TINJAUAN PUSTAKA
Manua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam
hanya dimulai dari satu waktu tertentu, tetapi sejak permulaan kehidupan.
mengalami tiga proses kehidupan, yaitu anak, dewasa, dan tua (Nugroho,
2008).
usia sebagai berikut : kelompok pra usila (45-59 tahun), kelompok usila (60-
69 tahun), kelompok usila risiko tinggi (usila lebih dari 70 tahun atau usila
8
2.1.3 Perubahan Akibat Proses Manua
sebagai berikut:
Sel
Sistem persyarafan
Sistem pendengaran
dalam terutama terhadap bunyi suara atau nada yang tinggi, suara
yang tidak jelas, sulit mendengar kata-kata, 50% terjadi pada usia di
atas 65 tahun.
9
3. Terjadinya pengumpulan serumen dapat mengeras karena
meningkatnya keratin
Sistem penglihatan
menghilang.
Sistem kardiovaskuler
Sistem pernafasan
10
Sistem pencernaan
3. Esofagus melebar
Sistem endokrin
penurunan
Sistem integumen
Sistem muskuloskeletal
3. Kifosis
Sistem reproduksi
1. Wanita
11
Ovarium menciut, uterus menglami atropi
Atropi payudara
Atropi vulva
2. Pria
Sistem genitourinaria
3. Pembesar prostat, kurang lebih 75% dialami pria usia diatas 65 tahun.
4. Atropi vulva.
2.2.1 Definisi
12
macam penyakit. Dasar pembentukanya adalah untuk meningkatkan
mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan
yang ada dan meminta pertolongan kepada keluarga atau petugas kesehatan
tahun, serta lansia resiko tinggi yaitu usia lebih dari 70 tahun. Kelompok
Kartu menuju sehat lansia (KMS) adalah sebuah kartu catatan tentang
lansia yang meliputi catatan kesehatan fisik, emosional dan deteksi dini atas
penyakit atau ancaman kesehatan yang dihadapi lansia. (Depkes RI, 2006).
13
2.3 PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN
petugas kesehatan).
predisposisi dan enabling itu ada. Kebutuhan (need) di sini dibagi menjadi 2
diagnosis).
14
pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka untuk
merupakan dasar atas kesiapan atau kesediaan lansia untuk datang dan
posyandu lansia. Hal ini dapat dipahami karena sikap seseorang adalah
mereka bekerja dan berperan sebagai seorang pelaku dari sebuah sistem
kesehatan. Kader betanggung jawab kepada kepala desa dan supervisor yang
setempat.
15
2. Melakukan Survey Mawas Diri (SMD) bersama petugas untuk
potensi.
hidup bersih dan sehat, gizi usia lanjut, kesehatan usia lanjut, dan
kader dari anggota posyandu usila dapat diambil dari anggota masyarakat
kondisi setempat.
16
2.3.4 Jarak
keselamatan bagi lansia. Jika lansia merasa aman atau merasa mudah untuk
masalah yang lebih serius, maka hal ini dapat mendorong minat atau
17
2.4 KONSEP PERILAKU
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah
semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun
terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi
organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R”
Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat
kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus
tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain
18
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau
tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh
orang lain.
menjadi 3 kelompok :
sakit.
sebagainya.
19
2.4.3 Domain Perilaku
kawasan tersebut tidak mempunyai batasan yang jelas dan tegas. Pembagian
1. Pengetahuan (knowlegde) adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
masyarakat, sarana.
20
Ada enam tingkatan domain pengetahuan yaitu :
baru.
2. Sikap (attitude) merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari
21
1. Menerima (receiving) diartikan bahwa orang (subyek) mau dan
tiga.
lain adalah fasilitas dan faktor dukungan (support) praktik ini mempunyai
beberapa tingkatan :
22
3. Mekanisme (mecanism) apabila seseorang telah dapat melakukan
hari atau bulan yang lalu (recall). Pengukuran juga dapat dilakukan secara
23
2.4.4 Asumsi Determinan Perilaku
budaya yang dominan pada diri orang tersebut. Secara rinci perilaku
dan sebagainya.
yaitu faktor perilaku (behavior causes) dan faktor diluar perilaku (non
behavior causes).
sebagainya.
24
2. Faktor pendukung (enabling factor), yang terwujud dalam lingkungan
sebagainya.
25
Teori WHO (1984)
tertentu adalah :
orang lain.
tindakan tergantung pada situasi saat itu, sikap akan diikuti oleh
dicontoh.
26
3. Sumber-sumber daya (resources), mencakup fasilitas, uang, waktu,
terbentuk dalam waktu yang lama dan selalu berubah, baik lambat
2003).
27
2.5 KERANGKA KONSEP
sebagai berikut :
Teori Predisposing
- Pengetahuan
- Sikap
- Keprecayaan
- Nilai
Faktor Enabling
- Tersedianya posyandu
Perilaku pemanfaatan
- Perilaku
posyandu oleh lansia
- Peran Kader
- Jarak posyandu
Faktor reinforcing
-Dukungan
-DukunganSosial
Sosial
Keterangan huruf :
28