Anda di halaman 1dari 8

OSMOSIS PADA KENTANG

Di Susun
Nama : MIA ATMAWATI.R
Nim : 19.901.009

PROGRAM STUDI D3 ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah g berjudul [Berat jenis suatu
benda] tepat waktu.

Makalah [judul makalah] disusun guna memenuhi tugas [Instrumentasi


praktek]. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada [Bapak/Ibu]


selaku guru mata pelajaran/dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis
juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………. ..
DAFTAR ISI ……………………………………………………………....
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………
A. Latar Belakang .............…………………………………………
B. Tujuan Praktikum ………………………………………………
BAB II LANDASAN TEORI .........………………….…………………
A. Definisi kentang ………………….. ………..…… ................
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM ..............................................
A. Alat dan Bahan ......................................................................
B. Langkah Kerja .......................................................................
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN .....................
A. Data Hasil Pengamatan ………………………………………….
B. Pembahasan ………………………………………………………
BAB V PENUTUP ………………………………………………………
A. Kesimpulan ………………………………………………………
………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap makhluk hidup disusun oleh miliyaran sel. Sebagian besar sel makhluk hidup
mengandung air yang disimpan dalam plasma sel (sitoplasma). Sel ini dibungkus oleh selaput tipis
yang disebut membran plasma. Selaput ini merupakan membran dwi lapis membran yang bertugas
mengatur secara selektif, keluar masuknya cairan dari dan ke dalam sel. Pada dasarnya
pengangkutan melalui membrane sel dapat terjadi secara pasif maupun secara aktif. Pengangkutan
secara pasif terjadi jika mengikuti arah gradient konsentrasi, artinya dari larutan yang memiliki
konsentrasi tinggi menuju larutan yang memiliki konsentrasi rendah. Proses ini terjadi tanpa
memerlukan energi hasil metabolisme. Sedangkan pada proses pengangkutan secara aktif
memerlukan energi hasil metabolisme seperti ATP (Adenosin Tri Phospat) karena prosesnya terjadi
melawan arah gradient konsentrasi.

Proses osmosis merupakan contoh pengangkutan secara pasif. Osmosis merupakan


proses perpindahan partikel air dari konsentasi rendah ke konsentrasi tinggi melalui
membran semipermeable. Membran semipermiabel adalah selaput pemisah yang hanya
bisa ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut di dalamnya. Secara umum, membrane
tersebut permiabel terhadap air dan zat-zat kecil dan tidak bermuatan. Misalnya molekul air
dapat bergerak melewati dinding sel. Osmosis memberikan cara yang mudah bagi transport
air keluar atau masuk sel. Proses osmosis akan berhenti ketika kedua larutan mempunyai
konsentrasi yang sama atau disebut isotonik.

Praktikum Osmosis Pada Kentang, Peristiwa osmosis memainkan peranan yang


sangat penting pada tubuh makhluk hidup manusia dan hewan, misalnya, pada membran
sel darah merah.  Jika sel darah merah dimasukkan ke dalam suatu larutan hipertonik (lebih
pekat) akan terjadi yang disebut krenasi.  Air yang terdapat dalam sel darah akan ditarik
keluar dari sel sehingga sel mengerut dan rusak.  Sebaliknya, jika sel darah merah berada
dalam suatu larutan yang bersifat hipotonik (lebih encer) maka sel darah merah akan
mengembang dan akhirnya pecah.

Proses osmosis juga sangat berperan dalam proses penyerapan air dalam tumbuhan.
Sedangkan  penyerapan mineral yang terlarut dalam tanah dilakukan secara difusi, yang
nanti akan di edarkan ke seluruh bagian tumbuhan.  Terjadinya pengangkutan itu akan
menyebabkan tekanan turgor sel, sehingga mampu membesar dan mempunyai bentuk
tertentu. Osmosis juga memungkinkan terjadinya membuka dan menutupnya stomata. Bila
sel dimasukkan kedalam cairan hipotonik, turgor sel akan meningkat. Bila berada dalam
keadaan isotonik (larutan yang konsentrasinya sama dengan konsentrasi isi sel,maka
sebagian sel yang ada mengalami plasmolisis,sebagian sel tidak. Keadaan ini dapat dipakai
untuk menentukan tekanan osmosis sel dengan meletakkan pada larutan yang ditentukan
molaritas larutan atau tekanan osmotiknya dan melihat berapa banyak sel yang
terplasmolisis. Oleh karena itu maka dilakukanlah praktikum ini.
B.Tujuan praktikum

Tujuan Praktikum Osmosis Pada Kentang ini adalah :

 Mengetahui efek potensial air pada sel yang diletakkan dilarutan hipotonis dan
hipertonis.
 Mengetahui cara menghitung persentase perubahan massa kentang setelah
percobaan.
 Mengetahui peristiwa osmosis pada kentang.
 Mengetahui perbedaan pada percobaan proses osmosis pada kentang bila
menggunakan larutan gula 10%, larutan gula 20%, dan air suling.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Definisi Kentang

Kentang adalah tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki umbi batang
yang dapat dimakan dan disebut “kentang” pula. Umbi kentang sekarang telah
menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya
didatangkan dari Amerika Selatan.

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Alat dan bahan

 pisau
 3 buah gelas kimia 500 ml
 mistar
 kentang
 100 ml larutan gula 10%
 100 ml larutan gula 20%
 100 ml aqudes

B. Langkah kerja
1.Potong kentang berbentuk bujur sangkar dengan perbandingan panjang :
lebar : tinggi 0,5cm : 0,5cm : 2cm sebanyak sembilan potong.
2.Beri label yang berbeda pada masing-masing gelas kimia yakni, A, B,
dan C.
3.Masukkan air suling ke dalam gelas kimia A, Masukkan larutan gula 10%
pada gelas kimia B, dan masukkan larutan gula 20% pada gelas kimia
C.
4.Masukkan 3 potong kentang pada masing-masing gelas kimia.
5.Diamkan selama dua jam
6.Tiriskan kentang, lalu ukur masing-masing kentang pada tiap-tiap gelas
kimia (panjang, lebar, dan tinggi).
7.Ukur volume larutan pada gelas kimia A, B, dan C.

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Data hasil pengamatan

Tabel Osmosis pada kentang dengan tiga larutan berbeda

B. Pembahasan

Adapun pembahasan dalam laporan osmosis pada kentang ini adalah


sebagai berikut :

Pada percobaan yang telah dilakukan, dapat dilihat pada tabel osmosis


pada kentang dengan tiga larutan yang berbeda yakni, menggunakan
aquade, larutan gula 10%, dan larutan gula 20%. Dapat diketahui pada
tabel bahwa dari percobaan ini terdapat perubahan ukuran kentang.
Perubahan ukuran tersebut tidak hanya bertambahnya ukuran, namun juga
berkurangnya ukuran. Hal ini dapat terjadi karena sifat larutan yang
hipotonis maupun hipertonis terhadap kentang.

Pada larutan gula kentang menjadi lembek dan terjadi pengurangan


ukuran. Ini disebabkan karena kentang yang hipotonis terhadap larutan
gula. Sehingga air yang ada pada kentang keluar dari sel – sel kentang
yang menyebabkan kentang menjadi lembek dan mengalami pengurangan
ukuran.

Kentang yang telah dimasukkan ke dalam larutan gula mengalami


penyusutan berat dari berat semula karena air bergerak dari larutan yang
konsentrasinya rendah ke larutan yang konsentrasinya tinggi. Dimana hasil
dari praktik yang telah dilakukan bahwa air gula yang terdapat di dalam
gelas tersebut memiliki kerapatan tinggi, sedangkan kentang memiliki
kerapatan yang rendah. Setelah kentang dimasukkan ke dalam air gula
selama kurang lebih 2 jam, kentang tersebut menjadi lebih ringan serta
warnanya pun lebih kusam. Semakin hipertonis larutannya, maka semakin
lembek kentangnya, juga semakin banyak pengurangan beratnya.

Dari pernyataan diatas dapat membuktikan mengenai teori osmosis yakni


proses perpindahan air dari zat yang berkonsentrasi rendah (hipotonis) ke
larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis), proses ini biasa melalui
membran selektif permeabel dari bagian yang lebih encer ke bagian yang
lebih pekat.

BAB V PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan


dalam percobaan ini bahwa :

1. Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut


dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut rendah
melalui membran selektif permiabel.
2. Zat pelarut akan berpindah dari hipotonik ke hipertonik hingga
isotosis yang mengakibatkan plasmolisis.
3. Kentang yang direndam dalam larutan gula akan mengalami
osmosis dimana kandungan air dalam kentang lebih besar
sehingga air cenderung keluar yang menyebabkan berat kentang
berkurang.
4. Kentang yang direndam dalam aquades mengalami difusi dimana
kandungan air yang diluar kentang lebih besar sehingga air
cenderung masuk dan menyebabkan berat kentang bertambah.
5. Osmosis dan difusi merupakan bagian dari transpor pasif
sehingga tidak memerlukan energi didalam prosesnya.
6. Kentang dengan larutan gula 20% mengalami osmosis lebih
banyak dari pada kentang dengan larutan gula 10%.

Daftar pustaka

Adapun Daftar Rujukan Berbagai sumber diatas, adalah sebagai berikut:

 Innenarity, S,. 2002. Fluid & Electrolytes Made Increadibly Easy.


USA : Springhouse Coorporation.
 Lakitan, B. 2001. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
 Prasaja, Y. 2012. Biologi: Kesatuan dan Keragaman Makhluk
Hidup Edisi 12. Jakarta: Salemba Teknika.
 Sulistyowati, U,. 2010. Biologi. Nganjuk : PT. Temprina Media
Grafika.
 Wirawan, K. S. 2006. Studi Transfer Massa pada Proses
Dehidrasi Osmosis Kentang (Solanum tuberosum L.). Forum
Teknik, 30(2): 99-105.

Anda mungkin juga menyukai