Anda di halaman 1dari 12

Cultural Lag

Cultural lag dalam bahasa Indonesia disebut


kesenjangan budaya. Kesenjangan budaya ini terjadi
karena kelambanan dari salah satu unsur kebudayaan.
Sementara itu, William F. Ogburn menjelaskan teori
cultural lag dari sisi sosiologi. Teori itu menjelaskan
kebudayaan dan pertumbuhan tidak selalu sama.
Secara keseluruhan teori, cultural lag menjelaskan
perbedaan taraf kemajuan dari berbagai kebudayaan.
Di mana, terdapat kebudayaan yang berkembang
cepat, sedang, sampai lambat.
Contoh Cultural Lag
1. Masyarakat yang melanggar lalu lintas
Masyarakat yang kurang disiplin terhadap lalu lintas, termasuk contoh cultural lag.
Contohnya terjadi peningkatan pembelian mobil dan motor.
Terjadi kemacetan di beberapa jalan, hingga terjadi pelanggaran lalu lintas. Mobil dan
motor yang seenaknya melanggar aturan lalu lintas bisa membahayakan keselamatan.

2. Internet
Internet berguna untuk menghubungkan seseorang pada jaringan global. Ada berbagai
informasi yang didapatkan melalui internet.
Di sisi lain internet berdampak negatif pada masyarakat. Adanya berita palsu dan
simpang siur menyebabkan provokasi. Internet membuat kelompok atau individu
saling bertengkar karena informasi yang tidak tentu benar.

3. Pemakaian Teknologi
Beberapa daerah tertinggal mendapatkan alat elektronik dan listrik. Namun, orang-
orang belum bisa menguasai teknologi. Mereka akhirnya meniru dan menggunakan
seperlunya.
Pengertian Disorganisasi
Menurur Idianto Muin, disorganisasi adalah kondisi yang
menunjukkan ketidakserasian yang cenderung mengarah
pada kondisi yang menumbuhkan kekacauan atau
perpecahan pada bagian- bagian dari kesatuan dalam
kehidupan masyarakat.

Disorganisasi merupakan salah satu konseukensi dari


adanya dampak perubahan sosial di masyarakat, yaitu
adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-
lembaga sosial masyarakat yang memengaruhi sistem
sosial, tatanan nilai, sikap-sikap sosial, dan pola perilaku
yang dianut kelompok-kelompok dalam struktur
masyarakat.
Disorganisasi Sosial
Disorganisasi sosial adalah sebuah kondisi di mana
tatanan sosial masyarakat terpecah. Hal ini biasanya
dipicu oleh perubahan sosial. Perubahan tersebut
menyebabkan melemahnya hubungan antar
masyarakat. Dampak lainnya adalah hilang atau
lepasnya ikatan antar kelompok masyarakat atau
individu.

Contoh disorganisasi sosial:


konflik etnis, tawuran pelajar, kriminalitas,
pemogokan buruh, dan lainnya.
Disorganisasi Personal
Disorganisasi Personal adalah suatu perilaku individu
yang tidak sesuai dengan norma-norma sosial.

Contohnya adalah tindakan kejahatan atau


kriminalitas berupa pembunuhan, perampokan,
pencurian, dan lain sebagainya.
Macam-Macan Penyakit Mental
1. Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder)
Seseorang dengan masalah ini mengalami gangguan kecemasan
saat merespons suatu objek atau situasi. Biasanya penderita akan
mengalami rasa ketakutan yang hebat disertai dengan perubahan
tanda fisik, seperti detak jantung yang semakin cepat,
berkeringat, merasa pusing, serta sulit berkonsentrasi atau tidur.
2. Gangguan Suasana Hati (Mood Disorder)
Gangguan ini juga disebut gangguan afektif yang membuat
penderitanya merasa sedih terus menerus atau perasaan terlalu
bahagia yang berlebihan. Perpindahan emosional atau fluktuasi
dari perasaan bahagia menjadi sedih secara ekstrem juga
termasuk gangguan ini, yang biasa kita kenal dengan Bipolar
Disorder.
Macam-Macan Penyakit Mental
3. Gangguan Psikotik (Psychotic Disorder)
Gangguan psikotik termasuk gangguan jiwa parah yang
menyebabkan munculnya pemikiran dan persepsi yang tidak
normal, misalnya penyakit skizofrenia. Gejala paling umum dari
gangguan ini adalah halusinasi (mendengar, melihat, atau
merasakan sesuatu yang tidak ada), serta delusi (mempercayai
hal-hal yang sebenarnya tidak terjadi).
4. Gangguan Makan (Eating Disorder)
Eating disorder adalah penyakit serius dan sering kali fatal akibat
gangguan parah pada perilaku makan seseorang. Gangguan paling
umum adalah anoreksia (menganggap diri kelebihan berat badan
padahal tidak), bulimia nervosa (makan dalam jumlah besar yang
kemudian dikeluarkan secara paksa misalnya muntah), dan binge-
eating (makan berlebihan dan sulit dihentikan).
Macam-Macan Penyakit Mental
5. Gangguan Obsesif-Kompulsif (Obsessive-Compulsive Disorder
atau OCD)
Seseorang dengan gangguan OCD selalu memiliki pikiran atau
obsesi yang konstan terhadap sesuatu, sehingga mendorongnya
untuk melakukan hal yang sama secara berulang-ulang. Salah satu
contohnya adalah orang yang merasa ketakutan dengan kuman atau
debu yang membuatnya terus menerus mencuci tangan atau anggota
tubuh lainnya.
6. Gangguan Kontrol Impuls dan Kecanduan (Impulse Control and
Addition Disorder atau ICAD)
Orang dengan gangguan ICAD tidak dapat menahan dorongan untuk
melakukan tindakan yang dapat membahayakan dirinya atau orang
lain. Beberapa contoh dari gangguan ini antara lain Pyromania
(menyulut api hingga menyebabkan kebakaran) dan Kleptomania
(mencuri).
Macam-Macan Penyakit Mental
7. Gangguan Kepribadian (Personality Disorder)
Personality disorder adalah gangguan terhadap kepribadian
seseorang dan membuatnya memiliki pola pikir, perasaan, atau
perilaku yang sangat berbeda dengan kebanyakan orang. Jenis
gangguan kepribadian antara lain borderline personality disorder,
yaitu perubahan suasana hati yang intens, ketakutan akan
ditinggalkan, perilaku impulsif dan tidak stabil.
8. Gangguan Stres Pascatrauma (Post-Traumatic Stress Disorder atau
PTSD)
PTSD dapat muncul pada seseorang yang pernah mengalami
kejadian traumatis atau mengerikan, seperti pelecehan fisik dan
seksual, kematian tak terduga dari orang yang dicintai, atau bencana
alam. Kenangan tidak menyenangkan tersebut tidak bisa hilang dan
membuat penderita PTSD cenderung mati rasa secara emosional.
Macam-Macan Penyakit Mental
9. Gangguan Disosiatif (Dissociative Disorder)
Gangguan ini adalah gangguan kejiwaan parah atau
perubahan dalam ingatan, kesadaran, dan identitas
umum tentang diri mereka dan lingkungan penderita.
Gangguan disosiatif biasanya dikaitkan dengan stres
luar biasa yang diakibatkan oleh peristiwa traumatis
yang dialami atau disaksikan oleh penderita.
Contohnya seperti gangguan identitas kepribadian
ganda.
Kehidupan Urban dan Ketidaksehatan
Mental
Kehidupan urban menawarkan janji-janji kemudahan yang menunjang
berbagai gaya hidup pilihan seseorang. Tidak heran bila kawasan
perkotaan kemudian menjadi magnet yang menarik gelombang
urbanisasi dari sekitarnya.
Namun, di balik kemewahan yang disediakan kawasan perkotaan,
terdapat sisi lain yang ternyata membahayakan kesehatan, terutama
kondisi kestabilan mental.
Menurut studi, penghuni kota besar memiliki risiko sekitar 40 persen
lebih besar untuk mengalami depresi, 20 persen untuk potensi anxiety
attack (gangguan kecemasan), dan dua kali lipat potensi schizofrenia
dibanding penduduk kawasan pedesaan.
Beberapa faktor pendorong kondisi ini merupakan permasalahan sosial,
seperti kesepian dan tekanan hidup yang tinggi di tengah kepadatan
penduduk. Namun, terdapat pula faktor fisik kawasan perkotaan yang
tampaknya memicu gangguan emosi para penghuninya.
Kehidupan Urban dan Ketidaksehatan
Mental
Temuan yang dipublikasikan di jurnal Annual Review
of Public Health ini menunjukkan beberapa faktor
fisik yang berpotensi mengganggu kondisi kejiwaan,
khususnya di perkotaan.

Anda mungkin juga menyukai