Anda di halaman 1dari 93

Konsep dasar Keperawatan Gerontik

Oleh :
Prima Dewi K,S.Kep.Ns.,M.Kes
Keperawatan gerontik

 Asal kata dari Gerontologi dan geriatri


 Gerontologi :
– Geros : Lansia
– Logos : ilmu
Cabang ilmu yang membahas proses
penuaan dan masalah yang timbul pada
orang yang berusia lanjut
 Geriatri…..
– Geros : Lansia
– Eatrie : Kesehatan / medical
Geriatri adalah salah satu cabang dari
gerontologi dan medis yang mempelajari
khusus aspek kesehatan dari lansia baik
yang ditinjau dari segi promotif,preventif,
kuratif maupun rehabilitatif yang mencakup
kesehatan badani,jiwa dan sosial,serta
penyakit cacat.
Keperawatan gerontik

 Suatu bentuk pelayanan yang didasarkan


ilmu dan kiat keperawatan gerontik yang
berbentuk bio-psiko-spiritual & kultural yg
komprehensif,ditujukan pada klien lansia
baik sehat atau sakit pada tingkat
individu,kelg,kelp / panti ataupun
masyarakat
Tujuan :

1. Memenuhi kenyamanan lansia


2. Mempertahankan fungsi tubuh,serta
3. Membantu lansia menghadapi kematian
dengan tenang dan damai melalui ilmu dan
teknik keperawatan gerontik
Permasalahan psikososial
yang terjadi pada lansia
1. Kehilangan (duka cita)
2. Kesepian
3. Depresi
4. Kecemasan yang berlebihan
5. Parafenia
6. Sindroma diganose
Kehilangan

 Kehilangan adalah suatu keadaan individu yang berpisah dengan


sesuatu yang sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada, baik
terjadi sebagian atau keseluruhan
 Periode duka cita merupakan suatu periode yang sangat rawan bagi
seorang penderita lanjut usia,Meninggalnya pasangan hidup, seorang
teman dekat atau bahkan seekor hewan yang sangat disanyangi bisa
mendadak memutuskan ketahanan kejiwaan yang sudah rapuh dari
seorang lansia, yang selanjutnya akan memicu terjadinya gangguan
fisik dan kesehatannya
 duka cita akibat kehilangan orang yang dicintai adalah hal yang dapat
menimbulkan depresi yang sangat mendalam pada lansia sehingga
memicu gangguan fisik dan kesehatannya. Depresi dikarenakan duka
cita biasanya bersifat self limiting (membatasi diri)
Kesepian

 Kesepian atau loneliness, biasanya dialami oleh seseorang


lanjut usia pada saat meninggalnya pasangan hidup atau
teman dekat, terutama bila dirinya sendiri saat itu juga
mengalami berbagai penurunan status kesehatan, misalnya
menderita berbagai penyakit fisik berat, gangguan
mobilitas atau gangguan sensorik, terutama gangguan
pendengaran
 Harus dibedakan antara kesepian dengan hidup sendiri
banyak di antara lansia hidup sendiri tidak mengalami
kesepian, karena aktivitas sosial yang masih tinggi, tetapi
dilain pihak terdapat lansia yang alaupun hidup di
lingkungan yang beranggotakan cukup banyak, tohh
mengalami kesepian
Kecemasan yang berlebihan

 gangguan kecemasan biasanya terjadi


karena depresi, efek samping obat ataupun
penghentian konnsumsi suatu obat.
Depresi

 Depresi merupakan gangguan fungsi


manusia yang berkaitan dengan alam
perasaan yang sedih dan gejala penyertanya,
termasuk perubahan pada pola tidur dan
nafsu makan, psikomotor, konsentrasi,
kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya,
serta gagasan bunuh diri
Parafenia,

 Parafenia, merupakan suatu bentuk


scizofenia yang berbentuk pada rasa curiga
yang berlebihan. Hal ini terjadi pada lansia
yang terisolasi atau menarik diri dari
kehidupan sosial.
Sindroma diganose

 Sindroma diganose ; keadaan dimana


seorang lansia menunjukan tingkah atau
prilaku yang mengganggu seperti bermain-
main dengan urin atau menumpuk barang-
barangnya dengan tidak teratur.
Faktor Yang Mempengaruhi
Psikologi Lansia
 Penurunan Kondisi Fisik
 Penurunan Fungsi Seksualitas
 Perubahan Aspek Psikososial.
 Perubahan Peran Sosial di Masyarakat.
1. Penurunan Kondisi Fisik

 Semakin tua seseorang maka semakin jelas pula


perubahan fisik yang terlihat, misalnya energi
yang berkurang, kulit semakin keriput, gigi yang
yang mulai rontok ataupun tulang yang semakin
rapuh. Penurunan kualitas fisik secara drastis akan
terjadi ketika sesorang memasuki masa lansia. Hal
ini dapat berpengaruh terhadap kondisi psikologik
maupun sosial dan menyebabkan kebiasaan
ketergantungan pada orang lain.
2. Penurunan Fungsi Seksualitas
 Penurunan fungsi sexualitas berhubungan dengan gangguan fisik
seperti gangguan jantung, gangguan metabolisme, seperti
diabetes, militus, vaginitis, kekurangan gizi yang dikarenakan
permasalahan pencernaan yang menyebabkan menurunnya nafsu
makan.
 Erikson (2002) mengungkapkan bahwa permasalahan psikologi
pada orang yang mencapai tahapan lanjut usia akan terlihat dari
gejala penurunan fisik yang sejalan dengan aspek psikologisnya.
Bagi pria fase lanjut usia ditandai dengan memasuki fase
klimakterium, sedangkan wanita ditandai dengan fase menopause
yang berdampak pada ketidakseimbangan fisiologis yang
mengakibatkan terganggunya keseimbangan emosi, seperti stres
dan depresi.
3. Perubahan Aspek Psikososial.

 Pemicu perubahan aspek psikososial pada lansia adalah


menurunya fungsi kognitif dan psikomotor.
 Fungsi kognitif yang merupakan proses belajar,
pemahaman ataupun perhatian sehingga menyebabkan
reaksi dan prilaku lansia melambat.
 Sedangkan psikomotorik adalah dorongan kehendak
meliputi, gerakan, tindakan, dan koordinasi yang berakibat
lansia menjadi kurang cekatan.
 Dengan berubahnya kedua aspek tersebut akan berdampak
pada perubahan aspek psikososial yang berkaitan dengan
kepribadian lansia.
4. Perubahan Peran Sosial di
Masyarakat.

 Dengan semakin lanjut usia, biasanya lansia akan melepaskan diri dari
kehidupan sosialnya dikarenakan segala keterbatasan yang ia miliki.
 Keadaan ini berdampak pada menurunnya interaksi sosial para lansia,
baik secara kualitas maupun kuantitas.
 Hal tersebut mengakibatkan hilangnya peran ditengah masyarakat
dikarenakan kualitas fisik yang menurun sehingga para lansia merasa
tidak dibutuhkan lagi karena energi nya sudah melemah.
 Penyesuaian diri yang buruk akan timbul karena adanya konsep diri
yang negatif yang disebabkan oleh sikap sosial yang negatif
berdampak pada kesehatan psikologis para lansia.
 Masalah-masalah kesehatan yang sering
terjadi pada lansia berbeda dari orang
dewasa, yang sering disebut dengan
sindroma geriatri yaitu kumpulan gejala-
gejala mengenai kesehatan yang sering
dikeluhkan oleh para lanjut usia dan atau
keluarganya (istilah 14 I), yaitu :
14 I pada lansia
1. Immobility (kurang bergerak)
2. Instability (mudah jatuh)
3. Incontinence (beser BAB/BAK)
4. Intellectual impairment (gangguan intelektual/
demensia)
5. Infection (infeksi)
6. Impairement of hearing, vision and smell
(gangguan pendengaran, penglihatan dan
penciuman)
7. Isolation (Depression)
8. Inanition (malnutrisi)
Lanjutan....

9. Impecunity (kemiskinan)
10. Iatrogenic (menderita penyakit pengaruh
obat-obatan)
11. Insomnia(sulit tidur)
12. Immuno-defficiency (penurunan sistem
kekebalan tubuh)
13. Impotence(Gangguan seksual)
14. Impaction (sulit buang air besar)
Immobility (kurang bergerak)
 Keadaan tidak bergerak/tirah baring selama 3 hari atau
lebih.
 Penyebab utama imobilisasi adalah adanya rasa nyeri,
lemah, kekakuan otot, ketidak seimbangan,masalah
psikologis, depresi atau demensia.
 Komplikasi yang timbul adalah luka di bagian yang
mengalami penekanan terus menerus timbul lecet bahkan
infeksi, kelemahan otot, kontraktur/kekakuan otot dan
sendi, infeksi paru-paru dan saluran kemih, konstipasi dan
lain-lain.
 Penanganan : latihan fisik, perubahan posisi secara teratur,
menggunakan kasur anti dekubitus, monitor asupan cairan
dan makanan yang berserat.
Instability (Instabilitas dan
Jatuh)
 Penyebab jatuh misalnya kecelakaan seperti terpeleset,
sinkop/kehilangan kesadaran mendadak, dizzines/vertigo,
hipotensi orthostatik, proses penyakit dan lain-lain.
 Dipengaruhi oleh faktor intrinsik (faktor risiko yang ada
pada pasien misalnya kekakuan sendi, kelemahan otot,
gangguan pendengaran,penglihatan, gangguan
keseimbangan, penyakit misalnya hipertensi, DM,
jantung,dll ) dan faktor risiko ekstrinsik (faktor yang
terdapat di lingkungan misalnya alas kaki tidak sesuai,
lantai licin, jalan tidak rata, penerangan kurang, benda-
benda dilantai yang membuat terpeleset dll).
Lanjutan....

 Akibat yang ditimbulkan akibat jatuh berupa cedera


kepala, cedera jaringan lunak, sampai patah tulang yang
bisa menimbulkan imobilisasi.
 Prinsip dasar tatalaksana usia lanjut dengan masalah
instabilitas dan riwayat jatuh adalah: mengobati berbagai
kondisi yang mendasari instabilitas dan jatuh, memberikan
terapi fisik dan penyuluhan berupa latihan cara berjalan,
penguatan otot, alat bantu, sepatu atau sandal yang sesuai,
serta mengubah lingkungan agar lebih aman seperti
pencahayaan yang cukup, pegangan, lantai yang tidak
licin.
Incontinence Urin dan Alvi
(Beser ,BAB dan BAK)
 Inkontinensia urin didefinisikan sebagai keluarnya
urin yang tidak dikehendaki dalam jumlah dan
frekuensi tertentu sehingga menimbulkan masalah
sosial dan atau kesehatan.
 Inkontinensia urin akut terjadi secara mendadak
dapat diobati bila penyakit yang mendasarinya
diatasi misalnya infeksisaluran kemih, gangguan
kesadaran, obat-obatan, masalah psikologik dan
skibala.(impaksi tinja (skibala) atau dilatasi kolon)
Lanjutan....
 Inkontinesia urin yang menetap di bedakan atas:
– tipe urgensi yaitu keinginan berkemih yang tidak bisa ditahan
penyebanya overaktifitas/kerja otot detrusor karena hilangnya
kontrol neurologis, terapi dengan obat-obatan antimuskarinik
prognosis baik,
– tipe stres kerena kegagalan mekanisme sfingter/katup saluran
kencing untuk menutup ketika ada peningkatan tekanan intra
abdomen mendadak seperti bersin, batuk, tertawa terapi dengan
latihan otot dasar panggul prognosis baik,
– tipe overflow yaitu menggelembungnya kandung kemih melebihi
volume normal, post void residu > 100 cc terapi tergantung
penyebab misalnya atasi sumbatan/retensi urin..
– Dan lain lain
– Pada inkontinensia urin ntuk menghindari sering mengompol pasien
sering mengurangi minum yang menyebabkan terjadi dehidrasi.
Lanjutan....

 Inkontinensia alvi/fekal sebagai perjalanan


spontan atau ketidakmampuan untuk
mengendalikan pembuangan feses melalui
anus, penyebab cedera panggul, operasi
anus/rektum, prolaps rektum, tumor dll.
Intelectual Impairement (Gangguan
Intelektual Seperti Demensia dan
Delirium)

 Demensia adalah gangguan fungsi


intelektual dan memori didapat yang
disebabkan oleh penyakit otak, yang tidak
berhubungan dengan gangguan tingkat
kesadaran sehingga mempengaruhi aktifitas
kerja dan sosial secara bermakna.
Lanjutan....

 Demensia tidak hanya masalah pada


memori. Demensia mencakup berkurangnya
kemampuan untuk mengenal, berpikir,
menyimpan atau mengingat pengalaman
yang lalu dan juga kehilangan pola sentuh,
pasien menjadi perasa, dan terganggunya
aktivitas.
 Faktor risiko : hipertensi, DM, gangguan
jantung, PPOK dan obesitas.
 Sindroma derilium akut adalah sindroma mental organik
yang ditandai dengan gangguan kesadaran dan atensi serta
perubahan kognitif atau gangguan persepsi yang timbul
dalam jangka pendek dan berfluktuasi.
 Gejalanya: gangguan kognitif global berupa gangguan
memori jangka pendek, gangguan persepsi (halusinasi,
ilusi), gangguan proses pikir (diorientasi waktu, tempat,
orang), komunikasi tidak relevan, pasien mengomel, ide
pembicaraan melompat-lompat, gangguan siklus tidur.
Infection (infeksi)

 Pada lanjut usia terdapat beberapa penyakit


sekaligus, menurunnya daya tahan/imunitas
terhadap infeksi, menurunnya daya
komunikasipada lanjut usia sehingga
sulit/jarang mengeluh, sulitnya mengenal
tanda infeksi secara dini.
 Ciri utama pada semua penyakit infeksi biasanya
ditandai dengan meningkatnya temperatur badan,
dan hal ini sering tidak dijumpai pada usia lanjut,
malah suhu badan yang rendah lebih sering
dijumpai.
 Keluhan dan gejala infeksi semakin tidak khas
antara lain berupa konfusi/delirium sampai koma,
adanya penurunan nafsu makan tiba-tiba, badan
menjadi lemas, dan adanya perubahan tingkah
laku sering terjadi pada pasien usia lanjut.
Impairement of hearing, vision and smell
(gangguan pendengaran, penglihatandan
penciuman)

 Gangguan pendengaran sangat umum


ditemui pada lanjut usia dan menyebabkan
pasien sulit untuk diajak komunikasi
 Penatalaksanaan untuk gangguan
pendengaran pada geriatri adalah dengan
cara memasangkan alat bantu dengar atau
dengan tindakan bedah berupa implantasi
koklea.
Lanjutan....

 Gangguan penglihatan bisa disebabkan


gangguan refraksi, katarak atau komplikasi
dari penyakit lain misalnya DM, HT dll,
penatalaksanaan dengan memakai alat bantu
kacamata atan dengan operasi pada katarak.
Isolation (Depression)

 Isolation (terisolasi) / depresi, penyebab utama depresi


pada lanjut usia adalah kehilangan seseorang yang
disayangi, pasangan hidup, anak, bahkan binatang
peliharaan.
 Selain itu kecenderungan untuk menarik diri dari
lingkungan, menyebabkan dirinya terisolasi dan menjadi
depresi. Keluarga yang mulai mengacuhkan karena merasa
direpotkan menyebabkan pasien akan merasa hidup sendiri
dan menjadi depresi. Beberapa orang dapat melakukan
usaha bunuh diri akibat depresi yang berkepajangan.
Inanition (malnutrisi),

 Asupan makanan berkurang sekitar 25%


pada usia 40-70 tahun.
 Anoreksia dipengaruhi oleh faktor fisiologis
(perubahan rasa kecap, pembauan, sulit
mengunyah, gangguan usus dll), psikologis
(depresi dan demensia) dan sosial (hidup
dan makan sendiri) yang berpengaruh pada
nafsu makan dan asupan makanan.
Impecunity (Tidak punya
penghasilan)
 Dengan semakin bertambahnya usia maka kemampuan
fisik dan mental akan berkurang secara berlahan-lahan,
yang menyebabkan ketidakmampuan tubuh dalam
mengerjakan atau menyelesaikan pekerjaan sehingga tidak
dapat memberikan penghasilan.
 Usia pensiun dimana sebagian dari lansia hanya
mengandalkan hidup dari tunjangan hari tuanya.
 Selain masalah finansial, pensiun juga berarti kehilangan
teman sejawat, berarti interaksi sosial pun berkurang
memudahkan seorang lansia mengalami depresi.
Iatrogenic
(penyakit karena pemakaian
obat-obatan)
 Lansia sering menderita penyakit lebih dari satu
jenis sehingga membutuhkan obat yang lebih
banyak, apalagi sebagian lansia sering
menggunakan obat dalam jangka waktu yang lama
tanpa pengawasan dokter sehingga dapat
menimbulkan penyakit.
 Akibat yang ditimbulkan antara lain efek samping
dan efek dari interaksi obat-obat tersebut yang
dapat mengancam jiwa
Insomnia(Sulit tidur)

 Dapat terjadi karena masalah-masalah


dalam hidup yang menyebabkan seorang
lansia menjadi depresi. Selain itu beberapa
penyakit juga dapat menyebabkan insomnia
seperti diabetes melitus dan gangguan
kelenjar thyroid, gangguan di otak juga
dapat menyebabkan insomnia. Jam tidur
yang sudah berubah juga dapat menjadi
penyebabnya.
 Berbagai keluhan gangguan tidur yang sering dilaporkan
oleh lansia yaitu sulit untuk masuk kedalam proses tidur,
tidurnya tidak dalam dan mudah terbangun, jika terbangun
sulit untuk tidur kembali, terbangun dini hari, lesu setelah
bangun di pagi hari.
 Agar bisa tidur : hindari olahraga 3-4 jam sebelum tidur,
santai mendekati waktu tidur, hindari rokok waktu tidur,
hindari minum minuman berkafein saat sore hari, batasi
asupan cairan setelah jam makan malam ada nokturia,
batasi tidur siang 30 menit atau kurang, hindari
menggunakan tempat tidur untuk menonton tv, menulis
tagihan dan membaca.
Immuno-defficiency
(penurunan sistem kekebalan
tubuh),

 Daya tahan tubuh menurun bisa disebabkan


oleh proses menua disertai penurunan
fungsi organ tubuh, juga disebabkan
penyakit yang diderita, penggunaan obat-
obatan,keadaan gizi yang menurun.
Impotence
(Gangguan seksual),

 Impotensi/ ketidakmampuan melakukan


aktivitas seksual pada usia lanjut terutama
disebabkan oleh gangguan organik seperti
gangguan hormon, syaraf, dan pembuluh
darah dan juga depresi
Impaction
(sulit buang air besar)
 Faktor yang mempengaruhi: kurangnya gerak
fisik, makanan yang kurang mengandung serat,
kurang minum, akibat obat-obat tertentu dan lain-
lain.
 Akibatnya pengosongan usus menjadi sulit atau isi
usus menjadi tertahan, kotoran dalam usus
menjadi keras dan kering dan pada keadaan yang
berat dapat terjadi penyumbatan didalam usus dan
perut menjadi sakit.
MASALAH KEPERAWATAN

 Penurunan curah jantung


 Penurunan perfusi jaringan
 Kelebihan volume cairan
 Gangguan pertukaran gas
 Resiko intoleransi aktivitas
 Resiko tinggi kurang pengetahuan
 Resiko tinggi cidera
 Resiko tinggi infeksi
 Ansietas
5 Penyakit pada lansia yang sering
terjadi, menurut Riset Kesehatan
Dasar

1. Hipertensi
2. Artritis (radang sendi)
3. Stroke
4. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
5. Diabetes mellitus
1. Hipertensi

 Hipertensi atau darah tinggi menjadi penyakit


nomor satu yang paling banyak diderita lansia,
menurut Riskesdas 2013. Semakin tua usia Anda,
tekanan darah cenderung meningkat. Ini
merupakan sebuah proses alami yang terjadi di
tubuh Anda saat usia sudah mulai menua. Namun
begitu, tekanan darah tinggi tetap berbahaya bagi
lansia karena ini dapat menyebabkan penyakit
jantung hingga stroke.
 Tekanan darah yang tergolong tinggi adalah jika
sudah mencapai 140/90 mmHg atau lebih. Jika
sudah mencapai angka ini, lansia sebaiknya
diberikan pengobatan dan perawatan untuk
hipertensi agar tidak memburuk. Mengurangi
asupan garam, berolahraga, kontrol berat badan,
jauhi stres, dan tidak merokok merupakan
beberapa cara untuk mengontrol hipertensi.
2. Artritis (radang sendi)
 Ini menjadi penyakit nomor dua yang banyak menyerang
lansia di Indonesia.
 Artritis merupakan peradangan pada salah satu atau lebih
sendi Anda.
 Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri, kekakuan, dan
bengkak pada sendi. Sehingga, dapat menyebabkan ruang
gerak Anda menjadi terbatas.
 Semakin tua usia Anda, gejala penyakit ini bisa semakin
bertambah buruk.
 Untuk itu, Anda perlu melakukan olahraga teratur dan
menjaga berat badan Anda agar artritis tidak memburuk.
Jika Anda merasa sakit, sebaiknya istirahat dan jangan
memaksa untuk melakukan banyak aktivitas.
3. Stroke

 Stroke merupakan keadaan yang sangat


berbahaya dan butuh pertolongan cepat
untuk meminimalkan kerusakan otak.
Stroke terjadi saat suplai darah ke bagian
otak tidak terpenuhi, sehingga jaringan otak
tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi
cukup untuk melakukan fungsinya.
 Lansia merupakan golongan yang sering
mengalami stroke.
 Beberapa gejala dari stroke adalah mati rasa
pada wajah, lengan, atau kaki di salah satu
sisi tubuh, penurunan penglihatan di salah
satu atau kedua mata, kesulitan bicara atau
memahami perkataan orang lain, sakit
kepala tiba-tiba tanpa tahu penyebabnya,
dan kehilangan keseimbangan saat berjalan.
4. Penyakit paru obstruktif
kronis (PPOK)
 Anda mungkin jarang mendengarnya, namun penyakit ini
menempati urutan keempat penyakit yang banyak terjadi
pada lansia. PPOK adalah istilah yang mengacu pada
sekelompok penyakit paru yang menghalangi aliran udara
sehingga membuat penderitanya sulit bernapas. Emfisema
dan bronkitis kronis merupakan dua kondisi paling umum
yang menyebabkan PPOK.

 Jika Anda adalah seorang perokok atau pernah merokok,


Anda harus hati-hati. Merokok merupakan faktor risiko
dari PPOK. Untuk itu, mulai sekarang berhentilah
merokok dan/atau jauhi asap rokok.
5. Diabetes mellitus

 Diabetes berada di urutan kelima dalam penyakit pada lansia yang


paling banyak terjadi. Usia yang semakin tua membuat tubuh banyak
berubah, termasuk perubahan dalam cara tubuh menggunakan gula
darah. Akibatnya, banyak lansia yang menderita diabetes karena
tubuhnya tidak bisa menggunakan gula darah dengan efisien.
 Diabetes merupakan penyakit yang dijuluki sebagai “ibu dari segala
penyakit”, sehingga perawatan perlu dilakukan jika Anda mempunyai
diabetes. Mengontrol asupan makanan dan olahraga teratur merupakan
dua cara yang penting dilakukan untuk mengontrol kadar gula darah
Anda.
Issue & Trends

 62,3 % lansia di indonesia berpenghasilan


sendiri
 59,4 % lansia masih berperan sebagai
kepala keluarga
 53 % lansia masih menanggung beban
kehidupan kelg.
 Hanya 27,5% lansia mendapatkan
penghasilan dari anak / menantu
Kondisi Pendidikan

 70 % lansia berpendidikan sekolah


menengah ke bawah
 28,76% tidak tamat sekolah dasar
Batasan lanjut usia

1. Menurut WHO
– Usia pertengahan (middle age) : 45 – 59 th
– Lanjut usia (elderly) : 60 – 64 th
– Lansia Tua (Old) : 75 – 90 th
– Usia sangat tua (very old) : diatas 90 th
2. Menurut Prof.DR.Ny Sumiaty/achmad
Muhammad (Alm)
– Usia lanjut (senium) : 65 th keatas
3. Menurut Dra.Ny.Jose Masdan
– Presenium : usia 55 – 65 th
– Senium : 65 th sp tak terhingga
4. Menurut Prof.DR.Koesoemato Setyo
Negoro
– Lansia : lebih dari 65 th / 70 th.terbagi menjadi
• Young Old : 70 – 75 th
• Old : 75 – 80 th
• Very Old : lebih dr 80 th
 DEPKES RI membagi Lansia sebagai
berikut:
1. kelompok menjelang usia lanjut (45 – 54
th) sebagai masa VIRILITAS
2. kelompok usia lanjut (55 – 64 th) sebagai
masa PRESENIUM
3. kelompok usia lanjut (65 th > ) sebagai
masa SENIUM
Menurut UU no 4 th 1965 pasal 1

 Seseorang dapat dinyatakan sbg seorang


jompo / lansia setelah yg bersangkutan
mencapai umur 55 th,tidak mempunyai /
tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk
keperluan hidupnya sehari – hari dan
menerima nafkah dari orang lain.
Menurut UU No 13 th 1998

 Tentang kesejahteraan lansia bahwa lansia


adalah seseorang yang mencapai usia 60 th
ke atas
Tugas Perkembangan Lansia
 Tujuh kategori utama tugas perkembangan lansia
meliputi :
1. Menyesuaikan terhadap penurunan kekuatan fisik dan
kesehatan
2. Menyesuaikan thdp masa pensiun dan penurunan
pendapatan
3. Menyesuaikan thdp kematian pasangan
4. Menerima diri sendiri sbg individu lansia
5. Mempertahankan kepuasan pengaturan hidup
6. Mendefinisikan ulang hubungan dg anak yg dewasa
7. Menentukan cara untuk mempertahankan kualitas hidup
Menyesuaikan thdp penurunan
kekuatan fisik dan kesehatan

 Lansia harus menyesuaikan dg perubahan


fisik seiring terjadinya penuaan sistem
tubuh,perubahan penampilan dan fungsi.
 Hal ini tidak dikaitkan dg penyakit,tetapi
hal ini adalah normal
Menyesuaikan thdp masa pensiun
dan penurunan pendapatan

 Lansia umumnya pensiun dr pekerjaan


purna waktu,dan oleh karena itu mungkin
perlu untuk menyesuaikan dan membuat
perubahan karena hilangnya peran bekerja
Menyesuaikan terhadap
kematian pasangan

 Mayoritas lansia dihadapkan pada kematian


pasangan,teman,anaknya dll.
 Kehilangan ini sering sulit diselesaikan,aplg
bagi lansia yg menggantungkan hidupnya
dari seseorang yg meninggalkannya dan
sangat berarti baginya.
Menerima diri sendiri sbg
individu lansia
 Beberapa lansia menemukan kesulitan
untuk menerima diri sendiri selama
penuaan.
 Contoh : Meminta cucunya untuk tidak
memanggil “nenek” atau menolak meminta
bantuan dlm tugas yg menempatkan mereka
pd resiko yg besar
Mempertahankan kepuasan
pengaturan hidup

 Lansia dapat mengubah rencana


kehidupannya misalnya,masalah kesehatan
dpt mengharuskan lansia tinggal dg
keluarga / temannya
 Perubahan rencana kehidupan ini
membutuhkan periode penyesuaian yang
lama selama lansia masih membutuhkan
bantuan dan dukungan dari keluarganya
Mendefinisikan ulang hubungan
dengan anak yang dewasa

 Lansia sering memerlukan penetapan


hubungan kembali dg anak2nya yg telah
dewasa
 Masalah keterbalikan peran,ketergantungan,
konflik,perasaan bersalah dan kehilangan
memerlukan pengenalan dan resolusi
Menentukan cara untuk
mempertahankan kualitas hidup
 Lansia harus belajar menerima aktivitas dan
minat yang baru untuk mempertahankan
kualitas hidupnya.
 Mis : lansia yg sebelumnya katif scr sosial
sepanjang hidupnya mudah unt bertemu
orang baru saat menghadapi pensiun,tp
lansia yg tertutup dan terbatas akan merasa
kesulitan untuk bertemu dg orang baru.
Proses Penuaan (Aging
Process)
 Menua adalah suatu proses menghilangnya
secara perlahan – lahan kemampuan
jaringan untuk memperbaiki diri /
mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahan
terhadap infeksi dan memperbaiki
kerusakan yg diderita
 Menua bukanlah suatu penyakit tetapi
mrpkn proses berkurangnya daya tahan
tubuh dalam menghadapi rangsangan dari
dalam maupun luar tubuh yg berlangsung
terus menerus dimulai sejak lahir
 Proses menua mulai berlangsung sejak
seseorang mencapai dewasa, misalnya dg
terjadinya kehilangan jaringan pd otot,
sususnan saraf, dan jaringan lain shg tubuh
“mati”sedikit demi sedikit.
Faktor – faktor yang
mempengaruhi penuaan
 Genetik (keturunan)
 Asupan gizi
 Kondisi mental
 Pola hidup
 Lingkungan
 Pekerjaan sehari - hari
KARAKTERISTIK PENYAKIT PD LANSIA
 Penyakit sering multiple, saling berhubungan satu
sama lain
 Penyakit bersifat degeneratif
 Gejala sering tidak jelas, berkembang secara
perlahan
 Sering bersama-sama problem psikologis dan
sosial
 Lansia sangat peka terhadap penyakit infeksi akut
 Sering terjadi penyakit iantrogenik (penyakit yang
disebabkan oleh konsumsi obat yang tidak sesuai
dengan dosis)
Hasil penelitian Profil Penyakit Lansia

 Fungsi tubuh dirasakan menurun:


– Penglihatan (76,24 %), Daya ingat (69,39 %),
Sexual (58,04 %), Kelenturan (53,23 %), Gilut
(51,12 %).
 Masalah kesehatan yang sering muncul
– Sakit tulang (69,39 %), Sakit kepala (51,15 %),
Daya ingat menurun (38,51 %), Selera makan
menurun (30,08 %), Mual/perut perih (26,66
%), Sulit tidur (24,88 %) dan sesak nafas (21,28
%).
BUKAN INI YANG AKAN DI
ASUH
JANGAN BAYANGKAN INI SEBAGAI
TOPIK BAHASAN GERONTIK
PROFIL LANSIA VETERAN

 Riwayat / histori akan


membawa perawat dalam
menentukan tindakan.
 Umumnya mempunyai
kepribadian spesifik
 Masalah kesehatan
umumnya tidak tunggal
 Perlu penyadaran diri
 Diperlukan pendeketan
yang lebih
LINGKUP PERAN DAN TANGGUNGJAWAB
KEPERAWATAN PADA LANSIA

 Fenomena yang menjadi bidang garap


keperawatan gerontik adalah tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia
(KDM) lanjut usia sebagai akibat proses
penuaan.
1. Lingkup askep gerontik meliputi :

1. Pencegahan terhadap ketidakmampuan


akibat proses penuaan
2. Perawatan yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan akibat proses penuaan
3. Pemulihan ditujukan untuk upaya
mengatasi kebutuhan akibat proses penuaan
 Dalam prakteknya keperawatan gerontik
meliputi peran dan fungsinya sebagai
berikut:
1. Sebagai Care Giver /pemberi asuhan
langsung
2. Sebagai Pendidik klien lansia
3. Sebagai Motivator
4. Sebagai Advokasi
5. Sebagai Konselor
Tanggung jawab Perawat Gerontik
1. Membantu klien lansia memperoleh
kesehatan secara optimal
2. Membantu klien lansia untuk memelihara
kesehatannya
3. Membantu klien lansia menerima
kondisinya
4. Membantu klien lansia menghadapi ajal
dengan diperlakukan secara manusiawi
sampai dengan meninggal.
Sifat Pelayanan Gerontik

1. Independent (layanan tidak tergantung pada


profesi lain/mandiri)
2. Interdependent
3. Humanistik (secara manusiawi)
4. Holistik (secara keseluruhan)
Tipe – tipe Lansia

1. Tipe arif bijaksana


2. Tipe Mandiri
3. Tipe tidak puas
4. Tipe pasrah
5. Tipe bingung (Tipe optimistis,Tipe
konstruktif,Tipe ketergantungan,Tipe
defensif,Tipe militan dan serius,Tipe
marah / frustasi,Tipe putus asa)
1. Tipe Arif bijaksana

 Kaya dengan hikmah pengalaman


menyesuaikan diri dengan perubahan zama,
mempunyai kesibukan,bersikap ramah,rendah
hati,sederhana,dermawan,memenuhi
undangan,dan menjadi panutan
2. Tipe Mandiri

 Mengganti kegiatan – kegiatan yang hilang


dengan kegiatan yang baru,selektif dalam
mencari pekerjaan,teman pergaulan,serta
memenuhi undangan
3. Tipe tidak puas

 Konflik lahir batin menentang proses


penuaan,yang menyebabkan kehilangan
kecantikan,kehilangan daya tarik
jasmaniah,kehilangan kekuasaan,status,
teman yang disayangi,pemarah,tidak
sabar,mudah tersinggung,menuntut,sulit
dilayani dan pengkritik
4. Tipe Pasrah

 Menerima dan menunggu nasib baik,


mempunyai konsep habis gelap datang
terang,mengikuti kegiatan beribadah,ringan
kaki,pekerjaan apa saja di lakukan
5. Tipe Bingung

 Kaget,kehilangan kepribadian, mengasingkan


diri,merasa minder,menyesal,pasif,mental,sosial
dan ekonominya
5 Tipe Lansia
menurut Kuntjoro 2002

1. Tipe konstuktif :
 Orang ini mempunyai integritas baik, dapat
menikmati hidupnya, mempunyai toleransi tinggi,
humoristik, fleksibel (luwes), dan tahu diri.
Biasanya sifat-sifat ini dibawanya sejak muda.
Mereka dapat menerima fakta-fakta proses menua,
mengalami masa pensiun dengan tenang juga
dalam menghadapi masa akhir
2. Tipe Kepribadian Mandiri
(independent)

 Pada tipe ini ada kecenderungan mengalami


Post Power Syndrom,apalagi jika pada masa
lansia tidak diisi dengan kegiatan yang
dapat memberikan otonomi
3. Tipe ketergantungan (dependent)
 Tipe ini biasanya sangat dipengaruhi kehidupan
keluarga,apabila kehidupan keluarga selalu
harmonis maka pada masa lansia tidak
bergejolak,tetapi jika pasangan hidup meninggal,
akan menjadikan kesedihan yang mendalam
 Lansia seperti ini senang mengalami pensiun,tidak
punya inisiatif,pasif tetapi masih tahu diri dan
masih dapat diterima oleh masyarakat
3. Tipe defensif
Tipe ini selalu menolak bantuan,emosinya
tidak terkontrol,bersifat kompulsif aktif
Mereka takut menjadi tua dan tidak
menyenangi pensiun
4. Tipe bermusuhan (hostile)

 Lansia pada tipe ini setelah memasuki lansia tetap


tidak puas dengan kehidupannya,banyak
keinginan yang tidak diperhitungkan sehingga
menyebabkan kondisi ekonominya menurun.
 Mereka mengganggap orang lain yang
menyebabkan kegagalan,selalu mengeluh dan
curiga.
 Menjadi tua tidak ada yang dianggap baik,takut
mati dan iri hati dengan yang muda.
5. Tipe kritik diri (self hate)

• Pada tipe ini umumnya terlihat sengsara,karena


perilakunya sendiri sulit dibantu orang lain /
cenderung membuat susah dirinya.Selalu
menyalahkan diri,tidak memiliki ambisi dan
merasa korban dari keadaan
MITOS – MITOS LANSIA

 Tugas : carilah mitos – mitos yang kalian


ketahui tentang lansia
Sekian……..
Terima kasih……

Anda mungkin juga menyukai