1
dengan kegiatan ekonomi, dunia bisnis, serta dapat dijadikan sebagai referensi
tambahan khususnya untuk mencetak mutu sarjana yang berkualitas dan
sesuai dengan apa yang diharapkan dunia bisnis.
2
BAB II
TEMUAN DATA
3
2.1.4 Sejarah Singkat Perusahaan dan Perkembangan sampai Sekarang
4
sehat dan aktif, pemberdayaan ekonomi perempuan, water replenishment, dan
akses sanitasi dan air bersih.
Komitmen yang luar biasa ini tetap hadir di masa sekarang dan di masa
depan. Selama 2 tahun terakhir, The Coca-Cola Company telah menginvestasikan
lebih dari USD 300 juta di ibukota. Managing Director CCAI, Alison Watkins
menyatakan bahwa "tanda kepercayaan kami terhadap Indonesia adalah minat
kami untuk meningkatkan investasi di sana sebanyak hampir setengah miliar dolar
selama 3-4 tahun berikutnya". Muhtar Kent, CEO The Coca-Cola Compa ny pun
menyatakan bahwa "Indonesia merupakan pasar penting bagi perusahaan kami
dalam perjalanan menujutahun 2020."
Indonesia sedang berada dalam perjalanan menuju kemajuan dan
perkembangan. The Coca-Cola Company berpikir sebagai perusahaan yang
dihormati, terpercaya, dan merupakan anggota terkemuka dari komunitas bisnis
Indonesia. Tujuan The Coca-Cola Company adalah membangun sebuah bisnis
berkelanjutan yang akan menjadi lentera optimisme bagi semua orang yang
tersentuh oleh merek kami, produk kami, dan orang-orang kami untuk 100 tahun
ke depan.
TIMELINE
1927: Coca-Cola dijual pertama kali di Indonesia. Botol pertama diimpor oleh
seorang insinyur Belanda bernama de Koenig
1932: Diproduksi secara lokal oleh pembotolan De Water Nederlands Indische
Mineral Fabriek, di Batavia, Indonesia
1945: Hari Kemerdekaan Indonesia
1956: Setelah Perang Dunia ke-II, dioperasikan kembali oleh The Indonesia
Bottler Limited (IBL)
1971: Djaja Beverage Bottling memulai produksi kembali setelah era
revolusioner di tahun 1960-an dan memperkenalkan Sprite
1973: Fanta diperkenalkan di Indonesia
1977: Pabrik Commercial Product Supply (CPS) didirikan untuk memenuhi
pasokan bahan dasar minuman
5
1985: Bangun Wenang di Manado memulai produksi Coca-Cola pertamanya
1986: Diet Coke diperkenalkan, menandakan kehadiran produk kaleng untuk
pertama kalinya di Indonesia
1992: Coca-Cola Amatil Indonesia mulai beroperasi di Indonesia
1996: Coca-Cola Amatil memulai produksi dalam botol plastik (PET) untuk
pertama kalinya
2002: Frestea diperkenalkan di Indonesia. Merk lokal air minum dalam kemasan,
Ades, diakuisisi
2008: Minute Maid dan Coke Zero diperkenalkan di Indonesia
2011: Ades dalam kemasan botol plastik ramah lingkungan diperkenalkan
2012: CCAI mengakuisisi pabrik baru di Cikedokan, Bekasi
2013: Aquarius diperkenalkan di Indonesia
2014: Nutriboost diperkenalkan di Indonesia
6
CCAI memiliki dan mengoperasikan 9 pabrik pembotolan yang terletak di
Cibitung, Cikedokan, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Medan, Padang, dan
Lampung.
Fasilitas pembotolan di Menado, Sulawesi Utara saat ini dioperasikanoleh
Bangun Wenang Beverages Company (BWBC) milik keluarga Thenoch. BWBC
kini berinvestasi dalam menggandakan kapasitas produksi yang ada untuk
melayani pasar yang berkembang pesat di Sulawesi Utara.
Dalam sistem kami juga terdapat Commercial Product Supply Indonesia (CPS),
yang berfokus pada produksi bahan dasar minuman untuk pabrik pembotolan.
Selain Indonesia, CPS juga mengekspor produknya ke negara-negara tetangga
seperti Singapura, Australia, New Zealand, Kamboja, Vietnam, dan Thailand.
Selain itu, ada pula The Coca-Cola Company, pemilik merek dagang dan
penyedia konsentrat produk-produk Coca-Cola bagi mitra pembotolan lokal.
Sedangkan kantor layanan lokal, Coca-Cola Indonesia (CCI), berfokus pada
pemasaran merek perusahaan di Indonesia.
7
Selandia Baru, Fiji, Indonesia, Papua Nugini dan Samoa. CCA di Indonesia
mempekerjakan lebih dari 8.000 pekerja lokal secara permanen dan antara 2.000
hingga 4.000 pekerja sementarasesuai kebutuhan. Sejumlah besar pihak eksternal
seperti pelanggan, pemasok, dan penyedia layanan juga memperoleh pendapatan
dari hasil berbisnis dengan CCAI.
Saat ini CCAI memiliki 9 pabrik di seluruh Indonesia, yaitu Cibitung,
Cikedokan, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Medan, Padang, dan Lampung
dan beroperasi dengan lebih dari 85 pusat distribusi di seluruh Indonesia. Untuk
sumber bahan dasar minuman, jasa dan barang yang tidak terkait dengan produk,
CCAI memiliki lebih dari 2.800 pemasok.
8
2.1.8 Sistem Informasi Manajemen (SIM) Maupun Sistem Informasi
Akuntansi (SIA)
Pengelolaan Manajemen PT Coca Cola Amatil Indonesia telah
menggunakan mesin-mesin yang berkualitas dan untuk membuat laporan
digunakan sebuah perangkat lunak atau biasa disebut dengan system
komputer. Laporan pada tiap cabang diharuskan untuk dikirimkan lewat e-
mail melalui internet, ke kantor pusat, sehingga situasi dan kondisi di
cabang manapun dapat diketahui dan dengan cepat meminimalisir segala
hambatan yang akan datang. Pengambilan keputusan di manajemen PT
Coca Cola Amatil Indonesia berdasarkan laporan yang telah diterima oleh
pusat berkenaan dengan masalah yang melibatkan kantor pusat. Masalah
yang berkenaan dengan cabang dan mengharuskan adanya tindakan yang
tepat dan cepat, maka wewenang GM Cabanglah untuk mengambil
keputusan dan melaporkannya ke pusat.
9
2.2.3 Pengembangan SDM ; HRD
Pengembangan Sumber Daya Manusia selalu menjadi fokus dari
manajemen Coca Cola Amatil Indonesia untuk mempersiapkan karyawan
yang kompeten, dinamis dan berdedikasi tinggi sesuai dengan tujuan
CCAI memberikan pelayanan terbaik dan memuaskan bagi pelanggan.
Untuk menjawab kebutuhan tersebut, maka CCAI membuat suatu
program yang dinamakan Graduate Trainee Program (GTP) dengan
metode pelatihan terstruktur selama 12 bulan bagi professional
muda/lulusan baru untuk membentuk pemimpin masa depan yang dinamis,
berdedikasi tinggi dan tanggap.
10
2.2.5 Integrasi, Hubungan SDM, Pemeliharaan, Audit Personalia
Hubungan SDM dan audit personalia tetap dilaksanakan. Misalnya,
fasilitas yang diberikan oleh karyawan dan pembenahan konsep kinerja
yang selalu diperbaiki demi kenajuan manajemen PT CCAI.
2. Bahan pembantu
Bahan pembantu adalah bahan yang secara langsung maupun tidak
langsung digunakan dalam pengolahan produk yang berguna untuk
menunjang kelancaran proses produksi. Adapun bahan pembantu yang
digunakan anatara lain:
a. Lime (Ca(OH)2)
b. Ferro Sulfat (FeSO4)
c. Kaporit (Ca(OCI)2)
d. Resine. Garam
f. Sand Silica
g. Activated Carbon
h. Filter Aid
i. Soda Caustic (NaOH)
j. Diversy-K
k. NH3
11
Proses produksi di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia meliputi
beberapa tahap yaitu pengolahan air, pembuatan syrup, pemurnian CO2,
pencampuran dan pengemasan. Tahapan tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Pengolahan Air
a. Pengolahan Air Baku Menjadi Softened Water.
b. Pengolahan Air Baku Menjadi Treated Water
2. Pembuatan Syrup
a. Simple Syrup
1) Pelarutan Gula dalam Air
2) Penambahan Activated Carbon dan Filter Aid
3) Filtrasi
4) Sterilisasi
3. Pemurnian CO2
a. Evaporasi
b. Pembebasan Gas CO2 dengan Gas – Gas Lain
c. Pencucian
d. Pemanasan
e. Netralisasi Bau dan Rasa
f. Penyaringan
4. Percampuran
5. Pengemasan
Pengemasan minuman Coca-cola, Sprite dan Fanta dilakukan pada
botol ukuran konvensional (193 ml dan 295 ml) dan ukuran 1 liter.
Proses pengemasan minuman tersebut meliputi :
a. Unpalletizing
b. Uncasing
c. Pre-inspection
d. Washing
e. Empties Bottle inspection
f. Filling
12
Botol – botol setelah melewati pemeriksaan dan siap masuk
ke filler maka pada botol – botol tersebut akan segera dilakukan
pengisian, adapun tahapan – tahapannya adalah :
1) Pre Drainage
2) Counter Presure
3) Filling
4) Leveling
5) Close By The Butterfly
6) Sniffting
g. Crowning atau Capping
h. Coding
i. Full inspection
j. Casing
k. Palletizing
13
komitmen dan performa OHS dalam menaati Undang-Undang dan standar
OHS Coca-Cola Amatil.
Penghargaan Internasional :
1. Mutu (Kualitas) Coca-cola se Asia Timur Jauh
2. Penghargaan mutu dari The Coca-cola Company Quality System
Diantara perusahaan Coca-cola se Asia Pasific.
14
dilakukan maintanance oleh tenaga ahlinya setiap akhir minggu. Hal ini
dimaksud untuk menghindari donwtime yang berkepanjangan.
15
2.4.6 Peran Eksternal Audit
Internal Audit yang dilakukan oleh PT Coca Cola Amatil Indonesia
dilaksanakan setiap 1 kali dalam 1 tahun.
16
sesuai dengan event dan tren yang sedang berlangsung, baik melalui
promo penukaran tutup botol, hadiah kejutan, konser, pameran, maupun
iklan di berbagai media. Promo Coca-Cola juga memanfaatkan momentum
tertentu, seperti demam Piala EURO 2004 atau SEA GAMES 2011.
Dengan memanfaatkan event berskala nasional dan internasional, Coca-
Cola mencoba tampil dengan strategi pemasaran baru yang menarik
masyarakat.
17
2.5.5 SPT: Segmentasi-Positioning-Targeting
SPT yang diterapkan oleh PT CCAI disesuaikan dengan wilayah
dan pasar masing-masing wilayah di Indonesia.
18
BAB III
ANALISIS DATA
19
manajemen, meliputi perekrutan, penyaringan, pelatihan, pengimbalan dan
penilaian.
20
Definisi manajemen produksi dan operasi menurut
Reksohadiprodjo, dan soedarmo (1999 : 2) manajemen produksi adalah
usaha pengelolaan secara optimal terhadap faktor – faktor produksi yang
terbatas adanya untuk mendapatkan hasil tertentu dengan menggunakan
prinsip – prinsip ekonomi yaitu dengan pengorbanan tertentu untuk
mendapatkan hasil yang sebanyak – banyaknya atau dengan tingkat hasil
tertentu diusahakan dengan pengorbanan.
21
g. Pemeriksaan Keuangan : Melakukan audit internal atas
keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi
penyimpangan.
22
Dengan pemasaran perusahaan berusaha menghasilkan laba dari
penjualan barang dan jasa yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan
pembeli. Disinilah peran manajer pemasaran dibutuhkan, dimana tugas
dari manajer pemasaran adalah memilih dan melaksanakan kegiatan
pemasaran yang dapat membantu dalam pencapaian tujuan organisasi.
23
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1. Manajemen Organisasi
Manajemen dan organisasi yang diterapkan dalam PT Coca
Cola Amatil Indonesia sesuai dengan pendapat menurut Stoner
sebagaiman telah dikutip oleh T. Hani Handoko (1995)
mengemukakan bahwa “Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan”.
24
2. Manajemen Sumber Daya Manusia
Dilihat dari aspek sumber daya manusia yang ada pada PT
Coca Cola Amatil Indonesia masih tidak memiliki banyak kendala
baik dari segi pembagian struktur organisasi maupun pembagian
tenaga kerja. Sebab proses produksinya banyak dilakukan oleh
mesin.
3. Manajemen Operasional
Dilihat dari aspek produksi pada PT Coca Cola Amatil
Indonesia telah memiliki nilai lebih dari pada pesaing lain, yaitu
ditunjang dari proses produksi sampai kualitas produk akhir yang
begitu selektif sehingga kualitas dari produknya menjadi acuan
utama.
4. Manajemen Keuangan
Dilihat dari segi aspek keuangan pada PT Coca Cola Amatil
Indonesia tidak ada kendala dalam kepemilikan modal sebab
merupakan perusahaan yang hak jualnya dibeli oleh setiap negara di
belahan dunia.
5. Manajemen pemasaran
Dari segi pemasaran PT Coca Cola Amatil Indonesia telah
memiliki segmen pasar dan strategi pemasaran yang baik sehingga
pemasaran pada usaha ini tidak banyak mengalami hambatan. Untuk
daerah pemasaran dan cara pemasaran tidak perlu dikonsentrasikan
lagi sebab telah memperoleh usaha perluasan yang baik.
4.2. Saran
25
2. Manajemen Sumber Daya Manusia
PT Coca Cola Amatil Indonesia perlu memberikan
pelatihan – pelatihan khusus pada setiap karyawan supaya mereka
memiliki skill yang baik dan bagus dalam meningkatkan kualitas
produk supaya tetap terjaga.
3. Manajemen Operasional / Produksi
PT Coca Cola Amatil Indonesia perlu meningkatkan
kualitas produk yang dihasilkan atau varian rasa sesuai dengan minat
konsumsi masyarakat Indonesia.
4. Manajemen Keuangan
Pengendalian biaya hendaknya mengacu pada pendapatan
sesuai dengan rencana kerja.
Anggaran sebagai alat pelaksanaan pengawasan yang diukur di
atas biaya yang sesungguhnya terjadi akan dapat digunakan
secara efektif apabila orang-orang yang ada di dalam organisasi
merasa bahwa anggaran perusahaan adalah anggaran yang
dimilikinya.
5. Manajemen Pemasaran
Agar konsumen merasa sangat puas sebaiknya perusahaan lebih
meningkatkan kinerjanya dan bisa memahami produk apa yang
menjadi harapan masyarakat.
26
II. PT AMERTA INDAH OTSUKA
BAB I
PENDAHULUAN
27
tambahan khususnya untuk mencetak mutu sarjana yang berkualitas dan
sesuai dengan apa yang diharapkan dunia bisnis.
28
BAB II
TEMUAN DATA
29
2.1.2 Struktur Kepemilikan
30
memasarkanproduk minuman Pocari Sweat di Indonesia. Belakangan ini
selain memproduksi minuman isotonik dengan merek Pocari Sweat,
PT.Amerta Indah Otsuka juga memproduksi makanan ringan berbentuk
bar yang terbuat dari tepung kedelai dan buah-buahan asli dengan
merek Soyjoy.
31
komisaris PT Amerta Indah Otsuka, dan dihadiri juga oleh Wakil
Gubernur Jawa Timur Bapak Drs. H. Saifullah Yusuf serta jajaran muspida
setempat, di pabrik PT Amerta Indah Otsuka, Kejayan,Pasuruan, Jawa
Timur (Rabu 26 Mei 2010). Berdiri di luas tanah 112,480 m² dan luas
bangunan 19,326 m², Pabrik Kejayan ini akan mampu menghasilkan PET
350 ml sebanyak 150 Juta botol/tahun. Pabrik Kejayan ini sudah mulai
berproduksi dari April 2010.
32
2.1.8 Sistem Informasi Manajemen (SIM) Maupun Sistem Informasi
Akuntansi (SIA)
Pengelolaan Manajemen PT Amerta Indah Otsuka telah
menggunakan mesin-mesin yang berkualitas dan untuk membuat laporan
digunakan sebuah perangkat lunak atau biasa disebut dengan system
komputer. Laporan pada tiap cabang diharuskan untuk dikirimkan lewat e-
mail melalui internet, ke kantor pusat, sehingga situasi dan kondisi di
cabang manapun dapat diketahui dan dengan cepat meminimalisir segala
hambatan yang akan datang. Pengambilan keputusan di manajemen PT
Amerta Indah Otsuka berdasarkan laporan yang telah diterima oleh pusat
berkenaan dengan masalah yang melibatkan kantor pusat. Masalah yang
berkenaan dengan cabang dan mengharuskan adanya tindakan yang tepat
dan cepat, maka wewenang GM Cabanglah untuk mengambil keputusan
dan melaporkannya ke pusat.
33
yang jelas dan memberikan kesempatan promosi pada SDM internal untuk
mengisi jabatan yang lebih tinggi yaitu jumlah tenaga kerja untuk Pocari
Sweat mencapai 800 orang.
Termasuk pegawai yang bekerja di pabrik dan pegawai yang
berada di kantor pusat mencapai 80 orang sampai 90 orang. Angka
tersebut belum termasuk karyawan outsourcing yang mencapai 200 orang.
Pabrik Pocari Sweat ada di Sukabumi dan Kejayan, Pasuruan. Karyawan
outsourcing ditempatkan di pabrik manapun menjadi tenaga sales. Serta
perusahaan mendukung pengembangan karir karyawan. Kalau pabrik
tersebut memiliki AOTS (Association for Overseas Technician
Scholarship).
34
langsung mengelurakan dari pekerjaannya. Namun diberi peringatan
terlebih dahulu, bila dianggap sudah tidak bisa diajak bekerjasama lagi
pihak PT. Amerta Indah Osuka tidak segan-segan untuk
mengeluarkannya.
35
yang memiliki prestasi baik dan tidak melakukan hal-hal yang melanggar
peraturan perusahaan. Jenjang karir terbuka lebar bagi setiap karyawan
yang benar-benar tekun dan mampu bersaing secara positif demi kemajuan
perusahaan.
- 5S/5R
Penerapan 5R dilakukan di lingkungan kerja PT Otsuka sehingga
pekerjaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. PT Otsuka berusaha
agar seluruh karyawan di unit kerjanya selalu nampak rapi dan nyaman
serta selalu membudayakan kegiatan 5R di setiap area/bagian PT. Otsuka.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk budaya kerja.
36
Dari banyaknya penghargaan yang diperoleh ini telah
menunjukkan bahwa PT Amerta Indah Otsuka telah berhasil menerapkan
sistem manajemen mutu yang baik di dalam perusahaan. Sedangkan PT
Indofood juga telah melakukan sistem manajemen mutu modern terhadap
pabriknya, di antaranya Quality Planning, Quality Control, dan Quality
Improvement.
a. Bahan Baku :
1. Air Arthesis, yaitu air yang berada 120 m di bawah permukaan tanah atau
air yang berada di bawah air permukaan tanah..
2. Garam/natrium, garam yang digunakan adalah garam-garaman yang sesuai
dengan kebutuhan tubuh sehingga mampu menggantikan ion tubuh yang
hilang.
3. Gula, gula yang digunakan adalah gula glukosa.
37
b. Bahan Penunjang yang digunakan :
1. Resin, yaitu biji plastik khusus yang digunakan untuk bahan pembuat botol
pocari sweat.
2. Tutup botol yaitu tutup botol dengan bahan khusus sebagai tutup bahan
pocari sweat.
3. Label, yaitu label yang berasal dari plastik yang digunakan sebagai label
dalam kemasan pocari sweat.
Pengadaan bahan baku air arthesis ini diambil dari daerah di sekitar
Surabaya dengan memilih daerah yang memang bagus sunber airnya.
Pengadaan bahan baku garam ini dilakukan didapatkan dari lokal daerah
sekitar dan ekspor dari negara Jepang. Pengadaan gula ini diambil di
perusahaan gula lokal. Sedangkan pengadaan bahan penunjang seperti
Resin didapatkan dari Jepang karena Indonesia masih belum ada pihak
yang mensuplai resin dalam kapasitas besar. Kemudian tutup botol juga
diperoleh dari Jepang dan menggunakan 3 sistem putaran unik. Lalu untuk
pengadaan label sendiri diperoleh dari produsen plastik di Indonesia.
Proses Produksi :
1. Pembuatan Larutan Pocari Sweat
Air yang digunakan berasal dari mata air pilihan. Lalu, air
mengalami proses demineralisasi. Selanjutnya, air dicampur dengan
bahan-bahan baku yang telah lusus uji pemeriksaan. Kemudian, larutan
dipasteurisasi pada waktu dan suhu tertentu.
2. Pembuatan Botol
Bahan dasar botol dengan ukuran 9 cm. kemudian, ditiup
menggunakan biomorbine hingga terbentuklah botol dengan ukuran 500
ml. Lalu, botol disalurkan ke tempat pencucian, botol di rainshing dengan
air panas.
38
3. Pengisian dan Penutupan
Setelah sebelumnya botol diisi dengan larutan pocari sweat.
Kemudian botol ditutup dengan sistem 3 putaran yang unik. Itu
digunakan agar kandungan pocari sweat selalu dalam keadaan higienis
dan bebas bakteri.
4. Pasteurisasi
Setelah itu, botol – botol disalurkan kedalam Hole Packaging
Pasteurisasi. Dengan pengaturan suhu yang ditentukan selama beberapa
detik. Sehingga terhindar dari berbagai macam bakteri dan juga sebagai
penambah ketahanan produk. Karena, produk ini tiddak menggunakan
bahan pengawet. Selanjutnya, didinginkan.
5. Pelabelan
Setelah didinginkan, kemudian disalurkan ke Shrink Tank untuk
proses pressing label. Kemudian pencantuman kode best before dengan
menggunakan sistem inject. Inspeksi Jika pada proses sebelumnya
didominasi kinerja robotic. Namun, pada proses ini membutuhkan 1
orang atau lebih untuk mengontrol kemasan apakah sudah lulus standar
atau belum. Pada proses ini juga membutuhkan kamera khusus. Apabila
terdapat yang tak lulus standar akan dipisahkan. Pengemasan botol-botol
yang lulus standar selanjutnya bergerak menuju autocaser guna proses
pengepakan dan selanjutnya disimpan dalam gudang.
39
2.3.3 Faktor Ekonomis, Kesehatan, Keselamatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan karyawan dalam bekerja Occupational
Health & Safety (OHS) bernilai sama penting dengan bisnis Pocari Sweat
lainnya. Setiap individu diharapkan untuk memberi kontribusi dalam
menciptakan lingkungan kerja yang aman, serta menerapkan perilaku yang
mengutamakan keselamatan. POCARI berusaha untuk selalu
meningkatkan komitmen dan performa OHS dalam menaati Undang-
Undang dan standar OHS Pocari Sweat.
40
2.3.5 Pengadaan, Pemeliharaan Alat/Mesin, Umur Tehnis/Ekonomis Mesin
Peralatan yang Digunakan
1. Pembuatan botol :
- Injection moulding, digunakan untuk pembuatan ataupembentukan resin
(biji plastik) menjadi preform (bakal botol Pocari Sweat) yang
kemudian akan dibuat untuk botol Pocari Sweat.
41
- Blow molding, digunakan untuk pembentukan peform (bakal botol
Pocari Sweat) menjadi botol Pocari Sweat. Sistem alat ini yaitu
denganmenghembuskan udara ke dalam peform yang kemudian akan
membentuk botol sesuai kemasan botol yang diinginkan.
2. Pembuatan Larutan :
- Timbangan, digunakan untuk menimbang bahan baku yang berupa
garam-garam yang dicampurkan ke dalam air sesuai dengan komposisi
yang ditetapkan.
- Tangki penampung, digunakan untuk menampung air artesisn yang
digunakan sebagai bahan baku.
- Mixer, digunakan untuk mencampur dan melarutkan garam, gula dan
air sebagai komposisi cairan Pocari Sweat.
3. Proses pengemasan Pocari Sweat :
- Mesin sterilisasi, digunakan untuk mensterilkan botol dan tutupbotol
agar terhindar dari kontaminan.
- Mesin filling capping, digunakan untuk memasukkan produk Pocari
Sweat ke dalam botol yang sudah steril.
- Mesin pelabelan yang terdiri dari cap sterilisation, cap sorter,
capchecker, digunakan untuk memberi label secara otomatis pada
produk Pocari Sweat yang sudah dikemas.
- Mesin detektor yang terdiri dari mesin bottle preassure
detector,labeller, link jet printer bottle, camera inspector, digunakan
untuk menseleksi/mendeteksi produk-produk yang rusak atau tidak
sesuai dengan standar pocari sweat sehingga produk yang tidak sesuai
tersebut dapat disingkirkan.
- Mesin auto caser, mesin pengemas yang digunakan untuk mengemas
dan menata produk pocari sweat jadi ke dalam kardus kemasan Pocari
Sweat.
42
2.3.6 Limbah, Daur Ulang, AMDAL
PT. Amerta Indah Otsuka Sistem sanitasi merupakan kegiatan yang
terencana terhadap lingkungan produksi, bahan baku, peralatan dan
pekerja untuk mencegah kontaminasi terhadap hasil olahan, kerusakan
hasil olah, mencegah terlanggarnya nilai estetika konsumen serta
mengusahakan lingkungan kerja yang bersih, aman dan nyaman. Sistem
sanitasi yang dilakukan oleh PT. Amerta Indah Otsuka adalah sebagai
berikut :
1. Limbah cairan pocari sweat, limbah cair ini diolah dengan
sistem wash water treatment plan. Selain itu limbah cairan
pocari juga diterapkan untuk penyiraman tanaman dan
pengisian air pada kolam ikan di sekitar pabrik.
2. Limbah padat, limbah padat dari produk pocari sweat yang
berupa botol pocari sweat. Limbah botol ini sebelum di daur
ulang dilakukan penghancuran botol oleh pihak pabrik yang
dilakuakan di luar pabrik.
43
2.4.4 Peran Akuntan Manajemen
44
1. Pengemasan Primer
Dengan menggunakan peralatan yang berteknologi canggih serta
bahan baku plastik yang lebih ringan serta proses produksi di suhu ruang
dalam lingkungan pabrik yang bersih ini akan menghasilkan eco bottle
yang ramah lingkungan karena dapat mengurangi emisi karbon ke
lingkungan. Bahan kemasan primer yang digunakan kemasan Pocari Sweat
yaitu polietilen tereptalat (PET). PET memiliki sifat yang transparan,
jernih, dan kuat. Biasanya dipergunakan sebagai botol minuman (air
mineral, jus, softdrink, minuman olah raga) tetapi tidak untuk air hangat
atau panas. Polietilen tereftalat adalah suatu resin polimer plastik
termoplast dari kelompok poliester. PET banyak diproduksi dalam industri
kimia dan digunakan dalam serat sintetis, botol minuman, wadah makanan,
dan aplikasi thermoforming serta dikombinasikan dengan serat kaca dalam
resin teknik.
2. Pengemasan Sekunder
Kemasan sekunder merupakan tahapan selanjutnya dari pengemasan
primer. Produk yang berasal dari ruang pengemas primer selanjutnya
dibawa ke ruang pengemas sekunder. Produk yang telah masuk keruang
pengemas sekunder selanjutnya dikemas oleh para packer. Produk
dikemas dalam karton yang merupakan pengemas sekunder. Karton
dilewatkan pada mesin karton sealer yang secara otomatis akan menutup
rapat karton baik dari bawah maupun dari atas. Pada kemasan sekunder
juga terdapat informasi tentang produk, namun tidak selengkap informasi
yang terdapat pada kemasan primer.
45
permintaan Pocari Sweat dalam negeri, produk akan diekspor ke
Hongkong, Singapura, Malaysia, Arab Saudi dan Mesir.
46
2.5.6 Pangsa Pasar, Persaingan
Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh PT AIO
diproduksi langsung di Indonesia. Produk PT AIO berasal dari bahan baku
pilihan berkualitas tinggi dan diproses melalui beberapa tahap: penyiapan
bahan, pencampuran, pencucian, pengisian dan penutupan, pengkodean,
pemeriksaan, pengemasan, dan pengangkutan.
47
mengadakan program-program yang audiensnya sesuai dengan target
market.
4. Marketplace Restructuring
Strategi ini mengubah struktur target market agar selalu terstruktur
dengan baik dan berjalan lancar.
5. Positioning and Differentiation Strategies
PT. Otsuka Indonesia sangat mementingkan kualitas produk mereka,
karena menyangkut kesehatan untuk masyarakat.
48
BAB III
ANALISIS DATA
49
manajemen, meliputi perekrutan, penyaringan, pelatihan, pengimbalan dan
penilaian.
50
Definisi manajemen produksi dan operasi menurut
Reksohadiprodjo, dan soedarmo (1999 : 2) manajemen produksi adalah
usaha pengelolaan secara optimal terhadap faktor – faktor produksi yang
terbatas adanya untuk mendapatkan hasil tertentu dengan menggunakan
prinsip – prinsip ekonomi yaitu dengan pengorbanan tertentu untuk
mendapatkan hasil yang sebanyak – banyaknya atau dengan tingkat hasil
tertentu diusahakan dengan pengorbanan.
51
g. Pemeriksaan Keuangan : Melakukan audit internal atas
keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi
penyimpangan.
52
Dengan pemasaran perusahaan berusaha menghasilkan laba dari
penjualan barang dan jasa yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan
pembeli. Disinilah peran manajer pemasaran dibutuhkan, dimana tugas
dari manajer pemasaran adalah memilih dan melaksanakan kegiatan
pemasaran yang dapat membantu dalam pencapaian tujuan organisasi.
53
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1. Manajemen Organisasi
Manajemen dan organisasi yang diterapkan dalam PT Amerta
Indah Otsuka sesuai dengan pendapat menurut Stoner sebagaiman
telah dikutip oleh T. Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa
“Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, peng-
arahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.
PT. Amerta Indah Otsuka merupakan pabrik yang bergerak
di bidang bisnis minuman isotonik dan makanan ringan rendah
lemak dengan produk yang dihasilkan minuman ion Pocari Sweat
dan cemilan sehat Soyjoy.
54
2. Manajemen Sumber Daya Manusia
Dilihat dari aspek sumber daya manusia yang ada pada PT
Amerta Indah Otsuka masih tidak memiliki banyak kendala baik dari
segi pembagian struktur organisasi maupun pembagian tenaga kerja.
Sebab proses produksinya banyak dilakukan oleh mesin. PT Amerta
Indah Otsuka juga memiliki kegiatan-kegiatan sosial lainnya yang
dapat membantu menyejahterakan masyarakat dan lingkungan
3. Manajemen Operasional
Dilihat dari aspek produksi pada PT Amerta Indah Otsuka
telah memiliki nilai lebih dari pada pesaing lain, yaitu ditunjang dari
proses produksi sampai kualitas produk akhir yang begitu selektif
sehingga kualitas dari produknya menjadi acuan utama.
Proses produksi yang dilakukan dalam pengolahan Pocari
Sweat ini semuanya dilakukan dengan peralatan dan mesin yang
modern dan dalam pengolahannya sudah sangat steril dan
meminimalisir campur tangan manusia.
Dengan kapasitas produksi sebesar 600 botol/menit dan jam
kerja selama 23 jam per hari produk pocari sweat dengan bermacam-
macam kemasan ini sudah dipasarkan ke Indonesia, Hongkong,
Singapura, Malaysia, Arab Saudi dan Mesir.
4. Manajemen Keuangan
Dilihat dari segi aspek keuangan pada PT Amerta Indah
Otsuka tidak ada kendala dalam kepemilikan modal sebab
merupakan perusahaan yang hak jualnya dibeli oleh setiap negara di
belahan dunia.
5. Manajemen pemasaran
Dari segi pemasaran PT Amerta Indah Otsuka telah memiliki
segmen pasar dan strategi pemasaran yang baik sehingga pemasaran
pada usaha ini tidak banyak mengalami hambatan. Untuk daerah
55
pemasaran dan cara pemasaran tidak perlu dikonsentrasikan lagi
sebab telah memperoleh usaha perluasan yang baik.
4.2. Saran
4. Manajemen Keuangan
- Pengendalian biaya hendaknya mengacu pada pendapatan
sesuai dengan rencana kerja.
- Anggaran sebagai alat pelaksanaan pengawasan yang diukur di
atas biaya yang sesungguhnya terjadi akan dapat digunakan
secara efektif apabila orang-orang yang ada di dalam organisasi
merasa bahwa anggaran perusahaan adalah anggaran yang
dimilikinya.
56
5. Manajemen Pemasaran
Agar konsumen merasa sangat puas sebaiknya perusahaan
lebih meningkatkan kinerjanya dan bisa memahami produk apa yang
menjadi harapan masyarakat.
57
III. PT NIPPON INDOSARI CORPINDO, Tbk
BAB I
PENDAHULUAN
58
dengan kegiatan ekonomi, dunia bisnis, serta dapat dijadikan sebagai referensi
tambahan khususnya untuk mencetak mutu sarjana yang berkualitas dan
sesuai dengan apa yang diharapkan dunia bisnis.
59
BAB II
TEMUAN DATA
60
2.1.2 Struktur Kepemilikan
61
2.1.3 Struktur Organisasi
62
teknologi modern dari Jepang yang dalam proses pembuatannya memiliki
standarisasi untuk mendapai kriteria halal, healthy (sehat), hygiene
(bersih). Semboyan daripada Pabrik Sari Roti ini adalah 3 H yaitu, Halal,
Healthy, dan Higienies.
Halal, dimana pada setiap produk sari roti yang di produksi sudah
mendapat sertifikasi Halal dari badan MUI (Majelis Ulama
Indonesia).
Healthy, dimana pada setiap produk roti yang dihasilkan atau
diproduksi untuk komposisi gizinya sudah sesuai dengan standart
komposisi gizi masyarakat Indonesia pada umumnya.
Hegienies, dimana dalam setiap proses maupun pra prosesnya dari
setiap produk yang dihasilkan sudah memenuhi standart GMP (Good
Manufacturing Practice).
Sejarah Singkat :
Tahun 1995: Berdiri sebagai sebuah perusahaan Penanaman Modal Asing
dengan nama PT Nippon Indosari Corporation.
Tahun 2001: Meningkatkan kapasitas produksi dengan menambahkan dua lini
mesin (roti tawar dan roti manis)
Tahun 2005: Perseroan membuka pabrik kedua di Pasuruan, Jawa Timur.
Tahun 2008: Perseroan membuka pabrik ketiga di Cikarang, Jawa Barat.
Tahun 2010: Perseroan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana pada
tanggal 28 Juni 2010 di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten
ROTI.
Tahun 2011: Perseroan membangun tiga pabrik di Semarang (Jawa Tengah),
Medan (Sumatra Utara), dan Cikarang (Jawa Barat).
Tahun 2012: Perseroan membangun dua pabrik baru di Palembang (Sumatra
Selatan) dan Makassar (Sulawesi Selatan), serta menambahkan
masing-masing satu lini mesin pada tiga pabrik yang telah ada di
Pasuruan, Semarang dan Medan.
63
Tahun 2013: Perseroan membangun dua pabrik baru (double capacity) di
Cikande (Banten) dan Purwakarta (Jawa Barat).
64
Adapun prinsip dasar yang dipegang oleh PT Nippon Indosari
Corporindo, Tbk. yaitu sebagai berikut :
Kualitas (Quality)
Pelayanan (Service)
Harga (Price)
Pengiriman (Delivery)
Administrasi (Administrative)
Prospek perkembangan industri makanan dan minuman Indonesia
masih memiliki potensi untuk terus berkembang. Hal ini sejalan dengan
tingginya tingkat populasi dan kondisi ekonomi masyarakat. Berdasarkan
hasil Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia pada Mei 2010
sebanyak 237.641.326 jiwa yang tersebar di 33 provinsi dan sekitar 57%
dari jumlah penduduk tersebut tinggal di Pulau Jawa. Besarnya potensi
perkembangan industri makanan dan minuman ini menunjukan bisnis
Perseroan memiliki potensi yang sangat besar untuk terus berkembang.
65
2.2 Bidang Manajemen SDM/Personalia
2.2.1 Persyaratan dan Tata Laksana Penerimaan Pegawai
Sampai dengan Desember 2013, Perseroan telah memperkerjakan
3.496 Karyawan yang tersebar di berbagai lokasi kerja Perseroan. Cara
perusahaan mendapatkan Tenaga kerja atau karyawan baru adalah dengan
melalui dua cara, yaitu dengan cara eksternal dan internal .Cara eksternal
dilakukan dengan menginformasikan lowongan kepada berbagai media
atau log tertentu, sedangkan cara internal dilakukan dengan seleksi, yaitu
melakukan interview dengan HRD, User, kemudian melakukan uji
Psikotes,dan tes akhir dari tahap seleksi adalah melakukan medical check
up, guna mengetahui kesehatan pelamar.
66
• Pelatihan GMP (Good Manufacturing Practice)
• Pelatihan SSOP (Sanitation Standard Operating Procedure)
• Pelatihan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
• Pelatihan TPM (Total Productivity Training)
• Baking Training School
• Pelatihan HACCP (Hazard Analytical Critical Control Point)
• Sosialisasi kebijakan dan standard operating procedure (SOP)
LPPOM MUI
• Pelatihan Pajak
• Pelatihan Internal Audit
• Pelatihan kepemimpinan (leadership)
• Pelatihan lainnya sesuai dengan kebutuhan Karyawan dalam
menunjang pekerjaannya.
67
• Asuransi kesehatan Karyawan dan keluarga
• Poliklinik pada setiap lokasi pabrik Perseroan
• Peralatan P3K
• Dokter dan paramedis
• Petugas K3
• Regu pemadam kebakaran
• Program Pensiun Karyawan
• Fasilitas olahraga
• Sarana ibadah
• Kantin
• Tunjangan Hari Raya dan lain-lain.
68
2.2.5 Integrasi, Hubungan SDM, Pemeliharaan, Audit Personalia
Pemeliharaan Tenaga Kerja
Bentuk kesejahteraan kerja yang diberikan perusahaan kepada
karyawannya sesuai dengan tingkatan atau grade masing-masing.
Salah satu contoh umum dari kesejahteraan tenaga kerja yaitu
dengan diberikannya JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga
Kerja). Waktu kerja karyawan dibagi menjadi 2 shift, yaitu :
Proses Produksi
- Dalam proses pembuatan roti, SARI ROTI menggunakan
metode sponge and dough mixing.
- Proses fermentasi ini berlangsung antara 3 hingga 4 jam pada
ruangan khusus yang dijaga suhu dan kelembabannya.
- Dilakukan proses pencampuran bahan kedua atau dikenal
sebagai dough mixing.
- Selanjutnya adonan roti dipotong sesuai dengan standar berat yang
telah ditetapkan untuk setiap produk menggunakan mesin
pemotong khusus (divider) dan kemudian dibulatkan secara
otomatis menggunakan rounder.
- adonan selanjutnya dikeluarkan dan siap untuk dipanggang.
69
- Dilakukan proses pendinginan (cooling) pada cooling
tower terlebih dahulu sebelum roti siap untuk dikemas.
- Setelah mencapai suhu yang telah ditetapkan, roti selanjutnya siap
untuk dikemas.
- Roti yang telah dikemas selanjutnya akan dilewatkan terlebih
dahulu pada metal detector.
- Roti yang telah lolos dari metal detector selanjutnya akan disusun
pada krat khusus, diserahkan kepada gudang Finished Goods dan
siap untuk didistribusikan.
70
profesional dan siap memberikan pelayanan kesehatan serta pertolongan
pertama kepada setiap Karyawan.
Untuk mejaga kesehatan Karyawan, Perseroan pun menyediakan
fasilitas kantin yang menghidangkan beraneka makanan bergizi untuk
dikonsumsi oleh seluruh Karyawan tanpa dipungut biaya. Makanan
tersebut disediakan oleh pihak ketiga yang telah diseleksi secara ketat baik
dari segi kelengkapan gizi, kehigienisan, kehalalan dan keragaman menu
makanan. Seluruh pabrik dan lokasi kerja Perseroan telah dilengkapi
dengan panduan jalur evakuasi menuju tempat berkumpul yang aman, alat
pemadam api ringan (APAR), hydrant, serta tim tanggap darurat yang siap
membantu proses evakuasi Karyawan selama terjadi bencana.
Mixer
Oven
Bak fermentasi
Blazzer
Divider
Panner
Rounder
Cooling tower
OHP
Mesin Packaging
Mesin Press
71
Mesin Metal Detecto
PT Nippon Indosari Corporindo Tbk mengadakan pemeliharaan
mesin secara preventif. Hal ini dilakukan untuk mengurangi
downtime mesin, sehingga produksi tetap bisa berjalan lancar
untuk memenuhi target yang telah ditetapkan.
72
2.4.4 Peran Akuntan Manajemen
73
2.4.7 Pajak, Biaya Perijinan
PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk mempunyai divisi khusus
pajak. Pajak di PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk mempunyai 2 macam
pajak yaitu pajak masukan dan keluaran. Untuk perijinan di perusahaan ini
ada banyak yaitu ada Surat Ijin Edar, IMB, UPL dan UKL tentang
Lingkungan, BPOM.
Roti Manis :
Roti Isi Krim
Roti Isi Krim Coklat Vanila
Roti Isi Krim Moka
Roti Isi Krim Keju
Roti Isi Krim Coklat
Roti Sobek :
Roti Sobek Isi Coklat Nanas
Roti Sobek Isi Coklat Blueberry
Roti Sobek Isi Coklat Sarikaya
Roti Sobek Isi Coklat Strawberry
Roti Sobek Isi Coklat Keju
Roti Sobek Isi Coklat
74
Roti Isi
Roti isi strawberry
Roti Isi Coklat
Roti Isi Sarikaya
Roti Isi Coklat Keju
Roti Tawar:
Roti Tawar Spesial
Roti Tawar Gandum
Roti Tawar Kupas
Roti Tawar Coklat Chip
Pada setiap kemasan produk Sari Roti, telah dilengkapi dengan
beraneka ragam informasi mengenai produk, yakni :
Merk dan varian rasa
Logo dan kode halal dari MUI
Kode registrasi BPOM RI
Berat bersih produk, komposisi produk dan informasi nilai gizi
Kode produksi dan batas akhir penggunaan produk
Call center dan alamat email untuk penyampain saran dan kritik
75
sebagai top of mind produk roti pilihan masyarakat. Program pemasaran
yang diterapkan Perseroan meliputi seluruh aspek, mulai dari kegiatan
above the line sampai dengan kegiatan below the line dengan mengusung
tema “Halal, Healthy, Hygienic” (3H) untuk tahun 2013. Aktivitas
kegiatan pemasaran tersebut dilakukan secara berkesinambungan dan
dilaksanakan secara langsung dibawah pengawasan Departemen
Marketing Perseroan.
Beberapa contoh program above the line yang dilakukan Perseroan
sepanjang tahun 2013 antara lain sponsorhip program televisi seperti Yuk
Kita Sahur, Karnaval Ramadhan, Lintas Mudik, Filler Prima Rasa, serta
program Kokoronotomo. Pada tahun 2013, Perseroan juga membuat iklan
televisi dengan konsep baru yang tetap mengedepankan tema 3H.
Tidak hanya melakukan kegiatan pemasaran dalam bentuk
pemasangan iklan dan sponsorhip suatu acara saja, Perseroan pun
melakukan berbagai kegiatan promosi (kegiatan below the line) untuk
mendukung penjualan produk dan Brand Awareness/Brand Image Sari
Roti. Kegiatan promosi yang telah dilakukan pada tahun buku 2013 antara
lain :
• Kegiatan direct selling di berbagai tempat wisata.
• Posko Mudik untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat,
khususnya konsumen Sari Roti, untuk mendapatkan makanan yang sehat
dan praktis pada saat dalam perjalanan menuju kampung halamannya.
• Peluncuran produk baru yaitu Sandwich Blueberry, Sandwich Krim Keju
dan pada akhir tahun 2013 meluncurkan Tepung Roti Sari Roti. Sebagai
bentuk kesuksesan Perseroan dalam mempertahankan produk Sari Roti
sebagai top of mind produk roti pilihan masyarakat.
76
melalui pasar modern (hypermarket/minimarket), pasar tradisional
dan institusional (partner perusahaan).
Target pasar dari PT Nippon Indosari Corpindo Tbk di Pasuruan
yakni seluruh area di Jawa Timur dan Bali.
Pasar Sari Roti berorientasi pada bidang makanan berskala
nasional. Hampir semua kalangan mengkonsumsi produk Sari Roti.
Sari Roti merupakan leader karena menguasai pasar nasional,
terbukti dengan brand ambassadornya, tahun 2012, Sari Roti hadir
dengan kemasan lebih fresh, minimalis, dan modern, namun tetap
menawarkan isi dan kualitas rasa yang sama.
77
dan Bursa Efek Indonesia, informasi mengenai Perseroan juga dapat
diperoleh melalui pemberitaan pada media.
• Factory Visit: Kegiatan Factory Visit merupakan salah satu sarana
komunikasi yang cukup efektif. Selain menjadi sarana komunikasi,
kegiatan Factory Visit juga berperan sebagai sarana edukasi kepada
masyarakat terkait dengan proses produksi Perseroan.
78
BAB III
ANALISIS DATA
79
manajemen, meliputi perekrutan, penyaringan, pelatihan, pengimbalan dan
penilaian.
80
Definisi manajemen produksi dan operasi menurut
Reksohadiprodjo, dan soedarmo (1999 : 2) manajemen produksi adalah
usaha pengelolaan secara optimal terhadap faktor – faktor produksi yang
terbatas adanya untuk mendapatkan hasil tertentu dengan menggunakan
prinsip – prinsip ekonomi yaitu dengan pengorbanan tertentu untuk
mendapatkan hasil yang sebanyak – banyaknya atau dengan tingkat hasil
tertentu diusahakan dengan pengorbanan.
81
g. Pemeriksaan Keuangan : Melakukan audit internal atas
keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi
penyimpangan.
82
Dengan pemasaran perusahaan berusaha menghasilkan laba dari
penjualan barang dan jasa yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan
pembeli. Disinilah peran manajer pemasaran dibutuhkan, dimana tugas
dari manajer pemasaran adalah memilih dan melaksanakan kegiatan
pemasaran yang dapat membantu dalam pencapaian tujuan organisasi.
83
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1. Manajemen Organisasi
Manajemen dan organisasi yang diterapkan dalam PT Nippon
Indosari Corpindo sesuai dengan pendapat menurut Stoner
sebagaiman telah dikutip oleh T. Hani Handoko (1995)
mengemukakan bahwa “Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan”.
PT Nippon Indosari Corpindo merupakan pabrik yang
bergerak di bidang bisnis bakery dan tepung roti rendah lemak
dengan produk yang dihasilkan bakery Sari Roti.
84
2. Manajemen Sumber Daya Manusia
Dilihat dari aspek sumber daya manusia yang ada pada PT
Nippon Indosari Corpindo masih tidak memiliki banyak kendala
baik dari segi pembagian struktur organisasi maupun pembagian
tenaga kerja. Sebab proses produksinya banyak dilakukan oleh
mesin. PT Nippon Indosari Corpindo juga memiliki kegiatan-
kegiatan sosial lainnya yang dapat membantu menyejahterakan
masyarakat dan lingkungan
3. Manajemen Operasional
Dilihat dari aspek produksi pada PT Nippon Indosari
Corpindo telah memiliki nilai lebih dari pada pesaing lain, yaitu
ditunjang dari proses produksi sampai kualitas produk akhir yang
begitu selektif sehingga kualitas dari produknya menjadi acuan
utama.
Proses produksi yang dilakukan dalam pengolahan Sari Roti
ini semuanya dilakukan dengan peralatan dan mesin yang modern
dan dalam pengolahannya sudah sangat steril dan meminimalisir
campur tangan manusia.
Bahan baku yang digunakan dalam produksi Perseroan
adalah bahan baku pilihan yang telah melalui proses seleksi. Untuk
menjamin kualitas dari produk yang dihasilkan, Perseroan
menerapkan GMP (Good Manufacturing Practice) dan HACCP
(Hazard Analysis Critical Control Point) yang merupakan standar
jaminan keamanan pangan.
4. Manajemen Keuangan
Dilihat dari segi aspek keuangan pada PT Nippon Indosari
Corpindo tidak ada kendala dalam kepemilikan modal sebab
merupakan perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Dengan nama Emiten ROTI.
85
5. Manajemen pemasaran
Dari segi pemasaran PT Nippon Indosari Corpindo telah
memiliki segmen pasar dan strategi pemasaran yang baik sehingga
pemasaran pada usaha ini tidak banyak mengalami hambatan. Untuk
daerah pemasaran dan cara pemasaran tidak perlu dikonsentrasikan
lagi sebab telah memperoleh usaha perluasan yang baik.
Proses pendistribusian produk SARI ROTI berlangsung
selama 24 jam. Dan untuk menjamin bahwa produk yang sampai
kepada konsumen adalah produk yang fresh, SARI ROTI dibuat
setiap hari, sehingga setelah SARI ROTI selesai diproduksi, SARI
ROTI akan segera dikirimkan kepada konsumen, baik melalui
jalur traditional market maupun modern market.
4.2. Saran
86
4. Manajemen Keuangan
- Pengendalian biaya hendaknya mengacu pada pendapatan sesuai
dengan rencana kerja.
- Anggaran sebagai alat pelaksanaan pengawasan yang diukur di
atas biaya yang sesungguhnya terjadi akan dapat digunakan
secara efektif apabila orang-orang yang ada di dalam organisasi
merasa bahwa anggaran perusahaan adalah anggaran yang
dimilikinya.
5. Manajemen Pemasaran
- Agar konsumen merasa sangat puas sebaiknya perusahaan lebih
meningkatkan kinerjanya dan bisa memahami produk apa yang
menjadi harapan masyarakat.
87
DAFTAR PUSTAKA
Bumi Aksara.
88