Anda di halaman 1dari 12

KLIPING AGAMA ISLAM

Nama:Ananda Oktaviani Harmanto


Kelas:8D
No:06
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim, Assallamu’alaikum,warahmatullahi Waba


rakatuh,
Alhamdulillahirabil ‘alamin, puji dan syukur pada Allah Subhanahu WaaTa’ala, serta
pada junjunan kita Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam,dimana atas
berkat rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan tugas kliping ini,
yang merupakan tugas akhir menjelang sebagai kelengkapan tugas sekolah Pendidikan
Agama Islam.P e n u l i s b e r h a r a p k l i p i n g i n i d a p a t b e r m a n f a a t b a g i s i a p a
saja yang m e m b a c a n y a d a n d i p e r g u n a k a n d e n g a n s e b a i k -
b a i k n y a . S e r t a p e n u l i s mengharapkan pembaca dapat memaklumi
kesalahan dalam penyusunan dan keterbatasan dalam kliping ini.Tak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada guru Pendidikan A g a m a I s l a m ( B u
Nursilowati) atas bimbingan dan pengarahan ilmu pengetahuan Agama
y a n g sangat bermanfaat dalam penyusunan kliping ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sleman, Januari 2019

Penulis

Ananda Oktaviani Harmanto

Pesan:
Cintailah ayah dan ibu mu jika kamu ingin dicintai ayah dan ibumu. Dan cintailah
saudaramu , adikmu , kakakmu. Dan yang terutama adalah Allah SWT dan
rosulnya. Jika anda ingin selamat di akherat anda harus rajin beribadah, misal:
sholat 5 waktu , pengajian , membaca qur’an ,dll.
Jika kamu berfikir kapan terjadinya kiamat. Hanya Allah SWT-lah yang tahu ,
makanya jika kamu ingin selamat, rajinlah beribadah!
Membaca kisah Nabi Ayub as, maka kita akan terkagum-kagum dengan
ketakwaannya yang tinggi, Ia menyayangi orang-orang miskin, memelihara
janda-janda dan anak-anak yatim, serta menghormati tamu. Ia juga
menyeru kepada kaumnya supaya menyembah kepada Allah Swt.
Allah Swt Berfirman dalam Al-Quran surat An-Nisa’ ayat 163 :
” Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana
Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang
kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim,
Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan
Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.”
Para ulama tafsir dan tarikh meriwayatkan bahwa nabi Ayub as adalah
orang kaya yang banyak hartanya, kekayaannya meliputi, unta-unta yang
sehat, hamba sahaya, ternak, dan tanah-tanah yang luas di daerah Batsinah
dari Negeri Hauran.

Musibah yang Menimpa Nabi Ayub


Nabi Ayub as, dikenal mempunyai banyak anak, tapi kemudian Allah
memberi ujian dengan memusnahkan harta kekayaannya. Selain hartanya
yang Allah uji, Ia terkena bermacam-macam penyakit, sampai tidak ada
anggota tubuhnya yang utuh, kecuali jantung/hati dan lidahnya yang selalu
berzikir kepada Allah Azza wa Jalla .
Namun demikian dia tetap bersabar dan berzikir kepada Allah malamdan
siang , pagi dan sore. Penyakitnya yang diderita nabi Ayub berlangsung
lama, sehingga ia dijauhi oleh teman-temannya dan diasingkan dari
negerinya.
Tidak ada seorangpun yang menjenguknnya, kecuali istrinya yang
menungguinya dengan setia dan penuh kasih sayang. Hal ini tidak
lain karena istrinya selalu ingat kebaikan-kebaikan yang nabi Ayub
lakukan kepadanya. Istri nabi Ayub selalu bolak-balik menemui nabi Ayub,
untuk membantu memenuhi segala keperluannya
Pada suatu hari, lemahlah keadaan istrinya dan berkuranglah hartanya,
sehingga ia terpaksa bekerja pada orang lain dengan mendapat upah,
untuk memberi makan Ayub dan menolongnya. Istrinya tetap bersabar,
kendati mereka telah kehilangan harta dan anak, di tambah lagi dengan
musibah yang menimpa suaminya, sehingga ia harus bekerja pada orang
lain.
Kesabaran Luar Biasa
Semua ujian ini menjadikan Nabi Ayub semakin bertambah kesabaran.
Harapan, pujian dan rasa syukur Nabi Ayub kepada Allah, akhirnya dibuat
perumpamaan bagi-bagi orang-orang yang sabar seperti kesabaran nabi
Ayub as, dan juga dibuat perumpamaan orang yang mengalami macam-
macam cobaan seperti cobaan Ayub.
Para ulama berbeda pendapat mengenai masa cobaannya, ada yang
mengatakan 3 tahun dan ada yang mengatakan 7 tahun beberapa bulan,
dan ada yang mengatakan 18 tahun.
Diriwayatkan kepada istrinya berkata: “Hai Ayub, seandainya engkau
berdoa kepada Tuhanmu , niscaya Dia akan membebaskanmu. “Ayub
menjawab: “Aku telah hidup 70 tahun dalam keadaan sehat, sedang itu
sangat sedikit bagi Allah jika aku bersabar untuknya 70 tahun.
Diriwayatkan pula bahwa setiap ditimpa musibah ia mengucapkan:
“YaAllah, Engkau yang mengambil dan Engkau yang memberi.”
Ahli-ahli sejarah telah meriwayatkan kisah nabi Ayub yang bahannya
diambil dari kitab Ayub, dan juga dari tafsir Yahudi terhadap Taurat yang
bernama Hajadah . Bahan tersebut tidak dipakai oleh ulama Islam yang
bisa dipercaya, lantaran banyaknya campuran di dalamnya dan banyak
riwayat selundupan.
Sebagian ahli tafsir telah mengkritik macam bencana yang menimpa Ayub,
hingga menyebabkan ia dihindari orang, diusir dari rumahnya keluar kota
di dekat tempat sampah, dan tidak ada yang berhubungan dengannya
kecuali istrinya yang membawakan bekal dan makanan. Maka semua itu
berasal dari Isra’iliyat yang wajib diyakini kedustaannya, karena ia bukan
sandaran yang benar dan mendukung riwayat tersebut.
Disamping itu, karena diantara syarat-syarat kenabian ialah tidak adanya
penyakit-penyakit yang membuat orang lari dari nabi itu, sebab apabila
nabi itu demikian, maka ia pun tidak dapat berhubungan dengan
masyarakat dan tidak dapat menyampaikan syariat atau hukum-hukumnya.

Kisah Nabi Ayub dalam Al-Qur’an


Al-Qur’an menjelaskan ujian yang menimpa tubuh nabi Ayub, dimana ia
berdoa kepada Allah yang bisa membebaskan dari bencana dan
mengembalikan keluarganya kepadanya.
Allah Swt. Berfirman dalam Al-Quran surat Al-Anbiya : 83-84
“dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku),
sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang
Maha Penyayang di antara semua penyayang. Maka Kami pun
memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada
padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat
gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk
menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah. "
Allah Swt. Berfirman dalam Al-Quran surat Shad ayat 41-42:
“Ceritakan riwayat hamba Kami Ayyub ketika berseru kepada Tuhannya:
“Aku ditimpa kepayahan dan penyakit yang disebabkan setan.” Maka Allah
berfirman kepadanya:” Hentakkanlah kakimu dibumi, niscaya timbul air
yang sejuk untuk mandi dan minum.”
Cara penyembuhannya dijelaskan dalam firman Allah Ta’Ala dalam Al-
Quran surat : Shad ayat 42
“(Allah berfirman): "Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk
mandi dan untuk minum.”
Maka Allah memancarkan air dingin dan menyuruhnya mandi dan minum
dari situ, sehingga Allah menyingkirkan penyakit yang menimpa tubuhnya
lahir dan batin.

Pembatalan Sumpah
Nabi Ayub bersumpah dalam sakitnya, bahwa ia akan memukul istrinya
dengan 100 kali dera jika ia sembuh, karena istrinya pergi untuk salah satu
tugas dan lambat menjalankan tugas itu.
Berhubung istrinya itu baik pelayanannya terhadap Ayyub, maka
Allahmenghalalkan sumpahnya dengan sesuatu yang remeh, yaitu dengan
menyuruh Ayub mengambil seikat tali jerami atau semacam itu dan
memukulkannya sekali kepada istrinya, dan ini sama dengan pukulan
seratus kali dera. Dengan sedemikian hingga, terlaksanalah sumpahnya,
yang menjadi jalan keluar bagi siapa yang bertakwa kepada Allah dan taat
kepada-Nya, terutama dalam hak istrinya yang saleh dan sabar.
Allah berfirman dalam Al-Quran surat : Shad ayat 42
“Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan
itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia
(Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia

amat taat (kepada Tuhan-nya)).

Kisah Nabi Muhammad SAW


Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang terakhir. Setelah nabi Muhammad SAW tidak
ada nabi lagi. Nabi Muhammad SAW adalah panutan atau teladan bagi umat Islam.
Berikut ini sekelumit kisahnya:

1. Masa Kelahiran Nabi Muhammad SAW dan Kebiasaan Masyarakat


Jahiliyah
Pada masa kelahiran Nabi Muhammad SAW terdapat kejadian yang luar biasa yaitu
ada serombongan pasukan Gajah yang dipimpin Raja Abrahah (Gubernur kerajaan
Habsyi di Yaman) hendak menghancurkan Kakbah karena negeri Makkah semakin
ramai dan bangsa Quraisy semakin terhormat dan setiap tahunnya selalu padat umat
manusia untuk haji. Ini membuat Abrahah iri dan Abrahah berusaha membelokkan umat
manusia agar tidak lagi ke Makkah. Abrahah mendirikan gereja besar di Shan’a yang
bernama Al-Qulles. Namun tak seorang pun mau datang ke gereja Al Qulles itu.
Abrahah marah besar dan akhirnya mengerahkan tentara bergajah untuk menyerang
Kakbah. Didekat Makkah pasukan bergajah merampas harta benda penduduk
termasuk 100 ekor Unta Abdul Muthalib
Dengan tak disangka Abdul Munthalib kedatangan utusan Abrahah supaya menghadap
ke Abrahah. Yang pada akhirnya Abdul Munthalib meminta Untanya untuk dikembalikan
dan bersedia mengungsi bersama penduduk dan Abdul Munthalib berdo’a kepada Allah
supaya Kakbah diselamatkan.
Keadaan kota Makkah sepi tentara Abrahah dengan leluasa masuk Makkah dan siap
untuk menghancurkan Kakbah. Allah SWT mengutus burung Ababil untuk membawa
kerikil Sijjil dengan paruhnya. Kerikil itu dijatuhkan tepat mengenai kepala masing-
masing pasukan bergajah tersebut hingga tembus ke badan sampai mati. Peristiwa ini
diabadikan dalam Al-Qur’an surat Al Fiil ayat 1-5. (QS 105 :1-5). Pasukan bergajah
hancur lebur mendapat adzab dari Allah SWT.
Pada masa itu lahir bayi yang diberi nama Muhammad dari kandungan ibu Aminah dan
yang ber-ayahkan Abdullah. Muhammad lahir sudah yatim karena saat nabi
Muhammad SAW masih dalam kandungan ayahnya sudah meninggal dunia. Nabi
Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awal tahun Gajah dan
bertepatan tanggal 22 April 571 M.

2. Kebiasaan Masyarakat Jahiliyah


Pada zaman kelahiran nabi Muhammad SAW masyarakat Makkah mempunyai
kebiasaan jahiliyah yaitu kebiasaan menyembah patung atau berhala. Jahiliyahartinya
zaman kebodohan. Yang disembah bukan Allah tetapi patung atau berhala dan
kebiasaannya sangat buruk yaitu mabuk, berjudi, maksiat dan merendahkan derajat
wanita. Mereka hidup berpindah-pindah dan terpecah dalam suku-suku yang disebut
kabilah. Hidup serba bebas tidak ada aturan dalam bermasyarakat. Sehingga
kehidupan sangat kacau balau.
Nah, di saat kekacaubalauan masyarakat Makkah itu lahir Nabi Muhammad SAW
sebagai Rahmat bagi seluruh alam.

3. Masa Kanak-Kanak Nabi Muhammad SAW hingga Masa Kerasulannya


Kebiasaan di kalangan pemuka pada saat itu apabila mempunyai bayi, maka bayi yang
baru lahir itu dititipkan kepada kaum ibu pedesaan. Dengan tujuan agar dapat
menghirup udara segar dan bersih serta untuk menjaga kondisi tubuh ibunya agar tetap
sehat.
Menurut riwayat, setelah Muhammad dilahirkan disusui oleh ibunya hanya beberapa
hari saja, Tsuaibah menyusui 3 hari setelah itu oleh Abdul Munthalib disusukan
kepada Halimah Sa’diyah istri Haris dari kabilah Banu Saad.
Semenjak kecil Muhammad memiliki keistimewaan yaitu badannya cepat besar, umur 5
bulan sudah dapat berjalan dan umur 9 th sudah lancar berbicara serta umur 2 th sudah
menggembalakan kambing dan wajahnya memancarkan cahaya.
Muhammad diasuh Halimah selama 6 th. Pada usia 4 th Muhammad didekati oleh
malaikat Jibril dan menelentangkannya lalu membelah dada dan mengeluarkan hati
serta segumpal darah dari dada nabi Muhammad SAW lalu Jibril mencucinya kemudian
menata kembali ke tempatnya dan Muhammad tetap dalam keadaan bugar.
Dengan adanya peristiwa pembelahan dada itu, Halimah khawatir dan mengembalikan
Muhammad ke ibundanya. Pada usia 6 th nabi diajak Ibunya untuk berziarah ke makam
ayahnya di Yatsrib dengan perlalanan 500 km. Dalam perjalanan pulang ke Makkah
Aminah sakit dan akhirnya meninggal di Abwa yang terletak antara Makkah dan
Madinah.
Nabi Muhammad lantas ditemani Ummu Aiman ke Makkah dan diantarkan ke tempat
kakeknya yaitu Abdul Munthalib. Sejak itu Nabi menjadi yatim piyatu tidak punya ayah
dan ibu. Abdul Munthalib sangat menyayangi cucunya ini (Muhammad) dan pada usia 8
th 2 bl 10 hari Abdul Munthalib wafat. Kemudian Nabi diasuh oleh pamannya yang
bernama Abu Thalib.
Abu Thalib mengasuh menjaga nabi sampai umur lebih dari 40 th. Pada usia 12 th nabi
diajak Abu Thalib berdagang ke Syam. Di tengah perjalanan bertemu dengan pendeta
Bahira. Untuk keselamatan nabi Bahira meminta abu Thalib kembali ke Makkah.
Ketika Nabi berusia 15 th meletus perang Fijar antara kabilah Quraisy bersama Kinanah
dengan Qais Ailan. Nabi ikut bergabung dalam perang ini dengan mengumpulkan anak-
anak panah buat paman-paman beliau untuk dilemparkan kembali ke musuh.
Pada masa remajanya Nabi Muhammad biasa menggembala Kambing dan pada usia
25 th menjalankan barang dagangan milik Khadijah ke Syam. Nabi Muhammad SAW
dipercaya untuk berdagang dan ditemani oleh Maisyarah. Dalam berdagang nabi SAW
jujur dan amanah serta keuntungannya melimpah ruah.
Peristiwa tentang cara dagangnya nabi SAW itu diceritakan Maisyarah ke Khadijah.
Lantas Khadijah tertarik dan mengutus Nufaisah Binti Mun-ya untuk menemui Nabi agar
mau menikah dengan Khadijah. Setelah itu Nabi memusyawarahkan kepada pamannya
dan disetujuinya akhirnya Khadijah menikah dengan Nabi Muhammad SAW dengan
mas kawin 20 ekor Onta Muda.
Usia Khadijah waktu itu 40 th dan Nabi Muhammad SAW 25 th.
Dalam perkawinannya Nabi dianugerahi 6 putra-putri yaitu Qasim, Abdullah, Zainab,
Ruqayah, Ummu Kulsum dan Fatimah. Semua anak laki-laki nabi wafat waktu masih
kecil dan anak perempuannya yang masih hidup sampai nabi wafat adalah Fatimah.

Masa Kerasulan Nabi Muhammad SAW


Pada usia 35 th lima tahun sebelum kenabian ada suatu peristiwa yaitu Makkah dilanda
banjir besar hingga meluap ke baitul Haram yang dapat meruntuhkan Kakbah. Dengan
peristiwa itu orang-orang Quraisy sepakat untuk memperbaiki Kakbah dan yang
menjadi arsitek adalah orang Romawi yang bernama Baqum.
Ketika pembangunan sudah sampai di bagian Hajar Aswad mereka saling berselisih
tentang siapa yang meletakkan hajar Aswad ditempat semula dan perselisihan ini
sampai 5 hari tanpa ada keputusan dan bahkan hampir terjadi peretumpahan darah.
Akhirnya Abu Umayah menawarkan jalan keluar siapa yang pertama kali masuk lewat
pintu Masjid itulah orang yang memimpin peletakan Hajar Aswad. Semua pada sepakat
dengan cara ini. Allah SWT menghendaki ternyata yang pertama kali masuk pintu
masjid adalah Rasulullah SAW dan yang berhak adalah Rasulullah.
Orang-orang Quraisy berkumpul untuk meletakkan Hajar Aswad . Rasulullah meminta
sehelai selendang dan pemuka-pemuka kabilah supaya memegang ujung-ujung
selendang lalu mengangkatnya bersama-sama. Setelah mendekati tempatnya Nabi
mengambil Hajar Aswad dan meletakkannya ke tempat semula akhirnya legalah
semua. Mereka pada berbisik dan menjuluki “Al-Amin” yang artinya dapat dipercaya.
Nabi Muhammad SAW mempunyai kelebihan dibanding dengan manusia biasa, beliau
sebagai orang yang unggul, pandai, terpelihara dari hal-hal yang buruk, perkataannya
lembut, akhlaknya utama, sifatnya mulia, jujur terjaga jiwanya, terpuji kebaikannya,
paling baik amalnya, tepat janji, paling bisa dipercaya sehingga mendapat julukan Al-
Amin dan beliau juga membawa bebannya sendiri, memberi kepada orang miskin,
menjamu tamu dan menolong siapapun yang hendak menegakkan kebenaran.
Pada saat Nabi Muhammad SAW hampir berusia 40 th kesukaannya mengasingkan diri
dengan berbekal Roti dan pergi ke Gua Hira di Jabal Nur. Rasulullah di Gua Hira
beribadah dan memikirkan keagungan alam. Pada usia genap 40 th Nabi dianggkat
menjadi Rasul. Beliau menerima wahyu yang pertama di gua Hira dengan perantaraan
Malaikat jibril yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5.
Ketika Nabi berada di gua Hira datang malaikat Jibril dan memeluk Nabi sambil berkata
“Bacalah”. Jawab Nabi “Aku tidak dapat membaca” Lantas Malaikat memegangi dan
merangkul Nabi hingga sesak kemudian melepaskannya dan berkata lagi “Bacalah”.
Jawab Nabi”Aku tidak bisa membaca”. Lantas Malaikat memegangi dan merangkulnya
lagi sampai ketiga kalinya sampai Nabi merasa sesak kemudian melepasknnya. Lalu
Nabi bersedia mengikutinya (Surat Al-Alaq ayat 1-5). QS 96 : 1-5)
Rasulullah mengulang bacaan ini dengan hati yang bergetar lalu pulang dan menemui
Khadijah (isterinya) untuk minta diselimutinya. Beliau diselimuti hingga tidak lagi
menggigil tapi khawatir akan keadaan dirinya.
Khadijah menemui Waraqah bin Naufal dan menceritakan kejadian yang dialami oleh
Nabi. Waraqah menanggapi “Maha suci, Maha suci, Dia benar-benar nabi umat ini,
katakanlah kepadanya, agar dia berteguh hati.

4. Rasulullah Berdakwah
Rasulullah SAW di kala mengasingkan diri di Gua Hira dengan perasaan cemas dan
khawatir tiba-tiba terdengan suara dari langit, beliau menengadah tampak malaikat jibril.
Beliau menggigil, ketakutan dan pulang minta kepada isterinya untuk menyelimutinya.
Dalam keadaan berselimut itu datang Jibril menyampaikan wahyu yang ke dua yaitu
surat Al Muddatsir (QS 74 ayat 1-7).
Dengan turunnya wahyu ini Rasulullah SAW mendapat tugas untuk menyiarkan agama
Islam dan mengajak umat manusia menyembah Allah SWT.

1). Menyiarkan Agama Islam Secara Sembunyi-Sembunyi


Setelah Rasulullah SAW menerima wahyu kedua mulailah beliau dakwah secara
sembunyi-sembunyi dengan mengajak keluarganya dan sahabat-sahabat beliau
seorang demi seorang masuk Islam.
Orang-orang yang pertama-tama masuk Islam adalah:
a). Siti Khadijah (Istri Nabi SAW)
b). Ali Bin Abi Thalib (Paman Nabi SAW)
c). Zaid Bin Haritsah (Anak angkat Nabi SAW)
d). Abu Bakar Ash-Shidiq (Sahabat Dekat Nabi SAW)
Orang-orang yang masuk Islam dengan perantaraan Abu Bakar Ash-Shidiq yaitu:
a). Utsman Bin Affan
b). Zubair Bin Awwam
c). Saad Bin Abi Waqqash
d). Abdurahman Bin Auf
e). Thalhah Bin “Ubaidillah
f). Abu Ubaidillah Bin Jarrah
g). Arqam Bin Abil Arqam
h). Fatimah Binti Khathab
Mereka itu diberi gelar “As-Saabiqunal Awwaluun” Artinya orang-orang yang
terdahulu dan yang pertama-tama masuk Islam dan mendapat pelajaran tentang Islam
langsung dari Rasulullah SAW di rumah Arqam Bin Abil Arqam.
2). Menyiarkan Agama Islam Secara Terang-Terangan
Tiga tahun lamanya Rasulullah SAW dakwah secara sembunyi sembunyi dari satu
rumah ke rumah lainnya. Kemudian turun surat Al Hijr: 94 (QS 15 ayat 94).
Artinya”Maka sampaikanlah secara terang-terangan segala apa yang telah
diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik (QS Al Hijr : 15).
Dengan turunnya ayat ini Rasulullah SAW menyiarkan dakwah secara terang-
terangandan meninggalkan cara sembunyi-sembunyi. Agama Islam menjadi perhatian
dan pembicaraan yang ramai dikalangan masyarakat Makkah. Islam semakin meluas
dan pengikutnya semakin bertambah.
Bagaimana tanggapan orang-orang Quraisy?
Orang-orang quraisy marah dan melarang penyiaran islam bahkan nyawa Rasul
terancam. Nabi beserta sahabatnya semakin kuat dan tangguh tantangan dan
hambatan dihadapi dengan tabah serta sabar walaupun ejekan, cacian, olok-olokan
dan tertawaan, menjelek-jelekkan, melawan al-Qur’an dan memberikan tawaran
bergantian dalam penyembahan.
Dakwah secara terangan ini walaupun banyak tantangan banyak yang masuk Agama
Islam dan untuk penyiaran Islam Nabi SAW ke Habasyah (Etiopia),Thaif, dan Yatsrib
(Madinah). Sehingga Islam meluas dan banyak pengikutnya.
Pada masa kerasulan Nabi Muhammad SAW th ke 10 pada saat “Amul Khuzni”artinya
tahun duka cita yaitu Abu Thalib (pamannya wafat) dan siti Khadijah (istri nabi juga
wafat) serta umat Islam pada sengsara. Ditengah kesedihan ini Nabi Muhammad
dijemput oleh Malaikat Jibril untuk Isra’ Mi’raj yaitu sebuah perjalanan dari masjidil
Aqsha ke Masjidil Haram dan dari Masjidil Haram menuju ke Sidratul Muntaha untuk
menghadap Allah SWTuntuk menerima perintah shalat lima waktu.

6. Rasulullah SAW sebagai Uswatun Hasanah


Uswatun Hasanah artinya teladan yang baik. Panutan dan teladan umat Islam adalah
Nabi Muhammad SAW. seorang laki-laki pilihan Allah SWT yang diutus untuk
menyampaikan ajaran yang benar yaitu Agama Islam. Oleh sebab itu, kita sebagai
muslim harus meniru dan mencontoh kepribadian beliau. Sebagaimana Firman Allah
SWT dalam QS Al Ahzab ayat 21 yang berbunyi:
Artinya”Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah SAW suri teladan yang baik
bagimu bagi orang yang mengharap rahmat Allah SWT dan hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah.(QS Al Ahzab:21).
Untuk dapat meneladani Rasulullah SAW harus banyak belajar dari Al-Qur’an dan Al
Hadits. Sebagai salah satu contoh saja yaitu tentang kejujuran dan amanah atau dapat
dipercayanya nabi Muhammad SAW.

7. Sifat Rasulullah SAW


Rasulullah SAW mempunyai sifat yang baik yaitu:
1). Siddiq
Siddiq artinya jujur dan sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat bohong
(kidzib)
Rasulullah sangat jujur baik dalam pekerjaan maupun perkataannya. Apa yang
dikatakan dan disampaikan serta yang diperbuat adalah benar dan tidak bohong.
Karena akhlak Rasulullah adalah cerminan dari perintah Allah SWT.
2). Amanah
Amanah artinya dapat dipercaya.
Sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat Khianat atau tidak dapat dipercaya.
Rasulullah tidak berbuat yang melanggar aturan Allah SWT. Rasulullah taat
kepada Allah SWT. Dan dalam membawakan risalah sesuai dengan petunjuk
Allah SWT tidak mengadakan penghianatan terhadap Allah SWT maupun
kepada umatnya.
3). Tabligh
Tabligh artinya menyampaikan.
Rasulullah sangat tidak mungkin untuk menyembunyikan (kitman).
Setiap wahyu dari Allah disampaikan kepada umatnya tidak ada yang ditutup-
tutupi atau disembunyikan walaupun yang disampaikan itu pahit dan bertentangan
dengan tradisi orang kafir.
Rasulullah menyampaikan risalah secara sempurna sesuai dengan perintah Allah SWT.
4). Fathonah
Fathonah artinya cerdas
Sangat tidak mungkin Rasul bersifat baladah atau bodoh.
Para Rasul semuanya cerdas sehingga dapat menyampaikan wahyu yang telah
diterima dari Allah SWT. Rasul adalah manusia pilihan Allah SWT maka sangat tidak
mungkin Rasul itu bodoh. Apabila bodoh bagaimana bisa menyampaikan wahyu Allah.

8. Haji Wada’ Rasulullah SAW


Pada tahun 10 H, nabi Muhammad SAW melaksanakan haji yang terakhir yautu haji
wada’. Sekitar 100 ribu jamaah yang turut serta dalam ibadah haji bersama beliau.
Pada saat wukuf di arafah Nabi SAW menyampaikan khutbahnya dihadapan umatnya
yaitu yang berisi pelarangan melaksanakan penumpahan darah kecuali dengan cara
yang benar, melarang mengambil harta orang lain dengan cara yang tidak benar,
melarang makan makanan yang riba dan menganiaya, hamba sahaya harus
diperlakukan dengan baik, dan umatnya supaya berpegang teguh dengan Al Qur’an
dan sunah Nabi SAW.
Dalam surat Al Maidah ayat 3 telah diungkapkan bahwa:
Artinya: “ Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan sungguh telah
Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu.” (Q.S.
Al Maidah (5) : 3).
Ayat ini menjelaskan bahwa dakwah nabi Muhammad SAW telah sempurna. Nabi
Muhammad SAW dakwah selama 23 tahun. Pada suatu hari beliau merasa kurang
enak badan, badan beliau semakin tambah melemah, beliau menunjuk Abu Bakar
sebagai imam pengganti beliau dalam shalat. Pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 11
Hijriyah beliu wafat dalam usia 63 tahun.

B. Nabi Muhammad SAW Rahmatan Lil ‘Alamin


Nabi Muhammad SAW adalah nabi akhiruzzaman yaitu nabi yang terakhir di dunia ini.
Maka setelah nabi Muhammad Saw tidak ada nabi lagi di dunia ini. Allah SWTmengutus
nabi Muhammad SAW sebagai rahmatan lil ‘Alamin yaitu untuk semua manusia dan
bangsa. Nabi Muhammad Saw diutus untuk memberikan bimbingan kepada manusia
agar menjalani hidup yang benar sehingga dapat memperoleh kebahagiaan di dunia
maupun di akherat.
Misi Nabi Muhammad SAW
Misi yang dibawa nabi Muhammad SAW adalah cerminan atau panutan bagi seluruh
umat manusia yaitu sebagai berikut:
a. Menyiarkan agama Islam
Islam disiarkan atau didakwahkan Rasulullah SAW secara sempurna terhadap umat
manusia yaitu selama 23 tahun.
b. Menyampaikan wahyu Allah SWT
Wahyu Allah SWT yaitu berupa Al Qur’an. Al Qur’an ini di dakwahkan kepada umat
manusia dan bangsa sebagai pedoman hidup.
c. Menyampaikan kabar gembira dan peringatan kepada umat manusia
d. Menyempurnakan akhlak yaitu akhlak Qurani
Misi nabi Muhammad SAW tidak hanya dikalangan kaum tertentu saja akan tetapi
Rasulullah SAW diutus untuk seluruh kaum dan bangsa dan ajarannya berlaku untuk
seluruh umat manusia sepanjang masa.

Anda mungkin juga menyukai