Anda di halaman 1dari 4

Laporan Praktikum Percobaan Difusi Menggunakan Sirup

Nama: Ronaa Tsaharani Maryam


Kelas: XI MIPA 4
No. Absen: 27

A. Tujuan Praktikum
a. Mengamati proses difusi pada sirup
b. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses difusi

B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah proses terjadinya difusi?

C. Landasan Teori
Dalam keadaan yang sama, molekul kecil lebih cepat berdifusi melalui membran sel
daripada molekul besar. Difusi sederhana dari molekul hidrofilik yang besarnya lebih dari 7
- 8 Å (Å = angstrom = 10-10 m) hampir tidak dapat berlangsung karena terhalang oleh
membran sel, tetapi molekul tersebut dapat masuk ke dalam sel dengan cara difusi
terbantu atau facilitated diffusion. (Biologi, XI, BSE hal 14) 
Tidak seluruh molekul dapat berdifusi masuk ke dalam sel. Membran sel terdiri atas
molekul-molekul fosfolipid dengan pori-pori ultramikroskopik yang dapat melewatkan
molekul-molekul berukuran kecil dan ion. Molekul-molekul yang dapat melewati
membran sel di antaranya adalah oksigen, karbon dioksida, air, dan beberapa mineral
yang larut dalam air. Molekul berukuran sedang, seperti molekul gula dan asam amino,
tidak dapat berdifusi melewati membran sel. (Praktis Belajar Biologi, XI, BSE hal 10)

D. Variabel

E. Variabel Bebas :
F.  Gula yang digunakan
G.  Kentang
H.  Variabel Terikat :
I.  Massa kentang sebelum dan
sesudah direndam
J.  Kelentrutan kentang sebelum
dan sesudah direndam
K. Variabel Bebas :
L.  Gula yang digunakan
M.  Kentang
N.  Variabel Terikat :
O.  Massa kentang sebelum dan
sesudah direndam
P.  Kelentrutan kentang sebelum
dan sesudah direndam
a. Variabel Bebas: Sirup dan air
b. Variabel Terikat: Banyak gelas
c. Variabel Kontrol: Kecepatan yang ditimbulkan air sirup

E. Hipotesis
Proses difusi terjadi dari larutan yang berkonsentrasi tinggi menuju larutan yang
berkonsentrasi rendah.

F. Alat Dan Bahan


1. Aquades
2. Sirup
3. Gelas
G. Langkah-langkah
1. Siapkan gelas berisi air dan sirup (dalam gelas yang berbeda)
2. Tuangkan Sirup kedalam gelas berisi air
3. Amati kondisi larutan diawal percobaan, mencatat hasilnya dalam table

H. Data Pengamatan
N
O PERLAKUAN WAKTU PENYEBARAN
1. Aquades dalam gelas yang diberi satu tetes sirup. 41,25 detik
2. Aquades dalam gelas yang diberi dua tetes sirup. 43,84 detik
3. Aquades dalam gelas yang diberi tiga tetes sirup. 1.04,00 detik
4. Aquades dalam gelas yang diberi empat tetes sirup. 1.51,00 detik

I. Analisis Data
Dari data hasil pengamatan hasil difusi di atas menunjukkan bahwa penyebaran molekul
sirup yang bersifat hipertonis pada gelas I paling cepat dikarenakan perlakuan pada gelas I
volume zat terlarutnya paling sedikit. Semakin sedikit volume zat terlarut maka semakin
kecil pula ukuran partikelnya sehingga proses difusinya lebih cepat.

     Berdasarkan data hasil pengamatan di atas, pada gelas IV diperoleh data waktu 1 menit
51 detik dengan zat terlarut sebanyak empat tetes sirup. Pada gelas III diperoleh waktu 1
menit 4 detik dengan zat terlarut sebanyak tiga tetes sirup. Sedangkan pada gelas II
diperoleh data waktu 43,84 detik dengan zat terlarut sebanyak dua tetes sirup. Dan pada
gelas I diperoleh waktu 41,25 detik dengan zat terlarut sebanyak satu tetes.Dari data yang
telah diperoleh dapat diketahui bahwa pada gelas I yang diberi satu tetes sirup dengan
gelas II yang diberi dua tetes sirup lama waktu pelarutannya berbeda, begitu pula antara
gelas II dengan gelas III, gelas III dengan gelas IV, dan seterusnya. Hal tersebut terjadi
karena perbedaan zat terlarutnya (sirup).Semakin banyak zat terlarut, maka semakin lama
pula waktu pelarutannya agar kedua zat tersebut dapat mencapai larutan yang isotonis.

     Jadi difusi adalah perpindahan larutan dari konsentrasi tinggi/hipertonis dalam hal ini
yang digunakan adalah larutan sirup menuju ke larutan encer/hipotonis dalam hal ini
adalah air tanpa melalui membrane. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi difusi ada
lima, namun dalam percobaan ini tidak semua factor yang mempengaruhi difusi diamati,
hanya volume zat terlarut yang diamati. Sedangkan volume zat pelarut ketebalan
tempat/wadahnya, suhu, jarak, dibuat sama sebagai variable control.

     Selain percobaan yang telah dilakukan di atas dalam keseharian dapat dijumpai pula
peristiwa lain yang juga memanfaatkan proses difusi. Contohnya adalah peristiwa larutnya
gula dalam pembuatan minuman. Selain itu peristiwa tercemarnya air sungai karena
limbah yang berkonsentrasi tinggi juga merupakan contoh lain dalam proses difusi.
J. Kesimpulan
a. Larutan sirup mengalami difusi sederhana yaitu perpindahan zat dari konsentrasi
tinggi atau hipertonis ke konsentrasi rendah atau hipotonis tanpa melalui membrane
b. Dalam percobaan difusi ini hanya volume zat terlarut yang mempengaruhi faktor
proses difusi
c. Pada percobaan faktor yang diukur dan mempengaruhi kecepatan difusi adalah
Volume zat terlarut
d. Faktor-faktor lainnya (selain yang diukur untuk percobaan) yang mempengaruhi
kecepatan difusi adalah
 Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan
bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
 Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
 Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
Jarak.
 Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
Suhu
 Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih
cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya!
e. Peristiwa difusi ada dua macam yaitu:  Difusi terfasilitasi : Difusi yang memerlukan
bantuan protein sehingga difusi ini melalui membran ; Difusi Sederhana : Perpindahan
zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah tanpa melalui membran
f. Pada percobaan itu termasuk golongan difusi, yaitu: Difusi sederhana, karena difusi
dalam percobaan ini tanpa melalui membran.
g. Contoh dalam kehidupan sehari-hari yang termasuk dalam dua golongan difusi adalah
Pembuatan nata de coco, Penggunaan cairan infus

Anda mungkin juga menyukai