Anda di halaman 1dari 8

LAPORAT PRAKTIKUM

TEKANAN OSMOSIS PADA KENTANG

Disusun Oleh :
1. MAULIDIA HUMAIRAH
2. RAIHANI
3. INDA MUTIARA
4. M .RISKY
5. RAHMAT MUNANDAR
6. MISBAH

KELAS XII MIPA2


MAN 6 ACEH BESAR
2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Osmosis merupakan fenomena penting dalam sistem biologis, karena kebanyakan
membran biologis bersifat semi-permiabel. Membran semipermiabel adalah selaput pemisah
yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut di dalamnya. Secara umum,
membran tersebut permiabel terhadap air dan zat-zat kecil dan tidak bermuatan.
Osmosis merupakan perpindahan ion atau molekul dari larutan hipotonis
(konsentrasi pelarut tinggi, konsentrasi zat terlarut rendah) ke hipertonis (konsentrasi
pelarut rendah, konsentrasi zat terlarut tinggi). Pada dasarnya, osmosis termasuk peristiwa
difusi yang melewati membran semipermeabel. Suatu larutan memiliki tekanan osmotik
tertentu yang dapat diukur menggunakan osmometer.
Larutan isotonik adalah suatu larutan yang mempunyai konsentrasi zat terlarut yang
sama (tekanan osmotik yang sama) seperti larutan yang lain, sehingga tidak ada pergerakan
air. Larutan isotonik dengan larutan pada sel tidak melibatkan pergerakan jaringan molekul
yang melewati membran biologis tidak sempurna. Larutan-larutan yang tersisa dalam
kesetimbangan osmotik yang berhubungan dengan membran biologis tertentu disebut
isotonik. Ini berbeda dengan larutan – larutan iso-osmotik yang tidak melibatkan pergerakan
jaringan molekul ketika dipisahkan oleh membran semipermeabel. Sebuah larutan yang
mempunyai konsentrasi garam yang sama contohnya sel-sel tubuh yang normal dan darah.
Hal ini juga berbeda dengan larutan hipertonik ataupun larutan hipotonik. Minuman isotonik
dapat di minum untuk menggantikan fluida dan mineral yang digunakan tubuh selama
aktifitas fisik.
Larutan hipotonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih rendah
(tekanan osmotik lebih rendah) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke dalam sel.
Dengan menempatkan sel dalam lingkungan hipotonik, tekanan osmotik menyebabkan
jaringan mengalirkan air ke dalam sel, sehingga menyebabkan sel pecah dan tidak berfungsi.
Larutan hipertonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (tekanan
osmotik yang lebih tinggi) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke luar sel. Dalam
lingkungan hipertonik, tekanan osmotik menyebabkan air mengalir keluar sel. Jika cukup air
dipindahkan dengan cara ini, sitoplasma akan mempunyai konsentrasi air yang sedikit
sehingga sel tidak berfungsi lagi.

B. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui pengaruh tekanan osmotik terhadap kentang.

C. Manfaat Praktikum
Dapat memahami proses terjadinya peristiwa osmosis (perpindahan molekul dari larutan
berkonsentrasi rendah ke larutan berkonsentrasi tinggi)
BAB II
LANDASAN TEORI

Pada membran sel terikat protein yang menembus maupun yang berada di luar
permukaan. Pernyataan ini berdasarkan atas penemuan S.J Jinger dan G. Nicholson pada tahun
1972 tentang teori membran yang dikenal sebagai model mozaik fluid. Dengan melihat struktur
seperti yang disebutkan di atas, membran bukan hanya sebagai pembatas suatu sel, tetapi lebih
kompleks lagi karena membran memiliki kegunaan lain seperti berperan dalam lalu lintas keluar
masuknya sel.
Transportasi molekul yang menuruni gradien konsentrasi disebut dengan transportasi
pasif, sedangkan transportasi molekul yang melawan gradien konsentrasi disebut transportasi
aktif. Molekul-molekul yang berukuran besar dalam proses transportasinya melibatkan
pelekukan membran sel sehingga membentuk suatu vesikula. Transportasi aktif meliputi proses
pompa ATP, eksositosis, dan endositosis. Adapun transpor pasif meliputi proses difusi, osmosis,
dan difusi terbantu.
Transpor pada membran tergantung pada ukuran molekul dan konsep zat yang melewati
membran sel tersebut molekul-molekul yang berukuran kecil dapat melalui membran sel dengan
dua cara, yaitu:
 Dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, atau bisa juga
 Menuruni gradien konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi
pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran diferensial permeabel.
Contoh peristiwa osmosis adalah kentang yang dimasukkan ke dalam air garam. Osmosis
merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan
tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat yang lebih encer.
Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui
membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat
sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotic merupakan sifat koligatif, yang berarti
bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut dan bukan pada sifat zat terlarut itu
sendiri. Jika sel ditempatkan dalam larutan yang lebih pekat (hipertonik) terhadap cairan sel
mengkerut.
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Waktu : Senin, 09/09/2019
Tempat : Di LAP MIPA

B. Alat dan Bahan


Alat :
Pisau
Rol
Sendok
Timbangan
Gelas kimia
Bahan :
Kentang
Gula
Tisu
Air
3 sdm garam
1 sdm gula

C. Langkah Kerja
1. Pertama kupas kentang dengan pisau
2. Potong, kentang dengan ukuran panjangnya 4cm dan lebarnya 1 cm
3. Lalu potong kentang dengan bentuk balok ukurannya harus sama
4. Lalu celupkan kentang kedalam air gula yang gelas pertama berisi gula 3 sendok
makan,dan gelas ke 2 yang berisi air dengan gula satu sendok kecil dan gelas yg terakhir
berisi air aduadws tanpa campuran apapun
5. Lalu masukan 3 potong kentang bersamaan ketiga gelas dengan bersamaan
6. Tunngu 20 menit, dan lihat reaksi yang terjadi
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Panjang Awal Panjang Akhir


Bahan Larutan GELAS
(cm) (cm)
Gula GELAS A 4 CM 3.2 cm
KENTANG
GULA GELAS B 4 cm 2,8 cm
AIR
KENTANG GELAS C 4 CM 4 CM
AQUADES

B. Pembahasan
 Gelas A [Aquades] tidak mengalami perubahan ukurannya mengalami perubahan dari 4
x 1 cm menjadi 5,2 x 1 cm
 Gelas B [Air Gula 5% ] mengandung gula 5% mengalami pelembekan sedikit, ukurannya
juga mengalami dari 4x1 cm menjadi 5,2x1,2 cm.
 Gelas C [Air Gula 30% ] mengandung gula 30% mengalami pelembekan dan mengalami
pengapungan karena banyak mengandung gula, ukurannya juga mengalami perubahan
dari 4x1 cm menjadi 5,4x 1,3 cm.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah kami peroleh maka dapat diambil kesimpulan sebangai
berikut;
1. Semakin besar konsensentrasi larutan maka akan mengakibatkan semakin besar pula
tekanan asmosisnya, dalam hal sesuai percobaan yang kami lakukan, namun terdapat 3
hasil yang berbeda dengan teori ketika bahan di masukkan ke aquades yaitu terjadi
penambahan dan pengurangan massa.
2. Konsentrasi yang dimiliki oleh setiap jenis bahan memiliki tekanan osmosis masing
masing, pada percobaan ini terdapat perbedaan pada masing masing yang disebabkan
adanya reaksi sel yg didalamnya sehingga memiliki kemampuan osmosis sendiri sendiri
sesuai dengan konsentrasi larutan yang dimilikinya.

B. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan pada percobaan selanjutnya antara lain
diharapkan agar praktikum lebih teliti lagi pada saat pratikum tersebut dan memuaskan
hasilnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://ny14.blogspot.com/2013/01/laporan-kimia-osmosis-kentang_6748.html
http://laporanpraktikukimiai.blogspot.com/2011/08/laporan-praktikum-kimia.html
http://mahpudeen.blogspot.com/2013/09/laporan-kimia-tekanan-osmosis.html
http://www.slideshare.net/agusnurrok/laporan-praktikum-osmosis-15647432
http://badrotulkiromah.blogspot.com/2012/09/laporan-praktikum-proses-kerja-osmosis.html

Anda mungkin juga menyukai