Anda di halaman 1dari 22

I.

PT COCA COLA AMATIL INDONESIA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang PKL

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat sekarang ini,
membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-perubahan
yang terjadi akibat kemajuan dan perkembangan tersebut.

Dalam masa persaingan yang sedemikian ketatnya sekarang ini, menyadari sumber
daya manusia yang merupakan model utama dalam suatu usaha, maka kualitas
tenaga kerja harus dikembangkan dengan baik, jadi perusahaan atau instansi
diharapkan memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk lebih mengenal dunia
kerja dengan cara menerima mahasiswa yang ingin mengadakan kegiatam praktek
kerja lapangan.

Praktek kerja lapangan adalah penerapan seorang mahasiswa pada dunia kerja
nyata yang sesungguhnya, yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan
dan etika pekerjaan, serta untuk mendapatkan kesempatan dalam menerapkan
ilmu pengetahuan dan keterampilan yang ada kaitannya dengan kurikulum
pendidikan.

Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, mahasiswa diharuskan mencari


sendiri perusahaan-perusahaan pemerintah maupun swasta yang bisa dijadikan
tempat untuk praktek kerja lapangan, pada kesempatan kali ini penyusun
melaksanakan praktek kerja lapangan di PT Coca Cola Amatil Indonesia.

1.2 Tujuan PKL

Tujuan memilih perusahaan PT Coca Cola Amatil Indonesia adalah terciptanya


timbal balik antara dunia pendidikan khususnya yang berhubungan dengan
kegiatan ekonomi, dunia bisnis, serta dapat dijadikan sebagai referensi tambahan
khususnya untuk mencetak mutu sarjana yang berkualitas dan sesuai dengan apa
yang diharapkan dunia bisnis.

Adapun tujuan dari PKL itu sebenarnya adalah :

1. Sebagai peran serta penulis dalam memberikan sumbangan pemikiran dalam


bentuk sikap sebagai warga Negara yang baik.

2. Sebagai realisasi sekaligus sebagai penerapan ilmu yang diperoleh penulis


selama menempuh pendidikan di bangku kuliah.
3. Memupukkan sikap profesionalisme yang dibutuhkan oleh para mahasiswa
pada aspek-aspek yang berpotensial dalam lapangan kerja sesuai dengan bidang
yang ditekuni.

4. Sebagai wahana bagi penulis baik antara pihak perusahaan maupun dengan
pihak universitas yang mungkin akan banyak memberi manfaat bagi keduanya.

1.3 Manfaat Studi Orientasi

Mampu melihat hubungan antara dunia kerja dan dunia pendidikan.

Mampu menggunakan pengalaman kunjungan untuk mendapatkan


kesempatan kerja yang diinginkan setelah menyelesaikan kuliahnya.

Sebagai pengalaman awal buat mahasiswa sebelum terjun langsung ke dunia


kerja yang nyata dan wadah untuk menjalin kerjasama yang baik antara lembaga
pendidikan dengan pihak instansi yang terkait.

BAB II

TEMUAN DATA

2.1 Bidang Manajemen dan Organisasi

2.1.1 Identitas Badan Usaha

a Nama Perusahaan : PT Coca Cola Amatil Indonesia

a Alamat : Jl. Surabaya Malang Km 43 Pandaan, Pasuruan,

Jawa Timur

a Telepon : 0343-631801
2.1.2 Struktur Kepemilikan

2.1.3 Struktur Organisasi

2.1.4 Sejarah Singkat Perusahaan dan Perkembangan sampai Sekarang

Lebih dari 80 tahun yang lalu, Coca-Cola diproduksi untuk pertama kalinya
di Indonesia pada tahun 1932. Sejak saat itu, The Coca-Cola company telah
memberikan kontribusi penting bagi perkembangan negara baik sebagai penyedia
lapangan kerja, investor, ataupun sebagai anggota masyarakat yang perduli.
Pada tahun 2014, The Coca-Cola Company di Indonesia mempekerjakan
lebih dari 12.000 karyawan orang di 10 pabrik pembotolan dan di lebih dari 85
pusat distribusi di seluruh negeri. The Coca-Cola Company terdiri dari Coca-Cola
Amatil Indonesia, mitra pembotolan utama dan bisnis investasi Australia terbesar di
Indonesia, yang beroperasi sejak tahun 1992. Area CCAI meliputi sebagian besar
daerah di Indonesia kecuali Sulawesi Utara, yang dioperasikan oleh Bangun Wenang
Beverage Company (BWBC), perusahaan pembotolan lokal yang dimiliki oleh
keluarga Tenoch.

The Coca-Cola Company juga terdiri dari Coca-Cola Indonesia, kantor


layanan lokal Coca-Cola yang bertanggung jawab atas pemasaran merek dagang
dan juga Commercial Product Supply, pembuat sirup dan bahan baku produk The
Coca-Cola Company untuk Indonesia dan negara-negara lain di wilayah sekitar.
The Coca-Cola Company memproduksi, menjual dan mendistribusikan lebih
dari 10 merek di Indonesia termasuk minuman ringan berkarbonasi, jus, teh,
minuman isotonik, air minum dalam kemasan, minuman berenergi, dan masih
banyak lagi dengan lebih dari 100 format kemasan dan ukuran. The Coca-Cola
Company juga melayani lebih dari 600.000 outlet ritel besar dan kecil secara
langsung.
Filosofi sustanability (keberlanjutan) telah melekat pada peninggalan The
Coca-Cola Company dan keyakinan bergantung pada masyarakat yang kuat untuk
memiliki bisnis yang kuat. Tanggung jawab The Coca-Cola Company kepada
masyarakat beroperasi meliputi kualitas tak tertandingi dari produk Coca Cola,
filosofi pemasaran yang bertanggung jawab, praktik manufaktur yang bersinergi
dengan lingkungan, serta kontribusi untuk pendidikan, kehidupan yang sehat dan
aktif, pemberdayaan ekonomi perempuan, water replenishment, dan akses sanitasi
dan air bersih.

Komitmen yang luar biasa ini tetap hadir di masa sekarang dan di masa
depan. Selama 2 tahun terakhir, The Coca-Cola Company telah menginvestasikan
lebih dari USD 300 juta di ibukota. Managing Director CCAI, Alison Watkins
menyatakan bahwa "tanda kepercayaan kami terhadap Indonesia adalah minat
kami untuk meningkatkan investasi di sana sebanyak hampir setengah miliar dolar
selama 3-4 tahun berikutnya". Muhtar Kent, CEO The Coca-Cola Compa ny pun
menyatakan bahwa "Indonesia merupakan pasar penting bagi perusahaan kami
dalam perjalanan menujutahun 2020."

Indonesia sedang berada dalam perjalanan menuju kemajuan dan


perkembangan. The Coca-Cola Company berpikir sebagai perusahaan yang
dihormati, terpercaya, dan merupakan anggota terkemuka dari komunitas bisnis
Indonesia. Tujuan The Coca-Cola Company adalah membangun sebuah bisnis
berkelanjutan yang akan menjadi lentera optimisme bagi semua orang yang
tersentuh oleh merek kami, produk kami, dan orang-orang kami untuk 100 tahun ke
depan.

TIMELINE

1927: Coca-Cola dijual pertama kali di Indonesia. Botol pertama diimpor oleh
seorang insinyur Belanda bernama de Koenig

1932: Diproduksi secara lokal oleh pembotolan De Water Nederlands Indische


Mineral Fabriek, di Batavia, Indonesia

1945: Hari Kemerdekaan Indonesia

1956: Setelah Perang Dunia ke-II, dioperasikan kembali oleh The Indonesia
Bottler Limited (IBL)
1971: Djaja Beverage Bottling memulai produksi kembali setelah era
revolusioner di tahun 1960-an dan memperkenalkan Sprite

1973: Fanta diperkenalkan di Indonesia

1977: Pabrik Commercial Product Supply (CPS) didirikan untuk memenuhi


pasokan bahan dasar minuman

1985: Bangun Wenang di Manado memulai produksi Coca-Cola pertamanya


1986: Diet Coke diperkenalkan, menandakan kehadiran produk kaleng untuk
pertama kalinya di Indonesia

1992: Coca-Cola Amatil Indonesia mulai beroperasi di Indonesia

1996: Coca-Cola Amatil memulai produksi dalam botol plastik (PET) untuk
pertama kalinya

2002: Frestea diperkenalkan di Indonesia. Merk lokal air minum dalam kemasan,

Ades, diakuisisi

2008: Minute Maid dan Coke Zero diperkenalkan di Indonesia


2011: Ades dalam kemasan botol plastik ramah lingkungan diperkenalkan
2012: CCAI mengakuisisi pabrik baru di Cikedokan, Bekasi

2013: Aquarius diperkenalkan di Indonesia

2014: Nutriboost diperkenalkan di Indonesia

SEJARAH COCA-COLA DI INDONESIA

Coca-Cola pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1962 dan


diproduksi secara lokal sejak tahun 1932. Setelah sempat berhenti beroperasi pada
tahun 1942, Coca-Cola mulai diproduksi kembali oleh Indonesia Bottler Limited
(IBL), perusahaan nasional yang didirikan oleh TH Ticoalu, Tatang Nana, dan Harry
Handoyo. Pabrik tersebut memproduksi 1,000-1,500 cases Coca-Cola setiap harinya,
dan mempekerjakan 25 orang yang dibantu oleh 3-7 truk untuk pendistribusian.
Sejak tahun 1960-an, berbagai produk The Coca-Cola Company telah diperkenalkan
ke pasar Indonesia. Dan pada tahun 2000, 10 operasi pembotolan dikonsolidasikan
di bawah Coca-Cola Amatil Indonesia.
Saat ini kami memproduksi dan memasarkan 6 kategori minuman siap
minum dengan 13 merek. Produk Coca-Cola diproduksi dan dijual di dalam negeri
oleh dua perusahaan pembotolan lokal yang merupakan mitra resmi Coca-Cola.
Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1992
dan menyediakan semua varian produk perusahaan, termasuk air minum dalam
kemasan botol di seluruh bagian negara, kecuali Sulawesi Utara. CCAI memiliki dan
mengoperasikan 9 pabrik pembotolan yang terletak di Cibitung, Cikedokan,
Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Medan, Padang, dan Lampung.
Fasilitas pembotolan di Menado, Sulawesi Utara saat ini dioperasikanoleh
Bangun Wenang Beverages Company (BWBC) milik keluarga Thenoch. BWBC kini
berinvestasi dalam menggandakan kapasitas produksi yang ada untuk melayani
pasar yang berkembang pesat di Sulawesi Utara.
Dalam sistem kami juga terdapat Commercial Product Supply Indonesia (CPS), yang
berfokus pada produksi bahan dasar minuman untuk pabrik pembotolan. Selain
Indonesia, CPS juga mengekspor produknya ke negara-negara tetangga seperti
Singapura, Australia, New Zealand, Kamboja, Vietnam, dan Thailand.
Selain itu, ada pula The Coca-Cola Company, pemilik merek dagang dan
penyedia konsentrat produk-produk Coca-Cola bagi mitra pembotolan lokal.
Sedangkan kantor layanan lokal, Coca-Cola Indonesia (CCI), berfokus pada
pemasaran merek perusahaan di Indonesia.

TENTANG COCA-COLA AMATIL INDONESIA

Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) merupakan produsen dan distributor


minuman non-alkohol siap minum terkemuka yang telah beroperasi di Indonesia
sejak tahun 1992. CCAI memproduksi dan mendistribusikan produk di bawah lisensi
The Coca-Cola Company. Kantor pusat Coca-Cola Amatil(CCA) terletak di Sydney,
Australia, dan telah terdaftar di Bursa Efek Australia. Dengan kapitalisasi pasar lebih
dari US $ 10,2 miliar, induk perusahaan CCAI ini, adalah salah satu dari 20
perusahaan unggulan di Australia.
CCA adalah salah satu perusahaan pembotolan terbesar minuman non-
alkohol siap minum di wilayah Asia-Pasifik dan salah satu dari 5
perusahaanpembotolan Coca-Cola terbesar di dunia. CCA mempekerjakan hampir
16,000 orang dan memiliki akses ke lebih dari 270 juta konsumen melalui lebih dari
690,000 pelanggan aktif.

CCA memiliki sejarah yang kaya dan beragam karena telah beroperasi lebih
dari 100 tahun. Saat ini CCA beroperasi di enam negara, yaitu Australia, Selandia
Baru, Fiji, Indonesia, Papua Nugini dan Samoa. CCA di Indonesia mempekerjakan
lebih dari 8.000 pekerja lokal secara permanen dan antara 2.000 hingga 4.000
pekerja sementarasesuai kebutuhan. Sejumlah besar pihak eksternal seperti
pelanggan, pemasok, dan penyedia layanan juga memperoleh pendapatan dari
hasil berbisnis dengan CCAI.

Saat ini CCAI memiliki 9 pabrik di seluruh Indonesia, yaitu Cibitung,


Cikedokan, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Medan, Padang, dan Lampung dan
beroperasi dengan lebih dari 85 pusat distribusi di seluruh Indonesia. Untuk sumber
bahan dasar minuman, jasa dan barang yang tidak terkait dengan produk, CCAI
memiliki lebih dari 2.800 pemasok.
2.1.5 Pelaksanaan Fungsi Manajemen

a Planning (Fungsi Perencanaan)

- Menetapkan arah tujuan serta target bisnis.

- Menyusun strategi dalam pencapaian tujuan dan target tersebut.

- Menentukan sumber daya yang dibutuhkan.

- Menetapkan standar kesuksesan dalam pencapaian suatu tujuan dan target


bisnis.

a Perencanaan/planning dibagi menjadi beberapa jenjang :

- Top Level Planning (Rencana Jenjang Atas)

- Middle Level Planning (Rencana Jenjang Menengah)

- Low Level Planning (Rencana Jenjang Bawah)

2.1.6 Pengembangan Usaha Perusahaan

Perusahann akan terus menambah outlet dan mitra kerja di seluruh negara.

2.1.7 Proyeksi Manajemen dalam Menghadapi Masa yang Akan Datang

Terus memperbaiki dan memperbaharui sistem manajemen yang

mungkin kurang di tiap wilayah yang berbeda.

2.1.8 Sistem Informasi Manajemen (SIM) Maupun Sistem Informasi


Akuntansi (SIA)

Pengelolaan Manajemen PT Coca Cola Amatil Indonesia telah menggunakan mesin-


mesin yang berkualitas dan untuk membuat laporan digunakan sebuah perangkat
lunak atau biasa disebut dengan system komputer. Laporan pada tiap cabang
diharuskan untuk dikirimkan lewat e-mail melalui internet, ke kantor pusat,
sehingga situasi dan kondisi di cabang manapun dapat diketahui dan dengan cepat
meminimalisir segala hambatan yang akan datang. Pengambilan keputusan di
manajemen PT Coca Cola Amatil Indonesia berdasarkan laporan yang telah diterima
oleh pusat berkenaan dengan masalah yang melibatkan kantor pusat. Masalah yang
berkenaan dengan cabang dan mengharuskan adanya tindakan yang tepat dan
cepat, maka wewenang GM Cabanglah untuk mengambil keputusan dan
melaporkannya ke pusat.

2.2 Bidang Manajemen SDM/Personalia


2.2.1 Persyaratan dan Tata Laksana Penerimaan Pegawai

- Menyiarkan pengumuman lowongan kerja pada website dan media massa

- Pengumpulan berkas

- Tes akademik

- Tes psikologi

- Tes wawancara

2.2.2 Pembinaan Karir

- Pengadaan workshop

- Pelatihan karyawan

- Seminar

- Networking

2.2.3 Pengembangan SDM ; HRD

Pengembangan Sumber Daya Manusia selalu menjadi fokus dari


manajemen Coca Cola Amatil Indonesia untuk mempersiapkan karyawan yang
kompeten, dinamis dan berdedikasi tinggi sesuai dengan tujuan CCAI memberikan
pelayanan terbaik dan memuaskan bagi pelanggan.

Untuk menjawab kebutuhan tersebut, maka CCAI membuat suatu


program yang dinamakan Graduate Trainee Program (GTP) dengan metode
pelatihan terstruktur selama 12 bulan bagi professional muda/lulusan baru untuk
membentuk pemimpin masa depan yang dinamis, berdedikasi tinggi dan tanggap.

Sejak tahun 1995, program ini telah menghasilkan 10 kelompok


lulusan yang sebagian dari mereka telah menduduki berbagai posisi strategis dalam
organisasi.

2.2.4 Pensiun, PHK/Kompensasi, Promosi, Mutasi, Gugus Kendali Mutu,


5S/5R

Untuk dana pensiun, karyawan di PT CCAI diberikan dana tunjangan pensiun


selama kinerja mereka tercatat baik di perusahaan dan tidak melakukan tindakan
yang merugikan perusahaan.
Untuk PHK dan kompensasi, hanya dilakukan bagi karyawan yang mengundurkan
diri dan dilakukan pemutusan hubungan secara terhormat sehingga mereka tetap
mendapatkan kompensasi dengan nominal sesuai.

Promosi akan dilakukan tiap tahun dengan mereview ulang raport atau daftar
penilaian kerja karyawan. promosi akan dilakukan oleh kepala bagian dan akan
dilakukan tahap seleksi untuk kenaikan jenjang karir.

Pada dasarnya PT CCAI telap menerapkan 5S/5R dan terbukti bahwa setiap
ruangan di perusahaannya selalu steril dan tidak banyak pengunjung yang bisa
menyentuh langsung saat proses produksi berjalan.

2.2.5 Integrasi, Hubungan SDM, Pemeliharaan, Audit Personalia

Hubungan SDM dan audit personalia tetap dilaksanakan.


Misalnya, fasilitas yang diberikan oleh karyawan dan pembenahan konsep kinerja
yang selalu diperbaiki demi kenajuan manajemen PT CCAI.

2.3 Bidang Produksi dan Operasi

2.3.1 Bahan Baku Proses Produksi

Coca-cola merupakan minuman yang terbuat dari bahan baku pilihan


yang terdiri dari :

1. Bahan Baku

a. Air

b. Gula pasir

c. Concentrate atau berevage base

d. Karbon Dioksida (CO2)

2. Bahan pembantu

Bahan pembantu adalah bahan yang secara langsung maupun tidak


langsung digunakan dalam pengolahan produk yang berguna untuk menunjang
kelancaran proses produksi. Adapun bahan pembantu yang digunakan anatara lain:

a. Lime (Ca(OH)2)

b. Ferro Sulfat (FeSO4)

c. Kaporit (Ca(OCI)2)
d. Resine. Garam

f. Sand Silica

g. Activated Carbon

h. Filter Aid

i. Soda Caustic (NaOH)

j. Diversy-K

k. NH3

Proses produksi di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia meliputi beberapa tahap


yaitu pengolahan air, pembuatan syrup, pemurnian CO2, pencampuran dan
pengemasan. Tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pengolahan Air

a. Pengolahan Air Baku Menjadi Softened Water.

b. Pengolahan Air Baku Menjadi Treated Water

2. Pembuatan Syrup

a. Simple Syrup

1) Pelarutan Gula dalam Air

2) Penambahan Activated Carbon dan Filter Aid

3) Filtrasi

4) Sterilisasi

3. Pemurnian CO2

a. Evaporasi

b. Pembebasan Gas CO2 dengan Gas Gas Lain

c. Pencucian

d. Pemanasan

e. Netralisasi Bau dan Rasa

f. Penyaringan

4. Percampuran
5. Pengemasan

Pengemasan minuman Coca-cola, Sprite dan Fanta dilakukan pada botol ukuran
konvensional (193 ml dan 295 ml) dan ukuran 1 liter. Proses pengemasan minuman
tersebut meliputi :

a. Unpalletizing

b. Uncasing

c. Pre-inspection

d. Washing

e. Empties Bottle inspection

f. Filling

Botol botol setelah melewati pemeriksaan dan siap masuk ke filler maka
pada botol botol tersebut akan segera dilakukan pengisian, adapun tahapan
tahapannya adalah :

1) Pre Drainage

2) Counter Presure

3) Filling

4) Leveling

5) Close By The Butterfly

6) Sniffting

g. Crowning atau Capping

h. Coding

i. Full inspection

j. Casing

k. Palletizing

2.3.2 Pemilihan Lokasi, Layout Mesin, Konstruksi Bangunan

Lokasi perusahaan dipilih di daerah Pandaan, Pasuruan, Jawa

Timur.

2.3.3 Faktor Ekonomis, Kesehatan, Keselamatan Kerja


Saat ini ada delapan pabrik pembotolan yang tersebar di
seluruh Indonesia, yaitu di Cibitung-Bekasi, Medan, Padang, Lampung, Bandung,
Semarang, Surabaya dan Denpasar. Semua pabrik diwajibkan untuk mematuhi dan
bahkan kerap kali melampaui standarisasi internasional dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Pabrik kami juga teratur melaksanakan audit di bidang
pengawasan mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja.

Keselamatan dan kesehatan karyawan dalam bekerja


Occupational Health & Safety (OHS) bernilai sama penting dengan bisnis CCAI
lainnya. Setiap individu diharapkan untuk memberi kontribusi dalam menciptakan
lingkungan kerja yang aman, serta menerapkan perilaku yang mengutamakan
keselamatan. Kami berusaha untuk selalu meningkatkan komitmen dan performa
OHS dalam menaati Undang-Undang dan standar OHS Coca-Cola Amatil.

Budaya OHS Diterapkan Melalui 7 Pilar:

1. National OHS Manual and Guideline

2. Aktif Berbagi (ABg)

3. 5 Golden Rules

4. Near misses and Hazards Reporting System

5. Defensive Driving and Riding

6. OHS Training

7. OHS Management System and Compliance Audit

2.3.4 Standar Kualitas (ISO), Produktivitas/Efisiensi

Penghargaan Nasional :

1. Mutu (kualitas ) diantara pabrik Coca-cola di Indonesia.

2. Bendera Emas dari Presiden RI untuk SMK3.

3. Prestasi penjualan terbaik.

4. Piala presiden untuk kecelakaan nihil.

5. Piagam Menteri Lingkungan Hidup

6. Chairman Award

7. Sertifkat ISO 14001


8. Penghargaan mutu di antara perusahaan Coca-cola se-Asia pasifik.

Penghargaan Internasional :

1. Mutu (Kualitas) Coca-cola se Asia Timur Jauh

2. Penghargaan mutu dari The Coca-cola Company Quality System

Diantara perusahaan Coca-cola se Asia Pasific.

2.3.5 Pengadaan, Pemeliharaan Alat/Mesin, Umur Tehnis/Ekonomis Mesin

Untuk pemeliharaan mesin, PT CCAI akan selalu melakukan


tindakan preventif dimana mesin-mesin yang dipakai akan selalu
dilakukan maintanance oleh tenaga ahlinya setiap akhir minggu. Hal ini
dimaksud untuk menghindari donwtime yang berkepanjangan.

2.3.6 Limbah, Daur Ulang, AMDAL

Untuk limbah dari PT CCAI, setiap air hasil produksi yang tidak
dipakai karena tidak lolos ujiQuality Control akan diturunkan kadar konsentrasi
karbonasinya lalu dibuang ke sungai dengan mendapat persetujuan dari Badan
Lingkungan Hidup. Kemudian limbah botolnya akan didaur ulang dengan cara
memberikan pelatihan kepada masyarakat sekitar bahwa sampah botol tersebut
masih memiliki nilai ekonomis guna mewujudkan misi PT CCAI.

2.4 Bidang Keuangan/Finansiil

2.4.1 Modal Usaha

Modal usaha diperoleh dari pembelian nama dari CCA group dan
suntikan investor di Coca Cola Indonesia.

2.4.2 Potensi Perolehan R/L usaha

Berdasarkan laporan keuangan tahunan atau Annual Report yang

tercatat pada Coca Cola Group, laba yang diperoleh oleh Coca Cola

Amatil meningkat sebesar 25%.

2.4.3 Bantuan Pemerintah, Perbankan, Pihak Ketiga, bursa

Tidak ada bantuan dari pemerintah yang diperoleh oleh pihak PT

Coca Cola Amatil Indonesia.

2.4.4 Peran Akuntan Manajemen


2.4.5 Peran Internal Audit

Internal Audit yang dilakukan oleh PT Coca Cola Amatil Indonesia

dilaksanakan setiap 1 kali dalam 1 bulan.

2.4.6 Peran Eksternal Audit

Internal Audit yang dilakukan oleh PT Coca Cola Amatil Indonesia

dilaksanakan setiap 1 kali dalam 1 tahun.

2.4.7 Pajak, Biaya Perijinan

Pajak dan biaya pada PT Coca Cola Amatil Indonesia diurus oleh

pihak yang berkompeten.

2.5 Bidang Pemasaran

2.5.1 Produk : Orientasi, Merk, Label, Pengepakan, Pengembangan

Selain bertindak sebagai produsen dan distributor,


perusahaan CCAI juga memasarkan dan menjual produk Coca-Cola melalui lebih
dari 120 pusat penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia, memastikan bahwa
produknya selalu tersedia di mana saja, kapan saja. Saluran penjualannya terdiri
dari Foodstores (supermarket dan mini market di seluruh Indonesia) dan General
Trade (outlet tradisional). Dan dengan terbatasnya sumber daya dan kemampuan
untuk melakukan pengembangan daerah tertentu, sekaligus berkomitmen untuk
menciptakan peluang kerja yang luas di sektor informal, Coca-Cola Amatil Indonesia
juga terdorong untuk secara serius dan berkesinambungan mengembangkan
jaringan Distribusi Tak Langsung (Indirect Distribution) berbasis Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) melalui Manage Third Party (MTP) model di Indonesia. Sementara
melalui saluran (Modern Immediate Consumption) MIC, kami bekerjasama dengan
berbagai hotel, restoran, dan caf ternama untuk memberikan penawaran menarik
kepada para konsumen.

2.5.2 Strategi Saluran Pemasaran/distribusi, Agen, Ritel


CCAI juga memiliki program untuk mendukung penjualan dan
pemasaran produk-produknya, sekaligus untuk meningkatkan kepuasan dan
loyalitas konsumen. Strategi pemasaran Coca-Cola mempunyai ciri khas tersendiri,
yang unik dan kreatif. Berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event dan
tren yang sedang berlangsung, baik melalui promo penukaran tutup botol, hadiah
kejutan, konser, pameran, maupun iklan di berbagai media. Promo Coca-Cola juga
memanfaatkan momentum tertentu, seperti demam Piala EURO 2004 atau SEA
GAMES 2011. Dengan memanfaatkan event berskala nasional dan internasional,
Coca-Cola mencoba tampil dengan strategi pemasaran baru yang menarik
masyarakat.

Mayoritas dari produk CCAI didistribusikan melalui lebih dari 120


pusat penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia. Produk-produk tersebut
diangkut oleh truk berukuran besar, kemudian didistribusikan ke pedagang-
pedagang eceran dengan kendaraan yang lebih kecil. Apabila diparkir berderetan,
truk-truk penjualannya akan membentuk garis sepanjang kurang lebih 17 km,
membuatnya resmi menjadi salah satu perusahaan distribusi terbesar di Indonesia.
Diperkirakan lebih dari 80% produk-produknya dijual melalui para pengecer dan
grosir, di mana 90% diantaranya berasal dari kategori pengusaha usaha kecil, dan
mereka mempekerjakan kurang dari lima karyawan dengan omset penjualan per
tahun kurang dari Rp. 1 milyar.

2.5.3 Penetapan Harga, Metode, Tujuan

Penetapan harga yang dibuat oleh PT Coca Cola Amatil Indonesia


disesuaikan dengan pasar dan jangkauan. Karena faktor biaya-biaya operasional
tiap daerah pasti berbeda.

2.5.4 Promotion: Periklanan, Sales Promotion, Personal Selling


Publisitas

Satu hal yang perlu dicatat, tim sales CCAI yang sangat besar tak
hanya menjual produk-produk kepada para pelanggan tetapi juga memberikan tips
dalam menempatkan produk Coca-Cola. Sales supervisornya dan juga teratur
mengunjungi para pelanggan, memberikan bimbingan, serta menampung masukan
yang disampaikan para pelanggan.

2.5.5 SPT: Segmentasi-Positioning-Targeting

SPT yang diterapkan oleh PT CCAI disesuaikan dengan wilayah

dan pasar masing-masing wilayah di Indonesia.

2.5.6 Pangsa Pasar, Persaingan


Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh Coca-Cola
Amatil Indonesia diproduksi langsung di Indonesia. Produk CCAI berasal dari bahan
baku pilihan berkualitas tinggi dan diproses melalui beberapa tahap: penyiapan
bahan, pencampuran, pencucian, pengisian dan penutupan, pengkodean,
pemeriksaan, pengemasan, dan pengangkutan.
Selama ini pabrik-pabrik CCAI di Indonesia telah menerima berbagai
penghargaan dari The Coca-Cola Company atas pencapaian standar yang
melampaui pabrik-pabrik sejenis di dunia. Atas kebanggan ini, CCAI membuka
kesempatan bagi semua orang yang ingin melihat langsung proses produksi CCAI
yang higienis dan berkualitas.

2.5.7 E-Commercials, Telemakerting, net-working, Internet (Website)

Coca-Cola Amatil Indonesia menyadari akan kompetisi dan tantangan bisnis


masa depan yang semakin kompleks, sehingga dibutuhkan strategi baru untuk
memperkuat organisasi. Salah satu tantangan tersebut adalah untuk membentuk
pemimpin masa depan yang berkualitas.

Untuk menjawab kebutuhan tersebut, maka CCAI membuat suatu program


yang dinamakan Graduate Trainee Program (GTP) dengan metode pelatihan
terstruktur selama 12 bulan bagi professional muda/lulusan baru untuk membentuk
pemimpin masa depan yang dinamis, berdedikasi tinggi dan tanggap.

2.5.8 Sistem Informasi Pemasaran

Sistem informasi untuk mengetahui lebih jelas mengenai


produk-produk, pemasaran dan saluran distribusi yang ada di Indonesia bisa diakses
melalui telemarketing dan internet.

BAB III

ANALISIS DATA

3.1 Bidang Manajemen dan Organisasi

Mary Parker Follett mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan


pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer
mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk
melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan, atau berarti dengan tidak
melakukan tugas-tugas itu sendiri.

Pengertian manajemen begitu luas, sehingga dalam kenyataannya tidak ada definisi
yang digunakan secara konsisten oleh semua orang. Pembahasan kita akan dimulai
dengan definisi yang lebih kompleks dan mencakup aspek-aspek penting
pengelolaan, seperti yang dikemukakan oleh Stoner sebagai berikut :
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-
sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.

3.2 Bidang SDM / Personalia

Definisi Manajemen Sumber daya manusia sering disebut juga dengan manajemen
personalia. Manajemen personalia merupakan proses manajemen yang diterapkan
terhadap personalia yang ada di organisasi. Menurut Edwin B. Flippo, Manajemen
Personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian
dari pengadaan pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan
pemberhentian karyawan, dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan,
individu, karyawan dan masyarakat.

Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia menurut Gary Dessler adalah kebijakan
dan praktik yang dibutuhkan seseorang untuk menjalankan aspek orang atau
sumber daya manusia dari posisi seorang manajemen, meliputi perekrutan,
penyaringan, pelatihan, pengimbalan dan penilaian.

Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia menurut T. Hani


Handoko adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan
sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun
organisasi.

3.3 Manajemen Operasional

Manajemen operasional adalah usaha pengelolaan secara optimal penggunaan


faktor produksi : tenaga kerja, mesin mesin, peralatan, bahan mentah dan faktor
produksi lainnya dalam proses transformasi menjadi berbagai produk barang dan
jasa.

Sebelum perusahaan memulai suatu tahapan produksi terlebih dahulu harus


memperhatikan hal hal seperti jenis out put yang akan dihasilkan, apakah berupa
produk atau jasa, pemilihan lokasi, pemilihan bahan baku, pemilihan bahan
penolong, penyediaan tenaga kerja atau sumber daya manusia, penetapan biaya
standart produksi, alat alat apa yang akan digunakan, faktor ekonomis, kesehatan,
keselamatan kerja, standart kualitas mutu dan penanganan limbah.

Apabila semua faktor faktor diatas sudah direncanakan dengan sematang


mungkin, maka perusahaan tersebut akan siap untuk menghadapi masalah
masalah dibbawah ini. Masalah masalah yang akan dihadapi oleh manajemen
personal diantaranya adalah sebagai berikut :

Fokus global
Kinerja just in time

Bersekutu dengan rantai pemasok

Pengembangan produk yang cepat

Mass customization

Pemberdayaan pekerja

Produksi yang peka terhadap lingkungan

Definisi manajemen produksi dan operasi menurut Reksohadiprodjo, dan soedarmo


(1999 : 2) manajemen produksi adalah usaha pengelolaan secara optimal terhadap
faktor faktor produksi yang terbatas adanya untuk mendapatkan hasil tertentu
dengan menggunakan prinsip prinsip ekonomi yaitu dengan pengorbanan tertentu
untuk mendapatkan hasil yang sebanyak banyaknya atau dengan tingkat hasil
tertentu diusahakan dengan pengorbanan.

3.4 Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,


pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang
dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

Fungsi Manajemen Keuangan :

a. Perencanaan Keuangan : Membuat rencana pemasukan dan pengeluaran


serta kegitan kegiatan lainnya untuk periode tertentu.

b. Penganggaran Keuangan : Tindak lanjut dari perencanaan keuangan


dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.

c. Pengelolaan Keuangan : Menggunakan dana perusahaan untuk


memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.

d. Pencarian Keuangan : Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada


untuk operasional kegiatan perusahaan.

e. Penyimpanan Keuangan : Mengumpulkan dana perusahaan serta


menyimpan dana tersebut dengan aman.

f. Pengendalian Keuangan : Melakukan evaluasi serta perbaikan atas


keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.

g. Pemeriksaan Keuangan : Melakukan audit internal atas keuangan


perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
3.5 Manajemen Pemasaran

Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada
maupun pembeli yang potensial.

Secara umum kegiatan pemasaran terdiri atas serangkaian prinsip untuk memilih
pasar sasaran, mengevaluasi kebutuhan konsumen, mengembangkan barang dan
jasa pemuas kebutuhan, memberi nilai pada konsumen dan laba pada perusahaan.

Untuk menilai layak atau tidaknya bisnis barang atau jasa yang sedang digeluti
yang ditinjau dari aspek pemasaran, maka perusahaan harus melakukan studi pada
tiga kegiatan besar, yaitu :

Penentuan segmen, target dan posisi produk pada pasar.

Kajian untuk mengetahui hal hal utama dari konsumen seperti, perihal
sikap, perilaku serta kepuasan mereka atas produk yang dihasilkan.

Menentukan strategi, kebijakan dan program pemasaran

Definisi Pemasaran menurut William J. Stanton adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan
kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Definisi lainnya, Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain.

Dengan pemasaran perusahaan berusaha menghasilkan laba dari penjualan barang


dan jasa yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pembeli. Disinilah peran
manajer pemasaran dibutuhkan, dimana tugas dari manajerpemasaran adalah
memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat membantu dalam
pencapaian tujuan organisasi.
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Laporan hasil PKL yang dilakukan di PT Coca Cola Amatil Indonesia ini merupakan
suatu catatan kegiatan kami yang telah melaksanakan secara langsung kegiatan
praktek kerja lapangan di dalam dunia kerja. Mudah mudahan dengan adanya
pengalaman ini merupakan langkah awal dan sebagai dorongan bagi kami untuk
memiliki kemampuan kerja sekaligus sebagai pengalaman serta membentuk
perilaku kami untuk menjadi tenaga kerja yang profesional serta memiliki rasa
disiplin yang tinggi, serta etos kerja yang tinggi pula untuk memotivasi guna
menjadi manusia yang kreatif, komunikatif dan inovatif yang nantinya akan
mmemberikan hasil profesionalisme di dalam dunia kerja.

Berdasarkan hasil studi orientasi praktek kerja lapangan (PKL) mandiri yang penulis
lakukan pada PT Coca Cola Amatil Indonesia maka penulis dapat menyimpulkan
sebagai berikut :

1. Manajemen Organisasi

Manajemen dan organisasi yang diterapkan dalam PT Coca Cola Amatil Indonesia
sesuai dengan pendapat menurut Stoner sebagaiman telah dikutip oleh T. Hani
Handoko (1995) mengemukakan bahwa Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

2. Manajemen Sumber Daya Manusia

Dilihat dari aspek sumber daya manusia yang ada pada PT Coca Cola Amatil
Indonesia masih tidak memiliki banyak kendala baik dari segi pembagian struktur
organisasi maupun pembagian tenaga kerja. Sebab proses produksinya banyak
dilakukan oleh mesin.

3. Manajemen Operasional

Dilihat dari aspek produksi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia telah memiliki nilai
lebih dari pada pesaing lain, yaitu ditunjang dari proses produksi sampai kualitas
produk akhir yang begitu selektif sehingga kualitas dari produknya menjadi acuan
utama.

4. Manajemen Keuangan

Dilihat dari segi aspek keuangan pada PT Coca Cola Amatil Indonesia tidak ada
kendala dalam kepemilikan modal sebab merupakan perusahaan yang hak jualnya
dibeli oleh setiap negara di belahan dunia.

5. Manajemen pemasaran
Dari segi pemasaran PT Coca Cola Amatil Indonesia telah memiliki segmen pasar
dan strategi pemasaran yang baik sehingga pemasaran pada usaha ini tidak banyak
mengalami hambatan. Untuk daerah pemasaran dan cara pemasaran tidak perlu
dikonsentrasikan lagi sebab telah memperoleh usaha perluasan yang baik.

4.2. Saran

1. Manajemen dan Organisasi

PT Coca Cola Amatil Indonesia sebaiknya lebih meningkatkan pengawasan dan


pengarahan supaya tujuan perusahaan dapat tercapai secara optimal.

2. Manajemen Sumber Daya Manusia

PT Coca Cola Amatil Indonesia perlu memberikan pelatihan pelatihan


khusus pada setiap karyawan supaya mereka memiliki skill yang baik dan bagus
dalam meningkatkan kualitas produk supaya tetap terjaga.

3. Manajemen Operasional / Produksi

PT Coca Cola Amatil Indonesia perlu meningkatkan kualitas produk yang


dihasilkan atau varian rasa sesuai dengan minat konsumsi masyarakat Indonesia.

4. Manajemen Keuangan

Pengendalian biaya hendaknya mengacu pada pendapatan sesuai dengan


rencana kerja.

Anggaran sebagai alat pelaksanaan pengawasan yang diukur di atas biaya yang
sesungguhnya terjadi akan dapat digunakan secara efektif apabila orang-orang
yang ada di dalam organisasi merasa bahwa anggaran perusahaan adalah
anggaran yang dimilikinya.

5. Manajemen Pemasaran

Agar konsumen merasa sangat puas sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan


kinerjanya dan bisa memahami produk apa yang menjadi harapan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai