Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKANAN OSMOSIS PADA WORTEL

KELOMPOK 5 :
1. Abdulloh Kafa (01)
2. Defara Fransiska Islamiach (11)
3. Fairuz Maulivia (14)
4. Nagita Revaluna (26)
5. Riko Adit Kurniawan (33)
6. Sovi Firnandah (35)

GURU PEMBIMBING :

Dra. Yusri Lailah

YAYASAN SUNAN GIRI MENGANTI


“SMA SUNAN GIRI MENGANTI”
TERAKREDITASI “A”
JL.Raya Sunan Giri No.16 Menganti Gresik
Telp/Fax.(031)7911654 Kode Pos.61174
E-mail:sunan.giri5@gmail.com
Website:www.smasunangirimenganti.sch.id

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas segala

kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat

menyelesaikan laporan percobaan kimia berjudul “Laporan Pratikum Tekanan

Osmosis Pada Wortel.”

Pada penulisan laporan ini berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh

karena itu, terselesaikannya laporan ini tentu saja bukan karena kemampuan

penulis semata-mata. Namun berkat bantuan dari semua pihak, baik berupa

material maupun moral. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis

dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam menyelesaikan laporan ini, sehingga saat ini laporan kami bisa

selesai tepat waktu sesuai dengan jangka waktu yang sudah ditentukan.

Dalam penyusunan laporan pratikum ini, penulis menyadari pengetahuan

dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat

mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan pratikum

ini lebih baik dan bermanfaat.

Gresik, 2023

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 3
BAB II TUJUAN....................................................................................................4
BAB III ALAT DAN BAHAN...............................................................................5
BAB IV LANGKAH KERJA.................................................................................6
BAB V PEMBAHASAN......................................................................................16
BAB VI HASIL PENGAMATAN........................................................................17
BAB VII KESIMPULAN.....................................................................................19
BAB VIII LAMPIRAN........................................................................................20

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Osmosis merupakan fenomena penting dalam sistem biologis, karena

kebanyakan membran biologis bersifat semi-permiabel. Membran semipermiabel

adalah selaput pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut

di dalamnya. Secara umum, membran tersebut permiabel terhadap air dan zat-zat

kecil dan tidak bermuatan.

Osmosis merupakan perpindahan ion atau molekul dari larutan hipotonis

(konsentrasi pelarut tinggi, konsentrasi zat terlarut rendah) ke hipertonis (konsentrasi

pelarut rendah, konsentrasi zat terlarut tinggi). Pada dasarnya, osmosis termasuk

peristiwa difusi yang melewati membran semipermeabel. Suatu larutan memiliki

tekanan osmotik tertentu yang dapat diukur menggunakan osmometer.

Larutan isotonik adalah suatu larutan yang mempunyai konsentrasi zat terlarut

yang sama (tekanan osmotik yang sama) seperti larutan yang lain, sehingga tidak ada

pergerakan air, Larutan isotonik dengan larutan pada sel tidak melibatkan pergerakan

jaringan molekul yang melewati membran biologis tidak sempurna. Larutan-larutan

yang tersisa dalam kesetimbangan osmotik yang berhubungan dengan membran

biologis tertentu disebut isotonik. Ini berbeda dengan larutan-larutan iso-osmotik

yang tidak melibatkan pergerakan jaringan molekul ketika dipisahkan oleh membran

semipermeabel. Sebuah larutan yang mempunyai konsentrasi garam yang sama

contohnya sel-sel tubuh yang normal dan darah. Hal ini juga berbeda dengan larutan

1
hipertonik ataupun larutan hipotonik. Minuman isotonik dapat di minum untuk

menggantikan fluida dan mineral yang digunakan tubuh selama aktifitas fisik.

Larutan hipotonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih

rendah (tekanan osmotik lebih rendah) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke

dalam sel Dengan menempatkan sel dalam lingkungan hipotonik, tekanan osmotik

menyebabkan jaringan mengalirkan air ke dalam sel, sehingga menyebabkan sel

pecah dan tidak berfungsi. Larutan hipertonik adalah suatu larutan dengan

konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (tekanan osmotik yang lebih tinggi) dari pada yang

lain sehingga air bergerak ke luar sel. Dalam lingkungan hipertonik, tekanan osmotik

menyebabkan air mengalir keluar sel. Jika cukup air dipindahkan dengan cara ini,

sitoplasma akan mempunyai konsentrasi air yang sedikit sehingga sel tidak berfungsi

lagi.

B. Rumusan Masalah

 Apakah larutan air garam memberikan perubahan pada wortel?

 Apakah wortel bisa mengapung jika dimasukkan ke dalam larutan air

garam?

 Mengapa wortel yang direndam didalam campuran air dan garam bisa

mengapung?

2
BAB II

TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah di halaman sebelumnya, tujuan penelitian ini antara

lain:

1. Untuk mengetahui seperti apa perubahan yang terjadi pada wortel.

2. Untuk mengetahui apa yang terjadi pada massa wortel yang telah direndam

larutan air garam.

3. Untuk mengetahui apa yang menyebabkan wortel itu mengapung.

3
BAB III

ALAT DAN BAHAN

 Alat

 Pisau

 Penggaris

 Sendok

 Bahan

 Wortel

 Garam

 Air

 Lebel Nama

 Gelas

4
BAB IV

LANGKAH KERJA

1. Siapkan alat dan bahan.

2. Kemudian kupas kulit wortel.

5
3. Kemudian potonglah wortel menjadi 3 bagian dan masing-masing wortel

sepanjang 5cm.

4. Setelah itu isi masing-masing gelas yang sudah diberi petanda dengan air.

6
5. Kemudian pada gelas kedua beri garam sebanyak 1 sendok makan, lalu diaduk

hingga garam larut merata.

6. Lalu digelas ketiga beri garam sebanyak 2 sendok makan, lalu aduk hingga

garam laut merata.

7
7. Kemudian masukkan satu persatu wortel ke dalam larutan yang berbeda.

8. Setelah itu atur pengingat waktu selama 30 menit untuk mengecek perubahan

yang terjadi pada wortel.

8
9. Setelah 30 menit, angkat wortel tersebut dari berbagai rendaman air larutan,

lalu ukurlah menggunakan penggaris.

10. Kemudian masukkan kembali wortel tersebut ke dalam masing-masing gelas

tadi setelah 30 menit angkat lalu ukurlah. Lakukan proses ini sebanyak 2 kali

unuk mengetahui hasil yang maksimal.

9
BAB V

PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

BAHAN LARUTAN PANJANG PANJANG

AWAL (cm) AKHIR (cm) TEKSTUR

Air 5 cm

Wortel Air+garam 1

sdm 5 cm

Air+garam 2

sdm 5 cm

B. Pembahasan

Pada percobaan tersebut terjadi penurunan dan kenaikan massa

wortel. Terjadi penurunan massa pada wortel yang di rendam pada larutan

garam. Hal tersebut terjadi karena air pada bergerak ke luar menuju

larutan garam. Larutan garam mempunyai konsentrasi yang lebih tinggi

dari pada wortel. Hal tersebut menbuktikan bahwa osmosis adalah proses

perpindahan zat dari yang konsentrasinya rendah menuju konsentrasi

tinggi sehingga massa pada wortel berkurang. Perpindahan air pada yang

10
bersifat hipotonis (konsentrasi rendah) menuju larutan garam yang

bersifat hipertonis (konsentrasi tinggi).

Sedangkan ke wortel yang di rendam pada air massanya akan

bertambah. Hal ini dikarenakan air memiliki konsentrasi yang lebih

rendah dari pada kandungan pada dan wortel sehingga wortel yang di

rendam dalam air massa akan bertambah sebab konsentrasi pada dan

wortel berpindah ke air.

Wortel mengapung pada tabung reaksi yang berisi larutan garam dan

tenggelam pada tabung yang berisi air biasa, hal ini di karenakan kadar

garam larutan garam dan massa jenisnya lebih besar dari kadar dan massa

jenis wortel. Sedangkan kadar dan massa jenis air tawar lebih kecil dari

kadar dan massa jenis wortel sehingga wortel tenggelam. Peristiwa ini

juga dapat dilihat pada fenomena laut mati, laut mati memiliki kadar

garam sebesar 31,5%. Hal ini sangat tinggi jika dibandingkan dengan laut

biasa yang hanya memiliki kadar garam sebesar 3,5%. Berarti kandungan

garamnya mencapai 9 kali lipat.

11
BAB VII

KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah kami laksanakan dapat ditarik

kesimpulan yaitu sebagal berikut:

Osmosis merupakan bergeraknya air dari larutan yang

konsentrasinya lebih rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi. Dalam

praktikum yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa wortel

yang dimasukkan ke dalam larutan garam akan mengalami penurunan

berat dari berat semula dan tidak bertambah panjang. Hal ini dikarenakan

air yang berada dalam bahan memiliki konsentrasi lebih rendah dari

konsentrasi larutan diluarnya sehingga air yang berada dalam wortel

tersebut bergerak ke larutan di luarnya..

12
BAB VIII

LAMPIRAN

13
14
15

Anda mungkin juga menyukai