Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

POLIGON GAYA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktikum merupakan suatu pembelajaran dengan siswa melakukan


percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Praktikum memiliki
kelebihan tersendiri dengan metode pembelajaran yang lainnya, yaitu: mahasiswa
langsung memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam melakukan praktikum,
mempertinggi partisipasi siswa baik secara individu maupun kelompok, siswa
belajar berfikir melalui prinsip-prinsip metode ilmiah atau belajar mempratekkan
prosedur kerja berdasarkan metode ilmiah (Djamarah, 2010).
Dalam kehidupan sehari - hari kita tidak terlepas dari ilmu fisika, dimulai
dari yang ada dari diri kita sendiri seperti gerak yang kita lakukan setiap saat,
energi yang kita pergunakan setiap hari sampai pada sesuatu yang berada diluar
diri kita, seperti yang ada di lingkungan kita. Dalam jenjang perguruan tinggi,
seorang mahasiswa diharapkan tidak hanya mengukuti perkuliahan semata, namun
lebih dari itu juga dituntut untuk mendalami dan menguasai disiplin ilmu yang
dipelajarinya sehingga nantinya akan menghasilkan sarjana – sarjana yang
berkualitas dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata dan
bermanfaat bagi bangsa dan negara tercinta. Disiplin ilmu teknik merupakan
disiplin ilmu yang eksak dan banyak menerapkan ilmu-ilmu murni yang
diterapkan kepada masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga ilmu-ilmu yang berhubungan dengan bidang- bidang keteknikan
mutlak untuk dikuasai mahasiswa teknik, tidak hanya dari segiteori juga dari segi
prakteknya. Apalagi dalam menghadapi era globalisasi saat ini, serta pasar bebas
yang akan segera kita masuki, lebih menuntut penguasaan
dan penerapannya dalam menghadapi masalah-masalah yang kompleks. Titik-titik
yang telah diproleh kerangka dasar horizontal dan vertikal inilah yang kan
membentuk sebuah polygon yang dapat dilihat dengan garis-garis yang
menghubungkan titik-titik tersebut.

JIHAN FITRI RAMDITA PUTRI GOUW


09320180182
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

POLIGON GAYA

1.2 Tujuan

1.1.1 Tujuan Intruksional Umum (TIU)


1. Kami dapat memahami konsep penyusun gaya.
2. Kami dapat menerapkan konsep metode poligon gaya pada
sistem yang bekerja lebih dari dua gaya.
1.1.2 Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
1. Kami dapat menentukan besarnya sudut dari gaya yang
terbentuk dan menggambarkannya.
2. Kami dapat menentukan nilai resultan gaya secara analitis dan
grafis.

JIHAN FITRI RAMDITA PUTRI GOUW


09320180182
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

POLIGON GAYA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar

Gaya adalah tarikan atau dorongan yang terjadi terhadap suatu benda. Gaya
dapat menimbulkan perubahan posisi, gerak atau perubahan bentuk pada benda.
Gaya termasuk ke dalam besaran Vektor, karena memiliki nilai dan arah. Sebuah
Gaya disimbolkan dengan huruf F (Force) dan Satuan Gaya dalam SI (Satuan
Internasional) adalah Newton, disingkat dengan N. Pengukuran gaya dapat
dilakukan dengan alat yang disebut dinamometer atau neraca pegas. Untuk
melakukan sebuah gaya diperlukan usaha (Tenaga), semakin besar gaya yang
hendak dilakukan, maka semakin besar pula Usaha (tenaga) yang harus
dikeluarkan.
Gaya dapat menyebabkan sebuah benda berubah bentuk,berubah posisi,dan
juga berubah arah.Besar kecilnya atau kuat lemahnya gaya harus kita keluarkan
untuk suatu kegiatan,tergantung pada jenis kegiatannya.Sebuah gaya disimbolkan
dengan huruf F singkatan dari Force secara singkat gaya merupakan besaran
vektor.
Selain besaran pokok dan besaran turunan,besaran fisika dibagi menjadi dua
kelompok yaitu besaran vektor dan besaran skalar. Besaran vektor adalah besaran
yang mempunyai besar dan arah. Contohnya perpindahan, kecepatan, percepatan
gaya. Besaran skalar adalah besaran fisika yang mempunyai besar saja dan tidak
mempunyai arah. Contohnya massa, jarak, waktu, dan volume. Besaran vektor
dinontasikan dengan huruf diatasnya. Ada anak panah atau huruf dicetak tebal.
Untuk menghitung resultan dari vektor dapat menggunakan metode jajar genjang
poligon dan analitik. (Nidiannisa 2014).

JIHAN FITRI RAMDITA PUTRI GOUW


09320180182
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

POLIGON GAYA

2.1.2 Sifat-sifat gaya


Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa gaya
memiliki beberapa sifat berikut :
1. Gaya dapat mengubah arah gerak benda

2. Gaya dapat mengubah bentuk benda

3. Gaya dapat mengubah posisi benda dengan cara mengerakkan atau


memindahkannya.

2.1.3 Rumus dan Satuan Gaya


Gaya dirumuskan dengan 3 rumusan dasar yang menjelaskan kaitan gaya
dengan gerak benda.
Hukum Newton 1
Jika Resultan (Penjumlahan atau pengurangan gaya) yang bekerja
pada benda sama dengan nol, maka benda yang semula diam akan tetap diam,
dan benda yang bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan. Jadi
Rumus Hukum Newton 1 adalah :
∑F = 0 ................…......…………………………………………….....……(1.2.1)

Dimana :

∑F = resultan gaya (Kg m/s2)

1. Hukum Newton 2

Percepatan (Perubahan dari kecepatan) gerak benda selalu berbanding lurus


dengan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda dan selalu berbanding
terbalik dengan massa benda.(Marthen Kanginan, 2014)

∑F =m.a ………….................…………………………………........……(1.2.2)
Dimana :

JIHAN FITRI RAMDITA PUTRI GOUW


09320180182
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

POLIGON GAYA

∑F = resultan gaya (Kg m/s2)

m = Massa Benda (Kg)

a = percepatan (m/s2)

2. Hukum Newton 3

Setiap Aksi akan menimbulkan reaksi, artinya Jika Suatu benda mengerjakan
gaya terhadap benda kedua makan, benda kedua akan membalas gaya dari benda
pertama dengan arah yang berlawanan.(Marthen Kanginan,2014)

Faksi = -Freaks .......…………………....…………………………..(1.2.3)

2.1.4 Macam – macam Gaya

1. Berdasarkan Sentuhannya dengan benda, gaya dibagi menjadi 2 yaitu:


a. Gaya Sentuh
Gaya Sentuh adalah gaya yang bekerja dengan sentuhan. Artinya
Suatu gaya akan menghasilkan efek apabila terjadi sentuhan dengan benda
yang akan diberikan gaya tersebut, apabila tidak terjadi sentuhan, maka
gaya tidak akan bekerja pada benda. Gaya ini akan muncul ketika
benda bersentuhan dengan benda lain yang menjadi sumber gaya.
Contohnya, ketika seseorang hendak memindahkan meja, maka ia harus
menyentuh menja tersebut kemudian mendorongnya ke tempat
tujuan, pada kasus ini terjadi sentuhan antara manusia sebagai sumber
gaya, dan meja sebagai target yang henda diberikan gaya. Apabila tidak
terjadi sentuhan antara keduanya maka meja tidak akan berpindah sesuai
keinginan.
b. Gaya Tak Sentuh

JIHAN FITRI RAMDITA PUTRI GOUW


09320180182
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

POLIGON GAYA

Gaya Tak Sentuh adalah gaya yang akan bekerja tanpa terjadinya
sentuhan. Artinya Efek dari gaya yang dikeluarkan oleh sumber gaya tetap
dapat dirasakan oleh benda walaupun mereka tidak bersentuhan.
Contohnya adalah Gaya Magnet dan Gaya Gravitasi, pada gaya magnet,
ketika kita meletakkan besi di dekat magnet (tanpa bersentuhan),
maka besi tersebut akan tertarik ke arah magnet karena merasakan efek
dari gaya yang dikeluarkan oleh magnet tersebut.

2. Berdasarkan Jenis Gaya Secara Umum dikenal 7 Jenis gaya utama, yaitu :
1. Gaya Otot
Sesuai dengan namanya Gaya otot merupakan gaya yang
dilakukan oleh makhluk hidup yang memiliki otot. Gaya timbul dari
koordinasi dari struktur otot dengan rangka tubuh. Gaya Otot
Termasuk ke dalam kelompok Gaya Sentuh. Contohnya adalah
seseorang yang mengangkat batu. Untuk mengangkat batu tersebut,
otot di dalam tubuhnya berkoordinasi sehingga mampu menggerakan
tangan untuk mengangkat batu.
2. Gaya Pegas
Gaya Pegas adalah gaya dihasilkan oleh sebuah pegas. Gaya pegas
disebut juga gaya lenting pulih yang terjadi karena adanya sifat
keelastisan suatu benda. Gaya Pegas termasuk ke dalam kelompok Gaya
Sentuh. Gaya Pegas timbul karena pegas dapat memapat dan merenggang
sehingga bentuknya dapat kembali seperti semula setelah terjadi gaya
tersebut. Contohnya adalah ketika seseorang pemanah menarik anak panah
kebelakang, maka busur pada panah tersebut akan mengikuti arah busur
yang ditarik, kemudian setelah anak panah dilepaskan, maka pegas
pada busur panah akan kembali ke bentuk semulanya. Contoh lainnya
adalah ketapel, sistem kerjanya sejenis dengan busur panah.
3. Gaya Gesek
Gaya Gesek adalah gaya yang timbul karena terjadinya
persentuhan langsung antara dua permukaan benda. Gaya Gesek
merupakan gaya yangarahnya selalu berlawanan dengan arah gerak benda

JIHAN FITRI RAMDITA PUTRI GOUW


09320180182
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

POLIGON GAYA

atau arah gaya luar.Gaya gesek termasuk ke dalam kelompok gaya sentuh.
Besar kecilnyagaya gesekan ditentukan oleh halus atau kasarnya
permukaan benda.Semakin halus permukaan, maka semakin kecil gaya
gesekan yang timbulsehingga gaya yang dibutuhkan untuk membuat benda
tersebut bergeraksemakin kecil juga. Contohnya apabila batu yang sama
dengan jumlahgaya luar yang sama di gerakan pada 2 permukaan , satu di
lantai keramik(Halus), satu lagi di lantai semen (kasar), maka pergerakan
batu di lantaikeramik akan lebih cepat da mudah dibandingkan pergerakan
batu padalantai semen. Gaya Gesek terbagi menjadi 2, yaitu :
a. Gaya Gesek Statis
yaitu gaya gesek yang terjadi ketika benda diam.Gaya gesek statis
terjadi apabila gaya luar yang diberikan kepada benda nilainya sama
dengan gaya gesekan yang terjadi sehingga benda tersebut akan diam
tidak bergerak karena resultan (penjumlahan) gaya yang terjadi padanya
sama dengan nol. Contohnya, ketika ada sebuah benda diletakkan pada
bidang miring dan benda tersebut kita tahan dengan tangan, maka beda itu
tidak akan bergerak (tetap diam) karena resultan gaya dari tangan kita sa
dengan resutan gaya gesek yang terjsdi, namun apabila kita
melepaskannya, maka benda tersebut akan kembali bergerak.
b. Gaya Gesek Kinetik
yaitu gaya gesek yang terjadi ketika benda dalamkeadaan bergerak.
Gaya Gesek Kinetik terjadi ketika nilai gaya gesekselalu lebih kecil
dibandingkan gaya luar yang bekerja padanya,sehingga gaya luar menang
dan membuat benda tersebut bergerak.Contohnya adalah gaya gesek
antara permukaan mobil dengan aspalketika mobil bergerak, gaya gesek
yang terjadi lebih kecil, dari gayamesin sehingga mobil mampu bergerak.
4. Gaya Mesin
Gaya Mesin adalah gaya yang di hasilkan oleh kerja mesin, seiring
berkembangnya teknologi, mesin yang di buatpun semakin canggih .
Gaya mesin sangat membantu dalam meringankan aktivitas manusia .
Contohnya adalah kerja mobil dan motor .
5. Gaya Gravitasi Bumi (Gaya Berat)

JIHAN FITRI RAMDITA PUTRI GOUW


09320180182
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

POLIGON GAYA

Gaya Gravitasi Bumi adalah Gaya tarik bumi terhadapn seluruh


benda bermassa yang terdapat pada permukaannya. Sahabat pasti
sudah mengetahui bahwa dengan adanya gravitasi bumi , maka kita
dapat berdiri tanpa masalah di permukaannya , apabila tidak terdapat
gaya gravitasi bumi, maka setiap benda akan melayang seperti halnya
di luar angkasa.
6. Gaya Magnet
Gaya maget adalah gaya yang mampu menarik
benda tertentu. Benda yang mampu ditarik oleh magnet disebut benda
magnetis, umumnya terbuat dari besi atau baja, ataupun logam lainnya.
Semakin dekat magnet dengan benda magnetis, maka gaya tarik magnet
tersebut semakin besar. Gaya magnet dapat menarik benda meskipun
tanpa menyentuhnya, oleh karena itu Gaya magnet termasuk ke dalam
kelompok Gaya Tak Sentuh. Contohnya adalah paku apabila didekatkan
ke sebuah magnet, maka ia akan tertarik ke arah magnet tersebut, maka
paku merupakan benda magnetis.
7. Gaya Listrik
Gaya Listrik adalah gaya yang dihasilkan oleh benda-benda
bermuatan listrik dalam medan listrik. Contohnya adalah kipas angin
bekerja dengan mengubah energi listrik menjadi energi gerak.
2.1.5 Poligon
Poligon adalah suatu rangkaian garis lurus yang berurutan menghubungkan
titik-titik yang berkoordinat satu dengan lainnya menjadi bentuk tertentu (segi
banyak beraturan atau segi banyak tidak beraturan/tidak bersegi). Tujuan dari
Poligon adalah untuk memperbanyak koordinat titik-titik di lapangan yang
diperlukan untuk pembuatan peta.

1. Poligon Tertutup
Poligon tertutup adalah kerangka dasar pengukuran yang
membentuk poligon segi banyak yang menutup. Yang dimaksud menutup adalah
apabila mulai dari titik 1 kemudian ke titik 2 dan seterusnya akan kembali ke titik
1 lagi. Sehingga akan membentuk segi banyak. Fungsi dari kembali ke titik awal

JIHAN FITRI RAMDITA PUTRI GOUW


09320180182
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

POLIGON GAYA

adalah digunakan untuk mengkoreksi besaran sudut pada tiap segi banyak
tersebut.

Gambar 1. 2. 1 Poligon Tertutup


2. Poligon Terbuka
Pengukuran poligon terbuka biasa digunakan untuk mengukur jalan,
sungai, maupun irigasi. tapi kenyataannya bisa digunakan untuk mengukur luas
lahan terbuka. namun tetap disarankan untuk menggunakanpoligon tertutup
apabila mengukur luas lahan. Yang dimaksud terbuka disini adalah poligon
tersebut tidak mempunyai sudut dalam seperti pada tertutup. jadi pengukuran di
mulai dari titik awal tapi tidak kembali ke titik awal seperti pada gambar di bawah
ini.

Gambar 1. 2. 2 Poligon Terbuka


Poligon terbuka sendiri terbagi menjadi 2 yaitu terikat sempurna dan
tidak terikat sempurna. Dikatakan terikat sempurna apabila kita mempunyai data-
data koordinat pada titik awal dan titik akhir berupa data koordinat dan elevasi

JIHAN FITRI RAMDITA PUTRI GOUW


09320180182
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

POLIGON GAYA

(x,y,z). Sedangkan terikat tidak sempurna adalah hanya mempunyai data


koordinat dan elevasi pada titik awal saja.
3. Poligon bercabang
Poligon cabang adalah suatu poligon yang dapat mempunyai
satu atau lebih titik simpul, yaitu titik dimana cabang itu terjadi.

Gambar 1.2.3 Poligon Bercabang

JIHAN FITRI RAMDITA PUTRI GOUW


09320180182
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

POLIGON GAYA

BAB III
PROSEDUR KERJA

3.1 Alat dan Bahan

1.Peralatan piligon gaya

2.Beban pemberat

3.Busur derajat

4.Kertas grafik

3.2 ProsedurKerja

1. Pasanglah alat sesuai gambar atau minta petunjuk dari asisten

2. Berikan beban pada masing-masing katrol, dengan besar sama atau

berbeda, sesuai petunjuk asisten.

3. Catat besarannya beban masing-masing katrol

4. Tarik timpul tali(titik 0) ke pusat keseimbangan (perpotongan diagonal

pada bidang / pada grafik), kemudian lepaskan.

5. Ukur kemiringan masing-masing tali(sesuai gambar) dengan

menggunakan busur derajar, catat hasilnya.

6. Rubah besarnya beban beberapa kali sesuai petunjuk asisten , ulangi

prosedur (3) s/d (5). Catat pula hasilnya

JIHAN FITRI RAMDITA PUTRI GOUW


09320180182
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

POLIGON GAYA

BAB IV
TUGAS PENDAHULUAN

4.1 Pertanyaan

1. jelaskan

a. Poligon
b. Gaya
c. Poligon gaya
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis polygon gaya!
3. Seutkan bunyi hukum Newton I, II, dan III beserta contohnya!
4. Tiga buah gaya masing-masing memiliki nilai 𝐹1 =12 N ,𝐹2 = 8 N = 9N
Dimana 𝐹1 dan 𝐹3 bergerek ke kanan sedangakan 𝐹2 bergerak kearah kiri
Besar dan arah resultan kedua vector tersebut !
5. Dua buah vector gaya masing-masing 8 N dan 4 N saling mengapit sudut
1200 . Tentukan resultan gaya-gaya tersebut!
6. Sebuah benda memiliki massa 4 kg dan di jatuhkan dari atas dengan
percepatan 9 𝑚/𝑠 2 . Hitunglah resultan gaya yang bekerja pada benda !
serta jelaskan secara teoritis kejadiannya?
7. Jelaskan hubungan antara percobaan polygon gaya dengan jurusan anda!

4.2 Jawaban

1. a. Poligon adalah suatu rangkaian garis lurus yang berurutan menghubungkan


titik-titik yang berkordinat satu dengan yang lainnya menjadi bentuk
tertentu(segi banyak beraturan atau segi banyak tidak beraturan/tidak bersegi)

b. Gaya merupakan suatu kekuatan (tarikan atau dorongon) yang berakibat


kepada benda tersebut, dengan seperti ini benda itu mengalami perubahan
posisi (bergerak), atau berubah bentuk. Gaya juga bisa diartikan sebagai
tarikan atau dorongan yang ditujukan kepada sebuah benda dari benda lain

JIHAN FITRI RAMDITA PUTRI GOUW


09320180182
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

POLIGON GAYA

c. Poligon gaya
Poligon gaya adalah polygon yang di gunakan sebagai kerangka dasar
pemetaan yang memiliki titik-titik di mana titik tersebut mempunyai sebuah
kordinat X dan Y.

2. 1. Poligon Tertutup
Poligon tertutup adalah kerangka dasar pengukuran yang membentuk poligon segi
banyak yang menutup. Yang dimaksud menutup adalah apabila mulai dari titik 1
kemudian ke titik 2 dan seterusnya akan kembali ke titik 1 lagi. Sehingga akan
membentuk segi banyak. Fungsi dari kembali ke titik awal adalah digunakan untuk
mengkoreksi besaran sudut pada tiap segi banyak tersebut.

2. Poligon Terbuka
Pengukuran poligon terbuka biasa digunakan untuk mengukur jalan,
sungai, maupun irigasi. tapi kenyataannya bisa digunakan untuk mengukur
luas lahan terbuka. namun tetap disarankan untuk menggunakanpoligon
tertutup apabila mengukur luas lahan. Yang dimaksud terbuka disini
adalah poligon tersebut tidak mempunyai sudut dalam seperti pada
tertutup
3. Poligon bercabang
Polygon cabang adala suatu pilogon yang dapat mempunyai satu arau lebih
titik simpul,yaitu titik dimana cabang itu terjadi.
3. 1.Hukum Newton I : "Jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama
dengan nol, maka benda yang mula-mula diam akan tetap diam. Benda
yang mula-mula bergerak lurus beraturan akan tetap lurus beraturan
dengan kecepatan tetap".

2.Hukum Newton II : "Percepatan dari suatu benda akan sebanding dengan


jumlah gaya (resultan gaya) yang bekerja pada benda tersebut dan
berbanding terbalik dengan massanya".

3. Hukum Newoton III : "Jika suatu benda memberikan gaya pada benda lain
maka benda yang dikenai gaya akan memberikan gaya yang besarnya sama
dengan gaya yang di terima dari benda pertama tetapi arahnya berlawanan".

JIHAN FITRI RAMDITA PUTRI GOUW


09320180182
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

POLIGON GAYA

4. Dik : 𝐹1 = 12 N 𝐹3 = 9 N

𝐹1 = 8 N

Dit : Tentukan besar dana rah resultan gayanya………?

Penyelasaian :

𝐹1 = 8 N 𝐹2 = 9 N 𝐹1 =12 N

∑ 𝐹 = 𝐹1 + 𝐹2 + 𝐹3

= 12 – 8 + 9

= 13 N

5. Dik : 𝐹1 = 8 N ∝ = 1200
𝐹2 = 4 N
Dit : Tentukan resultan gaya-gaya tersebut………?

Penyelasaian :
R = √𝐹12 + 𝐹22 + 2𝐹1 𝐹2. COS ∝
= √82 + 42 + 2.8.4 𝐶𝑂𝑆 ∝
= √64 + 16 + (−32)
= √48
= 4 √3 N

6. Dik : M = 4 Kg

g = 10 𝑀/𝑆 2

a = 9 𝑀/𝑆 2

Dit : Resultan gaya …..?

Penyelasaian :

F = m ( g + a)

= 4 ( 10 + 9 )

= 4 . 19

= 76 N

JIHAN FITRI RAMDITA PUTRI GOUW


09320180182
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

POLIGON GAYA

7. Poligon gaya berhubungan dengan pertambangan karena polygon


gaya di gunakan dalam penngukuran dan pemetaan.pengukuran
polygon sendiri mengandung arti salah satu metode penentuan titik
di antara beberapa metode penentuan titik yang lain.

JIHAN FITRI RAMDITA PUTRI GOUW


09320180182
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

POLIGON GAYA

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah. S. B, Zain. A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Marthen Kanginan. 2014. FISIKA SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

Tippler P.A. 1991. Fisika Untuk Sains dan Teknik, Jilid 1. Alih Bahasa Prasetio L
dan Rahmad W.A. Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.

JIHAN FITRI RAMDITA PUTRI GOUW


09320180182

Anda mungkin juga menyukai