SISTEM OSMOSIS
Nama: Eunike Livia Pomantow
Nim: 213020903028
Fakultas: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Prodi: Biologi
Dosen/Pengajar: Frans Grovy Naibaho, S.Si., M.Si
Mata kuliah: Praktikum Biologi Umum
1. Gelas/wadah (3)
2. Pisau/cutter
3. Sendok pengaduk
4. Penggaris
B. Bahan
1. Kentang
2. Gula pasir
3. Garam
4. Air
Prosedur:
Hasil Percobaan
Tabel Pengamatan
Perlakuan Volume awal Volume akhir Volume awal Volume akhir
kentang kentang larutan (ml) larutan (ml)
(cm3) (cm3) atau atau
Ketinggian Ketinggian
air dalam air dalam
wadah (cm) wadah (cm)
1. Apa yang terjadi pada masing-masing potongan kentang? Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Jawab:
Kentang yang di rendam di air, kentang menjadi keras pada hal ini karena kentang yang
direndam pada larutan air. Perpindahan air secara osmosis terjadi air (hipotonis) menuju sel-
sel kentang (hipertonis). Mengingat larutan dalam kentang lebih pekat dari air, masuklah air
ke dalam sel-sel kentang. Akibat masuknya air pada sel kentang membuat sel dalam keadaan
turgid (tekanan turgor tinggi). Inilah yang menyebabkan kentang menjadi keras. Alasan inilah
yang juga membuat kentang menjadi lebih berat.
Kentang yang di rendam di larutan gula mengalami sedikit lembek ,karena sel-sel kentang
mengalami kekurangan air, akibatnya terjadi plasmolisis. Kondisi ini mengakibatkan
penurununan tekanan turgor. Menurunnya tekanan turgor mengakibatkan kentang menjadi
lebih empuk dan lembek.
Kentang yang di rendam di larutan garam mengalami mengkerut atau menciut, serta
lembek, ukuran meurun dari ukuran sebelumnya, ini terjadi karena sel-sel kentang
mengalami kekurangan air, akibatnya terjadi plasmolisis. Kondisi ini mengakibatkan
penurununan tekanan turgor. Menurunnya tekanan turgor mengakibatkan kentang menjadi
lebih empuk dan lembek. Sedangkan penurunan berat kentang terjadi akibat perpindahan
air dari sel-sel kentang ke larutan.
2. Apa yang terjadi pada volume masing-masing larutan? Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Jawab:
Yang terjadi pada volume masing-masing larutan yaitu bertambahnya volume larutan
setelah perlakuan pada kentang. Hal tersebut terjadi karena jika terdapat dua larutan yang
tidak sama konsentrasinya, maka molekul air melewati membran sampai kedua larutan
seimbang. pada larutan hipertonik, sebagian besar molekul air tertarik ke molekul larutan
gula, sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan bisa melewati membran. Sedangkan
pada larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang bebas, sehingga lebih banyak
molekul air yang melewati membran.
Kesimpulan:
1. Osmosis→ Perpindahan pelarut dari
daerah dengan konsentrasi rendah ke
daerah konsentrasi tinggi melalui membran
selektif permeabel.
2. Zat pelarut (air) akan berpindah dari hipotonik ke hipertonik hingga isotonis yang
mengakibatkan dampak dari peristiwa osmosis (Plasmolisis).
3. Kentang yang direndam dalam larutan gula mengalami osmosis dimana kandungan air
dalam kentang lebih besar sehingga air cenderung keluar yang menyebabkan berat
kentang berkurang (hipertonis).
4. Kentang yang direndam dalam air biasa mengalami difusi dimana kandungan air yang
ada di luar kentang lebih besar sehingga air cenderung masuk dan menyebabkan berat
kentang bertambah (hipotonis).
5. Kentang yang di rendam dalam larutan garam akan mengalami perpindahan cairan
dari dalam sel kentang menuju keluar sel kentang akibatnya sel kentang
menjadi lembek/layu karena kekurangan air. Keadaan ini disebut juga difusi air(osmosis)
karena melalui membran semipermiabel.