahkan 1
liter air bersih (konsentrasi 5,0%, 7,5% dan 10,0%).
6) Pengujian dilakukan membersihkan lantai dan kaca
5

DAFTAR PUSTAKA

Ali. (2008). Tanaman Obat dan Jus Untuk Mengatasi Penyakit Jantung,Hipertensi,
Kolesterol, dan Stroke. (Jakarta: PT Agromedia Pustaka, 208), hal. 50

Ii, B. A. B., Wuluh, A. B., & Wuluh, P. B. (2008). tepi hutan. 6–42.

Pedoman Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Tahun 2018

Wangi, S., & Gondorukem, D. A. N. (2017). Kualitas formula cairan pembersih


lantai alami dari campuran saponin daun akasia, hidrosol sereh wangi, dan
gondorukem aureadzani inggarwangi ramadhanty.

Anda mungkin juga menyukai