Anda di halaman 1dari 10

Minggu ke II

REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK

Reaksi substitusi nukleofilik adalah reaksi pergantian gugus yang


terikat pada senyawa alkil oleh gugus lain yang bersifat nuleofil.

Reaksi umum substitusi

H2 H2
R C X + :Nu- R C Nu + :X-

Hibridisasi sp3 nukleofil ggs lepas


Penjelasannya :

[1] Nukleofil bermuatan negative seperti OH- atau SH- yang digunakan

dalam bentuk garam dengan Li+, Na+ atau K+, sebagai lawan ion untuk

menyeimbangkan muatan.

[2] Jika menggunakan nukleofil netral, sebagai hasil proses substitusi

akan bermuatan positif,

[3] Selanjutnya, jika hasil substitusi bermuatan positif mempunyai

proton yang terikat pada O atau N, maka akan terjadi pelepasan

proton pada reaksi asam-basa Bronsted-Lowrey menghasilkan hasil

yang netral.
Untuk menggambarkan hasil reaksi substitusi,

=> Temukan atom karbon hibridisasi sp3 dengan gugus lepas

=> Identifikasi nukleofil, suatu spesi dengan pasangan electron bebas

atau ikatan π

=> Substitusikan nukleofil untuk gugus lepas dan tandai muatan kalau

ada kepada atom yang mengalami pemutusan ikatan atau

pembentukan ikatan

Pada reaksi substitusi R – X, ikatan C – X putus secara heterolysis dan


gugus lepas memutuskan diri dengan membawa pasangan electron
menghasilkan :X-. Gugus lepas X- yang sangat stabil adalah yang mampu
membawa pasangan electron.

H2 H2
R C X + :Nu- R C Nu + :X-

basa lemah
Substitusi nukleofilik dapat terjadi dengan gugus lepas yang bersifat
basa lemah.

Sebagai contoh H2O adalah gugus lepas yang paling baik di bandingkan
dengan OH- karena H2O adalah basa paling lemah.

Gugus lepas : Sebagai gugus yang akan digantikan oleh nukleofil,

kekuatannya adalah :
Nukleofil dan basa adalah struktur yang hampir sama, keduanya
mempunyai pasangan electron bebas atau ikatan π.
X :Nu-

C C

B:

Basa akan menyerang proton , nukleofil menyerang atom yang


kekurangan elektro (biasanya atom karbon)

Walaupun nukleofilisitas dan ke basaan saling berhubungan tetaoi


secara fundamental berbeda,

=> Kebasaan diukur dari kesiapan suatu atom memberikan pasangan

elektronnya kepada proton. Ini di karakteristikan oleh tetapan

kesetimbangan Ka pada reaksi asam-basa yang merupakan sifat

termodinamika

=>Ke nukleofilisitas di ukur dari kesiapan suatu atom memberikan

pasangan elektronnya kepada atom lain. Ini suatu karakteristik yang

di tentukan oleh tetapan kecepatan reaksi k yang menjadikannya

sifat kinetic.

Nukleofilisitas sejajar dengan ke basaan dalam tiga hal :

Untuk dua nukleofil dengan atom nukleofilik yang sama, basa yang

kuat juga kenukleofilisitas kuat. Kenukleofilisitas relative dari OH -

dan CH3COO- dua nukleofil oksigen ditentukan dengan


membandingkan nilai pKa dari asam konyugasinya. H2O : 15,7 dan

CH3COOH : 4,8, maka OH- adalah basa kuat dan nukleofilik kuat di

bandingkan dengan CH3COO-.

 Nukleofilik bermuatan negative selalu nukleofil kuat dari asam

konyugasinya. OH- adalah basa kuat dan nukleofil kuat

dibandingkan dari H2O.

 Dari kanan ke kiri dari table periodic kenukleofilisitas bertambah


sesuai kenaikan ke basaan

Ke-nukleofilisitas tidaklah sama dengan ke-basaan bila halangan ruang


menjadi sangat penting. Halangan ruang adalah berkurangnya
kereaktifan yang dihasilkan dari gugus yang besar pada posisi dimana
reaksi berlangsung. Halangan ruang mengurangi ke-nukleofilisitas tetapi
tidak untuk ke-basaan. Halangan ruang untuk ke-basaan menjadikan
nukleofil berkurang disebut basa nonnukleofil.
Bila garam NaBr digunakan sebagai sumber nukleofil Br- di dalam H2O,
kation Na+ terlarut dengan interaksi ion dipol dengan molekul H2O dan
anion Br- terlarut oleh interaksi ikatan hydrogen yang kuat.

Di dalam pelarut polar protik ke-nukleofilisitas bertambah ke bawah


kolom dari tabel periodik sebagai kenaikan ukuran anion. Ini kebalikan
dari ke-basaan.
Contoh pelarut polar protik,

Pelarut aprotic polar juga menunjukan interaksi dipol-dipol tetapi tidak


mempunyai ikatan O – H atau N – H, sehingga tidak mampu berikatan
hydrogen.

Contoh pelarut aprotic polar

Pelarut aprotic polar melarutkan kation dengan interaksi ion-dipol, anion


tidak begitu bagus dilarutkan. Anion disebut “naked”.
Pada pelarut polar aprotic ke-nukleofilisitas sejajar dengan ke-basaan,
ke-basaan kuat maka ke-nukleofilisitas juga kuat. Karena ke-basaan
berkurang sebagai kenaikan ukuran ke bawah kolom periodik, ke-
nukleofilsitas berkurang.

Anda mungkin juga menyukai