Anda di halaman 1dari 5

Resume Praktik Konseling Adiksi Narkoba

Definisi Kecanduan

Kecanduan adalah ketidakmampuan psikologis dan fisik untuk berhenti


mengonsumsi bahan kimia, obat-obatan, aktivitas, atau zat tertentu, meskipun hal
tersebut dapat merugikan. Penggunaan istilah kecanduan yang diperluas juga
mencakup hubungan yang bermasalah, perilaku kerja yang berlebihan, dan bahkan apa
yang disebut sebagian orang sebagai kecanduan positif (misalnya, olahraga, meditasi).

Penggunaan istilah kecanduan yang diperluas juga mencakup hubungan yang


bermasalah, perilaku kerja yang berlebihan, dan bahkan apa yang disebut sebagian
orang sebagai kecanduan positif (misalnya, olahraga, meditasi). Istilah ketergantungan
menunjukkan bahwa ada ketergantungan pada perilaku atau efeknya dan bahwa pola
perilaku melibatkan pengaturan diri yang buruk, terus berlanjut meskipun ada umpan
balik negatif, dan sering tampak di luar kendali.

Kebiasaan yang paling jelas terkait dengan kecanduan termasuk


ketergantungan tembakau, penyalahgunaan dan ketergantungan alkohol, zat legal dan
ilegal dan gangguan penggunaan obat resep, berbagai gangguan makan (termasuk
makan berlebihan dan bulimia), serta gangguan perjudian (National Academy of
Sciences, 1999)

Pengertian Narkoba

Menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa narkotika merupakan


zat buatan atau pun yang berasal dari tanaman yang memberikan efek halusinasi,
menurunnya kesadaran, serta menyebabkan kecanduan. Obat-obatan tersebut dapat
menimbulkan kecanduan jika pemakaiannya berlebihan. Pemanfaatan dari zat-zat itu
adalah sebagai obat penghilang nyeri serta memberikan ketenangan.
Penyalahgunaannya bisa terkena sanksi hukum. Untuk mengetahui apa saja jenis dan
bahaya narkoba bagi kesehatan, antara lain:

1. Dehidrasi
2. Halusinasi
3. Menurunnya Tingkat Kesadaran
4. Kematian
5. Gangguan Kualitas Hidup

Penggunaan Narkoba yang Diperbolehkan

Istilah obat "berbahaya" dalam ilmu kedokteran adalah obat-obatan yang tidak
boleh dijual bebas karena pemberiannya dapat membahayakan bila tidak melalui
pertimbangan medis. Tindakan operasi (pembedahan) yang dilakukan oleh dokter
harus didahului dengan pembiusan. Padahal, obat bius tergolong narkotika, Orang yang
mengalami stres dan gangguan jiwa diberi obat-obatan yang tergolong psikotropika
oleh dokter agar dapat sembuh.

Tingkatan Penggunaan Narkoba

1. Coba-coba, berawal dari mencoba sesuatu yang baru serta belum diketahui
penyebab dan akibat dari benda baru, asal benda baru itu sudah dicoba merasa
hidup lebih maju dan modern (mengikuti pekembangan jaman).
2. Senang-senang, setelah mencoba benda itu merasa lebih kini dan merasakan
senang-senang yang sesaat karena efek penyalahgunaan tersebut, merasa
senang dan semua orang ingin merasakan kesenangan setiap waktu dari itu terus
dan lagi memakainya tanpa mengetahui dampak buruk dari hal tersebut.
3. Menggunakan pada saat atau keadaan tertentu, dalam keadaan tertentu seperti
depresi, stres, galau ingin menghilangkan rasa itu kemudian menyalahgunakan
narkoba agar rasa hilang dan kembali merasa senang.
4. Penyalahgunaan, merasa lebih baik memakai barang tersebut, lagi dan lagi
memakainya padahal kegiatan tersebut buruk dampaknya karena itu
penyalahgunaan narkoba.
5. Ketergantungan, narkoba membuat ketergantungan terhadap seseorang yang
memakainya karena pecandu sudah terbiasa memakainya dan merasa lebih
tenang membuat pencandu tersebut ketergantungan terhadap penyalahgunaan
narkoba.

Efek Narkoba/Penyakit Adiksi

Klien dengan penyakit adiksi juga mengalami gangguan pada otaknya sehingga
“timbul keinginan untuk menggunakan zat dan mendapat kenikmatan”. Pada penyakit
adiksi, gejalanya antara lain, perubahan perilaku (berbohong, marah, curiga, mudah
tersinggung), melakukan tidak kekerasan/kriminal dan lains ebagaiya. Bisa dipahami
bahwa gejala penyakit bukanlah suatu hal yang sengaja dilakukan oleh penderitanya.
Seperti pada demam berdarah, tentunya si penderita bukan sengaja mengalami panas
tinggi. Itulah juga yang dialami para penderita adiksi.. Mereka tidak dengan sengaja
(melakukan) mengalami gejala penyakitnya. Penyakit adiksi ini merupakan kondisi
yang berulangkali kambuh dan terus menerus menerus menginggapi penyalahguna
narkoba seumur hidupnya. Yang mendorong dirinya untuk tidak terjerumus adalah
dukungan dari lingkungannya.

Konseling Adiksi Narkoba

Konseling adiksi narkoba merupakan hubungan antara konselor dengan


penyalahguna narkoba dalam rangka membantu menungkatkan kesadaran akan
masalah yang dialaminya serta kekuatan-kekuatan yang dimilikinya yang dapat
digunakan untuk melakukan perubahan perilaku, mengatasi kesulitan dan menentukan
keputusan Penanganan penyalahgunaan narkoba sosok konselor adiksi bertugas
memberikan konsultasi pada klien maupun keluarga klien, membantu atau membentuk
perilaku positif untuk mereduksi atau bahkan menghilangkan perilaku-perilaku yang
mendorong pada kecenderungan untuk menggunakan atau kecanduan.

Tujuan Konseling Adiksi Narkoba

1. Menyediakan fasilitas untuk melakukan perubahan perilaku penyalahguna


2. Meningkatkan kemampuan penyalahguna dalam mengambil keputusan seperti
mengambil keputusan tujuan hidupnya.
3. Meningkatkan kemampuan penyalahguna dalam menjalin hubungan antar
pribadi seperti membantu mengatasi pulihnya hubungan dengan anggota
keluarga, sehinggga proses penyembuhan dapat berjalan optimal.
4. Menyediakan fasilitas unutk pengembangan kemampuan penyalahguna seperti
membantu mengtasi situasi yang akan menimbulkan efek fatal bagi
penyalahgna napza misalkan keinginan bunh diri.
5. Membantu penyalahguna agar dapat terbebas sepenuhnya dari penyalahguna
narkoba.

Konseling Bagi Mantan Penyalahguna Narkoba

Konseling yang dilakukan konselor adiksi yaitu untuk mengetahui pemahaman diri
klien dengan melalui grup terapi (konseling kelompok) dan konseling individual yang
merupakan kegiatan konseling yang berupaya dalam perubahan perilaku residen dalam
menjalani program. Penanganan penyalahgunaan narkoba sosok konselor adiksi
bertugas memberikan konsultasi pada klien maupun keluarga klien, membantu atau
membentuk perilaku positif untuk mereduksi atau bahkan menghilangkan perilaku
perilaku yang mendorong pada kecenderungan untuk menggunakan atau kecanduan.

Upaya konselor adiksi dalam penanganan pecandu narkoba yaitu:

1. Tahap Rehabilitasi Medis (detoksifikasi) Pada tahap ini pecandu diperiksa


seluruh kesehatannya baik fisik dan mental oleh dokter terlatih.
2. Tahap Rehabilitasi Nonmedis Tahap ini pecandu ikut dalam program
rehabilitasi. Program rehabilitasi adalah sebuah tindakan atau program yang
diberikan kepada korban penyalahgunaan narkoba.

Di tempat rehabilitasi ini, pecandu menjalani berbagai metode diantaranya

1. Konseling Individual (Konseling Rational Emotif, Konseling Behavioral,


Tahap Bina Lanjutan (after care))
2. Metode Grup Terapi
3. Pendekatan Keagamaan

Pertanyaan:

1. Apa yang harus dilakukan konselor adiksi jika berbagai cara apapun kurang
berpengaruh terhadap kondisi penyalahguna narkoba/orang dengan adiksi?
2. Bagaimana cara konselor adiksi narkoba membangun hubungan dengan
penyalahguna narkoba/orang dengan adiksi?
3. Apakah ada kemungkinan bahwa penyalahguna narkoba/orang denga adiksi
dapat mengulangi kecanduannya lagi?
4. Bagaimana cara membentuk perilaku posirif dari kacamata konselor adiksi
terhadap penyelahguna narkoba/orang dengan adiksi?

Anda mungkin juga menyukai