Di susun oleh:
Budi Hartono X MIPA 2
Belvi Yassa Jezmi X MIPA 2
Citra Ramadhan X MIPA 2
Dewi Afrilia X MIPA 2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelarutan adalah jumlah zat yang dapat larut dalam sejumlah pelarut sampai
membentuk larutan jenuh Apabila suatu larutan suhunya diubah, maka hasil
kelarutannya juga akan berubah. Pengaruh suhu terhadap kelarutan dapat dilihat pada
peristiwa sederhana yang terjadi pada kehidupan sehari-hari yaitu kelarutan garam dalam
air. Garam yang dilarutkan ke dalam air panas, garam yang dilarutkan ke dalam air dingin
dan satu lagi ke dalam air biasa, maka garam akan lebih cepat larut pada air panas karena
Air garam merupakan campuran homogen yang disebut juga larutan. Setiap
larutan terdiri atas dua komponen, yaitu zat terlarut (solute) dan zat pelarut(solvent).
Biasanya komponen zat yang lebih sedikit dianggap sebagai zatterlarut dan komponen
yang terbanyak disebut pelarut. Dari larutan air garam,sebutkan apa zat terlarut dan apa
sangat kecil sehingga tidak dapat diamati oleh mata bahkan dengan mikroskop ultra.
Larutan cair pada umumnya transparan atau bening, larutan juga ada yang berwarna dan
ada yang tidak berwarna Saat kita membuat larutan garam kita akan melarutkan garam
ke dalam air. Garam mudah larut dalam air, jika air yang digunakan memiliki suhu yang
bebeda maka waktu yang diperlukan garam untuk larut juga berdeda.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh dan faktor suhu terhadap kelarutan garam dalam air
2. Tujuan Khusus
1) Mengetahui perbedaan waktu yang diperlukan untuk melarutkan garam dalam air
2) Membandingkan dalam bentuk table dan grafik perbedaan waktu kelarutan garam
D. Manfaat Penelitian
Dapat mengembangkan ilmu pengetahuan tentang pengaruh dan factor suhu terhadap
A. LANDASAN TEORI
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan suatu zat melarut dalam air.
Faktor ini berlaku pada larutan dengan zat terlarut padat dan pelarut cair Faktor
1) Suhu
suhu yang lebih tinggi akan lebih cepat melarutkan zat terlarut dibandingkan pelarut
dengan suhu lebih rendah Ketika pemanasan dilakukan, partikel pada suhu tinggi bergerak
lebih cepat dibandingkan pada suhu rendah. Akibatnya, kontak antara zat terlarut dengan
zat pelarut menjadi lebih efektif. Hal ini menyebabkan zat terlarut menjadi lebihmudah
larut pada suhu tinggi Kebanyakan benda padat sulit larut bila suhu pelarutnya rendah.
Sebaliknya, benda padat lebih mudah larut bila suhu pelarutnya tinggi. Sifat ini
membantukita ketika membuat minuman. Bila ingin membuat minuman dingin, kita
dibandingkandengan zat terlarut yang berukuran besar Pada zat terlarut berbentuk
serbak, permukaan sentuh antara zat terlarut dengan pelarut semakin banyak. Akibatnya,
zat terlarut berbentuk serbuk lebih cepatlarut daripada zat telarut berukuran besar.
3) Volume pelarut
Voleme pelarut yang besar akan lebih mudah melarutkan zat terlarut
4) Pengadukan
semakin sering untuk bertabrakan. Hal ini menyebabkan proses pelarutanmenjadi semakin
cepat.
B. HIPOTESIS
B. METODE PENELITIAN
1. Jenis penelitian
Metode penelitian yang kami lakukan adalah metode percobaan atau biasa disebut
eksperimen dengan menggunakan penelitian kuantitatif yaitu membedakan variasi
pemberian garam pada air biasa dan air yang dipanaskan.
2. Alat dan Bahan
Alat:
1) 2 buah gelas gelas kimia / gelas ukur
2) Stopwatch
3) Timbangan
4) Termometer
Bahan:
1) Air
2) Garam : 20 gr
3. Variabel
Variabel terikat : Garam
A. HASIL PENELITIAN
Dari hasil pengamatan tersebut di atas diketahui waktu yang diperlukan garam untuK
melarut pada suhu air biasa sebesar 8 menit, sedangkan waktu yang diperlukan garam
untuk melarut pada air yang dipanaskan sebesar 5 menit.
B. PEMBAHASAN
Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa suhu sangat berpengaruh terhadap proses
pelarutan suatu zat padat di dalam zat cair. Semakin tinggi suhu temperatus suatu zat cair
semakin cepat proses pelarutan suatu zat padat (larutan) sehingga semakin
sedikit atau bahkan tidak ada endapan yang tersisa Sebaliknya, semakin rendah suhu
temperatur suatu zat cair semakin lambat proses pelarutan suatu zat padat (larutan)
sehingga masih banyak endapan yang tersisa di zat cair tersebut. Ini terjadi karena pada
suhu tinggi, molekul-molekul air bergerak lebih cepat. Sehingga lebih sering menumbuk
molekul (garam) dan melarutkannya. Sedangkan pada suhu rendah, molekul air bergerak
lebih lambat, dan membuat jumlah tumbukannya dengan molekul garam menjadi lebih
sedikit, dan garam menjadi lambat larutnya.
Pembahasan:
1. Semakin tinggi suhu zat cair semakin cepat pelarutan garam dalam air
2. Semakin tinggi suhu semakin sedikit endapan yang tersisa
3. Semakin rendah suhu semakin lambat pelarutan garam
BAB III
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
1) Semakin tinggi suhu zat cair semakin cepat pelarutan garam dalam air
2) Semakin tinggi suhu semakin sedikit endapan yang tersisa
3) Semakin rendah suhu semakin lambat pelarutan garam
4) Terdapat pengaruh suhu terhadap waktu kelarutan garam dalam air.
5) Hipotesa penelitian ini terbukti