Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Banyaknya investor asing yang mencoba membuka usahanya di Indonesia


saat ini merupakan peluang terbesar bagi kita untuk memanfaatkannya. Karena
dengan banyak perusahaan yang berdiri, maka semakin banyak pula peluang usaha
bagi kita.
Banyaknya perusahaan yang berdiri juga menggugah para pengusaha dari
berbagai tingkatan untuk saling berkonsentrasi dalam bidang usahanya, mereka
selalu memunculkan ide-ide baru dalam memasarkan produknya. Tidak sedikit dari
para pengusaha yang melakukan gebrakan-gebrakan yang memuaskan para
konsumennya tetapi tidak sedikit pula para pengusaha yang salah dalam
menerapkan sistem pemasaran produknya hal ini disebabkan karena kurangnya
pengalaman dan informasi dalam menghadapi permintaan konsumen. Pesatnya
persaingan pasar dunia menyebabkan banyak perusahaan yang berusaha keras
dalam mengembangkan usahanya, terutama pengembangan dalam bidang
pemasaran.
Bidang pemasaran merupakan bidang yang sangat berpengaruh terhadap
kemajuan perusahaan itu sendiri, karena bidang pemasaran merupakan kunci utama
dalam memperkenalkan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut kepada
seluruh lapisan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka Penulis dapat merumuskan masalah yang
ada yaitu Sistem pemasaran apa yang digunakan oleh PT. Coca cola Amatil
Indonesia Bottling. Selain itu juga penulis akan sedikit menguraikan sejarah singkat
berdirinya PT. Coca cola Amatil Indonesia Bottling.

1
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah :
a. Untuk mengetahui bagaimana Minuman Coca Cola dipasarkan PT. Coca cola
Amatil Indonesia Bottling.
b. Untuk mengetahui sejarah singkat PT. Coca cola Amatil Indonesia Bottling

1.4 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini, yaitu :


1.4.1 Metode Observasi
Metode observasi digunakan dalam penulisan karya tulis ini yaitu dengan
melakukan kunjungan langsung.
1.4.2 Metode Interview
Metode ini merupakan kelanjutan dari metode observasi yaitu melakukan
wawancara langsung dengan responden
1.4.3 Metode Pustaka
Yaitu metode untuk mencari informasi tentang PT. Coca cola melalui buku-
buku ataupun brosur yang ada.

1.5 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal, 24 Februari 2005 di


PT. Coca cola Amatil Indonesia Bottling yang beralamatkan di daerah Sukanegara
Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Lahirnya Coca cola di Indonesia


Coca cola ditemukan pada tahun 1986 tepatnya tanggal, 8 Mei 1986 di Atlanta
Georgia, di Laboratorium milik JS. Pemberton seorang ahli kimia menemukan
ramuan khusus Sofidrink, setelah ramuan tersebut dicampur dengan gula murni dan
air steril.
Sementara Coca cola mulai dikenal di bumi persada ini pada tahun 1927,
ketika para pejabat-pejabat pemerintah serta pedagang-pedagang Belanda
memperkenalkan minuman tersebut di sini. Kemudian atas prakarsa dan modal
sendiri, seorang saudagar Belanda yang juga seorang Insinyur bernama Berny
Konings tahun 1932 mendirikan pabrik Coca cola pertama di Indonesia bernama “De
Noderlands Indisehe Mineral Water Fabriek” di jalan Antara (waktu itu bernama
Postweg) no. 23 Jakarta.
Dalam memproduksi dan memasarkan Coca cola, di Indonesia Jakarta Berny
Konings benar-benar bekerja secara “Single fighter” termasuk merancang mobil-
mobil angkutan barang-barang promosi dan angkutan serta iklan-iklan di media
massa.
De Nederlands Indische Mineral Water Fabriek aktif memproduksi dan
memasarkan Coca cola dari tahun 1932 sampai 1942 ketika Jepang masuk pada
tahun 1942, pabrik tersebut menghentikan kegiatannya dan pemiliknya Berny
Konings beserta istrinya menjadi tawanan Jepang.
Setelah Indonesia merdeka, Benny Konings berusaha untuk kembali bangkit
dengan usahanya, masih dalam luapan kegembiraan atas kemerdekaan Bangsa
Indonesia ia bekerjasama dengan 6 orang putra Indonesia dan diantaranya adalah
perintis kemerdekaan, yaitu N. Tabrani dan Prof. Dr. TSG Mulia dan mereka pada
tanggal, 7 Maret 1953 berhasil mendirikan perusahaan baru yang bernama
Indonesia Bottlers Ltd N.V dengan menggunakan pabrik serta fasilitas yang dimiliki

3
De Nederlands Indische Mineral Water Fabriek kembali memproduksi dan
memasarkan Coca cola.
Berny Konings bekerjasama dengan pendiri-pendiri Indonesia Battlers LTd.
N.V hanya sampai tahun 1957 dan pada tahun itu beliau kembali ke negara Belanda
dan sejak itu Indonesia Bottlers Ltd N.V dikelola dan 100% milik bangsa Indonesia.
Kapasitas produksi Indonesia Bottlers Ltd. N.V dari tahun 1953 sampai dengan 1969
hanya 500 peti @ 24 botol perhari Coca cola ukuran 6,5 Oz.

2.2 Sejarah Berdirinya PT. Coca cola Amatil Indonesia Bottling


Guna memenuhi minuman bertaraf Internasional di daerah Sumatera bagian
Selatan yang selama ini dikelola oleh PT. Copaca kurang memenuhi permintaan
konsumen karena kondisi mesin yang sudah tidak memenuhi standar PT. Coca cola
Indonesia, maka Perusahaan tersebut pada tahun 1991 dihentikan kegiatannya.
Selanjutnya PT. Coca cola Indonesia menawarkan kepada PT. Pan Java
Bottling Co, agar kebutuhan konsumen akan minuman ringan di daerah Sumatra
Selatan dapat terpenuhi. Dari kepercayaan yang diberikan PT. Coca cola Indonesia
kepada PT. Pan Java Bottling Co. menunjuk CV. Bukit Barisan selain sebagai
Distributor juga mensurvey kemungkinan didirikannya Pabrik Pembotolan Minuman
ringan di Palembang.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh CV. Bukit Barisan ternyata di
Palembang sangat sulit untuk mendapatkan air tanah yang diharapkan. Perkiraan
tersebut diperkuat dengan mendatangi dan konsultasi dengan Dinas Meteorologi
dan Geofisika di Bandung. Keterangan yang diperoleh bahwa di Palembang sampai
dengan radius 100 Km akan ditemukan minyak bumi. Dengan demikian rencana
untuk mendirikan pabrik pembotolan minuman ringan di Palembang tidak
dilanjutkan.
Petugas-petugas CV. Bukit Barisan berpaling ke daerah Lampung dan
ternyata mendapat angin segar dari pihak Pemerintah daerah mengarahkan ke
lokasi kawasan Industri. Di samping Lampung memiliki kawasan Industri, letak
Bandar Lampung sangat strategis yang artinya kota Bandar Lampung merupakan
pintu gerbang dari Pulau Jawa dan sebaliknya dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatra.

4
Pertimbangan lain bahwa kota Bandar Lampung kota di luar Pulau Jawa yang
masih dekat dnegan ibu kota Negara. Dengan Akte Noteris Imran Ma’arif SH. No. 29
tanggal, 06 Oktober 1982 secara resmi berdirilah PT. Swarna Dwipa Mekar Bottling
Company.
Mengingat perkembangan-perkembangan yang terjadi, maka pada tanggal, 11
Agustus 1984 nomor 41 di depan Akte Notaris Imran Ma’arif SH diadakan
perubahan nama perusahaan dari PT. Swarna Dwipa Bottling Co. menjadi PT.
Swarna Dwipa Mekar Bottling Co.
Pengembangan Pabrik berjalan dengan lancar dan pada bulan September
1985 diadakan Produksi Percobaan. Selang 3 bulan tepatnya bulan Desember 1985
merupakan Produksi Komersial.

2.3 Tujuan Berdirinya PT. Coca Cola Amatil Indonesia Bottling

2.3.1 Tujuan Sosial


1) Penyerapan tenaga kerja
Dengan berdirinya PT. Coca cola Amatil Indonesia Bottling telah banyak
memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk membuka usaha baik
sebagai pengecer, penyalur, rumah makan, warung maupun sebagai
distributor.
2) Jaminan kesejahteraan bagi karyawan
Agar para karyawan PT. Coca cola mempunyai produktivitas yang tinggi,
maka PT. Coca cola Amatil Indonesia Bottling membangun fasilitas-fasilitas
pendukung seperti pembangunan dan pengadaan kantin, tempat ibadah dan
sarana olahraga. Selain itu juga, menyiapkan perlengkapan keselamatan
kerja serta mengikut sertakan karyawannya dalam program ASTEK yang
meliputi, kecelakaan, kematian dan tunjangan hari tua.
3) Melaksanakan program pemerintah dalam perusahaan
4) Sponsor dalam kegiatan kemasyarakatan
5) Memberikan kesempatan kepada pelajar dan mahasiswa untuk
melakukan kunjungan perusahaan, magang dan penelitian serta kerja
praktek dimana dari kegiatan tersebut dapat membuat wawasan berfikit

5
dari para pelajar dan mahasiswa terhadap aktifitas perusahaan dan
bisnis.

2.3.2 Tujuan Ekonomi


1) Pemasukan Devisa negara
2) Sumber pendapatan bagi masyarakat (pedagang)
3) Kesempatan berusaha yaitu terbukanya lapangan kerja bidang lain,
diantaranya :
 Bidang pertanian, yaitu merangsang para petani untuk menanam tebu
sebagai mana kita ketahui tebu merupakan penghasil gula yang
mana gula tersebut digunakan dalam pengolahan produksi di PT.
Coca cola
 Bidang industri, yaitu membantu perusahaan jasa untuk dapat
memasarkan produk dari PT. Coca cola
 Perusahaan jasa angkutan
 Biro jasa adverfising
 Biro jasa hukum dll.

6
BAB III
PEMBAHASAN

Pemasaran PT. Coca Cola Amatil Indonesia Bottling

PT. Coca Cola Amatil Indonesia Bottling selalu berusaha memenuhi


permintaan para konsumennya dengan berusaha menjaga dan menambah
kwantitas penjualannya. Upaya ini dilakukan dengan memadukan antara sumber
daya alam dan sumber daya manusia yang merupakan hal yang utama dengan Ilmu
Pengetahuan yang khas yang menghasilkan suatu produk yang mempunyai cita
rasa tersendiri.
Produk yang dihasilkan oleh PT. Coca Cola Indonesia didistribusikan melalui
lebih dari 120 pusat penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia. Produk yang telah
siap tersebut diangkut ke pusat-pusat penjualan oleh Armada truk berukuran besar
dan kemudian didistribusikan ke pedagang-pedagang oleh kendaraan distribusi yang
lebih kecil.
Diperkirakan produk-produk yang dihasilkan lebih dari 80% di jual melalui para
pengecer dan pedagang grosir dimana 90% diantaranya termasuk dalam kategori
pengusaha kecil dan mereka memperkerjakan tidak kurang dari 5 karyawan dengan
omset penjualan pertahun kurang dari Rp. 1 milyar.
Sistem pemasaran PT. Coca Cola Amatil Indonesia Bottling adalah sistem
distribusi langsung (Direct Distribution). Daerah pemasaran hasil produksi meliputi 3
propinsi yaitu Lampung, Sumatera Selatan dan Bengkulu. Wilayah pemasaran
tersebut meliputi : Tanjung Bintang, Pringsewu, Kalianda, Bandar Jaya, Kotabumi,
Muara Enim, Baturaja, Palembang, Bangka, Bengkulu dan Lubuk Linggau.
Sistem distribusi yang digunaka oleh PT. Coca cola sangat membantu
masyarakat untuk mengembangkan usahanya. Sistem ini diantaranya disalurkan
langsung oleh sales centre kepada konsumen melalui toko-toko, warung dan lain-
lain, dimana masing-masing sales centre ini mempunyai batas-batas wilayah
pemasaran yang sudah ditetapkan.

7
Salesmanship merupakan kekuatan perusahaan untuk mendistribusikan
produk ke konsumen (sales force) dengan demikian salesman merupakan ujung
tombak perusahaan untuk mendistribusikan produk yang telah dihasilkan.
Selain itu juga dalam pemasarannya di bantu alat berupa mobil untuk
menjalankan produksinya ke daerah-daerah lain. Jadi sebagai industri dengan
standar dunia, maka PT. Coca cola Amatil Indonesia Bottling telah berusaha untuk
mempertahankan kualitas produknya dengan melakukan sistem pemasaran yang
tepat.
Dengan menggunakan sistem pemasaran yang tepat inilah PT. Coca Coca
berhasil dalam menjalankan misinya sebagai perusahaan besar yang terus
berusaha mengembangkan hasil produksinya sehingga sangat cepat dikenal oleh
masyarakat dan masyarakat di seluruh dunia pun merasa puas dengan pelayanan
yang dijalankan oleh PT. Coca Cola.

8
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, maka penulis dapat mengambil beberapa


kesimpulan, diantaranya :
4.1.1 Coca cola pertama kali ditemukan yaitu pada tahun 1886 tepatnya pada
tanggal, 08 Mei 1886 di Atlanta Georgia oleh seorang ahli kimia yaitu JS.
Pemberton.
4.1.2 Coca cola mulai dikenal di bumi persada ini pada tahun 1927 oleh saudagar
Belanda yang juga seorang Insinyur bernama Berny Konings dan tahun 1932
pabrik Coca cola pertama di Indonesia didirikan pabrik tersebut bernama “De
Noderlands Indisehe Mineral Water Fabriek”
4.1.3 Sistem pemasaran PT. Coca Cola Amatil Indonesia Bottling adalah sistem
distribusi langsung (Direct Distribution). Daerah pemasaran hasil produksi
meliputi 3 propinsi yaitu Lampung, Sumatera Selatan dan Bengkulu.

4.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis dapat
memberikan beberapa saran kepada mahasiswa, yaitu :
1. Setelah mempelajari tentang sistem pemasaran PT. Coca Cola hendaknya
dapat mengambil contoh positif dari sistem pemasaran tersebut.
2. Setelah melakukan penelitian di PT. Coca Cola Amatil Indonesia Bottling
diharapkan siswa dapat mengambil materi yang ada sehingga ketika telah
lulus sekolah, telah memiliki materi dalam bidang usaha untuk diterapkan
dalam usaha yang dijalankannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Brosur PT. Coca cola Amatil Indonesia Bottling Tanjung Bintang Lampung Selatan.

Hamzah Ahmad & Ananda Santoso, 1996. Kamus Pintar Bahasa Indonesia. Fajar
Mulya. Surabaya.

10

Anda mungkin juga menyukai