Anda di halaman 1dari 17

N A M A : S U C I AY U C H A I R U N A N ATA LYA

K E L A S : X I M I PA 1
NO.ABSEN : 37

PERJUANGAN DIPLOMASI &


K E M B A L I N YA N E G A R A K E S AT U A N
REPUBLIK INDONESIA
I. PERJUANGAN DIPLOMASI DALAM
MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Setelah Indonesia berhasil memproklamasikan proklamasi


kemerdekaan tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945 ,
perjuangan Indonesia belum terhenti , melainkan Indonesia
masih diterpa berbagai ancaman dan tantangan yang
mengancam kedaulatan Indonesia. Untuk menghadapi hal
tersebut, selain melalui jalur perang Indonesia juga berjuang
melalui jalur diplomasi, yaitu diadakannya perjanjian-
perjanjian.
1. PERUNDINGAN INGGRIS,INDONESIA,BELANDA (10
FEBRUARI-12 MARET 1946)

Hasil perundingan :
1. H.J. Van Mook hanya mengakui Jawa dan Madura sebagai
wilayah de facto Indonesia dan mengusulkan Indonesia menjadi
bagian dari negara persemakmuran di bawah kerajaan Belanda.
2. Pihak Indonesia mengusukan wilayah Indonesia secara de
facto meliputi Jawa,Sumatera, dan Madura serta menolak usulan
negara persemakmuran.Hubungan Indonesia dengan Belanda
dapat terus dilakukan sebagai negara merdeka dan berdaulat
penuh.
2. PERUNDINGAN HOGE VELUWE (14-24 APRIL 1946)

Pihak Belanda diwakili oleh Williem Schermerhorn dan


Indonesia diwakili oleh menteri kehakiman Mr.Suwandi

Perundingan membahas kembali usulan-usulan dalam


perundingan sebelumnya. Namun Perundingan Hoge
Veluwe mengalami kegagalan karena pihak Belanda
menolak mengakui secara de facto wilayah Indonesa
meliputi Jawa,Sumatera, dan Madura. Sementara itu,
Indonesia pun menolak usulan negara persemakmuran
3. PERJANJIAN LINGGARJATI (10 NOVEMBER – 15
NOVEMBER 1946)

Delegasi Indonesia dipimpin oleh Perdana Menteri Sutan


Syahrir, Delegasi Belanda dipimpin oleh Schermerhorn.
Perundingan Linggarjati dipimpin oleh Lord Killearn di Inggris
Hasil dari perundingan Linggarjati :
1.Belanda mengakui Kedaulatan Indonesia secara de facto
meliputi wilayah Jawa, Sumatera, dan Madura.
2.Belanda harus meninggalkan Jawa,Sumatera,dan Madura
paling lambat tanggal 1 januari 1949.
3.Republik Indonesia akan bekerja sama dengan Belanda untuk
membentuk negara federal bernama Republik Indonesia Serikat ,
dengan Republik Indonesia menjadi salah satu negara bagiannya.
4.Republik Indonesia dan Belanda akan bekerjasama membentuk
Uni Indonesia Belanda dengan ratu Belanda sebagai ketuanya.

4. KONFERENSI MALINO ( 15-26 JULI 1946 )


Dalam konferensi Malino, Belanda yang dipimpin oleh H.J. van
Mook mengadakan perundingan dengan perwakilan 15 daerah
di kalimantan untuk membahas pembentukan negara bagian di
Indonesia bagian Timur.
5. KONFERENSI PANGKAL PINANG( 1 OKTOBER 1946)
Pertemuan selanjutnya diadakan dalam konferensi Pangkal
Pinang Pinang antara Belanda dan golongan minoritas yaitu
golongan Arab, Tiongkok,dan Eropa , mengenai kelanjutan
pembentukan negara bagan dalam pertemuan sebelumnya di
Malino. Belanda mengharapkan dukungan dari minoritas atas
pembentukan negara federal di pulau sumatera yakni Bangka
Belitung dan Riau.

6.KONFERENSI DENPASAR ( 24 DESEMBER 1946 )


Dalam konferensi Denpasar masih membahas masalah
pembentukan negara bagian oleh Belanda.Melalui konferensi ini
Negara Indonesia Timur tebentuk.
7.PERJANJIAN RENVILLE (8 DESEMBER 1947)

Pada tanggal 8 Desember 1947, Perjanjian Renville berlangsung di


kapal angkatan laut Amerika Serikat USS Renville. Untuk mengawasi
pelaksanaan gencatan senjata dan sengketa Indonesia dengan Belanda.
PBB membentuk Komite Tiga Negara (KTN) yang anggotanya dipilih
oleh Indonesia dan Belanda. Anggota KTN adalah Australia ( Richard
Kirby ) yang dipilih Indonesia, Belgia(Paul Van Zeeland) yang dipilih
Belanda dan Amerika Serikat ( Dr. Frank Graham ) yang dipilih
Australia dan Belgia sebagai penengah. Dalam perjanjian ini
Indonesia diwakili Amir Syarifuddin dan Belanda diwakili
R.Abdulkadir Wijoyoatmojo.
Hasil dari Perjanjian Renville :
1. Wilayah Indonesia diakui berdasarkan garis demarkasi (garis Van Mook),
2. Belanda tetap berkuasa di Republik Indonesia sampai kekuasaan RI
diserahkan ke RIS (Republik Indonesia Serikat) yang akan segera
dibentuk.
3. Republik Indonesia dan Belanda memiliki kedudukan yang sejajar dalam
Uni Indonesia Belanda.
4. Pasukan Republik Indonesia yang berada di daerah Kantong (Daerah yang
berada dibelakang garis Van Mook) harus ditarik ke wilayah RI.
5. Republik Indonesia menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat
6. Sebelum pemerintah negara federal terbentuk, maka Republik Indonesia
harus mempunyai wakil-walkil yang layak dalam tiap-tiap Pemerintahan
Federal Sementara.
7. Adanya penghentian tembak-menembak disepanjang garis van mook.
8. Penghentian tembak-menembak dikuti dengan peletakkan senjata dan
pembentukan daerah kosong militer.
9. Diadakannya plebisit (Pepera) di Pulau Jawa, Madura, dan Sumatra untuk
menentukan apakah rakyat daerah-daerah tersebut bergabung dengan RI
atau RIS.
8.KONFERENSI BANDUNG (29 MEI 1948)

Konferensi Bandung merupakan pertemuan antara negara-


negara bagian dan daerah-daerah otonom yang sudah
dibentuk Belanda. Konferensi Bandung ini berhasil
membentuk Bijeenkomst voor Federal Overleg (BFO) ,
yakni sebuah forum kerja sama negara bagian Indonesia.
Pertemuan dihadiri oleh Negara Pasundan,Negara Indonesia
Timur,dan daerah-daerah otonom,seperti Bangka ,Riau,Jawa
Tengah,Jawa Timur,Dayak Besar, dan Banjar. Konferensi ini
bertujuan untuk memusyawarahkan bentuk pemerintahan
peralihan sementara yang lebih baik ketimbang pemerintah
peralihan buatan Belanda.
9.PERUNDINGAN ROEM -ROYEN
Delegasi RI dipimpin oleh Mr. Moh. Roem (ketua), Mr. Ali
sastro Amijoyo (wakil) sedangkan delegasi Belanda dipimpin
oleh Dr. J. H Van Royen. Perundingan diadakan di Hotel Des
Indes Jakarta dipimpin oleh Merle Cochran, anggota komisi dari
Amerika Serikat.
Hasil dari perundingan Roem Royen :
1. Pihak Indonesia yang bersenjata bersedia menghentikan perang
gerilya.
2. Pihak Indonesia akan bekerja sama dengan Belanda dalam
menjaga keamanan, ketertiban, dan perdamaian.
3. Pihak indonesia akan turut serta dalam konferensi meja bundar
(KMB) untuk mempercepat berdirinya Negara Indonesia
Serikat.
4. Belanda mengembalikan para pemimpin Indonesia ke
Yogyakarta.
5. Pihak Belanda menyetujui pembebasan tahanan politik.
6. Pihak Belanda Mennyetujui kembalinya pemimpin nasional RI ke
Yogyakarta.
7. Menyetujui Republik Indonesia sebagai bagian dari negara Indonesia
Serikat.
8. Berusaha menyelenggarakan Konferensi Meja Bundar.
10.KONFERENSI INTER INDONESIA ( 19-22 JULI 1949)
Konferensi Inter Indonesia merupakan konferensi antara Indonesia dan BFO
yang bertujuan agar tercapai kesepakatan bersama antara negara Indonesia
dan kumpulan negara bagian dalam menghadapi KMB.Konferensi ini
berlangsung sebanyak 2 kali. Konferensi I pada 19-22 Juli 1949 di
Kaliurang, Yogyakarta yang dipimpin oleh Moh.Hatta membahasa
pembentukan APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat).
Konferensi II pada 31 Jui-3Agustus 1949 di Jakarta yang dipimpin oleh
Sultan Hamid II dan membahas tentang persiapan bersama dalam
menghadapi KMB.
11. KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB)
Konferensi ini berlangsung dari 23 Agustus-2 November 1949
di Denhaag, Belanda. Konferensi ini diikuti oleh delegasi
Indonesia, BFO, Belanda, dan UNCI.
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta. Delegasi
BFO dipimpin oleh Sultan Hamid dari Pontianak. Delegasi
Belanda diketuai oleh J. H Van Maarseveen. Sebagai
penengah adalah wakil dari UNCI oleh Critley R. Heremas
dan Marle Cochran.
Hasil dari persetujuan KMB adalah:
1. Belanda mengakui keberadaan RIS yang terdiri dari RI
dan 15 negara bagian yang dibentuk Belanda.
2. Kerajaan Belanda akan membentuk Uni Indonesia
Belanda yang merupakan badan konstitusi bersama.
3. RIS mengembalikan hak milik Belanda dan
memberikan hak konsesi dan izin baru untuk
perusahaan-perusahaan Belanda.
4. RIS harus menanggung semua hutang Belanda yang
dibuat sejak tahun 1942.
5. Masalah status Irian Barat akan diselesaikan dalam
waktu 1 tahun setelah penyerahan kedaulatan RIS.
6. Pengakuan kedaulatan dilakukan selambat-lambatnya
tanggal 30 Desember 1949.
7.Pembentukan Angkatan Perang Republik Indonesia
Serikat (APRIS) dengan TNI sebagai kekuatan inti.
II. KEMBALI KE BENTUK NEGARA KESATUAN

Pada tanggal 27 Desember 1949 diadakan penandatanganan pengakuan


kedaulatan Indonesia oleh Belanda. Dengan diakuinya kedaulatan RI oleh
Belanda, Indonesia berubah menjadi Negara Serikat. Akibatnya terbentuklah
Republik Indonesia Serikat dengan konstitusi yang digunakan adalah Undang-
Undang Dasar RIS.
Berdasarkan UUD RIS bentuk negara Indonesia adalah federal, yang terdiri
dan tujuh negara bagian dan sembilan daerah otonom. Enam negara bagian
RIS yaitu Sumatera Timur,Republik Indonesia,Pasundan,Jawa
Timur,Madura,Negara Indonesia Timur.
Kesembilan daerah otonom yaitu Riau,Banjar,Bangka Belitung,Kalimantan
Tenggara,,Kalimantan Timur,Kalimantan Baràt,Jawa Tengah,Dayak Besar.
Hasil KMB menimbulkan kekecewaan di kalangan bangsa Indonesia,
mereka mulai menuntut ingin bergabung dengan Republik
Indonesia.Akhirnya Pada 8 Maret 1950 dikeluarkan UU darurat No.11
Tahun 1950 yang mengatur tentang penggabungan antara suatu negara
atau daerah karena keinginan rakyat.Secara bertahap, negara bagian
dan otonom banyak yang mulai menggabungkan diri dengan Republik
Indonesia.

• 22 April 1950 , negara bagian RIS yang tersisa hanya Republik


Indonesia,Negara Indonesia Timur dan negara Sumatera Timur.

• 19 Mei 1950 , tercapai kesepakatan antara pemerintahh RI , NIT dan


NST untuk membentuk NKRI.
• Pemerintah membentuk panitia bersama yang akan merevisi UU RIS yang
kelak menjadi UUDS 1950.
• 15 Agustus 1950 , presiden Soekarno menyampaikan piagam persetujuan
untuk pembentukan NKRI alam sidang parlemen dan senat RIS.
• Diadakannya serah terima jabatan Presiden RI dari Mr.Asaat kepada
presiden Soekarno di Yogyakarta yang merupakan ibu kota RI.
• Pada 17 Agustus 1950, presiden Soekarno mengumumkan pembubaran RIS
dan kembalinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta digantinya
Konstitusi RIS dengan UUDS 1950 dan Indonesia melaksanakan sistem
Demokrasi Liberal.
• Dengan demikian perjuangan bangsa Indonesia telah berhasil dalam
mewujudkan cita-cita negara kesatuan republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai