Anda di halaman 1dari 12

DUKUNGAN SISTEM INFORMASI PADA PERENCANAAN

DAN PENGENDALIAN

Kelompok 4 :

1. Ahmad Risaldi – 20.057


2. Arya Yudha AR – 20.000
3. Dinal Hidayat – 20.000
4. Rusdianto – 20.000
5. Muh.Yusuf – 20.000
6. Nirmala Sari – 20.000

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ANDI DJEMMA PALOPO
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3
BAB I................................................................................................................................. 4
1.1. Latar Belakang...........................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................4
1.3. Tujuan Masalah..........................................................................................4
BAB II................................................................................................................................ 6
2.1. Dukungan sistem informasi dalam perencanaan dan pengendalian.............6
2.2. Bagaimana perencanaan dan pengendalian dalam organisasi.....................6
2.3. Bagaimana proses perencanaan.................................................................8
2.4. Model perencanaan penggerak untuk perencanaan yang dibantu oleh
komputer....................................................................................................9
2.5. Proses pengendalian organisasi...............................................................11
BAB III............................................................................................................................. 13
3.1. Kesimpulan......................................................................................................... 13
3.2. Saran................................................................................................................... 13
3.3. Daftar pustaka.................................................................................................... 13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Segala sesuatu yang ada disekitar kita serta kejadiannya adalah


merupakan data. Data ini akan bermanfaat apabila diolah sedemikian
rupa sehingga sesuai dengan tujuan dan penggunaannya, inilah
informasi. Informasi diperlukan bagi perusahaan didalam menjalankan
aktivitas perusahaan. Bagi organisasi keadaan dan kejadian yang ada di
dalam lingkungannya baik internal maupun eksternal adalah merupakan
informasi baginya. Namun apa yang ada tidak semuanya merupakan
sumber yang relevan bagi perusahaan, perlu penyaringan (filtering) untuk
mendapatkan informasi yang tepat dalam arti mampu mendukung
penggunanya. Informasi dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan
pelaksanaan berbagai fungsi didalam perusahaan, termasuk dalam
sistem pengendalian manajement diperlukan informasi yang mampu
mendukung terciptanya sistem pengendalian yang efektif.

1.2. Rumusan Masalah

- Bagaimana perencanaan dan pengendalian dalam organisasi?


- Bagaimana proses perencanaan?
- Bagaimana dukungan penghitung pada perencanaan?
- Bagaimana model perencanaan penggerak untuk perencanaan yang
dibantu computer?
- Bagaimana proses pengendalian organisasi?

1.3. Tujuan Masalah

- Untuk mengetahui bagaimana perencanaan dan pengendalian dalam


organisasi.
- Untuk mengetahui bagaimana proses perencanaan.
- Untuk mengetahui bagaimana dukungan penghitung pada
perencanaan.
- Untuk mengetahui bagaimana model perencanaan penggerak untuk
perencanaan yang dibantu computer.
- Untuk mengetahui bagaimana proses pengendalian organisasi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Dukungan sistem informasi dalam perencanaan dan pengendalian.

Sistem Informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas


orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan
manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang
sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses
algoritmik, data, dan teknologi. 
Sistem informasi berhubungan dengan sistem data di satu sisi dan sistem
aktivitas di sisi yang lain. Sistem informasi adalah suatu bentuk
komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan diproses sebagai
bentuk dari memori sosial. Sistem informasi juga dapat dianggap sebagai
bahasa semi formal yang mendukung manusia dalam pengambilan
keputusan dan tindakan.
Sistem informasi adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia,
perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data
dalam mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam
organisasi.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung
operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi
dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.

2.2. Bagaimana perencanaan dan pengendalian dalam organisasi.

Perencanaan merupakan proses dasar di mana manajemen memutuskan


tujuan dan cara mencapainya. Perencanaan terjadi di semua tipe
kegiatan. Perencanaan dalam organisasi merupakan suatu kegiatan yang
esensial. Karena memang fungsi-fungsi manajemen yang lain seperti
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sebenarnya merupakan
impelementasi dari keputusan-keputusan perencanaan.
 Arti perencanaan menurut Samuel Certo (1997:134), adalah “proses
penentuan bagaimana sistem manajemen (organisasi) akan mencapai
atau merealisasikan tujuannya”. Dalam istilah lain yang lebih formal,
perencanaan diartikan sebagai “pengembangan program aksi (tindakan)
sistematis yang diarahkan pada tercapainya tujuan bisnis yang disepakati
melalui proses analisis, evaluasi dan pemilihan di antara peluang-peluang
yang diramalkan akan muncul”. 
Menurut T.Hani Handoko (2003:77) perencanaan adalah pemilihan
sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus
dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa. Perencanaan yang baik
dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan
datang dalam mana perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan
dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana tersebut dibuat.
Perencanaan dibutuhkan di semua tingkatan dan memiliki
kecenderungan untuk meningkat sesuai dengan dampak potensial
terbesar terhadap sukses organisasi atau tingkatan manajemen atas.
Perencanaan organisasi haruslah aktif, dinamis, berkesinambungan dan
kreatif. Sudah saatnya perusahaan meninggalkan cara-cara lama dalam
merencanakan strateginya. Perencanaan yang reaktif adalah cara-cara
yang organisasi dahulu.
Setidaknya ada dua alasan pokok pentingnya kegiatan perencanaan
(T.Hani Handoko 2003:81), yaitu untuk mencapai “protekcitve
benefit” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya
kesalahan dalam pembuatan keputusan dan “positive benefits” dalam
bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi.
adalah suatu proses yang menentukan mengenai apa yang harus
dikerjakan, supaya apa yang harus dikerjakan, supaya apa yang
diselenggarakan dapat sejalan sesuai dengan rencana.
Pengendalian menjadi fungsi keempat dan merupakan bagian ujung dan
sebuah proses kegiatan. Griffin, memberikan batasan tentang
pengendalian sebagai pengamatan secara organisatoris terhadap
sasaran yang dicapai perusahaan.Pengendalian adalah proses untuk
membuat sebuah organisasi mencapai tujuannya.
pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu
organisasi,agar pelaksanaan sesuai dengan ketetapan-
ketetapan dalam rencana.

2.3. Bagaimana proses perencanaan.

Perencanaan bagi setiap organisasi merupakan pemandu (guite) dalam


berbagai aktivitas organisasi, mengingat perencanaan sebagai guite
maka perencanakan sebagai langkah awal yang akan menentukan
tercapai atau tidaknya tujuan organisasi, perencanaan yang baik selalu
diupayakan oleh setiap organisasi dengan harapkan akan mempermudah
dalam setiap langkah-langkah kerja kedepan, perencanaan begitu
penting bagi organisasi, sehingga setiap organisasi akan membuat
perencanaan sebaik-baiknya, baik perencanaan tingkat korporasi,
perencanaan tingkat deparemen, dan tingkat operasional.
Perencanaan (planning) adalah fungsi dasar (fundamental) manajemen,
karena orrganizing, staffing, directing dan kontroling pun harus terlebih
dahulu direncanakan. Perencanaan ini adalah dinamis. Perencanaan ini
ditunjukkan untuk masa depan yang penuh dengan ketidakpastian,
karena adanya perubahan dan situasi. Perencanaan diproses oleh
perencana (planner), hasilnya menjadi rencana (plan). Perencanaan
adalah suatu proses untuk menentukan rencana.1 Jadi menurut Malayu
Hasibuan perencanaan itu bersifat dinamis dimana perencanaan itu
diproses oleh perencana sehingga menghasilkan sebuah rencana.
Perencanaan menurut Richard L. Daft berarti mengidentifikasi berbagai
tujuan untuk kinerja organisasi dimasa mendatang serta memutuskan
tugas dan penggunaaan sumber daya yang diperlukan untuk
mencapainya. perencanaan adalah tindakan yang dilakukanuntuk
menentukan tujuan perusahan.2Menurut Daft perencanaan merupakan
sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan dengan mengidentifikasi
berbagai tujuan kinerja organisasi, memutuskan tugas dan penggunaan
sumber daya dimasa mendatang. Perencanaan yaitu pemilihan
sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus
dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa. Sedangkan menurut
Robbins, perencanaan adalah suatu proses yang melibatkan penentuan
sasaran atau tujuan organisasi, menyusun strategi menyeluruh untuk
mencapai sasaran yang ditetapkan, dan mengembangkan hierarki
rencana secara menyeluruh untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan kegiatan.
Menurut Harold Koontzdan Cyril O’Donnel, perencanaan adalah fungsi
seorang manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan,
kebijakankebijakan, prosedur-prosedur, program-program dari alternatif-
alternatif yang ada. Menurut Sukanto Reksohadiprodjo perencanaan
adalah penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan.5
Jadi perencanaan yaitu penentuan segala sesuatu fungsi seorang
manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan, kebijakan-
kebijakan, prosedur-prosedur, program-program dari alternatif yang ada
sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan. Menurut GR Terry, perencanaan
adalah memilih dan menghubungkan fakta dan membuat serta
menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa datang dengan jalan
menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan
untuk mencapai hasil yang diinginkan. Menurut Louis A. Allen,
perencanaan adalah menentukan serangkaian tindakan untuk mencapai
hasil yang diinginkan.6 Jadi perencanaan merupakan menetukan
serangkaian tindakan dengan jalan menggambarkan dan merumuskan
kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan
adalah suatu proses yang melibatkan penentuan sasaran atau tujuan
organisasi di masa mendatang, memutuskan tugas, serta menyusun
strategi menyeluruh untuk mencapai sasaran yang ditetapkan, dan
mengembangkan hierarki rencana secara menyeluruh untuk
mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan.

2.4. Model perencanaan penggerak untuk perencanaan yang dibantu


oleh komputer.

Beberapa alat analisis atau model yang bisa dipergunakan untuk


membantu proses perencanaan antara lain
 Bagan Arus (Flow Chart)
 Bagan Gantt (Gantt Chart)
 Jaringan PERT (PERT Network)
a. Perencanaan dengan Flow Chart. Pendekatan Flow Chart ini
biasanya dipakai oleh mereka yang mendalami teknik
komputer, teknik atau sistem informasi. Namun pendekatan
ini bisa juga dipakai dalam dunia manajemen. Flow Chart
adalah model grafis yang menunjukkan model sistem yang
menggambarkan kejadian yang berkesinambungan dan
keputusan ya atau tidak.
b. Penjadwalan Melalui Gantt Chart. Penjadwalan adalah salah
satu bagian penting dalam perencanaan. Ketika kegiatan
organisasi begitu banyak dan berkesinambungan satu
dengan yang lainnya, Gantt Chart pada dasarnya membantu
manajer untuk dapat mengaturnya melalui proses
penjadwalan. Jadi Gantt Chart adalah teknik penjadwalan
secara grafis atas berbagai rencana kegiatan.
c. Perencanaan dengan PERT. PERT adalah singkatan dari
Program Evaluation and Review Technique. PERT
merupakan alat Bantu perencanaan melalui penjadwalan dan
penggambaran rencana kerja secara kronologis dan
berkelanjutan bagi pekerjaan yang sifatnya tidak rutin,
berskala besar maupun kompleks.
Sejalan dengan kemaiuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berkembang sangat pesat di segala bidang kehidupan, berkembang
pesat pula teknologi komputer yang sangat dibutuhkan masyarakat baik
berupa informasi maupun data dari kecanggihan komputer dewasa ini.
Teknologi memang sangat penting, tanpa adanya teknologi niscaya
kekayaan alam yang berlimpah, sumber daya maupun tenaga tidak dapat
digunakan secara efektif dan efisien. Untuk itu kebutuhan akan teknologi
serta perkembangannya sangat dibutuhkan dunia.
Teknologi komunikasi dan infomasi membawa berbagai perubahan yang
sangat mencolok, seperti pada pemakaian teknologi komputer dimasa era
industrialisasi ini yang semakin memainkan peranan penting sebagai
sarana untuk meningkatkan nilai tambah produksi barang dan jasa yang
bermanfaat bagi dirinya sendiri dan masyarakat dunia. Sosok sebuah
komputer yang berupa suatu perangkat yang secara sistematis terdiri dari
perangkat keras {hard ware), perangkat lunak (software) dan pengguna
(brqint ware) merupakan perangkat canggih yang tidak asing lagi dikenal
olehmasyarakat baik di kalangan anak-anak maupun orang dewasa.
Demikian juga dengan penggunaannya yang semakin lama semakin
meningkat dan meluas, karena dengan perangkat canggih ini bidang-
bidang pekerjaan dapat ditangani secara efisienbaik waktu maupun
biayayang dikeluarkan.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah
berkembang dengan pesat dan sangat mendukung untuk penyediaan
berbagai informasi secara efisien dan efektif. Melihat perkembangan
teknologi informasi yang dapat memberikan berbagai keuntungan
membuat pemerintah mulai serius untuk mengimplemen-tasikannya. Hal
ini bisa dilihat dengan diterbitkannya berbagai aturan yang menyangkut
dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam
lingkungan pemerintahan dan implementasi teknologi informasi dan
komunikasi yang telah dilakukan oleh berbagai lembaga di pemerintahan
baik di pusat maupun di daerah. Tidak sedikit organisasi ataupun
lembaga pemerintahan melaksanakan pengembangan teknologi
informasi hanya berdasarkan dari apa yang mereka percayai atau
direkomendasikan oleh kolega atau vendor.
Sebagai contoh, dulu orang harus pergi ke toko atau ke pasar untuk
berbelanja. Penjual juga harus mempunyai bangunan kios atau toko.
Pemilik toko mempekerjakan pegawai untuk mengurus gudang, menjadi
kasir, dan menangani berbagai pekerjaan lain. Pembeli juga harus
membawa uang tunai untuk membayar. Sekarang, orang bisa berbelanja
dari rumah, tidak harus pergi ke mana-mana walaupun tidak ada penjual
keliling yang datang. Penjual juga bisa berjualan dari rumah tanpa perlu
memiliki bangunan kios atau toko. Pembeli tidak harus mengambil uang
di bank untuk membayar barang yang dibelinya karena bisa membayar
dengan menggunakan uang digital. Contoh lain juga bisa kita temukan
atau kita alami sendiri. Pembelajaran daring selama masa pandemi
adalah salah satunya. Di dunia industri, lebih banyak lagi hal yang kini
dilakukan dengan bantuan teknologi komputer.

2.5. Proses pengendalian organisasi

Prinsip-prinsip organisasi yang umumnya diterima secara luas hingga kini


antara lain adalah Henry Fayol (orang Perancis), yang mengembangkan
prinsip-prinsip umum yang dapat diaplikasikan pada semua manajer dari
semua tingkatan organisasi, dan menjelaskan fungsi-fungsi yang harus
dilakukan oleh seorang manajer. Fayol mengusulkan 14 (empat belas)
prinsip yang dapat digunakan secara universal (Robbins, 1994:39-40),
yaitu: 1. Pembagian kerja. Prinsip ini sama dengan “pembagian kerja”
Adam Smith. Spesialisasi menambah hasil kerja dengan cara membuat
para pekerja lebih efisien; 2. Wewenang. Manajer harus dapat memberi
perintah. Wewenang memberikan hak ini kepadanya. Tetapi wewenang
berjalan seiring dengan tanggung jawab. Jika wewenang digunakan,
timbullah tanggung jawab. Agar efektif, wewenang seorang manajer
harus sama dengan tanggung jawabnya; 3. Disiplin. Para pegawai harus
menaati dan menghormati peraturan yang mengatur organisasi. Disiplin
yang baik merupakan hasil dari kepemimpinan yang efektif, suatu saling
pengertian yang jelas antara manajemen dan para pekerja tentang
peraturan organisasi serta penerapan hukuman yang adil bagi yang
menyimpang dari peraturan tersebut; 4. Kesatuan komando. Setiap
pegawai seharusnya menerima perintah hanya dari seorang atasan; 5.
Kesatuan arah. Setiap kelompok aktivitas organisasi yang mempunyai
tujuan yang sama harus dipimpin oleh seorang manajer dengan
menggunakan sebuah rencana; 6. Mendahulukan kepentingan umum di
atas kepentingan individu. Kepentingan seorang pegawai atau kelompok
pegawai tidak boleh mendahulukan kepentingan organisasi secara
keseluruhan; 7. Renumerasi. Para pekerja harus digaji sesuai dengan
jasa yang mereka berikan; 8. Sentralisasi. Ini merujuk kepada sejauh
mana para bawahan terlibat dalam pengambilan keputusan. Apakah
pengambilan keputusan itu disentralisasi (pada manajemen) atau
didesentralisasi (pada para bawahan) adalah masalah proporsi yang
tepat. Kuncinya terletak pada bagaimana menemukan tingkat sentralisasi
yang optimal untuk setiap situasi; 9. Rantai skalar. Garis wewenang dari
manajemen puncak sampai ke tingkat yang paling rendahmerupakan
rantai skalar. Komunikasi harus mengikuti rantai ini. Tetapi, jika dengan
mengikuti rantai tersebut malah tercipta kelambatan, komunikasi silang
dapat diizinkan jika disetujui oleh semua pihak, sedangkan atasan harus
diberitahu; 10. Tata tertib. Orang dan bahan harus ditempatkan pada
tempat dan waktu yang tepat. 11. Keadilan. Para manajer harus selalu
baik dan jujur terhadap para bawahan; 12. Stabilitas masa kerja para
pegawai. Perputararan (turnover) pegawai yang tinggi adalah tidak
efisien. Manajemen harus menyediakan perencanaan personalia yang
teratur dan memastikan bahwa untuk mengisi kekosongan harus selalu
ada pengganti; 13. Inisiatif. Para pegawai yang diizinkan menciptakan
dan melaksanakan rencana-rencana akan berusaha keras; 14. Esprit de
corps. Mendorong team spirit akan membangun keselarasan dan
persatuan di dalam organisasi.
Secara umum, pengendalian dapat dilakukan dengan langkah sebagai
berikut :
1. Penetapan standar dan metode pengukuran kinerja
2. Mengukur kegiatan
3. Membandingkan hasil pengendalian dengan hasil kegiatan
4. Melakukan tindakan korektif terhadap penyimpangan yang terjadi
UnsurPengendalian:
1. Detektor atau sensor
2. Assesor atau penilai
3. Efektor atau pengubah
4. Jaringan Komunikasi.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Perencanaan sistem merupakan tahap awal dari sistem yang akan
digunakan untuk melakukan pengembangan terhadap sistem. Dengan
melakukan perencanaan sistem diharapkan dapat memperbaiki sistem
yang lama serta mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi dari sistem
yang lama serta dapat memilih alternatif sistem yang terbaik.Perencanaan
sistem yang dibuat, tentunya berdasarkan dari tujuan yang ada di dalam
perusahaan. Perencanaan sistem ini sangatlah penting, karena dapat
mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh perusahaan yang akan
mendukung perencanaan bisnis organisasi. Dalam perencanaan sistem
harus melalui beberapa tahap atau proses yang dilakukan untuk
mengetahui kelayakan terhadap sistem yang akan direncanakan. Dalam
melakukan suatu perencanaan sistem bukan hanya harus mengetahui
kelayakan, tetapi juga manfaat yang akan diperoleh perencanaan sistem
terhadap sistem yang dihasilkan.Sehingga perencanaan sistem yang dibuat
akan mempengaruhi kualitas sistem yang. Kualitas sistem dapat diukur
dengan biaya dan manfaat dari sistem tersebut yang ada dalam
perusahaan yang ada.

3.2. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan
makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata
sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan
makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan
kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

3.3. Daftar pustaka


file:///C:/Users/asus/Downloads/rinafitriana1,+Journal+manager,
+2_Perancangan+sistem+informasi_Pudji+Astuti,+dkk+(LS+edit).pdf

https://aiszaki.com/2019/10/28/perencanaan-dalam-organisasi/

http://repository.radenintan.ac.id/1047/3/BAB_II.pdf

Anda mungkin juga menyukai