Anda di halaman 1dari 16

1

Penyalahgunaan Narkoba: Alasan, Gejala, Tanda, Ciri dan Bahaya

Penggunaan Narkotika, Psikotropika, Zat-zat Adiktif dan Obat berbahaya lainnya


( NAPZA atau narkoba) tidak hanya dalam bidang farmasi saja tetapi sudah terjadi
penyalahgunaan. Penyalahgunaan narkotika adalah pola perilaku yang bersifat patologik
dan biasanya dilakukan oleh individu yang mempunyai kepribadian rentan atau
mempunyai risiko tinggi. Jika penyalahgunaan narkotika dilakukan dalam jangka waktu
tertentu akan menimbulkan gangguan biologis, psikologis, sosial, dan spiritual pada
orang yang menggunakannya. Penyalahgunaan narkoba sering ditemukan di kalangan
remaja hingga masyarakat usia dewasa. Mereka menggunakan narkoba dengan berbagai
alasan. Alasan memakai narkoba Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI, berikut ini beberapa alasan seseorang memakai narkoba:

Memuaskan rasa ingin tahu atau coba-coba

Ikut-ikutan teman

Solidaritas teman

Mengikuti tren dan ingin terlihat gaya

Menunjukkan kehebatan

Merasa sudah dewasa

Gejala penyalahgunaan narkoba Berikut ini gejala awal penyalahgunaan narkoba yang
nampak: Menjadi malas Kurang memperhatikan badan sendiri Hidup tidak teratur Tidak
dapat memegang kepentingan orang lain Mudah tersinggung Egosentrik Tanda-tanda dini
pengguna narkoba Berikut ini tanda-tanda dini pengguna narkoba:

Hilangnya minat bergaul dan olahraga

Mengabaikan perawatan dan kerapihan diri

Disiplin pribadi mengendur

Suka menyendiri

Menghindar dari perhatian orang lain

Cepat tersinggung dan cepat marah

Berlaku curang, tidak jujur dan menghindari tanggung jawab

Sering berlama-lama di tempat tak biasa seperti kamar mandi, WC, gudang dan lainnya

Suka mencuri barang di rumah


2

Prestasi sekolah atau kerja menurun

Ciri-ciri fisik pengguna narkoba:

Orang yang memakai narkoba dapat terlihat dari ciri-ciri fisiknya

Berikut ini ciri-ciri fisik pengguna narkoba:

Berat badan turun drastic

Mata cekung dan merah, muka pucat dan bibir kehitaman

Sembelit atau sakit perut tanpa alasan jelas

Tanda berbintik merah seperti bekas gigitan nyamuk

Ada bekas luka sayatan

Terdapat perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan

Mengeluarkan air mata yang berlebihan

Mengeluarkan keringat yang berlebihan

Kepala sering nyeri, persendian ngilu

Banyaknya lendir dari hidung, diare, bulu kuduk berdiri

Sukar tidur, menguap

Dampak narkoba Ketergantungan terhadap narkoba baik secara fisik dan psikis apabila
berlangsung lama akan menimbulkan keadaan kecanduan yang sangat besar. Maka
penyalahgunaan narkoba menimbulkan dampak negatif yang berbahaya dan luas
akibatnya. Penyalahgunaan narkoba menimbulkan dampak yang berbahaya terhadap fisik,
kejiwaan dan lingkungan sosial. Berikut ini beberapa bahaya narkoba:

Dampak narkoba terhadap fisik

Beberapa bahaya penyalahgunaan narkoba terhadap fisik antara lain:

Menimbulkan ketagihan atau ketergantungan

Mengganggu mental

Mengganggu kesehatan

Kerusakan fungsi sistem syaraf pusat (otak)

Cenderung menjadi pelaku kejahatan

Mengakibatkan kematian

Memupus iman dan takwa


3

Dampak narkoba terhadap kejiwaan

Beberapa bahaya penyalahgunaan narkoba terhadap kejiwaan antara lain:

Bersikap labil

Cepat memberontak

Tertutup (introvert) dan penuh rahasia

Sering berbohong dan suka mencuri

Menjadi sensitif, kasar dan tidak sopan

Memiliki kecurigaan yang berlebihan terhadap semua orang

Menjadi malas dan prestasi belajar menurun

Akal sehat tidak berperan, berpikir irasional

Cara menghindari narkoba Agar remaja tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba,
bisa melakukan kiat atau tips untuk menghindari penyalahgunaan narkoba. Berikut ini kiat-
kiat menghindari narkoba:

Pererat diri dengan keimanan dan ketakwaan serta berbudi pekerti luhur

Membiasakan diri berpola hidup sehat

Menolak bujukan untuk menyalahgunakan narkoba

Belajar dengan sungguh-sungguh

Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang lebih bermanfaat

Hindari tindakan yang tidak bermanfaat

Sanksi penyalahgunaan narkoba

Penyalahgunaan narkoba akan terkena sanksi hukum, sanksi sosial dan sanksi moral.

Di Indonesia, penyalahgunaan narkoba akan mendapat sanksi hukum yang berdasarkan


Undang-undang Narkoba Nomor 35 Tahun 2009.

Permasalahan Narkoba di Indonesia masih merupakan sesuatu yang bersifat

urgen dan kompleks. Dalam kurun waktu satu dekade terakhir permasalahan ini

menjadi marak. Terbukti dengan bertambahnya jumlah penyalahguna atau

pecandu narkoba secara signifikan, seiring meningkatnya pengungkapan kasus

tindak kejahatan narkoba yang semakin beragam polanya dan semakin massif
4

pula jaringan sindikatnya.Dampak dari penyalahgunaan narkoba tidak hanya

mengancam kelangsungan hidup dan masa depan penyalahgunanya saja,

namun juga masa depan bangsa dan negara, tanpa membedakan strata sosial,

ekonomi, usia maupun tingkat pendidikan. Sampai saat ini tingkat peredaran

narkoba sudah merambah pada berbagai level, tidak hanya pada daerah

perkotaan saja melainkan sudah menyentuh komunitas pedesaan.Hal inilah

yang menjadi kewaspadaan bagi kita, untuk selalu melakukan upaya

pencegahan pada berbagai tingkatan. Permasalahan narkoba sudah mewabah

di hampir semua negara di dunia, akibatnya jutaan jiwa mengalami

ketergantungan narkoba, menghancurkan kehidupan keluarga, mengancam

keamanan dan ketahanan berbangsa dan bernegara. Berdasarkan laporan

badan dunia peserikatan bangsa-bangsa untuk urusan narkoba dan kejahatan,

UNODC (United Nations Office On Drugs Crimes), upaya pengawasan narkoba

yang ketat oleh negara-negara di dunia telah dapat mengendalikan peredaran

narkoba di Eropa, Amerika dan Asia.Namun transaksi dan peredaran narkoba

yang dilakukan oleh pelaku kejahatan terorganisir (Organized Crime) ternyata

terus meningkat sehingga perlu diperlukan berbagai macam upaya untuk untuk

melindungi masyarakat dari bahaya penyalahgunaan narkoba. Penyalahguna

narkoba menduduki rangking 20 dunia sebagai penyebab angka kematian dan

rangking ke 10 di negara sedang berkembang, termasuk Indonesia.

Penyalahguna narkoba diketahui sangat rentan dan mudah terjangkit HIV,

Hepatitis dan Tubercolis,  yang kemudian dapat menular ke masyarakat

umum.Atas dasar inilah UNODC menganggap penyalahgunaan narkoba

merupakan masalah kesehatan. Dalam lingkup Negara Republik Indonesia,

tingkat penyalahgunan narkoba memberikan dampak yang luar biasa signifikan.

Baik dari sisi sosial maupun ekonomi. Berdasarkan data yang dihimpun oleh

BNN, dari tingkat pembiayaan urusan yang berkaitan dengan narkoba, negara

mengeluarkan anggaran sekitar 45 triliun, dengan perincian untuk membiayai

Rehabilitasi, pengobatan maupun proses hukum. Angka ini sangat fantastis

untuk ukuran Indonesia yang masih dalam tataran berkembang. Oleh

karenanya diperlukan kepedulian dari setiap komponen untuk bersama

melakukan pencegahan dan pemberantasan peredaran gelap narkoba.Remaja

dan Perkembangannya.Usia muda (remaja) merupakan usia produktif yang

membutuhkan perhatian khusus, karena pada posisi ini, taraf pencarian jatidiri
5

dan cenderung masih bersifat labil. Pola pikir kaum muda kadang kala hanya

bersifat instan, dan mencari yang temudah mana kala menghadapi sesuatu

yang sulit. Ada beberapa faktor sebagai penyebab atau yang mempengaruhi

perilaku seorang remaja, diantaranya :a. Faktor Pertemananb. Perkembangan

Teknologi Informasic. Pengaruh Budayad. Gaya Hidup HedonismBeberapa

faktor itulah sebagai pemicu dalam setiap pola hidup maupun dasar pemikiran

seseorang, termasuk dalam hal penyalahgunaan narkoba. seringkali seorang

anak muda terjebak kedalam lembah hitam narkoba hanya karena faktor

pertemanan sehingga memunculkan keinginan coba-coba. Kalau kita analisa

pengaruh teman sebaya menjadi metode paling ampuh untuk urusan

peredaran gelap narkoba.Seseorang begitu mudah terpengaruh oleh teman

yang dianggap selevel. Selain itu perkembangan teknologi yang semakin

canggih, dari sisi negatifnya juga memunculkan potensi-potensi negatif pula.

Pada masa seperti saat ini adalah boleh dibilang The Nations Without State,  arus

informasi begitu deras masuk tanpa melalui filter sehingga batas pergaulan

boleh di bilang bebas tanpa batas.Narkoba dan Dampak BuruknyaNarkotika,

psikotropika dan zat adiktif lainnya (narkoba) merupaka extra ocdinary

crime  (kejahatan luar biasa). Saat ini di Indonesia ada 3 kejahatan besar yang

membutuhkan perhatian intensif, di antaranya adalah Penyalahgunaan Naroba,

Korupsi dan Terorisme. Penyalahgunaan narkoba memang menjadi sesuatu

yang menakutkan jika kalau tidak segera ditangani, karena dampak yang

dimunculkan adalah sangat mengerikan.Akibat penyalahgunaan narkoba dapat

mengakibatkan atau memunculkan kejahatan baru, seperti mencuri, merampok

dan berbagai tindak kekerasan maupun seks bebas. Pada dasarnya, sifat umum

dari narkoba ada tiga, yaitu Depresan, Stimulan dan Halusinogen.

Depresan adalah bersifat menekan sistem syaraf hingga pengguna narkoba jenis

ini bisa tidak sadarkan diri, bahkan detak jantung semakin melemah. Sifat yang

kedua adalah Stimulan,  yaitu bersifat memberikan rangsangan pada sistem

syaraf sehingga memunculkan kebugaran yang berlebih dan memiliki

kecenderungan untuk selalu segar dan fit pada saat menggunakan narkoba,

misalnya penggunaan jenis shabu.Yang ketiga adalah Halusinogen.  Sifat dari

narkoba ini adalah bersifat memunculkan angan-angan yang dipaksakan

seolah-olah sesuai dengan kenyataan walaupun hal itu tidak mungkin terjadi,

contohnya penggunaan ekstasi. Dari ketiga sifat tersebut yang menjadi sasaran
6

utama adalah sistem syaraf yang tentu akan merubah tingkat pemikiran

maupun kesadaran seseorang. Dan yang lebih fatal lagi adalah mengakibatkan

kerusakan pada organ tubuh, mulai jantung, paru, hati dan ginjal. Jadi pada

dasarnya yang diserang adalah fisik maupun psikologis seorang

pengguna.Dalam proses medis, pelaksana kegiatan kedokteran akan selalu

menggunakan jenis narkotika maupun psikotropika akan tetapi dalam dosis

maupun takaran tertentu misalnya dalam proses anestesi maupun pengobatan

yang akan selalu membutuhkan jenis narkoba. Taraf pengkonsumsian narkoba

mengalami beberapa fase, diantaranya pengguna coba-coba, pengguna tetap

dan pengguna kecanduan. Pengguna tetap maupun pengguna kecanduan akan

selalu melewati fase coba-coba, dengan mencoba walaupun sedikit lama

kelamaan akan terjadi peningkatan dosis, hal inilah yang bisa berakibat fatal jika

kalau terjadi. Seorang pecandu narkoba, dalam kesehariannya akan mengalami

perubahan yang signifikan jika dibandingkan pada waktu belum menggunakan

narkoba. mulai dari sifat dalam pergaulan, cara berpakaian hingga pergaulan,

seorang pecandu hanya bergaul dengan sesama pecandu dan memiliki sifat

tertutup.Ada beberapa hal yang harus diwaspadai dalam setiap modus

operandi peredaran narkoba. pertama para pengedar akan memberikan

tawaran secara gratis terhadap obyek sasarannya, dan lama-kelamaan akan

dijadikan pelanggan tetap dengan target memperoleh keuntungan.Harapan

Terhadap Aturan Perundangan yang BerlakuTindak pidana narkoba di

Indonesia diatur dalam Undang-undang no 35 tahun 2009 tentang narkotika.

Dalam Undang-undang tersebut diatur secara rinci berkaitan sangsi pidana

maupun proses hukum dari para pelaku. Hal ini merupakan wujud

penyempurnaan dari Undang-udang tahun 1997 tentang Psikotropika. Undang-

undang no 35 bukti keseriusan negara dalam upaya pemberantasan narkoba.

Tindak pidana narkoba merupakan Lect Specialist  atau pengkhususan jika

dibanding dengan tindak pidana lainnya. Dalam Undang-undang tersebut

sangsi terberat adalah hukuman mati dengan berbagai pertimbangan tertentu.

Yang menjadi harapan besar adalah memberlakukan aturan perundangan

dengan sebenarnya untuk mampu menekan tingkat penyalahgunaan narkoba

di Indonesia tercinta. Dalam pasal 54 Undang-undang no 35 tahun 2009

dijelaskan bagi para pecandu/penguna wajib menjalani rehabilitasi baik medis

maupun sosial, tentunya dengan memperhatikan berbagai prasyarat yang ada.


7

Selain upaya penegakan hukum dan rehabilitasi, diperlukan partisipasi aktif dari

segenap lapisan masyarakat untuk turut mendukung upaya penangulangan

narkoba, sebagaimana diatur dalam pasal 104 Undang-undang no 35 tahun

2009. Dalam pasal tersebut dijamin keterlibatan masyarakat dalam memberikan

informasi untuk masalah tindak pidana narkotika. Sebuah harapan besar

termaksud dalam amanat Undang-undang ini dalam menghambat peredaran

gelap narkoba di bumi tercinta.Pencegahan, Pemberantasan dan Peredaran

Gelap Narkoba, adalah meupakan tanggung jawab bagi kita semua. Untuk

mewujudkan targed yang sudah dicanangkan, yakni menuju Indonesia bebas

Narkoba tahun 2015. Dibutuhkan peran bebagai pihak termasuk dalam hal ini

masyarakat, untuk mampu berperan sentral dalam kaitan tindak pidana

narkotika. Disisi lain sistem penegakan hukum harus berjalan secara fair  dan

penerapan aturan perundangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kita

sebagai generasi bangsa sudah selayaknya untuk berfikir secara sistematis dan

memiliki fisi kedepan yang lebih baik, agar dapat mewujudkan sesuatu yang

positif bagi bangsa dan negara tercinta.

PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA

Bahaya narkoba hingga kini masih menjadi salah satu masalah besar di masyarakat. Jika
dulunya narkoba alami seperti opium,kokain dan ganja digunakan untuk kepentingan
pengobatan, kini narkoba malah jadi sesuatu yang menakutkan. Bagaimana tidak? Jika
digunakan atau dikonsumsi secara berlebihan,tidak terhitung berapa dampak buruk yang
terjadi. Narkoba terhitung sebagai zat yang mengerikan dan sebisa mungkin dijauhkan
dari penggunaan yang tidak semestinya. Sayangnya, edukasi atau informasi tentang
narkoba masih terbilang cekak.

Penyalahgunaan narkoba menimbulkan berbagai kerugian baik untuk diri sendiri maupun
untuk lingkungan sekitar. Seseorang yang telah kecanduan narkoba biasanya tidak
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan. Ia akan bertindak semaunya sendiri dan
mudah marah. Narkoba bahkan dapat menyebabkan kematian apabila digunakan dalam
dosis yang tinggi. Jadi penyalahgunaan narkoba haris di tangani sesegera mungkin dan
perlu di berantas.

Penyebab Penyalahgunaan Narkoba

a. Kegagalan yang di alami dalam kehidupan

Tidak memiliki rasa percaya diri ataupun kurang mendapat kasih sayang orang tua dapat
menyebabkan timbulkan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Misalnya saja,
orang tua yang terbilang sukses dalam berkarir tetepi kurang memberi perhatian kepada
keluarga, adanya perselisihan di keluarga hingga mengalami kehancuran (Broken Home).
8

b. Pergaulan yang bebas dan lingkungan yang kurang tepat.

Menurut teori Waddington, mengenai "develope mental land scape", jika seorang anak di
tempatkan pada suatu lingkungan tertentu, maka sulitlah bagi kalangan tersebut untuk
mengubah pengaruhnya, terlebih lagi jika lingkungan itu sangat kuat mempengaruhi anak
tersebut. Dengan demikian untuk mencegah penggunaan narkoba, maka land scape
(lingkungan) yang baik saat ini adalah lingkungan Islam. Sebagai orang tua seharusnya
dapat memperingatkan anaknya agar tidak bergaul dengan teman yang berakhlak tidak
baik.

c. Kurangnya siraman agama

Untuk memerangi narkoba, upaya yang perlu di lakukan adalah membangkitkan


kesadaran beragama dan menginformasikan hal-hal yang  positif dan bermanfaat kepada
para remaja. Karena, pada zaman sekarang ini sangt sedikit para remaja yang sadar akan
pentingnya siraman agama.

Macam-macam Contoh Jenis Narkotika beserta Gambarnya Lengkap

Berikut ini merupakan pembahasan tentang macam macam narkotika, jenis jenis
narkotika, contoh narkotika, golongan narkotika, narkoba jenis baru, foto narkoba,
narkotika golongan 1, jenis jenis napza. Narkoba (narkotika dan obat-obatan
berbahaya).  Di Indonesia, narkoba memiliki nama lain Napza (Narkotika,
Psikontropika dan zat aditif). Sebenarnya, narkoba merupakan jenis obat-obatan
yang biasanya dipakai dokter untuk membius pasien saat akan dilakukan operasi
atau obat-obatan yang digunakan untuk proses penyembuhan penyakit tertentu,
akan tetapi beberapa kalangan menggunakan obat-obatan tersebut dengan tujuan
yang tidak baik, sehingga menimbulkan efek bahwa obat-obatan yang digunakan
untuk medis tersebut menjadi obat-obatan yang terlarang.

Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya yang telah
populer beredar dimasyarakat perkotaan maupun di pedesaan, termasuk bagi
aparat hukum. Sebenarnya dahulu kala masyarakat juga mengenal istilah madat
sebagai sebutan untuk candu atau opium, suatu golongan narkotika yang berasal
dari getah kuncup bunga tanaman Poppy yang banyak tumbuh di sekitar Thailand,
Myanmar dan Laos (The Golden Triangle) maupun di Pakistan dan Afganistan.

Narkoba adalah bahan yang seharusnya tidak pergunakan bebas, bahkan harus
dijauhi. Istilah Narkoba ini kerap muncul di Indonesia sekitar tahun 2000an, Selain
Narkoba, istilah lain yang di kemukakan oleh Departemen Kesehatan RI adalah
NAPZA yaitu singkatan dari Narkotika, Pasikotropika dan Zat adiktif lainnya. Semua
istilah ini sebenarnya mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai
risiko yang oleh masyarakat disebut berbahaya yaitu kecanduan (adiksi).
9

Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan
mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga bilamana
disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial.
Karena itu Pemerintah memberlakukan Undang-Undang untuk penyalahgunaan
narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997
tentang Narkotika.

Golongan Psikotropika adalah zat atau obat baik alami maupun sintetis namun
bukan Narkotika yang berkhasiat aktif terhadap kejiwaan (psikoaktif) melalui
pengaruhnya pada susunan syaraf pusat sehingga menimbulkan perubahaan
tertentu pada aktivitas mental dan perilaku. Narkotika adalah zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang
akan menyebabkan perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa
sakit dan dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi).Jenis Narkotika yang sering
disalahgunakan adalah morfin, heroin (putauw), petidin, termasuk ganja atau
kanabis, mariyuana, hashis dan kokain.Sedangkan jenis Psikotropika yang sering
disalahgunakan adalah amfetamin, ekstasi, shabu, obat penenang seperti mogadon,
rohypnol, dumolid, lexotan, pil koplo, BK, termasuk LSD, Mushroom.

Zat adiktif lainnya disini adalah bahan/zat bukan Narkotika & Psikotropika seperti
alkohol/etanol atau metanol, tembakau, gas yang dihirup (inhalansia) maupun zat
pelarut (solven).

Berikut Jenis-Jenis Narkoba :

1. PCP (Phencyclidine)

 
10

PCP (phencyclidine) adalah obat disosiasi yang sebenarnya digunakan untuk


anestesi, menghasilkan efek halusinogen dan neurotoksik. Obat ini umumnya
dikenal dengan nama Angel Dust, dan juga dikenal sebagai Wet, Sherm, Sherman
Hemsley, Rocket Fuel, Ashy Larry, Shermans Tank, Wack, Halk Hogan, Ozone,
HannaH, Hog, Manitoba Shlimbo, dan Embalming Fluid, dan beberapa nama lain.

Meskipun efek psikoaktif obat ini hanya bertahan beberapa jam saja, total eliminasi
dari tubuh bisa lebih panjang, biasanya sampai selama minggu. PCP dikonsumsi
sebagai sampingan oleh pengguna narkoba terutama di Amerika Serikat di mana
permintaan obat dipenuhi oleh produsen ilegal.Obat ini diproduksi dalam bentuk
bubuk dan bentuk cair (PCP terlarut paling sering pada eter), tetapi biasanya itu
disemprotkan ke bahan berdaun seperti ganja, mint, oregano, peterseli atau Jahe
Daun, dan rokok.

PCP memiliki efek kuat pada sistem saraf mengubah fungsi persepsi (halusinasi,
delusi, pemikiran delirium atau bingung), fungsi motorik (kiprah goyah, kehilangan
koordinasi, dan gerakan mata terganggu atau nistagmus) dan regulasi sistem saraf
otonom (detak jantung yang cepat, pengaturan suhu yang berubah). Obat ini telah
dikenal untuk mengubah mood dengan cara yang tak terduga.

2. Psilocybin mushrooms

Atau disebut jamur psilocybian, adalah jamur yang mengandung zat psikedelik yaitu
psilocybin dan psilocin, dan kadang-kadang tryptamines psikoaktif lainnya. Ada
beberapa istilah sehari-hari untuk jamur psilocybin yang paling umum disebut magic
mushrooms or shrooms.

Ketika psilocybin telah tertelan zat itu dipecah untuk menghasilkan psilocin, yang
bertanggung jawab atas efek halusinogen. Efek memabukkan psilocybin yang
11

mengandung jamur biasanya berlangsung antara 3 sampai 7 jam tergantung pada


dosis.

3. Ganja

Atau dikenal sebagai Marijuana dalam bentuk herbal, adalah produk psikoaktif dari
Tumbuhan Cannabis sativa. Manusia telah mengkonsumsi ganja sejak prasejarah,
meskipun di abad ke-20 terjadi peningkatan dalam penggunaannya untuk tujuan
rekreasi, agama atau spiritual, dan juga obat.

Diperkirakan bahwa sekitar empat persen dari populasi orang dewasa di dunia
menggunakan ganja setiap tahunnya. Ganja memiliki efek psikoaktif dan fisiologis
bila dikonsumsi, biasanya dengan merokok atau konsumsi langsung. Jumlah
minimum THC diperlukan untuk memiliki efek psikoaktif adalah sekitar 10
mikrogram per kilogram berat badan.

Keadaan mabuk akibat konsumsi ganja adalah bahasa sehari-hari dikenal sebagai
“high”, yang merupakan kondisi di mana mental dan fisik terasa berubah karena
konsumsi ganja. Setiap pengguna memiliki pengalaman yang berbeda dipengaruhi
beberapa faktor seperti potensi, dosis, komposisi kimia, metode konsumsi dan
sebagainya.

4. Opium
12

Merupakan resin narkotika yang terbentuk dari lateks yang dikeluarkan oleh polong
biji muda dari bunga opium (Papaver somniferum). Bunga ini berisi sampai 16%
morfin, suatu alkaloid opiat, yang paling sering diproses secara kimia untuk
menghasilkan heroin untuk perdagangan obat ilegal.

Opium secara bertahap telah digantikan oleh berbagai semi-sintetik dan opioid
sintetik dengan efek yang semakin kuat, dan dengan anestesi umum lainnya. Proses
ini dimulai pada 1817, ketika Friedrich Wilhelm Adam Sertürner melakukan isolasi
morfin murni dari candu setelah setidaknya tiga belas tahun penelitian dan
percobaan yang hampir menjadi bencana pada dirinya sendiri dan tiga anak laki-
lakinya.

5. Ekstasi (MDMA)

Adalah entactogen psychedelic semisintetik dari keluarga phenethylamine yang


efeknya jauh lebih ringan dari kebanyakan narkotik lainnya yang memproduksi
psychedelics. Ekstasi digunakan sebagai sampingan dan sering digunakan dengan
seks dan berhubungan dengan obat-obatan klub sebagai entheogen selain itu
digunakan untuk melengkapi berbagai jenis praktek untuk transendensi termasuk
dalam meditasi, psychonautics, dan psikoterapi psikedelik.
13

Dampak utama dari MDMA termasuk peningkatan kesadaran indra, perasaan


keterbukaan, euforia, empati, cinta, kebahagiaan, rasa kejernihan mental dan
penghargaan peningkatan musik dan gerakan.

Sensasi taktil yang dirasakan beberapa pengguna, membuat kontak fisik dengan
orang lain lebih menyenangkan.

6. LSD

Diethylamide asam lisergat, LSD, LSD-25, atau acid, adalah obat psychedelic
semisintetik dari keluarga tryptamine. Bisa dibilang yang paling hebat dari semua
psychedelics digunakan terutama sebagai entheogen dan untuk melengkapi
berbagai jenis latihan untuk transendensi termasuk dalam meditasi. Efek psikologis
LSD itu (bahasa sehari-hari disebut “trip”) sangat bervariasi dari orang ke orang,
tergantung pada faktor-faktor seperti pengalaman sebelumnya, keadaan pikiran dan
lingkungan serta kekuatan dosis. Pemakaian LSD dapat memiliki efek jangka
panjang psychoemotional beberapa pengguna mengutip pengalaman LSD sebagai
yang menyebabkan perubahan signifikan dalam kepribadian dan perspektif hidup.

7. Crack cocaine

Sering disebut sebagai “crack”, dipercaya mulai dibuat dan dipopulerkan sejak awal
80an. Karena efek bahaya dari eter yang digunakan untuk memproduksi kokain
14

murni produsen mencoba untuk menghilangkannya dari campuran ammonia.


Biasanya proses filtrasi juga menentukan. Baking soda saat ini lebih banyak
digunakan sebagai basis daripada amonia dengan alasan aroma yang tidak
menyengat dan lebih rendah kadar racunnya.

8. Methamphetamine

Dikenal sebagai “meth” atau “ice”, adalah obat psychostimulant dan


sympathomimetic. Methamphetamine memasuki otak dan memicu pelepasan zat
norepinephrine, dopamine dan serotonin. Karena zat ini men-stimulasi mesolimbic
yang menyebabkan euforia dan kegembiraan, sehingga tidak heran zat ini
menyebabkan banyak penyalahgunaan dan ketergantungan hebat.

Pengguna bisa terobsesi pada beberapa kegiatan sederhana yang diulang-ulang,


seperti mencuci tangan berulang-ulang memasang dan membongkar kembali
benda-benda secara berulang dan sebagainya. Penghentian pemakaian akan
menyebabkan beberapa efek seperti depresi, sulit tidur, gelisah, sulit makan dan
sebagainya.

9. Kokain
15

Adalah kristal tropane alkaloid yang didapat dari daun tumbuhan coca. Efeknya
adalah stimultan yang menekan sistem saraf utama menimbulkan sensasi yang
disebut euphoric sense dan kegembiraan juga dipercaya meningkatkan energi efek-
efek inilah yang menyebabkan zat ini cukup populer dan banyak digunakan.

Kokain adalah zat yang ampuh untuk mempengaruhi sistem saraf, efeknya bisa
terasa dari 20 menit sampai berjam-jam, tergantung dosis dan cara penggunaannya.
Tanda awal ketika mulai menggunakan adalah hiperaktif, tidak tenang, tekanan
darah meningkat, denyut nadi meningkat, dan euforia. Euforia kadang diikuti dengan
rasa tidak nyaman dan depresi dan ketagihan untuk menggunakan lagi. Gairah
seksual bisa meningkat ketika menggunakan obat ini, namun penggunaan dalam
jangka panjang akan mengakibatkan paranoia, impotensi dan hal buruk lainnya.

Heroin

Adalah candu yang langsung diekstrak dari opium poppy. Fungsi sebenarnya adalah
untuk menyembuhkan orang yang ketergantungan pada morfin. Setelah diinjeksi
langsung ke dalam darah, heroin akan berubah menjadi morfin dan langsung
tersebar ke seluruh tubuh memalui peredaran darah. Seperti endorfin lainnya heroiin
16

yang menjadi morfin menyebabkan efek euforia, kesenangan dan bahkan disebut
sebagai rasa “org-asme”.

Demikian Tentang Jenis-jenis Narkoba, namun meskipun kita tahu tapi janganlah
sekali-kali untuk mencobanya. karena hal itu dapat merusak kita sendiri. semoga
bermanfaat dan jangan lupa di share !

Anda mungkin juga menyukai