Anda di halaman 1dari 7

PENYAKIT MASYARAKAT

A. Pengertian Penyakit Masyarakat


 Pengertian Penyakit
Secara defenitif belum ditemukan pengertian baku tentang penyakit masyarakat,
sebab nama tersebut baru dipopulerkan akhir-akhir ini. Ada kata-kata yang hampir
mendekati pengertian tersebut misalnya, kejahatan, tindakan criminal, penyalanggunaan
obat, dan penyimpangan terhadap norma dan agama. Akan tetapi kata-kata tersebut
hanyalah bagian dari penyakit masyarakat. Untuk mengetahui makna dari penyakit
masyarakat, maka perlu diketahui arti dasar dari kedua nama tersebut. Penyakit
masyarakat terdiri dari dua kata yaitu penyakit dan masyarakat. Penyakit adalah keadaan
tidak normal pada badan atau fikiran yang menyebabkan ketidakselesaian, disfungsi, atau
tekanan/stres pada seseorang. Kadang kala istilah ini digunakan secara umum untuk
menerangkan kecederaan, kecacatan, sindrom, simptom, dan keburukan tingkah laku.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia penyakit adalah sesuatu yang
menyebabkan gangguan pada makhluk hidup; atau kebiasaan yang buruk; sesuatu yang
mendatangkan keburukan. Oleh Yuniawan penyakit dipandang sebagai suatu fenomena
kompleks yang berpengaruh negatif terhadap kehidupan manusia. Ditinjau dari segi
biologis penyakit merupakan kelainan berbagai organ tubuh manusia, sedangkan dari segi
kemasyarakatan keadaan sakit dianggap sebagai penyimpangan perilaku dari keadaan
sosial yang normatif. Penyimpangan itu dapat disebabkan oleh kelainan biomedis organ
tubuh atau lingkungan manusia, tetapi juga dapat disebabkan oleh kelainan emosional
dan psikososial individu bersangkutan. Faktor emosional dan psikososial ini pada
dasarnya merupakan akibat dari lingkungan hidup atau ekosistem manusia dan adat
kebiasaan manusia atau kebudayaan. Penyakit dalam pandangan sosial sebenarnya
berawal dari adanya perilaku sakit. Perilaku sakit yang dimaksud adalah adanya berbagai
penyimpangan normatif-agamis yang dilakukan oleh seseorang sehingga dia dianggap
sebagai pribadi yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Selain itu
perilaku dan cara hidup manusia dapat merupakan penyebab bermacam-macam penyakit
baik di zaman primitif maupun di masyarakat yang sudah sangat maju peradaban dan
kebudayaannya.
 Pengertian Masyarakat
Dalam kamus besar bahasa Indonesia masyarakat diartikan sebagai sejumlah
manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka
anggap sama. Menurut Selo Sumardjan berpendapat masyarakat adalah orang-orang yang
hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Menurut Karl Marx masyarakat adalah
suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat
adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi. Menurut
Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang
merupakan anggotanya. Sedangkan Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat
merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu
yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta
melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok/kumpulan manusia tersebut.
B. Sejarah dan Latar Belakang Munculnya Penyakit Masyarakat
 Sejarah Munculnya Penyakit Masyarakat
Sejarah adanya manusia, tidak terlepas dari perilaku buruk yang menyertai manusia
itu sendiri. Menurut pepatah orang Tapanuli, Tubu Utte Dohot Durina, Tubu Jolma dohot
Salana. Tumbuh Jeruk langsung besar dengan durinya, lahir manusia tumbuh menjadi
besar dengan kesalahannya. Meskipun waktu itu namanya belumlah penyakit masyarakat
tetapi Adam dan Hawa telah melakukan perilaku buruk terhadap Allah, dengan cara
melanggar janji kepada Allah, melanggar norma yang ditentukan oleh Allah SWT.
Demikian juga halnya Kabil yang membunuh saudaranya Habil, hanya untuk
memperebutkan iklima, juga melanggar norma agama dan peri kemanusiaan, lagi-lagi ini
disebut sebagai perilaku buruk meskipun tidak disebut sebagai penyakit masyarakat.
Perhatikan surat Al-Quran pada surah al-Maidah : 27.
Watlu alaihim naba abnai aadama bil-haqq, iz qorrobaa qurbaanang fa tuqubbila
min ahadihimaa wa lam yutaqobbal minal-aakhor, qoola lak aktulannak, qoola innamaa
yataqobbalullohu minal-muttaqiin. ( Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya
kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, ketika keduanya mempersembahkan
kurban, maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan dari yang
lain (Qabil) tidak diterima. Dia (Qabil) berkata , “Sungguh, aku pasti membunuhmu!”
Dia (Habil) berkata, “Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang
bertakwa.”
Praktek prostitusi, narkotika, dan perjudian merupakan penyakit masyarakat
(PEKAT) yang sudah ada sejak jaman dahulu meskipun pemaknaan penyakit masyarakat
antara masa lampau berbeda dengan masa sekarang. Menurut Muhammad Jafar penyakit
masyarakat dalam istilah jawa dulu dikenal dengan istilah "Molimo" singkatan dari
minum, main, madon, madat dan maling, kelimanya kini termasuk PPN (prostitusi,
perjudian dan narkotika). Molimo ini merupakan pekat, sudah ada seumur manusia di
bumi.[21] Mas’oed Abidin, mengungkapkan praktek penyakit masyarakat yang ada pada
masyarakat Minang yaitu: araktuak, sabuangjudi, siabaka, samunsakai, rampokrampeh,
candumadat.[22] Kini perilaku buruk tersebut semakin berani terang-terangan dan marak
di sejumlah daerah. Namun upaya pemberantasan ketiga penyakit tersebut sangat sulit
dilakukan tanpa perangkat yang jelas dari Pemerintah daerah setempat, salah satu yang
dibutuhkan yakni Peraturan Daerah yang tegas yang mendukung KHUP dalam
pemberantasan penyakit tersebut.
 Latar Belakang Munculnya Penyakit Masyarakat
Munculnya penyakit masyarakat dalam konteks hari ini, dipengaruhi oleh
berbagai macam hal yang sangat kompleks. Yang jelas ada dua penyebab munculnya
penyakit masyarakat tersebut yaitu berasal dari faktor internal seperti motivasi dan minat
yang sangat kuat untuk mencoba dan faktor eksternal yaitu berasal dari lingkungan,
seperti ajakan dan pengaruh teman dan pengaruh pola hidup tempat tinggal.
 Pergaulan dan Gaya Hidup
Miras yang biasa dikonsumsi para remaja, laki-laki dan perempuan, tidak ada
kaitannya dengan masalah krisis ekonomi, tetapi hal ini lebih diakibatkan oleh
adanya istilah gaya hidup dan pergaulan remaja. Banyak dikalangan remaja yang
mengkonsumsi miras atau ganja misalnya, karena pergaulan di antara mereka
menyebabkan mereka harus mengikuti kebiasaan teman-temanya yang lagi dianggap
trend. Jika tidak mabuk tidak dianggap hebat, jika tidak bertato tidak disebut jantan,
dan berbagai istilah dan simbol-simbol lainnya yang cukup menyesatkan.
 Krisis Ekonomi
Krisis ekonomi yang berkepanjangan, telah membawa dampak yang tidak
menguntungkan bagi masyarakat. Serta semakin sempitnya lapangan kerja,
setidaknya dapat memicu meningkatnya angka kriminalitas[27], ditengah-tengah
masyarakat. Adanya perampokan, penipuan, perampasan, pencurian dengan
pembunuhan, sampai pada kasus bunuh diri akhir-akhir ini semakin semarak di
tampilkan di media massa. Dari beberapa informasi yang ditemukan disimpulkan
bahwa salah satu penyebab timbulnya tindakan kriminal sebagai bagian dari
penyakit masyarakat lebih besar disebabkan oleh adanya kemiskinan dan krisis
ekonomi. Demikian juga halnya dengan prostitusi atau pelacuran, banyak
disebabkan karena masalah ekonomi yang sangat mendesak. Anak yang mesti
sekolah, keluarga yang sakit butuh biaya dengan segera, sementara pekerjaan tidak
ada atau gaji yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga juga
diduga menjadi pemicu mengapa banyak perempuan yang menjadi pelacur.
 Pengaruh Lingkungan
Lingkungan dapat memberi pengaruh yang besar terhadap pembentukan kepribadian
seseorang. Sebagian besar prinsip dan kebiasaan itu bermula dari lingkungan dimana
dia berada. Sebuah contoh misalnya, watak, cara pandang dan prinsip yang berbeda-
beda di antara suku bangsa yang ada di Indonesia memberikan pertanda bahwa
lingkungan sangat berpengaruh terhadap pribadi manusia. Mengapa orang jawa
suaranya lembut, mengapa orang Batak suaranya keras, dan sering diterjemahkan
kasar, dan mengapa orang Minang selalu dikaitkan dengan dagang, semuanya itu
berasal dari lingkungan. Demikianlah halnya dengan penyakit masyarakat, juga
banyak disebabkan karena pengaruh lingkungan. Mengapa penyakit Aids/HIV
banyak ditemukan di Irian dan bukan di Padang? Jawabannya adalah lingkungan.
Dengan demikianlah benarlah kata-kata bijak yang menyatakan “siap yang berkawan
dengan orang yang baik, maka dia akan ikut menjadi naik”, “dan siapa yang
berteman dengan orang jahat maka, dia akan ikut melakukan pekerjaan jahat.
 Coba-coba
Pada dasarnya hawa nafsu yang berada dalam diri setiap orang itu mendorongnya
untuk berbuat kejahatan. Ia ingin mendapatkan harta dengan mudah tanpa imbalan
dan kesulitan; ia ingin melakukan pelecehan seksual terhadap seseorang; ia ingin
mengusik ketenangan orang; ia ingin memuaskan nafsunya dengan makanan dan
minuman terlarang; ia ingin melenyapkan seseorang yang tidak disenanginya; ia
ingin menodai nama baik seseorang; ia ingin merusak apa yang ada dilingkungannya
dan sebagainya.
Banyak perilaku buruk yang disebabkan oleh motivasi coba-coba. Misalnya
ketika orang merokok, memakai ganja, menghisap putaw, nyabu dan perilaku
lainnya. Pada dasarnya sebelum orang memakai atau mengkonsumsi benda-benda
tersebut hampir seluruhnya berawal dari rasa ingin mencoba. Terlalu sering mencoba
akhirnya menjadi kebiasaan. Pepatah orang Minang menyatakan alah bisa karena
biasa. Nah, kalau sudah menjadi kebiasaan tentu sulit untuk menghindarinya. Ibarat
perut, tidak dikasih makan satu hari rasanya akan begitu lapar. Begitu pulalah
dengan rokok, kalau sudah biasa sebelum merokok terasa masih ada yang kurang.
Demikianlah halnya dengan pemakai ganja, shabu, putaw dan lain-lainnya, berasal
dari adanya rasa ingin tahu (coba-coba).
C. Jenis-jenis Penyakit Masyarakat
Sebagai defenisi Pekat ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh sebagian orang ditengah-
tengah lingkungan masyarakat yang sangat besar pengaruhnya bagi kehidupan kehidupan
sosial masyarakat karena menimbulkan dampak negatif sehingga menjadi penyakit bagi
masyarakat. Adapun kegiatan yang dikategorikan pekat, yaitu :
1. Perjudian
Yang dikatakan main judi yaitu setiap permainan yang mendasarkan pengharapan
buat menang pada umumnya bergantung pada untung-untungan saja, dan juga kalau
pengharapan itu bertambah besar karena kepintaran dan kebiasaan pemain. Yang juga
terhitung masuk main judi ialah pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau
permainan lain yang tidak diadakan oleh mereka yang turut berlomba atau yang main.
2. Narkoba
Narkoba menurut aspek Medis sebetulnya digunakan untuk obat kesembuhan dari
suatu penyakit tertentu, namun saat sekarang penggunaan ini disalahgunakan oleh si
pemakai sehingga menimbulkan efek yang negatif.
a) Narkotika
Adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman baik sintetis maupun sintesis
yang dapat menyebabkan perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
b) Obat berbahaya
Adalah obat atau zat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui melalui pengaruh selektef pada susunan syaraf
pusat yang menyebabkan perobahan khas pada aktifitas mental dan perilaku
dan penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan.
3. Miras
Adalah minuman keras beralkohol yang mengandung Etanol yang diperoleh dari
bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi tanpa
destilasi, maupun diproses dengan cara mencampurkan konsenitrat dengan Etanol
atau dengan cara pengenceran yang mengakibatkan apabila terlalu banyak
mengkonsumsi akan hilang kesadaran.
Minuman beralkohol ini terbagi :
 Golongan A = 1 % - 5 %
 Golongan B = 5 % - 20 %
 Golongan C = 20 % - 55 %
4. Pekerja Seks Komersial
Adalah seorang wanita yang menjualkan diri / tubuhnya untuk diajak kencan oleh
para laki-laki hidung belang yang bukan mukhrimnya dan setelah itu akan dibayar
sesuai dengan kesepakatan yang telah direncanakan.
5. VCD Porno
Adalah berbentuk kaset VCD yang menayangkan film-film adegan cabul antara laki-
laki dan perempuan sehingga sipenonton menjadi timbul hasrat terangsangnya.
6. Toto Kuda/Toto Gelap
Adalah sebentuk permainan judi dengan memasang angka-angka yang apabila cocok
tebakannya maka akan mendapatkan keuntungan yang besar.
7. Perampokan/Pencurian/Penodongan
Adalah aktifitas yang dilakukan oleh orang yang tak dikenal guna mengambil
barang / harta benda kekayaan orang lain tanpa seizing yang punya dengan
pengharapan agar barang / harta benda tersebut menjadi miliknya.

D. Upaya Pencegahan Penyakit Masyarakat


1. Dari Individu atau Keluarga
 Kehidupan beragama dalam keluarga;
 Mempunyai waktu bersama – sama;
 Mempunyai komunikasi yang baik untuk anggota keluarga;
 Saling menghargai sesama anggota keluarga;
 Masing-masing anggota keluarga merasa terkait dalam ikatan keluarga sebagai
suatu ikatan kelompok yang kua dan erat;
 Bila terjadi permasalahan dalam keluarga dapat didiskusikan secara positif dan
konsekutif.
2. Dari Lingkungan
 Mengaktifkan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti Wirid Pengajian, Didikan
Subuh dan Sholat Berjamaah;
 Bersama-sama memberikan nasehat dan menindak pelaku yang berbuat Pekat;
 Digiatkannya lembaga-lembaga organisasi keagamaan seperti Remaja Masjid;
 Banyaknya diadakan kegiatan perlombaan keagamaan seperti MTQ;
 Aktifnya organisasi kepemudaan seperti Karang Taruna.

Anda mungkin juga menyukai