com
2007 www.imamsutrisno.blogspot.com
Kitab Uquudu Lujain Fii Bayaani Huquuzzaujaini
BAB 1 Shahabat-shahabat yang dirahmati oleh Alloh S.W.T, Alhamdulillah segala pu
ji tersanjung kehadirat Alloh S.W.T Sholawat dan salam selalu terlimpahkan kepad
a sayyidina Muhammad S.A.W beserta keluarganya dan para shahabat, sejumlah bilan
gan semua perkara yang diketahui Alloh. “Amma ba’du”. Izinlah kami menulis bulet
in ini dengan suatu pegangan kitab, yang insya Alloh kami ambil dari kitab “UQUU
DU LUJAIN FII BAYAANI HUQUUQUZZAUJAINI” Kami sangat berharap memperoleh pertolon
gan Alloh, keikhlasan, diterima dan ber manfa’at dalam segala hal yang berkaitan
dengan risalah yang kami tulis ini, semata karena kemuliaan sayyidina Muhammad
S.A.W para istrinya anak cucunya dan golongan beliau. Risalah ini kami hadiahkan
kepada kedua orang tua kami, dengan harapan memperoleh pengampuan dari Alloh, d
an mudah-mudahan derajatnya ditinggikan. Sesungguhnya Alloh S.W.T adalah dzat ya
ng maha luas pengampunan Nya dan dzat Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. PASAL I
HAK-HAK ISTRI TERHADAP SUAMI Alloh S.W.T berfiman sebagaimana tersebut dalam Su
rat An-Nisaa ; Ayat 19: “WA ‘AASYIRUUHUNNA BILMA’RUUFI”
Å∃ρã ÷èyϑø9$$Î/ £ èδρç Å°$tãuρ
A tinya : “ Dan pe gauilah
me eka(ist i-ist imu) engan baik “ Yang imaksu a
alah pe gaulan seca a ail. Baik alam pembagian
gili an (kalau kebetulan polyga
mi), pembe ian belanja an be pe angai baik alam ucapan an tin akan. Dalam Su
at Al-Baqo oh ayat 228 ite angkan:
£ çλm;uρ ã≅÷WÏΒ “Ï%©!$# £ Íκö n=ã Å∃ρá ÷èpRùQ$$Î/ 4 ÉΑ$y_Ìh =Ï9uρ £ Íκö n=tã ×πy_u‘yŠ 3
t
Artinya : “Dan ara wanita memunyai hak yang seimbang dengankewajiban nya menur
ut cara yang ma’ruf. Akan tetai ara suami memunyai suatu tingkatan kelebihan
dariada istrinya. ” Diriwayatkan dari nabi S.A.W bahwa, saat beliau menunaikan
haji wada’ belau bersabda : Setelah beliau memuji Alloh S.W.T dan menyanjung-Nya
serta memberi etuah ada kaum muslimin yang hadir, Beliau melanjutkan sabdanya
: “Ingatlah, berikanlah wasiat keada ara wanita secara baik, karena mereka han
yalah sebagai tawanan dihadaanmu. Sesungguhnya kalian tidak memiliki aaun dar
i mereka kecuali kebaikan. kecuali jika mereka itu (wanita) datang dengan membaw
a erbuatan buruk yang jelas. Kalau wanita melakukan
1
Kitab Uquudu Lujain Fii Bayaani Huquuzzaujaini
erbuatan tercela, maka berisahlah sebatas temat tidur dan ukullah dengan uk
ulan yang tidak membahayakan. Kalau istrimu mentaati maka kamu jangan mencari al
asan lain untuk mengusiknya. Ingatlah sesungguhnya kamu memunyai hak atas istri
dirimu. Diantara hak kalian atas istri-istrimu adalah melarang istrimu menggela
r tikarmu terhada orang yang tidak kamu sukai dan tidak mengijinkan istriistrim
u memasukkan orang yang tidak kamu sukai. Ingatlah, bahwa diantara hak-hak istri
mu adalah memberi akaian yang baik keadanya dan demikian ula dalam hal makana
nnya. ” BAB 2 Rasululloh S.A.W bersabda, Artinya: “ Hak istri atas suami adalah
memberi makan keadanya jika ia (suami) makan, memberi akaian keadanya aabila
ia (suami) berakaian, dan jangan menamar wajah, jangan menjelek-jelekkan dan
jangan membiarkan (memisahkannya) kecuali dalam hal temat tidur. (riwayat Thamr
ani dari Muawiyah bin Haidah). Rosulloh S.A.W bersabda: “AYYUMAA ROJULIN TAZAWWA
JA IMROATAN ‘ALAA MAAQOLLA MINALMAHRI AU KATSURO LAISYA FII NAFSIHI ANYUADDIYA H
AQQOHAA KHODDA’AHAA FAMAATA WALAM YUADDI ILAIHAA HAQQOHAA LAQIYALLOHA YAUMAL QIY
AMATA WAHUWA ZAARIN” Artinya: “Siaaun orang laki-laki yang menikahi seorang wa
nita dengan maskawin yang hanya sedikit atau banyak, tetai drinya berniat untuk
tidak memenuhi hak-hak istri (yakni bermaksud meniunya) lalu lelaki itu mati h
ingga belum ernah memenuhi hak-hak istrinya, maka dihari kiamat kelak ia akan m
enghada Alloh S.W.T dengan menyandang redikat sebagai ezina.” Rosulloh S.A.W
bersabda : “INNA MIN AKMALIL MU’MINIINA IIMAANAN AHSANUHUM KHULUQON WAALTHOFUHUM
BIAHLIHII. ” Artinya: ”Sesunguhnya diantara kesemurnaan keimanan orang mukmin
adalah mereka yang lebih bersika kasih sayang (berlaku lemah lembut) terhada i
strinya. ” (riwayat Turmudzi dan Hakim dari Aisyah). BAB 3 Rasulullah S.A.W bers
abda: “KHOIRUKUM KHOIRUKUM LIAHLIHII WA ANA KHOIRUKUM LI AHLII. ” Artinya : “ Se
baik-baik orang diantara kamu adalah mereka yang aling bagus terhada istri-ist
rinya. Dan aku adalah orang yang terbaik diantaramu terhada keluarga (istri-ist
ri)ku. ” (Riwayat Ibnu Hibban).
2
Kitab Uquudu Lujain Fii Bayaani Huquuzzaujaini
Dalam riwayat lainnya dikatakan : Artinya : “ Sebaik-baik orang diantara kamu ad
alah mereka yang aling bagus terhada istri-istrinya, dan aku adalah orang yang
lebih bagus diantaramu terhada istri-istriku. ” Rasulullah S.A.W bersabda : “M
AN SHOBARO’ALA SUUI KHULUQI IMROATIHII A’THOOHU ALLAHU MINAL AJRI MITSLAMAA U’TH
IYA AYYUUBU ‘ALAIHISSALAAMU’ALA BALAA IHI WA MAN SHOBAROT ‘ALASUI KHULUQI ZAUJIH
AA A’THOOHALLAHU MINAL AJRI MITSLATS.A.WAA BI AASIYATA IMROATA FIR’AUNA. ” Artin
ya : “ Barang siaa bersabar atas keburukan kelakuan istrinya maka Allah S.W.T a
kan memberi ahala keadanya seerti ahala yang ernah diberikan Allah S.W.T ke
ada Nabi Ayyub AS atas cobaan yang diterimanya. Dan barang siaa bersabar atas
keburukan kelakuan suaminya maka Allah S.W.T memberi ahala keadanya seerti a
hala yang ernah diberikan keada Asiyah istri Fir’aun. ” Perlu diketahui bahwa
cobaan yang diberikan Allah S.W.T keada Nabi Ayyub AS adalah terdiri dari emat
macam cobaan. Meliuti cobaan atas kebangkrutan (ailit) kekayaannya, kematian
semua anak-anaknya, kerusakan ada tubuhnya dan diasingkan oleh masyarakat kecua
li hanya istrinya saja yang setia menemani. Kehancuran harta kekayaan Nabi Ayyub
AS terdiri dari unta, sai, kambing, gajah, khimar (keledai). Kekayaan lain mil
ik Beliau adalah 500 hektar tanah ersawahan, semuanya digara oleh 500 orang,
ada setia orang memunyai anak istri. Pengikut Beliau terdiri dari 3 golongan s
emua telah beriman dan masih berusia muda. Iblis yang diberikan kekuasaan oleh A
llah S.W.T daat turun naik dari bumi ke langit sewaktu dikehendaki, memunyai m
aksud naik ke langit. Tiba-tiba Iblis mendengar ara malaikat membaca Sholawat a
tas Nabi Ayyub AS. Saat itu juga timbullah rasa Hasud di dalam hatinya. Ia berka
ta memohon keada Allah S.W.T : “ WAHAI TUHAN, SEKARANG INI AKU MEMANG TELAH MEN
YAKSIKAN SENDIRI HAMBA-MU AYYUB SANGAT RAJIN BERSYUKUR SERAYA MEMUJI KEPADA-MU.
TETAPI KALAU ENGKAU MEMBERI COBAAN KEPADAKU TENTU DIA TIDAK AKAN BERSYUKUR DAN T
IDAK PULA MENTAATINYA. Allah S.W.T berfirman keada Iblis : “BAIK, SILAKAN KAMU
MERANGKAP. SEKARANG AKU BERI KEKUASAAN KEPADAMU UNTUK MENCOBA AYYUB AS MELALUI H
ARTA KEKAYAANNYA. ”
3
Kitab Uquudu Lujain Fii Bayaani Huquuzzaujaini
Iblis berangkat. Ia mengumulkan semua anak buah terdiri dari syaitan dan jin ia
katakan keada mereka: “ SEKARANG AKU TELAH DIBERI WEWENANG UNTUK MENCOBA AYYUB
AS MELALUI HARTANYA. ” Lebih lanjut iblis berkata lagi : “ IFRIT, SEKARANG KAU
KUBERI TUGAS MEMBAKAR TEMPAT PENGGEMBALAAN UNTA-UNTA MILIK AYYUB AS DAN SEKALIGU
S MEMBUNUH SEMUA UNTA-UNTA ITU. LAKSANAKAN !” Iblis datang menjumai Ayyub AS, s
aat mana ketika itu Beliau sedang melaksanakan sholat. Iblis berkata keadanya:
“ TEMPAT PENGGEMBALAAN UNTA-UNTAMU TERBAKAR, DAN SELURUH UNTA MILIKMU IKUT TERBA
KAR PULA. ” Aa kata Nabi Ayyub AS: “ ALKHAMDULILLAH. ALLAH S.W.T SENDIRI YANG M
EMBERIKAN KEKAYAAN ITU KEPADAKU DAN HANYA DIA SAJA YANG BERHAK MENGAMBIL KEMBALI
. ” Iblis tidak berhenti samai disitu. Ia meningkat lagi ada kekayaan yang lai
n. Ia hancurkan semua kambing milik Nabi Ayyub As, berikut temat enggembalaann
ya. Ia datang ke Nabi Ayyub As seraya memberitahukan eristiwa itu. “ANGIN PANAS
TELAH MENGHANCURKAN KEBUNNYA, TIDAK ADA YAMG TERSISA SEDIKITPUN, ” kata iblis s
ehabis merusak semua kebun milik Nabi Ayyub AS. Aa kata Nabi Ayyub As. “ ALKHAM
DULILLAH ...” kemudian Beliau memuji Allah S.W.T dan menyanjung-Nya. ” BAB 4 Usa
ha iblis belum berhenti samai disitu. Ia kembali menghada Allah S.W.T seraya m
emohon agar diberi kekuasaan untuk mencoba Nabi Ayyub AS melalui anak-anaknya. A
llah berkata:”Silakan, ergilah. Aku memberi kekuasaan enuh keadamu untuk menc
oba Ayyub melalui anak-anaknya. ” Iblis berangkat. Yang dituju adalah gedung tem
at anak-anak Nabi Ayyub As berlindung di bawahnya. Gedung itu diguncang lalu ha
ncur menindih habis anak-anak Nabi Ayyub As, semuanya mati. Iblis lalu memberi N
abi Ayyub As tentang bencana yang menima anak-anaknya. Aa reaksi Beliau?. Nabi
Ayyub AS malah beristighfar memohon amun keada Allah S.W.T. Usaha iblis teta
tidak menghasilkan aaun untuk merubah ketaatan Nabi Ayyub As. Beliau teta ta
at keada Allah S.W.T dan bersyukur keada-Nya. Iblis kembali menghada Allah S.
W.T seraya memohon agar diberi kekuasaan untuk menguji nya. Allah berkata keada
nya: “ SILAKAN. AKU
4
Kitab Uquudu Lujain Fii Bayaani Huquuzzaujaini
BERI KEKUASAAN KEPADAMU UNTUK MENGUJI MELALUI TUBUH LISAN DAN AKALNYA. TETAPI BU
KAN HATINYA. ” Iblis segera berangkat untuk menggoda Nabi Ayyub As. Samai ketem
at yang dituju ternyata Beliau sedang bersujud. Iblis datang dari arah keala B
eliau, lalu meniu kedua lubang hidungnya dengan sekali tiu. Seketika itu badan
Nabi Ayyub As serasa gatal-gatal. Makin lama terasa semakin gatal. Nabi Ayyub A
s menggaruk-garuk bagianbagian tubuh yang gatal dengan ujung-ujung jemarinya. Te
tai belum juga hilang gatal-gatal itu. Nabi Ayyub As mencoba menggaruk-garuknya
dengan kain kasar. Belum juga hilang gatal-gatal itu. Lalu menggunakan kerewang
(ecahan genting) dan batu. Beliau tidak henti-hentinya menggaruk badannya hing
ga meleuh, sehingga bernanah dan berbau busuk. Masyarakat sekitarnya mengangga
berbahaya terhada enyakit yang sedang dialami Nabi Ayyub As. Mereka seakat m
engasingkan Beliau ke luar daerah. Beliau terusir ke temat yang kotor. Mereka m
embuatkan untuk Beliau sebuah gubuk yang hanya ditemani istrinya yang bernama Ra
hmah. Meskiun demikian istri beliau, Rahmah, selalu setia melayaninya. Ia berbu
at baik sekali keadanya. Ia erlakukan suaminya enuh kasih sayang. Kebutuhan-k
ebutuhan makan dan minumnya selalu dierhatikan. Kaum Nabi Ayyub As yang mendeo
rtasi dirinya terdiri dari tiga golongan. Namun begitu semuanya masih teta dala
m keimanan semula. Mereka tidak meninggalkan agamanya. Dalam kisah lain diriwaya
tkan bahwa, ada seseorang bermaksud menghada Umar Bin Khattab hendak mengadukan
erihal erangai buruk istrinya. Samai ke rumah yang dituju orang itu menanti
Umar Ra di dean intu. Saat itu ia mendengar istri Umar mengomeli dirinya, seme
ntara Umar sendiri hanya berdiam diri saja tana bereaksi. Orang itu bermaksud b
alik kembali sambil melangkahkan kaki seraya bergumam:”KALAU KEADAAN AMIRUL MUKM
ININ SAJA BEGITU, BAGAIMANA HALNYA DENGAN DIRIKU. ” Bersamaan itu Umar keluar, k
etika melihat orang itu hendak kembali. Umar memanggilnya, katanya : ”ADA KEPERL
UAN PENTING ?”. Ia menjawab : ” AMIRUL MUKMININ, KEDATANGANKU INI SEBENARNYA HEN
DAK MENGADUKAN PERIHAL ISTRIKU LANTARAN SUKA MEMARAHIKU. TETAPI BEGITU AKU MENDE
NGAR ISTRIMU SENDIRI BERBUAT SERUPA, MAKA AKU BERMAKSUD KEMBALI. DALAM HATI AKU
BERKATA:KALAU KEDAAN AMIRUL MUKMININ SAJA DIPERLAKUKAN ISTRINYA SEPERTI ITU, BAG
AIMANA HALNYA DENGAN DIRIKU. ” Umar berkata keadanya:”SAUDARA, SESUNGGUHNYA AKU
RELA MENANGGUNG PERLAKUAN SEPERTI ITU DARI ISTRIKU KARENA ADANYA BEBERAPA HAK Y
ANG ADA PADANYA. ISTRIKU BERTINDAK SEBAGAI JURU MASAK MAKANANKU. IA SELALU MEMBU
ATKAN ROTI UNTUKKU. IA SELALU MENCUCIKAN PAKAIAN-PAKAIANKU. IA
5
Kitab Uquudu Lujain Fii Bayaani Huquuzzaujaini
MENYUSUI ANAK-ANAKKU, PADAHAL SEMUA ITU BUKAN KEWAJIBANNYA. AKU CUKUP TENTRAM TI
DAK MELAKUKAN PERKARA HARAM LANTARAN PELAYANAN ISTRIKU. KARENA ITU AKU MENERIMAN
YA SEKALIPUN DIMARAHI. ” Kata orang itu : ”AMIRUL MUKMININ, DEMIKIAN PULAKAH TER
HADAP ISTRIKU?”. Jawab Umar : ”YA, TERIMALAH MARAHNYA. KARENA YANG DILAKUKAN IST
RIMU TIDAK AKAN LAMA, HANYA SEBENTAR SAJA. ” Tentang kisah Asiyah lengkanya beg
ini; ketika Nabi Musa As mengalahkan ara tukang sihir Fir’aun, keimanan Asiyah
semakin manta. Keimananya keada Allah itu sendiri itu sebenarnya sudah lama te
rtanam didalam hatinya, dan ia tidak menyatakan Fir’aun (suaminya) sebagai Tuhan
. Begitu Fir’aun semakin jelas mengetahui keimanan istrinya, maka ia menjatuhkan
hukuman keadanya. Kedua tangan dan kakinya diikat. Asiyah ditelentangkan diata
s tanah yang anas, wajahnya dihadakan kesinar matahari. Manakala ara enyiksa
nya kembali, malaikat menutu sinar matahari sehingga siksaan itu tidak terasa.
Belum cuku siksaan itu dilakukan Fir’aun, ia kembali memerintahkan algojonya su
aya menjatuhkan sebongkah batu besar kedada Asiyah. Manakala Asiyah melihat bat
u besar itu hendak dijatuhkan adanya, beliau berdoa keada Allah S.W.T:”ROBBI I
BNILII ‘INDAKA BAITAN FIL JANNAH. ” Artinya :” Wahai Allah S.W.T, Tuhanku, bangu
nkanlah untukku disisi-Mu sebuah gedung di Syurga, (Q. S. At Tahrim, ayat 11). S
egera Allah memerlihatkan sebuah bangunan gedung di syurga yang terbuat dari ma
rmer berwarna mengkilat. Asiyah sangat bergembira, lalu ruhnya keluar menyusul k
emudian barulah sebongkah batu besar itu dijatuhkan ada tubuhnya sehingga belia
u tidak merasakan sakit, karena jasadnya sudah tidak memunyai nyawa. Syeikh hab
ib Abdullah Al Haddad mengatakan, seseorang yang semurna adalah orang yang mem
ermudah hak-haknya, tetai tidak memermudah (meremehkan) hak-hak Allah. Sebalik
nya orang yang kurang semurna adalah orang yang diketahui berlaku sebaliknya. B
AB 5 KISAH Ada seorang salih, ia memunyai saudara (kawan) yang salih ula. Seti
a tahun ia berkunjung keadanya. Suatu hari ia mengunjunginya lagi, samai ke r
umah yang dituju intunya masih tertutu. Ia ketuk intu rumah itu. Dari dalam t
erdengar suara wanita: “SIAPA ITU?” Orang yang salih menjawab: “AKU, SAUDARA SUA
MIMU. AKU DATANG UNTUK MENGUNJUNGINYA, HANYA KARENA ALLAH SEMATA. ” “DIA SEDANG
KELUAR MENCARI KAYU BAKAR, BALAS ISTRI SAHABATNYA. MUDAH-MUDAHAN IA TIDAK KEMBAL
I. ”
6
Kitab Uquudu Lujain Fii Bayaani Huquuzzaujaini
Lanjutnya sambil terus bergumam memaki-maki suaminya. Ketika mereka sedang terli
bat erbincangan, tiba-tiba orang yang salih itu datang sambil menuntun seekor h
arimau yang sedang membawa seikat kayu bakar. Begitu melihat saudaranya datang m
engunjunginya, ia menghambur keadanya seraya bersalam. Kayu bakar itu lalu ditu
runkan dari unggung harimau tersebut. Katanya kemudian: “SEKARANG PERGILAH KAMU
, MUDAH-MUDAHAN ALLAH MEMBERKAHIMU. ” Orang yang salih itu (yakni yang emunya r
umah) lalu memersilakan saudaranya masuk. Sementara isterinya masih bergunam me
maki-maki dirinya. Namun sebegitu jauh ia hanya berdiam, tana menunjukkan reaks
i kebencian. Setelah terlibat erbincangan beberaa saat lamanya, hidangan kelua
r disuguhkan. Dilanjutkan berbincang-bincang hingga beberaa saat. Setelah itu s
audaranya beramitan dengan menyiman kekaguman yang sangat berkesan. Ia sangat
kagum sebab saudaranya sanggu menekan kesabarannya menghada isteri yang begitu
cerewet dan berlidah anjang. Tahun berikutnya ia berkunjung lagi. Samai di de
an intu ia mencoba mengetuknya. Isterinya keluar dan menyaa: “TUAN SIAPA?” “A
KU ADALAH SAUDARA SUAMIMU, BALASNYA. KEDATANGANKU INI SEMATA UNTUK MENGUNJUNGINY
A. ” “OH, SELAMAT DATANG, TUAN, ” kata isteri saudaranya seraya memersilahkan m
asuk enuh keramahan. Tidak begitu lama saudara salih yang ditunggunya tiba juga
sambil memanggul seikat kayu bakar. Mereka segera terlibat erbincangan sambil
menikmati hidangan yang disuguhkan. Setelah semuanya dirasa cuku, dan ketika ia
hendak kembali, ia sematkan bertanya tentang beberaa hal. Bagaimana dahulu ia
daat menundukkan seekor harimau dan mau dierintah membawakan kayu bakar. Seda
ng sekarang ini ia hanya datang sendirian sambil memanggul kayu bakar. “KENAPA B
ISA BEGITU?” tanya saudaranya. Saudaranya menjawab:”KETAHUILAH SAUDARAKU, ISTERI
KU YANG DAHULU BERLIDAH PANJANG ITU SUDAH MENINGGAL. SEDAPAT MUNGKIN AKU BERUSAH
A BERSABAR ATAS PERANGAI BURUKNYA. SEHINGGA ALLAH MEMBERI KEMUDAHAN DIRIKU UNTUK
MENUNDUKKAN SEEKOR HARIMAU, SEBAGAIMANA PERNAH KAU LIHAT SENDIRI SAMBIL MEMBAWA
KAYU BAKAR ITU. SEMUANYA TERJADI LANTARAN KESABARANKU PADANYA. LALU AKU MENIKAH
LAGI DENGAN PEREMPUAN YANG SHALIHAH INI. AKU SANGAT GEMBIRA MENDAPATKANNYA. MAK
A HARIMAU ITUPUN DIJADIKAN JAUH DARIKU, KARENA ITU AKU MEMANGGUL SENDIRI KAYU BA
KAR ITU, LANTARAN KEGEMBIRAANKU TERHADAP ISTERIKU YANG SHALIIHAH INI. ”
7
Kitab Uquudu Lujain Fii Bayaani Huquuzzaujaini
PERHATIAN Seorang suami dierbolehkan memukul isterinya jika tidak mengindahkan
erintahnya berhias, adahal ia menghendaki. Atau lantaran menolak diajak tidur
bersama. Dierbolehkan ula seorang suami memukul isterinya lantaran keluar ruma
h tana memeroleh izinnya. Atau karena isterinya itu memukul anak kecil yang se
dang rewel. Atau karena mencaci maki orang lain, atau karena menyobek akaian su
aminya, menjambak jenggotnya, atau berkata keada suaminya: “HAI KAMBING, HAI KE
LEDAI HAI ORANG TOLOL, DLL. ” sekaliun encaciannya itu didahului oleh sika su
ami yang telah mencacinya. Demikian ula seorang suami dierbolehkan memukul ist
erinya lantaran isterinya sengaja memamerkan wajahnya keada lelaki lain. Atau k
arena asyik berbincang-bincang dengan lelaki lain. Atau sekaliun ia ikut menden
garkan embicaraan suaminya bersama lelaki lain, dengan maksud daat mencuri en
dengaran dari suara lelaki itu. Atau karena memberikan sesuatu dari rumah suamin
ya berua barang yang tidak biasanya diberikan keada orang lain. Atau karena me
nolak menjalin kekeluargaan dengan saudara suaminya. Begitu ula suami dibenarka
n memukul isterinya karena meninggalkan shalat, setelah terlebih dulu dierintah
tetai menolak mengerjakannya. Pendaat inilah yang lebih kuat. WASIAT DAN PENG
AJARAN SUAMI Ketahuilah bahwa, setia suami hendaknya andai-andai memberi eng
ajaran atau wasiat-wasiat kebajikan keada isterinya. Rasulullah S.A.W mengingat
kan : “ROHIMALLAHU ROJULAN QOOLA YAA AHLAAHU SHOLAA TAKUM SHIYAA MAKUM DZAKAA TA
KUM MISKIINAKUM YATIIMAKUM JIIROONAKUM LA’ALLAKUM MA’AHUM FIL JANNATI. ” Artinya
: “Mudahmudahan Allah merahmati seorang suami yang mengingatkan isterinya, ‘HAI
ISTRIKU, JAGALAH SHALATMU, PUASAMU, ZAKATMU. KASIHANILAH ORANG-ORANG MISKIN DI A
NTARAMU, PARA TETANGGAMU. MUDAHMUDAHAN ALLAH MENGUMPULKAN KAMU BERSAMA MEREKA DI
SURGA’. ” Hendaknya seorang suami selalu memerhatikan nafkahnya sesuai dengan
kesangguannya. Hendaknya suami selalu bersabar jika menerima cercaan isterinya,
atau erlakuan-erlakuan tidak baik lainnya. Hendaknya suami mengasihani isteri
nya, yaitu dengan bentuk memberi endidikan secara baik, kendati ia seorang ter
elajar. Sebab kaum wanita bagaimanaun dicitakan dalam keadaan serba kurang aka
l dan tiis beragama (kecuali hanya sedikit saja yang memunyai akal anjang dan
beragama kuat). Tersebut dalam hadits: “LAU LAA ANNALLAHA SATAROL MAR ATA BIL H
AYAA ILAKAA NATS LAA TUSAA WII KAFFAN MIN TUROOBIN. ”
8
Kitab Uquudu Lujain Fii Bayaani Huquuzzaujaini
Artinya: “Kalaulah bukan karena Allah membuatkan enutu rasa malu bagi kaum wan
ita, niscaya harganya tidka daat menyamai segenggam debu. (alhadits). Hendaknya
seorang suami selalu menuntun isterinya ada jalan-jalan yang baik. Memberi en
didikan keadanya berua engetahuan agama (Islam), meliuti hukum-hukum bersuci
(Thaharah) dari hadats besar. Misalnya tentang haid dan nifas. Seorang isteri h
arus diberi engetahuan tentang ersoalan yang sangat enting itu. Sebab bagaima
naun masalah itu berhubungan erat dengan waktu-waktu shalat. Demikian ula memb
erikan engajaran terhada masalah ibadah. Meliuti ibadan fardhu (wajib) dan su
nnahnya. Pengetahuan tentang shalat, zakat, uasa dan haji. Jika seorang suami t
elah memberi endidikan tentang ersoalan okok tersebut, maka isteri tidak dibe
narkan keluar rumah untuk bertanya keada ulama. Tetai kalau engetahuan yang d
imiliki suami tidak memadai, sebagai gantinya maka ia sendiri yang harus sia un
tuk selalu bertanya keada ulama (orang yang mengerti ilmu agama). Artinya, iste
ri teta tidak dierkenankan keluar rumah. Namun, kalau suami tidak memunyai un
tuk bertanya, maka isteri dibenarkan keluar rumah untuk bertanya tentang ersoal
an agama yang dibutuhkan. Hal itu malah menjadi kewajibannya, dan bahkan kalau s
uaminya melarang keluar berarti telah melakukan kamaksiatan (dosa). Tetai ister
i harus meminta izinnya lebih dulu jika sewaktu-waktu hendak belajar mengenai il
mu-ilmu tersebut. Isteri harus memeroleh keridhaan suaminya. BAB 6 KEHARUSAN ME
MELIHARA DIRI DAN KELUARGA Tersebut dalam firman Alloh Surat Al Tahrim ayat 6:
#Y‘$tΡ ö/ä3‹Î=÷δ &uρ ö/ä3|¡à Ρ & (#þθè% (#θãΖtΒ#u™ t Ï%©!$# $pκš‰ '≈tƒ
“Y YYUH L L D I M NUU QUUU NFUS KUM W HLIIKUM N ROON” tinya: Hai o an
ang yg be iman, pe iha
g-o a ah di imu e ua gamu
da i api ne a a. Da am menafsi
an ayat te sebut,Ibnu bas Ra mengata an, ” e i an ah penge epada me
tian e
a dan didi ah me e a “ ya nitentang sya iah
Is am a -a h a ygbai
dan a h . T
e sebut
da am iwayat
dije as an : “INN SY DD NN SI ‘ D YY U J HH L HL
HU” M L QIY M TI M N
9
Kitab Uuudu Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
tinya : Sesungguhnya di anta a manusia yang pa ing e as mene ima si saan e a
diha i iamat ada ah o ang yang mempe bodoh e ua ganya, (yang sengaja memben
tu e ua ganyamenjadi bodoh). (a -hadits) Di iwayat an da i bdu ah bin
Uma
Ra da i Nabi S. .W, bahwa be
iau be sabda yang a tinya : “Setiap amu se a ian a
da ah penggembaa dan e a a an ditanya tentang penggemba aannya. Imam ada ah p
enggemba a dan e a dimintai tanggung jawab
atas
penggemba aan ( epemimpinan)ny
a. Suami
ada ah pemimpin e ua ganya dan e a dimintai pe tanggung jawaban tent
ang epemimpinan ( umah tangganya). Iste i ada ah pengatu di umah suaminya, e
a a an diminta petanggungjawaban tentang pengatu annya (di umah suaminya). P
embantu ada ah pe
a sana da am menja an an
pe tanggungjawaban tentang
pe a sanaa
nnya. na e a i ada ah penjaga ha ta e ayaan oangtuanya dan e a a an dimin
ta petanggungjawaban
tentang penjagaannya. Jadi a ian semua ada ah penggemba a
dan
e a a ian a an diminta pe tanggungjawaban ataspenggemba aannya. ( iwaya
t hmad, u ha i,Mus im dan bu Dawud).Rasu u ah S. .W be sabda yang a tinya:
”Ta ut ah epada ah, ta ut ah epada ah da am u usan wanita, a ena me e a
ada ah me upa an amanat bagimu. a angsiapa tida menyu uh isteinya menunai an
sha at dan tida mengaja inya, bea tite ah be hianat epada ah dan Rasu-
Nya. (a -hadits). Dianta a a hi ata- ata yang dipesan an o eh Rasu u ah S. .
W yang diu ang tiga a i hingga isannya te asa su it be ata dan sangat be at,
ah: “Pe iha a ah sha
ada at, pe iha a ah sha at (mu) dan apa saja yang ada pada
e uasaanmu. Jangan ah amu membebani
me e a dengan pe a a
yang me e a tida ma
mpu menanggungnya. Ta ut ah epada ah, ta ut ah epada ah daam u usan ist
e i-iste imu, sesungguhnya
me e a ada ah tawanan
yang ada da am e uasaanmu. Kam
u mengambi me e a dengan amanat ah, dan amu mengambi
eha a an fa ji me e
a dengan fi manfi man ah. (a -hadits). Fi man ah da am su at Thaaha ayat 1
32 :
÷ Íο4θn=¢Á9$$Î/ y7n=÷δr& ö ãΒù&uρ
W MUR HL K ISHOL TI” yang a tinya: “dan pe intah an ah epada e ua gamu men
di i ansha at. Di iwayat an da i Nabi S. .Wbahwa be iau be sabda, yang a tinya
: “tida ada dosa yang ebih besa yang e a di ha i iamat dibawa seseo ang me
nghadap epada ah, da ipada o ang yang membuat e ua ganya
menjadi bodoh. ” R
asu u
ah S.
.W be sabda, yang a tinya:
“Pe tama a i pe a a yang
dipe tanggun
gjawab
an
epada seseo
ang
di ha i iamat ada
ah e ua ganya
(ya iste i) dan
ni
ana -ana nya. Me e a be ata,
wahai Tuhan ami, ambi ah ha -ha ami (tanggung
jawab) ami da i o ang ini, a ena sesungguhnya dia 10
Kitab Uuudu Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
tida
mengaja an epada ami tentang u usan agama ami. Ia membe i ma an epada
ami be upa ma ananda i hasi yang ha am, dan ami tida mengetahui. Maa o an
(disi sa) anta
g itu dihantam an menca
i ba ang yang
ha am, te eupas
sehingga
dagingnya,
emudian
dibawa e ne a a. (a hadits). 7 P S L 2 H K-H K SU MI
T S ISTERI Fi man ah da am su at n-Nisaa’ Ayat 34 :
ô ÏΒ (#θà)x Ρr& !$yϑ/uρ <Ù÷èt/ 4’n?tã óΟßγŸÒ÷èt/ ª!$# Ÿ≅ Òsù $yϑÎ/ Ï™!$|¡ÏiΨ9$# ’n
?tã šχθãΒ≡§θs% ãΑ%y Ìh 9$# Î tβθèù$sƒr ©ÉL≈©9$#uρ 4 ª!$# xáÏ ym $yϑÎ/ É=ø‹tóù=Ïj9
×M≈sàÏ ≈ym ìM≈tGÏΖ≈s% àM≈ysÎ=≈¢Á9$$sù 4 öΝÎγÏ9≡uθΒr& ø Ÿξsù öΝà6uΖ÷èsÛr& ÷βÎ*ù
( £ èδθç/Î ôÑ$#uρ ÆìÅ_$ŸÒyϑø9$# ’Îû £ èδρã àf÷δ$#uρ ∅èδθÝàÏèsù ∅èδy—θà±èΣ s ¨ 3 ¸ξ
‹Î6y™ £ Íκö n=tã (#θäóö7s?
Artinya :”Kaum
lai-la i itu a alah
pemimpin
wanita,
leh arena Allah
aum tela
h mele ihan se a ian mere a (la i-la
i)
atas se a ian yan lain
(wanita)
an a
rena mere a telah menaf ah an se a ian ari harta mera a.
e a itu ma a wanita
yan sh
lihah a alah yan taat epa a Allah la i memelihara iri etia suaminya
ti a a a,
leh arena Allah telah memelihara(mere a). Wanitayan amu hawati
r an nusyuznya(
emaluannya),
ma a nasihatilah
merea an pisah anlah merea ite
mpat ti ur an pu ullah merea. Kemu ian ji a mere a mentaatimu, ma a jan anlah
amu menari- ari
jalan untu menyusah
annya. ” asulull
h
.A.W ersa a: Artin
ya :”
e ai- ai Wanita (Isteri) a alah se
ran wanita yan apaila amu panan
menyenan an irimu, alau amu perintah mentaatimu, alau amu peri ia menja
a harta an irimu. asulull
h
.A.W ersaa : “aran siapa ersaar terhaap
peranai isterinya, maa Allah aan memerian pahala epaanya seperti pahala
siapa ersaar (yani Isteri) terhaa
yan i eri an pa aa ai Ayyu As. aran
pperanai suaminya,
ma a Allah aan mem eri an pahala seperti pahala yan i er
i an Allah pa a
ran yan u ur alam
memela a ama Allah.
aran siapa (isteri
) men aniaya suaminya an mem
eri
e an pe erjaan yan ti a pantas menja i e a
nnya (ya ni suami)
an
menya it an hatinya, ma a para Malai at juru
pem eri ahm
at (Malai at ahmat) an Malai at juru si sa (malai at aza ) mela natinya (ya ni
isteri). aran siapa (isteri) yan ersaar terhaap peruatan suaminya yan m
enya itan, ma a Allah a an mem erinya seperti pahala yan i eri an Allah pa a
Asiyah an Maryam inti Imran. (Al-ha ts).
11
Kita Uuu u Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
A 8 asulull
h
.A.W ersa a : “A UMAA IM ATI MAA TAT WA AU UHAA ‘A HAA
DAKH LATIL A ATA” Artinya: mati se a
DHI
”
iapa saja aum wanita (istri) yan
n an suaminyameri h
inya, ma a ela ia masu sur a. ” (Diriwayat an Tirmiz i
I nuMajah, Ha im ari Ummu
alamah).
asulull
h
.A.W ersa a : “ID AA
H LLAT
ILMA ATIU KH M
AHAA WA
H MAT
AH HAA WAFIDH
T FA
AHAA WA ATH ’AT AUAHAA Q
IILA LAHAA UDHULUL A ATA MI A IA WAA IL A ATI
I, TI.
” Artinya: “Apa
ilase
16
Kita Uuu u Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
A u ertanya
epa a ana -ana nya tentan i un anya itu. mere a menjawa
“sesun
uhnya ia su ah ti a hari ini tersesat jalan. ia erna zar ti a a an er i ara
apa-apa
e uali men una
an ahasa
Al Qur’an”. setelah itu a u ertanya epa a m
ere a, eitumelihat ahwa mere a menan is semua. merea menjawa:”sesunuhnya
ia alam ea aan nazar”. Ma a aupun uru- uru masu menjumpainya
an ertanya
epa anya men enei ea aan yan i alami. perempuan itu menjawa :” an sa aratul
maut atan enan nyata “.
etelah ematiannya
malamnya
a u ermimpi ertemu
en an perempuan itu. au ertanya:” imana
amu se aran ?” ia menjawa :”sesun u
a an sunai-sunai, i te
hnya
ran-
ran yan ertawa i tempat an alam sur
mpat yan i senani i sisi Tuhan an eruasa “. Diriwayatan ari
sulullah
uhnya istri yan mentaati suaminya i m
h
annya. Dan mana saja isteri yan eluar rumahnya tanpa menapat restu suaminya m
a emali”. Aurrahman in ‘auf menataan,
a a ia ila nati paramalai at hin
a u men enar ahwa asulullah ersa a: “A UMAM A-ATI ‘A A
AT FII WA HI AU
IHAAILLAA QAAMAT MI QA IHAAMU
WADDATALWA HI”. (al ha its) “Mana saja isteri y
an ermua masam i epan suaminya, ela ia i anitan ari uurnya alam
ea aan
erwajah
hitam”.Dari ‘usman in
‘affan a er ata, a u men enar asulu
llah ersa a : “MAA KHA A AT IM A-ATUMMI AITI AU IHAA I GHAI I ID IHI
18
Kita Uuu u Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
ILLAA LA’A AHAA KULLU
AI-I THALA’AT ‘ALAIHI
AM
U HATTAL HIITAA I FIL AH I
.” “Ti alahse
ran isteri eluar ari rumah suaminya tanpa men apat restunya,
e uali
ila nati
leh se ala sesuatu yan
tersiram matahari, hin a termasu i
ani an yan a a ilaut”. (al ha
its) A 13 Ummul mu’minin
‘aisyah
ra er ata
: “ AA MA’
A A I
AA LAUTA’LAM A I HAQQI A WAA IKU A ‘ALAIKU ALA A’ALATILMA
ATU MI KU A TAM
AhULGHUAA A ‘A QADAMA AU IHAA UhU I WA HIHAA”(al haits)
“ Wahai aum
wanita, seanainya amu aan men etahui
ha-ha
suamimu atas irimu
,
nis aya amu a an erse
ia mem ersih an e u itelapa
a i suaminya
en
an se
a
ian wajahnya”.
Terse ut
alam riwayat Al azzar ari ‘aisyah ra ahwa eliau
er ata : “A u ertanya epa a r
sulullah
.A.W “
iapa
ran yan palin esar h
a ha nya atas
wanita?. eliau menjawa :”
uaminya”. A u melanjut an:”siapa
ran
yan palin esar ha -ha nya atas se
ran la i la i?”. eliau menjawa ”I unya”.
asullullah
.A.W ersa a :”A a tia ma am
ran yan mana Allah tia erenan
menerima sh
latnya, e aji annya ti a i awa nai elan it. aitu : 1) ua ya
n lari ari tuannya hin a em ali, 2) Isteri yan i marahi suaminya hin a me
n apat ri h
nya ; 3) Pema u hin a saar (ari maunya). iwayat Inu huzaimah
, i nu hi an an al aihai ari ja ir. asulullah ersa a eti a men in at a
n aum wanita (isteri):”ID AA QAALATIL MA -ATU LI AU IHA MAA A-AITU MI KA KHAI
U QATHTHU FAQAD hA ITHA
‘AMALUHA””. “Apa ila se
ran istri erata paa suaminya
:”
ama se ali a u ti a pernah melihat amu eruat ai”. Ma a enar enar tel
ah
terhapuslah
amalnya”. (riwayat i nu a i an i nu ‘asa ir an ‘aisyah) Thalhah
in u ai illah ra men ataan ahwa, au menenar asulullah ersaa : “AUMA
M A-ATI QAALAT LI AU IHAA MAA A AITU MI KA KHAI A QUTHTHA ILLAA A A
AHALLAAHU
era
TA’AALAA
MI AhMATIHI AUMALQI AAMATI”
“Mana saja perempuan (isteri)
yan
ta pa a suaminya :
ama se alia u elum pernah
melihat
en au er uat ai ”, Ke
uali Allah memutus an rahmat ainya ela i hari iamat”. (al ha its)
19
Kita Uuu u Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
asulullah ersa a : ”Mana saja istri yan menuntut erai suaminya tanpa a a pe
r ara yan memper
leh annya sama se ali (ya ni alasan yan jelas), ma a haram
a inya meni mati au harumnya s
ra (ya ni terhalan pen iumannyapa a au s
r a
).( iriwayat
an
leh Ahma
, a u au ,
At turmu zi, I nu Mahaj, I nu Hi an, Al
ha im ari tsau an). A u a ar As si i a men ataan, au menenar ahwa asul
ullah
.A.W
ersa a:”Apaila se
ran istri er ata pa a suaminya :”Cerai anlah
a u “, Ma a ela
ihari iamat ia atan en an mem awa wajah tanpa ter alut a
in, sementara liahnya menjulur eluar ari lanit lanit mulut an ia turun m
enuju ten ah-ten ahjuran nya nera a, enati ia selalu erpuasa an eri a ah
i wa tu malamnya”. asulullah
.A.W ersa a:”I ALLAAHA LAA A D U U ILAA IM AA
TI LAA TA
KU U AU AHAA. . ”. “
esun uhnya Allah ta mau memperhatian sese
r
an istri
yan tia mau ersyu ur epa a suaminya”. (al ha its) asulullah
.A.
W ersa a :”LAA A D U ULLAAHU TAAA AKA WATA’AALAA ILAA IM A-ATI LAA TA
KU
LI AU IHAA WAHI A LAA T
TAGH
II ‘AHU”. “Allah tia mau memperhatian sese
ran
istri yan men
la ersyuur epa a suaminya, pa
ahal ia tetap
mem utuh an suam
inya”.
Diriwayat
an ari A u Hurairah, a u men en ar ahwa asulullah
.A.W ers
a a “
ean ainya se
ran istri mempunyai Keayaan seperti yan iuasai
ulaiman
in au , an suaminya i ut ma an hartanya Itu, emu ian istrinya er ata epa
anya:”Mana harta mili mu !!”, e uali Allah a an
men hapus amalnya
(amal istri)
selama empat
puluh tahun”. Usman in ‘affan er ata, a u men en ar asulullah
.
A.W ersa a:”
ean ainya se
ran istri mempunyai sejumlah harta eayaan seanya
isi
unia an mem eri an
emua e ayaanitu pa a suaminya, an setelah erlalu
e erapa
aat lalu iun it-un
itnya, e uali Allah a an menhapus semua amal
nya an a an menumpul annya ersama en an Q
run”. A 14 PE TA AA PE TAMA PA
DA
UAMIDA I
T I asulullah ersa a :”AWWALU MAA TU
-ALUL MA -ATU AUMAL QI A
AMATI ‘A
H LAATIHAA WA’A
A’LIHAA” (al ha its) “Pertama ali yan i pertanya
sh
latnya an suaminya”
an epa a se
ran isteri pa a hari iamat a alah tentan
. asulullah ersa a:”Permulaan yan i perhitun an ari sese
ran lelai (sua
istrinya an peraraperara yan
mi)
a alah men enai shalatnya, emu
ian tentan
i uasainya. i a peraulannya ersama mere a ai an
20
Kita Uuu u Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
lela i itu erla u ai epa a semuanya, maa Allah eruat aus epa anya. Dan
permulaan per ara yan i perhitun
an (ya ni ihisa ) a i perempuan a alah ten
tan shalatnya
emu ian tentan ha -ha suaminya. (al ha
its) asulullah
.A.W
ersa a epa a istrinya:”Dimana
en aumempunyai ewaji an epa a suamimu?. Istr
i eliau menjawa : A u ti a a an eruatlalai alam melayaninya, e uali terh
a aphal-hal yan urasa ati a mampu ula u an. asulullah
.A.W pun melanjut a
n :” a aimanapun amu er aul ersamanya ma a sesun uhnya suamimu a alah s
r a
an nera amu”. (al ha its). Terse
ut alam riwayat, ahwa a i
.A.W ersa a:”A
aempat ma am wanita yan masu s
r a an empat
ma am wanita yan lain masu ne
ra a. Diantaranya empat ma am wanita yan masu s
ra aalah, istri yan memelih
ara
ian
esu ( eh
rmatan irinya
), menaati perintah Allah
an menaati suaminya,
anya ana nya, penya ar, mu ah menerima pem erian se iit ersama suaminya, me
mpunyai rasa malu. Kalau suaminya ti a a a itempat (se an per i) ia memelihar
a irinya
an harta
suaminya. Kalau suaminya se an i rumah ia mene an lisann
ya. an lain a alah isteri yan
itin al matisuaminya, ia mempunyai ana any
a tetapi
ia menahan iri untu epentin
an ana -ana nya, memelihara
mere a erl
a u ai pa a mere a an ti a meni ah lai arena hawatir ji a menyia-nyia an
ana -ana nya itu.A apun empat wanita yan lain yan i tetapan masu neraa a
alah,
istri yan erlisan uru pa a suaminya, alau suaminya
se an peri ia ti
a menja a eh
rmatan irinya,
alau suaminya era a irumah lisannyaterus men
an e
er a en an ata- atayan uru , an isteri yan mem e ani suaminya
en
an
yan ti a san up ipi ulnya, an isteri yan ti a menutup irinya ari lel
erleihan, an isteri yan
a ilain
ah an ia eluar rumah en an an anan yan
ti a mempunyai a tivitas
lain e ualima an, minum, ti ur an tia mempunyai
e intaan untu mela sana an sh
lat, tia menaati Allah an rasul A an ti a
erusaha
menaatisuaminya. Isteri yan ersi ap seperti
itu
a alah istri yan te
rlanat, termasu ahli nera
a, e uali ji a se era ertau at. (al ha its) Kata
ash, a u menenar asulullah
.A.W ersaa:”
esunuhnya se
ran i
a’a in wa
stri jia ti a mem esar anhati suaminya sewa tumenalami esempitannya, ma a
Allah a an mela natnya an eitu pula para malai at semuanya
i ut mela nat iri
nya. (alha its)
alman Al farissi men ata an ahwa a u menen ar asulullah
.A
.W ersa a:”MAA
AD A ATIM A-ATU ILAA GHAI I AU IHAA I
AHWATI ILLAA
UMMI
AT‘AI AHAA AUMA AAMATI. (alha its) “Ti a lah se
aran istri
LQI yan memperha
i sertai syahwat, e uali e ua matanya ela
ti an lela i yan uansuaminya
i hari iamat a an i uta an”.
21
Kita Uuu u Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
A u ayyu Al anshari menata an,a u men enar ahwa asulullah
.A.W ersa a :
”Dilanit unia, Allah men ipta an (menempat an tujuh puluh ri u malai at, im
ana mere a mela nati setiap isteri yan menhianati suaminya alam penunaan ha
rtanya.
Dihari iamat ela mere a iumpul an ersama para tu an sihir, para
u un, en ati sepanjan hi upnya iha is an untu melayani
suaminya”. (al ha it
s) Kata mu’awiyah,
sesun uhnya
a umen en ar ahwa asulullah
.A.W esa a: ”A
UMAAIM A-ATI AKHAD AT MI MAALI AU IHAA IGHAI I ID IHI ILLA KAA A ‘ALAIH
AA WI UU
A ’II A ALFA
AA
IQ”. “Mana saja se
ran isteri yan men am il harta
suaminya, tanpa seizinnya e uali irinya men apat tujuh
puluh
sanya pen uri”.
haraman setiap
ran msu s
r
(al ha its) asulullah
.A.W ersa a:”Allah men
a se elum a u, hanya saja melihat ari seelah ananu se
ran perempuan yan m
enahului a u menuju pintus
ra. A u ertanya “ aaimana perempuan ini men ahul
ui u? Dijawa :”Hai Muhamma
, ia a alah perempuan
yan a us. Ia mempunyai ana -
ana yatim tetapi
ia ersa ar merawat mere a hin a men apai usia eli h. Lalu
ia ersyu ur epa
a Allah
terha ap semua
itu”.
(al ha its) A 15Umar in hata
men ata an, ahwa asulullah
.A.W ersa a : ”A UMAA IM A-ATI AFA’AT
HAUT
AHAA ‘ALAA AU IHAA ILLAA LA’A AHAA KULLU
AI-I THALA’AT ‘ALAIHI
AM
U “. (AL
HADIT
) “Mana saja isteri yan mempererasan suaranya epaa suaminya e uali
tersinar
leh sinar mentari. (al haits) Au
ila nat
leh seala sesuatu yan
zar menata an, a u men enar ahwa asulullah
.A.W ersa a : ”
esunuhnya a
laupun sese
ran isteri eri a ah seperti
i a ahnya para malai at an manusia ya
n ahli i a ah. Kemu ian ia
mem uat eprihatinan epa a suaminya arena masalah
naf ah, e uali pa a hari iamat ia atan sementara tanannya terelenu paa
leher an ainya teri at, mulutnya ir
e , wajahnya pu at an irinya iantun
leh malai at yan sanat eras seraya iseret menuju nera a”. (al ha its)
al
man Al farisi men ataan, au menenar ahwa asulullah
.A.W ersaa: ”Mana s
ian, eluar rumah tanpa menapat i
aja isteri yan ers
le an menena an wewan
zin ari suaminya, ma a sesunuhnya ia erjalan alam emur aan
Allah an ee
n ian A hin a em ali”. (al ha its) asulullah
.A.W ersa a:”A UMAM A-ATI
A A’AT T
I AA AHAA FII GHAI I AITIHAA
KHA
AQALLAAHU ‘A A WA ALLA ‘A HAA
IT A
HU”(rawahu ahma an tha rani an ha im an aiha i) “Mana saja isteri yan menu
ar pa aiannya
ilain rumah en an ma su sen aja i u a supaya terlihat lela i
lain, ma a Allah pasti mer
e
22
Kita Uuu u Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
penutupnya
(ya ni Allah ti a aan menutupi
sanya ) . ( ari ahma tha rani al-
ha im anal aihai) Terse ut alam riwayat Al ha im ahwa, a a salahse
ran p
erempuan
ertanya
epa a a i
.A.W,
atanya:”
esun uhnya
putra paman u erma s
u melamar
a u,
arena itu jelas an epa a u apa saja ha -ha suamiatas istrinya
. i a ha -ha itu san up au jalani nis aya au siap meniah. asulullah
.A.W
menjawa :”Diantara ha -ha suami a alah sean ainya ari hi un nya men alir ara
h atau nanah, ma a istrinya menjilatinya ma a yan emi ian itu elum u up menu
nai an ha-ha nya.
ean ainya iper
leh an sese
ran ersuju epa a
ran lain
, tentu
a u perintah an se
ran istri supaya ersuju
epaa suaminya”. Wanita
i
tu er ata: “Demi zat yan men utusmu
en
an ha , selama i unia a u ta a an
meni ah”.Terse ut alam riwayat i erita an
leh Aisyah a ahwa, a a se
ran p
erempuan atan men ha ap a i
.A.W seraya er ata:”Hai asulullah, a u ini se
ran wanita yan masih mu a. aru-aru ini au sean ilamar sese
ran tapi au
elum su a meni ah, se enarnya
apa saja ah ha -ha suami atas istrinya itu?
” a
sulullah
.A.W
:”
e iranya mulai ari mu a hin a sampai a inya ipenuh
mwnjawa
i
leh penya it
ernanah, lalu istrinya menjilati seluruhnya, ma a yan emi ian
itu elum ter ilan memenuhi rasa
syuur terha ap suami”. Perempuan mu aitu e
r ata:”Kalau
e itu pantas ah au meni ah?”. asulullah
.A.W er ata:”
e ai nya
meni ahlah arena meni ah itu ai ”. Terse ut alamriwayat At tha rani:”
esun
uhnya se
ran istri terhitun elum memenuhi ha -ha Allah ta’ala sehina ia
memenuhi ha -ha suaminya
eseluruhan.
ean ainya suaminya
meminta irinya semen
tara ia masih era a iatas pun un
nta, ma a ia ti a
leh men
la suaminya
atas irinya”. (yan i ma su meminta irinya a alah meminta
untu melayanise
sual
suaminya).(Alha its) I nu A as
a men ata an, a a se
ran perempuan ari
ats’am men ha ap asulullah
.A.W, atanya:”A u ini se
aran perempuan yan ma
uhnya apa sajaah haha suami itu?
sih sen irian, a
u erma
su meni ah.
esun
eliau menjawa :”Apa ila suamimenhen a i istrinya seraya terus men
a, seme
ntara wa tu itu istrinya masih iatas pun un unta, ma aia ti a
leh men
la
nya. Diantara ha suami aalah hen anya istri jan an mem eri an sesuatu apapun
ari rumahnya e uali men apat
izin ari suaminya.
Kalau ia tetap mela u an per
uatan itu, ma a ia er
sa an pahalanya i eri an epa a suaminya. Diantara ha
suami yan lain a alah hen anya istri janan erpuasa sunnah e uali menapat
izin ari suaminya, alau
ia tetap erpuasa ma a hanya men apat rasa lapar an
ahaa, puasanya
ti a iterima. Kalau istrinya mema sa eluar rumah tanpa memper
leh izin ari
23
Kita Uuu u Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
a emali an ertauat”. (Al ha
suaminya ma a ia ila nati
para
malai at, hin
its)Ali a menata an, a u erunjun epa a a i
.A.W ersama Fatimah a.
am
pai irumah eliau,
ujumpai sean menan is terisa isa , A u ertanya: ” apa
an I uumenja ite usan atas ese ihanmu, wahai asulullah, apa se enarnya yan
menye a an en au menanis seperti itu?”. asulullah menjawa: ”Hai Ali paa
malam eti a a u i isra’ an elan
it, ulihat er aai ma am aum wanita ari u
mat u i si sa inera a en an er a ai ma am si saan, Melihat hal itu a u menan
is lantaran eratnnya sisaan yan i timpaan epaa merea. Au melihat aa w
anita yan iantun en an ram utnya imana
ta nya men iih. Au melihat la i
wanitayan i antun en an li ahnya, sementara
yan men i ih ituan an e te
n
r
annya. A u ju a melihat wanita yan eua ainya ipasun hina susu a
n e ua tanannya terelenu pa a u un-u unnya.
ementara Allah memerintahular
an alajen in untu menyi sanya. A u ju amelihat wanita
yan i antun en a
n e ua susunya. A umelihat pulawanita er epala a i an er a an ele ai, ia
menalami eri u-riu si saan.
A u melihat wanita yan erentu ( erupa) anjin
, sementara api nera a mem a ar irinyamasu melalui lu
an mulutnya an eluar
melalui u urnya, sementara para malai at memu ulimya en an
am yan panas.
Men enar semua itu Fatimah Az ahra an itseraya er ata:”Wahai Ke asih u a
n permata hati u,sesunuhnya per uatan apa ah yan pernah ila u an mere a, hi
na menalami si saan seperti itu?”.
asulullah
menjawa
: ”Wahai
putri u peremp
uan yan
i antun
menuna an ram utnya sen iri a alah ise a an ia ti a menu
tup ari pan an unaan
ram utnya an lelai lain. Perempuan yan i antun men
li ahnya ise
a an ia su a menya
iti hati suaminya. Perempuan yan iantun
me
n unaan e ua susunya
ise a an ia men
t
ri tempat ti ur suaminya ( ia erse
tu uh enan lelai lain). Perempuan yan ipasun eua ainya paa eua susu
an e ua tanannya irantai
eu un-uunnya,
sementara
Allah
memerintah
ular
a
n alajen in untu menyi sanya, ise a an ia ti a man i jina at, ti a man
hai anmeremeh an sh
lat. Perempuan erepala ai an eraan
i setelah
yan
uhnya perempuan itu su a mena u-a u lai penusta. Aapun peremp
ele ai sesun
uan
yan er entu anjin sementara apimemaar irinya masu melalui mulut an
eluar melalui u urnya, sesunuhnya ise a an ia perempuan yan su a menun
it unit (pemerian epaa suaminya)lai erhati eni. Wahai putriu, ela
a se ali istri yan erma siat ( urha a) epa a suaminya”. (Al ha its)
24
Kita Uuu u Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
in atnya ahwa eu u an suami ai istrinya i a imisal an seperti e u u an
ran tua atasana-ana nya,
e a etaatan ana terha
ap
ran tuanya an usah
aana menari eri haan
ran tuanya
termasu waji .
e ali nya ewajian itu t
i a erla u a i suami. A 16 PE KA A PE TI G Terse ut alam riwayat ari A u
Hurairah a, atanya,suatu hari asulullah
.A.W menjen u putrinya, Fathimah-.
ampai i rumahnya, asulullah melihat putrinya se an menilin tepun sam il
menan
is.
asulullah ertanya:”Kenapa menan is, Fathimah. Mu ah mu ahan Allah t
ia memuat matamu menanis lai”. Fathimah menjawa :” apa , a u menan is hanya
arena atu pen ini, an lai au hanya menanisi esiuanu irumah ya
ilin
n atan silih eranti”. asulullah
emu ian men am il tempat
u u isisinya.
Fathimah er ata:”
apa emi
emulyaanmu,
minta
anlah epa a Alli supaya
mem el
i an se
ran u a untu mem antu
peerjaan pe erjaan u mem uat tepun an menye
ar perataan
lesai an peerjaanrumah”. Mana ala
asulullah
.A.W selesai men en
putrinya, eliau an it ari u u nya an erjalan
menuju tempat penilinan.
eliau ilinan. Dan
memun ut se en am iji- ijian an um imasu an epen me
a a “ I
MILLAHI AHMA I AHIIMI” Maa erputarlah
alat pen ilin an itu arena
izin Allah. eliau terus memasu
an iji- ijian itu sementara
alat penilint
iuterus erputar en an sen irinya, seraya memuji
Allah
en an ahasayan ti a
i pahamimanusia. Halitu terus erajalan hin a iji- ijian itu ha is. asul
ulah
.A.W ersa a epa a alat pen ilin an itu: ”erhentilah enan ijin Allah
”.
e eti a alatitu erhenti. Ia erata seraya men utip ayat Al Qur’an: ”HAi
ran
ran yan eriman, peliharalah irimu an eluar am ari api neraa, an
ahan aarnya a alahmanusia an atu. Penjaanya a alah malai at-malai at
yan
asar, eras yan ti a pernah men urha ai Allah terha ap yan iperintah an A
erjaan seala apa yan iperintah”. (Qs At Tahrim 6) Me
, an mere a selalu
men
rasa
ta ut ji amenja i atu ela a an masu nera a,
emi
ian ti a ti a atu it
u er i ara en an ijin Ara yan fasih.
Allah. Ia er i ara men una an ahasa
elanjutnya
atu itu
er ata:”Wahai asulullah,
emi zat yan menutusmu enan
ha menja i ai anrasul, seanainya en au perintah an a uuntu men ilin
iji- ijian yan a a iseluruh ja at Timur an arat, nis ayaa an u ilin selur
uhnya’. Dan a u men en ar pula ahwa ai
.A.W ersaa:”Hai atu, eremirala
e
h amu sesun uhnya amu termasu atu
yan ela i una an untu mem anun
un Fathimah is
ra”.
e eti a itu atu penilin itu sanat ahaia an erhe
nti.
25
Kita Uuu u Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
a i
.A.W ersa a epa a putrinya, Fathimah : ”Kalau
Allah er ehen a , hai Fa
thimah, nis aya
atu
pen ilin itu a an er era enan sen irinya
untu mu.Tet
hapus eu
api Allah
er ehen a men atat e
ai an- e ai an untu irimu an men
ru an- e uruanmu saja se
aran is
serta men
an at erajatmu. HaiFathimah
mana
triyan mem uat an tepun untu suaminya an ana ana nya, e uali Allah men at
at a inya
memper
leh e ai an ari setiap
utir iji yan terilin, Dan menh
apus e uru annya serta menini an erajatnya. Hai Fathimah
mana saja istri ya
n er erinat isisi alatpen ilin annya arena mem uat an ahan ma anan untu
suaminya, e uali Allah a an memisah an atas irinya an nera a sejauh tujuh ha
sta. Hai Fathimah mana saja se
ran istri yan meminya i ramut ana-ananya an
menyisir ram ut mere a an men u i aju mere a, e uali Allah
a an men atat
a
inya memper
leh pahala seperti pahalanya
ran yan mem eri an ma an epa a seri
u
ran yan se an elaparan an seperti pahalanya
ran yan mem eri an pa aia
n epa aseri u
ran yan se an
telanjan . Hai Fathimah
mana saja istri yan m
emenuhi e utuhan tetan anya, euali Allah ela men e ahnya(ti a mem eri es
empatan ainya) Untu minum air ari tela a Kautsar es
i hari iamat. Hai F
le ih utama ari paa itu semua aalah erih
an suami terha
athimah tetapi yan
ap istrinya.
e iranya suamimu ti a meri h
imu, tentu
a u ti a a an men
a an
irimu”. “ u an ah en au menerti, hai Fathimah, ahwa eri h
an suami itu men
i an se a ian ari eri h
an Allah,
ja an e en ian suami merupa an aian ari
e en ian
Allah. Hai Fathimah, manaala se
ran istri se an men an un , ma a p
ara malaiatmem
h
n an ampunan untu nya, ansetiap hari irinya i atat memper
leh seri u e aji an n seri u e uru annya Apa ila telah men apai ra
i hapus.
sa sa it (menjelan melahir an)ma a Allah men atat a inya memper
leh pahala sep
erti pahalanya
ran
ran yan erjiha i jalan Allah. Apaila telah melahira
n irinya ter e as ari se ala
sa seperti ea aannya i hari setelah ilahir
melayani suaminya enan a
nnya
leh i unya”. “Hai Fathimah, mana saja istri yan
niat yan enar, e uali irinya tereas ari
sa-
sanya aaian paa hari
irinya
ilahir an i unya. Ia eluar ari unia (ya ni mati) e uali tanpa mem aw
a
sa, ia menjumpai
u urnya se a ai pertamanan
s
r a, Allah
mem erinya
pahala
sepertipahala seriu
ran yan nai haji an erumrah, enan seri u malai at
mem
h
n an ampun pa anya sampai mela
hari iamat”. “Mana saja se
ran istri
yan
yani suaminya sepanjan
hari an malam, i sertai hati ai ,niat yan i hlas a
n niatyan enar, euali
Allah a an men ampuni semua
sa-
sanya. Pa a hari
iamat ela irinya a an i
26
Kita Uuu u Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
aa
eri pa aian erwarna hijau,
an i atat an untu nya pa a setiap ram ut yan
i tu uhya enan seri u e aji an, an Allah mem eri pahala untunya se anya
yan ti a iasanya seperti itu. Ia eluar itu apat men anu aum lelai, K
alaupun
ia isa menyelamat an iri, tetapi aum lela iti a a an selamat ari s
i apnya. Karenaitu a i Muhamma
.A.W
menn inat an ahwa,
ran perempuan itu
se ala aurat. asulullah
.A.W ersa a :” ran perempuanitu se ala aurat. Apa
ila elluar rumah
ma a syetan memperhati annya terus untu menyesat annya. Dan
yan le ih men e at an se
ran perempuan epaa Allah aalah jia eraa i ruma
hnya”. Dalam iwayat lain i jelas an:” ran perempuan itu seala aurat,
ma a pi
anya
n itlah
merea, Karena mana ala se
ran perempuan eluar jalan, an eluar
er ata:”hen
a emana amu.. ?”. Ia menjawa :”a u hen a mem esu
ran sait,
atau a u hen a menirini jenazah, ma a ti a henti hentinya syetanmen
any
ahin
a ia men eluar an len annya (ya ni ia men eluar an se a ian tu uhya). Ti
a a a perempuan yan erusaha
30
Kita Uuu u Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
al i rumah, menyemah Tuh
memper
leh eri h
an Allah seperti alau irinya tin
annya an meaati Hatim Al Ashammen ata an, Wanita sh
lehahitu menja
suaminya’.
i tian nyaa ama an se aai pema mur(yan meramai an)rumahserta mem antu suam
i mela sana an etaatan pa a Allah.
e ali nya perempuan yan su a melan ar hu
um, apat men hanur an hati suaminya en an tertawa. A ullah in ‘umar a men
ata an:”Tan a tan a perempuan e intaan
yan shalihah a alah, ji a mempunyai ta
pa a Allah an ersi ap
na’ah (menerima
ut apa aanya)terha ap apa yan i er
i milii, iaahnya
ianAllah.
Ia i hiasi
sifat
pemurah terha ap per
ara yan
ai , er a tipa a suami
an emar mempersiap
an iri eramalshalih untu per
siapan mati.
A 19 D
A E
A AGI I
TE I Termasu
sa esar a i se
ran iste
ria alah ila mana eluar rumah tanpa seijin suaminya.
Ken ati tujuannya
untu
ta ziyah epa a
ran tuanya
yan mati. Terse ut alam ihya ‘ulumu in Imam Al G
lela i (suami)hena eperian.
eelum era
h
zali i ata an ahwa a a se
ran
istrinya aar tia turun ari eraa i aian
n at ia meminta
tempatnya
yan
tin at atas.
ementara
an unan ran tuanya era a i tin at awah. ran tua
nya sa it. Perempuan itu men utus se
ran pem antunya men ha ap asulullah
.A.W
tuanya. asulullah
.A.W
untu minta izin turun se entar untu
mem esu
ran
ersa a :”Taatilah suamimu. anan au turun. . ”Ti a e itu lama,
ran tuanya
.A.W untu mem
h
nan izin, aar
mati. IAmen irim utusan men ha ap asulullah
irinya apat menya si an jenazah
ran tuanya.
.A.W ersa
asulullah a :”Taa
tilah suamimu”. Ma a
ran tuanyapun i u ur an. ti a e itu lama asulullah
.A.W menutus sese
ran untu memeri tahu paa perempuan itu ahwa Allah telah
tuanya iseaan etaatan perempuan itu paa suaminy
menampuni
sa
sa
ran
a. FAIDAH A a se
ran I u memeri nasehat paa putrinya, IA er ata peliharalah
sepuluh tin ah ini, nis aya
amu a an menja
i simpanan, aitu: Pertama an e u
a: Mu ahmenerima
ea aan(
na’ah),
er a ti an mentaati suami. Keti
a an eem
pat, henanya amu menja i an irimu se a ai perempuan yan selalu i am a an an
an irinu an lantaran tatapan mata an iumannya. Artinya hen a nya amu jan
sampai ilihat
suamimu se yan i en i (atau
a ai perempuan perempuan
yan
ur
u ). hen a nya suamimu ti a pernah er asih mesra en an irimu e uali alam
ea aan selalu harum mele at alam irimu.
31
Kita Uuu u Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
Kelima
an
eenamnya hen a nya amu selalu menja
i perhatian sewa tu suamimu ma
an an ti ur.
e a rasa lapar itu mu ah menim ul an pem er
nta an nafsu an sul
it
ti ur, ah an mempermu
ah tum uhnya emarahan.
Ketujuh
an e elapannya hen a
nya amupanai pan ai memelihara
harta
an rahasia eluar a suami yan apat m
an menent
empermalu an irinya. Kesem ilan
an esepuluhnya
: Hen a nya amu jan
an perintahnya, an janan su a menye ar an rahasia
suami.
Karena alau amu me
nentan perintahnya
a an san at mu ah menim ul an/mele
a an emarahannya. Kalau
amu menye
arluas an rahasianya erarti amu ti a apat i per aya ji a ia se
an ti a a a irumah. In atlah ai ai inatlah.
eali seali amu janan m
enunju an eem iraan i ha apannya, sela
i suamimu se an erse ih.
e ali nya
jan an erwajah em
erut sela i suamimu erwajah er inar inar la i em ira.
asulullah
.A.W ersa a : ”
esun uhnya se
ran istri yan eluarrumah se an
an suaminya
ti a menyu ainya ma a seluruh malai at mela natinya, emi ian pula
semua aran yan i lewatinya, selain jin an manusia.
ehina irinya emali
an ertau at. PAHALA AGI PE EMPUA A G HAMIL Terse
ut alam riwayat ahwa A
i Muhamma
.A.W ersa a : ”Apa ah se
ran iantara amu
salah senan , hai a
um isteri, alau amu se an menan un ari hasil hu unan en
an suaminya, sem
entara suaminya merasa senan.
esunuhnya perempuaan yanse an hamil memper
ran lela i ti a
i enar
an memperhati
an aum
wanita, se ali nya
aum wanita
alas memperhati
an pan an annya.
ea aimana aum lela i menun u an pan anannya
epa a aum wa
nita,
ma a menja i ewaji an pula aum wanita menun
u an pan an an mata terha a
p aum lela i. Pen
apat itu se
a aimana
i
te an an
leh I nu Hajar ita
alam
A AWA I .Ti a pula iper
leh an lela i ermusafahah( ersalaman) en an pere
mpuan yan uan muhrim. Laranan ini erlau jua paa peruatan salinmemeri
an.
e a itu per ara yan i haram an meman an nya iharam an pula meme an nya.
Menin at en an ara meme an nya itu ia apat merasa an elezatan.
Hal ini i
asar an pa a alil ahwa, alau
ran erpuasa lalu erpean an en an lawan jen
isnya yan menye a an inzal( eluar
mani), ma a puasanya
atal. Tetapi
alau el
uarnya mani ise
a an
leh pan an an,
puasanya ti a atal.
Demi
ian menurut
pe
njelasan ita An ihayah. Diriwayat an
leh Tha rani i alam ita Al Ka ir a
ri mu’al in asar ahwa, salah se
ran i antaramu yan i luai epalanya
le
h jarum,
itu le ih ai ari pa amemean perempuan yan tia ihalal anuntu
nya. asulullah
.A.W at an : ”ITTAQUU FIT ATADDU - AA WAFIT A-TA I
AA
memperin
FA-I A AWWALA FIT ATI AII I
A-IILA KAATAT MI QIA-LI I
AA. ” “Ta utlah al
ian terha
ap fitnah unia an fitnah aum wanita.
e a permulaan fitnah yan me
nimpa ani isra-il itu a alah aum wanita”. asulullah
.A.W ersa a:”WAMAA TA
AKTU A’DII FIT ATA ADHA U ‘ALA I AALI
MIA I
AA”. (al ha its)“Dan setelah
masa u tia a a fitnah yan le ih mem ahaya an terha ap aum lela i etim an f
itnah a i at perempuan”.
35
Kita Uuu u Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
A 21 LA A GA E DUAA DI TEMPAT A G
U I Terse ut alam riwayat ahwa asul
ullah
.A.W ersa a :”Tautlah amu
ari menyepi
( er uaan) en anperempuan.
DemiDzat yan iri u era a alam e uasaan
A, ti a lah
ran lela i yan meny
epi
er sama en an
ran perempuan (ya ni erpa aran), e uali syethan menyusup
uh se
ran yan eresa esaan enan ai yan
i antara mere a er ua.
un
erlep
tan lumpur itu jauh leih ai ari paa eresa esaan(ersen
lan
) enan pun a perempuan yan ti a halal ainya”. asulullah
.A.W
ersa a:”
ran perempuan
itu merupa an jerat-jeratnya syethan (ya ni peran apnya), an a
uasai (menunuan
laulah
u an
arena syahwat,
tentu
aum wanita ti
a a an men
) aum lela i”. (al ha its) Aa pepatah menata an “ID AA QAAMA
D AKA U A ULI
D AHA A T
ULUUT
A ‘AQLIHI”Apa ila elamin lela i an it ma a hilan lah seperti
a a alnya”. I A PE EMPUA IKA KELUA
KEWA Kalaulah perempuan
erma su eluar
rumah, ia er ewaji an menutup seluruh tu uhnya tampa e uali termasu e ua tan
annya ari perhatian
ran anya. Tia hanya itu ahan henanya ia menyamar
awan sua
an iri ari perhatian
ran yan munin men
enalnya. i asese
ran
minya
er unjun , sementara suaminya
ti a a a irumah, hen anya ia ti a per
lu ertanya
panjan le ar. Hal itu i ma su untu memelihara iri an suaminya.
Demi ian yan iunapan Imam Ghazali an eerapa imam lainnya. asulullah
.
A.W ersa a:”
u ah menja i etentuan aimanusia ahwa a ian a ian ari tu u
hnya mela u an zina, hal itupasti i la u an. Ke ua matazinanya meman an, Ke
ua telin
a zinanya
men en ar, lisan zinanya er i ara. Ke ua tan an zinanya mema
i an menharap hara
sa, e ua a i zinanya erjalan, an hati zinanya
menyenan
p.
emmua itu i enar an
leh elamin atau i usta annya”. (riwayat Muslim
ar
iA u Hurairah) asulullah
.A.W ersa a : ”Per ara apa ah yan le ih ai ai
aumwanita?. Fathimah menjawa : ”Hen a nya ia ti a memanan aum lelai an
lelai tia meman an inya.Kemu ian asulullah
.A.W meran ul Fathimah na e
liau ersa a:”Ana turun se aian manusia ari seaian yan lain henanya sal
in men
l
n. asulullah
.A.W, merasa terharu atas pen apat puterinya itu”.
36
Kita Uuu u Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
PE ILAKUKAUM WA ITA DEWA
A I I Ketahuilah ahwa se a ian esar wanita
ewasa
in
i
telah ena
penya it su
a memperlilhat
an an anannya se ara erle ihan epa
a
aum lela
i.
Mere a
se i it se ali mempunyai rasa malu. Kalau erjalan mere a su
a mem uat uat, en an melen a len
an pinulnya. Kenyataaan itu serin m
ere a perlihat
an i mu a
l
nan aum lela i, ai sewa tu i pasar atau ah a
n eti a erjalanmenuju masji .terutama i wa
tu sian atau malam hari i awa
h ahaya lampu. A ayan menata an ahwa, apa ila se
ran perempuan perila unya
menyimpan ti a per ara ini maa i namaan Qahah(sema am iuan) yan sanat
uru
.Pertama,
alau perempuan
itu eluar rumah iwatusian hari en an menen
a an an anan yan erle ihan untu i pamer an epa a aum lelai se ara umum.
Ke ua, perempuan yan mempunyai e iasaan meperhati
an aum lela i lain.Ketia,
perempuan yan emar memper en ar ansuaranya i telina
ran lain, se alipun
a eh
rmatannya. Karena enan eitu irinya
perempuan itu ter
l
n isa menja
mempersama tia ai. Tentan mempersamaan (penyerup
an en an perempuan yan
aan
itu) asulullah
.A.W memperin at an :”MA TA
A AHA IQAUMI FAHUWA MI HU”
“ aran siapa yan mem uat penyerupaan en an suatu aum ma a ia termasu
l
n
an merea”. ran yan menyerupaan irinya seaai
l
nan
ran shalih (mas
u nya eraul enan mere a), nis aya aan i ut i h
rmati,se aaimana
ran ya
n shalih itu menerima
pen h
rmatan.
e ali nya
ran yan er aul en an
ran
ran yan fasi, nis aya aan menjai sasaran er aan. an erarti tia aan
ih
rmati
leh
ran lain. Perempuan hen a nya mem ersih an iri an memperhias
peranainya enan si ap pemalu. anan sampai se
ran perempuan erperanai yan
menyeaan irinya memper
leh preiat “Quhah”. Maa alanah ainya ai p
erempuan yan mempunyairasa ta ut ea a Allah an rasul- A, serta ai
ran
r
an yan mempunyai u i pe erti yan
tin i, supaya meneah isterinya(atau ana
perempuannya) eluar rumah en an an anan yan men
l
. laran an eluar rumah
itu meman ti a mutla tanpa a a pene ualian alam suatu wa tu.
eti a nya as
ulullah
.A.W mem eri el
n aran epaa aum wanitapaa hari raya. Di hari ray
a itu, aum wanita yan apat menja a eh
rmatannya
i eri izin eluar rumah, s
etelah men apat eri h
an suaminya. Tetapi er iam iri tin al i rumah itu le
ih menyelamat an iri ari
aan. Hen a nya se
ran perempuan jan an emana-man
a. anan eluar rumah e uali a a eperluan
yan men esa.Kalau eluar rumah h
en a nya menun u an pan an annya ari aum lela i. Meman ami ti a men ataan
ahwa wajah lela i menurut ha nya a alah aurat, se a aimana wajah perempuan men
urut ha nya. Tetapi wajah ana lela i itu seperti wajah ana lela i yan tampan.
ran i haram an memperhati an wajah ana
37
Kita Uuu u Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
lelai yan tampan, ji a i hawatir antim ulnyafitnah. Hanya itu. Kalau ti a
men hawatir an terja inya fitnah ti a i haram an.
e a , seja semula ti a a
a perintah
epa a aum lela i untu menutup wajah.
e aaimana perintah yan i
te an an epa a aum wanita supaya menutup wajahnya.
e iranya wajah aum lela
i itu termasu auratnya alam pan an an aum perempuan nis aya mere a i perinta
h untu menutup wajahnya, atau ah an ilaran eluar rumah e uali aa eutuha
n yan men esa . ai aum lela i yan mempunyai tanun jawa alam rumahtan
anya, erewajian untu menjaa
ran
ran perempuan yan eraa i awah e
uasaanya.
Terutama
izaman se aran. an an sampai
mem eri el
n aran epa
a me
re a yan memun in anmere a mela u an pelan aran. Hen a nya mere a
ti a i e
ri izin eluar rumah, e uali imalam hari eserta muhrimnya, atau en an peremp
lainnya yan apat i per aya. Pem
uan saja elum u up iper
antu aya, ji a ti
a isertai perempuan
yan lain
yan le ih apat iper aya.
e a elurusan ama
nat yan i eri an epa a pem antu san at jaran ilasanaan. Dalam sejarah,
imasa jahilliyah a a see
ran perempuan ana Taimilah in tsa’la ah e erja se a
ai penjual samin.
uatu etia Khawat in uair Al Anshari atan untu memel
i minya samin. lalu mere a terli at tawar menawar. Perempuan itumem u a tali p
enutup wa ah yan penuh erisi samin. Khawwat er ata:”Pe an i wa ah ini, a u he
lain”. Lalu Khawaat memua waah yan lain.
etel
n a melihat lihat wajah yan
itu se an
ah ilihat, Ia er ata :”Pe a i Wa ah ini”. Keti a perempuan terlena
en an wa ah wa ah samin yan
i pe an inya. tanpa ter
u a Khawat menu ru irin
yalalu
eruat yan ti a sen
n
h hina terlampias an eininannya.
etelah me
la u an per uatan itu Khawwat lari an masu Islam. Ia i ut peran aar.
uatu
hari asulullah
.A.W er ata epa anya :”Hai hawwat, aaimana eritanya
eti
amem eli samin”, asulullah
.A.W tersenyum.
Khawwat menjawa :”Wahai asulullah
ai.
earan
enar
enar Allah
telah melimpah
an
rez i pa a saya, iz i yan
a u erlin an setelah menalami penamahan”. A 2
un epa aAllah ari e uran at terpanan.
uatu hari eluara itu me
2HIKA AT A a se uah eluar a yan san
m eli se
ran pem ereansaan hini(Hinia). Keluara itu te
antu ( u a) yan
rus merawatnya an a hirnya i am il se aai ana .
etelah ewasa, ia jatuh int
a pa a tuan puterinya, yan eti a itu telah menja i i u anatnya seniri. Ia t
erus menerus men
a i u an atnya,
38
Kita Uuu u Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
an i unyapun melayani. Hin a suatu hari terja ilah hu un an layanya hu un an
suami istri. Keti a pem antu itu se an asyi i atas a a i u an atnya, Tia t
i a ayah an atnya atan. Ia marah. Ia
seera men am il pisau, lalu i p
t
nny
a elaminana an atnya itu. amun pa a a hirnya Ia menyesal. Ia mem awanya et
a i untu i
ati.
etelah sem uh si ana an at itu tia i usir. Ia tetap i
eri esempatan tin al i rumah
ran tuanya
yan telahmenja i
ran tua an a
tnya, tetapi se ara iam iam
ia ( ana an at ) itu men en am, Ia menun u ata
nnya esempatan untu mela u an pem alasan. Keluara yan sanat terpan
an itu
se
ua ana yan san at tampan.
alah satunya masih erusia a
enarnya mempunyai
yan lainnya meneati remaja.
uatu hari eua ana itu hilan
na
-ana se
an
iawa pem antunya
yan telah i an atmenja i ananya. Tanpa i etahui
e uany
a i awa nai e atas l
ten . Disana e uanya iaja ermain-main, iperla u an
a ta aa esan i sanera. Hina manaala
ran tuanya telah
se ara
ai hin
e in unan men ari, tanpa sen aja ia men
n a el
ten .Disana ana -ana isan
era ana hin
i ta i. Ia erteria “Cela a enar Kau.
Apa ah en au men hen a i
ematian
eua ana u?” e as pem antunya menjawa :” a enar, Ke ua ana mu mesti
a an mati alau Kau ti
a menuruti
perintah u”. ”Apa emauanmu?”,
tanya
ran y
an terpan an itu. ”A u men hen a i supaya amu mem
t
n elaminmu
sen iri”. De
mi men enar permintaan itu, Ia
terperanjat
u an epalan , atanya, ”Ta utlah
epa a Allah, ta utlah amu. u an ah irimu telah upelihara. Henti an per uatan
jahatmu itu”. Ia terus men ulan -ulan permintaanya. amun ana hini itu tia
amil pe uli. Keti a tuannya a an nai eatas l
ten, siana Hin i itu menyere
t e ua ana nya i awa epin ir l
ten. Lela i yan malan itu erteria, ”Cela
u seentar. tentu au aan menuruti tuntutanmu”. Ia peri se
a enar amu !Tun enan memawa pisau. tanpa i minta lai elaminnya i p
t
n
entar lalu atan
nya sen iri i epan mata si ana Hini. setelah puas menyasian enamnya, si
ana Hin iitupun men ampa an e uaana e as maji annya itu hin atewas se
eti a. Apa atanya. ”Tuntutan mem
t
n elamin sen iri itu a alah se a ai pem al
asan atas per uatanmu temp
hari mem
t
n elaminu. Dan ematian eua anamu i
u”. Memperhatian isah terseut, apat i am
tu se aai tam ahan atas eru ian
il pelajaran ahwa, ilamana pem antu telah memasu i usia alih hen a nya ilar
an masu amar maji annya.
e a pa a umumnya
aan mulaiterja i setelah mema
su i usia itu. Disampin menjaa eturunan itu termasu per ara terpentin.
39
Kita Uuu u Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
KECEM
UUA asulullah
.A.W ersa a : ”I IILAGHAA UU U WAMAA MI IM I-I LAA
AGHAA UILLAA MA KUU
UL QAL I”
esunuhnya a u ini pe em uru. setiap
ran yan
tia mempunyai rasa pe emuru, maa tia lain e uali
ran itu erhati ter
ali ”(Al ha its) asulullah
.A.W ersa a:”
esunuhnya Allah
.W.T itu pe em
uru, an
ran mu min itu hen a nya pe em uru. Ke em uruan Allah a alah ji a a a
ran mumin yan melauan pruatan yan iharaman
leh Allah. (Diriwayatan
leh Ahma , u hari, muslim an turmu zi ari a u hurairah)
Imam Ali a men ata
an, ”Apa ah alian ti a malu. Apa alianti a em uru mem iar an perempuan-per
empuan(istri-istri)mu
eluar eten
ah ten ah aum lela
i.
Ia melihatnya an mere
a memperhati an irinya”.
e ali nya em uru yan
erle ihan ju a ti a ai . I
mamAli a menata an hal itu, ” ananlah amu erleihan men emuru.
ea en
erleihan itu sama artinya menuuh istrimu eruat uru”.
an e em uruan yan
asulullah
.A.W ersa a :”
esunuhnya i antara e em uruan a ayan i int
ai Allah an a a pula e em uruan yan i en i Allah. Di antara si ap er an a
i murai A
iri aa yan i su
ai Allah an a a pula si ap
er an a iri yan
llah. A apun e em uruan yan i su ai Allaha alah e em uruan (Dalam hal era
u-ra uan). Ke em uruan yan i en i Allah a alah e em uruan i luar hal itu. A
a iri yan i suai Allah aalah eeranaan sese
ran e
apun
si ap
er an
ti a maju eme an pertempuran i saat
terja inya en ana.
i ap e er anaanya
n i en i Allah a alah alam hal e atilan”. Di Era
l
alisasi ewasa ini, al
au a aperempuan eluar rumah ma a hampir i pasti an menja i sasaran
aan au
in enan ara mene ip an matanya atau isentuh. A a pula yan s
mlela
i. Mun
ee ar i pe an an a a pula
yan isin ir enan ata ata yan j
r
yan ti
a menena an telinanya. an tera hir itutentu saja husus ai
ran ai- a
i an
ran sh
lehah serta selalu
a eh
rmatannya.
menja Inu Hajar menata an,
ji a se
ran perempuan (istri)
ermasu hen a eluar untu menjen u
ran tua
, misalnya, se enarnya ti a ilaran . Tetapi terle ih ulu harus memper
leh izi
n ari suaminya. yan perlu iperhati an pula, henanyaetia eluar janan mem
amer
an perhiasan an an anannya.
e ai nya ah an irinya ianjur anaar er
an anse aaimana se
ran pelayan yan
t
r tu uhnya. Pa aian yan i ena annya
ti a perlu
a us, melain an pa aian yan se erhana. Pananan hen a nya ija a
, i tun u ansepanjan jalan. Ti a perlu ten
anan an iri. Kalau ti a
eitujustru
a anmem u a esempatan untu mela u an ema siatan epa a Allah,
asul- A an ema siatan epa a suaminya.
40
Kita Uuu u Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
A 23 KI
AH Di isah an a a se
ranperempuan yan emar memamer an an anannya
i epan aum lela i. Ia mati.Hin asuatu malam i antara
sau aranya
a a yan
ermimpi melihat irinya i ha ir an eha apan Allah en an men ena an usana ya
n sanat tipis.
aat itu anin ertiup menerpa usananya, tersinaplah usanan
ya.
Allah erpalin ti
a su i memperhati annya. Allah
erfirman:”
eret ia e
E AKA ………………!!!
esun uhnya perempuan itu termasu
ran yan suamemamer an
an
anannya sewa tu i unia.
Keti a
suami ra
i’ah A awiyah mati, e erapa wa tu
emu ian Hasan Al asri
an awan awannya atan menhaap ai’ah. Merea memi
nta izin i per enan anmasu , mere a i per enan
an masu
. a i’ahseera men
e
naan aarnya, an men amil tempat uu i ali ta ir.Hasan Al asri mewa il
i awan awannya menutara an ma su e atan annya. Ia erata : ”
uamimu telah
tia a, searan Kausen irian. Kalau mu menhen a isilah an memilih
salah
se
r
an ari ami. Mere aini
ran
ran yan ahli zuhu ”. awa
a i’ah A awiyah:”
ya, a u su a saja men apat
emuliyaanini. amun a u hen
a men uji alian, siap
a yan palin
‘alim(pan
ai) iantara alian itulah yan menja i suami u”. Hasan
Al asri an awan awannya menyan upi. Kemuian ai’ah Aawiyah ertanya: ” a
wa lah empat pertanyaan u ini alau isa a u siap i peristri
leh amu”. Hasan
Al asri er ata :”
ilah an ertanya,
alau
Allah mem eri pert
l
u mampu
n an a
menjawa
tentu a u jawa ”. “ a aimana pen
apatmu
alau
a u mati ela , ematian
u alam muslim (husnul hatimah) atau
alam ea aan afir(suul
hatimah)”. ata
a i’ah ertanya. awa Hasan Al asri : ”
an au tanya an itu hal yan hai,
mana a u tahu. . ”.“ aaimana pen apatmu,
alau nanti
au su ah i masu an e
alam epa au, apa ah a u sanup menjawa atau
u ur an mun ar-na ir
ertanya
ti a. . ” “Itu pers
alan hai la i”. awa Hasan Al asri. “Kalau
seluruh man
usia i irin i MAUQIF (pa an mahsyar) pa a hari iamat ela , an u u u u
atatan amal yan ilauan
leh malaiat HAFA HAH eteranan ari tempat penyi
mpanannya
i awah ‘arsy. Kemu ian u u u u atatan itu i eri an epa a pemil
i nya.
e a ian a a yan melalui tanan anan saat menerima
an
se aian lai a
a yan lewat tanan iri alam menerimanya. Apa ah a u termasu
ran yan mener
imanya
enan tan an anan atau tanan iri. .?, tanya a i’ah. “Lai lai yan
au tanya an hal yan hai ”, jawa Hasan Al asri.
41
Kita Uuu u Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
Tanya
a i’ah se ali la i:”Mana ala pa a hari iamat ter enar penumuman ahwa,
se aian manusia masu sura anse aian yan lain masu nera a, apa ah a u te
rmasu ahli syura atau ahli nera a. .?”. “Pertanyaanmu
yan ini
ju a termasu
pers
alan yan hai ”, jawa HasanAl asri. a i’ah er ata :” a aimana
ran
y
an mempunyai perhatian uat terhaap empat pers
alan itu masih sempat mami ir a
nni ah. . ?”. C
a perhati anlah isah ial
terseut. etapa esar perasaan t
a ut ai’ah A awiyah terha ap pers
alanitu. Ken ati ia se
ran sh
lehah. namun
masih iiuti perasaan ta ut yan luar iasa ji a a hir hayatnya ti a ai . Di
ah lau yan eruah uah.
eritaan ahwa, a i’ah A awiyah itu mempunyai tin
uatu eti a perasaan intanya epa a Allah
e itu erat, hin a ia ti a sempat
la i er uat apa-apa.
Diwa tu lain ia elihatan tenan
nampa seperti ti a a a
masalah, an lain wa tuia elihatansan at ta ut an emas.
uaminya men erita
an, suatu hari a u u u sam il meni mati ma anan.
ementara ia u u i sampin
u alam eaaan termenun lantaran i hantui peristiwa iamat. Au erata :”
iar an a u sen irian menimati ma ananini”. Ia menjawa a u an irimu itu u a
nlah termasu
ran yan i uatsusah alam menyantap ma anan,lantaran
men in a
t a herat”. Le ih lanjut Ia er ata:”Demi Allah, sesun uhnya u anlah a u men i
ntaimuseperti e intaannya
ran yan ersuami istri paa umumnya. hanyalah e
intaan u paamuse aaimana e intaan
ran
yan ersaha at”. Kalau a i’ah A aw
iyah memasa
ma anan, Ia er ata:”Maji an u, ma anlah masa an
itu.
Karena
ti a
patut ai aan u e uali mem a a tas ih saja”. (yan i ma su maji an a alah
suami ari a i’ahA awiyah sen iri). Hin a suatu hari a i’ah erata paa sua
minya:”Tinal an iri u, silah an amu meni ah la
i”. Halitu i ata an eti a
pere
suaminya masih hi up. Ma a A u (suaminya)pun meni ah la i en an ti a
ran
mpuan.
aat itu a i’ah masih
setia melayani eperluan suaminya, termasu memasa
an ma anan.
uatu hari a i’ah A awiyah memasa an a in untu suaminya, Ia
er ata:”Tinal anlah iriu en an mem awa
e uatan yan aru menujuistri-istri
mu yan lain”. Di isah an ahwa a i’ah A awiyah
jua mempunyai saha at saha at
yan lain ari ansa jin, yan sanup men atan an apa saja yan i ehen ain
ya. Wali perempuan ini alam ehiupannya i enalpula mempunyai er a ai e era
matan hina wafatnya.
Di antara e eramatannya a alah ahwa pa a suatu malama
a pen uri masu menjarahi
isi rumahnya. Ia sen iri masih terlelap ti ur.Keti a
pen uri itu hen a eluar enan menjinjin aran- aran yan telah i emasi,
42
Kita Uuu u Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
men a a pintu rumahnya hilan semua. Penuri itu lalu u u isampin pintu yan
i pan an semula elum lenyap. Ti a ti a saat itu ter enar suara halus menya
a au emasi. Keluarlah ari pintu ini”. Ia
panya:”Letaa an aran - aran
yan
pun se era meleta
an aran - aran yan
telah i emasi. Men a a pintuitu eli
hatan la i. e itu iamelihat pintu ma a ia se era menyam
ar la i aran
- aran
hasil urian ta i. Ti a-ti apintu itu hilan la i seetia ia leta
an la i ar
an hasil jarahannya. Pintu elihatan lai. Ia menam il em ali aran haasil j
arahannya.
Pintu hilan lai.Dan e itu seterusnya. Ti a-ti a ter en ar
la i su
ara lem utmenyapa :”Kalau a i’ah a awiyahterti ur, Tetapi Allah ti a terti u
r an ti a pula terseranrasa antu ”, maa ia pun sa ar. aran aran yan
i emasinya
punIa
tin al an, lalu ia pun eluar melalui pintu ta i. A 24 TA
DA-TA DA I
T I A G
HALEHAH Diantara
tan a-tan a istri yan shalehah a alah,era m
i
lamana ia mela u an esalahan
terha ap suaminya, ia menyesal se
ali an se
eminta maaf an mem
h
n eri h
annya.Kesalahan itu ia sesali
an iatan isisep
anjan hari, arena ta ut men apatsi sa ari Allah. Tan a-tan a yan lain a ala
h misalnya, ia melihat suaminya se an iliputi perasaan ua an seih, Maa ia
menhi ur, ”Kalau yan amu seih an erhu unan en an urusan a herat,
sesun
uhnyahal itu san at
men untun an a imu, tetapi ji a yan au se ih an erhu u
nan enan urusan unia, sama seali au tia memeanimu enan perara yan
KI
AH
erat. Di isah an ahwa a i’ah inti Isma’il
Asy
yamsiah,
e
ran istri
Ahma in A u Al huwari, suatu hari memasa
ma anan yan ena . Masa an itu i e
ri ampuran
ar
ma yan harum.
uami a i’ah ju amempunyai istri yan lain.
ete
lah
masa anmenyantap ma ananitu, ai’ah erata pa asuaminya:”per ilah mirip
am
u eistri yan lain en an tena a yan aru”. a i’ah yan satu ini meman
enan ra i’ah
A awiyah yan er
misili i ashrah. a i’ah Asy
yamsiah ini s
ap enan usananya.
etelah it
etelah
menunai
an shalat ‘isya
ia er an an len
u aru men e ati tempat
tiur suaminya.
Ia
tawar an pa a suaminya, ”Apa ah malam
ini
amu mem utuh an eha iran u atau ti a ”. i a suaminya se an erhasrat un
tu men aulinya, maa ia melayaninya hina puas. alau malam itu suaminya sea
aulinya, maa ia menuar paaian yan ia enaan tai an
n
ti a erminat men
eranti
enan pa aian lain yan i una an untu eri a ah. malam itu ia ten
elam i tempat shalatnya hina su uh.
43
Kita Uuu u Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
i
a i’ah inti Isma’ilAsy
yamsiah ersuami
an Ahma in A u huwar itu meman
ehen
a i a i’ah sen iri. Ia pula yan pertama-tama melamar syei h Ahma supaya
er enan memperistri irinya. Ceritanya emi ian, a i’ah inti Ismail itu semu
la mempunyai suami yan aya.
etelah ematiannyaIa memper
leh harta waris yan
sanat esar. Ia esulitan menaf ah
an harta
itu, Men inat ia se
ran perempuan
yan ter ata era annya. ma a ia erma su melamar syei h Ahma , en an tujuan
an islam an i e
aar apatmenasaruf an (menhi ah an) hartanya emi epentin
ri an epa a
ran eemiian itu arena ai’ah in
ran yan mem utuh
an. yan
meman an syei h Ahma sea ai
ran
ti Ismail yan apat menjalan anamanat, se
an a i’ah
sen iri se
ran yan a il. Keti a
men apat
lamaran ari a i’ah
sye
i h Ahma
er at
:”Demi
Allah, sesun uhnya a u ti a erminat la iuntu meni a
h.
e a a u in in er
nsentrasi untu eri
a ah”.
a i’ah
menjawa :”
yei h Ah
ma , sesun
uhnnya
sentrasiu alam eri a ah aalah le ih tin i aripa a a
mu.A u sen iri su ah memutus an untu ti a meni ah la i. tetapi tujuan u meni
ah ali ini ti a lain a alah aar apat menasarufan harta eayaan yan umili
i epa a sau arasau ara yan muslim, Dan untu epentinanislam sen iri.A upu
n men erti ahwa en auitu
ran yan shalih,tapi justru en an eitu a u a a
n memper
leh erih
an ari Allah
.W.T”.
yei h Ahma er ata :” ai lah, tapi a
aha
u minta wa tu, A u hen a meminta izin ari Guru u”.
Lalu syei h Ahma
men
ap urunya, ya ni
yei h A u
ulaiman AD Darani.
e a urunya itu ulu pernah m
elaran irinya untu meniah lai. Katanya:”
etiap
ran yan meniah, seiit
atau anya pasti a an terja i per
ahan atas irinya”.Tetapi A u
ulai
setelah
man men apat penjelasan ari muri nya men enai renana a i’ah, ia er ata:” ala
u eitu iahilah Ia. Karena
perempuan itu se
ran wali”. Kisah isah yan seru
uhnya uup anya. lazimnya terja
pa seperti
isah a i’ah A awiyah itu sesun
i pa a masa lalu, tetapiuntu masasearan, hampirti a pernah i jumpai, a
anya se
ran yan ertin ah ai seperti mere a. KI
AH Di isah an a a s
wanita
mempunyai eajaian luar iasa. alau ia memanan esi
e
ran
pan
ai esi yan
i alam ara api tanannya ti a epanasan se alipun saat menam ilnya menuna
an
tan
annya se ara telanjan . Keti a itu a a se
ran yan
terera hatinya er
ma su menya si an eajai an itu. Apa ah enar atau ah se e ar erita
h
n. Hi
na suatu
44
Kita Uuu u Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
erumah si panai esi. Ia ertanya tentan erita it
hari
ran terse ut atan
u.
etelah melihat sen iri Ia meman an i en an penuh e a uman.
etelah pan ai
esi itu menyelesai
an peerjaannya, lela i ta imem eri salam. pan ai esi menj
awa
. Lalu ata
lela i ta i:”Malam
ini a u menja i tamumu, amu ti a e eratan
u an?’
ipan ai esi menjawa :”Den an sua hati au menerima ehairanmu”. Lela
i ta i iaja masu erumah. hina setelah ma an malam tia ia isuuhi ma an
malam.
elesai
ma an hin a menjelan ti ur lela i itu ti a menjumpai suatu el
e ihan i la u an si pan ai esi. I a ah far unya hanya seperti itu. Ia ti ur ma
lahhin a su uh. Dalam hati ia er ata: ”
aranali malam ini ia senaja meraha
sia ani aahnya”. Lela i ta i meminta izin aar i per
leh an ermalam untu y
an e ua alinya. Ia men
a memperhati
an amaliyahnya. Ternyata ti a a a ele
ihannya
alam menjalan
an ewaji an an esunahan eri a ah. A hirnya lela i it
u erata : ”
u ah serin ali au menenar, etapa esar Allah memuliaan irim
u. Ke etulan
a u sen iri jua menya si an eeramatanmu itu. Tetapi
setelah
a u
perhati
se ara lahiriyah ternyata
an ti a a a ele ihanyan a u jumpai alam i
a ah far u
atau sunnahmu. Kalau
e itu ari mana ah tin atan itu amu per
leh?
”.
ipan ai esiitu menjawa :”
au ara u, sesunuhnya auisah yan sanat men
a enan se
ran perempuan yan sanat an
ari . eritanya eini, A u ertetan
ti se ali. A u inta se ali pa anya.
etiap saat a u men
a an merayunya sup
aya mau memenuhi eininan u. amun sejauh itu au ti a apat menun u an irin
ya. upanya Ia perempuan ahli wara’ yan sanat aus sealanya. ulan emi ula
n terus er ulir, hin a ti alah masa pa eli ,maanan sulit iper
leh. Kelapar
an merata
imana-mana.
uatu hari eti a au se an meni mati u ara irumah, ti
a-ti a pintu rumah u i etu
leh sese
ran . Au eluar
utu melihat
siapa yan
atan
. ternyata perempuanyan anti itu yan atan . Ia er iri i epan pintu
, atanya:”Tuan a u ini se an elaparan, Apa a a maanan yan isa tuan erian
epa a u?” awa u:”Apa au ti a merasa ahwa a u san at men intaimu?.
A u ti a
a anmem eri ma anan
e uali au erse ia menyerah an irimu pa a u”.
esun u
hnya a u ta ut men ha api ahaya alam ematian. A u telah erjanji untu ti a
lai. Ia
erma’syiat epa a Allah”. Lalu Ia
em ali. Dua hari emu ian Ia atan
meminta ma anan seperti yan i ata an temp
hari. A u jua memeri jawa an sep
erti jawa an u yan emarin.
aat itu tu uhnya elihatan sanat usut an rusa.
Ia masu an u u i alam rumah. A u meny
r an ma anan iepannya.Ti a-ti a
airmata perempuan anti itu terus men alir eras seraya er ata:”Apa ah ma ana
n ini Kau eri an semata hanya arena Allah?”
45
Kita Uuu u Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
Au menjawa :”A u eri an ma anan
itu
a ar au erse ia menyerah an irimu epa
a u”. Ia an it an menin al an ma anan itu tanpa menjamahnya se i itpun. Ia t
erusmelan ah eluar rumah menuju rumahnya sen iri, yan eraa ta jauh ari r
lai. Ia menetu pintu samil eriri iep
umah u. Dua hari emu ian ia atan
unny
an pintu,
Kulihat
tu uhnya ian urus erin .
uaranyater ata- ata. Pun
a memun u arena menahan lapar.
Ia er ata :”Tuan a u telah merasa esulitan,
untu men ari ma anan, an a u ta san up lai untu erjalanjauhuntu mena
rima anan e uali epa a tuan. Apa ah tuan punya ma anan yan isa i eri
an e
pa
a u
i hlas arena
Allah?” a
tentu a a alau
amu erse ia menyerah
irimu
an
epa a u”. Ia emu ian menun u an
wajah e erapa
saat, ia masu an u u i a
lam.
aat
itu a u enar enar ti a mempunyai ma anan
yan apat u eri an untu
nya.
Ma a a u se era men
hi up an api untu
memasa
ma anan untu nya.
etelah ma
sa an ma anan uleta an i epannya ti a-ti a a
u tersa ar memper
leh petunju
Allah. Dalamhati a u erata:”Hai rusa amat iri u ini, sesun uhnya perempua
n ini termasu
ran yan i eri aal seiit an eitu pula etaatannya paa
ali merasaan etapa p
a
amanya. Ia ti a mampu men ari mana an su ah erulan
e ihnya elaparan. Tetapi amu ti a mau menahan ema
siatan,
paahal ia apat m
en eah ema
siatan tanpa mau menyentuh ma anan, ji ai eri an enan syarat”.
Kemu
ian a u er
a epa a Allah
: ”Wahai
Allah
sesun uhnya
a u searan ertau
i ep
at epa a-MU atas se ala peruatan u.A u erjanji ti a a anmen e atila
aa perempuan itu untu erma siat”.
A u e ati ia yan masih terpa u i epan m
a anan. A u er ata:
e aran ma anlah, Kamu ti a perlu hawatir ahwa a u a an
meminta
persyaratanitu. Ku eri an itu hanya arena Allah”. e itu men en ar u ap
an u itu, ia menanatwajahnya elan it seraya eru ap:”Wahai Allah, jia u ap
annya itu enar, hinar anlah irinya ari api unia an api ahirat”. Lalupere
mpuan anti itu
u iar an menyantap ma anan. A u sen iri er emas ari ha apan
nya untu mema am an api. Tanpa sen aja seuah ara api jatuh menenai aiu. T
ernyata
ti a melepuh. A u em ali lai menjumpainya enan penuh e em iraan. A
u er ata:” er em iralah amu, sesunuhnya Allah telah mena ul an
amu”. Lal
uIa uan sesuap ma anan yan masih a a i tanannya. Ia ersuju syu ur seraya
eru ap : ”Wahai Allah sesun uhnya En au telah memperlihat an epa au apa ya
n uhen a i terha ap lela i ini. Ma a a utlah ruh u se aran
ju a”.
elesai e
ru ap eitu, perempuan anti itu mati alam ea aan masih ersuju . Demi ianla
h erita u, sau ara”. Wallaahu a’lam
46
Kita Uuu u Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
A 25 KI
AH A a sese
ran perempuan eluar rumah enan tujuan untu memper
leh
pelajaran islam ari a i
.A.W ersama parasaha at lain. Di pertenahan a a s
e
ran masih mu a melihatnya, Ia ertanya:”Hai perempuan yan mulia,
lela
i yan
hen a emana amu?”. Ia menjawa :”Au hen a menha ap asulullah
.A.W untu
menapat an pen ajaran ari eliau”. alas
pemu a :”Apa ah irimu inta enar te
rha ap na i
.A.W?”. Ia menjawa :” a, A u san at men intainya”. ”Kalau amu ena
r-enar inta epa a asulullah a u minta supayaen au mem u a a armu, a ar a
u isa melihatwajahmu”. Mana ala ana mua itu ersumpah-sumpah e intaan
emi
perempuan
itu epa
a asulullah
.A.W, ma a perempuan itu ta i
mem ua a arnya,
Ana mu a itu apat melihat en an jelas wajahnya.
etelah em ali ari pelajar
an aama, perempuan itu ta i mem eri tahu pa a suaminya tentan peristiwa yan
i alaminya ersama se
ran
pemu a, eti a suaminya men
en ar penuturan erita is
trinya ma a hatinya im an :”Hal itu perlu i uji e enarannya. Aar a u puas a
n jelas
alannya”.
pers Lalu
suamiperempuan itu mem uat
perapian
yan sanat es
ar imasu an e alam tun u. Tun u itu iasanya i una anuntu memasa r
ti,
yan menyerupai
se uah
ent
n an.
uami perempuan
itu
menun u e erapa
saat a
ar
api mem esar. Keti a jilatanapi telahmem esar ma a suaminya er ata:”Demi K
e enaran asulullah
.A.W, masu lah amu e alam tun u itu!”. eitu istrinya m
meminta irinya aar masu ealam tunu yan m
enenar suaminya ersumpahyan
emara, tanpa ra
u ia masu e alamnya. Ia ti a memper uli an la i nyawanya em
i e intaannya
epa a asulullah
.A.W. Mana ala suami perempuan itu melihat ist
erinya enar enar masu e alam tun u an lenyap i selimuti jilatan api, tim
ullah penyesalan
i alam hatinya. ia menya ari ehwa apa yan i ata an itu e
nar, ma a suami
perempuan itu ta i men ha ap asulullah
.A.W. Ia men erita an
eja ian yan erlan sun. ai
.A.W ersaa:”emalilah.
narlah tunu itu
u itu yan masih paas, ternyata i al
”.
Ia se era em ali an mem
n ar tun
i tun u ituia menemu an istriny
a alam
ea aan selamat tanpa
uran suatu apa
pun. Hanya se ujur tu uhnya asah
leh erin atnya sen iri, a ai an
ran yan
se an man i air panas.
Wahai Allah, a i anlah e ai an epa a ami, eluara
ami, ana u u ami an seenap
aum muslimin.
eala puji a i-Mu ya
Allah,
Tuh
an semesta Alam.
e ala puji a i Allah, Dzat yan telah menyempurna an er a ai
e ai an en an ni mat- ya, an enan anuerah- ya ita er ahaia memper
leh
sy
ra.
47
Kita Uuu u Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
halawat
an salam selalu terlimpah
an epa a junjun an Kita
a i Muhamma
.A.W
, an sem
a terlimpah an pula apa a eluar
a, saha at, an istri-istrinya sela
ma masih a a lan it an umi.
e ala puji a i Allah sen iri- ya. Ti a a a aya
i lai esar.
an
e uatan selain en an aya an e uatan Allah an Maha Tin
Cu uplah
Allah menjaipen
l
n ita an mem eri enimatan epa a ita……. .Am
iin PE GA TA PE KAWI A Tema perni ahan
atau mementu rumah tan a islami a al
ah masalah yan selaluhanat i iara i i ara an! Tentunya
an an ah an harus
janan hanya i i ara an an ifi ir an tapi i la sana an ....InsyaAllah. Dal
am Islam perni ahan itu mempunyai nilai yan sanat su i, aun an saral. Ija
ilafalan tapi
a ul sea ai transa si perni ahan merupaan u apanyan rin an
erat seali tan un jawa nya. Allah sen iri menye ut ija a ul ituse a ai i
atan yan
uat/
h (Mitsa
n Gh
lizh
). "
a aimana amu
a an men am ilnya em
ali, pa ahal se aian amu telah er aul ( er ampur) en an yan lain seaai s
uami-isteri.
Dan mere a (isteri-isterimu) telah men amil ariamuperjanjian y
an uat." (Q
.4:21). Dalam AlQur anAllah hanya ua ali men una an istilah p
erjanjian yan uat ini, pertama untu perni ahan an eua untu perjanjian en
an ani Israil (i masa ai Musa As): "Dan telah ami anat e atas (epala)
mere a u it Thursina untu (menerima) perjanjian (yan telah Kami am il ari) m
ere a.DanKami perintah an epa a mere a: "Masu ilah pintu er an itu samil
anlah amu melanar p
ersuju ", an Kami perintah an (pula) epa a mere a:" an
eraturan
menenai hari
a tu", an Kami telah menam
il ari mere a perjanjian y
an
h." (Q
. 4:154).
etelah Ija Ka ul teru ap an, ma a
nse wensinya: 1.
Halal lah apa yan tainya haram. ananan erpean-peanan, salin panan-p
an anan saja se elummeni ah antara2 jenis elamin ilaran
leh Islam. Tapi s
etelah ija a ul, ma a lenyaplah ta ir ts . "Isteri-isterimu a alah (seperti) t
anah tempat amu er
tanam,
ma a atanilah tanah tempat er
-tanammu i
tu a aimana saja amu ehen a i. Dan erja anlah (amal yan ai) untu irimu,
an ertawalah epaa Allah an etahuilah ahwa amu ela a an menemui- ya.
Dan erilah a ar em ira
ran-
ran yan eriman." (Q
. 2:223) 2. Terja ilah p
emin ahan tanun jawa se
ran wanita ari
ran tua/wali e suaminya.
eelum
meni ah se ala tan un jawa se
ran ana terleta i pun a Ayahnya, setelah
meni ah ma a ewaji an ts erpin ah e suami.
48
Kita Uuu u Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
uami harus memenuhi seala eutuhanlahir athin istri.
uami yan a an i min
ta pertanun jawaannya i a hirat ela aaimana ia men i i istri anana -
ana nya.
eperti
Ha
ist yan iriwayat an
leh Ha im: Manusia yan palin esar
tanun jawa nya epa a wanita
ialah suaminya. 3.Keihlasan se
ran wanita ipi
mpin
leh suami an taat pa a suami. "Kaum la i-la iitu a alah pemimpin
a i a
um wanita,
leh arena Allah telah mele ih an se aha ian mere a (la i-la i) atas
se aha ian yan lain(wanita), an arena merea (lai-lai) telah menafahan s
e aha ian ari harta mere a.
e a ituma a Wanita yan saleh,
ialah yan ta at
epa a Allah la i memelihara iri eti a suaminya ti a a a,
leh arena Allah t
elah memelihara (mere a). Wanita-wanita yan amu hawatiran nusyuznya, maa na
sehatilah mere a an pu ullah mere a. Kemu ian ji a mere a menta atimu, ma a jan
anlah amu men ari- ari jalan untu menyusahannya.
esunuhnya Allah Maha Tin
i lai Maha esar." [Q
An-isa 4:34] Dari Au Hurairah ra, ari ai
.A.W
eliau ersa a,
sean ainya a u
leh menyuruh
ran
untu ersuju epa a sese
r
an , nis aya a u menyuruh se
ran istri ersuju
epa a suaminya. (H Turmu zi).
Dari Ummu
alamah ra. er ata,
aulullah ersa a: setiap istri yan meninal
unia se an ansuaminya mere h
inya, nis aya ia masu sura(H Turmu zi) Pern
i ahan alam ran amem entu rumahtan a yan islami merupa an asis pentin
alam perjalanan pem anunan ummat. umah tana merupa an
ranisasi ter e il yan
isa menjai amaran mir
nisi seuah masyaraat.Ia jua merupaan pijaan
e ua setelah pem inaan in ivi u muslim, an wa ah pra tis untu penamalan-pen
alaman syariat Islam se ara er el
mp
an ter
ranisasi. Funsi-funsi alam
rumah tan a yan teratur an terstrutur rapi isertai semanat amanah an tan
un jawa masin-masin an
tanya a an men ipta an
n isi yan tentram an i
ri hai Allah
.W.T. i a suami se aaiawwam (pemimpin) an
istri se aai ria
tul ait un jawa
(pen atur )rumah tan a menya ariamanatts a an ipertan
an i a hirat, ma a e ermelan an rumah tan a yan samara (sa inah, mawa ah, r
ahmah) menja i nis aya a anya.. "Dan i antara tan a-tan a e uasaan- ya ialah
D
ia
men ipta an untu mu isteri-isteri
ari jenismu
sen
iri,
supaya amu en erun
an merasa
tenteram
(sa inah) epa anya, an ijai an- ya iantaramurasa as
ih (mawa ah) an sayan
esun pa a yan emi ianitu enar- en
(rahmah).
uhnya
arter apattana-tan a a i aum yan erpi ir." (Q
. 30:21) Mawa
ah alam aya
t iatas le ih er
n
tasi e fisi , ti a hanya masalah e anti an istri, etam
panan suami, em
le an tu uh, tapi jua menyanut tinat s
sial, e
n
mi, pen
i i an an pera a an. Karena Islam
jua meman an fa t
r e-se ufu-an (selevel)
merupa an salah satu fa t
r e aha iaan rumah tan a.
49
Kita Uuu u Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
terjai ulture
ema in jauhper e aan latar ela an ese ufuanini a an serin
s h
yan apat menim ul an perselisihan/per e
an. Tapi u an erarti Islam
melaran perni ahan antar si aya en an si mis in. Dalam sejarah saha at, hal
Allah aai
initerja
i pa a asus perni
ahan saha iyah aina en an ai
yan
an i alam surat Al Ahza (33) ayat37. "Dan (in
atlah),
eti a amu er ata e
paa
ran yan Allah telah melimpah an ni mat epa anya an amu (ju a) telah m
emeri ni mat epaanya:"Tahanlah terus isterimu an erta walah epaa Allah",
sean amu menyem
unyi an i alam hatimu apa yan Allah a anmenyata annya, a
n amu
ta ut epa amanusia, se an Allah-lah yan le ih erha untu amu ta ut
ahiri eperluan terhaap isterinya (men eraiann
i. Ma a tat ala
ai telah men
ya),Kami awin an amu enan ia supaya tia a a e eratan
a i
ran mu min
untu (men awini) isteri-isteri ana -ana An a
an at mere a, apa ilaana -ana
t itu telah menyelesai an eperluannya aripa a isterinya.
Dan a alah etetapan
Allahitu pasti terja i." [Q
Al-Ahza 33:37].
e an an
ahmah pa a surat
Ar u
m 21 iatas, a alah fat
r asih sayan yan ersifat atiniyah, menyan ut epa
i. Dan fat
r-f
haman
terha ap Dien (a ama), eimanan, a hla , selera an i e
l
a t
r ini sanat pentin. Pilihlah yan utama er asar an Diennya.
eperti
ha is
t yan telah ita serin
en ar: Wanita itu ini ahi arena
4 per ara: arena har
tanya, eturunannya,
e anti annya
an Dien nya. Ma a apat an lah wanitayan m
emili i Dien (H. u hari). a aimana ita "menilai" al
n pasan an aar isa i
etahui apa ah pas se ara mawa ah an
se ara rahmah? .... ini yan pentin
ya ... :)
aat ini masih anya muslim melauan taaruf (perenalan) alam ra
al
n pasanannya
itu enan ara u aya yan n
n-Islami: EPACA
n a penilaian
A . Mun in en an pa aran a an iper
leh ata-
ata yan iperlu an, tapi aren
a ini
u an ari Islam, ma a harus ihin ari, an iasanya alam masa erpa aran
ts , yan itampilan
leh masin-masin aalah sifat ya n ai-ainya saja.
anya eja ian (apala i i erman) ua
ran yan telah ertahun-tahun
an alasan tia
erpa ar
an,
tapi setelah meni ah e erapa saat emu ian er erai en
.. a i aaimana yan islami? ...... hmmmmm ..... ;) Allah telah mem eri an s
lusinya, alam surat Annur ayat 32 "Dan ni ah anlah
ran -
ran yan senirian
i antara amu, an
ran -
ran yan patut (meni ah) ari ham a-ham
a sahayamu y
an perempuan. i a mere amis inAllah a an memampu an mere a enan urnia- ya
. Dan
AllahMaha luas (pem erian- ya) lai MahaMenetahui." (Q
. 24:32). Ayat i
ni i husus an
leh
ran -
ran yan telah meni ah. iahanlah .....erarti is
ini Allah se an er i ara epa a
ran-
ran yan telah meni ah.
50
Kita Uuu u Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
Dan mere a ini merupa an me iat
r untu men ipta an me ia taaruf yan islami. Di
masa temp
el
e, antar
ran tua telah salin menpersiap an iri untu salin
menj
h an ana -ana nya.
Pa a jaman ara ts a an ian ap
l
t,fe
se aran
al an menhalani e e asan.
e enarnya eti a
an ini arena a anya ese
njan an pemahaman, ila piha
ran tua maupun ana aa eteruaan, an ana i
i
leh
ran tua enan nilai-nilai Islam seja awal, ma a ana a an per ayap
yan a
enuhterha ap pilihan
ran tua.
elain
ran tua, uru n aji atau teman
pat iper aya yan era hla ai an su ah meni ah apat se aai me iat
r. Wala
upun eituAllah telah mem uat atu pen aman se a ai t
l
u urnya "Wanita-wan
ita yan ti a ai aalah untu lai-lai yan tia ai, an lai-lai yan ti
a ai a alah uat wanita-wanita yan ti a ai (pula), an wanita-wanita yan
ai aalah untu lai-lai yan ai an lai-lai yan ai aalah untu wan
ita-wanita
yan ai (pula). Mere a (yan i tu uh) itu ersih ari apa yan it
u uh an
leh mere a. a i mere a ampunan an rez
i yan mulia (yaitusur a)." (Q
. 24:26) Dalam ayat
iatas Allah
telah
memilih an wanita-wanita yan ai untu
la ilai yan ai ,
leh
se a itu a i yan inin epat meni ah,ma a harus me
nin at an terus nilai eimanannya a ar men apat
an sesuai
en
an ualitas irin
ya.Itujanji Allah.
e ian ulu ari salah, alau a a salah
ata saya m
h
n amp
un epa a Allah an minta maaf
pa a re an semua. UMAH TA GGA I
LAMI Pa a taz ir
h pean lalu telah isampai an pen antar menenai perniahan itinjau
leh suu
tpan anIslam.
e elum ita meminta "meiat
r" untu men ari an pasanan hi up
ita,
alah itarenun an pertanyaan eri ut: umah tana ma amapa yan a
an ita anun? Di awah ini aa e erapa
nt
h rumah tan a yan
a a i se ita
r ita (isa itam ah anla i an sila anipilih mana yan
) : 1. UMAH TA
-hitun erapa e
GGA I
I
Pa a awal i inanya rumah tan a ini telah ihitun
an materi yan a an iper
leh, ila au meniah enan si fulan, erapa ta
untun
unan u aan ertam ah saat meni ah an setelah meni ah. Apa pasanan u nanti
apat
menam ah harta u atau malah a an men uran
i. Dan ila ami nanti punya ana
, erapaana yan ira- ira apat men untun an usaha yan ami jalan an saat i
ni st. umah tan a seperti ini anya seali itemuan i neara arat yan ha
nya
erfi
ir pa a materi. Allah
telah erfirman:
"Dan
se
ali-
ali u anlah harta
an u an (pula) ana -ana amu yan men e at an amu epa a Kami se i itpun; t
etapi
ran-
ran yan
51
Kita Uuu u Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
memper
leh alasan y
eriman
an menerja anamal-amal saleh, mere alah itu yan
an erlipat an a ise a an apa yan telah mere a erja an; an merea aman se
(alam sura)." (Q
. 34:37) 2. UMAH TAGA "
sa i tempat-tempat
nt yan tin i
A AK" an ter en ar arirumah tan a ini hanya perintah-perintah
atau
man
-
man
laya nyajen ral epaa
pralnya. ila si
pral ti a mela sana an ata
u lalai menjalan an tuas, ma a
nsewensinya aalah huuman, ai erupa umpat
an atau ah an pu ulan.Disini ti a a a suasana ial
is yan mesra, an
ta
eluar
pral,
a yan erperan s selalu merasa terte an an ta ut ila a a san
ar san jenral seera erla
jen ral i rumah, an
selalu er
a an erharap
a
lu eluar
rumah..
3. UMAH TA GGA "A E A TI U" ila suami an istri merasa memi
li i erajat, e uatan an p
sisi yan setara serta pen apatnya lah yan enar
an harus terla sana. ila a a per e aan an salah faham se i it saja, maa iel
arlah "pertan
in an" yan apat erupa, a u e
, a u hantam atau a u UF (
pirin teran). Masin-masin erusaha memuat K lawannya enan eraai tat
i . Ti a aa ata amai se elum
salah satunya menyerah. 5. UMAH TA GGA I
LAMI
Di
alamnya
a an a a -aa Islam, ai in ivi u maupun seluruh an
ta. Mer
ite
e a er umpul
anmen intai arena Allah,
salin
menasehati
ejalan yan maruf
anmen e ah ari emun aran.
etiap an
ta etah tin al i alamnya arena ese
ju an iman an e ayaan ruhani.
umah tana yan menja i panutan an amaan um
mat
yan ialamnya selalu itemu an suasana sa inah, mawa ah
serin ita enar, asul pernah ersaa : aiti
an rahmah. Merup
a an sur a unia, seperti yan
jannati! umah u a alah sura u. umah yan ima su i sini tentunya u an an
unan fisi nya yan a istana enan taman yan luas an
lam renannya, tapi
rumah isini a alah rumah tan a "ruh" ari rumah
ts . Apa iri- iri rumah tan
ts : a. DIDI IKA ATA
DA
A I ADAH umah tan a i irian
a islami alam ran
a i a ah epa aAllah, ari pr
ses pemilihan j
h,
perni
ahan (a a ni ah,
wali
mah) sampai mem ina rumah tana jauh ari unsur ema siatan atau yan ti a isl
ami.
52
Kita Uuu u Lujain Fii ayaani Huuuzzaujaini
ai/eriaah epa
e a aimana tu as ita i mu a umi ini yan hanya untu men
a Allah, ma
a perni ahan ini pun harus iniat
an alam ran a ts . e erapa
n
t
h yan ti a islami, pemilihanj
h ti a er asar an Diennya(a amanya), Pr