Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI SERAT

OPTIK PROPAGASI CAHAYA

Disusun oleh :
NAMA : NICO ABEDNEGO SEBAYANG

NIM 2205211024

KELAS : TRJT - 4D

KELOMPOK : 3 ( TIGA )

PRODI TEKNOLOGI REKAYASA JARINGAN TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

TAHUN AJARAN 2023/2024


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................................


I. TUJUAN PERCOBAAN..............................................................................................
II. DASAR TEORI ...........................................................................................................
III. PERALATAN DAN BAHAN ...................................................................................
IV. LANGKAH PERCOBAAN.......................................................................................
VI. ANALISA DATA .......................................................................................................
VII. KESIMPULAN .........................................................................................................
VIII. DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................
IX. LAMPIRAN.................................................................................................................
I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan pembuatan laporan ini antara lain sebagai berikut:
1. Memahami pembiasan cahaya dari medium padat ke medium yang lebih tipis.
2. Mengetahui sudut kritis pada pembiasan cahaya tersebut.
II. DASAR TEORI
Propagasi Gelombang Cahaya
Istilah propagasi pada dasarnya mengacu pada gerak atau pergerakan sesuatu, khususnya
gelombang, dari satu lokasi ke lokasi lain. Oleh karena itu, perambatan gelombang cahaya
pada dasarnya mengacu pada cara cahaya – yang diamati sebagai gelombang elektromagnetik
– merambat melalui media yang berbeda. Hal ini dapat terjadi melalui ruang hampa seperti
luar angkasa, atau media yang lebih padat seperti udara atau air.
Konsep perambatan gelombang menjadi lebih mudah dipahami setelah kita memahami
bahwa cahaya cenderung mentransfer energi dari satu tempat ke tempat lain. Perpindahan
energi ini biasanya paling efisien dan paling lurus bila terjadi dalam medium yang seragam.
Namun, penting untuk dipahami bahwa ketika perambatan cahaya terjadi pada medium
yang berbeda, prinsip-prinsip tertentu ikut berperan yang mungkin menyebabkan pemantulan,
pembiasan, atau difraksi cahaya. Fenomena ini bertanggung jawab atas banyak ilusi optik dan
fenomena terkait cahaya yang Anda alami dalam kehidupan sehari-hari.
Prinsip Perambatan Cahaya
Prinsip perambatan cahaya mengatur dan menjelaskan tindakan cahaya saat melintasi
beragam material. Berikut adalah beberapa prinsip utama yang perlu diingat:
 Perambatan Lurus : Ketika cahaya merambat melalui medium seragam, cahaya
merambat lurus. Prinsip ini dikenal sebagai propagasi bujursangkar.
 Pemantulan dan Pembiasan : Ketika gelombang cahaya mengalami perubahan
medium, gelombang tersebut dapat dipantulkan kembali ke medium pertama, atau
dibiaskan (yaitu ditransmisikan dan dibelokkan) ke medium baru.
 Difraksi dan Interferensi : Gelombang cahaya juga dapat merambat ke daerah
bayangan ketika melewati celah sempit (difraksi) atau superposisi sehingga
menghasilkan pita terang dan gelap (interferensi).
Perilaku cahaya saat merambat dapat dipahami lebih lanjut dengan bantuan dua hukum
penting – hukum pemantulan dan pembiasan. Hukum pemantulan menyatakan bahwa sudut
datang sama dengan sudut pantul. Hukum pembiasan, juga dikenal sebagai hukum Snell,
dapat ditulis sebagai 𝑛₁𝑠𝑖𝑛𝜃₁ = 𝑛₂𝑠𝑖𝑛𝜃₂ .
Sifat dan Perambatan Cahaya
Dalam hal perambatan cahaya, perilaku cahaya sering diklasifikasikan menjadi dua
kategori: seperti partikel dan seperti gelombang. Sifat seperti partikel terlihat saat cahaya
dipancarkan atau diserap, sedangkan sifat seperti gelombang terlihat saat cahaya merambat.
Sebagai gelombang, cahaya berperilaku sebagai osilasi yang bergerak melalui ruang.
Osilasi ini terdiri dari medan listrik dan magnet, yang berosilasi tegak lurus satu sama lain
serta terhadap arah rambat cahaya. Kecepatan perjalanan gelombang ini dikenal sebagai
kecepatan cahaya, dilambangkan dengan 'c' dan kira-kira 3 x 10 m/s⁸ dalam ruang hampa.
Selain itu, gelombang cahaya dapat digambarkan berdasarkan panjang gelombang dan
frekuensinya. Panjang gelombang, diwakili oleh huruf Yunani lambdaλ, adalah jarak
pengulangan bentuk gelombang. Frekuensi, dilambangkan dengan huruf Yunani 𝑛𝑢𝑣 adalah
jumlah siklus gelombang yang melewati suatu titik per satuan waktu. Mereka berbanding
terbalik melalui persamaan 𝑐 = 𝑣𝜆
Contoh Propagasi Cahaya Beranotasi
 Prinsip-prinsip perambatan cahaya berperan dalam banyak fenomena sehari-hari.
Berikut adalah beberapa contoh kehidupan nyata:
 Refleksi : Saat Anda bercermin, Anda melihat cahaya yang dipantulkan kembali
dari wajah Anda, mengenai cermin, dan kemudian dipantulkan kembali ke mata
Anda. Ini adalah contoh langsung dari hukum refleksi.
 Pembiasan : Pensil yang dimasukkan ke dalam segelas air akan tampak “patah” di
permukaan air. Hal ini disebabkan oleh pembiasan cahaya saat bergerak antara
udara, kaca, dan air.
Contoh-contoh ini menggambarkan berbagai prinsip perambatan cahaya dan memberi
Anda gambaran konkret tentang bagaimana cahaya berperilaku ketika berinteraksi dengan
material yang berbeda.
III. PERALATAN DAN BAHAN
PERALATAN:
 Wadah pengalir air ( botol bekas )
 Wadah penyimpanan air
 Laser pointer
BAHAN:
 Detol antiseptik
 Air secukupnya
IV. LANGKAH PERCOBAAN
Berikut adalah langkah - langkahnya :
1. Campurkan detol antiseptik dan air pada wadah.
2. Tuangkan air pada wadah mengalir.
3. lalu sinari dengan laser tepat pada lubang air mengalir.
V. ANALISA DATA
Pada video tersebut air yang mengalir pada wadah akan mengikuti warna laser sesuai
dengan aliran yang mengalir peristiwa ini di sebut juga dengan pembiasan cahaya. Pembiasan
cahaya adalah suatu peristiwa atau fenomena dimana cahaya berubaha arah saat melewati
permukaan antar dua media yang berbeda seperti udara dan air, hal ini terjadi karena
kecapatan cahaya berbeda di kedua media tersebut.
Fenomena pembiasan terjadi karena perbedaan indeks bias antara udara dan campuran air
detol, ketika cahaya melewati permukaan campuran air dan detol ia memasuki medium yang
memiliki indeks bias yang lebih besar daripada medium aslinya yaitu udara, hal ini
menyebabkan cahaya membelok atau terbias dari jalur aslinya. Besarnya pembiasan akan
tergantung pada perbedaaan indeks bias antara dua media dan sudut datang cahaya terhadap
permukaan antara keduanya.
VII. KESIMPULAN
Dari video praktek propagasi cahaya tersebut dapat di simpulkan bahwa air yang
mengalir padah wadah pengalir akan mengikuti cahaya laser sesuai dengan arah aliran yang
mengalir peristiwa ini lah yang disebut dengan pembiasan cahaya pada air yang mengalir.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
- https://www.studysmarter.co.uk/explanations/wave-optics/propagation-of-light
- https://id.scribd.com/presentation/523670222/Modul-2-Propagasi-Cahaya
- https://www.sciencedirect.com/topics/engineering/light-propagation
- https://youtu.be/VoSACwXx1D0?si=LwP4JvKBxloKBvIH
IX. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai