PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
Dapat mengetahui apa itu Lanjut Usia (Lansia)
Dapat mengetahui Batasan Usia Lansia
Dapat mengetahui Perubahan pada Lansia
Dapat mengetahui Gizi pada Lansia
Dapat mengetahui Masalah Gizi pada Lansia
Dapat mengetahui Angka Kecukupan Gizi Lansia Laki – Laki
Dapat mengetahui Menu Sehat untuk Lansia Laki – Laki
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini ialah untuk penulis dapat menjadi sebuah
sarana dalam menambah pengetahuan dan pengalaman penyusunan makalah,
untuk pembaca dapat menjadi sebuah sarana pengetahuan guna mencapai sebuah
pemahan mengenai makanan yang sehat untuk lansia laki-laki.
3
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari
60 tahun.
2.2 Batasan Usia Lansia
Menurut pendapat berbagai ahli dalam Efendi (2009) batasan-batasan umur
yang mencakup batasan umur lansia adalah sebagai berikut:
Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 dalam Bab 1 Pasal 1 ayat 2
yang berbunyi “Lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 (enam
puluh) tahun ke atas”.
Menurut World Health Organization (WHO), usia lanjut dibagi menjadi
empat kriteria berikut : usia pertengahan (middle age) ialah 45-59 tahun,
lanjut usia (elderly) ialah 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) ialah 75-90 tahun,
usia sangat tua (very old) ialah di atas 90 tahun.
Menurut Dra. Jos Masdani (Psikolog UI) terdapat empat fase yaitu : pertama
(fase inventus) ialah 25-40 tahun, kedua (fase virilities) ialah 40-55 tahun,
ketiga (fase presenium) ialah 55-65 tahun, keempat (fase senium) ialah 65
hingga tutup usia.
Menurut Prof. Dr. Koesoemato Setyonegoro masa lanjut usia (geriatric age):
> 65 tahun atau 70 tahun. Masa lanjut usia (getiatric age) itu sendiri dibagi
menjadi tiga batasan umur, yaitu young old (70-75 tahun), old (75-80 tahun),
dan very old ( > 80 tahun) (Efendi, 2009).
2.3 Klasifikasi Lansia
Berikut ini ialah klasifikasi pada lansia berdasarkan Depkes RI (2003) dalam
Maryam dkk (2009) yang terdiri dari :
Pralansia (prasenilis) yaitu seseorang yang berusia antara 45-59 tahun,
Lansia ialah seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih,
Lansia resiko tinggi ialah seseorang yang berusia 70 tahun atau
lebih/seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan,
Lansia potensial ialah lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan
dan/atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang/jasa,
Lansia tidak potensial ialah lansia yang tidak berdaya mencari nafkah,
sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.
5
berulang-ulang, dapat juga disertai delusi paranoid atau perilaku anti sosial
lainnya.
Akibat proses menua, kapasitas ginjal untuk mengeluarkan air dalam jumlah
besar juga bekurang. Akibatnya dapat terjadi pengenceran natrium sampai
dapat terjadi hiponatremia yang menimbulkan rasa lelah.
Incontinentia urine (IU) adalah pengeluaran urin diluar kesadaran merupakan
salah satu masalah kesehatan yang besar yang sering diabaikan pada
kelompok usia lanjut, sehingga usia lanjut yang mengalami IU seringkali
mengurangi minum yang dapat menyebabkan dehidrasi.
Perubahan Kesehatan Psikososial
Kesepian
Terjadi pada saat pasangan hidup atau teman dekat meninggal
terutama jika lansia mengalami penurunan kesehatan, seperti
menderita penyakit fisik berat, gangguan mobilitas atau gangguan
sensorik terutama pendengaran.
Duka cita (Bereavement)
Meninggalnya pasangan hidup, teman dekat, atau bahkan hewan
kesayangan dapat meruntuhkan pertahanan jiwa yang telah rapuh
pada lansia. Hal tersebut dapat memicu terjadinya gangguan fisik dan
kesehatan.
Depresi
Duka cita yang berlanjut akan menimbulkan perasaan kosong, lalu
diikuti dengan keinginan untuk menangis yang berlanjut menjadi
suatu episode depresi. Depresi juga dapat disebabkan karena stres
lingkungan dan menurunnya kemampuan adaptasi.
Gangguan cemas
Dibagi dalam beberapa golongan: fobia, panik, gangguan cemas
umum, gangguan stress setelah trauma dan gangguan obsesif
kompulsif, gangguan-gangguan tersebut merupakan kelanjutan dari
dewasa muda dan berhubungan dengan sekunder akibat penyakit
medis, depresi, efek samping obat, atau gejala penghentian mendadak
dari suatu obat.
7
Parafrenia
Suatu bentuk skizofrenia pada lansia, ditandai dengan waham
(curiga), lansia sering merasa tetangganya mencuri barang-barangnya
atau berniat membunuhnya. Biasanya terjadi pada lansia yang
terisolasi/diisolasi atau menarik diri dari kegiatan sosial.
SindromaDiogenes
Suatu kelainan dimana lansia menunjukkan penampilan perilaku
sangat mengganggu. Rumah atau kamar kotor dan bau karena lansia
bermain-main dengan feses dan urin nya, sering menumpuk barang
dengan tidak teratur. Walaupun telah dibersihkan, keadaan tersebut
dapat terulang kembali.
2.5 Tipe Lansia
Beberapa tipe pada lansia bergantung pada karakter, pengalaman hidup,
lingkungan, kodisi fisik, mental, sosial, dan ekonominya (Nugroho 2000 dalam
Maryam dkk, 2008). Tipe tersebut dijabarkan sebagai berikut.
Tipe arif bijaksana. Kaya dengan hikmah, pengalaman, menyesuaikan diri
dengan perubahan zaman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah
hati, sederhana, dermawan, memenuhi undangan, dan menjadi panutan.
Tipe mandiri. Mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru, selektif
dalam mencari pekerjaan, bergaul dengan teman, dan memenuhi undangan.
Tipe tidak puas. Konflik lahir batin menentang proses penuaan sehingga
menjadi pemarah, tidak sabar, mudah tersinggung, sulit dilayani, pengkritik
dan banyak menuntut.
Tipe pasrah. Menerima dan menunggu nasib baik, mengikuti kegiatan agama,
dan melakukan pekerjaan apa saja.
Tipe bingung. Kaget, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder,
menyesal, pasif, dan acuh tak acuh.
Tipe lain dari lansia adalah tipe optimis, tipe konstruktif, tipe independen
(ketergantungan), tipe defensife (bertahan), tipe militan dan serius, tipe
pemarah/frustasi (kecewa akibat kegagalan dalam melakukan sesuatu), serta
tipe putus asa (benci pada diri sendiri).
8
baik bagi lansia adalah sayuran, buah-buahan segar dan biji-bijian utuh. Manula
tidak dianjurkan mengkonsumsi suplemen serat (yang dijual secara komersial),
karena dikuatirkan konsumsi seratnya terlalu banyak, yang dapat menyebabkan
mineral dan zat gizi lain terserap oleh serat sehingga tidak dapat diserap tubuh.
Lansia dianjurkan untuk mengurangi konsumsi gula-gula sederhana dan
menggantinya dengan karbohidrat kompleks, yang berasal dari kacang-kacangan
dan biji-bijian yang berfungsi sebagai sumber energi dan sumber serat.
Vitamin dan mineral
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa umumnya lansia kurang
mengkonsumsi vitamin A, B1, B2, B6, niasin, asam folat, vitamin C, D, dan E
umumnya kekurangan ini terutama disebabkan dibatasinya konsumsi makanan,
khususnya buah-buahan dan sayuran, kekurangan mineral yang paling banyak
diderita lansia adalah kurang mineral kalsium yang menyebabkan kerapuhan tulang
dan kekurangan zat besi menyebabkan anemia. Kebutuhan vitamin dan mineral
bagi lansia menjadi penting untuk membantu metabolisme zat-zat gizi yang lain.
Sayuran dan buah hendaknya dikonsumsi secara teratur sebagai sumber vitamin,
mineral dan serat.
Air
Cairan dalam bentuk air dalam minuman dan makanan sangat diperlukan
tubuh untuk mengganti yang hilang (dalam bentuk keringat dan urine), membantu
pencernaan makanan dan membersihkan ginjal (membantu fungsi kerja ginjal).
Pada lansia dianjurkan minum lebih dari 6-8 gelas per hari.
Masalah Gizi pada Lansia
Masalah gizi pada lansia menurut Beck (2011) dibedakan menjadi 3
kelompok yaitu:
Malnutrisi Umum
Malnutrisi umum dapat diartikan sebagai diet tidak mengandung
beberapa nutrien dalam jumlah yang memadai. Keadaan ini
disebabkan oleh ketidakacuhan secara umum yang disebabkan oleh
berbagai keadaan.
10
BAB 3
PEMBAHASAN
Kelompok BB TB
Energi Protein lemak Karbohidrat Serat
umur (kg) (cm) Air
50-64 thn 62 168 2325 65 65 349 33 2600
65-80 thn 60 168 1900 62 53 309 27 1900
80 + thn 58 168 1525 60 42 248 22 1600
Tabel 3.1 Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, Serat dan Karbohidrat
Lansia laki laki
Sumber protein Daging ayam tanpa kulit, daging sapi, hati ayam atau
hewani sapi, telur unggas, ikan mas, ikan kembung, ikan tuna,
baso daging
Sumber protein
naabati
sayuran
14
Buah
Susu
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Menurut World Health Organisation (WHO), lansia adalah seseorang
yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok
umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase
kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu
proses yang disebut Aging Process atau proses penuaan.
Proses penuaan adalah siklus kehidupan yang ditandai dengan
tahapantahapan menurunnya berbagai fungsi organ tubuh, yang ditandai dengan
semakin rentannya tubuh terhadap berbagai serangan penyakit yang dapat
menyebabkan kematian misalnya pada sistem kardiovaskuler dan
pembuluh darah, pernafasan, pencernaan, endokrin dan lain sebagainya.
Lansia tetap membutuhkan asupan at gizi yang cukup dan tepat dengan
beberapa rambu-rambu yang telah ditentukan seperti hindari gula dan garam
berlebih, lebih banyak minum air putih, konsumsi buah yang cukup dan konsumsi
sumber energi, protein, lemak dan vitamin juga mineral yang tepat dan benar.
Makanan untuk lansia harus diperhatikan terkait dengan kemampuan
pencernaan yang menurun, sehingga penyajian makanan harus memiliki tekstur
yang lembut dan mudah untuk di cerna tubuh, selain itu juga hindari makanan yang
mengandung lemak berlebih seperti kulit ayam, karena hal tersebut dapat memicu
munculnya penyaikit degeneratif yang pada lansia sangatlah rentan hubungannya
dengan sistem kekebalan tubuh yang juga menurun sejalan dengan waktu.
4.2 Saran
Makalah ini masih memiliki kekurangan, untuk itu penyusun mengharapkan
kritik dan saran yang membangun sehingga pada penyusunan makalah selanjutnya
akan lebih baik
17
Daftar Pustaka
Efendi, Ferry & Makhfud. (2009). Keperawatan Kesehatan Kom Praktik dalam
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika