Anda di halaman 1dari 13

CONTOH-CONTOH PENYAKIT SOSIAL

DAN CARA PENCEGAHANNYA

AMIRUL BAHRI (201220051)


Pengertian Penyakit Masyarakat

 Penyakit masyarakat atau disebut juga penyakit sosial adalah semua perilaku
sejumlah warga masyarakat yang tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial
yang berpengaruh terhadap kehidupan warga masyarakat.
 Penyakit masyarakat, juga dikenal sebagai ketegangan masyarakat, adalah
istilah umum yang biasanya dipakai oleh penegakan hukum untuk menyebut
ketegangan yang disebabkan oleh sekelompok orang. Penyakit masyarakat
juga disebut sebagai "gangguan masyarakat apapun yang melibatkan
tindak-tindak kekerasan oleh sekumpulan tiga orang atau lebih, yang
menyebabkan bahaya langsung atau mengakibatkan kerusakan atau luka
pada properti atau orang dari individual lainnya.
 Penyakit sosial merupakan segala bentuk tingkah laku yang dianggap
tidak sesuai lantaran melanggar norma-norma umum, adat-istiadat,
hukum formal atau dengan kata lain tidak dapat diintegrasikan dalam pola
tingkah laku umum. Ilmu yang mengkaji tentang penyakit sosial disebut
patologi sosial, yang membahas gejala-gejala sosial yang sakit atau
menyimpang dari pola perilaku umum yang disebabkan oleh adanya
faktor-faktor sosial.
 Menurut Gillin dan Gillin Patologi sosial dapat didefinisikan sebagai
terjadinya maladjustment yang serius di antara berbagai unsur dalam
keseluruhan konfigurasi(bentuk) kebudayaan sedemikian rupa, sehingga
membahayakan kelangsungan hidup suatu kelompok sosial atau secara
serius menghambat pemuasan kebutuhan asasi anggota kelompok yang
mengakibatkan hancurnya ikatan sosial mereka.
 Nama lain penyakit sosial, Penyakit Sosial memiliki keberagaman nama
lain, yaitu:
 1. Penyakit masyarakat, sebab gejala sosialnya yang terjadi di tengah
masyarakat itu meletus menjadi “penyakit”.
 2. Struktur sosial, sebab yang terganggu fungsinya disebabkan oleh
faktor-faktor.
 3. Masalah sosiopatik, sebab peristiwanya merupakan gejala yang sakit
secara sosial, yaitu terganggu fungsinya disebabkan oleh stimuli sosial.
 4. Disorganisasi sosial, sebab gejalanya berkembang menjadi ekses
social atau hal yang melampaui batas masyarakat, yang mengganggu
keutuhan dan kelancaran berfungsinya organisasi.
 5. Disintegrasi sosial, sebab bagian satu struktur sosial tersebut
berkembang tidak seimbang dengan bagian-bagian.
Macam-Macam Penyakit Masyarakat

 Berikut ini macam-macam penyakit sosial yang bisa kita temukan di masyarakat,
diantaranya yaitu:

 1. Minuman Keras (Miras)


 Minuman keras merupakan minuman yang kandungan alkoholnya lebih dari 5
persen. Di Indonesia sendiri keberadaan miras sangat dibatasi oleh aturan
pemerintah. Orang-orang yang menyalahgunakan miras akan mendapatkan sanksi.
 Penyalahgunaan yang dimaksud dalam hal ini yaitu suatu bentuk pemakaian yang
tidak sesuai dengan ambang batas kesehatan. Artinya, pada dasarnya miras boleh
digunakan sejauh hanya untuk tujuan pengobatan atau kesehatan di bawah
pengawasan dokter atau ahlinya.
 Para pemabuk minuman keras bisa dianggap sebagai penyakit masyarakat, karena
biasanya mereka akan kehilangan rasa malunya, tindakannya tidak terkontrol, dan
sering kali melakukan hal-hal yang melanggar aturan masyarakat atau aturan
hukum. Terlebih legi, miras sangat berbahaya apabila dikonsumsi saat mengemudi,
sebab bisa merusak konsentrasi sehingga menimbulkan kecelakaan. Pada
pemakaian jangka panjang, tak jarang para pemabuk minuman keras meninggal
dunia karena organ lambung atau hatinya rusak akibat efek samping alkohol yang
dikonsumsinya.
 2. Penyalahgunaan Narkotika
 Narkotika adalah zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun
semi sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta
daya rangsang.
 Sementara menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa narkotika
merupakan zat buatan atau pun yang berasal dari tanaman yang memberikan
efek halusinasi, menurunnya kesadaran, serta menyebabkan kecanduan.
 Narkotika pada dasarnya berguna untuk keperluan medis, terutama sebagai
bahan untuk campuran obat-obatan dan berbagai penggunaan medis lainnya,
sebab narkotika memang bisa memberikan efek nyaman dan dapat
menghilangkan rasa sakit sementara waktu, sehingga pasien dapat dioperasi
tanpa merasa sakit. Penggunaan narkotika dalam bidang medis membutuhkan
seorang dokter ahli untuk mengetahui kadar yang sesuai bagi manusia, sebab
obat-obatan yang termasuk narkotika dapat menimbulkan efek ketergantungan
bagi para pemakainya. Penggunaan narkotika secara sembarangan/tanpa
memerhatikan dosis penggunaan dapat berdampak buruk.
 Contohnya Di Indonesia sendiri, sudah banyak kasus yang berkenaan dengan
penyalahgunaan narkoba dari berbagai kalangan. Pemakaiannya pun
bermacam-macam, misalnya dihirup asapnya, dihirup serbuknya, disuntikkan,
atau ditelan dalam bentuk pil atau kapsul. Padahal, dengan mengonsumsi
narkoba, si pengguna lama-kelamaan akan menjadi kecanduan. Apabila sudah
kecanduan, maka bisa berakibat rusaknya sistem saraf manusia, bahkan bisa
mengakibatkan kematian.
 3. Perkelahian Antar Pelajar
 Perkelahian kelompok antar pelajar atau remaja adalah suatu bentuk
tindakan kekerasan atau agresi yang di lakukan oleh suatu kelompok remaja
dengan kelompok remaja yang lain dimana mereka berusaha untuk
menyingkirkan pihak lawan dengan menghancurkan atau membuat mereka
tidak berdaya.
 Perkelahian antarpelajar biasanya terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta,
Surabaya, dan kota-kota besar lainnya. Dalam perkelahian seringkali mereka
menggunakan senjata tajam dan dilakukan secara berkelompok. Akibatnya
banyak korban berjatuhan, bahkan ada yang meninggal dunia.Yang lebih
disayangkan adalah kebanyakan korban tersebut adalah mereka yang justru
tidak terlibat perkelahian secara langsung. Mereka biasanya hanya sekadar
lewat atau hanya karena salah sasaran pengeroyokan. Kondisi tersebut jelas
sangat mengganggu dan membawa dampak psikis dan traumatis bagi
masyarakat, khususnya kalangan pelajar.
 Hal itu membuat mereka menjadi was-was, sehingga kreativitas mereka
menjadi terhambat. Oleh sebab itu dibutuhkan perhatian dari semua
kalangan, sehingga bisa tercipta suasana yang nyaman dan kondusif
khususnya bagi masyarakat usia sekolah.
  
 4. Perilaku Seks Di luar Nikah
 Perilaku seks di luar nikah merupakan hal yang ditentang oleh norma-norma
sosial dan juga secara tegas dilarang oleh agama. Perilaku menyimpang
tersebut dilakukan oleh laki-laki dan perempuan yang belum atau bahkan
tidak memiliki ikatan pernikahan resmi.
 Dampak dari perilaku ini adalah lahirnya anak di luar nikah, terjangkit PMS
(penyakit menular seksual), bahkan HIV/AIDS, dan turunnya moral para
pelaku.
 5. Berjudi
 Berjudi adalah salah satu bentuk penyimpangan yang kerap kali dilakukan
oleh mahluk sosial. Berjudi merupakan cara mempertaruhkan harta atau
nafkah yang seharusnya bisa dimanfaatkan. Seseorang yang gemar berjudi,
akan menjadi malas dan hanya berangan-angan memeproleh banyak uang
dengan cara-cara yang sebenarnya belum pasti.
 Di Indonesia termasuk negara yang melarang adanya perjudian, sehingga
semua kegiatan perjudian di Indonesia merupakan kegiatan ilegal yang bisa
dikenai sanksi hukum. Akan tetapi, dalam beberapa kasus, aparat keamanan
masih menoleransi kegiatan perjudian yang berkedok budaya. Misalnya
perjudian yang dilakukan masyarakat ketika salah seorang warganya
memiliki hajat, meskipun langkah ini sebenarnya kurang tepat, sebab
bagaimanapun juga hal ini tetap merupakan bentuk perjudian yang dilarang
agama.
 6. Kejahatan (Kriminalitas)
 Kejahatan merupakan tingkah laku yang melanggar hukum dan melanggar
norma-norma sosial, sehingga masyarakat menentangnya. Secara yuridis
formal, kejahatan bisa diartkan sebagai bentuk tingkah laku yang
bertentangan dengan moral kemanusiaan (amoral), merugikan masyarakat,
sifatnya asosiatif, dan melanggar hukum/undang-undang pidana.
 Tindak kejahatan bisa dilakukan oleh siapa pun, pria maupun wanita, bisa
berlangsung pada usia anak, dewasa, maupun usia lanjut. Tindak kejahatan
pada umumnya terjadi pada masyarakat yang sedang mengalami perubahan
kebudayaan yang cepat, sehingga tidak dapat diikuti oleh semua anggota
masyarakat. Hal itu menyebabkan penyesuaian yang tidak sempurna.
 Tindak kejahatan juga dapat terjadi karena adanya tekanan mental atau
kepincangan sosial. Oleh sebab itu, tindak kejahatan (kriminalitas) sering
terjadi pada masyarakat yang dinamis seperti di perkotaan. Tindak kejahatan
(kriminalitas) meliputi pembunuhan, penjambretan, perampokan, korupsi,
dan lain-lain.
Penyebab Terjadi Penyakit Masyarakat

 Dari berbagai penyebab itu kita dapat mengidentifikasi penyebab penyakit


sosial sebagai berikut :
 1. Keadaan keluarga yang berantakan (broken home)
 2. Persoalan Ekonomi
 3. Pelampiasan Rasa Kecewa
 4. Pengaruh Lingkungan Masyarakat
 5. Ketidaksanggupan menyerap nilai dan norma yang berlaku
 6. Pengaruh kemajuan teknologi
Dampak Penyakit Masyarakat

  Ada dua bagian dampak penyakit masyarakat diantaranya;


 Dampak Bagi Pelaku

 1. Memberikan pengaruh psikologis atau penderitaan kejiwaan serta tekanan

mental terhadap pelaku karena akan dikucilkan dari kehidupan masyarakat


atau dijauhi dari pergaulan.
 2. Dapat menjauhkan pelaku dari Tuhan dan dekat dengan perbuatan dosa.

 3. Perbuatan yang dilakukan dapat mencelakakan dirinya sendiri.

 Dampak Untuk Orang Lain/Kehidupan Masyarakat

 1. Dapat mengganggu keamanan, ketertiban dan ketidakharmonisan dalam

masyarakat.
 2. Merusak tatanan nilai, norma, dan berbagai pranata sosial yang berlaku di

masyarakat, atau merusak unsur-unsur budaya dan unsur-unsur lain yang


mengatur perilaku individu dalam kehidupan masyarakat.
 3. Menimbulkan beban sosial, psikologis, dan ekonomi bagi keluarga pelaku.
Cara Mudah Pencegahan Penyakit Sosial

 1. Dilingkungan Keluarga
 Upaya pencegahan perilaku penyakit sosial di rumah memerlukan dukungan
dari semua anggota keluarga, baik keluarga inti maupun keluarga luas. Di
dalam hal ini, masing-masing anggota keluarga harus mampu
mengembangkan sikap kepedulian, kompak, serta saling memahami peran
dan kedudukannya masing-masing di keluarga. Meskipun keterlibatan
seluruh anggota keluarga sangat dibutuhkan, namun orang tua memegang
peran utama dalam membentuk perwatakan dan membina sikap anak-
anaknya.
 Dalam hubungannya dengan upaya pencegahan penyakit sosial di
lingkungan keluarga, orang tua dapat melakukan beberapa hal, seperti
berikut ini;
 A. Mengembangkan komunikasi dan hubungan yang akrab dengan anak.
 B. Menciptakan suasana harmonis, perhatian, dan penuh rasa kekeluargaan.
 C. Selalu meluangkan waktu untuk mendengar dan menghargai pendapat
anak, sekaligus mampu memberikan bimbingan atau solusi jika anak
mendapat kesulitan.
 C. Memberikan punnish and reward, artinya bersedia memberikan teguran atau
bahkan hukuman jika anak bersalah dan bersedia memberikan pujian atau
bahkan hadiah jika anak berbuat baik atau memperoleh prestasi.
 D. Memberikan tanggung jawab kepada anak sesuai tingkat umur dan
pendidikannya.

 2. Dilingkungan Sekolah
 Sekolah merupakan lingkungan pergaulan anak yang cukup kompleks. Di
dalam hal ini, kedudukan pendidik di lingkungan sekolah memegang peran
utama dalam mengarahkan anak untuk tidak melakukan berbagai penyakit
sosial.
 Berbagai hal yang dapat dilakukan guru selaku pendidik dalam upaya
mencegah perilaku penyakit sosial anak didiknya, antara lain, berikut ini;
 A. Mengembangkan hubungan yang erat dengan setiap anak didiknya agar
dapat tercipta komunikasi timbal balik yang seimbang.
 B. Menanamkan nilai-nilai disiplin, budi pekerti, moral, dan spiritual sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
 C. Selalu mengembangkan sikap keterbukaan, jujur, dan saling percaya.
 D. Memberi kebebasan dan mendukung siswa untuk mengembangkan potensi
diri, sejauh potensi tersebut bersifat positif.
 E. Bersedia mendengar keluhan siswa serta mampu bertindak sebagai konseling
untuk membantu siswa mengatasi berbagai permasalahan, baik yang
dihadapinya di sekolah atau yang dihadapinya di rumah. 
 3. Dilingkungan Masyarakat
 Lingkungan pergaulan dalam masyarakat sangat mampu memengaruhi pola
pikir seseorang. Dalam hal ini, perlu tercipta lingkungan pergaulan yang
sehat dan nyaman sehingga dapat dijadikan tempat ideal untuk membentuk
karakter anak yang baik.
 Adapun hal-hal yang dapat dikembangkan dalam masyarakat agar upaya
pencegahan perilaku penyakit sosial dapat tercapai, antara lain, berikut ini;
 A. Mengembangkan kerukunan antarwarga masyarakat. Sikap ini akan
mampu meningkatkan rasa kepedulian, gotong royong, dan kekompakan
antarsesama warga masyarakat. Jika dalam suatu masyarakat tercipta
kekompakan, maka perilaku penyakit dapat diminimalisasikan.
 B. Membudayakan perilaku disiplin bagi warga masyarakat, misalnya disiplin
dalam menghormati keputusan-keputusan bersama, seperti tamu bermalam
harap lapor RT, penetapan jam belajar anak, menjaga kebersihan
lingkungan, dan sebagainya.
 C. Mengembangkan berbagai kegiatan warga yang bersifat positif, seperti
perkumpulan PKK, Karang Taruna, pengajian, atau berbagai kegiatan lain
yang mengarah kepada peningkatan kemampuan masyarakat yang lebih
maju dan dinamis. Jika beberapa upaya tersebut dapat diterapkan dalam
suatu lingkungan masyarakat, maka kelompok pelaku penyakit sosial akan
merasa risih dan jengah, sehingga mereka akan merasa malu jika melakukan
tindakan penyakit sosial di lingkungan tempat tinggalnya.

Anda mungkin juga menyukai