Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

OSMOSIS KENTANG

Disusun Oleh :

Kelompok 6 (11 MIPA 5)

1. Alya Arianti Artikasari (03)


2. Khoirul Aulya Rahma Puspita Sari (18)
3. Nadhif Afdhala Nismara Seta (22)
4. Najwa Salsabila Azahra (23)
5. Najwa Zahrani Salsabilla (24)
6. Rosava Artya Meidiya (31)

Guru Pembimbing :

Rosyidatul Auwaliyah,

S.Pd

SMA NEGERI 1 TUBAN


Jl. W.R. Supratman No.2 Tuban Telp. 0356321272
Website : www.smansatuban.sch.id/email.sman1tuban@gmail.com
Kata Pengantar
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga laporan
praktikum ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih kepada Bu Rosyidatul Auwaliyah, S.Pd yang telah membimbing praktikum
dengan baik. Kami sangat berharap semoga laporan praktikum ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan, kami berharap lebih jauh lagi agar
laporan praktikum ini bisa membantu pembaca dalam melakukan praktikum yang sama.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
laporan praktikum ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan laporan praktikum ini.

Tuban, 13 Agustus 2022


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sel merupakan kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup yang dapat
hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan
semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan
kehidupan berlangsung di dalam sel.

Osmosis adalah perpindahan molekul pelarut (misalnya air) melalui selaput


semipermiabel dari bagian yang lebih necer ke bagian yang lebih pekat atau bagian yang
konsentrasi p[elarut (misalnya air) rendah (hidpotonis) ke konsentrasi pelarut (misalnya
air) tinggi (hipertonis). Membrane semipermeable harus dilewati oleh pelarut, tetapi
tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membrane.

Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tetapi di hambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebehi bagian
dalam dengan konsentrasi yang lebih cair.

Faktor yang mempengaruhi osmosis:


1. Ukuran molekul yang meresap: molekul yang lebih kecil daripada garis pusat lubang
membrane akan meresap dengan lebih murah.
2. Keterlarutan lipid: molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinngi meresap lebih
cepat daripada molekul yang kelarutan yang, lebih rendah seperti lipid.
3. Luas permukaan membran: kadar resapan menjadi lebih cepat jika luas permukaan
membran yang disediakan untuk resapan adalah lebih besar.
4. Ketebalan membrane: kadar resapan sesuatu molekul berkadar songsang dengan
jarak yang harus dilaluinya. Berbanding dengan satu membrane yang tebal, kadar
resapannya melalui satu membrane yang tipis lebih cepat.
5. Suhu: pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu. Kadar resapan akan lebih cepat
pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan suhu yang rendah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka rumusan masalah
pada laporan kali ini adalah sebagai berikut :
1. Jelaskan penyebab perubahan tekstur pada kentang setelah diberi perlakuan!
2. Jelaskan penyebab perubahan berat pada kentang setelah diberi perlakuan!

1.3 Tujuan

1. Siswa dapat mengetahui penyebab perubahan tekstur pada kentang.


2. Siswa dapat mengetahui penyebab perubahan berat pada kentang.
1.4 Manfaat
1. Siswa dapat mengetahui proses perubahan tekstur pada kentang.
2. Siswa dapat mengetahui perubahan berat pada kentang.
BAB II
KAJIAN TEORI
Sel merupakan komponen terkecil dalam sistem organisasi kehidupan. Sel berkembang biak
dengan cara membelah diri (meitosis). Sel memiliki kemampuan untuk dapat melakukan
berbagai proses kehidupan seperti perombakan, sintesis, respirasi, transportasi zat, dll.

Transportasi zat dalam sel terbagi menjadi dua macam, yakni transpor aktif dan transpor
pasif. Transpor aktif ialah transpor sel yang membutuhkan energi untuk keluar masuknya
ion atau molekul zat melalui membran sel. Transpor aktif bersifat melawan gradien
konsentrasi dengan energi ATP. Sedangkan, transpor pasif ialah transpor sel yang tidak
menggunakan energi, melainkan secara langsung atau spontan. Dalam transpor pasif zat-zat
yang ditransportasikan ialah zat-zat nonpolar seperti glukosa, air dan oksigen. Salah contoh
transpor pasif ialah osmosis.

Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan
mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel. Osmosis terbalik adalah sebuah istilah
teknologi yang berasal dari osmosis. Osmosis adalah sebuah fenomena alam dalm sel hidup di mana
molekul “solvent” (biasanya air) akan mengalir dari daerah “solute” rendah ke daerah “solute” tinggi
melalui sebuah membran “semipermeable”. Membran “semipermeable” ini menunjuk ke membran sel
atau membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari
“solvent” berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi membran.

Jika terdapat dua larutan yang tidak sama konsentrasinya, maka molekul air melewati membran
sampai kedaan larutan seimbang. Dalam proses osmosis, pada larutan hipertonik, sebagian besar
molekul air terikat (tertarik) ke molekul gula (telarut), sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas
dan bisa melewati membran. Sedangkan pada larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air
yang melewati membran. Oleh sebab tu, dalam osmosis aliran netto molekul air adalah dari larutan
hipotonik ke hipertonik.

Dehidrasi osmosis dilakukan dengan merendam bahan pangan (kentang) di dalam larutan (garam, gula
atau bahan lain) dengan tekanan osmosis lebih tinggi daripada tekanan osmosis intraselular bahan
pangan tersebut. Akibatnya, air dalam bahan akan keluar melintas membra sel menuju larutan
perendam itu.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu
Kamis, 11 Agustus 2022 pukul 11.30 sampai 13.45. Praktek dilaksanakan di Laboratorium
Biologi SMAN 1 Tuban.

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan saat penelitian sebagai berikut :
A. Alat-alat yang digunakan saat penelitian :
1. Spatula
2. Gelas beker 2 buah
3. Gelas ukur
4. Timbangan digital
5. Kertas label
6. Pulpen
7. Pisau
8. Pinset
9. Mistar
10. Stopwatch
B. Bahan-bahan yang diperlukan saat penelitian:
1. Kentang
2. Larutan gula 30%
3. Larutan gula 10%
4. Air / Aquades
5. Tisu

3.3 Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahan


2. Buatlah irisan kentang yang sudah dikupas, Potong kentang berbentuk balok
dengan ukuran 1x1x3 cm sebanyak 3 buah
3. Timbang 3 buah kentang yang sudah dibentuk persegi panjang
4. Buatlah larutan gula 10% = 10 gram gula pasir + 100 ml air
5. Buatlah larutan gula 30% = 30 gram gula pasir + 100 ml air
6. Siapkan 3 gelas yang sudah diberi label A, B dan C
Gelas A =Diisi Aquades 100 ml
Gelas B = Diisi larutan gula
10% Gelas C = Diisi larutan
gula 30%
7. Masukkan masing-masing kentang ke dalam ke 3 gelas. Biarkan/diamkan selama
2 jam (120 menit).
8. Setelah 120 menit, angkatlah kentang tersebut satu persatu, lalu dilap pakai
tissue dan timbang kembali.
9. Amati perubahan tekstur pada kentang.
3.4 Alur
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.2 Analisis
BAB V

PENUTU

5.1 Simpulan
5.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai