Anda di halaman 1dari 4

PERUBAHAN FISIK PADA LANSIA

Ulfa Rahmasari
Prodi Sosiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Malikussaleh

Abstrak
Lansia adalah seseorang yang telah berusia lebih dari 60 tahun. Semakin tua usia seseorang,
fungsi organ tubuhnya menjadi semakin menurun menyebabkan tubuh semakin rentan mengalami
gangguan kesehatan sehingga lansia harus mengatur pola hidup dengan manajemen kesehatan yang
tepat demi menjaga kesehatannya. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menjelaskan
perubahan fisik pada lansia. Didapatkan hasil bahwa Perubahan yang terjadi pada lansia meliputi
perubahan fisik dan perubahan psikologis. Sedangkan masalah kesehatan yang dialami lansia
diantaranya hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes melitus, penyakit sendi, srtoke, penyakit
paru-paru kronis dan depresi.

PENDAHULUAN

Lanjut usia adalah fase terakhir dalam siklus kehidupan manusia, dalam Undang-undang
nomor 13 tahun 1998 disebutkan jika lansia adalah seseorang yang telah berusia lebih dari 60
tahun. Menurut depkes RI(2008) penuaan merupakan proses alami yang dialami tubuh manusia
yang berjalan terus menerus serta berkesinambungan, penuaan tidak dapat dihindari yang
menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis dan biokimia pada tubuh yang berpengaruh terhadap
kemampuan tubuh secara menyeluruh.

Semakin tua usia seseorang, fungsi organ tubuhnya menjadi semakin menurun menyebabkan
tubuh semakin rentan mengalami gangguan kesehatan sehingga lansia harus mengatur pola hidup
dengan manajemen kesehatan yang tepat demi menjaga kesehatannya. Setiap lansia harus
mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya dengan melihat masalah kesehatan
yang dialaminya agar mampu mengetahui bagaimana manajemen hidup yang tepat untuk menjaga
kesehatannya. Misalnya seperti pada saat masa pandemi Covid-19 melanda dunia, kelompok paling
rentan adalah lansia sehingga lansia memerlukan proteksi kesehatan yang lebih besar melalui
pengecekan kesehatan rutin dan pemberian vaksin.

Memasuki masa lansia merupakan proses kemunduran dari pertumbuhan manusia. Hal ini
ditandai dari kemunduran fisik seperti kulit menjadi mengendur, gigi menjadi ompong, rambut
menjadi putih, penurunan penglihatan, penurunan kemampuan pemdengaran, gerakan tubuh yang
semakin lambat, penurunan bentuk tubuh yang tidak proposional. Proses penuaan terjadi secara
alami secara terus menerus pada tubuh semua makhluk hidup yang meyebabkan proses pehilangan
jaringan masa otot dan penurunan jaringan otot saraf serta jaringan lain hingga tubuh mati secara
perlahan sedikit demi sedikit.

Proses penuaan setiap individu berbeda-beda. Pada beberapa kasus penuaan manusia bisa
terjadi pada organ kulit terlebih dahulu dan pada kasus individu yang lain penuaan dimulai pada
organ mata dan rambut dan pada individu yang lain bisa dimulai dari tanggalnya gigi. Hal itu bisa
disebabkan dari pengaruh manajemen hidup yang dijalani oleh lansia selama masa remaja hingga
dewasa.

Selain penurunan fisik lansia, penuaan juga berpengaruh pada kemapuan kognitif yang
menyebabkan berkurangnya kemampuan daya ingat lansia. Kondisi ini membuat beberapa lansia
cenderung mengalami depresi atau perasaan tidak senang saat ketika memasuki masa lanjut usia.
Kondisi fisik dan mental lansia yang menurun menyebabkan lansia menjadi tidak efektif jika di
berikan tanggung jawab dalam perkerjaan dan peran sosial. misalnya jika sebelumnya kegiatan
dalam pekerjaan merupakan seseorang yang mengandalkan kemampuan fisik, maka pada saat
memasuki masa usia lanjut seseorang tersebut sudah tidak memiliki kemampuan itu lagi sehingga
lansia menjadi tidak produktif dan cenderung bergantung pada individu yang lebih muda dalam
kehidupan sosialnya.

Perubahan kondisi fisik seseorang tentunya akan berdampak pada kehidupan lansia, perubahan
kondisi fisik dapat menyebabkan penuruna kualitas hidup yng dialami lansia yang di tunjukan
dengan peningkatan depresi. Kondisi ini menpengaruhi kehidupan sosial lansia yang di tunjukkna
bahwa lansia banyak kehilangan hubungan sosial dengan orang-orang disekitarnya seperti
kehilangan interaksi sosial dengan teman dekat, kerabat, bahkan keluarganyan sendiri.

LANDASAN TEORI

Fase terakhir dari siklus kehidupan manusia adalah lansia. Fase kehidupan seseorang dimulai
dari anak-anak, dewasa sampai tua merupakan proses sepanjang hidup yang artinya menua dimulai
buakn hanya di fase lansia tapi sejak awal kehidupan yang berhubungan dengan umur seseorang.
Kemampuan seseorang berubah seiring dengan bertambahnya umur melalui masalah yang
dihadapi, pengalaman serta bertambahnya pengetahuan.

Perubahan yang Terjadi pada Lansia

Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia meliputi perubahan fisik, sosial, dan psikologis.

1. Perubahan Fisik
a. Perubahan sel dan ekstrasel pada lansia mengakibatkan penurunan tampilan dan fungsi
fisik. lansia menjadi lebih pendek akibat adanya pengurangan lebar bahu dan pelebaran
lingkar dada dan perut, dan diameter pelvis. Kulit menjadi tipis dan keriput, masa tubuh
berkurang dan masa lemak bertambah.
b. Perubahan integumen terjadi dengan bertambahnya usia mempengaruhi fungsi dan
penampilan kulit, dimana epidermis dan dermis menjadi lebih tipis, jumlah serat elastis
berkurang dan keriput serta kulit kepala dan rambut menipis, rambut dalam hidung dan
telinga menebal, vaskularisasi menurun, rambut memutih (uban), kelenjar keringat
menurun, kuku keras dan rapuh serta kuku kaki tumbuh seperti tanduk.
c. Perubahan genitourinaria terjadi pengecilan ginjal, pada aliran darah ke ginjal menurun,
penyaringan di glomerulus menurun dan fungsi tubulus menurun sehingga kemampuan
mengonsentrasikan urine ikut menurun.
d. Perubahan pada vesika urinaria terjadi pada wanita yang dapat menyebabkan otot-otot
melemah, kapasitasnya menurun, dan terjadi retensi urine.
e. Perubahan pada pendengaran yaitu terjadi membran timpani atrofi yang dapat
menyebabkan ganguan pendengaran dan tulang-tulang pendengaran mengalami kekakuan.
f. Perubahan pada penglihatan terjadi pada respon mata yang menurun terhadap sinar,
adaptasi terhadap menurun, akomodasi menurun, lapang pandang menurun, dan katarak
(Siti dkk, 2008).

2. Perubahan Psikologis
Pada lansia dapat dilihat dari kemampuanya beradaptasi terhadap kehilangan fisik, sosial,
emosional serta mencapai kebahagiaan, kedamaian dan kepuasan hidup.ketakutan menjadi tua dan
tidak mampu produktif lagi memunculkan gambaran yang negatif tentang proses menua. Banyak
kultur dan budaya yang ikut menumbuhkan angapan negatif tersebut, dimana lansia dipandang
sebagai individu yang tidak mempunyai sumbangan apapun terhadap masyarakat dan
memboroskan sumber daya ekonomi (Fatimah, 2010).

3. Perubahan Kognitif

Pada lansia dapat terjadi karena mulai melambatnya proses berfikir, mudah lupa, bingung dan
pikun. Pada lansia kehilangan jangak pendek dan baru merrupakan hal yang sering terjadi (Fatimah
2010).

MASALAH KESEHATAN PADA LANSIA

Semakin tua usia seseorang, fungsi organ tubuhnya menjadi semakin menurun menyebabkan
tubuh semakin rentan mengalami gangguan kesehatan. Mahendro (1010) meyebutkan beberapa
perubahan pada lansia sebagai berikut :

Saat memasuki fase lansia, tubuh seseorang menjadi rentan terhadap penyakit. Hal ini
disebabkan oleh penurunan sistem kekebalan tubuh. Lansia umumnya mengalami penyakit akut
seprerti :

1. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Yaitu kondisi dimana tekanan darah sistolik seseorang lebih dari 140 mmHg. Hipertensi dapat
diketahui melalui gejala sakit kepala, kelelahan, mual/muntah, sesak nafas, mafas terengah-engah,
gelisah, pandangan menjadi kabur, mata berkunang-kunang, mudah marah, telinga berdengung,
sulit tidur dan rasa berat di tingkuk.

Apabila hipertensi tidak terkontrol dan terjadi komplikasi dapat menyebabkan timbulnya penyakit
baru seperti stroke, gagal ginjal, gagal jantung dan gangguan penglihatan.

2. Diabetes Melitus

Diabetes Melitus (DM) atau kencing manis merupakan penyakit yang gejalanya dengan gula
darah yang tinggi lebih dari 200 yang diakibatkan oleh kerusakan sel pangkreas yang berfungsi
memproduksi insulin.

Gejala diabetes adalah :

Penderita diabetes harus mengikuti pola hidup sehat dibarengi dengan konsumsi obat secara
teratur. Penderita diabetes dapat mengikuti pola hidup sehat beikut :

3. Penyakit Sendi
Penyakit sendi disebabkan oleh penurunan kelenturan sendi dehingga menyebabkan sendi
menjadi kaku disertai bengkak dan keterbatasan pergerakan pada sendi.

Gangguan persendian dapat di hindari dengan cara :

4. Stroke

Stroke adalah penyakit yang diakibatkan terganggunya suplai oksigen dan nutrisi ke otak
keren pembuluh dara tersumbat atau pecah.

Stroke dapat dicegah dengan cara Melakukan pola hidup sehat dan menhindari faktor-fator
penyebab stroke serta mencegah kambuh kembali bagi pasien yang pernah mengalami stroke.

5. Penyakit paru-paru kronis

Penyakit paru-paru kronis adalah penyakit menahun yang ditandai oleh hambatan aliran udara
di saluran nafas yang semakin lama semakin memburuk dan tidak sepenuhnya dapat kembali
normal.

6. Depresi

Merupakan kondisi seseorang yang mengalami perasaan tertekan dan bersedih yang menetap
selama lebih dari dua minggu.

Tanda dan gejala nya adalah :

KESIMPULAN

Fase terakhir dari siklus kehidupan manusia adalah lansia. Fase kehidupan seseorang dimulai
dari anak-anak, dewasa sampai tua merupakan proses sepanjang hidup. Lansia adak seseorang yang
berusia 60 tahun atau lebih.

Semakin tua usia seseorang, fungsi organ tubuhnya menjadi semakin menurun menyebabkan
tubuh semakin rentan mengalami gangguan kesehatan sehingga lansia harus mengatur pola hidup
dengan manajemen kesehatan yang tepat demi menjaga kesehatannya.

Perubahan yang terjadi pada lansia meliputi perubahan fisik dan perubahan psikologis.
Sedangkan masalah kesehatan yang dialami lansia diantaranya hipertensi (tekanan darah tinggi),
diabetes melitus, penyakit sendi, srtoke, penyakit paru-paru kronis dan depresi.

Anda mungkin juga menyukai