Disusun oleh :
Kelas : XI MIPA 1
2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum biologi
yang berjudul TRANSPORTASI PASIF PADA TUMBUHAN.Laporan praktikum ini
disusun sebagai pelengkap kerja praktek yang telah dilaksanakan lebih kurang 4 hari di
SMAN 1 Kota Jambi.
Dengan selesainya laporan praktikum ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada keluarga serta teman-teman yang telah memberikan banyak
dukungan
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari
materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman
penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Pendahuluan
Transpor pasif adalah transpor melalui membran sel yang tidak memerlukan energi.
Transpor ini dapat terjadi hanya dikarenakan perbedaan konsentrasi antara 2 zat atau larutan.
Transpor pasif terdiri dari difusi, osmosis, dan difusi terbantu.
Difusi adalah transpor pasif berupa perpindahan zat (gas, padat, atau cair), dengan atau
tanpa melewati membran dari daerah yang berkonsentrasi tinggi ke daerah yang memiliki
konsentrasi rendah. Melalui difusi, konsentrasi zat menjadi sama.Peristiwa difusi amat
penting bagi proses transportasi (pengangkutan) pada makhluk hidup. Contoh transpor pasif
melalui difusi misalnya dapat kita temukan pada hewan bersel satu yang mengambil O2 dari
lingkungannya. O2 dapat berdifusi ke dalam hewan uniseluler tersebut karena konsentrasi O2
di udara lebih tinggi dari pada konsentrasi O2 di dalam sel tubuhnya.
Osmosis merupakan difusi pelarut melalui membran semipermeabel .Pelarut yang
bersifat universal adalah air , sedangkan membran semipermeabel atau selektif permeabel
adalah membran yang hanya dapat dilalui oleh molekul tertentu Jadi, osmosis adalah
bergeraknya molekul zat terlarut melalui membran semipermeabel dari larutan berkonsentarsi
lebih rendah (hipotonik) ke daerah yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran
semipermeabel. Larutan glukosa misalnya, mempunyai tekanan osmotik. Tekanan osmotik
dapat diukur menggunakan osmometer. Naiknya air pada pipa osmometer dapat dipakai
untuk menentukan tekanan osmotik. Tekanan osmotik dapat diartikan sebagai tekanan yang
diperlukan untuk mencegah pelarut bergerak melalui membran semipermeabel.Contoh
transpor pasif melalui osmosis dapat kita temukan pada larutan gula, garam, dan larutan
lainnya. Bila dimasukkan ke dalam osmometer, ke semua larutan tersebut akan menunjukkan
adanya tekanan osmotik.
Difusi terbantu adalah transpor pasif difusi yang memerlukan bantuan protein, seperti
enzim. Contoh transpor pasif melalui difusi terbantu dapat kita temukan pada bakteri
Escherichia coli. Bila dipindahkan ke medium yang mengandung laktosa, maka bakteri
tersebut metabolismenya akan menurun. Salah satu sebabnya ialah membran selnya tidak
dapat dilalui oleh laktosa (impermeabel). Akan tetapi, setelah beberapa menit, laktosa mulai
dapat masuk karena terbentuknya enzim permease di dalam sel. Enzim permease adalah suatu
protein membran sel yang membuatkan jalan bagi laktosa agar dapat melintasi dua lapis
fosfolipid membran sel. Difusi yang tergantung pada suatu mekanisme transpor dari
membran sel seperti permease ini disebut difusi terbantu.
Melalui Laporan praktikum ini , kami akan membuktikan, transportasi pasif yang
terjadi pada tumbuhan, khususnya buah Salak medan dengan cara membuat manisan Salak
Medan.
1.Untuk membuktikan Transportasi pasif (osmosis dan difusi) yang terjadi pada tumbuhan
(salak medan)
2.Untuk mengetahui Perbedaan warna,tekstur, keras lembutnya, dan rasa buah salak medan
sebelum dan sesudah pembuatan manisan
1.Apakah transportasi pasif terjadi pada saat pembuatan manisan buah salak ?
2.Bagaimanakah warna,tekstur, keras lembutnya, dan rasa buah salak medan sebelum dan
sesudah pembuatan manisan ?
Bab II
Metode Praktikum
2.1 Hipotesis
1.Terjadi Transportasi pasif (osmosis dan difusi) pada saat pembuatan manisan
2.Terdapat perbedaan warna,struktur, keras lembutnya, dan rasa buah salak medan sebelum
dan sesudah pembuatan manisan
2.2 Variabel
1.Kompor gas
2.Panci
3.Air untuk larutan gula (500 ml)
4.Gula pasir (11 sendok makan penuh)
5.wadah (2 buah)
6.Pisau
7.Botol
8.Tissue
9.Buah Salak Medan
10.Air kran
2.5 Langkah Kerja
3.Rendam buah Salak medan pada air dalam keadaan utuh (hal ini bertujuan untuk
mempermudah mengupas kulit salak)
6.Amati dan cicipi warna,struktur, kelunakan, dan rasa buah salak medan.
7.Potong buah Salak medan sesuai selera dan pisahkan dari bijinya
8.Letakkan potongan salak medan pada wadah dan tuangkan larutan gula ke dalamnya
9.Tutup Wadah Salak Medan
Penutup
4.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang kami lakukan, terjadi transportasi pasif (difusi dan
osmosis ) pada pembuatan manisan buah .peristiwa difusi yaitu perpindahan air gula yang
masuk ke dalam daging buah pada proses pembuatan manisan . Sedangkan peristiwa
osmosis yaitu daging buah yang menyerap gula pada larutan.
Terdapat perbedaan warna, tekstur,kelunakan, dan rasa buah salak medan pada saat
sebelum dan sesudah pembuatan manisan buah salak medan. Sebelum pembuatan manisan
rasa buah salak manis keasaman , tekstur nya halus, keras, warna krem ada bercak bercak
merah .Setelah pembuatan manisan rasa buah salak manis , tekstur nya halus , lebih lunak
dan lembut , warna krem dengan bercak kemerahan.
Apabila terdapat kesalahan informasi atau kesalahan penyajian , penulis mohon maaf karena
manusia tidak pernah luput dari kesalahan.
http://www.ebiologi.com/2016/02/transpor-pasif-pada-membran-sel.html
http://www.tersemangat.com/2016/01/contoh-format-laporan-praktikum-yang.html
http://billanznations.blogspot.co.id/2015/09/okay-today-gw-mau-ngasih-contoh_10.html
Biologi SMA kelas XI ,penerbit : Yrama Widya