Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS SEGMENTASI, TARGETING, POSITIONING PADA

PERUSAHAAN COCA COLA

( Paper )

Disusun Oleh:

Nama : Stevira Andien Razika


NPM : 2211011099
Jurusan : Manajemen
Konsentrasi : Manajemen Pemasaran
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Mahrinasari, S.E.,M.Sc.

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
TA. 2023/2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................2
I. PENDAHULUAN.............................................................................3
II. ISI PEMBAHASAN.........................................................................5
2.1. Profil Coca Cola.......................................................................5
2.2. Segmenting...............................................................................6
2.3. Targeting...................................................................................7
2.4. Positioning................................................................................7
III. KESIMPULAN...............................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................9
I. PENDAHULUAN

Era globalisasi saat ini telah menjadi sejarah yang signifikan dalam perkembangan
perusahaan-perusahaan multinasional, termasuk perusahaan Coca-Cola. Sejak
Awal Abad ke-20, globalisasi telah memperluas jangkauan pasar dan peluang
bisnis untuk perusahaan di seluruh dunia. Coca-Cola, yang didirikan pada tahun
1886 di Amerika Serikat, telah menjadi salah satu perusahaan yang paling berhasil
mengeksploitasi peluang yang tercipta oleh era globalisasi. Globalisasi Telah
Membuka Pintu Bagi Coca-Cola untuk memperluas kehadirannya berbagai negara
di seluruh dunia. Dengan Memanfaatkan Infrastruktur Perdagangan global yang
semakin terintegrasi dan kemajuan teknologi komunikasi, Coca-Cola dapat
mengirimkan produknya ke pasar yang sebelumnya sulit dijangkau. Hal ini
memungkinkan perusahaan untuk memperluas portofolio produk dan
menyesuaikan dengan preferensi lokal di berbagai negara.

Strategi Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP) telah menjadi kunci


dalam menjawab tantangan dan peluang yang dihadapi Coca-Cola dalam era
globalisasi. Segmentasi pasar memungkinkan perusahaan untuk memahami
keragaman kebutuhan dan preferensi konsumen di berbagai pasar global. Coca-
Cola telah berhasil mengidentifikasi segmen pasar yang paling menjanjikan,
seperti pemuda urban, keluarga, atau konsumen yang peduli akan kesehatan, dan
mengarahkan upaya pemasaran mereka sesuai dengan kebutuhan dan preferensi
segmen tersebut. Setelah segmentasi dilakukan, Coca-Cola menentukan target
pasar yang tepat untuk setiap produknya. Dengan Menggunakan Analisis pasar
yang cermat, perusahaan dapat memilih pasar yang paling menjanjikan dalam
alquran, pertumbuhan, dan potensi profitabilitas. Melalui targeting yang tepat,
Coca-Cola dapat memfokuskan sumberdaya pemasaran mereka untuk mencapai
efisiensi dan efektivitas yang maksimal.
Posisi Merek Adalah Elemen Terakhir Dari Strategi STP, dimana Coca-
Cola menentukan bagaimana ingin dilihat oleh konsumen di pasar global. Merek
Coca-Cola telah berhasil memposisikan dirinya sebagai simbol kesegaran,
kenikmatan, dan koneksi sosial di seluruh dunia. Dengan melalui kampanye
pemasaran yang kreatif dan inovatif, Coca-Cola terus memperkuat citra mereknya
dan membangun hubungan emosional dengan pelanggan di berbagai belahan
dunia. Dengan Demikian, dalam konteks era globalisasi, strategi STP telah
menjadi landasan bagi kesuksesan Coca-Cola dalam memasarkan produknya
secara efektif di pasar global yang semakin terhubung dan beragam.
II. ISI PEMBAHASAN

2.1. Profil Coca Cola


Sejak tahun 1886, ada satu kejadian murni dan sederhana yang masih tetap
sama, coca-cola. Nama dan produknya mengingatkan pada suasana gembira yang
dirasakan oleh konsumennya hampir ke 200 negara, dimana pada saat itu lebih
dari 100 milyar porsi minuman coca-cola yang dinikmati oleh para konsumen di
berbagai penjuru dunia. Perusahaan terbesar di dunia ini telah melalui suatu
perjalanan yang panjang sejak dimulainya suatu awal yang sederhana lebih dari
satu abad yang lalu.
Lahirnya ide kesegaran ini berasal dari John Styth Pemberton yang
pertama kali memperkenalkan rasa menyegarkan dari Coca-cola di Atlanta,
Georgia. Pada tahun 1886, John Styth Pemberton merupakan seorang ahli farmasi
membuat sirup karamel berwarna dalam sebuah ketel kuningan di kebun belakang
rumahnya. Dia pertama kali “mendistribusikan” produk barunya di jalan menuju
Jacobs Pharmacy (Rumah obat Jacobs) dengan menempatkan sirup tersebut dalam
sebuah teko. Dengan harga 5 sen, konsumen dapat menikmati segelas minuman
baru tersebut di tempat penjualan itu. Entah karena sengaja direncanakan atau
sekedar kebetulan, air berkarbonasi bercampur dengan sirup caramel baru
tersebut, yang kemudian dikenal sebagai minuman yang “nikmat dan
menyegarkan”, dengan nama Coca-cola. Rekan kerja dan pengurus keuangan
bisnis Dr. Pemberton, yaitu Frank M Robinson, kemudian menyarankan untuk
memakai nama dan tulisan “Coca-cola” dengan huruf-huruf miring mengalir,
yang sekarang menjadi terkenal di seluruh dunia. Mr. Robinson berpikir bahwa
“dua huruf C akan terlihat bagus dalam iklan”.
Pada tahun 1891, seorang pengusaha Atlanta bernama Asa G. Chandler,
mengambil alih kepemilikan penuh atas bisnis Coca-Cola. Dalam empat tahun,
bakat dagangnya telah berhasil, memperluas konsumsi Coca-Cola di setiap
Negara bagian dan wilayah Amerika. Pada tahun 1919, The Coca-Cola Company
dijual pada kelompok investor dengan harga 25 juta dolar. Robert W. Woodruff
diangkat menjadi presiden The Coca-cola Company pada tahun 1923, dan
kepemimpinannya selama lebih dari enam 29 same telah membawa bisnis Coca-
Cola mencapai sukses dagang yang produknya terkenal di seluruh dunia.

2.2. Segmenting
Strategi marketing yang diterapkan oleh Coca Cola:
a. Segmentasi Geografis : Segmentasi geografi yang dilakukan Coca Cola
dikelompokkan berdasarkan negara - negara expansi coca cola yang masuk dalam
kategori sudah maju, masih berkembang dan sedang muncul atau baru
sajatumbuh. Saat ini, produk Coca Cola telah tersebar di lebih dari 200 negara
dengan penempatan di setiap kota dalam negara tersebut.
b. Segmentasi Demografi : Produk Coca Cola ditujukan kepada remaja, baik
untuk jenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Coca Cola membidik remaja
dengan usia 15-25 tahun sebagai segmen utama dan usia 26-50 tahun sebagai
segmen sekunder (kedua). Dikarenakan harganya yang terjangkau, produk ini
dapat dinikmati baik mereka yang berpendapatan rendah, menengah, hingga atas
serta produk ini dapat dikonsumsi oleh semua jenis kelamin.
c. Segmentasi Psikografis: Coca Cola menggunakan pendekatan melalui
kepribadian dan gaya hidup konsumen. Melalui aktivitas konsumen yang
memiliki mobilitas tinggi,dan ingin lepas dari rutinitas,juga konsumen senang
bersosialisasi dengan lingkungan, konsumen yang senang bergaul, konsumen
yang membentuk sebuah komunitas tertentu, atau konsumen yang memiliki
kesamaan hobi dengan orang lain serta mereka yang memiliki kepribadian tidak
terlalu serius, namun lebih menyukai hal yang bersifat humor, suka bergaul, aktif,
dinamis, dan menyukai tantangan.

2.3. Targeting
Coca Cola menargetkan segmen utama nya untuk kalangan remaja dikarenakan
remaja yang hidup di perkotaan saat ini semakin sering menghabiskan waktu di
luar rumah serta dalam perjalanan. Keadaan ini membuat mereka semakin
memerlukan produk minuman dengan kesegaran otentik khas Coca-Cola, dengan
kemasan praktis yang mudah dibawa-bawa pada saat bepergian membuat produk
ini sangat diminati oleh kalangan remaja. Selain itu jika dilihat dari segi psikologi,
Coca Cola menargetkan produk nya untuk konsumen yang menyukai sesuatu yang
baru / menyukai inovasi dan memiliki semangat yang tinggi, hal ini ditunjukkan
dari berbagai atribut dan slogan yang Coca Cola punya seperti “Semangat Baru”.
Berdasarkan Tipe Produk,target pemasaran dari Coca Cola adalah sebagai berikut:

a. Target pasar Coca Cola Zero : Usia 20 -45 tahun dan orang - orang yang
berpenyakit diabetes
b. Target pasar Coca Cola : Usia 12-50 tahun, lebih banyak ditargetkan ke
kalangan remaja dan pemuda.
c. Target pasar Diet Coke :Usia 20-40 tahun, kalangan orang- orang yang
melakukan diet.

2.4. Positioning
Coca Cola selama ini memposisikan diri sebagai produk minuman ringan pelepas
dahaga yang dapat dikonsumsi kapan saja dan dimana saja. Selain itu Coca - Cola
identik dengan kesan meriah, ceria, bahagia, dan penuh semangat sehingga sangat
cocok untuk dikonsumsi oleh siapa saja yang memiliki jiwa penuh inovasi dan
semangat. Coca Cola juga memposisikan diri sebagai produk berkelas dengan
brand yang sudah diakui kredibilitasnya. Selain Itu, Coca Cola yang
memposisikan dirinya sebagai“The Real Thing”alias Cola yang Orisinil dan
Klasik.dengan Semboyan Atau Motto tersebut Coca Cola berusaha mengarahkan
atau memberi citra kepada masyarakat bahwa selain Coca Cola minuman Cola
lainnya adalah pasti palsu.
III. KESIMPULAN

Strategi Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP) telah menjadi pondasi


kesuksesan Coca-Cola Company dalam memasarkan produknya di pasar global
yang kompleks dan beragam. Melalui Segmentasi pasar yang baik, Coca-Cola
dapat memahami kebutuhan dan preferensi konsumen di berbagai negara dan
memetakan strategi pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi
konsumen di berbagai negara. Targeting pasar yang tepat memungkinkan Coca-
Cola untuk fokus pada segmen pasar yang memiliki potensi pertumbuhan dan
profitabilitas yang tinggi. Dengan demikian, perusahaan dapat mengalokasikan
sumber daya pemasaran secara efisien dan efektif, sehingga mencapai hasil yang
optimal dalam mencapai tujuan bisnis. Posisi merek yang kuat telah menjadi
kunci diferensiasi Coca-Cola dari pesaingnya di pasar global. Dengan
memposisikan dirinya sebagai merek yang menyegarkan, menyenangkan, dan
menyatukan orang-orang dari berbagai budaya dan latar belakang, Coca-Cola
berhasil membangun hubungan emosional yang kuat dengan pelanggan di seluruh
dunia. Hal ini tercermin dalam loyalitas merek yang tinggi dan citra merek yang
positif di masyarakat.
Menurut Ngo, L. V., & O'Cass, A. (2012) dalam jurnal "The Impact of
Market Orientation and Marketing Capability on Business Performance: A Study
of Small-sized Firms in a Developing Economy" menunjukkan pentingnya
strategi pemasaran yang berorientasi pada pasar dan kemampuan pemasaran
dalam meningkatkan kinerja bisnis. Hal ini mendukung relevansi strategi STP
dalam konteks perusahaan Coca-Cola, di mana fokus pada pemahaman pasar dan
kemampuan pemasaran yang kuat telah menjadi faktor kunci dalam kesuksesan
perusahaan. Dengan demikian, strategi STP tidak hanya relevan, tetapi juga
krusial bagi Coca-Cola Company dalam menghadapi tantangan dan peluang
dalam pasar global yang terus berubah. Melalui pendekatan ini, Coca-Cola dapat
terus mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dan terus menghasilkan
nilai tambah bagi pelanggan di seluruh dunia.
DAFTAR PUSTAKA

Ariestonandri, P. (2006). Marketing Research for Beginner. Yogyakarta:


Andi Offset.
Gupta, S., & Kim, H. (2020). The Role of Market Segmentation in Global
Marketing Strategy: The Coca-Cola Company Experience. Journal of
International Marketing, 28(1), 50–65.
Jain, S. C., & Haley, G. T. (2021). Global Brand Positioning Strategy: A
Case Study of Coca-Cola Company. International Journal of Management Cases,
23(4), 343–355.
Kanagal, N. B., & Hooley, G. (2013). Market Segmentation, Targeting,
and Positioning: The Case of Coca-Cola. Journal of Marketing Management,
29(13-14), 1504–1518.
Ngo, L. V., & O'Cass, A. (2012). The Impact of Market Orientation and
Marketing Capability on Business Performance: A Study of Small-sized Firms in
a Developing Economy. Journal of Strategic Marketing, 20(5), 387-407.

Anda mungkin juga menyukai