Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS PERTUNJUKKAN ORKESTRA

Kelompok : 13 ( Amerika Serikat )


Anggota :
- Dave Brianer (10)
- Muhammad Afin Izza (24)
Nama Orkestra = New York Philharmonic Orchestra
Judul Lagu = Brass Excerpt from Mahler Symphony No. 2
BAGIAN 1 : MENGIDENTIFIKASI ALAT MUSIK PADA PERTUNJUKKAN ORKESTRA

1. Violin / Biola

Pada umumnya, biola menjadi instrumen yang memimpin dalam


sebuah orkestra dengan jumlah rata-rata sekitar 30-an biola dalam
satu grup orkestra. Biola memiliki 4 buah senar yang mampu
menghasilkan nada hingga 4 oktaf.

Biola mampu mengekspresikan beragam rasa dalam sebuah


permainan musik, mulai dari musik yang sangat lembut hingga yang
tegas. Meski begitu, semua tetap kembali pada kemampuan pemain
biola yang menggunakannya. Pemain biola disebut violinis.

Tidak ditemukan catatan sejarah yang menunjukkan siapa orang


yang pertama kali menemukan biola. Namun di awal
kemunculannya, tercatat seorang pembuat biola terkenal bernama Andrea Amati (1525 – 1611)
yang juga pendiri Cremonese School of Violin Making.

2. Viola

Viola merupakan jenis biola alto yang memiliki ukuran sedikit lebih
besar namun nada yang lebih rendah dibandingkan dengan biola
biasa seperti yang kita bahas pada poin sebelumnya. Salah satu
karya yang menonjolkan biola alto sebagai solo yaitu Harold en
Italie  karya Berlioz pada tahun 1834.
Teknik memainkan viola juga sedikit berbeda dengan biola biasa.
Ukuran viola yang lebih besar memaksa jari-jari untuk lebih
melebar. Kemudian senar viola juga tak se-responsif biola, sehingga
pemain viola harus memiliki teknik dan banyak latihan agar bisa
memahami dan menyesuaikan dengan karakter viola.

3. Cello

Cello adalah bagian dari keluarga biola yang nada rendah


(bass), satu oktaf di bawah biola alto. Cello merupakan alat
musik terbesar kedua dari keluarga alat musik gesek. Selain dengan digesek menggunakan bow,
cello juga bisa dimainkan dengan cara dipetik.

Karena ukurannya yang besar, maka posisi cello saat dimainkan berbeda dengan biola atau viola.
Ketika dimainkan, ujung bagian bawah cello diletakkan di lantai, sementara badan cello
diposisikan di antara kedua kaki pemainnya.

Cello pertama kali dikenalkan pada abad ke-16 oleh Andrea Amati dari Cremona. Andrea Amati
adalah pembuat cello terkenal bernama “King Amati” pada 1572 yang sampai saat ini masih
diabadikan di Metropolitan Museum of Art di New York.

4. Clarinet

Mirip seperti oboe, clarinet terbuat dari bahan kayu dan


dimainkan dengan posisi vertikal. Clarinet diciptakan pertama
kali pada tahun 1690 oleh seorang pembuat alat musik
woodwind terkenal dari Nuremberg, Johann Cristoph Denner
bersama Jakob anaknya.

Clarinet menghasilkan suara yang jernih dan terdengar


romantis, namun tetap tergantung dengan kencang atau lembut-
nya pemain clarinet meniupnya.

Ada beberapa jenis clarinet yang umum digunakan seperti bass


clarinet atau contrabass clarinet. Kedua jenis clarinet tersebut
menghasilkan nada yang lebih redah dibandingkan dengan clarinet biasa.

5. Oboe
Tidak diketahui siapa sebenarnya yang pertama kali menciptakan
oboe, namun oboe mulai dikenal pertama kali di Paris pada tahun
1670. Dalam kurun waktu 10 tahun, penggunaan oboe akhirnya
semakin menyebar ke daratan Eropa lainnya.

Oboe dimainkan dengan cara ditiup pada bagian ujungnya


(mouthpiece), sehingga menghasilkan suara khas yang lembut dan
melankolis. Nada yang dihasilkan alat musik ini lebih rendah jika
dibandingkan dengan flute.

Salah satu jenis oboe yang dikenal dengan cor anglais (english


horn) juga sering digunakan dalam satuan orkestra. Cor anglais
menghasilkan nada yang lebih rendah (tenor) dibandingkan dengan oboe.

6. Flute

Dalam bahasa Indonesia, flute lebih akrab dikenal dengan


“seruling”, Meski tidak terbuat dari kayu, flute tetap
termasuk dalam keluarga woodwind, Umumnya, flute
terbuat dari bahan logam seperti perak atau kadang emas.
Dalam catatan sejarah, flute telah mulai digunakan pada
pentas orkestra sejak tahun 1681.

Untuk menghasilkan bunyi pada flute, pemain harus


meniup pada lubang mulut flute di bagian ujung samping
yang memungkinkan udara untuk mengalir hingga lubang
paling ujung sehingga mengeluarkan suara seperti sebuah
siulan.
Salah satu jenis flute yang memliki nada paling tinggi adalah piccolo. Terkadang pemain flute
juga merangkap bergantian memainkan piccolo, tergantung musik yang ia mainkan dalam
sebuah orkestra.

7. Bass Drum

Bass drum adalah salah satu jenis alat musik drum dengan 
ukuran diameter yang sangat lebar, bahkan merupakan yang
terbesar dalam jenisnya. Suara yang dihasilkan berupa nada
rendah yang memberikan aksen pada nada bass.

Bentuk dan bahan dasar-nya mirip dengan snare drum, namun


bass drum tidak menggunakan snare atau kabel-kabel di
sekitarnya. Bass drum bukan termasuk alat musik yang
menghasilkan melodi.
Cara memainkan bass drum dengan dipukul menggunakan
tongkat pemukul khusus, di mana bagian kepalanya bisa dibuat dengan bahan yang keras atau
lembut yang nantinya akan mempengaruhi bunyi yang dihasilkan. Selain tongkat, teknik dan
kekuatan yang disalurkan juga mempengaruhi suara yang dihasilkan.

Dalam satuan orkestra, umumnya hanya terdapat satu bass drum yang dimainkan oleh seorang
pemain yang kemungkinan juga merangkap dengan alat musik perkusi lain.

8. Cymbal

Simbal adalah sebuah alat musik yang telah dimainkan sejak


Zaman kuno. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul.
Jenis alat musik seperti itu di sebut juga perkusi.Pembuat
simbal terkenal dari Turki hingga kini membuat simbal dari
campuran logam dengan rumus campuran tetap dan dijaga
kerahasiannya.

9. French Horn

Horn merupakan salah satu alat musik yang


memilik bentuk sangat unik. Seperti misalnya, tuts
pada horn dimainkan dengan tangan kiri dan corong yang biasanya menghadap ke depan, dalam
permainan horn corong dihadapkan terbalik ke belakang. Horn memang merupakan salah satu
instrumen yang cukup sulit dimainkan.

Seperti namanya, french horn berasal dari Perancis. Bentuknya yang meliuk-liuk itu
membuatnya terlihat begitu unik. Apabila pipa pada french horn dibuat luru, maka ukuran
panjangnya dapat mencapai sekitar 550 cm. Umumnya dalam satuan orkestra, terdapat dua
hingga delapat pemain french horn.

10. Trombone

Trombone merupakan alat musik dalam


keluarga bass yang memiliki ukuran yang
cukup panjang. Berbeda dengan alat alat
musik pada umumnya yang memiliki tuts
untuk mengatur nada, cara memainkan
trombone adalah dengan didorong ke
depan ditarik ke belakang.

Trombone pertama kali diciptakan pada


pertengahan abad 15 untuk memenuhi
kebutuhan pada komposer untuk
menghadirkan nada rendah dalam orkestra. Meski ragam bentuk trombone berubah-ubah, namun
konsep dasar dalam memainkannya tidak berubah hingga kini.

Pada umumnya, trombone terbuat dari bahan kuningan yang panjang. Apabila semua lekukannya
dibuat lurus, maka ukuran trombone dapat mencapai 275 cm. Dalam satuan orkestra, umumnya
terdapat tiga pemain trombone.

11. Terompet

Dalam sejarahnya, terompet sudah dikenal sejak


zaman Mesri kuno yang ditunjukkan melalui lukisan-
lukisan dinding di makam raja-raja Mesir kuno.
Terompet kuno terbuat dari bahan perak atau tembaga
dengan panjang berkisar 50-60 cm. Di masa itu,
terompet dianggap sebagai sesuatu yang sakral dan
hanya digunakan untuk penyembahan dewa Osiris.
Terompet merupakan alat musik terkecil dari keluarga brass. Namun begitu, terompet mampu
menyumbangkan nada dengan pitch tertinggi di antara alat musik keluarga brass lainnya.
Karakter suaranya terdengar kencang dan melengking.

Di masa ini, terompet umumnya terbuat dari bahan kuningan dengan bentuknya yang memiliki
dua lekukan. Apabila lekukan ini diluruskan, panjang terompet bisa mencapai hampir 2 meter.
Dalam satuan orkestra, umumnya terdapar dua sampai empat pemain terompet.

12. Harpa

Harpa (harp) merupakan salah satu alat musik terbesar


dalam jajaran alat musik orkestra. Harpa modern memiliki
46 senar dengan jangkauan nada hingga 6 1/2 oktaf, Cara
memainkannya dengan dipetik dan tanpa menggunakan
alat gesek.
Harpa juga termasuk salah satu alat musik tertua di dunia
yang diperkirakan sudah ada sejak 3000 tahun sebelum
masehi. Hal ini dibuktikan dengan lukisan dinding yang
ditemukan pada dinding piramida walupun bentuknya
sedikit berbeda dengan harpa yang kita kenal saat ini.

13. Double / Contra Bass

Double bass juga sering dikenal dengan contrabass atau bass, merupakan
alat musik terbesar dari keluarga instrumen dawai gesek (strings). Bass
juga merupakan salah satu instrumen penting dalam satuan orkestra
karena ia menghasilkan bunyi dengan nada yang paling rendah.

Ketika dimainkan, umumnya posisi bass diletakkan di lantai karena


ukuran tubuhnya yang tinggi dan besar, sementara pemain bass
mengambil posisi duduk pada kursi yang tinggi atau bisa juga dengan
berdiri. Bass seringklai dimainkan dengan cara dipetik meski bisa juga dimainkan dengan
digesek menggunakan bow.

BAGIAN 2 : UNSUR - UNSUR MUSIKAL ORKESTRA

1. Melodi

Secara umum menjadi titik awal pembentukan suatu karya musik. Berupa notasi dasar yang
tersusun dari nada-nada terstruktur. Frasa yang sudah memiliki pola urutan nada dan interval
pembentuk musik.

Melodi dapat ditempatkan pada awal komposisi. Atau biasanya mengambil porsi ditengah
setelah refrain berulang tiap bait. Seringkali juga menjadi coda atau penutup sebuah lagu.  Unsur
musik ini diciptakan dengan nada khas yang menarik sebagai ciri dari sebuah komposisi.

2. Irama (Ritme)

Pola ritmis terstruktur menjadi unsur penting dalam sebuah komposisi. Merupakan penentu
ketukan yang terbentuk dari pengulangan bunyi yang menarik. Irama juga bisa terbentuk dari
syair lagu yang memiliki tekanan kata tertentu atau panjang pendeknya sebuah kata.

Untuk memudahkan memahami irama atau ritme, kita bisa mendengarkan sebuah komposisi
musik berulang-ulang. Karena musik melibatkan rasa maka pada titik tertentu kita bisa
merasakan apa yang dimaksud dengan irama.

Ketika saat mendengarkan sebuah lagu dan tanpa sadar kita mulai mengangguk-angguk
mengikuti irama lagu tersebut sambil bersenandung, itu pertanda bahwa sebuah irama musik
sedang dinikmati.

3. Birama

Jika tadi disebutkan bahwa irama adalah penentu ketukan sebuah komposisi, maka birama adalah
ketukannya itu sendiri.

Birama adalah unsur musik yang sangat penting sebagai tanda atau panduan dalam memainkan
sebuah komposisi musik. Sebuah komposisi akan berantakan jika tidak mengikuti kaidah
penggunaan birama. 
Birama ditulis dalam angka pecahan seperti 2/4, 3/4, 4/4 dan seterusnya. Angka dibagian atas
(penyebut) menunjukan nilai nada dalam satu ketukan. Misalnya 4/4 berarti setiap birama ada
empat ketukan (hitungan) dan setiap hitungan bernilai seperempat not. Contohnya adalah lagu
kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya yang dinyanyikan dengan birama 4/4.

4. Tangga Nada

Tangga nada adalah urutan nada-nada yang dipakai dalam memainkan musik. Merupakan unsur
utama yang sangat penting.

Terdiri dari 2 jenis, yaitu tangga nada diatonik dan tangga nada pentatonik. Diatonik merupakan
tangga nada yang dalam 1 oktaf terdiri dari 7 buah nada utama. Oktaf adalah skala atau tingkatan
sebuah tangga nada. Sedangkan tangga nada pentatonik adalah tangga nada yang hanya terdiri
dari 5 nada pokok. Pentatonik biasanya dimainkan pada jenis musik beraliran tradisional.

Sebuah komposisi musik dimulai dengan menentukan nada dasar. Pembuat musik harus
menentukan sesuai dengan kebutuhannya, nada dasar yang akan digunakan sebagai panduan
penyusunan notasi musik. Misalnya nada dasar Do=G dalam format diatonis artinya notasi musik
akan dimainkan dengan nada pertama Do dimulai dari G. Sehingga notasinya adalah G-A-B-C-
D-E-Fis-G.

5. Harmoni

Dalam sebuah komposisi musik diperlukan harmoni agar dapat menampilkan sebuah karya yang
bagus. Unsur harmoni berfungsi sebagai penyelaras berbagai faktor pendukung.

Secara teknis harmoni adalah sekumpulan nada yang apabila dimainkan bersama-sama akan
menghadirkan sebuah bunyi yang enak didengar.

Ketika seorang penyanyi menyanyikan sebuah lagu diiringi sebuah orkestra terdengar begitu
indah maka unsur harmoni dalam musik telah tercipta. Lagu berhasil dibawakan dengan baik
diiringi paduan bunyi yang selaras dari berbagai alat musik dalam orkestra tersebut.

6. Tempo

Tempo adalah unsur penting dalam musik. Merupakan ukuran kecepatan birama sebuah
komposisi musik. Berfungsi untuk memastikan kecepatan lagu sesuai dengan iringan musik.
Semakin cepat sebuah lagu dinyanyikan maka akan semakin besar nilai tempo pada lagu
tersebut. 
Ada 8 kategori tempo dalam bermusik:
1. Largo (Lambat Sekali)

2. Lento (Lebih Lambat)

3. Adagio (Lambat)

4. Andante (Sedang)

5. Moderato (Sedang Agak Cepat)

6. Allegro (Cepat)

7. Vivace (Lebih Cepat)

8. Presto (Cepat Sekali).

7. Dinamika

Unsur musik yang ini berhubungan dengan volume bunyi atau suara yang dihasilkan sebuah
komposisi musik. Berfungsi sebagai panduan sebuah nada akan dimainkan dalam volume yang
keras atau lembut.

Ada 6 tanda dinamika yang biasanya digunakan dalam musik, yaitu:


1. Pianissimo (pp): Suara yang dihasilkan sangat lembut.

2. Piano (p): Suara yang dihasilkan lembut.

3. Mezzo-piano (mp): Suara yang dihasilkan agak lembut.

4. Mezzo-forte (mf): Suara yang dihasilkan agak nyaring.

5. Forte (f): Suara yang dihasilkan nyaring.

6. Fortissimo (ff): Suara yang dihasilkan sangat nyaring.


8. Timbre

Unsur musik yang tidak kalah penting adalah timbre. Timbre merupakan perbedaan nada yang
dihasilkan dari alat musik yang berbeda. 

Timbre yang dihasilkan dari sebuah saksofon tidak akan sama dengan timbre yang dikeluarkan
gitar walaupun dimainkan pada nada yang sama. Hal ini menjadi penting dalam sebuah
komposisi musik. Menentukan notasi nada yang pas dan cocok untuk menghasilkan nada
tertentu. Spesifikasi nada yang dihasilkan piano mungkin tidak sesuai jika dimainkan untuk
komposisi musik berupa lagu mars yang memberikan kesan semangat.

MENDESKRIPSIKAN HASIL ANALISIS ORKESTRA

1. Latar Belakang Orkestra New York Philharmonic

New York Philharmonic adalah orkestra simfoni tertua di Amerika Serikat  yang


didirikan pada tahun 1842. Berpusat di New York City, orkes ini memainkan sebagian besar
konsernya di Avery Fisher Hall. New York Philharmonic telah lama dianggap sebagai salah satu
orkestra terbaik di dunia. Pada bulan Desember 2004, orkes ini mencatat rekor dengan lebih dari
14.000 kali pertunjukkkan. Sejak tahun 2002, New York Philharmonic dipimpin oleh direktur
musik Lorin Maazel yang akan mangakhiri tugasnya pada musim 2008-2009. Pada musim 2009-
2010 Maazel akan digantikan oleh konduktor Alan Gilbert.
Pada tanggal 26 Februari, New York Philharmonic mengadakan kunjungan
bersejarah ke Pyeongyang, Korea Utara. Kunjungan ini disebut-sebut sebagai misi diplomatis
pertama antara kedua negara yang bermusuhan selama 60 tahun lebih, yaitu Amerika Serikat dan
Korea Utara. New York Philharmonic mengadakan pertunjukkannya di East Grand Theater di
Pyeongyang. Sebelum memainkan karya musik klasik, terlebih dahulu mereka memainkan lagu
kebangsaan Amerika Serikat dan Korea Utara serta lagu rakyat Korea, Arirang. Kunjungan ini
menjadi isu hangat di seluruh dunia karena New York Philharmonic berhasil membawa misi
budaya yang berisi pesan perdamaian.

2. Orkestra – Orkestra Pionir di Amerika Serikat

Kritikus di tahun 1950-an mengidentifikasi lima orkestra Amerika sebagai Lima Besar,
yang dianggap pemimpin dalam "keunggulan musik, kaliber musisi, total minggu kontrak, gaji
pokok mingguan, jaminan rekaman, dan liburan berbayar." Kelimanya adalah New York.
Orkestra Simfoni Boston, Orkestra Simfoni Chicago, Orkestra Simfoni Chicago, Orkestra
Philadelphia, dan Orkestra Cleveland. Tetapi konsep dan daftarnya sekarang sudah ketinggalan
zaman. Kritikus musik saat ini memasukkan lebih banyak orkestra ke dalam daftar orkestra
Amerika "top" mereka.

3. Latar Belakang lagu yang dilantunkan


Mahler menyelesaikan apa yang akan menjadi gerakan pertama simfoni pada tahun
1888 sebagai puisi simfoni gerakan tunggal yang disebut Totenfeier (Upacara Pemakaman).
Beberapa sketsa untuk gerakan kedua juga berasal dari tahun itu. Lima tahun Mahler ragu
apakah akan menjadikan Totenfeier sebagai gerakan pembuka sebuah simfoni, meskipun
manuskripnya menamakannya sebagai sebuah simfoni. Pada tahun 1893, ia menyusun gerakan
kedua dan ketiga. Yang terakhir adalah masalahnya. Meskipun sangat sadar bahwa dia
mengundang perbandingan dengan Simfoni Beethoven No. 9 — kedua simfoni tersebut
menggunakan paduan suara sebagai inti dari gerakan akhir yang dimulai dengan referensi dan
lebih panjang daripada yang sebelumnya — Mahler tahu dia menginginkan gerakan akhir vokal.
Menemukan teks yang tepat untuk gerakan ini terbukti panjang dan membingungkan.
Ketika Mahler mengambil pengangkatannya di Opera Hamburg pada tahun 1891, dia
menemukan konduktor penting lainnya di sana adalah Hans von Bülow, yang bertanggung jawab
atas konser simfoni kota. Bülow, yang tidak dikenal karena kebaikannya, terkesan oleh Mahler.
Dukungannya tidak berkurang dengan kegagalannya untuk menyukai atau memahami Totenfeier
ketika Mahler memainkannya untuknya di piano. Bülow memberi tahu Mahler bahwa Totenfeier
membuat Tristan und Isolde terdengar seperti simfoni Haydn. Ketika kesehatan Bülow
memburuk, Mahler menggantikannya. Kematian Bülow pada tahun 1894 sangat mempengaruhi
Mahler. Di pemakaman, Mahler mendengar latar Die Auferstehung (Kebangkitan) karya
Friedrich Gottlieb Klopstock, di mana diktum tersebut berseru "Bangkit lagi, ya, kamu akan
bangkit lagi / Debu saya".
"Itu menyambarku seperti kilat, benda ini," tulisnya kepada konduktor Anton Seidl,
"dan semuanya diungkapkan kepadaku dengan jelas dan jelas." Mahler menggunakan dua ayat
pertama dari himne Klopstock, kemudian menambahkan syairnya sendiri yang secara lebih
eksplisit membahas penebusan dan kebangkitan. Dia menyelesaikan finale dan merevisi
orkestrasi gerakan pertama pada tahun 1894, kemudian menyisipkan lagu "Urlicht" (Cahaya
Primal) sebagai gerakan kedua dari belakang. Lagu ini mungkin ditulis pada tahun 1892 atau
1893.
Mahler awalnya merancang program naratif (sebenarnya beberapa versi varian) untuk
karya tersebut, yang ia bagikan dengan sejumlah teman (termasuk Natalie Bauer-Lechner dan
Max Marschalk [de]). Dia bahkan mencetak salah satu versi ini dalam buku program pada
pemutaran perdana di Dresden pada 20 Desember 1901. Dalam program ini, gerakan pertama
mewakili pemakaman dan mengajukan pertanyaan seperti "Adakah kehidupan setelah
kematian?"; gerakan kedua adalah mengingat saat-saat bahagia dalam kehidupan almarhum;
gerakan ketiga mewakili pandangan hidup sebagai aktivitas yang tidak berarti; gerakan keempat
adalah keinginan untuk lepas dari kehidupan tanpa makna; dan gerakan kelima - setelah
kembalinya keraguan gerakan ketiga dan pertanyaan dari gerakan pertama - diakhiri dengan
harapan kuat untuk pembaruan abadi dan transenden, sebuah tema yang pada akhirnya akan
diubah Mahler menjadi musik Das Lied von der Erde. Seperti yang umumnya terjadi, Mahler
kemudian menarik semua versi program dari peredaran.

3. Sumber Analisis Orkestra


Sumber untuk Analisa yang kami pakai adalah berdasar pada web web yang berada pada
internet, berikut adalah daftar linknya :
1.) Sumber analisis alat musik
https://gasbanter.com/alat-musik-orkestra/#Double_Bass/String_Bass,
yang berdasar pada pendeskripsian Audio Visual pada laman YouTube :
https://youtu.be/EkkSpqzEnSM
2.) Sumber unsur – unsur musical
https://tambahpinter.com/unsur-musik/
3.) Sumber Latar Belakang Orkestra New York Philharmonic

https://id.wikipedia.org/wiki/New_York_Philharmonic
4.) Sumber Pionir Orkestra di Amerika Serikat
https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_symphony_orchestras_in_the_United_States
5.) Sumber Latar Belakang Musik
https://en.wikipedia.org/wiki/Symphony_No._2_(Mahler)#:~:text=2%20by%20Gustav
%20Mahler%2C%20known,beauty%20of%20afterlife%20and%20resurrection.

Anda mungkin juga menyukai