Metil salisilat adalah cairan kuning kemerahan dengan bau Wintergreen. Metil salisilat tidak larut
dalam air tetapi larut dalam alkohol dan eter. Metil salisilat adalah turunan dari asam
salisilat. Menurut fessenden bahwa reaksi esterifikasi adalah reaksi reversible. Oleh karena itu,
campuran reaksi adalah suatu campuran kesetimbangnan dari pereaksi dan hasil reaksi. Untuk
membuat reaksi ini berguna untuk sintesa ester, kita harus mendorong kesetimbangan kearah ester.
Dilakukan dengan cara menambahkan satu pereaksi berlebihan atau dengan mengeluarkan satu
atau kedua-dua hasil reaksi. Dalam hal ini dilakukan dengan cara menambahkan pereaksi, yaitu
methanol.
Pada sintesis metal salisilat, kami menggunakan asam salisilat dan methanol sebagai bahan dasar
dan asam sulfat pekat sebagai katalis. Prinsip dan reaksi ini adalah esterifikasi yaitu mereaksikan
asam salisilat dengan methanol dengan katalis asam sulfat pekat. Sebanyak 4 tablet aspirin digerus.
Tujuannya adalah untuk memperbesar luas permukaan agar aspirin lebih mudah untuk bereaksi.
Kemudian ditambahkan dengan metanol. Fungsinya adalah untuk membentuk gugus metil yang
terdapat dalam metanol. Larutan campuran diaduk dengan stirer supaya homogen. Selanjutnya hasil
pengadukan disaring dengan tujuan untuk memisahkan filtrat dari residunya. Setelah itu filtrat
ditambahkan asam sulfat yang berfungsi sebagai katalisator atau untuk mempercepat proses
esterifikasi. Dipilih asam sulfat pekat karena memiliki esterifikasi yang tinggi dibandingkan dengan
asam yang lain. Lalu direfluks. Fungsinya adalah untuk mempercepat terjadinya reaksi tanpa
mengurangi volume zat yg bereaksi. Selain itu, refluks juga dilakukan selama 90 menit untuk
memastikan bahwa pemanasan terjadi secara sempurna. Kemudian didinginkan dan dipisahkan
menggunakan corong pisah. Fungsi pemisahan ini adalah untuk memisahkan fasa organik dari fasa
airnya. Setelah itu ditambah dengan larutan natrium bikarbonat jenuh dengan tujuan untuk
menghilangkan H+ yang sebelumnya berperan sebagai katalis. Lalu ditambahkan DCM yang berfungsi
sebagai pengikat air sehingga didapat metil salisilat. Setelah itu di ekstraksi dan ditambahkan lagi
DCM untuk memastikan bahwa senyawa yang dihasilakn adalah metil salisilat murni. Selanjutnya
fasa organik (metil salisilat) hasil pemisahan ditambahkan padatan natrium sulfat anhidrat sebagai
agen pengering yang dapat mengikat air yang masih bercampur dengan metil salisilat. Setelah itu
disaring. Selanjutnya filtrat diupkan di penangas untuk menguapkan air yang masih terkandung
didalam metil salisilat. Terakhir dilakukan uji KLT. Fungsinya adalah untuk mengetahui ada tidaknya
metil salisilat. Hasilnya adalah terdapat noda dengan jarak 0,6 cm. Noda yang dihasilkan merupakan
tanda bahwa terdapat metil salisilat.
+engocokan (di dalam corong pisah)6 agar terbentuk " fase (setelahtercampur)
Sintesis eugenil oksiasetat ini dilakukan dengan penambahan NaOH dan asam
kloroasetat. Gugus hidroksi pada eugenol dapat bereaksi dengan basa untuk
membentuk garam eugenolat. Garam eugenolat ini akan direaksikan dengan asam
kloroasetat membentuk eugenil oksiasetat. Eugenil oksiasetat yang telah terbentuk
dimurnikan dengan menggunakan dietil eter untuk menghilangkan pengotor yang
bersifat non polar dan NaHCO3 untuk menghilangkan pengotor yang bersifat polar.
Mekansisme pembentukan eugenil oksiasetat dapat ditunjukkan pada gambar berikut :
Berdasarkan uji analisis dengan Kromatografi Lapisan Tipis atau KLT. Hasil
analisa dengan KLT menghasilkan nilai Rf senyawa eugenol 0,7125 . Nilai tersebut
jauh berbeda dengan nilai Rf menurut Harborne (1986) yaitu 0,31 dengan
menggunakan eluen campuran n-heksana dengan kloroform perbandingan 3:2. Hasil
tersebut menunjukkan negatif adanya eugenol dalam sampel minyak cengkeh.
Bagian b
Selanjutnya, hasil refluks tadi dipartisi dalam corong pisah. Digunakan corong
pisah karena pemisahannya berdasarkan kepolaran dan berat jenis. Prinsipnya yaitu
memisahkan dua komponen yang tidak dapat bercampur yaitu metil salisilat yang
merupakan fase minyak (non polar) dan air yang bersifat polar. Fase minyak yang
memiliki berat jenis lebih besar akan berada di bawah dari pada air yang memiliki berat
jenis lebih kecil. pemisahan menggunakan corong pisah akan lebih memudahkan dalm
proses pemisahannya selain itu juga hasil yang didapat tidak berkurang atau tetap.
Dibanding dengan menggunakan kertas saring yang akan mempengaruhi jumlah
produk yang didapat.
Reaksi esterifikasi sintesis metil salisilat terjadi beberapa tahap, yaitu tahap
protonasi dan deprotonasi, dimana terjadi interaksi antara asam karboksilat dan alkohol
sehingga menciptakan suatu ester. Menurut Vogel, mekanisme reaksi esterifikasi
sintesis metil salisilat adalah sebagai berikut:
Tahap 2 :
Tahap 3 :
Tahap 4 :
A. Analisis Hasil
Hasil yang diperoleh dari percobaan ini berupa larutan jingga kemerahan. Hasil
sintesis metil salisilat diidentifikasi dengan uji sifat fisik, kimia, dan analisa
menggunakan spektrofotometer IR serta kromatografi. Namun yang dilakukan hanya
uji sifat fisik (karateristik wujud ) dan analisa menggunakan KLT.
Metil salisilat hasil sintesis yang diperoleh memiliki karateristik yang mirip dengan
metil salisilat dalam literature yaitu berupa larutan tidak berwarna hingga jingga
kemerahan dan berbau khas. Sedangkan untuk pengujian titik leleh tidak dilakukan ,
untuk nilai titik leleh literature dari asam salisilat yaitu 158.6°C sedangkan titik leleh
literature dari metil salisilat yaitu -9°C
Sedangkan untuk identifikasi pemurnian yang dilakukan yaitu uji KLT dengan
eluen etil asetat : n heksana dilakukan untuk membandingkan nilai Rf metil salisilat
hasil sintesis , nilai Rf metil salisilat control dan nilai Rf asam salisilat . Dimana
menurut literature (Uswatun Khasanah,2010) nilai Rf metil salisilat control dan nilai Rf
asam salisilat yaitu berturut turut adalah 0,56 dan 0,22 . Sedangkan nilai Rf metil
salisilat hasil sintesis yang diperoleh yaitu 0,12. Berdasarkan perbandingan tersebut
dapat diketahui bahwa tingkat kemurnian dari metil salisilat hasil sintesis rendah karena
nilai rf Antara sintesis dan literature cukup jauh.