PASURUAN
Disusun Oleh:
Angesti Pratiwi
201903141
(lansia) adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Lansia
fisik dan mental. Lansia adalah tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang
fungsi dan sistem tubuh yang bersifat fisiologis atau alamiah (Efendi, 2009).
Lansia pada tahap ini mengalami proses penuaan yang membuat individu
degeneratif seperti hipertensi, diabetes, asam urat dan kanker yang akan
dikategorikan Lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut Aging
di Amerika serikat sekitar 13,6 kasus per 1000 prevalensi ini berbeda tiap
baru.Peningkatan insiden gout dikaitkan dengan perubahan pola diet dan gaya
kejadian gout mencapai 65% berdasarkan data prevalensi yang diperoleh dari
dinas kesehata kota pasuruan tahun 2013 gout data yang diperoleh sebanyak
32.082 kasus. Sedangkan prevalensi gout juga bervariasi antara 1-15,3% pada
suatu studi didapatkan insiden gout 4,9% pada kadar asam urat darah > 9 mg/dL
0,5%. Pada kadar 7-8,9 % dan 0,1 % pada kadar <7 mg/dL insiden kumulatif
gout mencapai angka 22% setelah 5 tahun pada kadar asam urat >9 mg/dL
( hidayat, 2009)
gout
pengetahuan kesehatan
2. Untuk Mahasiswa: di harapkan mampu mengaplikasikan dan
A. KONSEP LANSIA
tahun, tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-
Usia lanjut adalah sesuatu yang harus diterima sebagai suatu kenyataan dan
fenomena biologis. Kehidupan itu akan diakhiri dengan proses penuaan yang
Usia lanjut adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari (Azwar,
2006).
Menua secara normal dari system saraf didefinisikan sebagai perubahan oleh
usia yang terjadi pada individu yang sehat bebas dari penyakit saraf “jelas”
menua normal ditandai oleh perubahan gradual dan lambat laun dari fungsi-
Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan lahan
Proses menua merupakan proses yang terus menerus (berlanjut) secara alamiah
dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua makhluk hidup
tubuh dan berbagai organ serta penurunan fungsi tubuh serta organ tersebut.
Perubahan secara biologis ini dapat mempengaruhi status gizi pada masa tua.
Antara lain :
merupakan salah satu masalah kesehatan yang besar yang sering diabaikan
berkepanjangan
kegiatan.
3. Tipe Tidak Puas: Yaitu tipe konflik lahir batin, menentang proses penuaan
4. Tipe Pasrah: Yaitu lansia yang menerima dan menunggu nasib baik.
5. Tipe Bingung: Yaitu lansia yang kehilangan kepribadian, mengasingkan
1. Teori Biologis
kematian. Proses menua merupakan suatu yang fisiologis yang akan dialami
a) Teori Instrinsik
b) Teori Ekstrinsik
pengaruh lingkungan.
didalam nuklei ( inti selnya )suatu jam genetik yang telah diputar
menurut suatu replikasi tertentu. Jam ini akan menghitung mitosis dan
akan menghentikan replikasi sel bila tidak diputar, jadi menurut konsep
ini bila jam kita berhenti kita akan meninggal dunia, meskipun tanpa
diprogram oleh molekul /DNA dan setiap sel pada saatnya akan
mengalami mutasi.
somatik . sebagai contoh diketahui bahwa radiasi dan zat kimia dapat
catastrope.
khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat
khusus. Sad jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat
beregenerasi.
e) Teori stres
2. Teori Sosial
a) Teori aktifitas
Lanjut usia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak
b) Teori Pembebasan
Kehilangan peran
Berkurangnya8 komitmen
c) Teori Kesinambungan
usatu saat merupakan gambarannya kelak pada saat ini menjadi lansia.
adaptasi
3. Teori Psikologi
Menurut teori ini, setiap individu memiliki hirarki dari dalam diri,
b) Teori individual
dari seluruh fase kehidupan yaitu mulai dari masa kanak-kanak , masa
dilihat pada setiap individu, dan merupakan hal yang paling penting
manis,asin,pahit
berkurang.
II.6 Definisi
Gout adalah gangguan yang menyebabkan kesalahan metabolisme
purin yang menimbulkan hipersemia (kadar asam urat serum > 7,0 mg
metatarsafalangeal pertama dari ibu jari kaki besar adalah sisi primer yang
terlibat. Sendi lain yang terlibat dapat meliputi lutut dan pergelangan kaki.
gambaran khusus yaitu artritis akut. Artritis gout lebih banyak terdapat
pada pria daripada wanita. Pada pria sering mengenai usia pertengahan,
II.7 Etiologi
a. Gejala Artritis akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaringan
Pembedahan
Trauma
Obat-obatan
Alkohol
Stress emosional
bertambah.
Terdapat empat stadium perjalanan klinis gout yang tidak diobati: (Silvi A.
price)
ini asam urat serum laki-laki meningkat dan tanpa gejala selain dari
pembengkakan dan nyeri yang luar biasa, biasanya pada sendi ibu
serangan gout berulang dalam waktu kurang dari 1 tahun jika tidak
diobati.
a. Gout primer
b. Gout sekunder
GOUT
1. Pemeriksaan Laboratorium
asam urat tinggi (500 mg % / liter per 24 jam) Pemeriksaan cairan tofi
II.11 Penatalaksanaan
b. Terapi farmakologi
Serangan akut
200 mg/hari atau diklofenak 159 mg/hari, merupakan terapi lini pertama
akut. Obat yang menurunkan kadar asam urat serum (allopurinol dan obat
1. NSAID merupakan terapi lini pertama yang efektif untuk pasien yang
sepenuhnya pada 24-48 jam pertama atau sampai rasa nyeri hilang.
adalah :
dilisensikan untuk mengatasi serangan akut gout. Obat ini efektif tapi
cukup mahal, dan bermanfaat terutama bagi pasien yang tidak tahan
4. Steroid adalah strategi alternatif selain NSAID dan kolkisin. Cara ini
Serangan kronik
6. Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi akibat gout arthritis antara lain :
1. Deformitas pada persendian yang terserang
2. Urolitiasis akibat deposit kristal urat pada saluran kemih
3. Nephrophaty akibat deposit kristal urat dalam interstisial ginjal
II.12 Konsep Asuhan Keperawatan Artritis Gout
A. Pengkajian
a. Identitas pasien.
Nama, Usia, Jenis Kelamin, pekerjaan, agama, alamat, pendidikan.
b. Keluhan utama
Keluhan utamanya nyeri yang berat pada ibu jari kaki.
c. Riwayat Penyakit Sekarang
P : Provokatif ( sebab masalah)
Apakah yang menyebabkan klien merasa nyeri pada sendi.
Q : Quality ( kualitas Kuantitas masalah)
Kaji tingkat nyeri yang dirasakan oleh pasien, apakah nyeri yang
dirasakan :
Tidak nyeri :0
Ringan : 1-3
Sedang : 4-6
Berat : 7-9
Sangat berat : 10
R : Reagent (tempat, area, yang dirasakan)
Tanyakan pada pasien, apakah dapat menunjukkan letak lokasi nyeri
yang dirasakan?
S : Sifiktif dan skill ( usaha yang dilakukan )
Usaha yang telah dilakukan pasien untuk mengatasi nyeri.
T : time ( waktu )
Berapa lama nyeri yang dialami pasien biasanya.
d. Riwayat Penyakit Terdahulu
Pasien mempunyai riwayat penyakit infeksi lain atau gangguan
sistem normonal myang berhubungan dengan faktor
genetika/keturunan.
e. Riwayat Penyakit Keluarga
Tanyakan pada pasien, apakah ada keluarga yang menderita
penyakit gout atau penyakit turunan lainnya misalnya DM atau
riwayat penyakit keluarga lain yang berhubungan dengan
penggunaan makanan, vitamin, riwayat perikarditis lesi katup,dll.
f. Pengkajian Psikososial-Spiritual
Psikologi :Pasien merasa cemas dan takut untuk melakukan
gerakan atau
Aktifitas Sosial :Hubungan interaksi pasien dengan
keluarga, perawat, dokter, dan sesama pasien lain.
Spiritual :Pasien menjalankan ibadahnya menurut
kayakinan dan agama pasien yang dianut.
Pemenuhan Kebutuhan
g. Pola makan
Kaji kebiasaan makan klien selama dirumah sakit atau
dirumah
Biasanya nafsu makan menurun
Kesulitan untuk mengunyah
Terjadi penurunan berat badan
h. Pola minum
Kaji kebiasaan pola minum selama dirumah sakit, maupun
dirumah
Nampak penurunan/masukan cairan yang tidak adekuat
Terjadi kekeringan pada membrane mukosa
i.Eliminasi (Alvi)
Kaji pola kebiasaan BAB pada pasien misalnya warna dan
konsistensinya.
j.Istirahat tidur
Berhubungan dengan nyeri, nyeri tekan, menyebabkan pasien sulit
untuk istirahat tidur yang disertai karena adanya pengaruh gaya hidup
atau pekerjaan.
k. Aktivitas
Klien membatasi kegiatan berlebihan, biasanya pada klien dengan gout
berhubungan dengan keterbatasan rentang gerak.
l. Kebutuhan kebersihan diri
Biasanya klien dengan penyakit semacam ini akan mengalami
kesulitan melaksanakan aktivitas perawatan pribadi.Ketergantungan
dengan orang lain.
B. Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan umum
Keadaan Umum : Tampak cemas
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 150 / 90 mmHg
Nadi : 65 x/menit
Suhu : (+/-)
Pernafasaan : (+/-)
Keadaan gizi : Normal
2. Sistem integument
a. Kulit nampak mengkilat
b. Integritas (edema)
3. Sistem musculoskeletal
a. Inpeksi :
Perhatikan keadaan sendi-sendi.
Amati kemerahan dan bengkak pada sekitar sendi.
b. Palpasi :
Adanya nyeri sendi pada daerah yang disertai
kemerahan/bengkak.
Dengan skala nyeri :
Ringan : 0-3
Sedang : 3-7
Berat : 7-10
m. Sistem Penglihatan
Gejala ketelibatan mata namun pada gout penglihatan masih normal.
n. Sistem pernafasan
Inpeksi : biasanya ditemukan kesimetrisan rongga dada klien tidak
sesak nafas, tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan.
Palpasi: taktil fremitus seimbang kiri kanan.
Perkusi: suara resonan pada seluruh lapangan paru.
Auskultasi: suara nafas hilang/melemah pada sisi yang sakit, biasanya
didapatkan suara ronki atau mengi.
o. Sistem kardiovaskular
a. Peningkatan denyut nadi.
b. Peningkatan tekanan darah.
c. Sistem Persarafan
Pada penderita goat terjadi keram..
C. Diagnosa keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan proses penyakit
b. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri persendian.
c. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pemahaman
pengobatan dan perawatan di rumah.
D. Rencana Asuhan Keperawatan
Dx.
No. Tujuan & KH Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Gangguan Setelah a. Kaji keluhan a. Membantu
rasa dilakukan nyeri, catat dalam
nyaman : tindakan lokasi dan mengendalikan
Nyeri keperawatan intensitas kebutuhan
berhubungan selama x24 (skala 0-10). manajemen
dengan jam,diharapkan b. Catat faktor- nyeri dan
proses 1.Nyeri pasien faktor yang keefektifan
penyakit berkurang/hila mempercepat program.
ng dan tanda- b. Istirahat dapat
KH : tanda rasa menurunkan
a. Pasien sakit yang metabolisme
melaporkan nonverbal. setempat dan
adanya c. Berikan mengurangi
penurunan posisi yang pergerakan
rasa nyeri nyaman pada pada sendi yang
b. Pasien tau klien, sendi sakit.
dan mau yang nyeri c. Bantalan yang
melakukan (kaki) empuk/lembut
tekhnik diistirahatkan akan mencegah
manajemen dan diberikan pemeliharaan
nyeri non bantalan. kesejajaran
farmakologis d. Berikan tubuh yang
c. Pasien kompres tepat dan
tampak rileks hangat atau menempatkan
dingin. stress pada
e. Cegah agar sendi yang
tidak terjadi sakit.
iritasi pada d. Pemberian
tofi, misal kompres dapat
menghindari memberikan
penggunaan efek
sepatu yang vasodilatasi dan
sempit, keduanya
terantuk mempunyai
benda yang efek
keras vasodilatasi dan
f. Ajarkan klien keduanya
untuk sering mempunyai
mengubah efek membantu
posisi tidur pengeluaran
g. Ajarkan endortin dan
penggunaan dingin dapat
tehnik menghambat
manajemen impuls-impuls
stress,misalny nyeri.
a relaksasi e. Bila terjadi
progresif, iriitasi maka
sentuhan akan semakin
terapeutik, nyeri. Bila
dan terjadi luka
pengendalian akibat tofi yang
nafas. pecah maka
rawatlah sucara
steril dan juga
perawatan drain
yang dipasang
pada luka.
f. Mencegah
terjadinya
kelelahan
umum dan
kekakuan sendi.
Menstabilkan
sendi,
mengurangi
gerakan atau
rasa sakit pada
sendi.
g. Meningkatkan
relaksasi,
memberikan
kontrol dan
mungkin
meningkatkan
kemampuan
koping.
2. Hambatan Setelah 1. Kaji tingkat 1) Tingkat
mobilitas dilakukan inflamasi aktifitas /
fisik tindakan atau rasa latihan
berhubungan keperawatan sakit pada tergantung dari
dengan nyeri selama x24 jam, sendi. perkembangan
persendian diharapkan 2. Ajarkan pada atau resolusi
1. Tidak klien untuk dan proses
terdapat latihan ROM inflamasi.
hambatan pada sendi 2) Meningkatkan
mobilitas yang terkena atau
fisik, gout jika mempertahank
KH : memungkink an fungsi
Pasien an. sendi, kekuatan
melaporkan 3. Pertahankan otot dan
adanya istirahat tirah stamina umum.
peningkatan baring/duduk Latihan yang
aktivitas jika tidak adekuat
pasien mampu diperlukan. dapat
beraktivitas 4. Lakukan menimbulkan
sesuai ambulasi kakakuan sendi
kemampuanny dengan dan aktifitas
a bantuan yang
pasien tidak misal dengan berlebihan
hanya bedrest menggunaka dapat merusak
n tongkat sendi.
dan berikan 3) Istirahat yang
lingkungan sistemik
yang aman selama
misalnya eksaserbasi
menggunaka akut dan
n pegangan seluruh fase
tangga pada penyakit yang
bak atau penting untuk
pancuran dan mencegah
toilet. kelelahan,
5. Kolaborasi mempertahank
dengan ahli an kekuatan.
terapi 4) Menghindari
fisik/okupasi cedera akibat
dan spesialis kecelakaan
vokasional. atau jatuh.
5) Berguna dalam
memformulasi
kan program
latihan/aktifitas
yang
berdasarkan
pada
kebutuhan,
individual dan
dalam
mengidentifika
si mobilisasi.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.M DENGAN
PENYAKIT ARTRITIS
I. IDENTITAS
Nama : Ny.M
Alamat : Desa Gayam Kec. Gondangwetan Kab. Pasuruan
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 75 tahun
Status : Janda
Agama : Islam
Suku : Jawa
Tingkat pedidikan ; Tidak tamat SD
Riwayat Pekerjaan :
II. RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan yang dirasakan saat ini : Nyeri sendi di bagian kaki kanan
Apa keluhan yang anda rasakan tiga bulan terakhir : Nyeri sendi di
bagian kaki kanan
Penyakit saat ini : Nyeri Sendi
Kejadian penyakit 3 bulan terakhir : asam urat
III. STATUS FISIOLOGIS
Bagaimana postur tulang belakang lansia : Tegap
Tanda-tanda vital dan status gizi :
(1) Suhu : 36, 7
(2) Tekanan darah : 130/70 mmHg
(3) Nadi : 89x/menit
(4) Respirasi : 20x/menit
(5) Berat badan : 47 kg
(6) Tinggi badan : 140 cm
IV. PENGKAJIAN HEAD TO TOE
1.Kepala :
Kebersihan : bersih
Kerontokan rambut : ya
Keluhan : tidak
Jika ya, jelaskan : tidak ada keluhan
2. Mata
Konjungtiva : anemis
Sklera : ikterik
Strabismus: tidak
Penglihatan : Kabur
Peradangan : tidak
Riwayat katarak : tidak
Keluhan : tidak
Jika ya, Jelaskan : tidak ada keluhan
Penggunaan kacamata : kadang- kadang
3. Hidung
Bentuk : simetris
Peradangan : tidak
Penciuman : tidak
Jika ya, jelaskan : tidak ada keluhan
4. Mulut dan tenggorokan
Kebersihan : baik
Mukosa : lembab
Peradangan/stomatitis : tidak
Gigi geligi : ompong
Radang gusi : tidak
Kesulitan mengunyah: tidak
Kesulitan menelan: tidak
5. Telinga
Kebersihan : bersih
Peradangan : tidak
Pendengaran : terganggu
Jika terganggu, jelaskan : sering tidak kedengaran kalau yg di ajak bicara
terlalu pelan
Keluhan lain : tidak
Jika ya, jelaskan : tidak ada keluhan
6. Leher
Pembesaran kelenjar thyroid : tidak
JVD tidak
Kaku kuduk : tidak
7. Dada
Bentuk dada : normal chest
Retraksi : tidak
Wheezing : tidak
Ronchi : tidak
Suara jantung tambahan : tidak
Ictus cordis : ICS …………………
8. Abdomen
Bentuk : distend
Nyeri tekan : tidak
Kembung : tidak
Supel : ya
Bising usus : ada, frekwensi : 10 kali/menit
Massa : tidak,
9. Genetalia
Kebersihan : baik
Haemoroid : ya/tidak
Hernia : ya/tidak
10. Ekstremitas
Kekuatan otot : 3 (skala 1 – 5 )
Kekuatan otot
1 : lumpuh
2 : ada kontraksi
3 : Melawan grafitasi dengan sokongan
4 : Melawan grafitasi tapi tidak ada tahanan
5 : Melawan grafitasi dengan tahanan sedikit
6 : Melawan grafitasi dengan kekuatan penuh
Postur tubuh : tegap (normal)
Rentang gerak : maksimal
Deformitas : tidak, jelaskan …………………………………………
Tremor : tidak
Edema kaki tidak,
pitting edema/tidak
Penggunaan alat bantu : ya/tidak, jenis : ………………………………
Refleks
Kanan Kiri
Biceps + +
Triceps + +
Knee + +
Achiles + +
Keterangan :
Refleks + : normal
Refleks - : menurun/meningkat
11. Integumen
Kebersihan : baik
Warna : tidak
Kelembaban : Kering
Gangguan pada kulit: tidak, jelaskan ………………………………….
V. PENGKAJIAN KESEIMBANGAN UNTUK LANSIA (Tinneti, ME,
dan Ginter, SF, 1998)
1. Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
Bangun dari kursi ( dimasukan dalam analisis )*
Tidak bangun dari duduk dengan satu kali gerakan, tetapi mendorong
tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak ke bagian depan kursiterlebih
dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali.
Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi dari belakang
klien)
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dri sisi ke sisi.
Berbalik
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan memegang obyek
untuk dukungan
1. Masalah emosional
Pertanyaan tahap 1
(1) Apakah klien mengalami susah tidur
(2) Ada masalah atau banyak pikiran
(3) Apakah klien murung atau menangis sendiri
(4) Apakah klien sering was-was atau kuatir
Pertanyaan tahap 2
(1) Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 bulan 1 kali dalam satu bulan
(2) Ada masalah atau banyak pikiran
(3) Ada gangguan atau masalah dengan orang lain
(4) Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter
(5) Cenderung mengurung diri
Gangguan emosional
□ Ya □ Tidak
4 Apakah anda sering merasa bosan ?
□ Ya □ Tidak
5 Apakah anda biasanya bersemangat / gembira ?
□ Ya □ Tidak
6 Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada
anda ?
□ Ya □ Tidak
7 Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup
anda ?
□ Ya □ Tidak
8 Apakah anda sering merasa tidak berdaya ?
□ Ya □ Tidak
9 Apakah anda lebih senang tinggal di rumah dari pada
keluar dan
mengerjakan sesuatu yang baru ?
□ Ya □ Tidak
10 Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan
daya
ingat anda dibanding kebanyakan orang ?
□ Ya □ Tidak
11 Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini
menyenangkan ?
□ Ya □ Tidak
12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda
saat ini ?
□ Ya □ Tidak
13 Apakah anda merasa anda penuh semangat ?
□ Ya □ Tidak
14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada
harapan ?
□ Ya □ Tidak
15 Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik
keadaannya dari
pada anda ?
□ Ya □ Tidak
Skor : Hitung jumlah jawaban yang bercetak tebal
- Setiap jawaban bercetak tebal mempunyai nilai 1.
- Skor antara 5 – 9 menunjukkan kemungkinan besar depresi.
- Skor 10 atau lebih merupakan depresi.
Hasil skor nya : 6 kemungkinan besar depresi
2. Tingkat kerusakan intelektual
Dengan menggunakan SPMSQ (short portable mental status quesioner).
Interpretasi :
Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh
Salah 4 – 5 : Fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6 – 8 : Fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9 – 10 : Fungsi intelektual kerusakan berat
Kesimpulan : hasilnya 4 yang berarti intelektual kerusakan ringan
IDENTIFIKASI ASPEK KOGNITIF
Dengan menggunakan MMSE (Mini Mental Status Exam)
II. MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE)
Skor Skor
Maksimum Manula ORIENTASI
5 (3)
Sekarang (hari), (tanggal), (bulan), (tahun), berapa dan
( musim ) apa ?
5 (3) Sekarang kita berada dimana ? (jalan), (no rumah), (Kota),
(kabupaten), (Propinsi)
REGISTRASI
3 (2)
Pewawancara menyebutkan nama 3 buah benda, 1 detik untuk
tiap benda . Kemudian mintalah manula mengulang ke 3 nama
tersebut. Berikan satu angka untuk setiap jawaban yang benar.
Bila masih salah , ulanglah penyebutan ke 3 nama benda
tersebut, sampai ia dapat mengulangnya dengan benar.
Hitunglah jumlah percobaan dan catatlah ( bola, kursi, sepatu )
( Jumlah percobaan .............................. )
ATENSI DAN KALKULASI
5 ( 0) Hitunglah berturut-turut selang 7 mulai dari 100 ke bawah 1
angka untuk tiap jawaban yang benar. Berhenti setelah 5
hitungan. (93, 86, 79, 72, 65). Kemungkinan lain : ejalah kata
“dunia” dari akhir ke awal ( a-i-n-u-d )
BAHASA
9 ( 3) a. Apakah nama benda-benda ini ? ( Perlihatkan pensil
dan arloji )
( 2 angka )
b. Ulanglah kalimat berikut : ” Jika Tidak Dan Atau
Tapi ” ( 1 angka )
c. Laksanakan 3 buah perintah ini : ” Peganglah
selembar kertas dengan tangan kananmu, lipatlah
kertas itu pada pertengahan dan letakanlah di lantai ( 3
angka )
d. Bacalah dan laksanakan perintah berikut : ”
PEJAMKAN MATA ANDA ” ( 1 ANGKA )
e. Tulislah sebuah kalimat ( 1 angka )
f. Tirulah gambar ini ( 1 angka )
Skor Total ( 12 )
N AKTIVITAS NILAI
O
BANTUAN MANDIRI
1. Makan 5 10
2. Berpindah dari kursi roda ke tempat 5 -10 15
tidur dan sebaliknya, termasuk duduk
di tempat tidur
3. Kebersian diri, mencuci muka, 0 5
menyisir, mencukur dan mengosok
gigi
4. Aktivitas toilet 5 10
5. Mandi 0 5
6. Berjalan di jalan yang datar ( jika 10 15
tidak mampu berjalan lakukan dengan
kursi roda )
7. Naik turun tangga 5 10
8. Berpakaian termasuk mengenakan 5 10
sepatu
9. Mengontrol defekasi 5 10
10. Mengontrol berkemih 5 10
JUMLAH 100
Penilaian :
0–2 : Ketergantungan
21 – 61 : Ketergantungan berat / sangat tergantung
62 – 90 : Ketergantungan berat
91 – 99 :Ketergantungan ringan
100 : Mandiri
Pengkajian Fungsional berdasar Indeks KATZ dari AKS
A . Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil,
berpakaian, dan mandi.
B . Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut.
C . Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan satu fungsi
tambahan.
D . Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian dan satu
fungsi tambahan.
E . Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar
kecil dan satu fungsi tambahan.
F . Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar
kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
G . Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut.
Lain-lain: tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
diklasifikasikan sebagai C, D, E, atau F.
Kesimpulan: indeks katz klien adalah A yang artinya kemandirian dalam hal
makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil, berpakaian, dan mandi.
Analisa data
Kekakuan pada
sendi
Membatasi
pergerakan sendi
Hambatan mobilitas
fisik
Diganosa Prioritas Keperawatan
4 3
A: Hambatan mobilitas fisik
P: Intervensi di lanjutkan
DAFTAR PUSTAKA