Anda di halaman 1dari 11

PSIKOTROPIKA

Rana yuliani putri evanda


Rani rahayu
ulfa
BAHAYA
PENGGUNAAN
PSIKOTROPIK
A

Pemakaian zat tersebut memberikan efek


halusinasi bagi penggunaannya serta
merubah perasaan secara drastis.
Efek buruk dari penyalahgunaannya bisa
menimbulkan kecanduan yang mengarah
pada kematian jika sudah mencapai level
parah
1. Pengertian NAPZA
• NAPZA adalah kepanjangan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya.

• NAPZA adalah zat adiktif yang mempengarui kondisi kejiwaan atau psikologi seseorang (pikiran,
perasaaan, dan perilaku). Serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik maupun psikologi. Yang
termasuk dalam NAPZA adalah narkotika, psikotropika, zat adiktif dan lainnya.
• Menurut Undang-Undangno. 35 tahun 2009, narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Istilah NAPZA terdiri atas :

a) Narkotika, zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman yang menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa dan dapat menimbulkan ketergantungan

b) Psikotropika, zat atau obat, alamiah maupun sisntetis, dan bukan narkotika yang dapat
menyebabkan perubahan terhadap pada aktivitas mental dan perilaku

c) Zat adiktif, zat atau obat yang menyebabkan ketagihan (adiksi)


2. Jenis – jenis NAPZA
• 1. Depresan Depresan bekerja memperlambat pesan yang dikirim ke dan dari otak. Obat ini
bekerja menekan sistem saraf pusat dan aktivitas fungsional tubuh. Penggunaan depresan
dapat membuat penggunanya menjadi tenang, tertidur, atau bahkan tidak sadarkan diri.
Penggunaan depresan dalam jumlah besar dapat menyebabkan mual dan muntah, pingsan,
hingga napas terhenti. Jenis NAPZA yang masuk kategori depresan seperti: Alkohol Opioid
(heroin, morfin, dll) Ganja Obat penenang (valium)
• 2. Stimulan Stimulan adalah kebalikan dari depresan, jenis obat ini justru mempercepat
pesan yang dikirim ke dan dari otak. Efek yang dihasilkan dari penggunaan stimulan
umumnya adalah lebih bersemangat dan bahagia. Penggunaan obat stimulan dapat
menyebabkan peningkatan detak jantung, peningkatan suhu tubuh, paranoid, gelisah, dan
psikotik. Apabila obat stimulan digunakan bersama dengan depresan maka dapat
memberikan tekanan berlebihan pada jantung yang berbahaya bagi kesehatan. Jenis
NAPZA yang masuk kategori stimulan seperti: Amfetamin Ekstasi Kokain
• 3. Halusinogen Halusinogen adalah obat yang dapat mengubah persepsi tentang kenyataan. Obat ini
dapat menyebabkan kita melihat dan mendengarkan sesuatu yang sebenarnya tidak ada dan tidak
terjadi. Apa yang dilihat dan didengar seseorang yang terpengaruh obat ini biasanya berbeda-beda
bergantung pada suasana hati, kondisi pikiran, dan latar belakang kehidupannya. Obat ini dapat
membuat Anda merasa panik, cemas, paranoid, dan kehilangan kontak dengan kenyataan. Jenis
NAPZA yang masuk ke dalam kategori halusinogen adalah seperti: LSD Magic mushroom (jamur
ajaib) Ekstasi Ganja dengan dosis tinggi.

Berikut adalah langkah-langkah pencegahan penyalahgunaan NAPZA yang bisa dilakukan:

1. Pencegahan Primer Pencegahan primer dilakukan pada orang yang belum mengenal NAPZA serta
pada masyarakat yang berpotensi dapat membantu pencegahan penyalahgunaan narkoba. Kegiatan
yang dapat dilakukan sebagai langkah pencegahan meliputi: Penyuluhan tentang budaya narkoba
Memberikan penerangan melalui berbagai media tentang bahaya NAPZA Memberikan Pendidikan
tentang pengetahuan narkoba dan bahayanya

2. Pencegahan Sekunder Pencegahan ini dilakukan pada orang yang sedang mencoba penggunaan
NAPZA serta pada masyarakat yang berpotensi dapat membantu agar orang tersebut dapat berhenti
dan tidak mengalami kecanduan. Kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan sebagai langkah
pencegahan sekunder meliputi: Deteksi dini anak yang menyalahgunakan NAPZA Konseling
Bimbingan sosial melalui kunjungan rumah Penerangan dan pendidikan pengembangan individu

/
3. Pencegahan Tersier Langkah ini dilakukan pada orang yang sedang menggunakan atau
pernah menggunakan narkoba serta komponen masyarakat yang berpotensi dapat
membantu agar berhenti dari penyalahgunaan narkoba dan tidak kembali menggunakan
NAPZA. Langkah yang bisa dilakukan sebagai bentuk pencegahan tersier meliputi:
Konseling dan bimbingan sosial kepada pengguna dan keluarga serta masyarakat yang
ada di lingkungan sekitarnya Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi bekas
pengguna agar mereka tidak terjerat kembali sebagai pengguna narkoba. Itu dia berbagai
informasi yang Anda perlu ketahui tentang NAPZA. Setelah mengetahui betapa
bahayanya NAPZA, Anda dapat mengingatkan orang-orang sekitar Anda untuk jangan
coba-coba mendekatkan diri dengan narkoba.
Jenis – jenis psikotropika
• 1. Psikotropika golongan 1 Zat psikotropika golongan 1 memiliki potensi tinggi menyebabkan
kecanduan. Tidak hanya itu, zat dalam golongan ini termasuk obat-obatan terlarang yang
penyalahgunaannya dapat dikenai sanksi hukum. Contoh jenis psikotropika golongan 1 adalah
LSD, DOM, ekstasi, dan lain-lain yang keseluruhannya berjumlah 14. Pemakaian zat-zat tersebut
memberikan efek halusinasi bagi penggunanya serta dapat mengubah perasaan secara drastis.

• 2. Psikotropika golongan 2 zat Psikotropika golongan 2 juga memiliki risiko ketergantungan


yang cukup tinggi, meski tidak sama dengan golongan 1. Penggunaan psikotropika golongan 2
harus sesuai dengan resep dokter agar tidak memberikan efek ketergantungan.

• 3. Psikotropika golongan 3 Psiktropika golongan 3 memberikan efek kecanduan yang sedang.


Meski demikian, penggunaannya harus tetap dengan resep dokter agar tidak membahayakan
kesehatan. Jenis psikotropika yang termasuk golongan 3 termasuk mogadon, brupronorfina,
amorbarbital, dan lain-lain.

4. Psikotropika golongan 4 Psikotropika golongan 4 memiliki risiko kecanduan yang rendah jika
dibandingkan dengan golongan lainnya. Namun, penggunaan psikotropika golongan 4 pun tetap
di bawah pengawasan dokter agar tidak menimbulkan efek yang berbahaya.
DAMPAK DAN PENANGGULANGAN PSIKOTROPIKA
TERHADAP KESEHATAN DIRI, LINGKUNGAN DAN
MASYARAKAT

Dampak penyalahgunaan psikotropika 2. Terhadap keluarga

Penyalahgunaan Psikotropika akan • Suka mencuri barang yang ada di rumahnya sendiri
mempengaruhi sifat seseorang dan
menimbulkan bermacam-macam bahaya
• Mencemarkan nama baik keluarga
antara lain :
• Melawan kepada orang tua
1. Terhadap diri sendiri
• Mampu merubah kepribadiannya
3. Terhadap masyarakat
• Menimbulkan sifat masa bodoh
• Suka berhubungan seks
• Melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat

• Tidak segan-segan menyiksa diri • Melakukan tindak criminal


• Menjadi seorang pemalas • Mengganggu ketertiban umum
• Semangat belajar menurun
PENANGGULANGAN
PENYALAHGUNAAN NARKOBA
• 1. Preventif (Pencegahan) 
• Preventif atau disebut juga dengan pencegahan dilakukan untuk membentuk suatu
masyarakat yang mempunyai ketahanan dan kekebalan terhadap narkoba, dalam ata lain
masyarakat tersebut akan menjauhi atau jauh dari narkotika dan psikotropika.
Pencegahan ini merupakan suatu hal yang lebih baik dari pada pemberantasan terhadap
narkotika dan psikotropika. Pencegahan penyalahgunaan Narkoba dapat dilakukan
dengan berbagai macam cara, seperti pembinaan dan pengawasan dalam keluarga,
penyuluhan oleh pihak yang berkompeten dibidangnya baik di sekolah maupun di
dalam sebuah masyarakat, pengajian oleh para ulama, pengawasan tempat-tempat
hiburan malam oleh pihak keamanan, pengawasan ketat distribusi obat-obatan ilegal
dan melakukan tindakan-tindakan lain yang bertujuan untuk mengurangi atau
meniadakan kesempatan terjadinya penyalahgunaan Narkotika dan psikotropika oleh
individu atau suatu kelompok individu. 
• 2. Kuratif (Pengobatan) 
•  Kuratif atau disebut juga dengan pengobatan adalah suatu tindakan yang dilaukan
dengan tujuan untuk menyembuhkan para korban yang telah menyalahgunakan
narkotika atau psikotropika,. Pengobatan atau tindakan kuratif ini dilakukan dengan
cara melalui tindakan medis maupun dengan media lain atau nonmedis. Contoh dari
tempat-tempat yang menyelenggarakan tindakan kuratif adalah tempat penyembuhan
dan rehabilitasi pecandu narkoba, yaitu Pusat Rehabilitasi Narkoba.
• 3. Rehabilitasi 
• Rehabilitasi ini dilakukan setelah dilakukannya tindakan kuratif atau pengobatan agar
setelah pengobatan selesai para korban tidak kambuh kembali untuk ketagihan Narkoba
atau psikotropika kembali. Rehabilitasi berupaya untuk menyantuni dan
memperlakukan secara wajar para korban narkoba agar dapat kembali ke masyarakat
dalam keadaan sehat jasmani dan rohani. Kita sebagai umat manusia tidak boleh
mengasingkan para korban Narkoba yang sudah sadar dan bertobat, supaya mereka
tidak terjerumus kembali sebagai pecandu narkoba.
• 4. Represif (Penindakan) 
• Represif atau disebut juga dengan penindakan artinya menindak dan memberantas
penyalahgunaan narkoba melalui jalur hukum, yang dilakukan oleh para penegak
hukum atau aparat keamanan yang dibantu oleh masyarakat. Kalau masyarakat
mengetahui harus segera melaporkan kepada pihak berwajib dan tidak boleh main
hakim sendiri.

Anda mungkin juga menyukai