Anda di halaman 1dari 17

M A K A L A H

NARKOBA

DISUSUN OLEH:MUH IBNU ASHARI

Kelas:XIIS 1

Guru pembimbing: Ibu Ummi Kaltsum

SMAN 3 GOWA
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................

DAFTAR ISI...........

BAB 1 : PENDAHULUAN............

A. LATAR BELAKANG

B. RUMUSAN MASALAH

BAB 2 : PEMBAHASAN.............

A. PENGERTIAN NARKOBA..........

B. JENIS - JENIS NARKOBA...........

C. AKIBAT PENGGUNAAN DARI NARKOBA..........

D.CARA AGAR TERHINDAR DARI PENGGUNAAN


NARKOBA........
E.PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NARKOBA.......
G. TINGKAT PENGGUNAAN NARKOBA......
BAB 3 : PENUTUP

A. KESIMPULAN.........

B. SARAN.......
BAB 1
A.LATAR BELAKANG
Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika,
dan obat terlarang. Selain "narkoba", istilah lain yang
diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari
narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.Sementara menurut UU
Narkotika pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa narkotika
merupakan zat buatan atau pun yang berasal dari tanaman
yang memberikan efek halusinasi, menurunnya kesadaran,
serta menyebabkan kecanduan.Semua istilah ini, baik
"narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa
yang memiliki efek penurunan kesadaran, halusinasi, daya
rangsang yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi
penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya
adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk
membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk
penyakit tertentu.Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat
pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.
B.RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari NARKOBA?

2. Apa saja jenis - jenis NARKOBA?

3. Apa akibat dari penggunaan NARKOBA?

4.Bagaimana cara menghindari dari penggunaan NARKOBA?

5. Apa saja tingkat penggunaan NARKOBA?

6. Apa penyebab dan bagaimana deteksi penyalahgunaan


NARKOBA?
BAB 2

A.PENGERTIAN NARKOBA
Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika,
dan zat adiktif lainnya/obat berbahaya yang jika dimasukkan ke
dalam tubuh manusia, baik melalui cara dihirup maupun
dengan cara disuntikkan, dapat mengubah pikiran, suasana
hati, atau perasaan dan perilaku seseorang.Selain "narkoba",
istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan
singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.

Secara umum pengertian narkotika psikotropika dan zat


adiktif lainnya adalah :
• narkotika adalah zat atau obat yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran dan dapat menyebabkan
hilangnya rasa atau mengurangi nyeri dan dapat menimbulkan
rasa ketergantungan.
• psikotropika adalah zat atau obat yang berhasiat psikoaktif
menimbulkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat zat
ini digunakan untuk mengobati gangguan jiwa yang
peraturannya terdapat di dalam undang-undang Republik
Indonesia Nomor 5 tahun 1997.
• zat adiktif adalah zat atau obat yang berpotensi menimbulkan
rasa ketergantungan.

B.JENIS-JENIS NARKOBA
Menurut UU tentang Narkotika, jenisnya dibagi menjadi
menjadi 3 golongan berdasarkan pada risiko ketergantungan:
 Narkotika Golongan 1
Narkotika golongan 1 seperti ganja, opium, dan tanaman koka
sangat berbahaya jika dikonsumsi karena beresiko tinggi
menimbulkan efek kecanduan.
 Narkotika Golongan 2
Sementara narkotika golongan 2 bisa dimanfaatkan untuk
pengobatan asalkan sesuai dengan resep dokter. Jenis dari
golongan ini kurang lebih ada 85 jenis, beberapa diantaranya
seperti Morfin, Alfaprodina, dan lain-lain. Golongan 2 juga
berpotensi tinggi menimbulkan ketergantungan.
 Narkotika Golongan 3
Dan yang terakhir, narkotika golongan 3 memiliki risiko
ketergantungan yang cukup ringan dan banyak dimanfaatkan
untuk pengobatan serta terapi.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa
jenis narkoba yang bisa didapatkan secara alami namun ada
juga yang dibuat melalui proses kimia.Jika berdasarkan pada
bahan pembuatnya, jenis-jenis narkotika tersebut di antaranya
adalah:
 Narkotika Jenis Sintetis
Jenis yang satu ini didapatkan dari proses pengolahan yang
rumit. Golongan ini sering dimanfaatkan untuk keperluan
pengobatan dan juga penelitian. Contoh dari narkotika yang
bersifat sintetis seperti Amfetamin, Metadon, Deksamfetamin,
dan sebagainya.
 Narkotika Jenis Semi Sintetis
Pengolahan menggunakan bahan utama berupa narkotika alami
yang kemudian diisolasi dengan cara diekstraksi atau memakai
proses lainnya. Contohnya adalah Morfin, Heroin, Kodein, dan
lain-lain.
 Narkotika Jenis Alami
Ganja dan Koka menjadi contoh dari Narkotika yang bersifat
alami dan langsung bisa digunakan melalui proses sederhana.
Karena kandungannya yang masih kuat, zat tersebut tidak
diperbolehkan untuk dijadikan obat. Bahaya narkoba ini sangat
tinggi dan bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan jika
disalahgunakan. Salah satu akibat fatalnya adalah kematian.

C.AKIBAT DARI PENGGUNAAN NARKOBA


Dampak penyalahgunaan narkoba pada individu
tergantung pada jenis narkoba, kepribadian pengguna serta
situasi dan kondisi pengguna pada saat menggunakan narkoba.
Dampak ketergantungan atau kecanduan narkoba individu
dapat terlihat pada fisik, psikis dan sosial atau lingkungan
masyarakat tempatnya tinggal.
Dampak terhadap fisik antara lain:
 sakit kepala,
 mual-mual,
 susah tidur,
 tidak nafsu makan.
Dampak terhadap psikis antara lain:
 memberikan rasa yang melambung tinggi,
 memberi rasa bahagia dan sangat percaya diri,
 Adanya rasa parno,
 gelisah ketika menggunakan dan
 susah tidur.
Dampak terhadap lingkungan yaitu diasingkan dalam
masyarakat, dan susah dalam bergaul di masyarakat.
Akibat penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan efek
negatif yang akan menyebabkan gangguan mental dan perilaku
individu, sehingga mengakibatkan terganggunya sistem
neurotransmitter pada susunan saraf pusat di otak yang
mengakibatkan terganggunya fungsi kognitif (alam pikiran),
afektif (alam perasaan, mood, atau emosi), psikomotor
(perilaku), dan aspek sosial.Penyalahgunaan narkoba juga dapat
menimbulkan gangguan kesehatan seperti gangguan fungsi
organ tubuh hati, jantung, paru, ginjal, alat reproduksi dan
penyakit menular seperti Hepatitis dan HIV/AIDS serta dapat
menimbulkan ketergantungan yang sulit untuk
disembuhkan.Pada pemakaian dengan dosis yang berlebih atau
yang dikenal dengan istilah over dosis (OD) bisa mengakibatkan
kematian.
Secara psikososial penyalahgunaan narkotika akan
mengubah seseorang menjadi:
 pemurung,
 pemarah,
 pencemas,
 depresi,
 paranoid,
 dan mengalami gangguan jiwa,
 menimbulkan sikap masa bodoh, tidak peduli dengan
norma masyarakat, hukum, dan agama.

D.CARA AGAR TERHINDAR ATAU TERBEBAS DARI


PENGGUNAAN NARKOBA
Berikut upaya pencegahan diri dari bahaya narkoba:

1. Mengenal dan menilai diri sendiri

Mengenal dan menilai diri sendiri berarti menyadari akan


kelemahan dan kekuatan, kekurangan dan kelebihan, serta cita-
cita atau tujuan hidup yang ingin dicapai.

2. Meningkatkan harga diri

Orang yang memiliki harga diri yang rendah akan cenderung


merendahkan dirinya sendiri, percaya bahwa ia tidak dapat
menjadi lebih baik, menghindari hubungan dengan orang lain,
gelisah, dan suka menyendiri yang mengakibatkan ia mudah
untuk dipengaruhi orang lain, termasuk dipengaruhi untuk
mengonsumsi narkoba.
Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk memiliki harga
diri yang kuat.

3. Meningkatkan rasa percaya diri


Apabila seseorang memiliki rasa percaya diri yang baik, ia
akan memiliki dorongan, kekuatan, dan keberanian untuk
melakukan hal-hal yang positif, seperti siap dalam
melaksanakan tugas yang diberikan.
Contoh lainnya yaitu berani berbicara secara rasional untuk
mencegah orang lain memanfaatkan dirinya, misalnya dengan
berkata “Mohon maaf, saya ada janji” atau berani menolak
tawaran zat atau obat yang tidak diketahui yang mungkin
menjerumuskannya pada narkoba.

4. Terampil mengatasi masalah dan mengambil


keputusan
Kamu perlu belajar mengelola perasaan, seperti rasa takut,
marah, khawatir, benci, malu, putus asa, dan sebagainya
sehingga tidak lari dari masalah.
Dalam menyelesaikan masalah, seseorang juga harus terampil
dalam mengambil keputusan.
Dalam mengambil keputusan, seseorang harus menggunakan
pemikiran yang logis mengenai sumber masalah dan alternatif
pemecahan masalah yang paling tepat dan bijaksana.

5. Memilih pergaulan yang baik dan terampil menolak


tawaran narkoba
Bagi seorang remaja, penerimaan atau diakui oleh
kelompok sebayanya sangat penting.Adakalanya, ia berusaha
untuk mengikuti hal-hal yang dikerjakan atau diikuti oleh
teman-temannya untuk membuat mereka menyukainya,
meskipun pada awalnya mungkin juga terdapat tekanan.
Banyak remaja yang mulai merokok, minum-minuman keras,
bahkan menyalahgunakan narkoba akibat tekanan dari teman.
Oleh karena itu, bergaulah dengan teman-teman yang tidak
menyalahgunakan narkoba.

6. Terampil sebagai agen pencegahan penyalahgunaan


narkoba
Remaja juga merupakan subjek yang penting dan harus
terlibat aktif dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba, baik
di sekolah maupun di lingkungan rumah.
7. Menerapkan pola hidup sehat
Untuk membentuk generasi muda yang sehat, perlu
penerapan pola hidup sehat yang meliputi:
- Mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat dan bergizi
- Menghindari makanan siap saji (junk food)
- Olahraga secara teratur, termasuk mengikuti ekstrakurikuler
yang bergerak dalam bidang olahraga
- Istirahat yang teratur dan cukup sehingga dapat mengurangi
ketegangan pikiran dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak
- Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

8. Memperkuat iman dan takwa kepada Tuhan


Remaja yang memiliki iman (kepercayaan) yang kuat,
serta selalu berusaha menjalankan perintah dan menjauhi
larangan Tuhan (bertakwa) dapat mencegah berbagai perilaku
kenakalan remaja, termasuk dalam masalah penyalahgunaan
narkoba.

9. Melakukan kegiatan yang positif


Remaja hendaknya dapat mengisi waktu luang dengan
kegiatan positif yang berguna untuk masa depannya.
Dengan mengisi waktu luang dengan kegiatan positif dapat
membantu menghindarkan diri dari penyalahgunaan narkoba.
10. Membangun komunikasi dan hubungan yang baik
dengan teman dan keluarga
Membangun komunikasi dan hubungan yang baik dengan
keluarga juga sangat penting bagi remaja.Luangkanlah waktu
bersama-sama keluarga dan lebih terbukalah pada orangtua.
Apabila memiliki masalah, bicarakanlah dengan
orangtua.Orangtua tentu akan selalu membimbing atau
membantu menyelesaikan masalah.

E.PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NARKOBA


Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya
penyalahgunaan narkoba,antara lain:
 Keinginan untuk mencoba, ingin tampil beda, kurang
percaya diri, akhirnya menjadi adiksi (ketergantungan).
 Menggunakan narkoba sebagai gaya hidup (life style).
 Pengaruh lingkungan, pergaulan yang salah, tekanan
kelompok sebaya (peer group), dipaksa, diancam, dijebak
akhirnya terjerumus kedalam penyalahgunaan narkoba.
 Tekanan kerja, tekanan belajar, sehingga mencari cara
untuk meningkatkan daya tahan tubuh (self endurance)
melalui penyalahgunaan narkoba.
G.TINGKAT PENGGUNAAN NARKOBA
Berikut ini adalah tingkatan dari penggunaan NARKOBA:

1. pemakaian coba-coba ( experimental use) yaitu


pemakaian NARKOBA yang tujuannya ingin mencoba,untuk
memenuhi rasa ingin tahu. Sebagian pemakai berhenti pada
tahap ini, dan sebagian lain berlanjut pada tahap lebih berat.
2. Pemakaian sosial/rekreasi (social/recreational use): yaitu
pemakaian NARKOBA dengan tujuan bersenang-senang, pada
saat rekreasi atau santai. Sebagian pemakai tetap bertahan
pada tahap ini,namun sebagian lagi meningkat pada tahap yang
lebih berat.
3. Pemakaian Situasional (situasional use): yaitu pemakaian
pada saat mengalami keadaan tertentu seperti
ketegangan,kesedihan, kekecewaaqn, dan sebagainnya, dengan
maksud menghilangkan perasaan-perasaan tersebut.
4. Penyalahgunaan (abuse): yaitu pemakaian sebagai suatu pola
penggunaan yang bersifat patologik/klinis (menyimpang) yang
ditandai oleh intoksikasi sepanjang hari, tak mapu mengurangi
atau menghentikan, berusaha berulang kali mengendalikan,
terus menggunakan walaupun sakit fisiknya kambuh. Keadaan
ini akan menimbulkan gangguan fungsional atau okupasional
yang ditandai oleh: tugas dan relasi dalam keluarga tak
terpenuhi dengan baik,perilaku agresif dan tak wajar, hubungan
dengan kawan terganggu, sering bolos sekolah atau kerja,
melanggar hukum atau kriminal dan tak mampu berfungsi
secara efektif.
5. Ketergantungan (dependence use): yaitu telah terjadi
toleransi dan gejala putus zat, bila pemakaian NARKOBA
dihentikan atau dikurangi dosisnya. Agar tidak berlanjut pada
tingkat yang lebih berat (ketergantungan), maka sebaiknya
tingkat-tingkat pemakaian tersebut memerlukan perhatian dan
kewaspadaan keluarga dan masyarakat. Untuk itu perlu
dilakukan penyuluhan pada keluarga dan masyarakat.

BAB 3
A. KESIMPULAN
1. Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa
merusak susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian
seseorang menjadi semakin buruk.
2. Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa
merusak norma.
3.menimbulkan dampak negatif yang mempengaruhi pada
tubuh secara fisik maupun psikologis.
4.lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap
penyalahgunaan narkoba
5.penyalahgunaan narkoba tidak lain hanya akan berakhir
kehancuran.

B. SARAN
1. Jangan pernah mencoba narkoba walaupun itu hanya sedikit.
2. pemerintah harus memberantas peredaran narkoba di
Indonesia dan menindak tegas para pelaku pengedar narkoba.
3.orang tua harus lebih memperhatikan anaknya agar tidak
terjerumus kedalam jurang narkoba.
4.jangan hidup menyendiri,terbukalah walaupun hanya kepada
keluarga,jangan memendam segalanya untuk diri sendiri.
5.berpegang teguh lah kepada ajaran agama karna setiap
agama pasti mengajarkan hal yang baik dan akan membuat kita
terhindar dari penyalahgunaan narkoba

Anda mungkin juga menyukai