Anda di halaman 1dari 88

I.

PT COCA COLA AMATIL INDONESIA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang PKL


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat
sekarang ini, membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima
perubahan-perubahan yang terjadi akibat kemajuan dan perkembangan
tersebut.

Dalam masa persaingan yang sedemikian ketatnya sekarang ini,


menyadari sumber daya manusia yang merupakan model utama dalam suatu
usaha, maka kualitas tenaga kerja harus dikembangkan dengan baik, jadi
perusahaan atau instansi diharapkan memberikan kesempatan pada mahasiswa
untuk lebih mengenal dunia kerja dengan cara menerima mahasiswa yang
ingin mengadakan kegiatam praktek kerja lapangan.

Praktek kerja lapangan adalah penerapan seorang mahasiswa pada


dunia kerja nyata yang sesungguhnya, yang bertujuan untuk mengembangkan
keterampilan dan etika pekerjaan, serta untuk mendapatkan kesempatan dalam
menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang ada kaitannya dengan
kurikulum pendidikan.

Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, mahasiswa diharuskan


mencari sendiri perusahaan-perusahaan pemerintah maupun swasta yang bisa
dijadikan tempat untuk praktek kerja lapangan, pada kesempatan kali ini
penyusun melaksanakan praktek kerja lapangan di PT Coca Cola Amatil
Indonesia.

1.2 Tujuan PKL


Tujuan memilih perusahaan PT Coca Cola Amatil Indonesia adalah
terciptanya timbal balik antara dunia pendidikan khususnya yang berhubungan

1
dengan kegiatan ekonomi, dunia bisnis, serta dapat dijadikan sebagai referensi
tambahan khususnya untuk mencetak mutu sarjana yang berkualitas dan
sesuai dengan apa yang diharapkan dunia bisnis.

Adapun tujuan dari PKL itu sebenarnya adalah :


1. Sebagai peran serta penulis dalam memberikan sumbangan pemikiran
dalam bentuk sikap sebagai warga Negara yang baik.
2. Sebagai realisasi sekaligus sebagai penerapan ilmu yang diperoleh
penulis selama menempuh pendidikan di bangku kuliah.
3. Memupukkan sikap profesionalisme yang dibutuhkan oleh para
mahasiswa pada aspek-aspek yang berpotensial dalam lapangan kerja
sesuai dengan bidang yang ditekuni.
4. Sebagai wahana bagi penulis baik antara pihak perusahaan maupun
dengan pihak universitas yang mungkin akan banyak memberi manfaat
bagi keduanya.

1.3 Manfaat Studi Orientasi


 Mampu melihat hubungan antara dunia kerja dan dunia pendidikan.
 Mampu menggunakan pengalaman kunjungan untuk mendapatkan
kesempatan kerja yang diinginkan setelah menyelesaikan kuliahnya.
 Sebagai pengalaman awal buat mahasiswa sebelum terjun langsung ke
dunia kerja yang nyata dan wadah untuk menjalin kerjasama yang baik
antara lembaga pendidikan dengan pihak instansi yang terkait.

2
BAB II

TEMUAN DATA

2.1 Bidang Manajemen dan Organisasi

2.1.1 Identitas Badan Usaha

 Nama Perusahaan : PT Coca Cola Amatil Indonesia


 Alamat : Jl. Surabaya – Malang Km 43 Pandaan, Pasuruan,
Jawa Timur
 Telepon : 0343-631801

2.1.2 Struktur Kepemilikan

2.1.3 Struktur Organisasi

3
2.1.4 Sejarah Singkat Perusahaan dan Perkembangan sampai Sekarang

Lebih dari 80 tahun yang lalu, Coca-Cola diproduksi untuk pertama


kalinya di Indonesia pada tahun 1932. Sejak saat itu, The Coca-Cola company
telah memberikan kontribusi penting bagi perkembangan negara baik sebagai
penyedia lapangan kerja, investor, ataupun sebagai anggota masyarakat yang
perduli.
Pada tahun 2014, The Coca-Cola Company di Indonesia mempekerjakan
lebih dari 12.000 karyawan orang di 10 pabrik pembotolan dan di lebih dari 85
pusat distribusi di seluruh negeri. The Coca-Cola Company terdiri dari Coca-Cola
Amatil Indonesia, mitra pembotolan utama dan bisnis investasi Australia terbesar
di Indonesia, yang beroperasi sejak tahun 1992. Area CCAI meliputi sebagian
besar daerah di Indonesia kecuali Sulawesi Utara, yang dioperasikan oleh Bangun
Wenang Beverage Company (BWBC), perusahaan pembotolan lokal yang
dimiliki oleh keluarga Tenoch.
The Coca-Cola Company juga terdiri dari Coca-Cola Indonesia, kantor
layanan lokal Coca-Cola yang bertanggung jawab atas pemasaran merek dagang
dan juga Commercial Product Supply, pembuat sirup dan bahan baku produk The
Coca-Cola Company untuk Indonesia dan negara-negara lain di wilayah sekitar.
The Coca-Cola Company memproduksi, menjual dan mendistribusikan
lebih dari 10 merek di Indonesia termasuk minuman ringan berkarbonasi, jus, teh,
minuman isotonik, air minum dalam kemasan, minuman berenergi, dan masih
banyak lagi dengan lebih dari 100 format kemasan dan ukuran. The Coca-Cola
Company juga melayani lebih dari 600.000 outlet ritel besar dan kecil secara
langsung.
Filosofi ‘sustanability’ (keberlanjutan) telah melekat pada peninggalan
The Coca-Cola Company dan keyakinan bergantung pada masyarakat yang kuat
untuk memiliki bisnis yang kuat. Tanggung jawab The Coca-Cola Company
kepada masyarakat beroperasi meliputi kualitas tak tertandingi dari produk Coca
Cola, filosofi pemasaran yang bertanggung jawab, praktik manufaktur yang
bersinergi dengan lingkungan, serta kontribusi untuk pendidikan, kehidupan yang

4
sehat dan aktif, pemberdayaan ekonomi perempuan, water replenishment, dan
akses sanitasi dan air bersih.
Komitmen yang luar biasa ini tetap hadir di masa sekarang dan di masa
depan. Selama 2 tahun terakhir, The Coca-Cola Company telah menginvestasikan
lebih dari USD 300 juta di ibukota. Managing Director CCAI, Alison Watkins
menyatakan bahwa "tanda kepercayaan kami terhadap Indonesia adalah minat
kami untuk meningkatkan investasi di sana sebanyak hampir setengah miliar dolar
selama 3-4 tahun berikutnya". Muhtar Kent, CEO The Coca-Cola Compa ny pun
menyatakan bahwa "Indonesia merupakan pasar penting bagi perusahaan kami
dalam perjalanan menujutahun 2020."
Indonesia sedang berada dalam perjalanan menuju kemajuan dan
perkembangan. The Coca-Cola Company berpikir sebagai perusahaan yang
dihormati, terpercaya, dan merupakan anggota terkemuka dari komunitas bisnis
Indonesia. Tujuan The Coca-Cola Company adalah membangun sebuah bisnis
berkelanjutan yang akan menjadi lentera optimisme bagi semua orang yang
tersentuh oleh merek kami, produk kami, dan orang-orang kami untuk 100 tahun
ke depan.
TIMELINE
1927: Coca-Cola dijual pertama kali di Indonesia. Botol pertama diimpor oleh
seorang insinyur Belanda bernama de Koenig
1932: Diproduksi secara lokal oleh pembotolan De Water Nederlands Indische
Mineral Fabriek, di Batavia, Indonesia
1945: Hari Kemerdekaan Indonesia
1956: Setelah Perang Dunia ke-II, dioperasikan kembali oleh The Indonesia
Bottler Limited (IBL)
1971: Djaja Beverage Bottling memulai produksi kembali setelah era
revolusioner di tahun 1960-an dan memperkenalkan Sprite
1973: Fanta diperkenalkan di Indonesia
1977: Pabrik Commercial Product Supply (CPS) didirikan untuk memenuhi
pasokan bahan dasar minuman

5
1985: Bangun Wenang di Manado memulai produksi Coca-Cola pertamanya
1986: Diet Coke diperkenalkan, menandakan kehadiran produk kaleng untuk
pertama kalinya di Indonesia
1992: Coca-Cola Amatil Indonesia mulai beroperasi di Indonesia
1996: Coca-Cola Amatil memulai produksi dalam botol plastik (PET) untuk
pertama kalinya
2002: Frestea diperkenalkan di Indonesia. Merk lokal air minum dalam kemasan,
Ades, diakuisisi
2008: Minute Maid dan Coke Zero diperkenalkan di Indonesia
2011: Ades dalam kemasan botol plastik ramah lingkungan diperkenalkan
2012: CCAI mengakuisisi pabrik baru di Cikedokan, Bekasi
2013: Aquarius diperkenalkan di Indonesia
2014: Nutriboost diperkenalkan di Indonesia

SEJARAH COCA-COLA DI INDONESIA

Coca-Cola pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1962 dan


diproduksi secara lokal sejak tahun 1932. Setelah sempat berhenti beroperasi pada
tahun 1942, Coca-Cola mulai diproduksi kembali oleh Indonesia Bottler Limited
(IBL), perusahaan nasional yang didirikan oleh TH Ticoalu, Tatang Nana, dan
Harry Handoyo. Pabrik tersebut memproduksi 1,000-1,500 cases Coca-Cola
setiap harinya, dan mempekerjakan 25 orang yang dibantu oleh 3-7 truk untuk
pendistribusian. Sejak tahun 1960-an, berbagai produk The Coca-Cola Company
telah diperkenalkan ke pasar Indonesia. Dan pada tahun 2000, 10 operasi
pembotolan dikonsolidasikan di bawah Coca-Cola Amatil Indonesia.
Saat ini kami memproduksi dan memasarkan 6 kategori minuman siap
minum dengan 13 merek. Produk Coca-Cola diproduksi dan dijual di dalam
negeri oleh dua perusahaan pembotolan lokal yang merupakan mitra resmi Coca-
Cola. Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) telah beroperasi di Indonesia sejak
tahun 1992 dan menyediakan semua varian produk perusahaan, termasuk air
minum dalam kemasan botol di seluruh bagian negara, kecuali Sulawesi Utara.

6
CCAI memiliki dan mengoperasikan 9 pabrik pembotolan yang terletak di
Cibitung, Cikedokan, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Medan, Padang, dan
Lampung.
Fasilitas pembotolan di Menado, Sulawesi Utara saat ini dioperasikanoleh
Bangun Wenang Beverages Company (BWBC) milik keluarga Thenoch. BWBC
kini berinvestasi dalam menggandakan kapasitas produksi yang ada untuk
melayani pasar yang berkembang pesat di Sulawesi Utara.
Dalam sistem kami juga terdapat Commercial Product Supply Indonesia (CPS),
yang berfokus pada produksi bahan dasar minuman untuk pabrik pembotolan.
Selain Indonesia, CPS juga mengekspor produknya ke negara-negara tetangga
seperti Singapura, Australia, New Zealand, Kamboja, Vietnam, dan Thailand.
Selain itu, ada pula The Coca-Cola Company, pemilik merek dagang dan
penyedia konsentrat produk-produk Coca-Cola bagi mitra pembotolan lokal.
Sedangkan kantor layanan lokal, Coca-Cola Indonesia (CCI), berfokus pada
pemasaran merek perusahaan di Indonesia.

TENTANG COCA-COLA AMATIL INDONESIA


Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) merupakan produsen dan distributor
minuman non-alkohol siap minum terkemuka yang telah beroperasi di Indonesia
sejak tahun 1992. CCAI memproduksi dan mendistribusikan produk di bawah
lisensi The Coca-Cola Company. Kantor pusat Coca-Cola Amatil(CCA) terletak
di Sydney, Australia, dan telah terdaftar di Bursa Efek Australia. Dengan
kapitalisasi pasar lebih dari US $ 10,2 miliar, induk perusahaan CCAI ini, adalah
salah satu dari 20 perusahaan unggulan di Australia.
CCA adalah salah satu perusahaan pembotolan terbesar minuman non-
alkohol siap minum di wilayah Asia-Pasifik dan salah satu dari 5
perusahaanpembotolan Coca-Cola terbesar di dunia. CCA mempekerjakan hampir
16,000 orang dan memiliki akses ke lebih dari 270 juta konsumen melalui lebih
dari 690,000 pelanggan aktif.
CCA memiliki sejarah yang kaya dan beragam karena telah beroperasi
lebih dari 100 tahun. Saat ini CCA beroperasi di enam negara, yaitu Australia,

7
Selandia Baru, Fiji, Indonesia, Papua Nugini dan Samoa. CCA di Indonesia
mempekerjakan lebih dari 8.000 pekerja lokal secara permanen dan antara 2.000
hingga 4.000 pekerja sementarasesuai kebutuhan. Sejumlah besar pihak eksternal
seperti pelanggan, pemasok, dan penyedia layanan juga memperoleh pendapatan
dari hasil berbisnis dengan CCAI.
Saat ini CCAI memiliki 9 pabrik di seluruh Indonesia, yaitu Cibitung,
Cikedokan, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Medan, Padang, dan Lampung
dan beroperasi dengan lebih dari 85 pusat distribusi di seluruh Indonesia. Untuk
sumber bahan dasar minuman, jasa dan barang yang tidak terkait dengan produk,
CCAI memiliki lebih dari 2.800 pemasok.

2.1.5 Pelaksanaan Fungsi Manajemen


 Planning (Fungsi Perencanaan)
- Menetapkan arah tujuan serta target bisnis.
- Menyusun strategi dalam pencapaian tujuan dan target
tersebut.
- Menentukan sumber daya yang dibutuhkan.
- Menetapkan standar kesuksesan dalam pencapaian suatu tujuan
dan target bisnis.
 Perencanaan/planning dibagi menjadi beberapa jenjang :
- Top Level Planning (Rencana Jenjang Atas)
- Middle Level Planning (Rencana Jenjang Menengah)
- Low Level Planning (Rencana Jenjang Bawah)

2.1.6 Pengembangan Usaha Perusahaan


Perusahann akan terus menambah outlet dan mitra kerja di seluruh negara.

2.1.7 Proyeksi Manajemen dalam Menghadapi Masa yang Akan Datang


Terus memperbaiki dan memperbaharui sistem manajemen yang
mungkin kurang di tiap wilayah yang berbeda.

8
2.1.8 Sistem Informasi Manajemen (SIM) Maupun Sistem Informasi
Akuntansi (SIA)
Pengelolaan Manajemen PT Coca Cola Amatil Indonesia telah
menggunakan mesin-mesin yang berkualitas dan untuk membuat laporan
digunakan sebuah perangkat lunak atau biasa disebut dengan system
komputer. Laporan pada tiap cabang diharuskan untuk dikirimkan lewat e-
mail melalui internet, ke kantor pusat, sehingga situasi dan kondisi di
cabang manapun dapat diketahui dan dengan cepat meminimalisir segala
hambatan yang akan datang. Pengambilan keputusan di manajemen PT
Coca Cola Amatil Indonesia berdasarkan laporan yang telah diterima oleh
pusat berkenaan dengan masalah yang melibatkan kantor pusat. Masalah
yang berkenaan dengan cabang dan mengharuskan adanya tindakan yang
tepat dan cepat, maka wewenang GM Cabanglah untuk mengambil
keputusan dan melaporkannya ke pusat.

2.2 Bidang Manajemen SDM/Personalia


2.2.1 Persyaratan dan Tata Laksana Penerimaan Pegawai
- Menyiarkan pengumuman lowongan kerja pada website dan media
massa
- Pengumpulan berkas
- Tes akademik
- Tes psikologi
- Tes wawancara

2.2.2 Pembinaan Karir


- Pengadaan workshop
- Pelatihan karyawan
- Seminar
- Networking

9
2.2.3 Pengembangan SDM ; HRD
Pengembangan Sumber Daya Manusia selalu menjadi fokus dari
manajemen Coca Cola Amatil Indonesia untuk mempersiapkan karyawan
yang kompeten, dinamis dan berdedikasi tinggi sesuai dengan tujuan
CCAI memberikan pelayanan terbaik dan memuaskan bagi pelanggan.
Untuk menjawab kebutuhan tersebut, maka CCAI membuat suatu
program yang dinamakan Graduate Trainee Program (GTP) dengan
metode pelatihan terstruktur selama 12 bulan bagi professional
muda/lulusan baru untuk membentuk pemimpin masa depan yang dinamis,
berdedikasi tinggi dan tanggap.

Sejak tahun 1995, program ini telah menghasilkan 10 kelompok


lulusan yang sebagian dari mereka telah menduduki berbagai posisi
strategis dalam organisasi.

2.2.4 Pensiun, PHK/Kompensasi, Promosi, Mutasi, Gugus Kendali Mutu,


5S/5R
 Untuk dana pensiun, karyawan di PT CCAI diberikan dana tunjangan
pensiun selama kinerja mereka tercatat baik di perusahaan dan tidak
melakukan tindakan yang merugikan perusahaan.
 Untuk PHK dan kompensasi, hanya dilakukan bagi karyawan yang
mengundurkan diri dan dilakukan pemutusan hubungan secara
terhormat sehingga mereka tetap mendapatkan kompensasi dengan
nominal sesuai.
 Promosi akan dilakukan tiap tahun dengan mereview ulang raport atau
daftar penilaian kerja karyawan. promosi akan dilakukan oleh kepala
bagian dan akan dilakukan tahap seleksi untuk kenaikan jenjang karir.
 Pada dasarnya PT CCAI telap menerapkan 5S/5R dan terbukti bahwa
setiap ruangan di perusahaannya selalu steril dan tidak banyak
pengunjung yang bisa menyentuh langsung saat proses produksi
berjalan.

10
2.2.5 Integrasi, Hubungan SDM, Pemeliharaan, Audit Personalia
Hubungan SDM dan audit personalia tetap dilaksanakan. Misalnya,
fasilitas yang diberikan oleh karyawan dan pembenahan konsep kinerja
yang selalu diperbaiki demi kenajuan manajemen PT CCAI.

2.3 Bidang Produksi dan Operasi


2.3.1 Bahan Baku – Proses Produksi
Coca-cola merupakan minuman yang terbuat dari bahan baku
pilihan yang terdiri dari :
1. Bahan Baku
a. Air
b. Gula pasir
c. Concentrate atau berevage base
d. Karbon Dioksida (CO2)

2. Bahan pembantu
Bahan pembantu adalah bahan yang secara langsung maupun tidak
langsung digunakan dalam pengolahan produk yang berguna untuk
menunjang kelancaran proses produksi. Adapun bahan pembantu yang
digunakan anatara lain:
a. Lime (Ca(OH)2)
b. Ferro Sulfat (FeSO4)
c. Kaporit (Ca(OCI)2)
d. Resine. Garam
f. Sand Silica
g. Activated Carbon
h. Filter Aid
i. Soda Caustic (NaOH)
j. Diversy-K
k. NH3

11
Proses produksi di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia meliputi
beberapa tahap yaitu pengolahan air, pembuatan syrup, pemurnian CO2,
pencampuran dan pengemasan. Tahapan tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Pengolahan Air
a. Pengolahan Air Baku Menjadi Softened Water.
b. Pengolahan Air Baku Menjadi Treated Water
2. Pembuatan Syrup
a. Simple Syrup
1) Pelarutan Gula dalam Air
2) Penambahan Activated Carbon dan Filter Aid
3) Filtrasi
4) Sterilisasi
3. Pemurnian CO2
a. Evaporasi
b. Pembebasan Gas CO2 dengan Gas – Gas Lain
c. Pencucian
d. Pemanasan
e. Netralisasi Bau dan Rasa
f. Penyaringan
4. Percampuran
5. Pengemasan
Pengemasan minuman Coca-cola, Sprite dan Fanta dilakukan pada
botol ukuran konvensional (193 ml dan 295 ml) dan ukuran 1 liter.
Proses pengemasan minuman tersebut meliputi :
a. Unpalletizing
b. Uncasing
c. Pre-inspection
d. Washing
e. Empties Bottle inspection
f. Filling

12
Botol – botol setelah melewati pemeriksaan dan siap masuk
ke filler maka pada botol – botol tersebut akan segera dilakukan
pengisian, adapun tahapan – tahapannya adalah :
1) Pre Drainage
2) Counter Presure
3) Filling
4) Leveling
5) Close By The Butterfly
6) Sniffting
g. Crowning atau Capping
h. Coding
i. Full inspection
j. Casing
k. Palletizing

2.3.2 Pemilihan Lokasi, Layout Mesin, Konstruksi Bangunan


Lokasi perusahaan dipilih di daerah Pandaan, Pasuruan, Jawa
Timur.

2.3.3 Faktor Ekonomis, Kesehatan, Keselamatan Kerja


Saat ini ada delapan pabrik pembotolan yang tersebar di seluruh
Indonesia, yaitu di Cibitung-Bekasi, Medan, Padang, Lampung, Bandung,
Semarang, Surabaya dan Denpasar. Semua pabrik diwajibkan untuk
mematuhi dan bahkan kerap kali melampaui standarisasi internasional dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pabrik kami juga teratur
melaksanakan audit di bidang pengawasan mutu, lingkungan, kesehatan
dan keselamatan kerja.

Keselamatan dan kesehatan karyawan dalam bekerja Occupational


Health & Safety (OHS) bernilai sama penting dengan bisnis CCAI lainnya.
Setiap individu diharapkan untuk memberi kontribusi dalam menciptakan
lingkungan kerja yang aman, serta menerapkan perilaku yang
mengutamakan keselamatan. Kami berusaha untuk selalu meningkatkan

13
komitmen dan performa OHS dalam menaati Undang-Undang dan standar
OHS Coca-Cola Amatil.

Budaya OHS Diterapkan Melalui 7 Pilar:

1. National OHS Manual and Guideline


2. “Aktif Berbagi” (ABg)
3. 5 Golden Rules
4. Near misses and Hazards Reporting System
5. Defensive Driving and Riding
6. OHS Training
7. OHS Management System and Compliance Audit

2.3.4 Standar Kualitas (ISO), Produktivitas/Efisiensi


Penghargaan Nasional :
1. Mutu (kualitas ) diantara pabrik Coca-cola di Indonesia.
2. Bendera Emas dari Presiden RI untuk SMK3.
3. Prestasi penjualan terbaik.
4. Piala presiden untuk kecelakaan nihil.
5. Piagam Menteri Lingkungan Hidup
6. Chairman Award
7. Sertifkat ISO 14001
8. Penghargaan mutu di antara perusahaan Coca-cola se-Asia pasifik.

Penghargaan Internasional :
1. Mutu (Kualitas) Coca-cola se Asia Timur Jauh
2. Penghargaan mutu dari The Coca-cola Company Quality System
Diantara perusahaan Coca-cola se Asia Pasific.

2.3.5 Pengadaan, Pemeliharaan Alat/Mesin, Umur Tehnis/Ekonomis Mesin


Untuk pemeliharaan mesin, PT CCAI akan selalu melakukan
tindakan preventif dimana mesin-mesin yang dipakai akan selalu

14
dilakukan maintanance oleh tenaga ahlinya setiap akhir minggu. Hal ini
dimaksud untuk menghindari donwtime yang berkepanjangan.

2.3.6 Limbah, Daur Ulang, AMDAL


Untuk limbah dari PT CCAI, setiap air hasil produksi yang tidak
dipakai karena tidak lolos uji Quality Control akan diturunkan kadar
konsentrasi karbonasinya lalu dibuang ke sungai dengan mendapat
persetujuan dari Badan Lingkungan Hidup. Kemudian limbah botolnya
akan didaur ulang dengan cara memberikan pelatihan kepada masyarakat
sekitar bahwa sampah botol tersebut masih memiliki nilai ekonomis guna
mewujudkan misi PT CCAI.
2.4 Bidang Keuangan/Finansiil
2.4.1 Modal Usaha
Modal usaha diperoleh dari pembelian nama dari CCA group dan
suntikan investor di Coca Cola Indonesia.

2.4.2 Potensi Perolehan R/L usaha


Berdasarkan laporan keuangan tahunan atau Annual Report yang
tercatat pada Coca Cola Group, laba yang diperoleh oleh Coca Cola
Amatil meningkat sebesar 25%.

2.4.3 Bantuan Pemerintah, Perbankan, Pihak Ketiga, bursa


Tidak ada bantuan dari pemerintah yang diperoleh oleh pihak PT
Coca Cola Amatil Indonesia.

2.4.4 Peran Akuntan Manajemen

2.4.5 Peran Internal Audit


Internal Audit yang dilakukan oleh PT Coca Cola Amatil Indonesia
dilaksanakan setiap 1 kali dalam 1 bulan.

15
2.4.6 Peran Eksternal Audit
Internal Audit yang dilakukan oleh PT Coca Cola Amatil Indonesia
dilaksanakan setiap 1 kali dalam 1 tahun.

2.4.7 Pajak, Biaya Perijinan


Pajak dan biaya pada PT Coca Cola Amatil Indonesia diurus oleh
pihak yang berkompeten.

2.5 Bidang Pemasaran


2.5.1 Produk : Orientasi, Merk, Label, Pengepakan, Pengembangan
Selain bertindak sebagai produsen dan distributor, perusahaan
CCAI juga memasarkan dan menjual produk Coca-Cola melalui lebih dari
120 pusat penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia, memastikan
bahwa produknya selalu tersedia di mana saja, kapan saja. Saluran
penjualannya terdiri dari Foodstores (supermarket dan mini market di
seluruh Indonesia) dan General Trade (outlet tradisional). Dan dengan
terbatasnya sumber daya dan kemampuan untuk melakukan
pengembangan daerah tertentu, sekaligus berkomitmen untuk menciptakan
peluang kerja yang luas di sektor informal, Coca-Cola Amatil Indonesia
juga terdorong untuk secara serius dan berkesinambungan
mengembangkan jaringan Distribusi Tak Langsung (Indirect Distribution)
berbasis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) melalui Manage Third Party
(MTP) model di Indonesia. Sementara melalui saluran (Modern Immediate
Consumption) MIC, kami bekerjasama dengan berbagai hotel, restoran,
dan café ternama untuk memberikan penawaran menarik kepada para
konsumen.

2.5.2 Strategi Saluran Pemasaran/distribusi, Agen, Ritel


CCAI juga memiliki program untuk mendukung penjualan dan
pemasaran produk-produknya, sekaligus untuk meningkatkan kepuasan
dan loyalitas konsumen. Strategi pemasaran Coca-Cola mempunyai ciri
khas tersendiri, yang unik dan kreatif. Berbagai program promosi diadakan

16
sesuai dengan event dan tren yang sedang berlangsung, baik melalui
promo penukaran tutup botol, hadiah kejutan, konser, pameran, maupun
iklan di berbagai media. Promo Coca-Cola juga memanfaatkan momentum
tertentu, seperti demam Piala EURO 2004 atau SEA GAMES 2011.
Dengan memanfaatkan event berskala nasional dan internasional, Coca-
Cola mencoba tampil dengan strategi pemasaran baru yang menarik
masyarakat.

Mayoritas dari produk CCAI didistribusikan melalui lebih dari 120


pusat penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia. Produk-produk
tersebut diangkut oleh truk berukuran besar, kemudian didistribusikan ke
pedagang-pedagang eceran dengan kendaraan yang lebih kecil. Apabila
diparkir berderetan, truk-truk penjualannya akan membentuk garis
sepanjang kurang lebih 17 km, membuatnya resmi menjadi salah satu
perusahaan distribusi terbesar di Indonesia. Diperkirakan lebih dari 80%
produk-produknya dijual melalui para pengecer dan grosir, di mana 90%
diantaranya berasal dari kategori pengusaha usaha kecil, dan mereka
mempekerjakan kurang dari lima karyawan dengan omset penjualan per
tahun kurang dari Rp. 1 milyar.

2.5.3 Penetapan Harga, Metode, Tujuan


Penetapan harga yang dibuat oleh PT Coca Cola Amatil Indonesia
disesuaikan dengan pasar dan jangkauan. Karena faktor biaya-biaya
operasional tiap daerah pasti berbeda.

2.5.4 Promotion: Periklanan, Sales Promotion, Personal Selling Publisitas


Satu hal yang perlu dicatat, tim sales CCAI yang sangat besar tak
hanya menjual produk-produk kepada para pelanggan tetapi juga
memberikan tips dalam menempatkan produk Coca-Cola. Sales
supervisornya dan juga teratur mengunjungi para pelanggan, memberikan
bimbingan, serta menampung masukan yang disampaikan para pelanggan.

17
2.5.5 SPT: Segmentasi-Positioning-Targeting
SPT yang diterapkan oleh PT CCAI disesuaikan dengan wilayah
dan pasar masing-masing wilayah di Indonesia.

2.5.6 Pangsa Pasar, Persaingan


Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh Coca-Cola
Amatil Indonesia diproduksi langsung di Indonesia. Produk CCAI berasal
dari bahan baku pilihan berkualitas tinggi dan diproses melalui beberapa
tahap: penyiapan bahan, pencampuran, pencucian, pengisian dan
penutupan, pengkodean, pemeriksaan, pengemasan, dan pengangkutan.
Selama ini pabrik-pabrik CCAI di Indonesia telah menerima
berbagai penghargaan dari The Coca-Cola Company atas pencapaian
standar yang melampaui pabrik-pabrik sejenis di dunia. Atas kebanggan
ini, CCAI membuka kesempatan bagi semua orang yang ingin melihat
langsung proses produksi CCAI yang higienis dan berkualitas.

2.5.7 E-Commercials, Telemakerting, net-working, Internet (Website)


Coca-Cola Amatil Indonesia menyadari akan kompetisi dan
tantangan bisnis masa depan yang semakin kompleks, sehingga
dibutuhkan strategi baru untuk memperkuat organisasi. Salah satu
tantangan tersebut adalah untuk membentuk pemimpin masa depan yang
berkualitas.

Untuk menjawab kebutuhan tersebut, maka CCAI membuat suatu


program yang dinamakan Graduate Trainee Program (GTP) dengan
metode pelatihan terstruktur selama 12 bulan bagi professional
muda/lulusan baru untuk membentuk pemimpin masa depan yang dinamis,
berdedikasi tinggi dan tanggap.

2.5.8 Sistem Informasi Pemasaran


Sistem informasi untuk mengetahui lebih jelas mengenai produk-
produk, pemasaran dan saluran distribusi yang ada di Indonesia bisa
diakses melalui telemarketing dan internet.

18
BAB III
ANALISIS DATA

3.1 Bidang Manajemen dan Organisasi


Mary Parker Follett mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti
bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan
orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin
diperlukan, atau berarti dengan tidak melakukan tugas-tugas itu sendiri.
Pengertian manajemen begitu luas, sehingga dalam kenyataannya
tidak ada definisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang.
Pembahasan kita akan dimulai dengan definisi yang lebih kompleks dan
mencakup aspek-aspek penting pengelolaan, seperti yang dikemukakan
oleh Stoner sebagai berikut :
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, peng-
arahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

3.2 Bidang SDM / Personalia


Definisi Manajemen Sumber daya manusia sering disebut juga
dengan manajemen personalia. Manajemen personalia merupakan proses
manajemen yang diterapkan terhadap personalia yang ada di organisasi.
Menurut Edwin B. Flippo, Manajemen Personalia adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dari pengadaan
pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan
pemberhentian karyawan, dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan,
individu, karyawan dan masyarakat.
Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia menurut Gary Dessler
adalah kebijakan dan praktik yang dibutuhkan seseorang untuk
menjalankan aspek “orang” atau sumber daya manusia dari posisi seorang

19
manajemen, meliputi perekrutan, penyaringan, pelatihan, pengimbalan dan
penilaian.

Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia menurut T. Hani


Handoko adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan
penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan-tujuan
individu maupun organisasi.

3.3 Manajemen Operasional


Manajemen operasional adalah usaha pengelolaan secara optimal
penggunaan faktor produksi : tenaga kerja, mesin – mesin, peralatan,
bahan mentah dan faktor produksi lainnya dalam proses transformasi
menjadi berbagai produk barang dan jasa.
Sebelum perusahaan memulai suatu tahapan produksi terlebih
dahulu harus memperhatikan hal – hal seperti jenis out put yang akan
dihasilkan, apakah berupa produk atau jasa, pemilihan lokasi, pemilihan
bahan baku, pemilihan bahan penolong, penyediaan tenaga kerja atau
sumber daya manusia, penetapan biaya standart produksi, alat – alat apa
yang akan digunakan, faktor ekonomis, kesehatan, keselamatan kerja,
standart kualitas mutu dan penanganan limbah.
Apabila semua faktor – faktor diatas sudah direncanakan dengan
sematang mungkin, maka perusahaan tersebut akan siap untuk
menghadapi masalah – masalah dibbawah ini. Masalah – masalah yang
akan dihadapi oleh manajemen personal diantaranya adalah sebagai
berikut :
 Fokus global
 Kinerja just in time
 Bersekutu dengan rantai pemasok
 Pengembangan produk yang cepat
 Mass customization
 Pemberdayaan pekerja
 Produksi yang peka terhadap lingkungan

20
Definisi manajemen produksi dan operasi menurut
Reksohadiprodjo, dan soedarmo (1999 : 2) manajemen produksi adalah
usaha pengelolaan secara optimal terhadap faktor – faktor produksi yang
terbatas adanya untuk mendapatkan hasil tertentu dengan menggunakan
prinsip – prinsip ekonomi yaitu dengan pengorbanan tertentu untuk
mendapatkan hasil yang sebanyak – banyaknya atau dengan tingkat hasil
tertentu diusahakan dengan pengorbanan.

3.4 Manajemen Keuangan


Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan,
penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan
penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

Fungsi Manajemen Keuangan :

a. Perencanaan Keuangan : Membuat rencana pemasukan dan


pengeluaran serta kegitan – kegiatan lainnya untuk periode
tertentu.
b. Penganggaran Keuangan : Tindak lanjut dari perencanaan
keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan
pemasukan.
c. Pengelolaan Keuangan : Menggunakan dana perusahaan
untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
d. Pencarian Keuangan : Mencari dan mengeksploitasi sumber
dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
e. Penyimpanan Keuangan : Mengumpulkan dana perusahaan
serta menyimpan dana tersebut dengan aman.
f. Pengendalian Keuangan : Melakukan evaluasi serta
perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada
perusahaan.

21
g. Pemeriksaan Keuangan : Melakukan audit internal atas
keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi
penyimpangan.

3.5 Manajemen Pemasaran


Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis
yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan
dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik
kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial.
Secara umum kegiatan pemasaran terdiri atas serangkaian prinsip
untuk memilih pasar sasaran, mengevaluasi kebutuhan konsumen,
mengembangkan barang dan jasa pemuas kebutuhan, memberi nilai pada
konsumen dan laba pada perusahaan.
Untuk menilai layak atau tidaknya bisnis barang atau jasa yang
sedang digeluti yang ditinjau dari aspek pemasaran, maka perusahaan
harus melakukan studi pada tiga kegiatan besar, yaitu :
 Penentuan segmen, target dan posisi produk pada pasar.
 Kajian untuk mengetahui hal – hal utama dari konsumen
seperti, perihal sikap, perilaku serta kepuasan mereka atas
produk yang dihasilkan.
 Menentukan strategi, kebijakan dan program pemasaran
Definisi Pemasaran menurut William J. Stanton adalah suatu
sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan
barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang
ada maupun pembeli potensial.
Definisi lainnya, Pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,
dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

22
Dengan pemasaran perusahaan berusaha menghasilkan laba dari
penjualan barang dan jasa yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan
pembeli. Disinilah peran manajer pemasaran dibutuhkan, dimana tugas
dari manajer pemasaran adalah memilih dan melaksanakan kegiatan
pemasaran yang dapat membantu dalam pencapaian tujuan organisasi.

23
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Laporan hasil PKL yang dilakukan di PT Coca Cola Amatil


Indonesia ini merupakan suatu catatan kegiatan kami yang telah
melaksanakan secara langsung kegiatan praktek kerja lapangan di dalam
dunia kerja. Mudah – mudahan dengan adanya pengalaman ini merupakan
langkah awal dan sebagai dorongan bagi kami untuk memiliki kemampuan
kerja sekaligus sebagai pengalaman serta membentuk perilaku kami untuk
menjadi tenaga kerja yang profesional serta memiliki rasa disiplin yang
tinggi, serta etos kerja yang tinggi pula untuk memotivasi guna menjadi
manusia yang kreatif, komunikatif dan inovatif yang nantinya akan
mmemberikan hasil profesionalisme di dalam dunia kerja.

Berdasarkan hasil studi orientasi praktek kerja lapangan (PKL)


mandiri yang penulis lakukan pada PT Coca Cola Amatil Indonesia maka
penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Manajemen Organisasi
Manajemen dan organisasi yang diterapkan dalam PT Coca
Cola Amatil Indonesia sesuai dengan pendapat menurut Stoner
sebagaiman telah dikutip oleh T. Hani Handoko (1995)
mengemukakan bahwa “Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan”.

24
2. Manajemen Sumber Daya Manusia
Dilihat dari aspek sumber daya manusia yang ada pada PT
Coca Cola Amatil Indonesia masih tidak memiliki banyak kendala
baik dari segi pembagian struktur organisasi maupun pembagian
tenaga kerja. Sebab proses produksinya banyak dilakukan oleh
mesin.

3. Manajemen Operasional
Dilihat dari aspek produksi pada PT Coca Cola Amatil
Indonesia telah memiliki nilai lebih dari pada pesaing lain, yaitu
ditunjang dari proses produksi sampai kualitas produk akhir yang
begitu selektif sehingga kualitas dari produknya menjadi acuan
utama.

4. Manajemen Keuangan
Dilihat dari segi aspek keuangan pada PT Coca Cola Amatil
Indonesia tidak ada kendala dalam kepemilikan modal sebab
merupakan perusahaan yang hak jualnya dibeli oleh setiap negara di
belahan dunia.

5. Manajemen pemasaran
Dari segi pemasaran PT Coca Cola Amatil Indonesia telah
memiliki segmen pasar dan strategi pemasaran yang baik sehingga
pemasaran pada usaha ini tidak banyak mengalami hambatan. Untuk
daerah pemasaran dan cara pemasaran tidak perlu dikonsentrasikan
lagi sebab telah memperoleh usaha perluasan yang baik.

4.2. Saran

1. Manajemen dan Organisasi


PT Coca Cola Amatil Indonesia sebaiknya lebih
meningkatkan pengawasan dan pengarahan supaya tujuan
perusahaan dapat tercapai secara optimal.

25
2. Manajemen Sumber Daya Manusia
PT Coca Cola Amatil Indonesia perlu memberikan
pelatihan – pelatihan khusus pada setiap karyawan supaya mereka
memiliki skill yang baik dan bagus dalam meningkatkan kualitas
produk supaya tetap terjaga.
3. Manajemen Operasional / Produksi
PT Coca Cola Amatil Indonesia perlu meningkatkan
kualitas produk yang dihasilkan atau varian rasa sesuai dengan minat
konsumsi masyarakat Indonesia.
4. Manajemen Keuangan
 Pengendalian biaya hendaknya mengacu pada pendapatan
sesuai dengan rencana kerja.
 Anggaran sebagai alat pelaksanaan pengawasan yang diukur di
atas biaya yang sesungguhnya terjadi akan dapat digunakan
secara efektif apabila orang-orang yang ada di dalam organisasi
merasa bahwa anggaran perusahaan adalah anggaran yang
dimilikinya.
5. Manajemen Pemasaran
 Agar konsumen merasa sangat puas sebaiknya perusahaan lebih
meningkatkan kinerjanya dan bisa memahami produk apa yang
menjadi harapan masyarakat.

26
II. PT AMERTA INDAH OTSUKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang PKL


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat
sekarang ini, membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima
perubahan-perubahan yang terjadi akibat kemajuan dan perkembangan
tersebut.

Dalam masa persaingan yang sedemikian ketatnya sekarang ini,


menyadari sumber daya manusia yang merupakan model utama dalam suatu
usaha, maka kualitas tenaga kerja harus dikembangkan dengan baik, jadi
perusahaan atau instansi diharapkan memberikan kesempatan pada mahasiswa
untuk lebih mengenal dunia kerja dengan cara menerima mahasiswa yang
ingin mengadakan kegiatam praktek kerja lapangan.

Praktek kerja lapangan adalah penerapan seorang mahasiswa pada


dunia kerja nyata yang sesungguhnya, yang bertujuan untuk mengembangkan
keterampilan dan etika pekerjaan, serta untuk mendapatkan kesempatan dalam
menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang ada kaitannya dengan
kurikulum pendidikan.

Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, mahasiswa diharuskan


mencari sendiri perusahaan-perusahaan pemerintah maupun swasta yang bisa
dijadikan tempat untuk praktek kerja lapangan, pada kesempatan kali ini
penyusun melaksanakan praktek kerja lapangan di PT Amerta Indah Otsuka.

1.2 Tujuan PKL


Tujuan memilih perusahaan PT Amerta Indah Otsuka adalah
terciptanya timbal balik antara dunia pendidikan khususnya yang berhubungan
dengan kegiatan ekonomi, dunia bisnis, serta dapat dijadikan sebagai referensi

27
tambahan khususnya untuk mencetak mutu sarjana yang berkualitas dan
sesuai dengan apa yang diharapkan dunia bisnis.

Adapun tujuan dari PKL itu sebenarnya adalah :


1. Sebagai peran serta penulis dalam memberikan sumbangan pemikiran
dalam bentuk sikap sebagai warga Negara yang baik.
2. Sebagai realisasi sekaligus sebagai penerapan ilmu yang diperoleh
penulis selama menempuh pendidikan di bangku kuliah.
3. Memupukkan sikap profesionalisme yang dibutuhkan oleh para
mahasiswa pada aspek-aspek yang berpotensial dalam lapangan kerja
sesuai dengan bidang yang ditekuni.
4. Sebagai wahana bagi penulis baik antara pihak perusahaan maupun
dengan pihak universitas yang mungkin akan banyak memberi manfaat
bagi keduanya.

1.3 Manfaat Studi Orientasi


 Mampu melihat hubungan antara dunia kerja dan dunia pendidikan.
 Mampu menggunakan pengalaman kunjungan untuk mendapatkan
kesempatan kerja yang diinginkan setelah menyelesaikan kuliahnya.
 Sebagai pengalaman awal buat mahasiswa sebelum terjun langsung ke
dunia kerja yang nyata dan wadah untuk menjalin kerjasama yang baik
antara lembaga pendidikan dengan pihak instansi yang terkait.

28
BAB II

TEMUAN DATA

2.1 Bidang Manajemen dan Organisasi

2.1.1 Identitas Badan Usaha


 Nama : PT. Amerta Indah Otsuka
 Alamat : Jl. Pasuruan, Malang Km-11, Ds. Pacarkeling, Kec.
Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur.
 Telepon : 0343 - 414200
 Visi
Menjadi perusahaan yang brilliant dengan memberikan kontribusi
terpercaya untuk konsumen dan masyarakat”
 Misi
 Mengembangkan karyawan terbaik untuk menjaga kualitas produk.
 Memastikan kebutuhan dan kesejahteraan konsumen serta
masyarakat sebagai prioritas utama.
 Mengembangkan & memelihara hubungan timbal balik dengan
mitra bisnis.
 Menjadi perusahaan terpercaya.
 Menjadi perusahaan yang efektif dan efisien baik dalam
operasional dan keuangan.
 Menangkap peluang dalam rangka menciptakan pasar untuk
mendistribusikan produk-produk berkualitas tinggi kepada para
konsumen.

29
2.1.2 Struktur Kepemilikan

2.1.3 Struktur Organisasi

2.1.4 Sejarah Singkat Perusahaan dan Perkembangan sampai Sekarang

PT. Amerta Indah Otsuka merupakan anak perusahaan Otsuka


Pharmaceutical Co., Ltd., yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang farmasi yang sudah terkenal di Jepang. PT. Amerta Indah Otsuka
bergerak di bidang bisnis minuman isotonik, perusahaan ini dulu belum
sebesar dan berkembang dibandingkan saudaranya PT. Otsuka Indonesia
yang lebih dulu masuk ke Indonesia yang bergerak di bidang farmasi.
PT.Amerta Indah Otsuka merupakan sebuah perusahaan yang

30
memasarkanproduk minuman Pocari Sweat di Indonesia. Belakangan ini
selain memproduksi minuman isotonik dengan merek Pocari Sweat,
PT.Amerta Indah Otsuka juga memproduksi makanan ringan berbentuk
bar yang terbuat dari tepung kedelai dan buah-buahan asli dengan
merek Soyjoy.

Pocari Sweat mulai diluncurkan ke pasar Indonesia pada tahun


1989 melalui PT. Otsuka Indonesia. Pada tahun 1990 PT. Otsuka
Indonesia melakukan penetapan kontrak pengemasan (peralatan pabrik).
Pada tahun 1997 Otsuka Pharmaceutical Co., Ltd mendirikan PT. Amerta
Indah Otsuka dengan membuka pabriknya di Lawang (Malang,
JawaTimur) yang memproduksi Pocari Sweat dengan dipimpin presiden
direkturnya Yoshihiro Bando. Pada awal tahun 2001 POCARI SWEAT
meluncurkan kemasan sachet 15 gram. Setelah selama 13 tahun beroperasi
dari tahun 1991 sampai 2004 pabrik di Lawang diputuskan untuk
dipindahkan ke pabrik Sukabumi pada awal tahun 2004. Pertimbangannya
adalah untuk lebih menekan biaya produksi dan transportasi serta
memberikan kemudahan penyediaan bahan baku. Sejak dipindahkan ke
Sukabumi pabrik mampu memproduksi Pocari Sweat dua kali lipat
menjadi 14 juta kaleng per bulan. Pada pertengahan tahun 2006, pocari
sweat meluncurkan kemasan PET 500 ml, kemasan PET 350 ml
diluncurkan pada bulan oktober 2007, dan pada tahun 2009 kemasan PET
2 L diluncurkan.

Setelah berhasil mengembangkan produk Pocari Sweat dalam


kemasan botol di dalam negeri dalam lima tahun terakhir, guna
mengimbangi meningkatnya permintaan pasar PT Amerta Indah Otsuka
(AIO), produsen minuman isotonik Pocari Sweat di Indonesia kembali
membangun pabrik minuman Pocari Sweat di Kejayan (PET Line
Production) yang kedua di Indonesia. Peresmian fasilitas ini dilakukan
secara langsung oleh Executive Vice President Otsuka Pharmaceutical co.,
Ltd. Jepang Mr. Masayuki Umeno, disaksikan oleh manajemen dan jajaran

31
komisaris PT Amerta Indah Otsuka, dan dihadiri juga oleh Wakil
Gubernur Jawa Timur Bapak Drs. H. Saifullah Yusuf serta jajaran muspida
setempat, di pabrik PT Amerta Indah Otsuka, Kejayan,Pasuruan, Jawa
Timur (Rabu 26 Mei 2010). Berdiri di luas tanah 112,480 m² dan luas
bangunan 19,326 m², Pabrik Kejayan ini akan mampu menghasilkan PET
350 ml sebanyak 150 Juta botol/tahun. Pabrik Kejayan ini sudah mulai
berproduksi dari April 2010.

2.1.5 Pelaksanaan Fungsi Manajemen


Planning (Fungsi Perencanaan) :
- Menetapkan arah tujuan serta target bisnis.
- Menyusun strategi dalam pencapaian tujuan dan target tersebut.
- Menentukan sumber daya yang dibutuhkan.
- Menetapkan standar kesuksesan dalam pencapaian suatu tujuan dan
target bisnis.
Perencanaan/planning dibagi menjadi beberapa jenjang :
- Top Level Planning (Rencana Jenjang Atas)
- Middle Level Planning (Rencana Jenjang Menengah)
- Low Level Planning (Rencana Jenjang Bawah)

2.1.6 Pengembangan Usaha Perusahaan


PT AIO akan berusaha membuat lini produk yang setara dengan
visi dan misi mereka. Yakni menciptakan produk dengan rasa yang asing
bagi masyrakat namun tetap menjadi minat konsumsi mereka. Yang sehat
dan tidak hanya mengandalkan rasa. Perusahann akan terus menambah
outlet dan mitra kerja di seluruh negara.

2.1.7 Proyeksi Manajemen dalam Menghadapi Masa yang Akan Datang


Terus memperbaiki dan memperbaharui sistem manajemen yang
mungkin kurang di tiap wilayah yang berbeda.

32
2.1.8 Sistem Informasi Manajemen (SIM) Maupun Sistem Informasi
Akuntansi (SIA)
Pengelolaan Manajemen PT Amerta Indah Otsuka telah
menggunakan mesin-mesin yang berkualitas dan untuk membuat laporan
digunakan sebuah perangkat lunak atau biasa disebut dengan system
komputer. Laporan pada tiap cabang diharuskan untuk dikirimkan lewat e-
mail melalui internet, ke kantor pusat, sehingga situasi dan kondisi di
cabang manapun dapat diketahui dan dengan cepat meminimalisir segala
hambatan yang akan datang. Pengambilan keputusan di manajemen PT
Amerta Indah Otsuka berdasarkan laporan yang telah diterima oleh pusat
berkenaan dengan masalah yang melibatkan kantor pusat. Masalah yang
berkenaan dengan cabang dan mengharuskan adanya tindakan yang tepat
dan cepat, maka wewenang GM Cabanglah untuk mengambil keputusan
dan melaporkannya ke pusat.

2.2 Bidang Manajemen SDM/Personalia


2.2.1 Persyaratan dan Tata Laksana Penerimaan Pegawai
Karyawan dari PT. Amerta Indah Otsuka dibagi menjadi dua yaitu
karyawan tetap dan karyawan tidak tetap. Karyawan tidak tetap dibagi
menjadi dua yaitu karyawan kontrak dan karyawan harian lepas.
Karyawan yang bekerja di PT. Amerta Indah Otsuka direkrut dengan cara
dibukanya lowongan pekerjaan. Lowongan tersebut tersebar baik melalui
media massa maupu media cetak. Lowongan pekerjaan yang dibuka
ditentukan penempatannya oleh PT. Amerta Indah Otsuka.

2.2.2 Pembinaan Karir


PT. Otsuka Indonesia adalah perusahaan yang menghargai
karyawan. Karena mereka sadar bahwa SDM merupakan faktor terpenting
dalam suatu sistem perusahaan dan harus mendapat perhatian tersendiri.
Sebuah perusahaan tidak akan bisa sukses tanpa SDM yang berkualitas.
Oleh karena itu PT. Otsuka Indonesia mengutamakan jenjang karir SDM

33
yang jelas dan memberikan kesempatan promosi pada SDM internal untuk
mengisi jabatan yang lebih tinggi yaitu jumlah tenaga kerja untuk Pocari
Sweat mencapai 800 orang.
Termasuk pegawai yang bekerja di pabrik dan pegawai yang
berada di kantor pusat mencapai 80 orang sampai 90 orang. Angka
tersebut belum termasuk karyawan outsourcing yang mencapai 200 orang.
Pabrik Pocari Sweat ada di Sukabumi dan Kejayan, Pasuruan. Karyawan
outsourcing ditempatkan di pabrik manapun menjadi tenaga sales. Serta
perusahaan mendukung pengembangan karir karyawan. Kalau pabrik
tersebut memiliki AOTS (Association for Overseas Technician
Scholarship).

2.2.3 Pengembangan SDM ; HRD


Setiap orang / karyawan memiliki potensi dan kemampuan masing-
masing yang harus selalu dikembangkan agar bisa memberikan kinerja
terbaiknya. Oleh karena itu, PT Otsuka mengembangkan Individual
Development Plan (IDP) / rencana pengembangan pribadi berdasarkan
kompetensi. Melalui IDP karyawan dapat mengetahui training, proyek
khusus atau program pengembangan lain yang akan didapat selama satu
tahun kedepan. Training yang direncanakan terkait dengan teknis
pekerjaan ataupun yang berhubungan dengan pengembangan diri.
1. Karyawan Berprestasi
Di PT. Amerta Indah Otsuka untuk karyawan yang berprestasi
dalam hasil bekerjanya, diberikan penghargaan berupa naik jabatan
dan tambahan gaji. Bagi yang ingin berstudi lanjut, pihak PT. Amerta
Indah Osuka memfasilitasi untuk melanjutkan pendidikannya seumur
hidup.
2. Karyawan Interdisipliner
Karena PT. Ini berada pada bahan pangan masyarakat, harus
bekerja secara disiplin dan penuh tanggung jawab. Bagi karyawan
yang interdisipliner atau tidak disiplin dalam bekerja pihak PT. Tidak

34
langsung mengelurakan dari pekerjaannya. Namun diberi peringatan
terlebih dahulu, bila dianggap sudah tidak bisa diajak bekerjasama lagi
pihak PT. Amerta Indah Osuka tidak segan-segan untuk
mengeluarkannya.

2.2.4 Pensiun, PHK/Kompensasi, Promosi, Mutasi, Gugus Kendali Mutu,


5S/5R
- Pensiun
Karyawan diberi pensiun dengan kriteria tertentu. Misalnya, karyawan
lanjut usia sehingga harus diberhentikan, karena tidak terlalu produktif
lagi.
- Sistem Penggajian
Sistem penggajian kepada karyawan pabrik seperti Quality Control,
Maintenance, Marketing, Supervisor, Engineering, Security, dan lain-lain
digaji secara bulanan, dan masih ada tambahan gaji yang lain.
- Tunjangan Karyawan
Selain pemberian gaji pokok, Otsuka juga memberikan tunjangan atau
bonus lainnya bagi kesejahteraan karyawannya. Diantaranya adalah bonus
pencapaian target, tunjangan pernikahan, tunjangan hari Raya, dan
lainnya.
- Promosi
Promosi merupakan kemajuan tenaga kerja ke pekerjaan yang lebih baik
dalam tanggung jawab yang lebih besar. PT Otsuka juga menerapkan
sistem promosi bagi seluruh karyawannya. Acuan yang dipakai oleh PT
Otsuka adalah dengan meninjau setiap laporan yang sudah dibuat oleh
tiap-tiap kepala bagian kepada karyawan yang memiliki track record baik.
Sehingga dengan melihat form atau laporan dari kepala bagian, maka
karyawan dapat direkomendasikan atau dimutasi ke posisi yang dituju.
- Jenjang Karir
Setiap tahunnya karyawan akan diberikan kesempatan untuk memperbaiki
posisi kerja mereka. Jenjang karir akan diberikan pada setiap karyawan

35
yang memiliki prestasi baik dan tidak melakukan hal-hal yang melanggar
peraturan perusahaan. Jenjang karir terbuka lebar bagi setiap karyawan
yang benar-benar tekun dan mampu bersaing secara positif demi kemajuan
perusahaan.

- 5S/5R
Penerapan 5R dilakukan di lingkungan kerja PT Otsuka sehingga
pekerjaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. PT Otsuka berusaha
agar seluruh karyawan di unit kerjanya selalu nampak rapi dan nyaman
serta selalu membudayakan kegiatan 5R di setiap area/bagian PT. Otsuka.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk budaya kerja.

- Sistem manajemen mutu merupakan suatu sistem manajemen


organisasi yang mengacu pada standardisasi internasional yang difokuskan
pada proses kegiatan (ISO 9001). Standardisasi dalam sistem manajemen
mutu dapat diintegralkan ke dalam sistem manajemen organisasi, sehingga
penerapannya lebih fleksibel. PT Amerta Indah Otsuka berkomitmen
untuk memberikan yang terbaik pada konsumen dan masyarakat sesuai
dengan misinya untuk menjadi perusahaan yang brilian, dengan
memberikan kontribusi yang signifikan dan terpercaya bagi konsumen
serta masyarakat. Komitmen tersebut diwujudkan dalam kegiatan
operasional yang menjunjung tinggi kualitas dan standarisasi baik lokal
maupun internasional yang telah diakui dunia.
Komitmen dan kerja keras PT Amerta Indah Otsuka telah diakui
berbagai pihak melalui berbagai sertifikat berikut : ICSA-2012 Certificate,
Top Brand 2012 Certificate, Best Brand 2012 Certificate, ISO 9001:2008
Certificate, ISO 22000:2005, Sertifikat Halal Pocari Sweat, ISCA 2011,
Best Brand 2011, Word of Mouth Award 2011, Penghargaan Kecelakaan
Nihil, Zero Accident Award (East Java), Sertifikat SNI 01-4852-
1998/HACCP, OHSAS 18001:2007, Sertifikat BPOM, dan Sertifikat ISO
14001:2004.

36
Dari banyaknya penghargaan yang diperoleh ini telah
menunjukkan bahwa PT Amerta Indah Otsuka telah berhasil menerapkan
sistem manajemen mutu yang baik di dalam perusahaan. Sedangkan PT
Indofood juga telah melakukan sistem manajemen mutu modern terhadap
pabriknya, di antaranya Quality Planning, Quality Control, dan Quality
Improvement.

2.2.5 Integrasi, Hubungan SDM, Pemeliharaan, Audit Personalia


Untuk PT Amerta, semua proses produksi dikerjakan secara
terintegrasi dengan bantuan mesin-mesin yang canggih. Sehingga tidak
ada proses manual dalam proses produksinya, sehingga pengolahannya
sudah sangat steril dan meminimalisir campur tangan manusia. Mesin yang
digunakan antara lain Mesin Pencetak Resin (resin adalah calon preform
atau calon botol pocari), Mesin Blow Molding (mesin peniup preform
sehingga menjadi botol), Mesin Filling (pengisian air pocari), dan
Labeller (mesin pemberi label dan pengepakan). Umur produk pocari
mampu bertahan selama 8 bulan. Jumlah produk yang dihasilkan dalam
kurun waktu 1 jam sekitar 36.000 produk (600 botol/menit).

2.3 Bidang Produksi dan Operasi


2.3.1 Bahan Baku – Proses Produksi
PT. Amerta Indah Otsuka bergerak di bidang minuman isotonik
dengan produk terkenalnya yaitu Pocari Sweat. Adapun bahan yang
digunakan :

a. Bahan Baku :

1. Air Arthesis, yaitu air yang berada 120 m di bawah permukaan tanah atau
air yang berada di bawah air permukaan tanah..
2. Garam/natrium, garam yang digunakan adalah garam-garaman yang sesuai
dengan kebutuhan tubuh sehingga mampu menggantikan ion tubuh yang
hilang.
3. Gula, gula yang digunakan adalah gula glukosa.

37
b. Bahan Penunjang yang digunakan :

1. Resin, yaitu biji plastik khusus yang digunakan untuk bahan pembuat botol
pocari sweat.
2. Tutup botol yaitu tutup botol dengan bahan khusus sebagai tutup bahan
pocari sweat.
3. Label, yaitu label yang berasal dari plastik yang digunakan sebagai label
dalam kemasan pocari sweat.

c. Cara Pengadaan Bahan

Pengadaan bahan baku air arthesis ini diambil dari daerah di sekitar
Surabaya dengan memilih daerah yang memang bagus sunber airnya.
Pengadaan bahan baku garam ini dilakukan didapatkan dari lokal daerah
sekitar dan ekspor dari negara Jepang. Pengadaan gula ini diambil di
perusahaan gula lokal. Sedangkan pengadaan bahan penunjang seperti
Resin didapatkan dari Jepang karena Indonesia masih belum ada pihak
yang mensuplai resin dalam kapasitas besar. Kemudian tutup botol juga
diperoleh dari Jepang dan menggunakan 3 sistem putaran unik. Lalu untuk
pengadaan label sendiri diperoleh dari produsen plastik di Indonesia.

 Proses Produksi :
1. Pembuatan Larutan Pocari Sweat
Air yang digunakan berasal dari mata air pilihan. Lalu, air
mengalami proses demineralisasi. Selanjutnya, air dicampur dengan
bahan-bahan baku yang telah lusus uji pemeriksaan. Kemudian, larutan
dipasteurisasi pada waktu dan suhu tertentu.
2. Pembuatan Botol
Bahan dasar botol dengan ukuran 9 cm. kemudian, ditiup
menggunakan biomorbine hingga terbentuklah botol dengan ukuran 500
ml. Lalu, botol disalurkan ke tempat pencucian, botol di rainshing dengan
air panas.

38
3. Pengisian dan Penutupan
Setelah sebelumnya botol diisi dengan larutan pocari sweat.
Kemudian botol ditutup dengan sistem 3 putaran yang unik. Itu
digunakan agar kandungan pocari sweat selalu dalam keadaan higienis
dan bebas bakteri.
4. Pasteurisasi
Setelah itu, botol – botol disalurkan kedalam Hole Packaging
Pasteurisasi. Dengan pengaturan suhu yang ditentukan selama beberapa
detik. Sehingga terhindar dari berbagai macam bakteri dan juga sebagai
penambah ketahanan produk. Karena, produk ini tiddak menggunakan
bahan pengawet. Selanjutnya, didinginkan.
5. Pelabelan
Setelah didinginkan, kemudian disalurkan ke Shrink Tank untuk
proses pressing label. Kemudian pencantuman kode best before dengan
menggunakan sistem inject. Inspeksi Jika pada proses sebelumnya
didominasi kinerja robotic. Namun, pada proses ini membutuhkan 1
orang atau lebih untuk mengontrol kemasan apakah sudah lulus standar
atau belum. Pada proses ini juga membutuhkan kamera khusus. Apabila
terdapat yang tak lulus standar akan dipisahkan. Pengemasan botol-botol
yang lulus standar selanjutnya bergerak menuju autocaser guna proses
pengepakan dan selanjutnya disimpan dalam gudang.

2.3.2 Pemilihan Lokasi, Layout Mesin, Konstruksi Bangunan


PT. Amerta Indah Otsuka cabang Kejayan Jawa Timur beralamat di
Jalan Malang-Pasuruan Km 11, Desa Pacarkeling, Kecamatan Kejayan,
Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Pabrik Pocari sweat ini berjarak sekitar
60 Km dari kota Surabaya atau sekitar 50 Km dari kota Malang dengan
ketinggian sekitar 100 m diatas permukaan air laut dengan temperatur
udara sekitar 26-300C.

39
2.3.3 Faktor Ekonomis, Kesehatan, Keselamatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan karyawan dalam bekerja Occupational
Health & Safety (OHS) bernilai sama penting dengan bisnis Pocari Sweat
lainnya. Setiap individu diharapkan untuk memberi kontribusi dalam
menciptakan lingkungan kerja yang aman, serta menerapkan perilaku yang
mengutamakan keselamatan. POCARI berusaha untuk selalu
meningkatkan komitmen dan performa OHS dalam menaati Undang-
Undang dan standar OHS Pocari Sweat.

2.3.4 Standar Kualitas (ISO), Produktivitas/Efisiensi


PT. Amerta Indah Otsuka berkomitmen untuk memberikan yang
terbaik pada konsumen dan masyarakat sesuai dengan misinya untuk
menjadi perusahaan yang brilian, dengan memberikan kontribusi yang
signifikan dan terpercaya bagi konsumen serta masyarakat. Komitmen
tersebut diwujudkan dengan kegiatan operasional yang menjunjung tinggi
kualitas dan standarisasi baik lokal maupun internasional yang telah diakui
dunia. Bahkan sebagai bentuk sejati konsistensi dalam teknologi dan
perkembangan kualitas sumber daya manusia, PT. Otsuka Indonesia selalu
update dengan standar ISO, antara lain ISO 9001:2008 (Sistem Management
Mutu), ISO 22000:2005 (Sistem Keamanan Pangan) dan ISO 14001-2004
(Sistem Manajemen Lingkungan). Komitmen dan kerja keras PT. Amerta
Indah Otsuka telah diakui berbagai pihak melalui berbagai sertifikat sebagai
berikut :

40
2.3.5 Pengadaan, Pemeliharaan Alat/Mesin, Umur Tehnis/Ekonomis Mesin
 Peralatan yang Digunakan
1. Pembuatan botol :
- Injection moulding, digunakan untuk pembuatan ataupembentukan resin
(biji plastik) menjadi preform (bakal botol Pocari Sweat) yang
kemudian akan dibuat untuk botol Pocari Sweat.

41
- Blow molding, digunakan untuk pembentukan peform (bakal botol
Pocari Sweat) menjadi botol Pocari Sweat. Sistem alat ini yaitu
denganmenghembuskan udara ke dalam peform yang kemudian akan
membentuk botol sesuai kemasan botol yang diinginkan.
2. Pembuatan Larutan :
- Timbangan, digunakan untuk menimbang bahan baku yang berupa
garam-garam yang dicampurkan ke dalam air sesuai dengan komposisi
yang ditetapkan.
- Tangki penampung, digunakan untuk menampung air artesisn yang
digunakan sebagai bahan baku.
- Mixer, digunakan untuk mencampur dan melarutkan garam, gula dan
air sebagai komposisi cairan Pocari Sweat.
3. Proses pengemasan Pocari Sweat :
- Mesin sterilisasi, digunakan untuk mensterilkan botol dan tutupbotol
agar terhindar dari kontaminan.
- Mesin filling capping, digunakan untuk memasukkan produk Pocari
Sweat ke dalam botol yang sudah steril.
- Mesin pelabelan yang terdiri dari cap sterilisation, cap sorter,
capchecker, digunakan untuk memberi label secara otomatis pada
produk Pocari Sweat yang sudah dikemas.
- Mesin detektor yang terdiri dari mesin bottle preassure
detector,labeller, link jet printer bottle, camera inspector, digunakan
untuk menseleksi/mendeteksi produk-produk yang rusak atau tidak
sesuai dengan standar pocari sweat sehingga produk yang tidak sesuai
tersebut dapat disingkirkan.
- Mesin auto caser, mesin pengemas yang digunakan untuk mengemas
dan menata produk pocari sweat jadi ke dalam kardus kemasan Pocari
Sweat.

Pemeliharaan dilakukan setiap 1 minggu sekali, yaitu pada hari


Sabtu dan Minggu.

42
2.3.6 Limbah, Daur Ulang, AMDAL
PT. Amerta Indah Otsuka Sistem sanitasi merupakan kegiatan yang
terencana terhadap lingkungan produksi, bahan baku, peralatan dan
pekerja untuk mencegah kontaminasi terhadap hasil olahan, kerusakan
hasil olah, mencegah terlanggarnya nilai estetika konsumen serta
mengusahakan lingkungan kerja yang bersih, aman dan nyaman. Sistem
sanitasi yang dilakukan oleh PT. Amerta Indah Otsuka adalah sebagai
berikut :
1. Limbah cairan pocari sweat, limbah cair ini diolah dengan
sistem wash water treatment plan. Selain itu limbah cairan
pocari juga diterapkan untuk penyiraman tanaman dan
pengisian air pada kolam ikan di sekitar pabrik.
2. Limbah padat, limbah padat dari produk pocari sweat yang
berupa botol pocari sweat. Limbah botol ini sebelum di daur
ulang dilakukan penghancuran botol oleh pihak pabrik yang
dilakuakan di luar pabrik.

2.4 Bidang Keuangan/Finansiil


2.4.1 Modal Usaha
Modal usaha diperoleh dari pembelian nama dari Otsuka group
dan suntikan investor di Otsuka Indonesia.

2.4.2 Potensi Perolehan R/L usaha


Berdasarkan laporan keuangan tahunan atau Annual Report yang
tercatat pada Otsuka Group, laba yang diperoleh oleh Otsuka Group
meningkat sebesar 25%.

2.4.3 Bantuan Pemerintah, Perbankan, Pihak Ketiga, bursa


Tidak ada bantuan dari pemerintah yang diperoleh oleh pihak PT
Amerta Indah Otsuka Indonesia.

43
2.4.4 Peran Akuntan Manajemen

2.4.5 Peran Internal Audit


Internal Audit yang dilakukan oleh PT Amerta Indah Otsuka
Indonesia dilaksanakan setiap 1 kali dalam 1 bulan.

2.4.6 Peran Eksternal Audit


Internal Audit yang dilakukan oleh PT Amerta Indah Otsuka
Indonesia dilaksanakan setiap 1 kali dalam 1 tahun.

2.4.7 Pajak, Biaya Perijinan


Pajak dan biaya pada PT Amerta Indah Otsuka Indonesia diurus
oleh pihak yang berkompeten.

2.5 Bidang Pemasaran


2.5.1 Produk : Orientasi, Merk, Label, Pengepakan, Pengembangan
 Pengemasan
Proses pengemasan merupakan bagian akhir dari sebuah proses
produksi yang ada di PT. Amerta Indah Otsuka. Pengemasan merupakan
salah satu cara untuk melindungi atau mengawetkan produk pangan
maupun non pangan. Pengemasan mempunyai peranan dan fungsi yang
penting dalam menunjang distribusi produk terutama yang mudah rusak
dan mengalami kerusakan. Proses pengemasan dilakukan sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan, sehingga efektifitas dan
efisiensi kerja dapat terwujud dengan baik. Pada PT. Amerta Indah Otsuka
ada dua tahap proses pengemasan yaitu pengemasan primer dan
pengemasan sekunder.

44
1. Pengemasan Primer
Dengan menggunakan peralatan yang berteknologi canggih serta
bahan baku plastik yang lebih ringan serta proses produksi di suhu ruang
dalam lingkungan pabrik yang bersih ini akan menghasilkan eco bottle
yang ramah lingkungan karena dapat mengurangi emisi karbon ke
lingkungan. Bahan kemasan primer yang digunakan kemasan Pocari Sweat
yaitu polietilen tereptalat (PET). PET memiliki sifat yang transparan,
jernih, dan kuat. Biasanya dipergunakan sebagai botol minuman (air
mineral, jus, softdrink, minuman olah raga) tetapi tidak untuk air hangat
atau panas. Polietilen tereftalat adalah suatu resin polimer plastik
termoplast dari kelompok poliester. PET banyak diproduksi dalam industri
kimia dan digunakan dalam serat sintetis, botol minuman, wadah makanan,
dan aplikasi thermoforming serta dikombinasikan dengan serat kaca dalam
resin teknik.
2. Pengemasan Sekunder
Kemasan sekunder merupakan tahapan selanjutnya dari pengemasan
primer. Produk yang berasal dari ruang pengemas primer selanjutnya
dibawa ke ruang pengemas sekunder. Produk yang telah masuk keruang
pengemas sekunder selanjutnya dikemas oleh para packer. Produk
dikemas dalam karton yang merupakan pengemas sekunder. Karton
dilewatkan pada mesin karton sealer yang secara otomatis akan menutup
rapat karton baik dari bawah maupun dari atas. Pada kemasan sekunder
juga terdapat informasi tentang produk, namun tidak selengkap informasi
yang terdapat pada kemasan primer.

2.5.2 Strategi Saluran Pemasaran/distribusi, Agen, Ritel


PT. Amerta Indah Otsuka memproduksi dengan kapasitas produksi
sebesar 600 botol/menit dan jam kerja selama 23 jam per hari, jumlah
produk Pocari Sweat tentunya sangat banyak. Pabrik Pocari Sweat di
Kejayan merupakan sub induk dari Perusahaan Otsuka Asia Pasifik yang
memproduksi minuman isotonik Pocari Sweat. Sehingga selain memenuhi

45
permintaan Pocari Sweat dalam negeri, produk akan diekspor ke
Hongkong, Singapura, Malaysia, Arab Saudi dan Mesir.

2.5.3 Penetapan Harga, Metode, Tujuan


Penetapan harga yang dibuat oleh PT Amerta Indah Otsuka
Indonesia disesuaikan dengan pasar dan jangkauan. Karena faktor biaya-
biaya operasional tiap daerah pasti berbeda.

2.5.4 Promotion: Periklanan, Sales Promotion, Personal Selling Publisitas


Perusahaan ini juga menerapkan strategi fungsional yaitu dengan
memperhatikan transparansi, kejujuran dan keterbukaan dengan pihak
suplier, konsultan, agen dan lain sebagainya. Dengan adanya transparansi,
kejujuran dan keterbukaan dengan pihak suplier akan membuat hubungan
semakin mudah dan dapat saling percaya. Selain dengan suplier,
perusahaan ini juga menerapkan strategi fungsional ini dengan para
distributor, sehingga mereka tetap selalu setia dengan produk yang
dihasilkan oleh PT. Otsuka Indonesia ini. Hal ini semua akan
meningkatkan nilai trustworthy baik dari relasi kerja maupun distributor.
Dengan strategi yang seperti inilah yang membuat PT. Otsuka
Indonesia kini tidak hanya berkembang di Indonesia. Namun mereka juga
menyebarkan sayapnya dengan produk ekspor ke berbagai negara seperti
Taiwan, Hong Kong, Singapura, Sri Lanka, Malaysia, Myanmar, Vietnam,
Papua Nugini, Fiji, Tonga, Samoa, Oman, Timor Leste, dan Australia.

2.5.5 SPT: Segmentasi-Positioning-Targeting


Untuk strategi pemasaran, PT Amerta Indah Otsuka menyediakan
pocari sweat dalam berbagai bentuk dan ukuran, misalnya kemasan sachet,
botol 500ml, botol 900ml, botol 2L, kemasan PET, dan kemasan kaleng.
Sehingga konsumen dapat membeli produk pocari sesuai kebutuhan
mereka. Sayangnya, PT Amerta Indah Otsuka hanya memproduksi 1 jenis
minuman isotonik, dan 1 rasa yakni Pocari Sweat.

46
2.5.6 Pangsa Pasar, Persaingan
Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh PT AIO
diproduksi langsung di Indonesia. Produk PT AIO berasal dari bahan baku
pilihan berkualitas tinggi dan diproses melalui beberapa tahap: penyiapan
bahan, pencampuran, pencucian, pengisian dan penutupan, pengkodean,
pemeriksaan, pengemasan, dan pengangkutan.

Selama ini pabrik-pabrik PT AIO di Indonesia telah menerima


berbagai penghargaan dari nasional maupun internasional atas pencapaian
standar yang melampaui pabrik-pabrik sejenis di dunia. Atas kebanggan
ini, PT Amerta Indah Otsuka membuka kesempatan bagi semua orang
yang ingin melihat langsung proses produksi di PT AIO yang higienis dan
berkualitas.

2.5.7 E-Commercials, Telemakerting, net-working, Internet (Website)


Perusahaan PT Amerta Indah Otsuka telah menerapkan internet
dan telemarketing sebagai layanan untuk membantu strategi penjualan dan
pengenalan produk serta berfungsi untuk pemesanan.

2.5.8 Sistem Informasi Pemasaran


PT. Otsuka Indonesia juga menerapkan beberapa strategi lain
seperti:
1. E-Business channel priorities
Pada strategi ini, PT. Otsuka Indonesia memberikan informasi tentang
produk-produknya yang beredar di pasaran dan informasi tentang
perusahaan secara online.
2. Organizational Restructuring and Capabilities
Dengan strategi ini PT. Otsuka Indonesia menjalin kerjasama yang
baik dengan pihak distributor dalam memasarkan produknya.
3. Business, Service and Revenue Model
Pada strategi ini PT. Otsuka Indonesia melakukan sistem jemput bola
dengan sering mendatangi beragam acara yang tengah berlangsung dan

47
mengadakan program-program yang audiensnya sesuai dengan target
market.
4. Marketplace Restructuring
Strategi ini mengubah struktur target market agar selalu terstruktur
dengan baik dan berjalan lancar.
5. Positioning and Differentiation Strategies
PT. Otsuka Indonesia sangat mementingkan kualitas produk mereka,
karena menyangkut kesehatan untuk masyarakat.

48
BAB III
ANALISIS DATA

3.1 Bidang Manajemen dan Organisasi


Mary Parker Follett mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti
bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan
orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin
diperlukan, atau berarti dengan tidak melakukan tugas-tugas itu sendiri.
Pengertian manajemen begitu luas, sehingga dalam kenyataannya
tidak ada definisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang.
Pembahasan kita akan dimulai dengan definisi yang lebih kompleks dan
mencakup aspek-aspek penting pengelolaan, seperti yang dikemukakan
oleh Stoner sebagai berikut :
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, peng-
arahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

3.2 Bidang SDM / Personalia


Definisi Manajemen Sumber daya manusia sering disebut juga
dengan manajemen personalia. Manajemen personalia merupakan proses
manajemen yang diterapkan terhadap personalia yang ada di organisasi.
Menurut Edwin B. Flippo, Manajemen Personalia adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dari pengadaan
pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan
pemberhentian karyawan, dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan,
individu, karyawan dan masyarakat.
Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia menurut Gary Dessler
adalah kebijakan dan praktik yang dibutuhkan seseorang untuk
menjalankan aspek “orang” atau sumber daya manusia dari posisi seorang

49
manajemen, meliputi perekrutan, penyaringan, pelatihan, pengimbalan dan
penilaian.

Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia menurut T. Hani


Handoko adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan
penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan-tujuan
individu maupun organisasi.

3.3 Manajemen Operasional


Manajemen operasional adalah usaha pengelolaan secara optimal
penggunaan faktor produksi : tenaga kerja, mesin – mesin, peralatan,
bahan mentah dan faktor produksi lainnya dalam proses transformasi
menjadi berbagai produk barang dan jasa.
Sebelum perusahaan memulai suatu tahapan produksi terlebih
dahulu harus memperhatikan hal – hal seperti jenis out put yang akan
dihasilkan, apakah berupa produk atau jasa, pemilihan lokasi, pemilihan
bahan baku, pemilihan bahan penolong, penyediaan tenaga kerja atau
sumber daya manusia, penetapan biaya standart produksi, alat – alat apa
yang akan digunakan, faktor ekonomis, kesehatan, keselamatan kerja,
standart kualitas mutu dan penanganan limbah.
Apabila semua faktor – faktor diatas sudah direncanakan dengan
sematang mungkin, maka perusahaan tersebut akan siap untuk
menghadapi masalah – masalah dibbawah ini. Masalah – masalah yang
akan dihadapi oleh manajemen personal diantaranya adalah sebagai
berikut :
 Fokus global
 Kinerja just in time
 Bersekutu dengan rantai pemasok
 Pengembangan produk yang cepat
 Mass customization
 Pemberdayaan pekerja
 Produksi yang peka terhadap lingkungan

50
Definisi manajemen produksi dan operasi menurut
Reksohadiprodjo, dan soedarmo (1999 : 2) manajemen produksi adalah
usaha pengelolaan secara optimal terhadap faktor – faktor produksi yang
terbatas adanya untuk mendapatkan hasil tertentu dengan menggunakan
prinsip – prinsip ekonomi yaitu dengan pengorbanan tertentu untuk
mendapatkan hasil yang sebanyak – banyaknya atau dengan tingkat hasil
tertentu diusahakan dengan pengorbanan.

3.4 Manajemen Keuangan


Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan,
penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan
penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

Fungsi Manajemen Keuangan :

a. Perencanaan Keuangan : Membuat rencana pemasukan dan


pengeluaran serta kegitan – kegiatan lainnya untuk periode
tertentu.
b. Penganggaran Keuangan : Tindak lanjut dari perencanaan
keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan
pemasukan.
c. Pengelolaan Keuangan : Menggunakan dana perusahaan
untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
d. Pencarian Keuangan : Mencari dan mengeksploitasi sumber
dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
e. Penyimpanan Keuangan : Mengumpulkan dana perusahaan
serta menyimpan dana tersebut dengan aman.
f. Pengendalian Keuangan : Melakukan evaluasi serta
perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada
perusahaan.

51
g. Pemeriksaan Keuangan : Melakukan audit internal atas
keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi
penyimpangan.

3.5 Manajemen Pemasaran


Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis
yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan
dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik
kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial.
Secara umum kegiatan pemasaran terdiri atas serangkaian prinsip
untuk memilih pasar sasaran, mengevaluasi kebutuhan konsumen,
mengembangkan barang dan jasa pemuas kebutuhan, memberi nilai pada
konsumen dan laba pada perusahaan.
Untuk menilai layak atau tidaknya bisnis barang atau jasa yang
sedang digeluti yang ditinjau dari aspek pemasaran, maka perusahaan
harus melakukan studi pada tiga kegiatan besar, yaitu :
 Penentuan segmen, target dan posisi produk pada pasar.
 Kajian untuk mengetahui hal – hal utama dari konsumen
seperti, perihal sikap, perilaku serta kepuasan mereka atas
produk yang dihasilkan.
 Menentukan strategi, kebijakan dan program pemasaran
Definisi Pemasaran menurut William J. Stanton adalah suatu
sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan
barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang
ada maupun pembeli potensial.
Definisi lainnya, Pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,
dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

52
Dengan pemasaran perusahaan berusaha menghasilkan laba dari
penjualan barang dan jasa yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan
pembeli. Disinilah peran manajer pemasaran dibutuhkan, dimana tugas
dari manajer pemasaran adalah memilih dan melaksanakan kegiatan
pemasaran yang dapat membantu dalam pencapaian tujuan organisasi.

53
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Laporan hasil PKL yang dilakukan di PT Amerta Indah Otsuka ini


merupakan suatu catatan kegiatan kami yang telah melaksanakan secara
langsung kegiatan praktek kerja lapangan di dalam dunia kerja. Mudah –
mudahan dengan adanya pengalaman ini merupakan langkah awal dan
sebagai dorongan bagi kami untuk memiliki kemampuan kerja sekaligus
sebagai pengalaman serta membentuk perilaku kami untuk menjadi tenaga
kerja yang profesional serta memiliki rasa disiplin yang tinggi, serta etos
kerja yang tinggi pula untuk memotivasi guna menjadi manusia yang
kreatif, komunikatif dan inovatif yang nantinya akan mmemberikan hasil
profesionalisme di dalam dunia kerja.

Berdasarkan hasil studi orientasi praktek kerja lapangan (PKL)


mandiri yang penulis lakukan pada PT Amerta Indah Otsuka maka penulis
dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Manajemen Organisasi
Manajemen dan organisasi yang diterapkan dalam PT Amerta
Indah Otsuka sesuai dengan pendapat menurut Stoner sebagaiman
telah dikutip oleh T. Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa
“Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, peng-
arahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.
PT. Amerta Indah Otsuka merupakan pabrik yang bergerak
di bidang bisnis minuman isotonik dan makanan ringan rendah
lemak dengan produk yang dihasilkan minuman ion Pocari Sweat
dan cemilan sehat Soyjoy.

54
2. Manajemen Sumber Daya Manusia
Dilihat dari aspek sumber daya manusia yang ada pada PT
Amerta Indah Otsuka masih tidak memiliki banyak kendala baik dari
segi pembagian struktur organisasi maupun pembagian tenaga kerja.
Sebab proses produksinya banyak dilakukan oleh mesin. PT Amerta
Indah Otsuka juga memiliki kegiatan-kegiatan sosial lainnya yang
dapat membantu menyejahterakan masyarakat dan lingkungan

3. Manajemen Operasional
Dilihat dari aspek produksi pada PT Amerta Indah Otsuka
telah memiliki nilai lebih dari pada pesaing lain, yaitu ditunjang dari
proses produksi sampai kualitas produk akhir yang begitu selektif
sehingga kualitas dari produknya menjadi acuan utama.
Proses produksi yang dilakukan dalam pengolahan Pocari
Sweat ini semuanya dilakukan dengan peralatan dan mesin yang
modern dan dalam pengolahannya sudah sangat steril dan
meminimalisir campur tangan manusia.
Dengan kapasitas produksi sebesar 600 botol/menit dan jam
kerja selama 23 jam per hari produk pocari sweat dengan bermacam-
macam kemasan ini sudah dipasarkan ke Indonesia, Hongkong,
Singapura, Malaysia, Arab Saudi dan Mesir.

4. Manajemen Keuangan
Dilihat dari segi aspek keuangan pada PT Amerta Indah
Otsuka tidak ada kendala dalam kepemilikan modal sebab
merupakan perusahaan yang hak jualnya dibeli oleh setiap negara di
belahan dunia.

5. Manajemen pemasaran
Dari segi pemasaran PT Amerta Indah Otsuka telah memiliki
segmen pasar dan strategi pemasaran yang baik sehingga pemasaran
pada usaha ini tidak banyak mengalami hambatan. Untuk daerah

55
pemasaran dan cara pemasaran tidak perlu dikonsentrasikan lagi
sebab telah memperoleh usaha perluasan yang baik.

4.2. Saran

1. Manajemen dan Organisasi


PT Amerta Indah Otsuka sebaiknya lebih meningkatkan
pengawasan dan pengarahan supaya tujuan perusahaan dapat
tercapai secara optimal.

2. Manajemen Sumber Daya Manusia


PT Amerta Indah Otsuka perlu memberikan pelatihan –
pelatihan khusus pada setiap karyawan supaya mereka memiliki skill
yang baik dan bagus dalam meningkatkan kualitas produk supaya
tetap terjaga.

3. Manajemen Operasional / Produksi


PT Amerta Indah Otsuka perlu meningkatkan kualitas
produk yang dihasilkan atau varian rasa sesuai dengan minat
konsumsi masyarakat Indonesia.

4. Manajemen Keuangan
- Pengendalian biaya hendaknya mengacu pada pendapatan
sesuai dengan rencana kerja.
- Anggaran sebagai alat pelaksanaan pengawasan yang diukur di
atas biaya yang sesungguhnya terjadi akan dapat digunakan
secara efektif apabila orang-orang yang ada di dalam organisasi
merasa bahwa anggaran perusahaan adalah anggaran yang
dimilikinya.

56
5. Manajemen Pemasaran
Agar konsumen merasa sangat puas sebaiknya perusahaan
lebih meningkatkan kinerjanya dan bisa memahami produk apa yang
menjadi harapan masyarakat.

57
III. PT NIPPON INDOSARI CORPINDO, Tbk
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang PKL


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat
sekarang ini, membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima
perubahan-perubahan yang terjadi akibat kemajuan dan perkembangan
tersebut.

Dalam masa persaingan yang sedemikian ketatnya sekarang ini,


menyadari sumber daya manusia yang merupakan model utama dalam suatu
usaha, maka kualitas tenaga kerja harus dikembangkan dengan baik, jadi
perusahaan atau instansi diharapkan memberikan kesempatan pada mahasiswa
untuk lebih mengenal dunia kerja dengan cara menerima mahasiswa yang
ingin mengadakan kegiatam praktek kerja lapangan.

Praktek kerja lapangan adalah penerapan seorang mahasiswa pada


dunia kerja nyata yang sesungguhnya, yang bertujuan untuk mengembangkan
keterampilan dan etika pekerjaan, serta untuk mendapatkan kesempatan dalam
menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang ada kaitannya dengan
kurikulum pendidikan.

Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, mahasiswa diharuskan


mencari sendiri perusahaan-perusahaan pemerintah maupun swasta yang bisa
dijadikan tempat untuk praktek kerja lapangan, pada kesempatan kali ini
penyusun melaksanakan praktek kerja lapangan di PT Nippon Indosari
Corpindo.

1.2 Tujuan PKL


Tujuan memilih perusahaan PT Nippon Indosari Corpindo adalah
terciptanya timbal balik antara dunia pendidikan khususnya yang berhubungan

58
dengan kegiatan ekonomi, dunia bisnis, serta dapat dijadikan sebagai referensi
tambahan khususnya untuk mencetak mutu sarjana yang berkualitas dan
sesuai dengan apa yang diharapkan dunia bisnis.

Adapun tujuan dari PKL itu sebenarnya adalah :


1. Sebagai peran serta penulis dalam memberikan sumbangan pemikiran
dalam bentuk sikap sebagai warga Negara yang baik.
2. Sebagai realisasi sekaligus sebagai penerapan ilmu yang diperoleh
penulis selama menempuh pendidikan di bangku kuliah.
3. Memupukkan sikap profesionalisme yang dibutuhkan oleh para
mahasiswa pada aspek-aspek yang berpotensial dalam lapangan kerja
sesuai dengan bidang yang ditekuni.
4. Sebagai wahana bagi penulis baik antara pihak perusahaan maupun
dengan pihak universitas yang mungkin akan banyak memberi manfaat
bagi keduanya.

1.3 Manfaat Studi Orientasi


 Mampu melihat hubungan antara dunia kerja dan dunia pendidikan.
 Mampu menggunakan pengalaman kunjungan untuk mendapatkan
kesempatan kerja yang diinginkan setelah menyelesaikan kuliahnya.
 Sebagai pengalaman awal buat mahasiswa sebelum terjun langsung ke
dunia kerja yang nyata dan wadah untuk menjalin kerjasama yang baik
antara lembaga pendidikan dengan pihak instansi yang terkait.

59
BAB II

TEMUAN DATA

2.1 Bidang Manajemen dan Organisasi

2.1.1 Identitas Badan Usaha


 Nama Perusahaan : PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk
 Alamat : Kawasan PIER Jl. Rembang Industri Raya No. 28
Pasuruan 67152 – Jawa Timur
 Telp : +62343740388
 Fax : +62343740387
 Visi
Menjadi perusahaan roti terbesar di Indonesia dengan menghasilkan dan
mendistribusikan produk-produk berkualitas tinggi dengan harga
terjangkau bagi rakyat Indonesia.
 Misi
Membantu meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dengan
memproduksi dan mendistribusikan makanan yang bermutu tinggi, sehat,
halal dan aman bagi pelanggan.

60
2.1.2 Struktur Kepemilikan

61
2.1.3 Struktur Organisasi

2.1.4 Sejarah Singkat Perusahaan dan Perkembangan sampai Sekarang

Pada bulan September 1996 PT Nippon meluncurkan produk roti


yang pertama dengan brand “Sari Roti”. Kemudian pada awal tahun 2001,
meluncurkan brand kedua yaitu “Boti”. PT Nipon Indosari Corpindo
merupakan perusahaan roti petama di Indonesia yang menggunakan

62
teknologi modern dari Jepang yang dalam proses pembuatannya memiliki
standarisasi untuk mendapai kriteria halal, healthy (sehat), hygiene
(bersih). Semboyan daripada Pabrik Sari Roti ini adalah 3 H yaitu, Halal,
Healthy, dan Higienies.
 Halal, dimana pada setiap produk sari roti yang di produksi sudah
mendapat sertifikasi Halal dari badan MUI (Majelis Ulama
Indonesia).
 Healthy, dimana pada setiap produk roti yang dihasilkan atau
diproduksi untuk komposisi gizinya sudah sesuai dengan standart
komposisi gizi masyarakat Indonesia pada umumnya.
 Hegienies, dimana dalam setiap proses maupun pra prosesnya dari
setiap produk yang dihasilkan sudah memenuhi standart GMP (Good
Manufacturing Practice).

Sejarah Singkat :
 Tahun 1995: Berdiri sebagai sebuah perusahaan Penanaman Modal Asing
dengan nama PT Nippon Indosari Corporation.
 Tahun 2001: Meningkatkan kapasitas produksi dengan menambahkan dua lini
mesin (roti tawar dan roti manis)
 Tahun 2005: Perseroan membuka pabrik kedua di Pasuruan, Jawa Timur.
 Tahun 2008: Perseroan membuka pabrik ketiga di Cikarang, Jawa Barat.
 Tahun 2010: Perseroan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana pada
tanggal 28 Juni 2010 di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten
ROTI.
 Tahun 2011: Perseroan membangun tiga pabrik di Semarang (Jawa Tengah),
Medan (Sumatra Utara), dan Cikarang (Jawa Barat).
 Tahun 2012: Perseroan membangun dua pabrik baru di Palembang (Sumatra
Selatan) dan Makassar (Sulawesi Selatan), serta menambahkan
masing-masing satu lini mesin pada tiga pabrik yang telah ada di
Pasuruan, Semarang dan Medan.

63
 Tahun 2013: Perseroan membangun dua pabrik baru (double capacity) di
Cikande (Banten) dan Purwakarta (Jawa Barat).

2.1.5 Pelaksanaan Fungsi Manajemen


Planning (Fungsi Perencanaan) :
- Menetapkan arah tujuan serta target bisnis.
- Menyusun strategi dalam pencapaian tujuan dan target tersebut.
- Menentukan sumber daya yang dibutuhkan.
- Menetapkan standar kesuksesan dalam pencapaian suatu tujuan dan
target bisnis.
Perencanaan/planning dibagi menjadi beberapa jenjang :
- Top Level Planning (Rencana Jenjang Atas)
- Middle Level Planning (Rencana Jenjang Menengah)
- Low Level Planning (Rencana Jenjang Bawah)

2.1.6 Pengembangan Usaha Perusahaan


Sari roti melakukan pengembangan usaha dengan membangun
beberapa plan di seluruh Indonesia untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Tercatat ada 10 plan di seluruh Indonesia diantaranya, Pasuruan,
Semarang, Medan, Cibitung, Makassar, Palembang, dan Cikande. Selain
itu, PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk mengembangkan usahanya
dengan mengeluarkan produk baru yaitu Tepung Roti dan cake.
Antara lima sampai sepuluh lini produksi akan ditambahkan pada
pabrik-pabrik yang telah ada tahun ini. Kriteria untuk pembangunan pabrik
baru PT Nippon semakin ketat sejalan dengan usahanya untuk mencapai
standar yang makin tinggi dalam operasional, pengembangan produk dan
produktivitas.

2.1.7 Proyeksi Manajemen dalam Menghadapi Masa yang Akan Datang


Untuk menghadapi persaingan bisnis di masa yang akan datang,
manajemen telah menyusun strategi khusus dalam melihat pangsa pasar.
Dimana dilakukan pengembangan secara sistematis di berbagai lini.

64
Adapun prinsip dasar yang dipegang oleh PT Nippon Indosari
Corporindo, Tbk. yaitu sebagai berikut :
 Kualitas (Quality)
 Pelayanan (Service)
 Harga (Price)
 Pengiriman (Delivery)
 Administrasi (Administrative)
Prospek perkembangan industri makanan dan minuman Indonesia
masih memiliki potensi untuk terus berkembang. Hal ini sejalan dengan
tingginya tingkat populasi dan kondisi ekonomi masyarakat. Berdasarkan
hasil Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia pada Mei 2010
sebanyak 237.641.326 jiwa yang tersebar di 33 provinsi dan sekitar 57%
dari jumlah penduduk tersebut tinggal di Pulau Jawa. Besarnya potensi
perkembangan industri makanan dan minuman ini menunjukan bisnis
Perseroan memiliki potensi yang sangat besar untuk terus berkembang.

2.1.8 Sistem Informasi Manajemen (SIM) Maupun Sistem Informasi


Akuntansi (SIA)
Pengelolaan Manajemen PT Nippon Indosari Corpindo telah
menggunakan mesin-mesin yang berkualitas dan untuk membuat laporan
digunakan sebuah perangkat lunak atau biasa disebut dengan system
komputer. Laporan pada tiap cabang diharuskan untuk dikirimkan lewat e-
mail melalui internet, ke kantor pusat, sehingga situasi dan kondisi di
cabang manapun dapat diketahui dan dengan cepat meminimalisir segala
hambatan yang akan datang. Pengambilan keputusan di manajemen PT
Nippon Indosari Corpindo berdasarkan laporan yang telah diterima oleh
pusat berkenaan dengan masalah yang melibatkan kantor pusat. Masalah
yang berkenaan dengan cabang dan mengharuskan adanya tindakan yang
tepat dan cepat, maka wewenang GM Cabanglah untuk mengambil
keputusan dan melaporkannya ke pusat.

65
2.2 Bidang Manajemen SDM/Personalia
2.2.1 Persyaratan dan Tata Laksana Penerimaan Pegawai
Sampai dengan Desember 2013, Perseroan telah memperkerjakan
3.496 Karyawan yang tersebar di berbagai lokasi kerja Perseroan. Cara
perusahaan mendapatkan Tenaga kerja atau karyawan baru adalah dengan
melalui dua cara, yaitu dengan cara eksternal dan internal .Cara eksternal
dilakukan dengan menginformasikan lowongan kepada berbagai media
atau log tertentu, sedangkan cara internal dilakukan dengan seleksi, yaitu
melakukan interview dengan HRD, User, kemudian melakukan uji
Psikotes,dan tes akhir dari tahap seleksi adalah melakukan medical check
up, guna mengetahui kesehatan pelamar.

2.2.2 Pembinaan Karir


Dengan besarnya jumlah Karyawan yang dimiliki, Perseroan
memandang perlu untuk menerapkan program pelatihan yang
berkesinambungan untuk menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas dan memiliki etos kerja prima. Pelatihan yang diberikan
Perseroan antara lain :

66
• Pelatihan GMP (Good Manufacturing Practice)
• Pelatihan SSOP (Sanitation Standard Operating Procedure)
• Pelatihan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
• Pelatihan TPM (Total Productivity Training)
• Baking Training School
• Pelatihan HACCP (Hazard Analytical Critical Control Point)
• Sosialisasi kebijakan dan standard operating procedure (SOP)
LPPOM MUI
• Pelatihan Pajak
• Pelatihan Internal Audit
• Pelatihan kepemimpinan (leadership)
• Pelatihan lainnya sesuai dengan kebutuhan Karyawan dalam
menunjang pekerjaannya.

2.2.3 Pengembangan SDM ; HRD


Selain itu, sebagai bentuk apresiasi terhadap Karyawan, Perseroan
pun melaksanakan beberapa kegiatan, yang beberapa diantaranya
bekerjasama dengan Serikat Pekerja Sukses untuk membantu
kesejahteraan Karyawan.
PT Nippon juga telah menggunakan secara full time teknisi-teknisi
Jepang yang berasal rekanannya Shikishima Baking Corporation untuk
pengembangan produk, kontrol kualitas dan program pelatihan bagi
karyawannya.

2.2.4 Pensiun, PHK/Kompensasi, Promosi, Mutasi, Gugus Kendali Mutu,


5S/5R
Untuk meningkatkan kesejahteraan Karyawan, Perseroan
memberikan sistem kompensasi kepada Karyawan yang berbasis kinerja.
Selain itu, Perseroan pun memberikan beberapa fasilitas lain yang dapat
dimanfaatkan Karyawan seperti:
• Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)
• Transportasi

67
• Asuransi kesehatan Karyawan dan keluarga
• Poliklinik pada setiap lokasi pabrik Perseroan
• Peralatan P3K
• Dokter dan paramedis
• Petugas K3
• Regu pemadam kebakaran
• Program Pensiun Karyawan
• Fasilitas olahraga
• Sarana ibadah
• Kantin
• Tunjangan Hari Raya dan lain-lain.

 Penerapan 5R dilakukan di lingkungan kerja PT Nippon Indosari


Corporindo sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Definisi :
 RINGKAS (SEIRI)
Adalah lingkungan atau tempat kerja yang ringkas bebas dari
semua barang yang tidak diperlukan.
 RAPI (SEITON)
Adalah lingkungan dan tempat kerja yang tersusun rapi sehingga
setiap barang yang berada ditempat kerja mempunyai tempat yang
pasti.
 RESIK (SEISO)
Adalah lingkungan dan tempat kerja yang bersih.
 RAWAT (SEIKETSU)
Adalah pemeliharaan lingkungan atau tempat kerja yang baik dan
teratur.
 RAJIN (SHITSUKE)
Adalah sikap mental yang disiplin atas kesadaran sendiri yang
dilakukan dengan teratur.

68
2.2.5 Integrasi, Hubungan SDM, Pemeliharaan, Audit Personalia
 Pemeliharaan Tenaga Kerja
Bentuk kesejahteraan kerja yang diberikan perusahaan kepada
karyawannya sesuai dengan tingkatan atau grade masing-masing.
Salah satu contoh umum dari kesejahteraan tenaga kerja yaitu
dengan diberikannya JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga
Kerja). Waktu kerja karyawan dibagi menjadi 2 shift, yaitu :

1. Pkl 21.00 – 05.00 WIB (Shift 1)


2. Pkl 05.00 – 16.00 WIB (Shift 2)

2.3 Bidang Produksi dan Operasi


2.3.1 Bahan Baku – Proses Produksi
Bahan baku yang digunakan oleh pabrik Sari Roti adalah bahan
baku premium yang terjamin mutu dan kualitasnya. Bahan baku pokok
yang digunakan: Tepung terigu, air, ragi, telur, garam, gula dan
margarin. Sedangkan bahan isian atau filler antara lain : cokelat, keju,
kelapa, strawberry, mocca, sarikaya dan vanilla.

 Proses Produksi
- Dalam proses pembuatan roti, SARI ROTI menggunakan
metode sponge and dough mixing.
- Proses fermentasi ini berlangsung antara 3 hingga 4 jam pada
ruangan khusus yang dijaga suhu dan kelembabannya.
- Dilakukan proses pencampuran bahan kedua atau dikenal
sebagai dough mixing.
- Selanjutnya adonan roti dipotong sesuai dengan standar berat yang
telah ditetapkan untuk setiap produk menggunakan mesin
pemotong khusus (divider) dan kemudian dibulatkan secara
otomatis menggunakan rounder.
- adonan selanjutnya dikeluarkan dan siap untuk dipanggang.

69
- Dilakukan proses pendinginan (cooling) pada cooling
tower terlebih dahulu sebelum roti siap untuk dikemas.
- Setelah mencapai suhu yang telah ditetapkan, roti selanjutnya siap
untuk dikemas.
- Roti yang telah dikemas selanjutnya akan dilewatkan terlebih
dahulu pada metal detector.
- Roti yang telah lolos dari metal detector selanjutnya akan disusun
pada krat khusus, diserahkan kepada gudang Finished Goods dan
siap untuk didistribusikan.

2.3.2 Pemilihan Lokasi, Layout Mesin, Konstruksi Bangunan


Dipilihnya lokasi ini berada di kawasan industri PIER Jl. Rembang
Industri Raya No. 28, Pasuruan 67152- Jawa Timur yang merupakan
tempat strategis dan mampu dijangkau masyarakat dengan menggunakan
kendaraan umum/angkot. Serta dimaksudkan untuk memberikan lowongan
pekerjaan bagi masyarakat sekitar yang membutuhkan pekerjaan.

2.3.3 Faktor Ekonomis, Kesehatan, Keselamatan Kerja


Karyawan merupakan salah satu aset yang tidak ternilai, oleh
karena itu Perseroan selalu berusaha untuk melindungi seluruh Karyawan
Perseroan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengikutsertakan
seluruh Karyawan Perseroan dalam program jaminan sosial. Melalui
program tersebut, seluruh Karyawan mendapatkan fasilitas seperti Jaminan
Kesehatan, Jaminan Hari Tua, dan Jaminan Kecelakaan Kerja. Peseroan
senantiasa menanamkan budaya hidup sehat kepada setiap Karyawan.
Salah satu bentuk budaya hidup sehat yang ditanamkan adalah
adanya ketentuan dilarang merokok pada setiap wilayah kerja Perseroan
baik di lokasi kantor maupun di seluruh lokasi pabrik Perseroan.
Ketentuan dilarang merokok ini tidak hanya diciptakan demi kesehatan
Karyawan saja, tetapi diciptakan pula sebagai bagian dari penerapan
keselamatan kerja Perseroan. Perseroan pun menyediakan fasilitas klinik
diseluruh pabrik Perseroan lengkap dengan tenaga paramedis yang

70
profesional dan siap memberikan pelayanan kesehatan serta pertolongan
pertama kepada setiap Karyawan.
Untuk mejaga kesehatan Karyawan, Perseroan pun menyediakan
fasilitas kantin yang menghidangkan beraneka makanan bergizi untuk
dikonsumsi oleh seluruh Karyawan tanpa dipungut biaya. Makanan
tersebut disediakan oleh pihak ketiga yang telah diseleksi secara ketat baik
dari segi kelengkapan gizi, kehigienisan, kehalalan dan keragaman menu
makanan. Seluruh pabrik dan lokasi kerja Perseroan telah dilengkapi
dengan panduan jalur evakuasi menuju tempat berkumpul yang aman, alat
pemadam api ringan (APAR), hydrant, serta tim tanggap darurat yang siap
membantu proses evakuasi Karyawan selama terjadi bencana.

2.3.4 Standar Kualitas (ISO), Produktivitas/Efisiensi


PT Nippon Indosari Corporindo, Tbk telah mendapatkan
pengakuan standar kualitas keamanan pangan dari ISO 22000 ppt.
Sehingga sari roti dapat menembus menjadi produk roti berskala nasional
pertama.

2.3.5 Pengadaan, Pemeliharaan Alat/Mesin, Umur Tehnis/Ekonomis Mesin


Alat-alat/ Mesin Produksi yang digunakan oleh PT Nippon :

 Mixer
 Oven
 Bak fermentasi
 Blazzer
 Divider
 Panner
 Rounder
 Cooling tower
 OHP
 Mesin Packaging
 Mesin Press

71
 Mesin Metal Detecto
 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk mengadakan pemeliharaan
mesin secara preventif. Hal ini dilakukan untuk mengurangi
downtime mesin, sehingga produksi tetap bisa berjalan lancar
untuk memenuhi target yang telah ditetapkan.

2.3.6 Limbah, Daur Ulang, AMDAL


Setiap afal/limbah hasil produksi sari roti di PT. Nippon Indosari
Corporindo ditampung oleh beberapa pihak yang nantinya akan digunakan
untuk produk pakan ternak.

2.4 Bidang Keuangan/Finansiil


2.4.1 Modal Usaha
Perseroan mengelola struktur permodalan dan melakukan
penyesuaian, dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian. Tujuan
utama pengelolaan modal Perseroan adalah untuk memastikan
terpeliharanya rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha, memenuhi
persyaratan perjanjian utang dan memaksimalkan nilai bagi pemegang
saham.

2.4.2 Potensi Perolehan R/L usaha


Berdasarkan laporan keuangan tahunan atau Annual Report yang
tercatat dengan nama emiten ROTI di Bursa Efek Indonesia, laba yang
diperoleh oleh PT Nippon meningkat sebesar 20-25 %.

2.4.3 Bantuan Pemerintah, Perbankan, Pihak Ketiga, bursa


Tidak ada bantuan dana dari pemerintah atau perbankan karena PT.
Nippon Indosari Corpindo, Tbk adalah perusahaan terbuka yang sahamnya
bebas diperjualbelikan sehingga banyak pihak yang menanamkan modal
atau sebagai investor di perusahaan ini.

72
2.4.4 Peran Akuntan Manajemen

2.4.5 Peran Internal Audit


Karena PT. Nippon Indosari Corpindo, tbk adalah perusahan
terbuka maka akan banyak sekali tindakan/laporan yang harus
dipertanggungjawabkan terhadap pemegang saham, salah satunya
penyelenggaraan manajemen dan proses produksi. Disini ada divisi
khusus yaitu bagian internal auditor yang biasanya bertugas untuk keliling
ke semua plan. Dan pada saat kami melaksanakan PKL, pada waktu itu
perusahaan sedang di audit oleh head office. Audit ini dilakukan biasanya
setiap 6 bulan sekali dan akan mengaudit manajemen secara keseluruhan
apakah ada penyimpangan-penyimpangan, kecurangan, penipuan (ROLL
DETECTION) semua akan dikawal dan dikontrol oleh departemen internal
audit.
Apabila ditemukan sebuah penyimpangan, kecurangan atau
penipuan maka akan dilakukan improvement apabila terkait manajemen.
Ada tim khusus yang menangani hassp dan halal inssuren system terkait
internal auditnya. Untuk hasap dan sch di perusahaan ini dilakukan sendiri
untuk tim manajemen halal dan tim manajemen keamanan pangan
melakukan audit juga 6 bulan.

2.4.6 Peran Eksternal Audit


Audit yang dilakukan dari luar perusahaan yaitu, perusahaan
konsultan untuk memudahkan perusahaan dalam mengetahui jumlah
pendapatan dan berapa pajak yang harus dikeluarkan, agar perusahaan
mendapatkan kepercyaan dari pihak luar untuk bekerjasama dengan
perusahaan lain.

73
2.4.7 Pajak, Biaya Perijinan
PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk mempunyai divisi khusus
pajak. Pajak di PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk mempunyai 2 macam
pajak yaitu pajak masukan dan keluaran. Untuk perijinan di perusahaan ini
ada banyak yaitu ada Surat Ijin Edar, IMB, UPL dan UKL tentang
Lingkungan, BPOM.

Untuk perijinan legal ada di head office yang disebut legal


departemen dimana tugasnya mengurus semua perijinan dan berpusat
disana. Untuk di cabang perusahaan legal departemen umumnya akan
dibantu oleh bagian HRD untuk perijinan lokal atau daerah.

2.5 Bidang Pemasaran


2.5.1 Produk : Orientasi, Merk, Label, Pengepakan, Pengembangan
 Produk (Jenis-jenis Roti)
Produk Sari Roti dibagi menjadi 2, yaitu roti manis dan roti
tawar. Berikut ini adalah macam-macam jenis dan varian rasa yang
tersedia dari produk Sari Roti.

 Roti Manis :
 Roti Isi Krim
 Roti Isi Krim Coklat Vanila
 Roti Isi Krim Moka
 Roti Isi Krim Keju
 Roti Isi Krim Coklat
 Roti Sobek :
 Roti Sobek Isi Coklat Nanas
 Roti Sobek Isi Coklat Blueberry
 Roti Sobek Isi Coklat Sarikaya
 Roti Sobek Isi Coklat Strawberry
 Roti Sobek Isi Coklat Keju
 Roti Sobek Isi Coklat

74
 Roti Isi
 Roti isi strawberry
 Roti Isi Coklat
 Roti Isi Sarikaya
 Roti Isi Coklat Keju
 Roti Tawar:
 Roti Tawar Spesial
 Roti Tawar Gandum
 Roti Tawar Kupas
 Roti Tawar Coklat Chip
Pada setiap kemasan produk Sari Roti, telah dilengkapi dengan
beraneka ragam informasi mengenai produk, yakni :
 Merk dan varian rasa
 Logo dan kode halal dari MUI
 Kode registrasi BPOM RI
 Berat bersih produk, komposisi produk dan informasi nilai gizi
 Kode produksi dan batas akhir penggunaan produk
 Call center dan alamat email untuk penyampain saran dan kritik

2.5.2 Strategi Saluran Pemasaran/distribusi, Agen, Ritel


Pendistribusian Sari Roti berlangsung selama 24 jam. Sari Roti
dibuat setiap hari untuk menjamin kualitas. Sari Roti akan dikirim ke toko
modern, toko tradisional maupun ke konsumen secara langsung. Dan
melalui gerobak keliling yang menjadi ciri khas Sari Roti.

2.5.3 Penetapan Harga, Metode, Tujuan


Penetapan harga sesuai dengan pasar dan jangkauan.

2.5.4 Promotion: Periklanan, Sales Promotion, Personal Selling Publisitas


Perseroan secara konsisten membina dan menjaga hubungan baik
dengan masyarakat selaku konsumen produk Perseroan, dengan cara
melakukan komunikasi pemasaran untuk menjaga produk Sari Roti

75
sebagai top of mind produk roti pilihan masyarakat. Program pemasaran
yang diterapkan Perseroan meliputi seluruh aspek, mulai dari kegiatan
above the line sampai dengan kegiatan below the line dengan mengusung
tema “Halal, Healthy, Hygienic” (3H) untuk tahun 2013. Aktivitas
kegiatan pemasaran tersebut dilakukan secara berkesinambungan dan
dilaksanakan secara langsung dibawah pengawasan Departemen
Marketing Perseroan.
Beberapa contoh program above the line yang dilakukan Perseroan
sepanjang tahun 2013 antara lain sponsorhip program televisi seperti Yuk
Kita Sahur, Karnaval Ramadhan, Lintas Mudik, Filler Prima Rasa, serta
program Kokoronotomo. Pada tahun 2013, Perseroan juga membuat iklan
televisi dengan konsep baru yang tetap mengedepankan tema 3H.
Tidak hanya melakukan kegiatan pemasaran dalam bentuk
pemasangan iklan dan sponsorhip suatu acara saja, Perseroan pun
melakukan berbagai kegiatan promosi (kegiatan below the line) untuk
mendukung penjualan produk dan Brand Awareness/Brand Image Sari
Roti. Kegiatan promosi yang telah dilakukan pada tahun buku 2013 antara
lain :
• Kegiatan direct selling di berbagai tempat wisata.
• Posko Mudik untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat,
khususnya konsumen Sari Roti, untuk mendapatkan makanan yang sehat
dan praktis pada saat dalam perjalanan menuju kampung halamannya.
• Peluncuran produk baru yaitu Sandwich Blueberry, Sandwich Krim Keju
dan pada akhir tahun 2013 meluncurkan Tepung Roti Sari Roti. Sebagai
bentuk kesuksesan Perseroan dalam mempertahankan produk Sari Roti
sebagai top of mind produk roti pilihan masyarakat.

2.5.5 SPT: Segmentasi-Positioning-Targeting


 Segmentasi pasar dari produk Sari Roti cukup luas dimana PT
Nippon Indosari Corpindo, Tbk lebih memilih sistem pemasaran

76
melalui pasar modern (hypermarket/minimarket), pasar tradisional
dan institusional (partner perusahaan).
 Target pasar dari PT Nippon Indosari Corpindo Tbk di Pasuruan
yakni seluruh area di Jawa Timur dan Bali.
 Pasar Sari Roti berorientasi pada bidang makanan berskala
nasional. Hampir semua kalangan mengkonsumsi produk Sari Roti.
Sari Roti merupakan leader karena menguasai pasar nasional,
terbukti dengan brand ambassadornya, tahun 2012, Sari Roti hadir
dengan kemasan lebih fresh, minimalis, dan modern, namun tetap
menawarkan isi dan kualitas rasa yang sama.

2.5.6 Pangsa Pasar, Persaingan


PT Nippon Indosari Corporindo, Tbk percaya diri dalam
menghadapi persaingan produk yang terjadi dalam pasar. Hal ini
dikarenakan produk Sari Roti sendiri merupakan produk roti satu-satunya
yang berskala nasional.

2.5.7 E-Commercials, Telemakerting, net-working, Internet (Website)


Sebagai perusahaan terbuka, informasi mengenai Perseroan dapat
dengan mudah diakses melalui:
• Website Perseroan: Data dan informasi yang relevan mengenai Perseroan
dapat diakses oleh publik melalui website resmi melalui alamat
www.sariroti.com. Dengan mengakses website resmi Perseroan,
masyarakat dapat mengetahui berbagai macam informasi seperti sejarah
Perseroan, laporan keuangan, laporan tahunan, prospektus, berita Pers dan
lain sebagainya.
• Keterbukaan Informasi Perseroan: Perseroan melakukan keterbukaan
informasi kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia terkait dengan kegiatan-
kegiatan yang dilakukan Perseroan.
• Pemberitaan di Media: Selain mengakses informasi melalui website
resmi Perseroan dan keterbukaan informasi yang disampaikan kepada OJK

77
dan Bursa Efek Indonesia, informasi mengenai Perseroan juga dapat
diperoleh melalui pemberitaan pada media.
• Factory Visit: Kegiatan Factory Visit merupakan salah satu sarana
komunikasi yang cukup efektif. Selain menjadi sarana komunikasi,
kegiatan Factory Visit juga berperan sebagai sarana edukasi kepada
masyarakat terkait dengan proses produksi Perseroan.

2.5.8 Sistem Informasi Pemasaran


PT Nippon Indosari Corporindo, Tbk memudahkan konsumen
untuk mengetahui berbagai produk sari roti lewat website
www.sariroti.com

78
BAB III
ANALISIS DATA

3.1 Bidang Manajemen dan Organisasi


Mary Parker Follett mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti
bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan
orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin
diperlukan, atau berarti dengan tidak melakukan tugas-tugas itu sendiri.
Pengertian manajemen begitu luas, sehingga dalam kenyataannya
tidak ada definisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang.
Pembahasan kita akan dimulai dengan definisi yang lebih kompleks dan
mencakup aspek-aspek penting pengelolaan, seperti yang dikemukakan
oleh Stoner sebagai berikut :
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, peng-
arahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

3.2 Bidang SDM / Personalia


Definisi Manajemen Sumber daya manusia sering disebut juga
dengan manajemen personalia. Manajemen personalia merupakan proses
manajemen yang diterapkan terhadap personalia yang ada di organisasi.
Menurut Edwin B. Flippo, Manajemen Personalia adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dari pengadaan
pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan
pemberhentian karyawan, dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan,
individu, karyawan dan masyarakat.
Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia menurut Gary Dessler
adalah kebijakan dan praktik yang dibutuhkan seseorang untuk
menjalankan aspek “orang” atau sumber daya manusia dari posisi seorang

79
manajemen, meliputi perekrutan, penyaringan, pelatihan, pengimbalan dan
penilaian.

Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia menurut T. Hani


Handoko adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan
penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan-tujuan
individu maupun organisasi.

3.3 Manajemen Operasional


Manajemen operasional adalah usaha pengelolaan secara optimal
penggunaan faktor produksi : tenaga kerja, mesin – mesin, peralatan,
bahan mentah dan faktor produksi lainnya dalam proses transformasi
menjadi berbagai produk barang dan jasa.
Sebelum perusahaan memulai suatu tahapan produksi terlebih
dahulu harus memperhatikan hal – hal seperti jenis out put yang akan
dihasilkan, apakah berupa produk atau jasa, pemilihan lokasi, pemilihan
bahan baku, pemilihan bahan penolong, penyediaan tenaga kerja atau
sumber daya manusia, penetapan biaya standart produksi, alat – alat apa
yang akan digunakan, faktor ekonomis, kesehatan, keselamatan kerja,
standart kualitas mutu dan penanganan limbah.
Apabila semua faktor – faktor diatas sudah direncanakan dengan
sematang mungkin, maka perusahaan tersebut akan siap untuk
menghadapi masalah – masalah dibbawah ini. Masalah – masalah yang
akan dihadapi oleh manajemen personal diantaranya adalah sebagai
berikut :
 Fokus global
 Kinerja just in time
 Bersekutu dengan rantai pemasok
 Pengembangan produk yang cepat
 Mass customization
 Pemberdayaan pekerja
 Produksi yang peka terhadap lingkungan

80
Definisi manajemen produksi dan operasi menurut
Reksohadiprodjo, dan soedarmo (1999 : 2) manajemen produksi adalah
usaha pengelolaan secara optimal terhadap faktor – faktor produksi yang
terbatas adanya untuk mendapatkan hasil tertentu dengan menggunakan
prinsip – prinsip ekonomi yaitu dengan pengorbanan tertentu untuk
mendapatkan hasil yang sebanyak – banyaknya atau dengan tingkat hasil
tertentu diusahakan dengan pengorbanan.

3.4 Manajemen Keuangan


Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan,
penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan
penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

Fungsi Manajemen Keuangan :

a. Perencanaan Keuangan : Membuat rencana pemasukan dan


pengeluaran serta kegitan – kegiatan lainnya untuk periode
tertentu.
b. Penganggaran Keuangan : Tindak lanjut dari perencanaan
keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan
pemasukan.
c. Pengelolaan Keuangan : Menggunakan dana perusahaan
untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
d. Pencarian Keuangan : Mencari dan mengeksploitasi sumber
dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
e. Penyimpanan Keuangan : Mengumpulkan dana perusahaan
serta menyimpan dana tersebut dengan aman.
f. Pengendalian Keuangan : Melakukan evaluasi serta
perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada
perusahaan.

81
g. Pemeriksaan Keuangan : Melakukan audit internal atas
keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi
penyimpangan.

3.5 Manajemen Pemasaran


Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis
yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan
dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik
kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial.
Secara umum kegiatan pemasaran terdiri atas serangkaian prinsip
untuk memilih pasar sasaran, mengevaluasi kebutuhan konsumen,
mengembangkan barang dan jasa pemuas kebutuhan, memberi nilai pada
konsumen dan laba pada perusahaan.
Untuk menilai layak atau tidaknya bisnis barang atau jasa yang
sedang digeluti yang ditinjau dari aspek pemasaran, maka perusahaan
harus melakukan studi pada tiga kegiatan besar, yaitu :
 Penentuan segmen, target dan posisi produk pada pasar.
 Kajian untuk mengetahui hal – hal utama dari konsumen
seperti, perihal sikap, perilaku serta kepuasan mereka atas
produk yang dihasilkan.
 Menentukan strategi, kebijakan dan program pemasaran
Definisi Pemasaran menurut William J. Stanton adalah suatu
sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan
barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang
ada maupun pembeli potensial.
Definisi lainnya, Pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,
dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

82
Dengan pemasaran perusahaan berusaha menghasilkan laba dari
penjualan barang dan jasa yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan
pembeli. Disinilah peran manajer pemasaran dibutuhkan, dimana tugas
dari manajer pemasaran adalah memilih dan melaksanakan kegiatan
pemasaran yang dapat membantu dalam pencapaian tujuan organisasi.

83
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Laporan hasil PKL yang dilakukan di PT Nippon Indosari Corpindo


ini merupakan suatu catatan kegiatan kami yang telah melaksanakan secara
langsung kegiatan praktek kerja lapangan di dalam dunia kerja. Mudah –
mudahan dengan adanya pengalaman ini merupakan langkah awal dan
sebagai dorongan bagi kami untuk memiliki kemampuan kerja sekaligus
sebagai pengalaman serta membentuk perilaku kami untuk menjadi tenaga
kerja yang profesional serta memiliki rasa disiplin yang tinggi, serta etos
kerja yang tinggi pula untuk memotivasi guna menjadi manusia yang
kreatif, komunikatif dan inovatif yang nantinya akan mmemberikan hasil
profesionalisme di dalam dunia kerja.

Berdasarkan hasil studi orientasi praktek kerja lapangan (PKL)


mandiri yang penulis lakukan pada PT Nippon Indosari Corpindo maka
penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Manajemen Organisasi
Manajemen dan organisasi yang diterapkan dalam PT Nippon
Indosari Corpindo sesuai dengan pendapat menurut Stoner
sebagaiman telah dikutip oleh T. Hani Handoko (1995)
mengemukakan bahwa “Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan”.
PT Nippon Indosari Corpindo merupakan pabrik yang
bergerak di bidang bisnis bakery dan tepung roti rendah lemak
dengan produk yang dihasilkan bakery Sari Roti.

84
2. Manajemen Sumber Daya Manusia
Dilihat dari aspek sumber daya manusia yang ada pada PT
Nippon Indosari Corpindo masih tidak memiliki banyak kendala
baik dari segi pembagian struktur organisasi maupun pembagian
tenaga kerja. Sebab proses produksinya banyak dilakukan oleh
mesin. PT Nippon Indosari Corpindo juga memiliki kegiatan-
kegiatan sosial lainnya yang dapat membantu menyejahterakan
masyarakat dan lingkungan

3. Manajemen Operasional
Dilihat dari aspek produksi pada PT Nippon Indosari
Corpindo telah memiliki nilai lebih dari pada pesaing lain, yaitu
ditunjang dari proses produksi sampai kualitas produk akhir yang
begitu selektif sehingga kualitas dari produknya menjadi acuan
utama.
Proses produksi yang dilakukan dalam pengolahan Sari Roti
ini semuanya dilakukan dengan peralatan dan mesin yang modern
dan dalam pengolahannya sudah sangat steril dan meminimalisir
campur tangan manusia.
Bahan baku yang digunakan dalam produksi Perseroan
adalah bahan baku pilihan yang telah melalui proses seleksi. Untuk
menjamin kualitas dari produk yang dihasilkan, Perseroan
menerapkan GMP (Good Manufacturing Practice) dan HACCP
(Hazard Analysis Critical Control Point) yang merupakan standar
jaminan keamanan pangan.

4. Manajemen Keuangan
Dilihat dari segi aspek keuangan pada PT Nippon Indosari
Corpindo tidak ada kendala dalam kepemilikan modal sebab
merupakan perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Dengan nama Emiten ROTI.

85
5. Manajemen pemasaran
Dari segi pemasaran PT Nippon Indosari Corpindo telah
memiliki segmen pasar dan strategi pemasaran yang baik sehingga
pemasaran pada usaha ini tidak banyak mengalami hambatan. Untuk
daerah pemasaran dan cara pemasaran tidak perlu dikonsentrasikan
lagi sebab telah memperoleh usaha perluasan yang baik.
Proses pendistribusian produk SARI ROTI berlangsung
selama 24 jam. Dan untuk menjamin bahwa produk yang sampai
kepada konsumen adalah produk yang fresh, SARI ROTI dibuat
setiap hari, sehingga setelah SARI ROTI selesai diproduksi, SARI
ROTI akan segera dikirimkan kepada konsumen, baik melalui
jalur traditional market maupun modern market.

4.2. Saran

1. Manajemen dan Organisasi


PT Nippon Indosari Corpindo sebaiknya lebih meningkatkan
pengawasan dan pengarahan supaya tujuan perusahaan dapat
tercapai secara optimal.

2. Manajemen Sumber Daya Manusia


PT Nippon Indosari Corpindo perlu memberikan pelatihan
– pelatihan khusus pada setiap karyawan supaya mereka memiliki
skill yang baik dan bagus dalam meningkatkan kualitas produk
supaya tetap terjaga.

3. Manajemen Operasional / Produksi


PT Nippon Indosari Corpindo perlu meningkatkan kualitas
produk yang dihasilkan atau varian rasa sesuai dengan minat
konsumsi masyarakat Indonesia.

86
4. Manajemen Keuangan
- Pengendalian biaya hendaknya mengacu pada pendapatan sesuai
dengan rencana kerja.
- Anggaran sebagai alat pelaksanaan pengawasan yang diukur di
atas biaya yang sesungguhnya terjadi akan dapat digunakan
secara efektif apabila orang-orang yang ada di dalam organisasi
merasa bahwa anggaran perusahaan adalah anggaran yang
dimilikinya.

5. Manajemen Pemasaran
- Agar konsumen merasa sangat puas sebaiknya perusahaan lebih
meningkatkan kinerjanya dan bisa memahami produk apa yang
menjadi harapan masyarakat.

87
DAFTAR PUSTAKA

H. Malayu SP Hasibuan. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Bumi Aksara.

Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Edisi 2. Yogyakarta: BPFE

Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan


Implementasi dan Pengendalian. Jilid 1, Edisi Ke 13. Jakarta: Erlangga

Render, Berry dan Heizer, Jay. 2001. Prinsip-prinsip Manajemen Operasi.


Jakarta: Salemba Empat.

Tim Penyusun. 2015. Buku Pedoman Studi Orientasi Lapangan. Surabaya:

Fakultas Ekonomi-Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.

88

Anda mungkin juga menyukai