sejak awal Tuhan telah merancang kita untuk menjadi umat pemuji, bahkan sampai
pada kekekalan di surga tiada hentinya pujian dan penyembahan dinaikkan bagi
Tuhan. Melalui pujian dan penyembahan nama Tuhan ditinggikan, sebab Dia hadir
dalam pujian umat-Nya, “Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia
sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!” (Mazmur 150:2)
Pemazmur menyatakan bahwa Tuhan berkenan dan sangat disenangkan atas pujian
dan penyembahan yang dinaikkan oleh umat-Nya. Pujian dan penyembahan yang
lahir dari kedalaman hati yang tulus adalah korban yang berbau harum di hadapan
Tuhan. Bahkan Daud menegaskan, “… Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di
atas puji-pujian orang Israel.” (Mazmur 22:4).
Hal tersebut menjadi bukti bahwa puji-pujian dan penyembahan adalah kesukaan
Tuhan! Itu artinya Tuhan sangat menyukai dan menikmati puji-pujian umat-Nya!
Itulah yang menyenangkan hati Tuhan! Oleh sebab itu “Biarlah segala yang bernafas
memuji TUHAN! Haleluya!” (Mazmur 150:6).
Sahabat, saat Tuhan bersemayam dan bertakhta, saat itulah Ia bekerja dan
melepaskan kuasa-Nya untuk orang-orang yang memuji dan menyembah Dia:
kemenangan, kesembuhan, pemulihan, dan bahkan kekuatan untuk menghancurkan
musuh. Musuh itu adalah Iblis, pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa,
penghulu-penghulu dunia yang gelap dan roh-roh jahat di udara.