Sinar datang, sinar bias serta garis normal, terletak pada satu
bidang datar yang sama “segaris”.
n
Dengan:
n = Indeks Bias Mutlak Medium
c = Cepat Rambat Cahaya di Ruang Hampa
(3 × 108 m/s)
v = Cepat Rambat Cahaya pada Medium.
Contoh Soal :
Seberkas cahaya merambat dari udara ke dalam air. Bila diketahui
indeks bias udara (n udara ) 1,00 , dan indeks bias aiar (n air ) 1,33, dan
cepat rambat cahaya dalam ruang hampa (c) 3 x 108 m/s. tentukan
kecepatan rambat cahaya dalam udara dan dalam air!
Penyelesaian :
Diketahui : n udara = 1,00
n air = 1,33
C = 3 x 108 m/s
Ditanya : a) C udara?
b) C air ?
Jawab :
Tabel Indeks Bias Mutlak
Berbagai Medium
Medium Indeks Bias
Ruang hampa
1,0000
Udara
1,0003
Air
1,3300
Gliserin
1,4700
Kaca kerona
1,5200
Kristal kuarsa
1,5400
Kaca flinta
1,6200
Batu nilam
1,7600
Intan 2,4200
Contoh Fenomena Pembiasan
Cahaya dalam Kehidupan Sehari-hari
1.Sedotan Yang Tercelup Air Sebagian Tampak Membengkok
Sedotan atau pensil yang sebagian batangnya tercelup di dalam air
akan tampak bengkok jika dilihat dari luar. Hal ini disebabkan
cahaya datang dari udara (kurang rapat) menuju air (lebih rapat)
akan dibiaskan menjauhi garis normal. proses pembiasan
cahaya berlangsung di dalam gelas.
Sehingga jika dilihat dari luar gelas, batang sedotan tampak
bengkok karena tidak berada di titik sebenarnya (garis normal).
Selain sedotan batang pensil, pulpen, spidol yang dimasukkan ke
dalam gelas berisi air juga akan terlihat bengkok jika dilihat dari luar
gelas.
4. Terjadinya Pelangi
Jika hujan turun disertai panas biasanya akan terlihat
pelangi. Terjadinya pelangi disebabkan dispersi cahaya matahari
yang bersifat polikromatik menjadi cahaya monokromatik
dibiaskan oleh tetesan air. Proses pembiasan ini berlangsung
di dalam atmosfer. Cahaya matahari yang dibiaskan oleh
tetesan air menyebabkan warna-warna cahaya matahari
menjadi terpisah.
5. Bintang Terlihat Lebih Dekat Dari Posisi Sebenarnya
Pada malam hari yang cerah kita dapat melihat ribuan bintang
yang menghiasi langit. Bintang yang terlihat tampak lebih dekat
dari bumi dari posisi sebenarnya. Hal ini disebabkan cahaya
datang dari ruang hampa udara di ruang angkasa (kurang rapat)
menuju atmosfer bumi (lebih rapat) akan dibiaskan mendekati
garis normal. Proses pembiasan cahaya berlangsung di atmosfer
bumi.Sehingga bintang di langit akan terlihat lebih dekat dari
posisi sebenarnya jika dilihat dari bumi