• Jenis-Jenis Narkoba
Ada 644 jenis narkoba di dunia, baru 43 yang diatur di Indonesia. Di Indonesia narkoba memiliki
berbagai jenis. Jenis tersebut dikelompokkan berdasarkan bahan dan efek kecanduannya. Berikut
jenis-jenis narkoba di Indonesia yang dikutip dari laman resmi Badan Narkotika Nasional (BNN).
Berdasarkan bahan pembuatnya
Narkoba jenis ini biasanya berasal dari tumbuhan. Ganja dan koka adalah contoh narkoba alami.
Penggunaannya tidak perlu melalui proses rumit dan mengandung zat yang kuat. Narkoba jenis ini
sangat berbahaya dan bisa berpengaruh buruk pada kesehatan.
Narkotika jenis alami ini jika sudah diolah akan menghasilkan jenis narkoba semi sintetis. Contoh
narkoba jenis ini adalah morfin, heroin, dan kodein.
Jenis narkoba ini dibuat melalui proses yang rumit. Narkoba sintetis bisa digunakan untuk
pengobatan dan penilitian. Contoh narkoba jenis ini adalah amfetamin dan deksamfetamin.
1. Narkotika golongan
Narkoba golongan sangat berbahaya karena menimbulkan efek ketergantungan, Ganja, koka, dan
opium masuk dalam kategori narkoba golongan.
2. Narkotika golongan 2
Golongan narkoba ini bisa digunakan untuk pengobatan tapi dengan resep dokter. Ada sekitar 85
jenis narkoba golongan 2, contohnya adalah morfin dan alfaprodia.
3. Narkotika golongan 3
Narkoba golongan 3 memiliki level ketergantungan yang ringan. Golongan ini banyak digunakan
untuk pengobatan dan terapi.
Islam pun melarang umatnya mengkonsumsi narkoba, menurut Ibnu Taimiya Rahimahullah berkata,
“Narkoba sama halnya dengan zat yang memabukkan diharamkan berdasarkan kesepakatan para
ulama. Bahkan zat yang dapat menghilangkan akal, haram untuk dikonsumsi walau tidak
memabukkan” (majmu’ alfatawa, 34-214).
5. Pengaruh lingkungan
Narkoba disamakan dengan khamr karena dapat membuat si pemakai hilang kesadaran dan
gangguan kesadaran.
Penggunaan narkoba memiliki banyak bahaya dan dampak negatif yang serius, baik bagi
individu yang menggunakannya maupun masyarakat secara keseluruhan. Berikut ini adalah
beberapa bahaya yang terkait dengan penyalahgunaan narkoba
1. Kesehatan Fisik Penggunaan narkoba dapat menyebabkan kerusakan fisik yang serius.
Misalnya, penggunaan opioid dapat menyebabkan penurunan fungsi pernapasan,
overdosis, dan kematian.
2. Kesehatan Mental Narkoba dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada
kesehatan mental. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan gangguan
kecemasan, depresi, psikosis, dan gangguan jiwa lainnya.
3. Ketergantungan dan Penyalahgunaan Banyak narkoba memiliki potensi adiktif yang kuat,
sehingga pengguna dapat menjadi tergantung dan sulit untuk berhenti
menggunakannya.
4. Gangguan Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan narkoba dapat merusak hubungan sosial
dan mempengaruhi produktivitas dan kinerja seseorang di tempat kerja atau sekolah.
Penting untuk menyadari bahaya dan risiko yang terkait dengan penyalahgunaan narkoba.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal memiliki masalah dengan narkoba, sangat penting
untuk mencari bantuan medis dan dukungan yang tepat untuk pemulihan dan rehabilitasi.
2. Membangun Resiliensi
Membantu anak-anak dan remaja membangun resiliensi adalah langkah penting dalam
mencegah penyalahgunaan narkoba. Resiliensi adalah kemampuan untuk mengatasi
tekanan, stres, dan tantangan tanpa merasa perlu mengandalkan narkoba.
Orang tua memiliki peran kunci dalam mencegah penyalahgunaan narkoba. Membuka
komunikasi dengan anak-anak mereka tentang narkoba dan memberikan dukungan
emosional adalah penting.
Orang tua juga harus berperan sebagai model peran yang baik dengan tidak menggunakan
narkoba atau alkohol dengan berlebihan. Memantau aktivitas anak-anak mereka, terutama
di dunia digital, juga penting.
Mengontrol akses anak-anak dan remaja terhadap narkoba adalah tindakan penting dalam
pencegahan. Obat-obatan resep harus disimpan dengan aman dan dijaga dari jangkauan
anak-anak. Selain itu, pendekatan pencegahan juga harus melibatkan upaya mengurangi
ketersediaan narkoba ilegal di masyarakat.
Menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung adalah langkah penting dalam
mencegah penyalahgunaan narkoba. Lingkungan yang aman, sehat, dan berdaya
mendorong individu untuk membuat pilihan yang baik
Mencegah penyalahgunaan narkoba adalah tanggung jawab bersama yang melibatkan
seluruh masyarakat. Dengan pendidikan yang kuat, pembentukan resiliensi, peran orang
tua yang aktif, pembatasan akses, dukungan kesehatan mental, dan penciptaan
lingkungan positif, kita dapat melindungi generasi muda dari ancaman penyalahgunaan
narkoba. Pencegahan adalah kunci untuk menyelamatkan masa depan mereka dan
memastikan mereka tumbuh menjadi individu yang sehat dan produktif.