Disusun Oleh:
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Difusi dan osmosis merupakan contoh dari transpor pasif dalam mekanisme transpor
zat melalui membran sel. Mekanismenya yaitu perpindahan partikel zat pelarut
maupun terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah baik melalui membran
plasma ataupun tidak yang sering disebut gradien konsentrasi. Difusi dan osmosis
akan terus terjadi selama konsentrasi partikel dalam keadaan yang tinggi hingga
seluruh partikel tersebar luas secara merata atau konstan hingga mencapai
keseimbangan yang dinamis.Difusi termasuk dalam bagian proses fisika yang
menjelaskan tentang terjadinya respon perubahan zat yang diakibatkan karena
perbedaan konsentrasi atau pertukaran partikel zat yang bisa terjadi pada benda cair
maupun gas, sedangkan osmosis yakni perpindahan molekul air melalui membran
semipermeabel dari konsentrasi tinggi ke larutan yang konsentrasi rendah atau sering
disebut difusi air. Membran semipermeabel pada proses osmosis haruslah zat pelarut,
bukan untuk zat terlarut, karena fungsinya sebagai pengatur keseimbangan di dalam
tubuh sel, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.
Difusi dan osmosis dapat terjadi pada sel tumbuhan dan sel hewan atau pada
kehidupan sehari-hari. Pada tumbuhan proses difusi dan osmosis erat kaitannya
dengan fotosintesis yang memiliki tingkat proses kompleksitas tinggi, mulai dari
pengambilan air dan mineral tanah, penangkapan cahaya, penyerapan gas-gas dan
pendistribusian zat hasil fotosintesis keseluruh tubuh tumbuhan. Difusi dan osmosis
pada sel hewan berperan penting dalam pengaturan proses masuknya zat yang
diperlukan sel dan mengeluarkan zat yang tidak diperlukan sel. Pada kehidupan
sehari-hari salah bukti terjadinya proses difusi dan osmosis yaitu seperti berkeringat
dimana panas dalam tubuh lebih tinggi dibanding panas diluar tubuh sehingga terjadi
perubahan konsentrasi gas yang menyebabkan keluarnya panas dalam tubuh berupa
gas panas dalam bentuk cair melalui pori-pori kulit.
Banyak proses difusi yang terjadi pada kehidupan baik yang ada dialam maupun yang
terjadi disekitar kita yang belum banyak diketahui dan belum dilakukan pembuktian
untuk memahami lebih lanjut tentang proses difusi dan osmosis. Oleh karena itu
praktikum kali ini melakukan praktik tentang proses yang terjadi perubahan gradien
konsentrasi partikel zat terutaman pada partikel zat terlarut dan zat pelarut untuk
mengetahui dan membuktikan adanya proses difusi dan osmosis serta faktor
pendukungnya dengan konsep yang sederhana
B. TUJUAN PENELITIAN
DIFUSI:
a) Untuk mengetahui proses difusi air panas dan air normal
b) Untuk mengetahui kecepatan suhu pada proses difusi
OSMOSIS:
a) Mengetahui efek dari potensial air pada sel yang diletakkan dilarutan
hipotonis dan hipertponis
b) Untuk mengetahui proses terjadinya perubahan gradien konsentrasi zat pelarut
antara umbi kentang dan air garam.
c) Untuk menghitung kecepatan perubahan kentang tersebut
BAB II
TINJAUAN PUSAKA
1.DIFUSI
Difusi adalah penyebaran yang di maksut penyebaran di sini penyebaran
molekul molekul suatu zat, dan penyebaran itu di timbulkan oleh suatu gaya yang
identil dengan energi kinetis tersebut. Baik gas, maupun zat cair dan zat padat,
molekul-molekulnya ada kecenderungan utuk menyebar sampai terdapat suatu
konsentrasi yang sama. Difusi juga akan dilakukan oleh molekul-molekul gula
apabila kita mencampurkan suatu gula dengan air biasa, setelah kita beri waktu
yang cukup lama, maka seluruh air akan berasa manis.
2. OSMOSIS
Osmosis merupakan difusi cairan melintasi membran semipermeabel dari
daerah dimana cairan banyakan ke daerah dengan cairan yang semakin sedikit .
Osmosis sangat diputuskan oleh potensial kimia cairan atau potensial cairan , yang
menggambarkan kemampuan molekul cairan untuk mampu melaksanakan difusi.
Sejumlah akbar volume cairan akan memiliki kelebihan energi lepas sama sekali
daripada volume yang sedikit, di bawah kondisi yang sama. Energi lepas sama
sekali zuatu zat per unit banyak, terutama per berat gram molekul (energi lepas
sama sekali mol-1) dinamakan potensial kimia. Potensial kimia zat terlarut kurang
semakin sebanding dengan konsentrasi zat terlarutnya. Zat terlarut yang berdifusi
cenderung untuk melakukan usaha dari daerah yang berpotensi kimia semakin
tinggi menuju daerah yang berpotensial kimia semakin kecil.
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih
encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut,
tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis
merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dalam air yang jernih
dibandingkan semuanya yang sangat pekat berfungsi diamatinya bersama diangkat ditanah
bertinggi Dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi
bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk
mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan
dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik
merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut,
dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
BAB III
METODE KERJA (METODOLOGI)
A. ALAT DAN BAHAN:
PROSES OSMOSIS
a) Alat
i) Gelas plastik 3 buah
ii) Silet atau cutter 1 buah
iii) Sendok 1 buah
iv) Penggaris
v) Stopwatch / HP
b) Bahan
i) Kentang 3 buah
ii) Air 1 L
iii) Larutan gula ( 100 ml air ditambahkan dengan 5 sdt gula pasir )
iv) Larutan Garam ( 100 ml air ditambahkan dengan 5 sdt garam )
v) Tissue
vi) Label
PROSES DIFUSI
a) Alat
i) Gelas platik 4 buah
ii) Pengaduk / sendok
b) Bahan
i) Air pana dan air dingin
ii) Teh celup tawar 4 buah
2. Proses Difusi
a) Memanaskan air sebanyak 100 ml dengan gelas plastik
b) Menyiapkan 4 buah gelas
c) Mengisi 2 buah gelas dengan air panas sebnyak 50 ml, dan 2 buah gelas lainnya
dengan air dingin 50 ml.
d) Memberikan label A,B,C,D pada masing-masing gelas kimia
Gelas A : berisi 50 ml air panas dan 1 buah teh celup kemudian diaduk
Gelas B : berisi 50 ml air panas dan 1 buah teh celup tanpa diaduk
Gelas C : berisi 50 ml air dingin dan 1 buah teh celup kemudian diaduk
Gelas D : berisi 50 ml air dingin dan 1 buah teh celup tanpa diaduk
e) Memasukkan teh celup ke dalam ke dalam gelas kimia yang sudah diisi air
secara bersamaan
f) Mengamati penyebaran zat terlarut ( teh celup ) pada masing-masing gelas
kimia dan mencatat waktu penyebarannya dengan stopwatch.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENGAMATAN
A. HASIL PENGAMATAN
1. Proses osmosis
Tabel 1 sebelum direndam
2. Proses Difusi
No. Gelas Waktu ( s )
1. Teh, panas diaduk 00:08,44 detik
2. Teh, dingin diaduk 01:12,31 detik
3. Teh, panas tidak 00:17,00
diaduk detik
4. Teh,dingin tidak 08: 30,00
diaduk detik
B. PEMBAHASAN
Dalam proses Osmosis :
a) Air biasa, sebelum kentang direndam berekstur keras dan sesudah direndaam kentang tetap
bertekstur keras dan tidak mengalami perubahan bentuk.
b) Larutan Gula , sebelum kentang direndam bertekstur keras dan sesudah direndam kentang
bertekstur lembek dan panjang kentang berubah menjadi 4,6 cm.
c) Larutan Garam, sebelum kentang direndam bertekstur keras dan sesudah direndam kentang
bertekstur lembek, serta panjang kentang berubah menjadi 4,5 cm.
BAB V
PENUTUP
A.KESIMPULAN
1. Air yang ada di dalam kentang akan keluar karena konsentrasi di luar lebih
tinggi daripada konsentrasi di dalam kentang.
2. Teh celup akan langsung menyebar ke air karena teh celup berkonsentrasi
tinggi akan berpindah ke konsentrasi rendah.
B. SARAN
Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, jika para pembaca ingin leih yakin dan
percaya tentang penelitian ini, anda dapat melakukannya kembali dengan lebih teliti
dan dengan penyempurnaan-penyempurnaan.