Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN HASIL PENELITIAN

Materi : Tranpor Melalui Membran

Judul Pratikum : Difusi dan Osmosis

Tujuan Praktikum : Untuk Memahami Permasalahan Yang Terjadi


Dalam Percobaan Mengenai Difusi dan Osmosis

Disusun oleh

Kelompok 1 :

1. Abdul Rahman

2. Al-Rifqi Maulana Putra

3. Aura Cikda Rahmah

4. Dwi Khatim Maharani

5. Elisa Dewi Pratiwi

6. Farah Shafa Aliya


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat


rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul ‘Difusi dan
osmosis’ dapat selesai.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas penelitian kelas XI-1 pada
bidang studi biologi. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah
wawasan kepada pembaca tentang perbedaan kentang sebelum direndam kedalam
campuran air garam dan gula dan setelah direndam.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu guru selaku guru
mata pelajaran biologi. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah
wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih


melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas
kesalahan dan ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini.
Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Kota Bima, 9 September 2022

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk kelangsungan hidupnya tumbuhan memerlukan beberapa zat.
Zat yang diperlukan tumbuhan, diambil dari lingkungan sebagian besar
berupa; O2 dan CO2 dari udara diambil melalui daun, air dan mineral dari
dalam tanah diambil melalui ujung akar dan bulu-bulu akar. Bagi tumbuhan
tingkat rendah, pengambilan zat-zat dari lingkungan dilakukan dengan cara
difusi,osmosis dan transport aktif.
Mekanisme lalu lintas membran sel dibedakan menjadi dua yaitu
tanspor pasif dan transport aktif. Transpor pasif merupakan difusi suatu zat
melintasi membran biologis tanpa pengeluaran energi, misalnya: difusi dan
osmosis. Sedangkan transpor aktif merupakan pergerakan zat melintasi
membran plasma dengan diiringi penggunaan energi akibat adanya gerakan
yang melawan gradient konsentrasi yang diperantai oleh membran plasma,
misalnya transport natrium-kalium, eksositosis dan endositosis. Ada tiga
macam gerakan ion atau molekul zat untuk melewati membran plasma yaitu
difusi, osmosis dan transpor aktif. Pergerakan molekul-molekul zat secara
difusi dan osmosis tidak memerlukan energi sehingga disebut transpor pasif
sedangkan transpor aktif memerlukan energi untuk pergerakannya.

B. Tujuan Praktikum
1. Memahami proses terjadinya difusi dan osmosis.
2. Mengetahui proses bagaimana terjadinya difusi dari kentang.
3. Mengetahui hasil dari proses difusi.

C. Manfaat Praktikum
Siswa dapat memahami bagaimana proses terjadinya difusi dan osmosis.
Dapat melihat bagaimana proses itu terjadinya pada buah kentang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Morfologi Tanaman Kentang


Kentang(Solanum tuberosum L) merupakan tanaman umbi-umbian dan
tergolong tanaman berumur pendek. Tumbuhnya bersifat menyemak dan
menjalar dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya
berwarna hijau kemerahan atau berwarna ungu. Umbinya berawal dari cabang
samping yang masuk ke dalam tanah, yang berfungsi sebagai tempat
menyimpan karbohidrat sehingga bentuknya membengkak. Umbi ini dapat
mengeluarkan tunas dan nantinya akan membentuk cabang yang baru (Aini,
2012).

Taksonomi tanaman kentang secara umum dapat diklasifikasikan sebagai


berikut:

Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta, Kelas Dicotyledonae, Ordo


Tubiflorae, Famili Solanaceae, Genus Solanum, Spesies Solanum tuberosum L.
(Sharma, 2002).

B. Proses Difusi dan Osmosis


Difusi adalah gerakan molekul dari konsentrasi lebih tinggi ke konsentrasi
yang lebih rendah, yaitu penurunan gradien konsentrasi sampai mencapai
keseimbangan dan penyebarannya seimbang. Difusi merupakan proses fisik
yang dapat diamati dengan beberapa tiap molekul. Sebagai contoh, ketika cat
warna di tempatkan dalam air molekul zat warna dan molekuair bergerak
dalam berbagai arah, yang arahnya dari daerah dengan konsentrasi lebih
rendah. Akhirnya, zat warna larut dalam air, menghasilkan larutan berwarna.
(Rachmadiarti (2007:69)
Pada proses difusi molekul yang berukuran besar dapat melewati membran
sel tanpa bantuan protein pembawa sedangkan pada proses difusi terfasilitasi
membutuhkan bantuan protein pembawa. Alasan yang benar yaitu pada proses
difusi molekul yang berukuran kecil dapat melewati membran sel tanpa
bantuan protein pembawa sedangkan pada proses difusi terfasilitasi
membutuhkan bantuan protein pembawa. Menurut Sumadi dan Marianti A.
(2007), proses difusi terfasilitasi menggunakan fasilitas protein membran
khusus yang dapat mentranspor materi melalui membran yang biasanya disebut
protein membran transpor (Tanzyah, 2015: 1004).

Pada proses difusi sederhana tidak memerlukan adanya energi karena pada
proses ini pergerakan terjadi berdasarkan gradien konsentrasi, yaitu dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Kecepatan molekul dalam proses
difusi dapat menyebabkan kecepatan difusi tersebut menjadi tinggi ataupun
rendah. Menurut BSCS (2006), empat faktor utama yang mempengaruhi laju
difusi adalah konsentrasi, temperatur, luas permukaan zat terlarut dan tekanan
(Tanzyah, 2015: 1006).

Salah satu bagian difusi adalah osmosis yaitu perpindahan air dari larutan
yang mempunyai konsentarsi rendah ke larutan yang mempunyai konsentrasi
tingi melalui membran semipermiabel. Osmosis adalah berdifusinya zat pelarut
dari larutan yang konsentrasinya rendah ke larutan yang konsentrasinya tinngi
melalui selaput semipermiabel. Osmosis adalah perpindahan ion atau molekul
zat dari kerapatan rendah ke kerapatan tinggi melalui suatu membran (Yahya,
2015: 160).

Osmosis merupakan kasus khusus pada transport pasif. Osmosis


memungkinkan difusi molekul air menyeberangi membrane yang permeable
terhadap air tetapi tidak permeable terhadap bahan terlarut yang terdapat
didalam air. Cairan sitoplasma dan ekstasel merupakan larutan yang dapat
mengandung air.

Osmosis menurut para ahli kimia adalah difusi dari setiap pelarutmelalui
suatu selaput yang permeabel secara diferensial. Membran sel yang meloloskan
molekul tertentu tetapi menghalangi molekul lain dikatakan permeable secara
diferensial.Secara sederhana dapat dikatakan bahwa osmosis adalah difusi
melalui selaput/ membran yang permeabel secara diferensial dari suatu tempat
yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah.
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan


a. Alat
1. Sendok
2. Pisau
3. Gelas
4. Tisu
b. Bahan
1. Kentang
2. Air
3. Larutan Garam
4. Larutan Gula
5. Teh Celup atau Sirup

B. Prosedur Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dituangkan air dengan takaran yang sama didalam gelas yang satu dengan
gelas yang lain
3. Diberi tanda untuk setiap gelas agar tidak tertukar antara larutan yang satu
dengan yang lain.
4. Dicampurkan gelas ke-1 yang sudah di tuang air tadi dengan 1 sdm garam.
5. Di gelas ke-2 dicampur dengan 1 sdm gula.
6. Di gelas ke-3 diisi dengan air biasa saja.
7. Dikupas kulit kentang dan potong persegi panjang dengan panjang dan lebar
yang sama.
8. Direndam 2 kentang ke dalam air gula dan garam dan tunggu hingga 15
menit.
9. Dicampurkan gelas ke-3 dengan teh celup hingga berubah warna
10. Lalu setelah 15 menit kentang diangkat/dikeluarkan dari dalam air gula dan
garam dan diletakkan diatas tisu.
11. Diperhatikan perubahan yang terjadi pada kentang.
12. Diperhatikan perubahan yang terjadi pada teh dan air.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

B. Pembahasan
Terdapat 3 gelas dimana pada gelas pertama berisi larutan garam, pada
gelas kedua berisi larutan gula, dan pada gelas ketiga diisi air biasa lalu di
campur dengan teh celup. Pada gelas pertama, sebelum kentang dimasukkan
kedalam larutan garam kentang bertekstur keras dan warna pada kentang
kuning. Setelah dimasukkan kedalam larutan garam selama 15 menit, terdapat
perubahan pada tekstur kentang menjadi lembek dan warna pada kentang
menjadi pucat. Pada gelas kedua, sebelum dimasukkan kedalam larutan gula
kentang bertekstur padat dan keras. Kemudian kentang di masukkan kedalam
larutan gula selama 15 menit. Setelah 15 menit berlalu kentang mengalami
perubahan tekstur yaitu menjadi agak lembek. Dalam hal ini disimpulkan
bahwa kentang tersebut mengalami proses osmosis. Osmosis merupakan kasus
khusus pada transport pasif, dimana osmosis memungkinkan difusi molekul air
menyebrangi membrane yang permeable terhadap air tetapi tidak permeable
terhadap bahan terlarut didalam air. Cairan sitoplasma dan ekstasel merupakan
larutan yang dapat mengandung air (Bresnick, 2003:58)
Lalu membahas mengenai difusi. Air ditambahkan teh celup hingga air
berubah menjadi kecoklatan. Tanpa diaduk larutan teh celup dan air dibiarkan
homogeny (tercampur) dengan sendirinya. Pada proses difusi sederhana tidak
memerlukan adanya energy karena pada proses ini pergerakan molekulnya
terjadi berdasarkan gradient konsentrasi, yaitu dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah (Tanzyah, 2015:1005).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi kesimpulan pada praktikum kali ini yaitu pada kentang yang berisi
larutan garam mengalami perubahan tekstur dimana yang semualanya keras
dan berwarna kuning menjadi lembek dan pucat. Lalu pada larutan gula
kentang juga mengalami perubahan tekstur juga yang semulanya padat dan
keras menjadi agak lembek itu dikarenakan adanya proses osmosisnya. Lalu
pada gelas ke tiga yaitu air yang dicampurkan dengan teh celup akan homogen
sendiri dikarenakan adanya proses difusi.
Jadi hasil dari proses difusi ini yaitu untuk sirup itu bersifat hipertonik yaitu
dari tinggi ke padat sedangkan pada teh celup bersifat hipotonik yaitu dari
rendah ke cair.

B. Saran
Diperlukan ketelitian dan kesabaran untuk menanti homogennya teh celup
dengan air, serta teliti dalam melihat perubahan yang terjadi pada kentang yang
di masukka kedalam larutan gula dan garam.
DAFTAR PUSTAKA

Bresnick, Stephen. 2003. Intisari Biologi. Jakarta: Hipokrates.

Rachmadiarti, Fida dkk. 2007. Biologi Umum. Surabaya: Unesa University Press.

Tanzyah, Lia L dkk. 2015. Profil Miskonsepsi Siswa Pada Subtopik Difusi Kelas XI.
Jurnal Biology Education. Vol. 4 No. 3: 1004-1006. Surabaya: Universitas
Negeri Surabaya.
Wirawan, Sang Kompiang. 2006. Studi Transfer Massa pada Proses Dehridasi
Osmosis Kentang. Jurnal Forum Teknik. Vol. 30 No. 2: 104. Yogyakarta:
Universias Gadjah Mada
Yahya. 2015. Perbedaan Tingkat Laju Osmosis Antara Umbi Solonum Tuberosum
Dan Doucus Carota. Jurnal Biology Education. Vol. 4 No.1: 160. Aceh:
Universitas Jabal Ghofur
LAMPIRAN

Gambar 1.1 proses menunggu hasil kentang

Gambar 1.2 Gelas berisi kentang yang di osmosi dan teh yang difusi

Gambar 1.3 Anggota Kelompok 1

Anda mungkin juga menyukai