Anda di halaman 1dari 3

NAMA : MILADIYAH

NIM : 22100006
PRODI : ILMU AL-QUR’AN & TAFSIR (2)

TAFSIR Q.S. AL-ANBIYA’ AYAT 83

(DO’A NABI AYYUB KETIKA DITIMPA PENYAKIT)

Terjemahan: ”Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, "(Ya
Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari
semua yang penyayang."

Dijelaskan secara ringkas dalam Tafsir Ibnu Katsir: dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia
menyeru Tuhannya, "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah
Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang. Maka Kami pun memperkenankan
seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya. Kami jadikan kisah Ayyub ini
sebagai suri teladan agar orang-orang yang tertimpa musibah jangan beranggapan bahwa
sesungguhnya Kami lakukan cobaan itu kepada mereka tiada lain karena mereka hina dalam
pandangan Kami. Dan agar mereka meniru kesabaran Ayyub dalam menghadapi takdir Allah dan
cobaan-Nya terhadap hamba-hamba-Nya dengan berbagai macam cobaan yang dikehendaki-Nya.
Hanya Dia sajalah yang mengetahui hikmah yang tersembunyi di balik semuanya itu.
Selanjutnya dalam Tafsir Jalalain dijelaskan: “(Dan) ingatlah kisah (Ayyub), kemudian
dijelaskan oleh Badalnya, yaitu (ketika ia menyeru Rabbnya) pada saat itu dia mendapat cobaan
dari-Nya; semua harta bendanya lenyap dan semua anak-anaknya mati serta badannya sendiri
tercabik-cabik oleh penyakit, semua orang menjauhinya kecuali istrinya. Hal ini dialaminya selama
tiga belas tahun, ada yang mengatakan tujuh belas tahun dan ada pula yang mengatakan delapan
belas tahun. Selama itu penghidupan Nabi Ayyub sangat sulit dan sengsara. (Sesungguhnya aku)
asal kata Annii adalah Bi-ann (telah ditimpa kemudaratan) yakni hidup sengsara (dan Engkau
adalah Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang).”
Dalam Tafsir Al-Misbah karya Professor DR. Quraish Shihab, dijelaskan: Ceritakan juga,
wahai Muhammad, kisah Ayyub. Tatkala menderita sakit, ia berdoa kepada Tuhannya seraya
berkata, "Ya Tuhanku, aku terserang penyakit yang membahayakan, dan Engkau adalah Zat Yang
Paling Pengasih."
Dalam Tafsir Al-Muyassar (Tafsir Kemenag Saudi Arabia), diterangkan: Dan ingatlah
(wahai Rasul) hamba kami Ayyub, ketika Kami mengujinya dengan kondisi buruk dan penyakit
parah dalam tubuhnya. Dia telah kehilangan istri, harta benda, dan anaknya. Maka dia bersabar dan
mengharapkan pahala (dari Allah). Dan dia memanggil Tuhannya, “Sesungguhnya kondisi buruk
telah menimpaku, sedang Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang diantara semua penyayang.
Maka singkirkanlah penyakit ini dariku.”
Dalam Tafsir Al-Wajiz karya Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, seorang pakar fiqih dan
tafsir negeri Suriah, juga menjelaskan: Dan ingatlah Wahai nabi tentang kisah Ayyub ketika berdoa
kepada Tuhannya tentang penyakit yang menimpanya sudah sangat parah dan lama: “Wahai
1
Tuhanku, sesungguhnya aku telah kesulitan berupa penyakit, badan kurus, dan kehilangan keluarga
dan harta benda. Dan Engkau adalah Dzat yang Maha Pengasih untuk mengabulkan doa.” Adh-
Dhurru adalah sesuatu yang menimpa diri manusia seperti penyakit, kekurusan. Sedangkan Adh-
Dharru adalah kerusakan pada setiap sesuatu.
Dalam Buku karangan Ma’isatul Hilwa Herdiani tahun 2015 yang berjudul Nilai-Nilai
Pendidikan dalam Kisah Nabi Ayub as, dipaparkan bahwa Nabi Ayyub dikisahkan sebagai seorang
Nabi yang paling sabar menghadapi cobaan dari Allah SWT. yang telah mengujinya dengan
binatang ternaknya yang mati, keluarganya yang meninggal dan terakhir tubuhnya diberi sakit
selama 18 tahun. Nabi Ayub as sembuh setelah mandi dan meminum air yang diperintahkan Allah
SWT.
Di dalam Tafsir Kemenag juga dijelaskan sebagai berikut: Dan ingatlah kisah Ayyub,
seorang nabi dan rasul yang mendapat cobaan berat dalam hidupnya, ketika dia berdoa kepada
Tuhannya dengan berserah dan bertawakal kepada-Nya. “Ya Tuhanku, sungguh, aku telah ditimpa
penyakit yang terasa sangat berat; tetapi aku yakin bahwa Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang
dari semua yang penyayang, sehingga cobaan ini merupakan bentuk kasih sayang-Mu kepadaku.”1
Tafsir dari Surat Al-Anbiya’ ayat 83 ini juga dijelaskan dalam buku Tafsir Ayat-Ayat Do’a 2
yang ditulis oleh Muhammad Rizqi Romdhon: Dan ingatkan kisah Ayyub, seorang nabi dan rasul
yang mendapat cobaan berat dalam hidupnya. Ketika dia berdoa kepada Tuhan-Nya dengan
berserah diri dan bertawakkal kepada-Nya.
Pendapat ulama lain3 mengatakan bahwa, Nabi Ayyub pada ayat ini hanya mencurahkan isi
hatinya kepada Allah seraya mengagungkan kebesaran Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Dan penyakit yang dideritanya adalah berat. Meskipun demikian semua cobaan itu dihadapinya
dengan sabar dan tawakkal serta memohon pertolongan dari Allah dan sedikit pun tidak mengurangi
keimanan dan ibadahnya kepada Allah.
Kesimpulan dari Tafsir Q.S. Al-Anbiya’ ayat 83 menurut hemat penulis adalah; ayat ini
menceritakan tentang sosok manusia yang sangat sabar dalam menghadapi dan menerima penyakit
yang Allah berikan, sosok itu tidak lain adalah Nabi Ayyub. Beliau juga mencontohkan cara
berdo’a dengan kata-kata yang lembut dan senantiasa berprasangka baik kepada Allah. Nabi Ayyub
tidak meminta kesembuhan secara langsung kepada Allah, tetapi menggunakan kata “padahal
Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang”. Menyiratkan sebuah makna
yang dalam tentang Maha Penyayang nya Allah kepada hamba-hamba-Nya, dan tidak mungkin
membiarkan hamba-Nya dalam kesulitan dan kesengsaraan. Sifat rendah hati dan tawakkal
ditunjukkan oleh Nabi Ayyub melalui lantunan do’a meminta kesembuhan dari Sang Khaliq, Yang
Menciptakan penyakit dan Yang Berkuasa mencabutnya. Sehingga Allah memuliakan beliau
dengan menyembuhkan penyakit serta mengembalikan harta, kedudukan dan keluarga yang lebih
baik dan banyak dari yang sebelumnya.

1
Tafsir Kemenag RI
2
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5905167/surah-al-anbiya-ayat-83-doa-nabi-ayyub-as-saat-sakit.
3
https://pecihitam.org/surah-al-anbiya-ayat-83-84-terjemahan-dan-tafsir-al-quran/
2
Assalamu’alaikum,

Hai, nama saya Miladiyah. Saya sekarang


menempuh pendidikan S1, sebagai mahasiswi
jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir di Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal.

Jika ingin tahu profil saya lebih lanjut, ikuti


akun media sosial saya di @miladiahnst27

Salam Literasi.

Anda mungkin juga menyukai