Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM IPA BIOLOGI

Osmosis dan Difusi

Tahun Ajaran 2015-2016

Nama Kelompok :
1.
2.
3.
4.

KATA PENGANTAR

Kartika Prabawati
(XI 5/17)
Nadha Kinanti
(XI 5/20)
Nisrina Nadia Rachmadicha (XI 5/22)
Syahda Nabilla Aristawidya (XI 5/30)

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat dan hidayah Nya, kami dapat menyelesaikan laporan praktikum
tentang Pecobaan osmosis dan difusi Laporan ini disusun sebagai salah
satu tugas mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada Yth :
-Ibu Titik selaku Guru Mata Pelajaran Ipa Biologi.
-Rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu dalam penyusunan
laporan ini
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari kata
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun, khususnya dari guru mata pelajaran guna menjadi acuan
dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan
datang.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Surabaya, 24 Agustus 2015


Penulis

DAFTAR ISI
Dasar Teori

........................................................................ 1

Percobaan DIfusi

Percobaan Osmosis

Foto praktikum

10

DASAR TEORI
Transportasi molekul yang menuruni gradien konsentrasi disebut
dengan transportasi pasif, transportasi pasif meliputi proses difusi,
osmosis, dan difusi terbantu. Sedangkan transportasi molekul yang
melawan gradien konsentrasi disebut transportasi aktif yang meliputi
proses pompa ATP, eksositosis, dan endositosis.
Difusi

dapat

diartikan

perpindahan

zat

dari

larutan

yang

berkonsentrasi tinggi (hipertonis) ke larutan dengan konsentrasi lebih


rendah (hipotenis). Dengan kata lain setiap zat akan berdifusi menuruni
gradien konsentrasinya. Hasil dari difusi adalah konsentrasi yang sama
antara larutan tersebut yang dinamakan isotonis. Molekul-molekul yang
bersifat hidrofobik dapat bergerak dengan mudah melalui membran
daripada molekul-molekul hidrofolik. Molekul-molekul yang besar dan ion
dapat bergerak melalui membrane.
Osmosis merupakan difusi air melalui selaput semipermeabel. Air
akan bergerak dari daerah yang mempunyai konsentrasi larutan rendah
ke daerah yang mempunyai konsentrasi larutan tinggi. Tekanan osmosis
dapat diukur dengan suatu alat yang disebut osmometer. Air akan
bergerak dari daerah dengan tekanan osmosis rendah ke daerah dengan
tekanan osmosis tinggi. Sel akan mengerut jika berada pada lingkungan
yang mempunyai konsentrasi larutan lebih tinggi. Hal ini terjadi karena air
akan keluar meninggalkan sel secara osmosis. Sebaliknya jika sel berada
pada lingkungan yang hipotonis (konsentrasi rendah) sel akan banyak
menyerap air, karena air berosmosis dari lingkungan ke dalam sel. Jika selsel tersebut adalah sel tumbuhan, maka akan terjadi tekanan turgor
apabila dalam lingkungan hipotonis. Sebaliknya jika sel tumbuhan
beradapad lingkungan hipertonis, dapat mengalami plasmolisis yaitu
terlepasnya sel dari dinding sel.

HARI/TANGGAL

: Rabu, 19 Agustus 2015

TEMPAT

: Percobaan dirumah masing-masing

A. DIFUSI
I.
TUJUAN
Mengamati dan mengetahui proses difusi sirup dalam air mineral
II.
-

ALAT DAN BAHAN


Sirup merah
Air (60 ml)
Gelas ukur
Sendok
Stopwatch
Gelas
III.

CARA KERJA/PROSEDUR

1. Mengisi gelas dengan air.


2. Tuangkan sirup merah ke dalam gelas, tidak diaduk.
3. Tunggu dan perhatikan hasilnya.
IV.

PENGAMATAN

Larutan
Air mineral + Sirup

Setelah percobaan
Sirup dan air baru akan tercampur rata kurang
lebih 5 menit.

V.
ANALISIS DATA
Ketika sirup dituangkan ke dalam gelas berisi air mineral, sirup lama-lama
akan tercampur rata dengan air.

VI.

KESIMPULAN

Proses tercampurnya sirup pada air mineral dapat disebut proses difusi.
Difusi merupakan perpindahan zat (padat,cair dan gas) dari larutan
konsentrasi tinggi (hipertonis/pekat) ke larutan dengan konsentrasi rendah
(hipotonis/encer). Dengan kata lain, setiap zat akan berdifusi menuruni
gradien konsentrasinya. Hasil dari difusi adalah kedua konsentrasi larutan
tersebut sama atau disebut isotonis.

B. OSMOSIS
I.

TUJUAN

Mengamati dan mengetahui proses osmosis kentang terhadap beberapa


larutan
-

II.
ALAT DAN BAHAN
Kentang
Air mineral 60 ml
Larutan gula 1 sdt 60 ml
Larutan gula 1 sdm 60 ml
Timbangan/neraca
PIsau
Tissue
Larutan gula pekat
Gelas ukur
4 gelas
III.
CARA KERJA/PROSEDUR
Percobaan 1
1. Karena kami akan melakukan percobaan terhadap tiga larutan yang
berbeda, maka diperlukan 3 potong kentang yang memiliki massa yang
sama. Oleh karena itu, setelah membersihkan kentang dari kulitnya
potonglah kentang menjadi 3 bagian, setelah itu timbanglah dengan
neraca untuk memastikan bahwa massa ketiga bagian itu sama berat
2. Pastikan kentang tersebut tak terkena cairan apapun untuk
menghasilkan hasil penelitian yang spesifik
3. Lalu siapkan air mineral, larutan gula 1 sdt, larutan gula 1 sdm masingmasing kurang lebih 60ml.
4. Setelah semuanya siap, masukanlah potongan kentang pada masingmasing larutan secara bersamaan. Lalu amati perubahan yang terjadi

5. Setelah 15 menit menunggu, Angkat potongan kentang dari dalam


larutan mengunakan sendok dan menggelindingkannya di atas tissue agar
larutan yang tersisa dapat terserap
6. Timbanglah kembali massa dari ketiga potongan kentang tersebut
untuk mengetahui apakah ada perubahan ataupun tidak
7. Jika sudah selesai menimbang massa, cobalah menekan permukaannya
lalu memotongnya untuk mengetahui tekstur akhirnya. Janganlah lupa
untuk mecatat setiap hasil pengamatan
Percobaan 2
1.

Potonglah 2 kentang seperti bentuk cawan atau mangkok yang

tengahnya berlubang.
2.

Kentang 1 isi bagian dalam dengan air gula pekat dan diluar nya air

mineral.
3. Kentang 2 sebaliknya.
IV.
PENGAMATAN
Percobaan 1
Berat
Gelas
A

Larutan
Air Mineral

(gram)
Sebelu
m
25

Kentang

Keadaan Kentang

Sesudah

Sebelum

Sesudah

25 gram

Permukaan

Tetap

gram

sama.

keras, dan saat Permukaan


terbelah

keras,

permukaan

saat terbelah

terbelah

begitu permukaan

saja
lentur

dan

(tidak terbelah
ataupun begitu

kenyal)

(tidak

saja
lentur

ataupun
B

Larutan gula 1 25
sdt

gram

24 gram

Permukaan

kenyal)
Permukaanny

keras, dan saat a


terbelah

empuk,

permukaan

ketika

sedikit
dan

terbelah

begitu kentang

saja

(tidak dipatahkan

lentur

ataupun ada

kenyal)

bagian

yang

sedikik

lentur
walaupun
hanya bagian
permukaanny
C

Larutan gula 1 25
sdm

22 gram

gram

a saja
Permukaanny

Permukaan

keras, dan saat a

lebih

terbelah

empuk,

permukaan

ketika

terbelah

dan

begitu kentang

saja

(tidak dipatahkan

lentur

ataupun bagian

kenyal)

permukaan
saja

yang

lentur bahkan
shampir

ke

bagian dalam
Percobaan 2
Kentang

Larutan

Setelah percobaan

Di dalam : larutan gula


Di luar
: Air mineral

Air

ke1

mineral

sedangkan

masuk
larutan

ke

dalam,

gula

hampir

keluar, kentang menyusut di bagan


2

Di dalam : Air mineral


Di luar
: Larutan gula

atas.
Air mineral

ANALISIS DATA

di

bagian bawah, kentang melebar di


bagian bawah.

V.

keluar/menyusut

Kentang yang direndam dalam air mineral, larutan gula 1 sdt dan
larutan gula 1 sdm tentu mengalami perubahan yang berbeda-beda.
Dapat dilihat bahwa kentang yang dalam larutan air mineral tidak
mengalami

perubahan

yang

signifikan,

karena

hanya

mengalami

pertambahan massa yang sedikit sekali bahkan kurang dari 0,01 gram
sehingga kami tak dapat menuliskannya secara jelas. Sementara pada
kentang yang berada pada larutan gula yang mengalami penurunan
massa serta perubahan keadaan atau tekstur. Pada larutan gula 1 sdt
perubahan massa yang awalnya 25 gram menjadi 24 gram. Sementara
pada larutan gula 1 sdm yang awalnya 25 gram menjadi 22 gram. Dan
secara umum kentang yang direndam dalam larutan NaCl akan menjadi
agak empuk dan lunak karena telah mengalami proses osmosis.
Sama halnya dengan percobaan yang kedua melalui kentang yang
berbentuk seperti cawan, kita dapat melihat proses osmosi secara lebih
jelas dengan bentuk kentang, dapat membuktikan pergerakan larutan
dengan konsentrasi rendah ke larutan yang konsentrasi tinggi.
VI.

KESIMPULAN

Karena konsentrasi larutan gula lebih rendah dibandingkan air di dalam


sel kentang maka terjadilah peristiwa plasmolisis. Semakin banyak larutan
gula maka akan memperbesar proses plasmolisis atau perubahan lainnya
dimana massa kentang akan berkurang dan teksturnya pun menjadi
lunak.

FOTO PRAKTIKUM
A. DIFUSI

B. OSMOSIS
PERCOBAAN 1

PERCOBAAN 2

Anda mungkin juga menyukai