Anda di halaman 1dari 8

Laporan Biologi

Mengidentifikasi zat-
zat Penyusun Tulang
Keras
SMAN 4 LUWU TIMUR

NAMA KELOMPOK:
1.
2. RESA NATALIA
3. WIDYA APRILIA PUSPITA
4. NURHASMAWATI
5. STIEVAN FELIX BANGUNA
6. SAHRUL
BAB 1
Pendahuluan
1.1 latar belakang
Di dalam matriks tulang keras terjadi penumpukan zat-zat kapur.
Kandungan zat tersebut membuat tulang menjadi keras. Berkurangnya
kandungan kalsium dalam tulang dapat mengakibatkan kerapuhan tulang
sehingga tulang menjadi mudah patah. Kerapuhan tulang dikenal dengan
istilah osteoporosis. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi zat
penyusun tulan dan hubungannya dengan penyakit osteoporosis dan
rakitis.
Pada kegiatan ini digunakan bahan kimia yang bersifat asam kuat
sehingga perlu kehati-hatian saat menggunakannya. Kenakan sarung
tangan dan googgle agar kulit dan mata tidak terkena bahan kimia
sehingga tidak mencemari lingkungan
Pada pelaksanaan kegiatan sebaiknya diterapkan karakteristik
kegiatan 5M meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/
eksperimen, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Sebelum dilakukan
tahap mengumpulkan informasi/ eksperimen, terlebih dulu dilakukan
tahap mengamati dengan mencari informasi tentang zat-zat penyusun
tulang keras. Selanjutnya, disusun beberapa pertanyaan berkaitan dengan
zat-zat penyusun tulang keras pada menanya. Setelah itu, dilakukan
tahap mengumpulkan informasi/ eksperimen, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan sesuai dengan prosedur percobaan.
BAB 2
Metode pengamatan
2. 1 Alat dan Bahan
a) Alat

b) Bahan
2.2 Cara Kerja
1. Bersihkan sisa daging yang melekat pada tulang paha ayam.

2. Patahkanlah/ potonglah paha ayam menjadi 2 bagian agar bagian


dalam tulang mudah diamati.

3. Amati keadaan paha ayam sebelum perendaman dengan larutan


HCL, misalnya kekerasan, kelenturan, dan warnanya, catatlah
hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
4. Rendamlah tulang tersebut ke dalam gelas plastik yang berisi
larutan HCL selama 55 menit.
5. Setelah 55 menit, angkatlah tulang dari larutan HCL
menggunakan pinset. Keringkan dengan kain lap/tissue, dan
letakkan pada cawan petri.

6. Amati dan catatlah perubahan yang terjadi pada tulang ayam


tersebut meliputi kekerasan, kelenturan, dan warnanya.
BAB 3
Hasil Pengamatan
3.1 Tabel pengamatan.

Hal yang
No Sebelum perendaman Sesudah perendaman
diamati

mulai lembek dan


1. kekerasan keras
rapuh

2. kelenturan tidak lentur lebih lentur

Sumsum tulang berwarna


Sumsum tulang
merah hati, tulangnya
3. warna berwarna hitam, tulang
berwarna putih
berwarna putih pucat
kekuningan

3.2 Pembahasan
1. Bagaimana struktur tulang paha ayam secara keseluruhan?
2. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, sebutkan jenis tulang paha ayam
tersebut?
3. Apakah terjadi perubahan kelenturan pada tulang sesudah
direndam larutan HCL? Mengapa ?
4. Berdasarkan hasil pengamatanmu, apa hubungan antara pola
makan rendah kalsium, proses menyusui, dan menstruasi dengan
struktur tulang? Apa fungsi kalsium bagi tubuh?
5. Apa hubungan zat penyusun jaringan tulang dengan kasus
osteoporosis dan rakitis ?
Jawaban :
1.

2. Berdasarkan bentuknya, tulang paha ayam dikategorikan sebagai


Tulang Pipa karena Tulang pipa bentuknya bulat, panjang,dan
tengahnya berongga. Sedangkan berdasarkan sifatnya, tulang paha
ayam bersifat padat dan liat seperti semen.
3. Saat direndam dalam campuran HCl akan menjadi lunak. Hal ini
karena kandungan zat kapur (kalsium karbonat) di tulang akan
bereaksi dan terlarut dalam larutan HL. Hilangnya kandungan
kalsium akan membuat tulang menjadi lentur dan lunak.
4. Hubungan struktur tulang dengan pola makan rendah kalsium ialah
jika kita tidak mendapatkan kalsium yg tinggi dari pola makan kita
maka tulang kita akan keropos. Sedangkan, wanita yang menyusui
dan menstruasi bulanan dan itu smua membutuhkan kalsium dalam
jumlah yang tidak sedikit. ketika tubuh kekurangan kalsium
pastinya tubuh membutuhkan kalsium tambahan. makanya kalsium
dari tulang akan diurai dan digunakan oleh tubuh untuk
melanjutkan aktifitasnya. dalam jangka waktu tertentu, dengan
kebutuhan kalsium yang meningkat pula maka kalsium yang
diambil dari tulang lama-lama akan semakin besar, maka terjadilah
yg namanya osteoporosis/keropos tulang.
5. Zat penyusun tulang yaitu kalsium. osteoporosis dan rakitis adalah
penyakit karena kekurangan kalsium.
BAB 4
Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan
Larutan asam cuka dapat menyebabkan tulang kehilangan zat
kapur yang membuat tulang lebih lentur dan rapuh. Jika tulang, kita
rendam dalam larutan asam maka akan terjadi perubahan struktur tulang,
seperti tulang nya akan rapuh, sum-sum nya akan berubah warna
menjadi hitam dan tulang nya menjadi sangat lentur.

4.2 Saran
Sebaiknya memakai tulang paha ayam potong dibandingkan ayam
kampung, dikarenakan struktur tulang paha ayam kampung cenderung
lebih keras dibandingkan ayam potong sehingga membutuhkan waktu
yang lebih lama. Pada praktek ini digunakan bahan kimia yang bersifat
asam kuat sehingga perlu kehati-hatian saat menggunakannya. Kenakan
sarung tangan dan googgle agar kulit dan mata tidak terkena bahan
kimia sehingga tidak mencemari lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai