Anda di halaman 1dari 13

Laporan Praktikum Transpor Pasif

Guru Pembina: Erika Susiana, S. Si

Disusun oleh:

⮚Briyan Irwan A

⮚Diandra Khairunisa M

⮚Milin

SMA NEGERI 1 SUKAMARA


TAHUN 2023
Laporan Daftar Isi
1. KATA PENGANTAR.
2. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Praktikum
3. BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Transpor Pasif
2.2 Difusi
2.3 Osmosis
2.4 Apel
4. BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
3.2 Variabel
3.3 Alat dan Bahan
3.4 Langkah Kerja
5. BAB IV HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Uji Coba Difusi
4.2 Pembahasan Difusi
4.3 Hasil Uji Coba Osmosis
4.4 Pembahasan Osmosis
6. BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
7. DAFTAR PUSTAKA
Kata Pengantar

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan semesta alam yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menuntaskan dan
menyelesaikan tugas praktikum kami tentang “Laporan Praktikum Transpor
Pasif.”
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik
dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam laporan praktikum
ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan ini menjadi lebih baik lagi
kedepannya.

Sukamara, 28 Juli 2023.

Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Transpor pasif merupakan transport ion, molekul, dan senyawa yang tidak
memerlukan energi untuk melewati membran plasma. Transpor pasif mencakup
proses osmosis dan difusi pada objek atau sel yang akan diamati.
Sel adalah struktur atau unit struktural dan fungsional terkecil penyusun
pada mahluk hidup. Sel adalah tempat berlangsungnya reaksi kimia yang
memungkinkan sebuah kehidupan baru terbentuk dan berlangsung. Sel ini
sendiri memiliki tiga prinsip yaitu, unit struktural dari segala bentuk kehidupan,
fungsional dan fisiologis kehidupan (ada metabolisme di dalamnya yang
menentukan perkembangan selanjutnya) dan, unit asal dari apa yang kita
pahami sebagai kehidupan. Ada pula struktur dari sel yaitu terdapat membran
plasma, sitoplasma, dinding sel, inti sel atau nukleus, fosfolipida, protein
membran, retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom, mitokondria atau
kondriosom, ribosom, plastida, sentrosom dan sentriol, mikrobodi,
mikrotubulus dan mikrofilamen, serta vakuola.
Ada pula proses yang diamati dari praktikum ini ialah proses osmosis dan
difusi. Difusi atau pembauran adalah peristiwa mengalirnya atau berpindahnya
suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang
berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan
disebut gradien konsentrasi. Proses ini akan kami amati melalui campuran
antara larutan akuades dengan pewarna makanan cair. Sementara itu, untuk
proses osmosis adalah perpindahan molekul air (pelarut) melalui membran
semipermeabel dari larutan yang berkonsentrasi rendah ke larutan
berkonsentrasi tinggi. Proses ini akan kami amati dengan dua media larutan
yang di dalamnya akan diletakkan beberapa potongan apel.
Sehingga daripada itu praktikum ini dilakukan guna untuk mengamati dan
mempelajari proses osmosis pada sel dan proses difusi.

1.2 Rumusan Masalah


● Irisan apel manakah yang kehilangan air dan irisan apel manakah yang di
masuki air.
● Pada gelas beker yang berisi akuades, dimanakah konsentrasi air yang lebih
tinggi? Di dalam atau di luar irisan apel? Jelaskan pendapatmu!
● Pada gelas beker yang berisi larutan garam dimanakah konsentrasi air yang
tinggi? Di dalam atau di luar irisan apel? Jelaskan pendapatmu!

1.3 Tujuan Praktikum


Mengamati proses osmosis dan difusi pada sel dan larutan berwarna.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Transpor Pasif


Transpor pasif yaitu perpindahan molekul atau ion tanpa menggunakan energi
sel. Perpindahan molekul tersebut mengikuti aliran perbedaan konsentrasi, dari
konsentrasi yang lebih tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah.(Universitas Esa
Unggul, 2020).

2.2 Difusi
Difusi adalah proses yang dihasilkan dari gerakan molekul dimana alirannya
berpindah dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah.
Perbedaan konsentrasi dalam dua larutan dikenal juga dengan sebutan gradien
konsentrasi. Meski tidak ada perbedaan konsentrasi, perpindahan molekuk tetap
dapat terjadi untung mencapai kesetimbangan. (Britannica Encyclopedia).
Sumber lain mengatakan:
Di dalam sel terjadi peristiwa perpindahan molekul zat dari tempat yang
berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi lebih rendah untuk mencapai
kesamaan konsentrasi. Peristiwa tersebut dinamakan difusi. Di tingkat sel, difusi
bermacam bahan, termasuk air terjadi terus menerus dan dimana-mana. (Frank B.
Salisbury & Cleon W. Ross, 1996:32).
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kelajuan proses difusi:

● Ukuran partikel. Ukuran dari partikel yang diamati sangat mempengaruhi,


semakin kecil ukurannya, semakin cepat pula partikel tersebut akan
bergerak, sehingga kelajuan proses difusi semakin tinggi.
● Ketebalan membran. Semakin tebal membran dari media yang di gunakan,
semakin lambat kelajuan proses difusi.
● Luas suatu area. Semakin luas jangkauan area, semakin cepat kelajuan
difusinya.
● Jarak. Semakin jauh jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat proses
terjadi.
● Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel akan mendapatkan energi lebih besar
untuk bergerak lebih cepat. Maka, semakin cepat pula proses difusinya.
(Wikipedia).

2.3 Osmosis
Osmosis adalah difusi dari tiap pelarut melalui suatu selaputyang permeabel
deferensial. Pertukaran air diantara sel dan lingkungannya merupakan suatu
faktor yang sangat penting sehingga memerlukan penamaan khusus, untuk itulah
difusi tersebut dinamakan osmosis. Osmosis sendiri merupakan suatu peristiwa
atau kejadian perpindahan massa dari lokasi dengan potensi solvent tinggi
menuju lokasi dengan potensi solvent rendah melalui membran semi permeabel.
Solvent yang dimaksud disini adalah zat air. (Ahli Kimia).
Menurut pendapat lain mengatakan:
Osmosis adalah perpindahan air melalu selaput semipermeabel selektif dari
bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel
harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang
mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.
Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini
dapat menjelaskan mengapa air dapat di transportasikan ke dalam dan ke luar
sel.(Wikipedia).

2.4 Apel
Apel (Malus domestica) merupakan jenis buah-buahan, atau buah ysng
dihasilkan dari pohon apel. Buah apel biasanya berwarna merah kulitnya jika
masak dan siap untuk dimakan, tetapi ada juga yang kulitnya berwarna hijau atau
kuning. Kulit buahnya agak lembek dan daging buahnya keras. Buah apel
memiliki beberapa biji di dalamnya.
Orang mulai pertama kali menanam Apel di Asia Tenga. Kini Apel
berkembang banyak di banyak daerah di dunia yang suhu udaranya lebih dingin.
Apel budidaya adalah keturunan dari Malus sieversii asal Asia Tengah, dengan
sebagian genom dari Malus sylvestris (apel hutan/apel liar). (Wikipedia).
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat


Waktu: Jumat, 28 Juli 2023
Tempat: SMA Negeri 1 Sukamara, ruangan laboratorium Kimia.

3.2Variabel
● Variabel terikat.
Variabel terikat (dependent variable) adalah suatu variabel yang dapat
berubah karena pengaruh variabel bebas. Beberapa variabel terikat dalam
praktikum kali ini sebagai berikut.
o 1 buah apel yang dibagi menjadi 4 bagian.
o Waktu proses praktikum berlangsung selama 24 jam setelah apel
dicelupkan ke dalam larutan.
o Pada awalnya apel yang belum dicampurkan ke dalam larutan
bertekstur kasar, dan keras seperti gabus, warna apel tampak putih
cream cerah dengan bau apel yang manis. Setelah di letakkan ke
dalam larutan akan tampak adanya perubahan.
● Variabel bebas.
Variabel bebas (independent variable) adalah suatu variabel yang apabila
dalam suatu waktu berada bersamaan dengan variabel lain, maka (diduga)
akan dapat berubah keberagamannya. Variabel ini disebut jug sebagai
variabel pengaruh. Beberapa variabel bebas dalam praktikum kali ini
sebagai berikut.
o Aquades.
o Larutan garam 10%
3.3 Alat dan Bahan
● Gelas beker 250ml (2 buah).

● Pisau.

● Spidol.

● Akuades (Aqua Danone).

● Larutan garam 10%.

● Irisan apel.

● Pewarna makanan.

● Wadah aqua gelas.

3.4 Langkah Kerja


I. Isi gelas beker masing dengan akuades dan larutan garam, kemudian beri
tanda masing-masing gelas beker tersebut.
II. Siapkan 4 irisan apel. Catat bentuknya.
III. Masukkan 2 irisan apel ke dalam gelas beker yang berisi akuades dan
irisan apel lainnya ke dalam gelas beker yang berisi larutan garam.
IV. Diamkan semalaman (24 jam).
V. Keesokan harinya ambil lalu amati irisan apel tersebut. Catat perubahan
bentuknya.
VI. Masukkan data hasil eksperimen osmosis kedalam tabel berikut.
Irisan Apel Sebelum
Bau Tekstur Warna
Larutan garam
Akuades

Irisan Apel Sebelum


Bau Tekstur Warna
Larutan garam
Akuades
BAB IV
HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Uji Coba Difusi


o Awal Percoban
Gumpalan pusat pewarna makanan bergerak turun.
o Akhir Percobaan
Dalam hitungan 30 detik, gumpalan pusat warna yang tadinya bergerak turun
mulai menyebar di dalam air.

4.2 Pembahasan Difusi


Pada awal percobaan, saat pewarna dimasukkan ke dalam akuades, larutan warna
tersebut langsung bergerak turun ke bawah dan mulai mengendap di dasar wadah.
Hal ini menunjukkan bahwa massa jenis pewarna cair lebih besar daripada massa
jenis zat pelarutnya, dalam hal ini adalah akuadesnya. Setelah kurang lebih 35
detik sampai larutan berhenti bergerak, dapat terlihat adanya percampuran antara
pewarna dengan akuades, sehingga terjadinya gradien konsentrasi antara ke dua
larutan. Hal ini membuktikan bahwa zat-zat akan melakukan perpindahan untuk
mencapai keseimbangan.
4.3 Hasil Uji Coba Osmosis

Irisan Apel Sebelum


Bau Tekstur Warna
Larutan garam Bau apel Renyah, dan Putih cream
yang manis keras seperti cerah.
masih tercium gabus.
kuat.
Akuades Bau apel Renyah, dan Putih cream
yang manis keras seperti cerah.
masih tercium gabus.
kuat.

Irisan Apel Sebelum


Bau Tekstur Warna
Larutan garam Bau apel Tekstur sedikit Berubah
tidak sekuat lebih lembek menggelap jadi
sebelumnya, dan bentuknya sedikit
tidak lagi sedikit kecoklatan.
berbau manis menyusut.
tetapi samar-
samar tercium
bau busuk.
Akuades Masih berbau Tekstur masih Berubah sedikit
manis apel, keras dan kecoklatan.
tapi hanya bentuk masih
sedikit tetap.
tercium.

4.4 Pembahasan Osmosis


Setelah ke dua larutan yang berbeda di isi dengan potongan apel yang didiamkan
selama 24 jam, ada terjadi perubahan pada bentuk, bau, warna buah maupun
perubahan pada larutan yang digunakan sebagai media rendaman. Pada larutan
akuades, rendaman air apel berubah mengkeruh dan ada sedikit gelembung-
gelembung busa pada permukaan airnya. Sementara itu, dengan larutan garam air
rendaman apel berubah yang tadinya sebelum 24 jam berwarna keruh menjadi lebih
jernih, bening dan tidak berbusa seperti larutan akuades.
● Sebelum

● Sesudah

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Proses difusi terjadi dari larutan yang berkonsentrasi tinggi menuju larutan
yang berkonsentrasi rendah. Hal ini dibuktian dengan percampuran pewarna
makanan cair dengan akuades hingga mencapai titik keseimbangan (isotonis).
Sementara itu, pada proses osmosis terjadi dari larutan yang memiliki kekentalan
rendah (hipotonis) menuju ke larutan yang berkonsentrasi lebih tinggi
(hipertonis). Hal ini dibuktikan dengan adanya penyusutan bentuk apel yang di
rendamkan pada larutan garam.
Irisan apel yang berada di dalam larutan garam selama 24 jam kehilangan air
sehingga bentuk apel tampak menyusut dengan larutan yang berubah bening
daripada sebelumnya. Konsentrasi dari apel yang ada di larutan garam ini pun
jadi lebih rendah.
Irisan apel yang berada di dalam air biasa (akuades) selama 24 jam tidak
terlalu mengalami perubahan yang signifikan jika dibandingkan dengan irisan
apel yang berada di larutan garam, akan tetapi dapat dilihat pada akuades ada
gelembung-gelembung yang mengelilingi permukaan airnya.

5.2 Saran
a. Untuk mendapatkan hasil percobaan yang jelas dan baik, dalam melakukan
percobaan harus mengikuti langkah-langkah yang telah dituliskan dalam
buku.
b. Agar data yang dihasilkan akurat, dalam melakukan percobaan harus
dilakukan dengan hati-hati dan teliti. Usahakan apabila percobaan pertama
gagal, coba lagi sampai mendapat percobaan yang berhasil.

Daftar Pustaka

Britannica Encyclopedia. (2023, Juni 288). Difusi | Definisi & Contoh | Inggris. Diambil
kembali dari Britannica: https://www.britannica.com/science/diffusion
Frank, B. S., & Ross, C. W. (1995). Fisiologi Tumbuhan. Bandung: ITB Bandung.
Kimia, A. (2014, Oktober 14). Pengertian Osmosis Menurut Para Ahli adalah. Diambil
kembali dari Dilihatya: http://dilihatya.com
Universitas Esa Unggul. (2020). Mekanisme Transportasi pada Membran Sel. Diambil
kembali dari lms-pararel.esaunggul.ac.id: https://lms-
paralel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=/195000/mod_resource/content/
2/KJ010_4_7407_FBM111_092018_doc.doc
https://www.wikipedia.org

Anda mungkin juga menyukai