Anda di halaman 1dari 13

PEMBIASAN CAHAYA

ALMA DISYA FARELIN


BERDO FALAGUNA
FEBRI ARIANTO
IMAM ARDHI SALAM
M. ALMALIK ALEM
PRIMATAMA FIL-ARDHI HANIF
A. PENGERTIAN PEMBIASAN CAHAYA
Pembiasan cahaya merupakan pembelokan cahaya
ketika berkas cahaya melewati bidang batas dua medium
yang berbeda indeks biasnya.

Indeks bias mutlak suatu bahan ialah perbandingan


kecepatan cahaya di ruang hampa dengan kecepatan
cahaya di bahan tersebut.

Indeks bias relatif merupakan perbandingan indeks bias


dua medium berbeda. Indeks bias relatif medium kedua
terhadap medium pertama ialah perbandingan indeks
bias antara medium kedua dengan indeks bias medium
pertama. Pembiasan cahaya menyebabkan kedalaman
semu dan pemantulan sempurna.
SYARAT - SYARAT TERJADINYA
PROSES PEMBIASAN CAHAYA
 Cahaya merambat melalui dua medium yang memiliki
perbedaan kerapatan optik, misalnya udara dengan air, udara
dengan kaca, air dengan kaca, dan sebagainya.

 Cahaya yang datang harus miring pada batas dua medium,


karena jika tegak lurus maka tidak akan mengalami proses
pembiasan.

 Cahaya yang datang dari medium lebih rapat menuju medium


kurang rapat (ex. kaca ke udara) harus menghasilkan sudut
bias lebih kecil dari 90°. Hal ini karena jika sinar bias sama
dengan 90° maka cahaya tidak akan memasuki medium
kedua. Sedangkan jika sudut bias lebih besar dari 90° maka
akan terjadi peristiwa pemantulan sempurna.
HUKUM PEMBIASAN CAHAYA
Seorang ilmuwan Belanda bernama Willebrord Snellius
melakukan eksperimen untuk mencari tahu hubungan antara
sudut datang dengan sudut bias. Hasil eksperimen ini
menghasilkan hukum Snellius yang berbunyi :

 Sinar datang, sinar bias serta garis normal, terletak pada satu
bidang datar yang sama “segaris”.

 Apabila sinar “cahaya” datang dari medium kurang rapat


menuju medium yang lebih rapat dibiaskan mendekati garis
normal, sementara sinar “cahaya” yang datang dari medium
lebih rapat menuju medium kurang rapat dibiaskan menjauhi
garis normal, hasil pembagian dari sinus sudut datang dengan
sinus sudut bias merupakan bilangan tetap dan disebut
indeks bias.
Jadi, Hukum pembiasan cahaya dapat dituliskan sebagai
berikut :

 Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada


satu bidang datar dan ketiganya berpotongan di satu
titik.

 Sinar datang dari medium kurang rapat menuju


medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal.

 Sinar datang dari medium lebih rapat menuju medium


kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal.

 Sinar datang tegak lurus batas dua medium, tidak


dibiaskan melainkan diteruskan.
ARAH PEMBIASAN CAHAYA

 MENDEKATI GARIS NORMAL


Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya
merambat dari medium optik kurang rapat ke medium
optik lebih rapat, contohnya cahaya merambat dari
udara ke dalam air.

 MENJAUHI GARIS NORMAL


Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal bila cahaya
merambat dari medium optik lebih rapat ke medium
optik kurang rapat, contohnya cahaya merambat dari
dalam air ke udara.
RUMUS PEMBIASAN CAHAYA

Secara matematis, rumus indeks bias mutlak


dituliskan sebagai berikut.

 
n

Dengan:
 n = Indeks Bias Mutlak Medium
 c = Cepat Rambat Cahaya di Ruang Hampa
(3 × 108 m/s)
 v = Cepat Rambat Cahaya pada Medium.
Contoh Soal :
Seberkas cahaya merambat dari udara ke dalam air. Bila diketahui
indeks bias udara (n udara ) 1,00 , dan indeks bias aiar (n air ) 1,33, dan
cepat rambat cahaya dalam ruang hampa (c) 3 x 108 m/s. tentukan
kecepatan rambat cahaya dalam udara dan dalam air!

Penyelesaian :
Diketahui : n udara = 1,00
                   n air     = 1,33
                   C          = 3 x 108 m/s
Ditanya : a) C udara?
b) C air ?
Jawab :
Tabel Indeks Bias Mutlak
Berbagai Medium
Medium Indeks Bias

Ruang hampa
1,0000

Udara
1,0003

Air
1,3300

Gliserin
1,4700

Kaca kerona
1,5200

Kristal kuarsa
1,5400

Kaca flinta
1,6200

Batu nilam
1,7600

Intan 2,4200
Contoh Fenomena Pembiasan
Cahaya dalam Kehidupan Sehari-hari
1.Sedotan Yang Tercelup Air Sebagian Tampak Membengkok
Sedotan atau pensil yang sebagian batangnya tercelup di dalam air
akan tampak bengkok jika dilihat dari luar. Hal ini disebabkan
cahaya datang dari udara (kurang rapat) menuju air (lebih rapat)
akan dibiaskan menjauhi garis normal. proses pembiasan
cahaya berlangsung di dalam gelas.
Sehingga jika dilihat dari luar gelas, batang sedotan tampak
bengkok karena tidak berada di titik sebenarnya (garis normal).
Selain sedotan batang pensil, pulpen, spidol yang dimasukkan ke
dalam gelas berisi air juga akan terlihat bengkok jika dilihat dari luar
gelas.

2.Dasar Kolam Tampak Dangkal


Dasar kolam akan terlihat dangkal jika dilihat dari darat. Hal ini
disebabkan cahaya datang dari udara (kurang rapat) menuju air
(lebih rapat) akan dibiaskan menjauhi garis normal. Proses
pembiasan cahaya berlangsung di dalam kolam.Sehingga yang
terlihat sebagai dasar kolam merupakan bayangan dasar kolam
3. Berlian Dan Intan Tampak Berkilauan
Cahaya yang masuk ke dalam intan maupun berlian
mengalami beberapa kali proses pembiasan oleh permukaan
intan maupun permukaan berlian tersebut. Hal ini disebabkan
indeks bias intan yang besar yaitu 2.417 dan sudut kritis intan
kecil hanya 24°.

4. Terjadinya Pelangi
Jika hujan turun disertai panas biasanya akan terlihat
pelangi. Terjadinya pelangi disebabkan dispersi cahaya matahari
yang bersifat polikromatik menjadi cahaya monokromatik
dibiaskan oleh tetesan air. Proses pembiasan ini berlangsung
di dalam atmosfer. Cahaya matahari yang dibiaskan oleh
tetesan air menyebabkan warna-warna cahaya matahari
menjadi terpisah.
5. Bintang Terlihat Lebih Dekat Dari Posisi Sebenarnya
Pada malam hari yang cerah kita dapat melihat ribuan bintang
yang menghiasi langit. Bintang yang terlihat tampak lebih dekat
dari bumi dari posisi sebenarnya. Hal ini disebabkan cahaya
datang dari ruang hampa udara di ruang angkasa (kurang rapat)
menuju atmosfer bumi (lebih rapat) akan dibiaskan mendekati
garis normal. Proses pembiasan cahaya berlangsung di atmosfer
bumi.Sehingga bintang di langit akan terlihat lebih dekat dari
posisi sebenarnya jika dilihat dari bumi

Masing – masing warna dibiaskan dengan sudut bias yang


berbeda sehingga masing – masing warna akan terpisah.
Cahaya merah pertama dibiaskan karena frekuensi cahaya
merah paling rendah dan memilki panjang gelombang paling
besar di antara ketujuh warna pelangi. Sedangkan cahaya
ungu menjadi yang terakhir dibiaskan karena frekuensi
cahaya ungu paling tinggi dan gelombang cahaya ungu
paling pendek.

Anda mungkin juga menyukai