D
I
S
U
S
U
N
OLEH
RIFQA TAZKIAH
VIII 5
GURU PEMBIMBING
IRMA WATI, S.Pd
Nabi Ayub as adalah putra Ishak bin Ibrahim as. Jadi Nabi Ayub as
adalah salah satu cucu Nabi Ishak, putra Nabi Ibrahim. Nabi Ayub as
adalah orang yang kaya raya, hartanya berlimpah ruah, dan ternaknya tak
terbilang jumlahnya. Ia hidup makmur dan sejahtera. Walau kaya raya, ia
tetap tekun beribadah kepada Allah swt.
Nabi Ayub as gemar berbuat kebajikan, suka menolong orang yang
menderita, terlebih dari golongan fakir miskin. Para malaikat terkagum-
kagum dan selalu membicarakan ketaatan dan keikhlasan Nabi Ayub
dalam beribadah kepada Allah.
Setan merasa iri dan ingin menjerumuskan Nabi Ayub as agar
menjadi orang yang tidak sabar dan celaka.
Pertama setan mencoba sendiri menggoda Nabi Ayub as agar
tersesat dan tidak mau bersyukur kepada Allah. Iri hati hati semakin
memuncak untuk menyesatkan Nabi Ayub as. Namun keimanan Nabi
Ayub as tak tergoyahkan.
Setan beranggapan, bahwa ketaatan Nabi Ayub semata-mata takut
kehilangan kenikmatan yang diberikan Allah kepadanya. Andaikata ia
terkena musibah, kehilangan harta benda, anak-anak dan istrinya, belum
tentu ia akan taat dan ikhlas menyembah Allah.
Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa Nabi Ayub memiliki harta
melimpah ribuan ternak, ladang luas, tanaman siap panen, dan perhiasan
yang bertumpuk. Semua harta itu semakin mendekatkan Nabi Ayub as
kepada Tuhannya. Ia senantiasa beramal salih dan menyedekahkan
sebagian harta kekayaannya. Melihat kekayaan dan kesalihan Nabi Ayub
itu, setan mencurigai motif keimanan Nabi Ayub kepada Allah karena
ingin mempertahankan hartanya. Kemudian setan berupaya untuk
membinasakan harta bendadan binatang ternak, serta anak-anaknya
meninggal dunia. Nabi Ayub mendapat cobaan, yaitu semua harta benda
musnah. Nabi Ayub as menjadikannya orang miskin. Tetapi rupanya Nabi
Ayub tetap menjadi seorang yang tabah dan sabar, walaupun seluruh
harta kekayaannya menjadi sirna dan musnah
Setan mencari jalan lain untuk menggoyahkan iman Nabi Ayub
as. Setan membinasakan keturunan, dan rumah Nabi Ayub as. Setan
merobohkan tempat tinggal anak-anak Nabi Ayub as dan para
pembantunya. Mereka mati tertimbun reruntuhan bangunannya. Namun
Nabi Ayub tetap tabah, tidak mengeluh, dan senantiasa berzikir kepada
Allah memohon perlindungan-Nya.
Firman Allah:
Artinya: Dan ingatlah akan hamba Kami Ayub ketika dia menyeru
Tuhannya, “Sesungguhnya aku diganggu setan dengan penderitaan dan
bencana.” (Q.S. Sad/38: 41).
Setelah lulus dari cobaan, Nabi Ayub as dan istrinya kembali hidup
normal. Mereka dikaruniai beberapa anak yang beriman. Salah satu putra
yang bernama Basyar terpilih meneruskan dakwah ayahnya. Dalam Al-
Qur’an dua kali disebutkan nama Zulkifli. Itu tidak lain adalah Basyar
sendiri. Menurut sebuah riwayat yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad,
Ibnu Abi Hatim, Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas, dia mendapat kenikmatan
selama 70 tahun, dia mendapat ujian berupa sakit selama 7 tahun, 7
bulan, 7 hari.
KISAH TELADAN NABI YUNUS
UNTUK ANDA YANG SUKA PUTUS ASA