Anda di halaman 1dari 11

PERCOBAAN SAINS CLUB

“PEMBIASAN CAHAYA”

Dalam kehidupan sehari-hari peristiwa pembiasan cahaya ini


sering kita lihat dan temui tanpa kita sadari. Seperti contoh
di atas.

PENGERTIAN:

Pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokan arah rambat


cahaya yang terjadi ketika cahaya melewati bidang batas antara
dua medium yang berbeda. Pembiasan terjadi apabila sinar
datang membentuk sudut tertentu cahaya datang tidak tegak
lurus terhadap bidang batas (sudut datang lebih kecil dari 90
derajat) terhadap bidang batas.

Cahaya sangat penting dalam kehidupan ini. Tanpa adanya


cahaya kita tidak dapat melihat segala sesuatu yang ada di
sekitar kita. Cahaya mempunyai beberapa sifat yaitu:

1. Cahaya dapat merambat lurus


2. Cahaya dapat dipantulkan
3. Cahaya dapat menembus benda bening
4. Cahaya dapat dibiaskan
5. Cahaya dapat diuraikan

Dari sifat-sifat cahaya di atas, akan mengadakan percobaan


sederhana tentang pembiasan cahaya. Jadi Pembiasan
cahaya atau refraksi adalah peristiwa membeloknya arah
rambat cahaya karena ada perbedaan medium, yaitu maksudnya
perbedaan kerapatan benda dari udara dan air, dari air ke udara
ataupun dari air ke kaca dan dari kaca ke air.
Guru menerangkan melalui media sosial tentang pentingnya
cahaya dan apa sifat-sifat dari cahaya dan manfaatmya dalam
kehidupan ini.

BAHAN-BAHANNYA:

Setelah itu kita siapkan bahan-bahan yang digunakan dalam


percobaan ini yaitu:

 Gelas plastik
 Pensil atau penggaris
 Air

(Semua bahan-bahan dapat disediakan oleh anak-anak dengan


bantuan orang tua, karena bahan-bahan percobaan ini hanya
perlengkapan sekolah yang dimiliki oleh anak-anak)

CARA KERJA:

 Pensil atau penggaris kita taruh di dalam gelas plastik.


 Kita amati bahwa pensil atau penggaris tersebut masih
lurus.
 Kemudian kita tuang air ke dalam gelas yang ada pensilnya
atau penggaris di dalamnya.
 Saat kita tuang air pelan-pelan, pensil atau penggaris tadi
tampak mulai membengkok atau patah.
 Jadi untuk membuat pensil ataupun penggaris patah, kita
tak perlu mengeluarkan tenaga hanya dengan gelas dan air
maka pensil atau penggaris tersebut tampak patah.

HASIL PERCOBAAN:

– UNTUK ANAK-ANAK: Percobaan ini memperlihatkan bahwa


benda atau medium yang ada di sekitar kita mempengaruhi
cahaya yang ada, sehingga mata kita melihat segala sesuatu
nampak berbeda dengan aslinya. Anak-anak sangat senang karena
merasa seperti bermain sulap.

– UNTUK ORANG TUA: Kegiatan bersama anak-anak selama masa


pandemi dapat dijalani dengan riang gembira. Orang tua tetap
membimbing anak dalam percobaan ini karena anak-anak TK masih
perlu banyak bantuan dan bimbingan dari orang tuanya untuk bisa
memahami adanya cahaya yang membelok melalui benda yang
tidak sama kerapatannya.
Pembiasan cahaya adalah peristiwa penyimpangan atau
pembelokan cahaya karena melalui dua medium yang berbeda
kerapatan optiknya.

Alat dan bahan yang dibutuhkan diantaranya:


- Gelas bening (plastik/kaca)
- Pensil / kayu
-Minyak Goreng
-Air mineral

Langkah-langkah percobaan :
1. Masukkan 3/4 air dan pensil ke dalam gelas A
2. Masukkan 3/4 minyak goreng dan pensil ke dalam gelas B
3. Masukkan  minyak goreng dan air kemudian pensil ke dalam
gelas C
4. Amati apa yang terjadi pada pensil

Ketika mengamati ketiga gelas dari percobaan wajah mereka


bertanya-tanya, "kok bisa ya pensil ini terlihat patah?? kenapa bu
alasannya?"

Saya mulai mencoba menjawab rasa penasaran mereka:


"Sebuah pensil terlihat patah atau bengkok ketika dimasukkan ke
dalam gelas berisi air. Ketika pensil itu ditarik keluar, pensil
tetap lurus dan tidak patah. "Sihir" apa yang terjadi dalam
peristiwa ini? Dalam kesempatan ini, kita akan sedikit
mengungkap rahasia dibalik peristiwa itu."

Jawabannya KARENA ADANYA PEMBIASAN CAHAYA "YANG


DITANGKAP PENSIL" OLEH BIDANG BATAS ANTARA UDARA
DAN AIR. Penjelasannya sebagai berikut: Sebuah benda akan
dapat kita lihat jika benda tersebut memancarkan cahaya ke
mata kita. Cahaya itu bisa berasal dari dirinya sendiri atau
pantulan cahaya dari benda selainnya. Nah, pensil yang sedang
kita bahas ini menangkap cahaya dari luar dirinya lalu
memantulkannya ke mata kita. Namun, jangan lupa cahaya yang
ditangkap oleh seluruh permukaan pensil ini mengikuti hukum dari
pembiasan cahaya diatas, yaitu dibelokkan jika masuk kedalam
bidang batas dua medium yang berbeda. Dengan sebab inilah,
pensil yang telah menangkap dan memantulkan cahayanya ke mata
kita menjadi terlihat bengkok sedangkan secara nyata hal itu
tidak terjadi. Bayangkan jika disekitar pensil tidak ada sumber
cahaya, apakah pensil masih terlihat bengkok?
SEPERTI PATAH DALAM AIR

(Prinsip Hukum Pembiasan Cahaya)

Seperti yang diketahui, jika sebatang pensil, sedotan atau benda-


benda padat berbentuk batangan seperti sendok, kayu, logam,
dan sebagainya dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air, maka
akan terlihat seolah-olah patah atau bengkok seperti yang
terlihat pada gambar berikut.

Bagaimana fenomena tersebut bisa terjadi? 


Yuk paparkan dengan menggunakan konsep fisika! Peristiwa
batang pensil yang tampak seolah-olah patah dan bengkok jika
dimasukkan ke dalam gelas berisi air merupakan salah satu ilusi
optik yang dapat dijelaskan dengan menggunakan prinsip
pembiasan cahaya dan komponen-komponennya seperti hukum
Snellius dan indeks bias.
Sebelumnya, apa itu cahaya?
Oke, mari kita bahas dari awal. Cahaya adalah energi berbentuk
gelombang elektromagnetik yang kasat mata dengan panjang
gelombang sekitar 380-750nm. Cahaya sendiri mempunyai
beberapa sifat antara lain:
1. Cahaya merambat lurus
2. Cahaya dapat dipantulkan
3. Cahaya dapat dibiaskan
4. Cahaya dapat diuraikan
5. Cahaya dapat menembus benda bening

Yang akan kita bahas kali ini adalah satu sifat cahaya yaitu
cahaya dapat dibiaskan (pembiasan cahaya) dalam suatu
fenomena yang berkaitan.

Lalu, Apa yang dimaksud pembiasan cahaya?


Sebagai gelombang elektromagnetik, cahaya akan dipantulkan
atau dibiaskan ketika melewati bidang batas antar dua medium.
Ketika cahaya dari udara melewati bidang batas antara air dan
udara, maka sebagian kecil dari cahaya akan dipantulkan dan
sisanya akan diteruskan.

Perbedaan kerapatan optik (indeks bias) antara udara dan air,


maka arah berkas cahaya yang datang dari udara tidak akan sama
dengan arah berkas cahaya di dalam air.

Karena hal tersebut, maka cahaya akan dibelokkan. Peristiwa


inilah yang disebut pembiasan cahaya. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pembiasan atau difraksi cahaya adalah
peristiwa pembelokan arah cahaya ketika melewati bidang batas
antara dua medium yang memiliki perbedaan kerapatan optik atau
indeks biasnya.

Indeks bias 
Indeks bias adalah perbandingan kelajuan cahaya di udara dengan
kelajuan cahaya di dalam zat tersebut. Semakn besar indeks bias
suatu zat maka semakin semakin besar cahaya yang akan
dibelokkan. Besarnya pembiasan juga bergantung pada panjang
gelombang cahaya.  Pembiasan cahaya terjadi karena perbedaan
kecapatan cahaya pada setiap medium.

Syarat terjadinya proses pembiasan cahaya:


• Cahaya merambat melalui dua medium yang memiliki perbedaan
kerapatan optic
• Cahaya yang datang dari medium yang lebih rapat menuju
medium yang kurang rapat
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa fenomena yang
akan dibahas ini menggunakan prinsip hukum Snellius. Seberkas
cahaya yang melewati batas dua medium akan dibiaskan
mendekati garis normal. Berarti, sudut datang lebih besar
daripada sudut bias. 

Sudut datang adalah sudut yang dibentuk oleh sinar datang


dengan garis normal permukaan, sedangkan sudut bias adalah
sudut yang dibentuk oleh sinar bias dengan garis normal.

Sebelum penjelasn lebih lanjut, mungkin ada pertanyaan


tentang apa itu garis normal?
Ya, saya akan menjelaskan terlebih dahulu bahwa garis normal
adalah garis khayal yang tegak lurus dengan permukaan benda
penghalang yang dibentur oleh berkas cahaya.

Willebord Snelius melakukan eksperimen pada tahun 1621 dan


menemukan adanya hubungan antara sinar datang, sudut datang,
dengan sinar bias dan sudut bias yang diberikan nama hukum
Snellius atau yang lebih dikenal dengan hukum pembiasan cahaya.
Bunyi hukum pembiasan cahaya atau hukum snellius ini adalah
sebagai berikut.
• Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak dalam satu
bidang datar
• Perbandingan sinus sudut datang  dengan sinus sudut bias pada
dua medium yang berbeda merupakan bilangan tetap yang
disebut indeks bias.

Nah, Mengapa bisa pensil tampak seolah patah di gelas yang


berisi air, kak?
Ketika sebagian batang pensil tercelup ke dalam gelas kaca yang
berisi air, maka sinar datang yang berasal dari batang pensil yang
tercelup tersebut akan melewati tiga medium, yaitu air, kaca
(gelas), dan udara hingga akhirnya sampai ke mata kita sebagai
pengamat.

Perhatikan ilustrasi berikut!

Sinar datang 1 berasal dari ujung pensil yang tercelup air akan
merambat melalui medium air dan mencapai medium kaca dan
dibiaskan mendekati garis normal karena indeks bias kaca lebih
besar dari indeks bias air sehingga kerapatan optik kaca lebih
besar daripada air. Lalu, sinar cahaya bergerak menuju udara
akan dibiaskan menjauhi garis normal dan menghasilkan sinar bias
1.

Sinar bias 1 ini mencapai mata kita. Hal yang sama juga berlaku
untuk sinar datang 2 dan sinar bias 2. Kemudian, perpanjangan
sinar bias 1 dan sinar bias 2 ini akan berpotongan di suatu titik,
dan di titik inilah akan terbentuk bayangan semu dari batang
pensil yang dimasukkan ke dalam gelas berisi air.

Bayangan semu ini terletak tidak tepat atau sedikit bergeser


dari posisi benda aslinya, maka oleh mata kita akan tampak seolah
batang pensil itu patah dan bengkok. Begitulah fenomena
tersebut terpaparkan berdasar konsep fisika hukum Snellius
atau hukum pembiasan cahaya.

Referensi

https://www.ilmiahku.com/2019/12/pensil-terlihat-seperti-
patah-dalam-air.html

https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/percobaan-
sains-club-tentang-pembiasan-cahaya/

http://yi2ncokiyute.blogspot.com/2014/02/praktikum-lagi-
pembiasan-cahaya.html

Anda mungkin juga menyukai