Oleh :
Prima Dewi K,S.Kep.Ns.,M.Kes
Keperawatan gerontik
Dengan semakin lanjut usia, biasanya lansia akan melepaskan diri dari
kehidupan sosialnya dikarenakan segala keterbatasan yang ia miliki.
Keadaan ini berdampak pada menurunnya interaksi sosial para lansia,
baik secara kualitas maupun kuantitas.
Hal tersebut mengakibatkan hilangnya peran ditengah masyarakat
dikarenakan kualitas fisik yang menurun sehingga para lansia merasa
tidak dibutuhkan lagi karena energi nya sudah melemah.
Penyesuaian diri yang buruk akan timbul karena adanya konsep diri
yang negatif yang disebabkan oleh sikap sosial yang negatif
berdampak pada kesehatan psikologis para lansia.
Masalah-masalah kesehatan yang sering
terjadi pada lansia berbeda dari orang
dewasa, yang sering disebut dengan
sindroma geriatri yaitu kumpulan gejala-
gejala mengenai kesehatan yang sering
dikeluhkan oleh para lanjut usia dan atau
keluarganya (istilah 14 I), yaitu :
14 I pada lansia
1. Immobility (kurang bergerak)
2. Instability (mudah jatuh)
3. Incontinence (beser BAB/BAK)
4. Intellectual impairment (gangguan intelektual/
demensia)
5. Infection (infeksi)
6. Impairement of hearing, vision and smell
(gangguan pendengaran, penglihatan dan
penciuman)
7. Isolation (Depression)
8. Inanition (malnutrisi)
Lanjutan....
9. Impecunity (kemiskinan)
10. Iatrogenic (menderita penyakit pengaruh
obat-obatan)
11. Insomnia(sulit tidur)
12. Immuno-defficiency (penurunan sistem
kekebalan tubuh)
13. Impotence(Gangguan seksual)
14. Impaction (sulit buang air besar)
Immobility (kurang bergerak)
Keadaan tidak bergerak/tirah baring selama 3 hari atau
lebih.
Penyebab utama imobilisasi adalah adanya rasa nyeri,
lemah, kekakuan otot, ketidak seimbangan,masalah
psikologis, depresi atau demensia.
Komplikasi yang timbul adalah luka di bagian yang
mengalami penekanan terus menerus timbul lecet bahkan
infeksi, kelemahan otot, kontraktur/kekakuan otot dan
sendi, infeksi paru-paru dan saluran kemih, konstipasi dan
lain-lain.
Penanganan : latihan fisik, perubahan posisi secara teratur,
menggunakan kasur anti dekubitus, monitor asupan cairan
dan makanan yang berserat.
Instability (Instabilitas dan
Jatuh)
Penyebab jatuh misalnya kecelakaan seperti terpeleset,
sinkop/kehilangan kesadaran mendadak, dizzines/vertigo,
hipotensi orthostatik, proses penyakit dan lain-lain.
Dipengaruhi oleh faktor intrinsik (faktor risiko yang ada
pada pasien misalnya kekakuan sendi, kelemahan otot,
gangguan pendengaran,penglihatan, gangguan
keseimbangan, penyakit misalnya hipertensi, DM,
jantung,dll ) dan faktor risiko ekstrinsik (faktor yang
terdapat di lingkungan misalnya alas kaki tidak sesuai,
lantai licin, jalan tidak rata, penerangan kurang, benda-
benda dilantai yang membuat terpeleset dll).
Lanjutan....
1. Hipertensi
2. Artritis (radang sendi)
3. Stroke
4. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
5. Diabetes mellitus
1. Hipertensi
1. Menurut WHO
– Usia pertengahan (middle age) : 45 – 59 th
– Lanjut usia (elderly) : 60 – 64 th
– Lansia Tua (Old) : 75 – 90 th
– Usia sangat tua (very old) : diatas 90 th
2. Menurut Prof.DR.Ny Sumiaty/achmad
Muhammad (Alm)
– Usia lanjut (senium) : 65 th keatas
3. Menurut Dra.Ny.Jose Masdan
– Presenium : usia 55 – 65 th
– Senium : 65 th sp tak terhingga
4. Menurut Prof.DR.Koesoemato Setyo
Negoro
– Lansia : lebih dari 65 th / 70 th.terbagi menjadi
• Young Old : 70 – 75 th
• Old : 75 – 80 th
• Very Old : lebih dr 80 th
DEPKES RI membagi Lansia sebagai
berikut:
1. kelompok menjelang usia lanjut (45 – 54
th) sebagai masa VIRILITAS
2. kelompok usia lanjut (55 – 64 th) sebagai
masa PRESENIUM
3. kelompok usia lanjut (65 th > ) sebagai
masa SENIUM
Menurut UU no 4 th 1965 pasal 1
1. Tipe konstuktif :
Orang ini mempunyai integritas baik, dapat
menikmati hidupnya, mempunyai toleransi tinggi,
humoristik, fleksibel (luwes), dan tahu diri.
Biasanya sifat-sifat ini dibawanya sejak muda.
Mereka dapat menerima fakta-fakta proses menua,
mengalami masa pensiun dengan tenang juga
dalam menghadapi masa akhir
2. Tipe Kepribadian Mandiri
(independent)