Disusun oleh
Kelompok 1 :
1. Abdul Rahman
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas penelitian kelas XI-1 pada
bidang studi biologi. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah
wawasan kepada pembaca tentang perbedaan kentang sebelum direndam kedalam
campuran air garam dan gula dan setelah direndam.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu guru selaku guru
mata pelajaran biologi. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah
wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk kelangsungan hidupnya tumbuhan memerlukan beberapa zat.
Zat yang diperlukan tumbuhan, diambil dari lingkungan sebagian besar
berupa; O2 dan CO2 dari udara diambil melalui daun, air dan mineral dari
dalam tanah diambil melalui ujung akar dan bulu-bulu akar. Bagi tumbuhan
tingkat rendah, pengambilan zat-zat dari lingkungan dilakukan dengan cara
difusi,osmosis dan transport aktif.
Mekanisme lalu lintas membran sel dibedakan menjadi dua yaitu
tanspor pasif dan transport aktif. Transpor pasif merupakan difusi suatu zat
melintasi membran biologis tanpa pengeluaran energi, misalnya: difusi dan
osmosis. Sedangkan transpor aktif merupakan pergerakan zat melintasi
membran plasma dengan diiringi penggunaan energi akibat adanya gerakan
yang melawan gradient konsentrasi yang diperantai oleh membran plasma,
misalnya transport natrium-kalium, eksositosis dan endositosis. Ada tiga
macam gerakan ion atau molekul zat untuk melewati membran plasma yaitu
difusi, osmosis dan transpor aktif. Pergerakan molekul-molekul zat secara
difusi dan osmosis tidak memerlukan energi sehingga disebut transpor pasif
sedangkan transpor aktif memerlukan energi untuk pergerakannya.
B. Tujuan Praktikum
1. Memahami proses terjadinya difusi dan osmosis.
2. Mengetahui proses bagaimana terjadinya difusi dari kentang.
3. Mengetahui hasil dari proses difusi.
C. Manfaat Praktikum
Siswa dapat memahami bagaimana proses terjadinya difusi dan osmosis.
Dapat melihat bagaimana proses itu terjadinya pada buah kentang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada proses difusi sederhana tidak memerlukan adanya energi karena pada
proses ini pergerakan terjadi berdasarkan gradien konsentrasi, yaitu dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Kecepatan molekul dalam proses
difusi dapat menyebabkan kecepatan difusi tersebut menjadi tinggi ataupun
rendah. Menurut BSCS (2006), empat faktor utama yang mempengaruhi laju
difusi adalah konsentrasi, temperatur, luas permukaan zat terlarut dan tekanan
(Tanzyah, 2015: 1006).
Salah satu bagian difusi adalah osmosis yaitu perpindahan air dari larutan
yang mempunyai konsentarsi rendah ke larutan yang mempunyai konsentrasi
tingi melalui membran semipermiabel. Osmosis adalah berdifusinya zat pelarut
dari larutan yang konsentrasinya rendah ke larutan yang konsentrasinya tinngi
melalui selaput semipermiabel. Osmosis adalah perpindahan ion atau molekul
zat dari kerapatan rendah ke kerapatan tinggi melalui suatu membran (Yahya,
2015: 160).
Osmosis menurut para ahli kimia adalah difusi dari setiap pelarutmelalui
suatu selaput yang permeabel secara diferensial. Membran sel yang meloloskan
molekul tertentu tetapi menghalangi molekul lain dikatakan permeable secara
diferensial.Secara sederhana dapat dikatakan bahwa osmosis adalah difusi
melalui selaput/ membran yang permeabel secara diferensial dari suatu tempat
yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
B. Prosedur Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dituangkan air dengan takaran yang sama didalam gelas yang satu dengan
gelas yang lain
3. Diberi tanda untuk setiap gelas agar tidak tertukar antara larutan yang satu
dengan yang lain.
4. Dicampurkan gelas ke-1 yang sudah di tuang air tadi dengan 1 sdm garam.
5. Di gelas ke-2 dicampur dengan 1 sdm gula.
6. Di gelas ke-3 diisi dengan air biasa saja.
7. Dikupas kulit kentang dan potong persegi panjang dengan panjang dan lebar
yang sama.
8. Direndam 2 kentang ke dalam air gula dan garam dan tunggu hingga 15
menit.
9. Dicampurkan gelas ke-3 dengan teh celup hingga berubah warna
10. Lalu setelah 15 menit kentang diangkat/dikeluarkan dari dalam air gula dan
garam dan diletakkan diatas tisu.
11. Diperhatikan perubahan yang terjadi pada kentang.
12. Diperhatikan perubahan yang terjadi pada teh dan air.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
B. Pembahasan
Terdapat 3 gelas dimana pada gelas pertama berisi larutan garam, pada
gelas kedua berisi larutan gula, dan pada gelas ketiga diisi air biasa lalu di
campur dengan teh celup. Pada gelas pertama, sebelum kentang dimasukkan
kedalam larutan garam kentang bertekstur keras dan warna pada kentang
kuning. Setelah dimasukkan kedalam larutan garam selama 15 menit, terdapat
perubahan pada tekstur kentang menjadi lembek dan warna pada kentang
menjadi pucat. Pada gelas kedua, sebelum dimasukkan kedalam larutan gula
kentang bertekstur padat dan keras. Kemudian kentang di masukkan kedalam
larutan gula selama 15 menit. Setelah 15 menit berlalu kentang mengalami
perubahan tekstur yaitu menjadi agak lembek. Dalam hal ini disimpulkan
bahwa kentang tersebut mengalami proses osmosis. Osmosis merupakan kasus
khusus pada transport pasif, dimana osmosis memungkinkan difusi molekul air
menyebrangi membrane yang permeable terhadap air tetapi tidak permeable
terhadap bahan terlarut didalam air. Cairan sitoplasma dan ekstasel merupakan
larutan yang dapat mengandung air (Bresnick, 2003:58)
Lalu membahas mengenai difusi. Air ditambahkan teh celup hingga air
berubah menjadi kecoklatan. Tanpa diaduk larutan teh celup dan air dibiarkan
homogeny (tercampur) dengan sendirinya. Pada proses difusi sederhana tidak
memerlukan adanya energy karena pada proses ini pergerakan molekulnya
terjadi berdasarkan gradient konsentrasi, yaitu dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah (Tanzyah, 2015:1005).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi kesimpulan pada praktikum kali ini yaitu pada kentang yang berisi
larutan garam mengalami perubahan tekstur dimana yang semualanya keras
dan berwarna kuning menjadi lembek dan pucat. Lalu pada larutan gula
kentang juga mengalami perubahan tekstur juga yang semulanya padat dan
keras menjadi agak lembek itu dikarenakan adanya proses osmosisnya. Lalu
pada gelas ke tiga yaitu air yang dicampurkan dengan teh celup akan homogen
sendiri dikarenakan adanya proses difusi.
Jadi hasil dari proses difusi ini yaitu untuk sirup itu bersifat hipertonik yaitu
dari tinggi ke padat sedangkan pada teh celup bersifat hipotonik yaitu dari
rendah ke cair.
B. Saran
Diperlukan ketelitian dan kesabaran untuk menanti homogennya teh celup
dengan air, serta teliti dalam melihat perubahan yang terjadi pada kentang yang
di masukka kedalam larutan gula dan garam.
DAFTAR PUSTAKA
Rachmadiarti, Fida dkk. 2007. Biologi Umum. Surabaya: Unesa University Press.
Tanzyah, Lia L dkk. 2015. Profil Miskonsepsi Siswa Pada Subtopik Difusi Kelas XI.
Jurnal Biology Education. Vol. 4 No. 3: 1004-1006. Surabaya: Universitas
Negeri Surabaya.
Wirawan, Sang Kompiang. 2006. Studi Transfer Massa pada Proses Dehridasi
Osmosis Kentang. Jurnal Forum Teknik. Vol. 30 No. 2: 104. Yogyakarta:
Universias Gadjah Mada
Yahya. 2015. Perbedaan Tingkat Laju Osmosis Antara Umbi Solonum Tuberosum
Dan Doucus Carota. Jurnal Biology Education. Vol. 4 No.1: 160. Aceh:
Universitas Jabal Ghofur
LAMPIRAN
Gambar 1.2 Gelas berisi kentang yang di osmosi dan teh yang difusi